Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah: Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
OLEH:
SULHIJJAH 90200121025
PRODI MANAJEMEN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebab atas segala rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah, sehingga makalah penulis yang berjudul “Program
Manajemen K3 pada PT.KAI” mampu penulis selesaikan tepat waktu guna memenuhi tugas
pada mata kuliah Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Shalawat serta salam semoga
tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu A’laihi Wa Salam beserta keluarganya
dan para sahabatnya.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Eka Suharteni,
SE., MM. yang telah membimbing dan memberikan tugas ini. Semoga apa yang beliau ajarkan
dapat menjadi manfaat dan amal jariyah bagi beliau di akhirat kelak. Tidak lupa juga saya
mengucapkan terima kasih untuk bantuan dari semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini dengan memberikan sumbangan pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap dengan adanya makalah ini bisa memberikan manfaat serta edukasi
untuk dikemudiaan hari mengenai bagaimana progam-program manajemen K3 yang baik
diterapkan pada perusahaan atau organisasi, sebagai contoh penulis mengambil PT.KAI untuk
diteliti apa saja program-program yang terdapat di dalamnya. Namun, penulis menyadari dengan
sepenuh hati bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk
kemudian makalah ini dapat diperbaiki dan menjadi lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prosedur kerja yang sistematis dalam pelaksanaan tugas di tempat kerja merupakan
faktor yang terpenting dalam sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja secara
menyeluruh. Suatu pekerjaan membutuhkan adanya suatu petunjuk sebagai pegangan
bagi petugas untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan. Setiap pekerja perlu
mengikuti prosedur kerja yang ditetapkan. Hal ini penting untuk menjamin keselamatan
dan kesehatan pekerja tersebut. Prosedur tersebut biasanya dituangkan dalam bentuk
Standar Operasional Prosedur (SOP) (Suci, et al., 2012). Standar Operasional Prosedur
(SOP) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) memiliki peranan yang sangat penting
dalam sebuah perusahan. SOP K3 dapat menjamin hak dari setiap karyawan. Kerugian
yang disebabkan oleh kecelakaan sangatlah besar sehingga semua pihak yang terlibat
baik pekerja, pimpinan perusahan dan penentu kebijakan harus memahami dan
menerapkan program-program tentang K3 sehingga tercipta lingkungan kerja yang aman,
nyaman dan sehat. Maka dengan demikian jumlah kecelakaan kerja dapat ditekan dan
perusahan tidak akan mengalami suatu kerugian. Pemahaman, sikap serta kesadaran
adalah hal yang penting, yang harus dimiliki oleh setiap pekerja dalam menerapkan dan
mematuhi SOP tersebut sehingga setiap pekerja melakukan pekerjaannya dengan baik
dan benar (Suci, et al., 2012
Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik
berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun
sedang bergerak di rel. Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya
terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan
rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya).
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan salah satu badan usaha milik negara yang
menyelenggarakan jasa angkutan transportasi darat, meliputi angkutan penumpang dan
barang. Perusahaan memiliki sumber daya manusia yang berjumlah 300.000 pada tahun
2016 yang tersebar diseluruh daerah operasional Indonesia. Unit sarana yang terdiri dari
dipo kereta dan lokomotif memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan
kelayakan dan kesiapan lokomotif dan kereta sebelum berangkat yang secara tidak
langsung menentukan keselamatan orang banyak sebagai penumpang. Perawatan
terhadap lokomotif dan kereta secara berkala menjaga lokomotif dan kereta selalu dalam
keadaan optimal. Setiap pekerja unit sarana wajib memahami dan melaksanakan SOP K3
yang sudah ditentukan (PT Kereta Api Indonesia, 2014). Daerah perhatian bisa dilakukan
dengan memfokuskan pada titik Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Dengan penerapan
K3 pada pelaksanaan transportasi kereta api diharapkan bisa mengurangi tingkat atau
potensi kecelakaan yang akan terjadi baik dari segi kesalahan pekerja (human Error)
maupun ketidak layakan dari prasarana yang kurang layak yang berdampak pada
masyarakat pengguna dan petugas kereta api sendiri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah yang akan dibahas adalah
sebagai berikut :
1. Apa itu keselamatan dan kesehatan kerja?
2. Bagaimana program manajemen K3 pada PT. KAI?
3. Bagaimana konsep manajemen K3 pada PT.KAI?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini yaitu :
1. Untuk mengetahui apa itu keselamatan dan kesehatan kerja
2. Untuk mengatahui program manajemen K3 pada PT. KAI
3. Untuk mengetahui konsep manajemen K3 pada PT.KAI
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen resiko adalah budaya, proses, dan struktur yang diarahkan kepada
manajemen yang efektif atas peluang-peluang yang potensial dan pengaruh-pengaruh
yang merugikan. (AS/NZS 4360:2004) antara lain :
1. Komunikasi dan konsultasi: kepada stakeholder intern dan ekstern
2. Penetapan konteks : latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan kondisi
lingkunganpengendalian
3. Identifikasi risiko : identifikasi lokasi, waktu, sebab dan proses terjadinya peristiwa
risiko.
4. Analisis risiko : mencermati sumber risiko dan tingkat pengendalian yang ada serta
menilai risiko dri sisi dampak dan probabilitinya.
5. Evaluasi risiko: pengambilan keputusan perlu tidaknya dilakukan penangana risiko
lebih lanjut serta prioritas penanganannya.
6. Penanganan risiko: mengidentifikasi berbagai opsi dan memutuskan opsi terbaik dan
pengembangan mitigasi risiko.
7. Monitoring dan evaluasi: memantau efektifitas rencana MR, antisipasi perubahan yg
terjadi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Wirawan (2015:543) mengemukakan bahwa “Keselamatan kerja adalah
kondisi dimana para pekerja selamat, tidak mengalami kecelakaan dalam melaksanakan
tugas dan pekerjaannya. Dan Menurut Wirawan (2015:543) mengemukakan bahwa
kesehatan kerja adalah penerapan ilmu kesehatan atau kedokteran di bidang
ketenagakerjaan yang bertujuan untuk mencegah penyakit yang timbul akibat kerja dan
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan para pekerja/buruh untuk meningkatkan
kinerja mereka.
Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem yang dirancang
untuk menjamin keselamatan yang baik pada semua personel di tempat kerja agar tidak
menderita luka maupun menyebabkan penyakit di tempat kerja dengan mematuhi/taat
pada hukum dan aturan keselamatan dan kesehatan kerja, yang tercermin pada perubahan
sikap menuju keselamatan di tempat kerja. Program pada PT.KAI antara lain; penyediaan
alat pelindung diri, pengelolaan sarana K3, sosialisasi keselamatan dan kesehtan kerja,
pelatihan dan pendidikan K3, program asuransi, jaminan kesehatan, hingga kebijakan
disiplin keselamatan kerja.
B. Saran
Sebaiknya perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang aman untuk pegawai agar
kecelakaan kerja dapat semakin diminimalkan, sehingga produktivitas (perbandingan
antara output hasil kerja dan input yang digunakan) tidak menurun karena terjadinya
kecelakaan kerja. Kemudian, untuk program-program manajemen K3 yang diterapkan
untuk lebih ditingkatkan lagi, seperti ada program kebijakan dan disiplin kerja untuk
karyawan yang beberapa kali melakukan pelanggaran sebaiknya diberi sanksi tidak hanya
sekedar teguran.
DAFTAR PUSTAKA
Haerani, Rizkya dan Kusdi Raharjo. (2014). Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Administrasi Bisnis Vol.15 No.1 Oktober 2014
Hanafi, Mamduh M. (2006). Manajemen Risiko. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan
Laporan Tahunan
PT. Kereta Api Indonesia (Persero). 2016. Pedoman Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.