Anda di halaman 1dari 14

UNIVERSITAS INDONESIA

Analisis Implementasi Elemen Sistem Manajemen Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (SMK3) pada PP No. 50 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penilaian Penerapan Sistem Manajemen K3
Critical Review Terhadap Manajemen Kesehatan dan keselamatan Kerja pada
Perusahaan Manufaktur Berdasarkan Studi Literatur

Disusun untuk memenuhi Tugas Individu


Mata Kuliah Pengantar Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Lingkungan

Mohammad Jauza Naufal


1906306016

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat waktu. Penulisan makalah critical review ini dilakukan dalam rangka
pemenuhan tugas Pengantar Sistem Manajemen K3L di Fakultas Teknik
Universitas Indonesia yang berisikan mengenai Analisis Implementasi Elemen
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada PP No. 50
Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Penerapan Sistem Manajemen K3.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Rossy Armyn Machfudiyanto, S.T., M.T. selaku dosen Mata Kuliah
Pengantar Sistem Manajemen K3L yang mengarahkan penulis dalam
menyusun makalah ini;
2. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral; dan
3. Rekan rekan satu angkatan Departemen Teknik Sipil tahun 2019 yang telah
menbantu penulis dalam menyusun makalah ini.

Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga makalah ini memberi
manfaat bagi semua kalangan yang membacanya.

Depok, 26 September 2022

Penulis

Universitas Indonesia
ABSTRAK

Nama : Mohammad Jauza Naufal


Program Studi : Teknik Sipil S1 Paralel
Judul : Analisis Implementasi Elemen Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada PP No. 50 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penilaian Penerapan Sistem Manajemen K3.

Setiap perusahaan yang mempekerjakan 100 orang atau lebih dan


mengandung potensi bahaya wajib untuk menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja. PT. X adalah salah satu perusahaan manufaktur
dengan potensi bahaya tinggi belum mengintegrasikan keselamatan dan sistem
manajemen kesehatan dalam lingkup manajemen kerja. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan penilaian kepatuhan terhadap
keselamatan dan sistem manajemen kesehatan di PT. X menggunakan PP standar.
50 tahun 2012. Sehingga akan diketahui kekurangan-kekurangan yang harus
diperbaiki agar dapat melengkapi kriteria penilaian tercantum dalam lampiran II.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mendeskripsikan pendekatan
observasional dan wawancara. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk
menggambarkan penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sistem.
Hasil analisis memberikan saran berupa prioritas dengan menetapkan dan
memelihara komitmen untuk menerapkan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja.

Kata Kunci: SMK3, Penilaian (Assesment), Audit, PP No. 50 Tahun 2022.

Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................2

ABSTRAK ..............................................................................................................3

DAFTAR ISI ...........................................................................................................4

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................5

1.1 Latar Belakang .............................................................................................5

1.2 Rumusan Masalah\.......................................................................................6

1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................................6

BAB 2 CRITICAL REVIEW ..................................................................................7

2.1 Metode Penelitian dalam Pengolahan Data Jurnal...................................7

2.2 Hasil dan Pembahasan Jurnal ....................................................................8

2.3 Critical Review Terhadap Jurnal ................................................................9

BAB 3 PENUTUP .................................................................................................12

3.1 Kesimpulan .................................................................................................12

REFERENSI .........................................................................................................13

LAMPIRAN ..........................................................................................................14

Universitas Indonesia
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap perusahaan umumnya mengandung potensi bahaya sehingga wajib
menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Kecelakaan kerja
dapat terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja dan dapat menyebabkan
kerusakan kecil atau fatal secara fisik dan mental. Seiring dengan kondisi tersebut
dibuatlah kebijakan pembangunan bidang Kesehatan, yaitu UU No. 23 Tahun 1992.
Dalam UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dinyatakan bahwa “Setiap
perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan”. Diatur
juga dalam PP No.50 Tahun 2012 yang menjelaskan bahwa globalisasi
perdagangan saat ini memberikan dampak persaingan sangat ketat dalam segala
aspek khususnya ketenagakerjaan yang salah satunya mempersyaratkan adanya
perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja.
Jurnal yang berjudul “Analisis Penilaian Pemenuhan Elemen Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) PP No. 50 Tahun 2012 di
PT.X Semarang” ini ditulis oleh Mohamad Reza Huzain. Artikel ini meninjau
penerapan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) belum
diterapkan pada perusahaan ini. perusahaan karosesi bernama PT.X yang
memproduksi dump truck, arm roll, hi-wing, dan mobil pemadam kebakaran.
Proses kerja yang dilakukan PT. X ini masih menggunakan system manual sehingga
tergolong ke perusahaan dengan potensi bahaya tinggi. Bahkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) belum diterapkan pada perusahaan ini
karena perusahaan belum mengadari seberapa penting penilaian risiko di tempat
kerja. Padahal penilaian ini dapat mengurangi kerugian perusahaan yang
diakibatkan oleh kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Pertumbuhan yang pesat dimasa ini mendorong PT. X untuk mengembangkan
usahanya, sehingga direncanakan bahwa PT. X akan membangung pabrik baru yang
lebih besar dan system yang baru di lokasi yang lebih luas. Pada pengembangan ini
diharapkan PT. X akan menerapkaan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) demi meningkatkan efisiensi dan produktivitas para

Universitas Indonesia
pekerja maupun perusahaan sehingga menghasilkan produk yang lebih berkualitas.
Pada kondisi ini PT. X ingin melakukan modifikasi pada pabrik mereka
dikarenakan tingginya intensitas produksi dan terus melakukan kegiatan jual-beli
melalui jalur darat dan jalur laut. Berdasarkan survei yang dilakukan dalam jurnal
ini, perusahaan kesulitan mengintegrasikan Sistem Manajemen K3 dengan
manajemen secara keseluruhan karena tidak terdapat dokumen resmi mengenai
angka kecelakaan kerja di perusahaan tersebut. Perusahaan sudah memberikan
fasilitas Alat Pelindung Diri (APD) tetapi belum dilihat apakah pengadaannya
sudah sesuai dengan kebutuhan atau belum. Perusahaan ini juga belum memiliki
sumber daya manusia yang kompeten dan mampu menangani permasalahan K3 di
perusahaan.
Penulisan ini dilakukan untuk memberikan critical review dari jurnal yang
berjudul “Analisis Penilaian Pemenuhan Elemen Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) PP No. 50 Tahun 2012 di PT.X Semarang”. Dalam
jurnal ini dilakukan penelitian terhadap SMK3 suatu perusahaan dengan melakukan
triangulasi sumber yaitu membandingkan dan memeriksa suatu informasi yang
diperoleh dari data dokumentasi dengan beberapa sumber lainnya seperti
wawancara langsung.
1.2 Rumusan Masalah\
Berdasarkan latar belakang tersebut, berikut merupakan rumusan masalah pada
penulisan ini:

1. Bagaimana Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)


menurut PP No.50 Tahun 2012?
2. Bagaimana penerapan PP No.50 Tahun 2012 ini pada perusahan PT.X dan
apakah masih berfungsi dengan baik?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah, berikut merupakan tujuan penelitian:

1. Mengetahui Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)


menurut PP No.50 Tahun 2012.
2. Menganalisis penerapan PP No.50 Tahun 2012 ini pada perusahan PT.X.

Universitas Indonesia
BAB 2
CRITICAL REVIEW
2.1 Metode Penelitian dalam Pengolahan Data Jurnal
Jenis penelitian yang dilakukan dalam review ini adalah penelitian kualitatif
untuk tujuan menemukan data dengan interpretasi dan deskripsi yang tepat untuk
membuat gambaran objektif atau deskripsi objektif. Pada penelitian ini dilakukan
metode yang bersifat kualitatif dengan pendekatan observasional yaitu
menggunakan studi dokumentasi terhadap penerapan program K3 melalui data
sekunder dan wawancara. Tinjauan literatur ini dilakukan dengan
mempertimbangkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang SMK3.
Narasumber yang ditentukan untuk wawancara tentu saja yang bertanggung jawab
dan memahami mengenai K3 di perusahaan tersebut. Selain itu, sebagai validasi
informasi dilakukan wawancara terhadap kepala bagian produksi dan pekerja
bagian gudang yang termasuk bagian pekerjaan dengan risiko kecelakaan kerja
paling tinggi.
Pada jurnal ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara
dengan beberapa template pertanyaan yang dibuat berkaitan dengan PP No. 50
Tahun 2021 mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja lalu
dihubungkan pada peraturan SMK3 di perusahaan tersebut. Urutan pertanyaan
tersebut dibuat untuk menunjang pedoman wawancara agar selama pelaksanaan
terhadap narasumber tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Selanjutnya
dilakukan check list sesuai validasi data yang dibutuhkan. Check list SMK3 ini
disusun berdasarkan lampiran II pada PP No. 50 Tahun 2021 tentang Pedoman
Penilaian Penerapan Sistem Manajemen K3. Data-data yang telah terkumpul
selanjutnya diolah dan dianalisis menggunakan metode scoring, yaitu metode
dengan memberikan nilai terhadap masing-masing parameter pada hal yang ditinjau
untuk menentukan tingkat kemampuan atau kapasitas hal tersebut. Analisis data ini
menggunakan perhitungan persentase sesuai temuan penelitian seperti hasil audit
dari check list kemudian nilai persentase ini akan disesuaikan dengan tingkat
pencapaiannya pada PP No. 50 Tahun 2012. Urutan-urutan dari analisis data adalah
Reduksi Data, Penyajian Data, Menarik Kesimpulan, dan Pembuatan Rekomendasi.

Universitas Indonesia
Kelemahan dari metode wawancara adalah terbatasnya narasumber yang
memberikan pendapat mengenai SMK3 proyek ini, baiknya ditambahkan metode
pengumpulan data menggunakan kuisioner sehingga responder yang menjawab
dapat lebih meluas sehingga pengamat mendapatkan wawasan yang lebih banyak
dan data yang didapat lebih lengkap dan akurat. Lalu terdapat poin tambahan bila
wawancara dilakukan secara abstrak atau tidak terlalu terstruktur, yaitu
memberikan kebebasan terhadap para narasumber untuk berpendapat secara lebih
meluas. Baiknya dalam jurnal ini juga ditambahkan pengambilan data yang
disesuaikan dengan PP No. 50 Tahun 2012. Selain itu, bisa ditambahkan juga
observasi langsung dengan mengamatkan kondisi di perusahaan tersebut agar dapat
mencari kebenaran dari hasil jawaban saat wawancara atau kuisioner.
2.2 Hasil dan Pembahasan Jurnal
Dari pengambilan data yang diambil, diketahui bahwa PT. X merupakan
perusahaan karoseri yang khususnya bergerak sebagai penyedia pelayanan bidang
transporasi. PT. X ini berdiri sejak tahun 1994 dan telah memproduksi dump truck,
arm roll, hi-wing, dan mobil pemadan kebakaran. Tercatat dari data didapat, jumlah
karyawan yang terdapat di PT. X berjumlah 61 orang yang terbagi menjadi 2
kelompok yaitu karyawan harian atau tetap dengan jumlah 33 orang dan karyawan
kontrak sejumlah 28 orang. Sedangkan, pekerja bagian produksi sendiri terbagi
menjadi 5 kelompok yang masing-masing beranggotakan 5 orang.
Seluruh pekerja bekerja selama 8 jam sehari pada hari Senin hingga Jumat,
sedangkan pada hari Sabtu pekerja hanya bekerja selama 5 jam. PT. X ini dipimpin
oleh seorang direktur yang mencapai performa yang tinggi dan menghasilkan
produk yang berkualitas dengan system jaminan mutu yang selalu dijaga dan
dilaksanakan dengan 5 Universitas Indonesia konsisten. Namun belum ada
departemen yang khusus menangani keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan.
Pada jurnal ini dilakukan penilaian pemenuhan SMK3 menurut indikator yang telah
ditetapkan. Hasil pencapaian total elemen dalam system manajemen K3 di PT. X
berdasarkan pedoman penilaian penerapan SMK3 Lampiran II PP No. 50 Tahun
2012 dengan tingkat persentase pencapaian/kesesuaian total pada 64 kriteria yang
diuji adalah sebesar 0% karena tidak ada satupun kriteria yang terpenuhi. Padahal

Universitas Indonesia
syarat penilaian SMK3 suatu perusahaan dikatakan baik bila hasil penilaian
minimal 60%.
Selanjutnya, pada jurnal ini juga dibuat kategori kebutuhan dan usaha perbaikan
pencapaian penilaian SMK3. Kategori tersebut terbagi berdasarkan sifat dari
penilaian keseluruhan yang dilakukan pada perusahaan. Kategori yang pertama
adalah kategori kritikal yang merupakan temuan dengan akibat fatal hingga
kematian sehingga memiliki tingkat kepentingan paling tinggi dalam pemenuhan
kriteria SMK3. Lalu ada kategori mayor yaitu ketika perusahaan tidak memenuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan, tidak melaksanakan salah satu prinsip
SMK3, dan terdapat temuan minor untuk 1 kritera audit. Selanjutnya adalah
kategori minor yang berarti ketidak-konsistenan perusahaan dalam pemenuhan
persyaratan perundang-undangan, standar, pedoman, dan acuan lainnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka kategori penilaian yang diutamakan adalah
pada tatanan manajerial agar dapat membuat suatu system yang baik sehingga
kemungkinan kejadian yang terjadi pada faktor manusia, pekerjaan, dan kegiatan
minim terjadi. Selain itu dapat untuk menentukan upaya peningkatan program
keselamatan dan kesehatan kerja serta pencegahan kecelakaan kerja.
2.3 Critical Review Terhadap Jurnal
Setelah memahami hasil dan pembahasan yang dibuat dalam jurnal, dilakukan
perbandingan dengan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012. Hal pertama yang
dibahas adalah yang berkaitan dengan deskripsi umum perusahaan. Berdasarkan PP
No. 50 Tahun 2012 Pasal 7 ayat 2A mengenai penyusunan kebijakan sebagaimana
dimaksud pada ayat 1, perusahaan paling sedikit harus melakukan tinjauan awal
kondisi K3 yang meliputi:
1. Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko 6 Universitas
Indonesia.
2. Perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sector lain yang lebih
baik.
3. Peninjauan sebab akibat kejadian yang membahayakan.
4. Kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya yang berkaitan
dengan keselamatan.
5. Penilaian efisiensi dan efektivitas sumber daya yang disediakan.

Universitas Indonesia
Selanjutnya berdasarkan PP No. 50 Tahun 2012 Pasal 11 Ayat 2 seharusnya
melakukan kegiatan seperti Tindakan pengendalian, perancangan dan rekayasa,
prosedur dan instruksi kerja, penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan,
pembelian/pengadaan barang dan jasa, dan pengecekan produk akhir. Sedangkan
dari penunjauan data umum perusahaan, PT.X bahkan belum melakukan
identifikasi bahaya risiko yang dapat timbul karena belum ada departemen khusus
yang khusus menangani keselamatan dan Kesehatan kerja perusahaan. Pada
Lampiran II PP No. 50 Tahun 2012 tentang system manajemen keselamatan dan
Kesehatan kerja, terdapat pedoman penilaian penerapan SMK3. Berikut tabel
kelengkapan penerapan K3 pada PT. X dengan pedoman yang diarahkan:
Tabel 2.1 Perbandingan Penerapan SMK3 Pada PT.X dengan Standar PP
No.50 Tahun 2012
KRITERIA AUDIT SMK3
NO. PP No.50 Tahun 2012 Penerapan SMK3
PT.X
1. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen YA
2. Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3 YA
3. Pengendalian Perancangan dan Peninjauan TIDAK
Kontrak
4. Pengendalian Dokumen YA
5. Pembelian dan Pengendalian Produk TIDAK
6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3 TIDAK
7. Standar Pemantauan TIDAK
8. Pelaporan dan Perbaikan Kekuranga TIDAK
9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya TIDAK
10. Audit SMK3 TIDAK
Dari penilaian diatas dapat dilihat PT. X belum memenuhi kriteria yang
disyaratkan oleh PP No. 50 Tahun 2012. Agar dapat memenuhi 60% dari total
kriteria yang disyaratkan, dibutuhkan setidaknya 39 kriteria yang terpenuhi dalam
SMK3, lalu setelah itu layak untuk mendapatkan sertifikat dengan bendera perak
dan bila berjalan hingga mencapai target keseluruhan akan mendapat bendera emas.
Dari penilaian di dalam pedoman, kemudian dibagi pada 3 kategori dengan 64

Universitas Indonesia
kriteria masuk pada kategori tingkat awal, 122 termasuk kategori tingkat transisi,
dan 166 termasuk kategori tingkat lanjutan. Berdasarkan PP No. 50 Tahun 2012
ditentukan bahwa untuk tingkat pencapaian penerapan 0-59% termasuk tingkat
penilaian penerapan kurang. Dikatakan juga bila penilaian perusahaan masih
termasuk karegori kritikal atau mayor, maka dinilai belum berhasil menerapkan
SMK3 dan penilaian tingkat penerapan SMK3 yang dilakukan belum mengacu pada
pedoman yang ada. Maka dapat ditentukan bahwa PT. X wajib meningkatkan
penerapan SMK3 di dalam perusahaan.

Universitas Indonesia
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan critical review pada jurnal Analisis Penilaian
Pemenuhan Elemen Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
PP No. 50 Tahun 2012 di PT.X Semarang, dapat disimpulkan bahwa:

1. Berdasarkan pedoman yang telah dibuat, setiap proyek konstruksi wajib


menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja sesuai
dengan PP No. 50 Tahun 2012.
2. Metode pengumpulan dan pengolahan data pada jurnal ini sudah cukup baik
dengan menggunakan wawancara terhadap pihak yang bertanggung jawab
dan pihak yang menjalankan aturan, serta metode checklist yang sesuai
dengan Lampiran II PP No. 50 Tahun 2012 mengenai pedoman penerapan
SMK3.
3. PT. X dinilai belum berhasil menerapkan SMK3 dan penilaian tingkat
penerapan SMK3 yang dilakukan belum mengacu pada pedoman yang ada
karena penilaian perusahaan masih termasuk karegori kritikal dengan
persentase pencapaian penerapan 0-59 % dan masih terdapat pekerjaan yang
mengakibatkan fatality atau kematian.
4. PT. X masih dikategorikan sebagai salah satu perusahaan dengan risiko
besar sehingga masuk kedalam perusahaan yang wajib menerapkan SMK3
dan melakukan peningkatan.

Universitas Indonesia
REFERENSI
Huzain, M. R. (2013). Analisis Penilaian Pemenuhan Elemen Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) PP No. 50 Tahun 2012 di PT. X
Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 2(1),
18789.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Universitas Indonesia (2017). Keputusan Rektor Universitas Indonesia Nomor
2143/SK/R/UI/2017 Tentang Pedoman Teknis Penulisan Tugas Akhir
Mahasiswa Universitas Indonesia. Depok: Universitas Indonesia

Universitas Indonesia
LAMPIRAN

Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai