Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANAJEMEN K3
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Fitri Rahmawati, S.E., M.M.

Analisa Implementasi K3 Di Perusahaan Gula

OLEH :
SITI INDARWATI
NIM : 202210125

FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
Kata Pengantar
Tiada kalimat yang pantas penulis ucapkan kecuali rasa syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul “ Anlisis Implementasi K3
Di Perusahaan Gula”. Tidak lupa pula dukungan baik secara materil dan non materil
yang diberikan kepada penulis dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu,
izinkan penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada :
- Bapak Murry Harmawan Saputra, S.E.,M.Sc selaku Kaprodi yang turut andil
dalam menyusun makalah
- Ibu Fitri Rahmawati, S.E.,M.M. Selaku dosen pengampu mata kuliah
Manajemen K3 yang memberikan motivasi dalam penyusunan makalah ini.
Penulis tentu sadar bahwa makalah yang disusun tentunya masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis memohon kritik dan saran
yang membangun dari pembaca untuk penyempurna makalah ini.

Temanggung, 02 April 2023

1
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................................................ 3
Pendahuluan ................................................................................................................................................ 3
A. Latar Belakang ................................................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................................. 4
C. Tujuan ................................................................................................................................................. 4
BAB II .......................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 5
A. Implementasi Sistem ManajemenKeselamatan Dan Kesehatan Kerj Pada
Pabrik Gula Krebet Baru Kabupaten Malang..................................................................................... 5
B. Hubungan Antara Manajemen K3 Dan Produktivitas Kerja Karyawan. ................................... 6
C. Analisis kasus kecelakaan yang mungkin sering terjadi pada pabrik gula, penyebab dan
perawatan medis yang dilakukan pada perusahaan gula Krebet 1 malang...................................... 6
BAB III......................................................................................................................................................... 9
PENUTUP.................................................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ......................................................................................................................................... 9
B. Saran.................................................................................................................................................... 9
Daftar Pustaka ........................................................................................................................................ 112

2
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Perusahaan tentunya menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja atau bisa dikenal dengan
nama K3 merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan sumber daya manusia yaitu salah
satunya ialah tenaga kerja. K3 menjadi perhatian perusahaan karena dengan penerapannya
diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja selain sebagai selalin jaminan keselamatan
karyawannya. Seperti ditulis Sedarmayanti (2009) bahwa keselamatan dan kesehatan kerja
merupakan satu bentuk pemeliharaan sumber daya manusia, yang mana pemeliharaan karyawan
yang berarti mempertahankan karyawan agar tetap loyal terhadap perusahaan, meningkatkan
motivasi dan disiplin kerja karyawan, meningkatkan rasa aman dan ketenangan jiwa karyawan
dalam melakukan pekerjaannya, serta meningkatkan kinerja karyawan. Susihono, dkk (2013)
menunjukan hasil bahwa penerapan SMK3 telah sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku,
namun memiliki nilai resiko terhadap potensi bahaya bagian fluid utility yang mana menunjukkan
tingkat keparahan bahaya kerja kecil dan kemungkinan terjadinya potensi bahaya kerja juga kecil,
nilai kategori potensi bahaya kerja perlu dikendalikan dengan prosedur rutin Progaram
Pelaksanaan K3 sangatlah penting bagi karyawan karena mempunya tujuan dalam mewujudkan
keselamatan dan kesatuan kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan
lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mengurangi kecelakaan. Jika perusahaan dapat
menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan kerja, penyakit dan hal-hal yang berkaitan dengan
stres, serta mampu meningkatkan kualitas kehidupan kerja para pekerjanya, maka perusahaan akan
semakin efektif. Banyaknya kecelakaan yang terjadi dalam lingkungan kerja perlu mendapat
perhatian khusus karena kecelakaan yang terjadi dapat mengakibatkan kerugian baik bagi
karyawan maupun perusahaan tempatnya bekerja. Kerugian bagi perusahaan adalah tidak
berjalannya kegiatan produksi juga akan menimbulkan biaya yang lebih besar lagi, sedangkan bagi
karyawan akibat paling fatal adalah mengakibatkan kematian. Sistem manajemen K3 yang baik
akan membantu perusahaan dalam menangani karyawan dengan cepat dan tepat, selain itu juga
dapat mencegah dan mengurangi kemungkinan erjadinya kecelakaan kerja baik yang disengaja
maupun tidak .
Keselamatan Kerja Keselamatan kerja adalah suatu usaha yang dapat mendorong terciptanya
keadaan yang aman dan sehat di tempat, baik bagi tenaga kerja maupun lingkungan itu sendiri
(Moenir, 2000). Menurut Mathis dan Jackson (2002), keselamatan kerja adalah merujuk pada
perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang. Tujuan keselamatan kerja yang efektif
diperusahaan adalah mencegah kecelakaan atau cidera yang terkait dengan pekerjaan. Sedangkan
Mondy (2008), keselamatan kerja adalah suatu perlindungan karyawan dari cidera yang
disebabkan oleh kecelakaan yang berkaitaan dengan pekerjaan. Keselamatan kerja bertujuan
mencegah terjadinya kecelakaan, mengingat akibat yang disebabkan cukup besar tidak hanya
merugikan perusahaan, tetapi juga mengakibatkan penderitaan bagi korban bahkan dapat
menewaskan seseorang. Selain itu, tujuan keselamatan kerja bukan hanya mencegah dan
mengurangi kecelakaan saja, tetapi juga meliputi masalah, penyakit akibat kerja, keamanan dari
3
proses, alat-alat, lingkungan dan peningkatan proses produksi. Kesehatan Kerja Kesehatan kerja
bertujuan untuk memberi bantuan kepada tenaga kerja, melindungi tenaga kerja dari gangguan
kesehatan yang timbul dari pekerjaan dan lingkungan kerja, meningkatkan kesehatan, memberi
pengobatan dan perawatan serta rehabilitas hal ini dijelaskan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia. Dari teori yang dipaparkan, maka kesehatan kerja lebih merujuk
pada penghindaran dari timbulnya penyakit yang bisa diderita oleh karyawan yang diakibatkan
selama melakukan pekerjaan. Kesehatan kerja menjamin kesehatan karyawan dari penyakit yang
bisa ditimbulkan sehingga karyawan dapat tetap bekerja sesuai dengan tuntutan dari perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Implementasi manajemen K3 di perusahaan gula ?
2. Bagaimanakah hubungan antara manajeman K3 dan produktivitas kerja karyawan ?
3. Bagaimana analisis kasus kecelakaan yang mungkin sering terjadi pada pabrik gula,
penyebab dan perawatan medis yang dilakukan ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Lebih jelasnya mengenai pengimplementasian manajamen K3 yang diterapkan pada
perusahaan gula tepat nya Pabrik Gula Krebet Baru 1 Malang.
2. Mengetahui lebih jelas mengenai hubungan antara manajemen K3 dan produktivitas
kerja karyawan.
3. Mengetahui lebih lanjut kasus kecelakaan yang sering terjadi pada Pabrik Gula Krebet
Baru 1 Malang sehingga tau penyebab dan penganan medis jika terjadi kecelakaan tersebut.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Implementasi Sistem ManajemenKeselamatan Dan Kesehatan Kerj Pada


Pabrik Gula Krebet Baru Kabupaten Malang.
Menurut Nurdin dan Usman (2002:70) Pengertian implementasi merupakan sesuatu yang
bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan atau juga aktivitas yang dilakukan secara sistematis serta
terikat oleh mekanisme. Karena begitu, maka implementasi tersebut bukan sekedar aktivitas,
namun suatu kegiatan yang terencana serta untuk mencapai tujuan kegiatan atau sasaran. Tujuan
utama implementasi ialah untuk melaksanakan rencana yang telah atau sudah disusun dengan
cermat, untuk dapat mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak akan dicapai didalam perencanaan
atau juga kebijakan yang telah atau sudah dirancang baik itu oleh individu atau juga kelompok.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja telah disahkan untuk menggantikan peraturan yang lama.
Peraturan tersebut mengatur bagi perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 100 orang dan
industri beresiko tinggi wajib menerapkan SMK3. Penelitian ini dilakukan atas dasar seberapa
efektifnya Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja dalam meminimalisir terjadinya
kecelakaan kerja yang terjadi dalam Perusahaan. Dan dari peraturan tersebut implementasi yang
diterapkan ini sesuai dengan implementasi yang diterapkan dan dilakukan pada Pabrik Gula Krebet
kabupaten Malang karena merupakan pihak yang terlibat langsung dalam Implementasi Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dengan adanya implementasi SMK3 ini
didapatkan hasil yang efektif dalam pengurangan adanya kecelakaan kerja yang terjadi hal ini
dapat diketahui dengan turunnya angka kecelakaan kerja dalam perusahaan. Dengan demikian
program SMK3 tersebut dapat dinyatakan telah berjalan dengan efektif tetapi dalam berjalannya
program tersebut perlu diberlakukan peraturan serta sanksi yang cukup tegas bagi setiap pelanggar
peraturan yang ada.
B. Hubungan Antara Manajemen K3 Dan Produktivitas Kerja Karyawan.
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan, karena
dampak kecelakaan dan penyakit yang dialami di tempat kerja tidak hanya merugikan karyawan,
tetapi juga perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak secara langsung
diantaranya yaitu perusahaan harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi ketika karyawan
mengalami kecelakaan atau sakit akibat efek alat-alat yang digunakan. Sedangkan dampak secara
tidak langsung citra perusahaan akan buruk di mata karyawan, calon karyawan dan bahkan
masyarakat yang ada di sekitar lingkungan perusahaan. Pekerja yang terganggu kesehatannya baik
karena cedera, cacat atau terserang penyakit dapat mengganggu kelancaran pekerjaan, sehingga
menurunkan produktivitasnya. Produktivitas kerja yang maksimal sangat dibutuhkan untuk
mencapai tujuan perusahaan dan produktivitas menjadi salah satu sorotan utama ketika sebuah
perusahaan mengalami kemunduran. Produktivitas merupakan indikator utama bagi kemajuan
sebuah perusahaan, sehingga peningkatan produktivitas pada semua bagian sistem merupakan
suatu cara untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi perusahaan tersebut. Faktor – faktor
yang mempengaruhi produktivitas kerja antara lain pekerjaan yang menarik, upah yang baik,

5
keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan, penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan,
lingkungan dan suasana kerja yang baik, promosi dan pengembangan diri, serta kesetiaan kepada
pimpinan pekerja. PG Krebet Baru unit I Malang merupakan salah satu pabrik gula yang telah
menerapkan program K3. Oleh karena tujuan dari pembuatan makalah ini salah satunya adalah (1)
Menganalisis penerapan program K3 khususnya di bagian Instalasi PG. Krebet Baru Unit I,
Malang. (2) Menganalisis hubungan antara program K3 dengan produktivitas kerja karyawan
khususnya di bagian Instalasi PG. Krebet Baru Unit I, Malang. Faktor-faktor K3 yang dianalisis
adalah Alat Pelindung Diri (APD), beban kerja, peraturan keselamatan kerja, komunikasi dan
dukungan, pelatihan keselamatan kerja, sarana dan pelayanan kesehatan, peraturan kesehatan kerja
dan lingkungan kerja. Penelitian dilakukan di bagian Instalasi PG Krebet Baru Unit 1 Malang.
Responden dalam penelitian ini adalah karyawan tetap bagian Instalasi PG Krebet Baru Unit 1
Malang sebanyak 39 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan pengamatan
langsung di lapang. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis hubungan. Analisis
hubungan antara penerapan K3 dengan produktivitas kerja karyawan dilakukan dengan metode uji
korelasi Rank Spearman dengan menggunakan software SPSS 16.0 for windows. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa berdasarkan hasil jawaban responden, rataan skor untuk penerapan K3
sebesar 3,38, sedangkan rataan skor untuk produktivitas kerja karyawan sebesar 3,79. Hal ini
menunjukkan bahwa semua faktor K3 yang diuji memiliki hubungan yang positif, nyata dan
berkorelasi sangat iv kuat dengan produktivitas kerja karyawan dengan nilai korelasi sebesar
0,990. Sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Secara umum penerapan program
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di bagian Instalasi PG Krebet Baru Unit 1 Malang cukup
baik. Hal ini dapat dilihat dari total rataan skor sebesar 3,38 yang menunjukkan bahwa faktor-
faktor K3 yang dianalisis yaitu meliputi alat pelindung diri (APD), beban kerja, peraturan
keselamatan kerja, komunikasi dan dukungan, pelatihan K3, sarana dan pelayanan, peraturan
kesehatan kerja dan lingkungan kerja telah dilaksanakan dengan cukup baik. (2) Hubungan antara
program K3 dengan produktivitas kerja karyawan khususnya di bagian Instalasi PG. Krebet Baru
Unit I, Malang adalah positif, sangat nyata dan berkolerasi sangat kuat. Harapan dari dilakukannya
penelitian ini adalah semoga hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan
untuk meningkatkan pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
C. Analisis kasus kecelakaan yang mungkin sering terjadi pada pabrik gula, penyebab dan
perawatan medis yang dilakukan pada perusahaan gula Krebet 1 malang
Analisis kasus didapatkan bahwa sebelum penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3), banyak terjadi kasuskasus kecelakaan di lingkungan PG Krebet Baru I Malang, khususnya
karyawan di bagian produksi. Salah satu contoh kasus kecelakaan yang terjadi yaitu, karyawan
mengalami sesak nafas setelah membersihkan sisa gula di palung pendingin, yang kemudian
mengalami kejang-kejang di lantai. Sesak nafas tersebut diduga adanya gas etanol dari sisa
produksi gula. Gula dapat mengalami proses fermentasi menjadi etanol. Adanya konsentrasi gas
etanol yang tinggi menyebabkan karyawan tersebut mengalami sesak nafas. Gas etanol yang
dihasilkan dari fermentasi gula seharusnya dialirkan keluar ruangan dan masuk pengolahan
limbah. Kasus kecelakaan lain yang lebih fatal yaitu, salah satu karyawan terjatuh di penggilingan.
Terulangnya peristiwa kecelakaan seperti ini membuktikan ada yang salah dengan prosedur K3 di
lingkungan pabrik gula. Rata-rata pabrik gula di Indonesia terkesan mengejar setoran untuk
mendapatkan kadar gula yang tinggi. Hampir di setiap sudut pabrik tertulis slogan-slogan agar
6
bekerja dengan maksimal sehingga didapatkan hasil produksi yang melimpah. Kondisi semacam
itu tidak diimbangi oleh standar keselamatan kerja yang memadai. Banyak diantara para karyawan
tidak mengenakan perangkat keselamatan kerja, semisal masker, sepatu bot, maupun helm.
Perangkat tersebut hanya dikenakan para pekerja yang memiliki jabatan tinggi, semisal mandor,
kepala bagian pengolahan, kepala QC. Para karyawan biasa rata-rata tidak mengenakan alat
keselamatan tersebut. Padahal, para karyawan tersebut merupakan ujung tombak pabrik yang
berperan penting dalam proses produksi. Selain itu, jarang sekali ditemukan tanda peringatan di
tempat kerja, berupa gambar, kata-kata, maupun himbauan. Sangat kontras dengan slogan-slogan
untuk mendapat hasil produksi maksimal. Padahal adanya tanda peringatan sedikit banyak
meminimalisir kecelakaan kerja.
No Kasus kecelakaan Sebab Medical Treatment
1 Pada pekerjaan penggerindaan dengan Tidak memakai APD Hecting, antibiotic, analgetic,
menggunakan tanggem, ibu jari tangan sarung tangan. tetox.
kiri korban terjepit diantara ragum dan
tubing sehingga korban mengalami
luka robek
2 Ketika menurunkan tool box dari atas Tidak memakai sepatu Hecting, antibiotic, analgetic,
LV, handle tool box terlepas sehingga safety. tetox.
tool box jatuh menimpa kaki kiri
korban
3 Ketika akan menyimpan material di Tidak memakai sepatu Tetox, analgetics, antibiotic.
rak, kaki kiri korban tertusuk wiremesh safety.
4. Ketika akan menyambung selang angin Kurangnya konsentrasi Sterile strip, antibiotic,
Ketika membantu pekerjaan dalam bekerja. analgesics, tetox.
penggantian roda Fuel Truk, ujung
selang angin mengayun dan melukai
bibir korban
5. Korban meminum cairan sabun yang Kecerobohan IVFD, anhemelik, observation.
disimpan dalam wadah minuman air
putih
6. Ketika melakukan pembengkokan plat Bekerja kurang X-ray, wound dressing, tetox,
dengan menggunakan alat bantu konsentrasi dan tidak analgesic, antibiotic, bandage
tambahan linggis, linggis dan plat memakai sarung tangan.
terjatuh dan menimpa jari tengah
tangan kiri korban
7. Ketika memeriksa kondisi kebocoran Kurang konsentrasi Hecting, tetox, therapy.
tekanan silinder jack dengan membuka bekerja tidak memakai
katup tekanan, katup tersebut APD sarung tangan.
mengeluarkan angin bertekanan
disertai serpihan benda kecil dan
melenting mengenai telapak tangan kiri
dan muka korban.
8. Ketika korban dan rekan kerja sedang Kurang konsentrasi dalam Splint, X-ray cruvis, Rethidine
membuka gate valve dengan kaki pada bekerja dan tidak
selang flexible yang telah terlepas dari

7
pompa GP229 dan tergeletak di tanah, memakai APD sepatu
selang flexible bergerak dan bagian elbow safety.
mengenai bagian belakang kaki kiri korban
hingga terjatuh
9 Ibu jari kaki kanan korban tertimpa Box kurang konsentrasi dalam painkiller
Oxygene & Acetylene Ketika korban bekerja dan tidak
berusaha menahan box tersebut akan memakai APD sepatu
jatuh safety
10. Dagu korban terkena ujung pipa yang kurang konsentrasi dalam Suture, wound dressing, tetox
digunakan rekan kerjanya untuk bekerja
mencungkil struktur tumpukan Girt
Channel ketika korban berdiri di belakang
rekan kerja tersebut
11 Pada pekerjaan penggantian roller yang kurang konsentrasi dalam X-ray, analgesics
rusak, korban terjatuh dan dada kiri bekerja dan tidak memkai
korban conveyor, Ketika melangkah ke harnes alat
beam, beam

Penyebab kecelakaan yang lain adalah kurangnya pengawasan manajemen dalam bidang
keselamatan dan kesehatan pada perusahaan ini. Sistem manajemen yang baik seharusnya lebih
ketat pengawasannya. Jika telah terjadi kecelakaan, sebaiknya dilakukan investigasi kecelakaan,
inspeksi, pencatatan serta pelaporan kecelakaan kerja. Tujuan dari kegiatan ini tentu untuk
meningkatkan manajemen dari keselamatan dan kesehatan kerja pada perusahaan, menentukan
tindakan pencegahan yang tepat serta menurunkan faktor risiko pada kecelakaan tersebut.
Pelaksanaan program K3 bagi karyawan di PG Krebet Baru I Malang sudah diterapkan dalam hal
penyediaan sarana dan prasarana yang membantu karyawan dalam melaksanakan pekerjaan,
adanya pengawasan terhadap penggunaan alat-alat pelindung diri (APD) atau alat-alat
perlengkapan kerja, penyediaan alat pemadam kebakaran, pemberian tanda bahaya pada fasilitas-
fasilitas yang menimbulkan risiko kerja serta pelaksanaan program-program kesehatan bagi
karyawan seperti melakukan pemeriksaan baik ditujukan bagi karyawan baru maupun
pemeriksaan yang dilakukan secara berkala kepada seluruh karyawan. Selain itu juga disediakan
klinik kesehatan yang digunakan untuk pertolongan pertama jika ada kecelakaan kerja. Sebagai
wujud dari program keselamatan kerja, PG Krebet Baru I Malang menyediakan alat pelindung diri
kepada tenaga kerja yang disesuaikan dengan keadaan tiap stasiun kerja.

8
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
- Implementasi yang diterapkan dan dilakukan pada Pabrik Gula Krebet kabupaten Malang karena
merupakan pihak yang terlibat langsung dalam Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Dengan adanya implementasi SMK3 ini didapatkan hasil yang efektif dalam
pengurangan adanya kecelakaan kerja yang terjadi hal ini dapat diketahui dengan turunnya angka
kecelakaan kerja dalam perusahaan. Dengan demikian program SMK3 tersebut dapat dinyatakan
telah berjalan dengan efektif tetapi dalam berjalannya program tersebut perlu diberlakukan
peraturan serta sanksi yang cukup tegas bagi setiap pelanggar peraturan yang ada.
- Hubungan antara program K3 dengan produktivitas kerja karyawan khususnya di bagian Instalasi
PG. Krebet Baru Unit I, Malang adalah positif, sangat nyata dan berkolerasi sangat kuat. Harapan
dari dilakukannya penelitian ini adalah semoga hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
masukan bagi perusahaan untuk meningkatkan pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3).
- Analisis kasus didapatkan bahwa sebelum penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3), banyak terjadi kasuskasus kecelakaan di lingkungan PG Krebet Baru I Malang, khususnya
karyawan di bagian produksi. Terulangnya peristiwa kecelakaan seperti ini membuktikan ada yang
salah dengan prosedur K3 di lingkungan pabrik gula. Rata-rata pabrik gula di Indonesia terkesan
mengejar setoran untuk mendapatkan kadar gula yang tinggi. Hampir di setiap sudut pabrik tertulis
slogan-slogan agar bekerja dengan maksimal sehingga didapatkan hasil produksi yang melimpah.
Kondisi semacam itu tidak diimbangi oleh standar keselamatan kerja yang memadai. Sistem
manajemen yang baik seharusnya lebih ketat pengawasannya. Jika telah terjadi kecelakaan,
sebaiknya dilakukan investigasi kecelakaan, inspeksi, pencatatan serta pelaporan kecelakaan kerja.
Tujuan dari kegiatan ini tentu untuk meningkatkan manajemen dari keselamatan dan kesehatan
kerja pada perusahaan, menentukan tindakan pencegahan yang tepat serta menurunkan faktor
risiko pada kecelakaan tersebut.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan yaitu:
(1) Untuk bagian Instalasi perlu ditingkatkan kembali fasilitas dan pelayanan kesehatan yang ada,
misalnya yaitu kotak P3K yang mana pada setiap bagian atau tempat harus tersedia, baik di tempat
yang rawan terjadi kecelakaan kerja ataupun tidak.
(2) Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih mendalam tentang variabel-
variabel apa saja yang memiliki pengaruh antara hubungan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
dengan produktivitas kerja karyawan.
(3) Perusahaan memberikan minuman yang bergizi (susu) sebagai penawar racun kepada
karyawan yang melaksanakan tugas berhubungan dengan bahan beracun dan berbahaya. Fasilitas
kesehatan lain yang diberikan oleh perusahaan adalah sarana olahraga dan rekreasi. Rekreasi
diadakan sekali setiap tahun setelah masa giling selesai.

9
(4) Pengadaan fasilitas olahraga dan rekreasi bermanfaat untuk kesehatan psikologis karyawan.
PG Krebet Baru juga memberikan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan, yaitu
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JK).

10
Daftar Pustaka
Mondy, R. W. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Erlangga.
Moenir, A. S. 2000. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia.
Jakarta: Gunung Agung.

Mathis, R. L. dan Jackson, J. H. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia.


Jakarta: Salemba Empat.

Mukhlisani, N., dkk. 2008. Pendekatan Metode Structural Equation Modeling


UntukAnalisa Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas dari Tinjauan
Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Kerja di PT Barata Indonesia
(Persero) Gresik. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII.
Surabaya: Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Agustus 2008.

Sedarmayanti. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi


dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung.
PT Refika Aditama Susihono, W., dkk. 2013. Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Identifikasi Potensi Bahaya
Kerja (Studi Kasus di PT. LTX Kota Cilegon - Banten).
Jurnal Spektrum Industri, 2013, Vol. 11, No. 2, hal 117-242.
Jurusan Teknik Industri. Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng TirtayasA

Afida, Nur (2015) Hubungan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)


Dengan Produktivitas Kerja Karyawan (Di Pabrik Gula Krebet Baru
Unit I Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya

11

Anda mungkin juga menyukai