I. PENDAHULUAN
A. Standar Acuan dan Referensi
ASTM D 421 “Standard Practice for Dry Preparation of Soil
Samples for Particle-Size Analysis and Determination of Soil
Constants”
ASTM D 422 “Standard Test Method for Particle-Size Analysis
of Soils”
AASHTO T 88 “Standard method of test for particle size
analysis of soils”
SNI 3424:2008 “Cara uji analisis ukuran butir tanah”
1
Hydrometer
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
2
Hydrometer
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
2𝛾𝑠 − 𝛾𝑤 𝐷 2
𝑣= ( )
9𝜂 2
menjadi
9. 𝜂. 𝑣
𝐷 = 2√
2𝛾𝑠 − 𝛾𝑤
dengan:
V = kecepatan jatuh dari butiran (cm/s)
s = berat jenis butiran (gr/𝑐𝑚3 )
w = berat jenis larutan (gr/𝑐𝑚3 )
= kepekatan larutan (dyne.s/𝑐𝑚2 )
D = diameter butiran (cm)
3
Hydrometer
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
4
Hydrometer
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
𝑅𝑐 𝑥 𝑎
% 𝑓𝑖𝑛𝑒𝑟 = 𝑥 100%
𝑊𝑠
𝐺𝑠 . 1.65
𝑎=
(𝐺𝑠 − 1) 2.65
atau harga a dapat dilihat dalam tabel I.3
30. 𝜂. 𝐿
𝐷=√
(𝐺𝑠 − 𝐺𝑤 )980. 𝑡
menjadi
𝐿
𝐷=𝐾√
𝑡
keterangan:
- satuan dalam L (cm) dan t (menit)
- koefisien K dapat dilihat pada tabel I.3
5
Hydrometer
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Tabel I.2 Properti dari Tabel I.3 Faktor koreksi Tabel I.4 Faktor koreksi
air suling ( = absolut) untuk Gs tanah temperatur, Ct
6
Hydrometer
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Tabel I.6 Nilai L (kedalaman efektif) yang digunakan pada rumus Stokes untuk diameter
partikel pada alat hydrometer 152 H berdasarkan ASTM
E. Teori Tambahan
Hydrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat
jenis (atau kepadatan relatif) suatu cairan, yaitu rasio kepadatan
cairan dengan densitas air. Hydrometer biasanya terbuat dari kaca
7
Hydrometer
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Dasar tes ini adalah hokum stokes untuk jatuhnya bola dalam
cairan kental dimana kecepatan terminal jatuh tergantung dari
diameter butir dan kepadatan tanah dalam suspensi dan cairan
sehingga diameter butir dapat dihitung dari data tentang jarak
dan waktu jatuh. Hydrometer juga dapat menentukan berat jenis
dari suspense dan jika memungkinkan presentase partikel dan
diameter partikel tententu setara untuk dihitung.
8
Hydrometer
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
II. PRAKTIKUM
A. Persiapan Praktikum
1. Menyiapkan sampel tanah sebanyak 50 gram kering oven.
2. Menimbang 40 gram water glass sebagai bahan dispersi dan
memasukkan water glass ke dalam hydrometer jar, kemudian
mencampur dengan air suling hingga mencapai 1000 ml,
mengaduknya hingga homogen. Campuran ini kemudian
disebut sebagai larutan dispersi.
3. Menuang larutan dispersi sebanyak 125 ml ke dalam gelas
belimbing yang sudah berisi tanah sebanyak 50 gram dan
mendiamkannya selama 18 jam.
4. Menyiapkan satu tabung silinder (1000 ml), kemudian
memasukkan 125 ml larutan dispersi dan menambahkan air
suling hingga 1000 mlke dalam tabung silinder, tabung ini
berfungsi sebagai tabung kontrol.
B. Jalannya Praktikum
1. Memeriksa koreksi miniskus dan koreksi nol pada alat
hydrometer tipe 152 H dengan jalan memasukkannya ke
dalam tabung kontrol dan catat pembacannya.
2. Memasukkan campuran tanah dan larutan dispersi yang telah
direndam selama 18 jam ke dalam mixer cup dan kemudian
menambahkan sejumlah air suling dengan pipet sehingga
mencapai kurang lebih 2/3 dari mixer cup. Kemudian aduk
selama kurang lebih 10 menit.
3. Memindahkan campuran dari mixer cup ke dalam hydrometer
jar lalu menambahkan air suling hingga mencapai 1000 ml.
4. Menutup tabung dengan karet penutup dan mengocoknya
secara horizontal selama kurang lebih satu menit, sampai
homogen (gambar 3.1).
9
Hydrometer
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
10
Hydrometer
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
B. Perhitungan
a. Mencari nilai 𝛼 (faktor koreksi tanah)
Berdasarkan interpolasi dari tabel I.3 yaitu faktor koreksi 𝛼
untuk Gs didapat nilai 𝛼 sebagai berikut:
𝐺𝑠 − 𝐺𝑠1 𝛼 − 𝛼1
=
𝐺𝑠2 − 𝐺𝑠1 𝛼2− 𝛼1
11
Hydrometer
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
𝛼 = 0.99
b. Mencari nilai CT (faktor koreksi Temperatur)
Berdasarkan interpolasi dari tabel I.4 yaitu faktor koreksi
temperatur didapat nilai CT sebagai berikut:
𝑇3 − 𝑇1 𝐶3 − 𝐶1
=
𝑇2 − 𝑇1 𝐶2 − 𝐶1
Berikut adalah perhitungan keseluruhan dari faktor koreksi
yang telah dicari dengan interpolasi dari tabel I.4:
t (menit) Actual Koreksi 𝐂𝐓
Hyd. nol
Reading
(Ra)
1 20 -2 +2,50
2 17 -2 +2,50
4 16 -2 +2,50
8 15 -2 +2,00
15 13 -2 +2,00
30 12 -2 +2,00
60 10 -2 +2,00
120 10 -2 +2,00
1440 5 -2 +2,00
Tabel III.2 Nilai Ct
12
Hydrometer
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Reading
(Ra)
1 20 -2 20,5
2 17 -2 17,5
4 16 -2 16,5
8 15 -2 15
15 13 -2 13
30 12 -2 12
60 10 -2 10
120 10 -2 10
1440 5 -2 5
Tabel III.3 Nilai correction reading (Rc)
13
Hydrometer
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
14
Hydrometer
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
g. Mencari nilai K
Nilai K didapat dengan cara interpolasi K dan temperature
pada tabel I.5.
Berikut merupakan seluruh perhitungan nilai K yang ditulis
dalam tabel:
t (menit) T (C) K
1 28 0.0123
2 28 0.0123
4 28 0.0123
8 28 0.0123
15 27 0.0124
30 27 0.0124
60 27 0.0124
120 27 0.0124
1440 27 0.0124
Tabel III.8 Hasil perhitungan K
h. Menghitung nilai D (diameter butiran tanah)
𝐿
𝐷=𝐾√
𝑡
15
Hydrometer
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
16
Hydrometer
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
IV. ANALISIS
A. Analisis Percobaan
Percobaan hydrometer bertujuan untuk menentukan distribusi
dari butiran tanah yang memiliki diameter yang lebih kecil dari
0.074 mm (lolos saringan No. 200 ASTM) dengan cara
pengendapan (hydrometer analysis). Percobaan ini dilakukan
menggunakan prinsip dari pengendapan yakni butiran yang lebih
besar diameternya akan lebih cepat mengendap sedangkan untuk
butiran yang lebih kecil akan membutuhkan waktu yang lama
untuk mengendap, selain itu dikarenakan ukuran butiran yang
sangat kecil maka percobaan hydrometer ini juga dilakukan
percobaan sieve analysis setelah percobaan hydrometer selesai,
fungsinya untuk mengidentifikasi gradasi butiran dari bahan yang
diuji. Praktikum ini menggunakan alat hydrometer, hydrometer
jar, gelas ukur, stopwatch, mixer, mixer cup, oven, termometer,
gelas belimbing, saringan No. 200 ASTM, dan timbangan
(ketelitian 0.01 g). Bahan yang digunakan dalam praktikum ini
adalah sampel tanah lolos saringan No. 4 ASTM, sebanyak 50 g
kering oven dan larutan pendispersi 4%.
17
Hydrometer
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
18
Hydrometer
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
19
Hydrometer
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
C. Analisis Kesalahan
Faktor yang mungkin menyebabkan kesalahan yang
mengakibatkan ketidakakuratannya percobaan tersebut
diantranya:
- Pembacaan alat hydrometer dan termometer oleh praktikan
tidak akurat sehingga mempengaruhi perhitungan
pengolahan data.
- Ketidak hati-hatian praktikan ketika memindahkan sampel
tanah dari satu alat uji ke alat uji lainnya yang mengakibatkan
pengurangan jumlah massa tanah sehingga berpengaruh pada
%finer.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum, pengolahan data, dan analia maka
diperoleh kesimpulan bahwa:
- Nilai koefisien keseragaman (Cu) dari percobaan ini adalah 59,75
- Nilai Cc percobaan ini adalah 3,16
- Dari hasil Cu dan Cc hasil sampel tanah memiliki gradasi yang baik
- Apabila % finer menurun maka diameter butiran tanah juga
menurun.
- Tanah sampel praktikum merupakan tanah lanau kelempungan
VI. APLIKASI
- Pembuatan pondasi dan letak bangunan: untuk mengetahui letak
bangunan dan pondasi yang sesuai maka uji hydrometer ini berguna
untuk mengetahui karakteristik gradasi tanah serta mengetahui jenis
tanah pada daerah tempat pembangunan.
VII. REFERENSI
20
Hydrometer
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
VIII. LAMPIRAN
21
Hydrometer