Anda di halaman 1dari 4

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI DI


PONTIANAK BERDASARKAN OHSAS 18001

Yunus Aditya¹, M. Indrayadi², Syahrudin²


¹Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tanjungpura, Pontianak
²Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tanjungpura, Pontianak
E-mail : yunusaditz@gmail.com
ABSTRAK
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) berfungsi untuk menciptakan tenaga kerja yang
aktif dan sehat serta untuk melindungi manusia dari bahaya Kecelakaan dan penyakit akibat Kerja. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di
perusahaan konstruksi yang ada di Pontianak yakni PT. Citra Contractor Hasaja dan PT. Meta Estetika Graha.
Jenis penelitian skripsi ini bersifat kualitatif dengan cara menggunakan metode wawancara mendalam (in-depth
interview) menggunakan peralatan seperti buku pedoman ISO dan OHSAS. Informan diambil dengan teknik
purposive sampling). Informan merupakan orang yang mengetahui pelaksanaan SMK3 yang berjumlah 2 orang
yaitu Manager Site dan Team Leader. Variable penelitian yaitu Kebijakan K3, Perencanaan K3, Implementasi
dan Operasi K3, Peninjauan K3 Hasil penelitian menunjukan pada penetapan kebijakan K3 Sesuai dengan
OHSAS 18001 dan ISO 45001 dimana perusahaan memiliki kebijakan K3 yang terintegrasi dengan kebijakan
Mutu dan Lingkungan, penerapan K3 hampir sudah sepenuhnya sesuai akan tetapi belum adanya Safety Training
dalam simulasi keadaan darurat pada PT. Citra Contractor Hasaja dan belum terpasangnya kotak P3K pada PT.
Meta Estetika Graha. Perusahaan disarankan untuk membentuk Panitia Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan
kerja dan melakukan evaluasi yang rutin dalam pemeriksaan K3 yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kata kunci : Keselamatan dan kesehatan Kerja, ISO, OHSAS

ABSTRACT
Occupational Safety and Health Management System (SMK3) functions to create a healthy and productive
workforce and to protect workers from the risk of accidents and illness caused by work. This study aims to
determine the application of Occupational Safety and Health Management Systems (SMK3) in construction
companies in Pontianak, PT. Citra Contractor Hasaja and PT. Meta Aesthetic Graha. This type of research is
qualitative by using in-depth interviews using tools such as ISO and OHSAS syllabus. Informants were taken by
purposive sampling technique. The informant is a person who knows the implementation of SMK3, amounting to
2 people, namely Site Manager and Team Leader. Research variables are OHS Policy, OHS Planning, OHS
Implementation and Operation, OHS Review The results of the study showed that the establishment of OHS
policies In accordance with OHSAS 18001 and ISO 45001 where the company had an OHS policy integrated
with Quality and Environmental policies, the application of OHS was almost completely compatible but there
was no Safety Training in emergency simulations at PT. Citra Contractor Hasaja and no MedKit box installed at
PT. Meta Aesthetic Graha.Companies are advised to form a Committee for the Development of Occupational
Safety and Health and conduct routine evaluations in K3 examinations in accordance with applicable
regulations.
Key Words : Health and Safety at Work, ISO, OHSAS
I. PENDAHULUAN keselamatan manusia yang sedang bekerja disebuah
Keselamatan Kesehatan Kerja adalah bidang yang perusahaan institusi maupun dilokasi lapangan.
terkait dengan kesejahteraan, kesehatan dan

1
Penerapan SMK3 di Perusahaan Konstruksi di Metodologi Penelitian
Regional Pontianak yang masih Minim di Tahun Metodologi penelitian adalah tahapan untuk
2019. mengetahui sesuatu dengan tahapan-tahapan yang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistematis. Untuk menentukan metode penelitian
kinerja penerapan SMK3 pada perusahaan konstruksi harus ditulis metode yang sesuai dengan masalah dan
di regional Pontianak dengan menggambil dua tujuan yang dirumuskan, agar dapat diperoleh
Perusahaan. berdasarkan peraturan yang berlaku pelaksanaan penelitian yang efektif dan efisien serta
seperti OHSAS dan ISO. hasil yang optimal.
Agar dalam penelitian ini lebih terarah pada
permasalahan yang ada, maka penelitian ini akan Lokasi Penelitian
diberi batasan-batasan maslah sebagai berikut : Adapun Perusahaan yang akan di teliti
a. Penelitian ini hanya berfokus pada dua adalah:
perusahaan besar yang memiliki peraturan
yang berlaku yakni PT. Citra Contractor  Nama Perusahaan I : PT. Citra Contractor
Hasaja dan PT. Meta Estetika Graha. Hasaja
b. Penelitian ini terfokus pada lingkup system  Lokasi : Ruko Pontianak Mall Jl. Teuku
manajement perusahaan, tidak termasuk Umar Blok A No. 27-28 Pontianak
proyek-proyek konstruksi yang dilaksanakan  Nama Perusahaan II : PT. Meta Estetika
perusahaan masing-masing Graha
Manfaat Penelitian ini sebagai masukan kepada  Lokasi : Jl. Soe Hatta
perusahaan dalam meningkatkan penerapan SMK3 di (A.yani II) KM 12,8 Kab. Kubu Raya
Perusahaan masing-masing. Pontianak
Pengertian Sistem Manajemen Keselamatan
II. METODOLOGI DAN PUSTAKA dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Tinjauan Pustaka Sistem Manajemen Keselamatan dan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ialah Kesehatan Kerja (SMK3) berdasarkan OHSAS
usaha yang dibuat untuk menciptakan suatu upaya 18001:2007 yaitu suatu sistem manajemen dari
perlindungan kepada para tenaga kerja supaya tetap organisasi yang digunakan untuk mengembangkan,
selamat dalam melakukan pekerjaan yang mana menerapkan kebijakan K3 beserta mengelola risiko
nantinya tidak akan menghambat produktifitas. dan akibat K3.
Sistem Manajemen K3 OHSAS 18001 Bagan Alir Penelitian
OHSAS – Occupational Health and Safety
Assesment Series – 18001 ialah standar internasional Mulai
untuk penerapan sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja yang dikenal sebagai Manajemen
sistem K3. Fungsi dari OHSAS 18001 ini sendiri
tidak jauh berbeda dengan tujuan sistem Manajemen Lokasi & Waktu Penelitian
K3 permenaker di Indonesia, yaitu perlindungan
terhadap para pekerja dari hal – hal yang tidak
diinginkan yang dapat timbul dari lingkungan kerja
pekerjaan itu sendiri yang berdampak terhadap Instruman & Informan
kesehatan dan keselamatan para pekerja dan tidak
menimbulkan kerugian bagi perusahaan dan pekeja
itu sendiri.
Tujuan Sistem Manajemen Keselamatan dan Data Sekunder Data
Kesehatan Kerja Primer(wawancara
Sistem manajemen K3 digunakan untuk )
menilai dan mengukur kinerja penerapan K3 dalam
organisasi. Dengan membandingkan penerapan K3
dengan prasyarat peraturan yang sudah ada,
organisasi dapat mengetahui pencapaian
A
implemenentasi pencapai K3.

2
Gambar 2. Struktur Organisasi Perusahaan CCH
A

Divisi
Operasional

Analisis Data

Gambar 3. Struktur Organisasi Perusahaan META


Kesimpulan & Jumlah Pekerja Efektif
Saran
Tabel 1. Pekerja di Perusahaan CCH

Selesai

Gambar 1 diagram Alir

III. HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
Data Keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3)
yang di perlukan dan di peroleh dari penelitian Tabel 2. Pekerja di Perusahaan META
Sistem Penerapan SMK3 di Kota Pontianak.
Penelitian dilakukan terhadap 2 (Dua) Perusahaan
konstruksi di Kota Pontianak. Pengumpulan data di
lakukan dengan mengamati setiap aktivitas pekerja di
Kantor masing-masing.
Masing-masing perusahaan mempunyai waktu
yang berbeda-beda dalam melaksanakan penerapan
K3
Gambaran Umum Kantor
Analisa Data dan Pembahasan
Analisa data menjadi salah satu cara untuk
memproses data menjadi informasi sehingga ciri data
tersebut dapat di pahami serta menjadi solusi
permasalahan yang berhubungan dengan penelitian.
Untuk Analisa K3 disini menggunakan
beberapa syarat yang harus memenuhi persyaratan
pembangunan di Indonesia. Persyaratan yang dipakai
adalah ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, Dan
OHSAS 18001. Dari rangkuman ISO 9001:2015, ISO
14001:2015, Dan OHSAS 18001 maka di dapat

3
beberapa tabel survey yang di rangkum dan 4. Pemeriksaan Kinerja K3 dilakukan
dipercaya. pengukuran dan pemantauan untuk evaluasi
Tabel 5. Form ISO 14001 Surveilence (Klausul ISO kesesuaian dengan melaksanakan HSE
14001) Patrol. Penyelidikan Insiden untuk langkah
pencegahan, dan Internal Audit.
Saran
1. Untuk PT. Citra Contractor Hasaja sebaiknya
segera membentuk Panitia Pembina K3 Kerja
agar sistem manajemen K3 berjalan dengan
baik.
2. Perusahaan perlu memberikan pelatihan
keselamatan dan kesehatan kerja terutama
pelatihan untuk tim tanggap darurat.
3. Perusahaan harus membuat Assembly Point
(Titik Kumpul) disaat keadaan darurat untuk
Tabel 6. Form Skematika Program SMK3 ISO 45001 kedua perusahaan tersebut.
(SOP Pekerjaan Umum)
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor per.
08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung
Diri.
Mangkunegara. 2002. Tujuan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Diambil dari : http://jurnal-
sdm.blogspot.com/2009/10/kesehatan-dan-
keselamatan-kerja-k3.html.
Restin, Dwi. 2017. “Penerapan Sistem manajemen
K3 di PT. X Regional Sumatera” Skripsi.
Fakultas Teknik Kesehatan Masyarakat,
Medan.
Ramli, Soehatman. 2010.Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja OHSAS
18001. Jakarta: Dian Rakyat.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN Stevenson, William. 2010. Operations Management.


Tenth Edition. NewYork :McGaw-Hill
Kesimpulan International Edition.
1. Penetapan Kebijakan K3 ditetapkan oleh
kantor pusat dan juga dilaksanakan di Dinamika, Consulting. 2018. International
lapangan Organization for Standardization. ISO 45001.
2. Proses K3 dieksekusi berdasarkan hasil
penelitian awal kondisi K3, hasil penetapan
bahaya, proses dan pengendalian risiko,
persyaratan hukum dan perencanaan program
K3. Perencanaan belum sesuai dengan
persyaratan hukum karena belum adanya
P2K3.
3. Implementasi dan Operasi K3 terdapat SDM
yang memiliki peran dan tanggung jawab,
pelaksanaan pelatihan secara berkala,
komunikasi sacara rutin, dan adanya upaya
tanggap darurat.

Anda mungkin juga menyukai