Anda di halaman 1dari 20

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................2
1.1 Latar Belakang...................................................................................2
1.2 Tujuan Pelaksanaan Kegiatan Praktek Lapangan .............................4
1.3 Manfaat Kegiatan Praktek Kerja Lapangan.......................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................5


2.1 Definisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) .............................5
2.2 Tujuan Kesejatan dan Keselamatan Kerja (K3)................................7
2.3 Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)............8
2.4 Perundang-Undangan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)........9

BAB III METODE PELAKSANAAN..........................................................13


3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan .......................................................13
3.2 Tahapan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.................................13
3.3 Jadwal Rencana Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.....................16

BAB IV PENUTUP.........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................18
Curriculum Vitae ...........................................................................................19

1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan alah satu upaya
untuk menanggulangi dan meminimalisasi terjadinya kecelakaan kerja. Di
samping itu, K3 merupakan hak bagi setiap pekerja sebagai upaya pendukung
peningkatan produktivitas dan kualitas perusahaan. Di era globalisasi ini, di
mana terdapat pasar bebas Asean Free Trade Agreement (AFTA), World Trade
Organization (WTO), dan Asia Pacific Economic Commuity (APEC) yang
menjadikan K3 sebagai syarat utama dalam penentuan kualitas perusahaan
untuk memenuhi standard internasional.

Mahasiswa merupakan generasi penerus yang pada gilirannya akan


memikul tanggung jawab guna mensukseskan pembangunan nasional serta
memajukan bangsa dan negara dalam menghadapi perkembangan industri yang
semakin pesat. Maka dari itu harus dibutuhkan kemampuan dan sumber daya
manusia yang cukup tinggi yang dapat berpotensi dalam memajukan industri
tersebut.

UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai suatu institusi perguruan tinggi


negeri di Indonesia untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan
ilmu pengetahuan guna menunjang perkembangan industri, serta sebagai
researchuniversity untuk membantu perkembangan kawasan Indonesia Timur.
Output dari UIN Sunan Ampel Surabaya diharapkan siap untuk dikembangkan
ke bidang yang sesuai dengan spesifikasinya. Sejalan dengan upaya tersebut,

2
kerjasama dengan industri perlu ditingkatkan, yang dalam hal ini bisa dilakukan
dengan jalan studi ekskursi, magang, join research, dan lain sebagainya.

Tingginya persaingan tersebut membuat saya, mahasiswa S1 Teknik


Lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya, yang merupakan salah satu
perguruan tinggi di Indonesia yang mendukung sepenuhnya dalam
pengembangan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan untuk
mahasiswanya agar menghasilkan output yang berpotensi. Oleh karena itu perlu
adanya aplikasi dalam setiap progam studi, salah satunya dengan adanya
kerjasama antara instansi terkait yang mendukung kegiatan yang diprogramkan
oleh pihak universitas. Dengan adanya hal tersebut diharapkan dapat menambah
wawasan serta pengetahuan yang belum di dapat dari bangku perkuliahan.

Oleh karena itu, kami sebagai mahasiswa mahasiswa S1 Teknik


Lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berkeinginan melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) di PT. INKA (Persero) Madiun. Kami yakin dibalik
kesuksesan, PT. INKA (Persero) Madiun sangat memperhatikan kesehatan dan
keselamatan kerja diperusahaannya guna meningkatkan produktifitas
perusahaan. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan cermin atau tolak
ukur kesuksesan suatu perusahaan.

Kami melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. INKA


(Persero) Madiun guna untuk mempelajari dan memahami sistem penerapan K3
(Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dan proses pembangunan yang diterapkan
oleh perusahaan. Melalui kegiatan ini kami berharap bisa lebih mengenal
lingkungan kerja yang sebenarnya, serta meningkatkan pengetahuan kami
tentang berbagai program K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) pada PT.
INKA (Persero) Madiun.

3
1.2 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan Praktik Kerja


Lapangan (PKL) ini adalah:
a. Mempelajari tentang sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) yang telah dilaksanakan oleh PT. INKA (Persero) Madiun.
b. Menganalisis dan membandingkan Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang telah diterapkan PT. INKA (Persero) Madiun dengan
peraturan perundang – undangan tentang K3 yang berlaku di Indonesia.
c. Mengetahui faktor penyebab terbesar terjadinya kecelakaan kerja di PT.
INKA (Persero) Madiun.
d. Mengetahui pencapaian K3 yang telah diterapkan PT. INKA (Persero)
Madiun.

1.3 Manfaat

1. Bagi Perusahaan/Instansi
a. Memberi kontribusi dalam pelaksanaan pengembangan dan peningkatan
sumber daya manusia yang berdaya saing.
b. Dapat membangun hubungan yang baik dengan lembaga dan semakin
diakui oleh lembaga- lembaga pendidikan sebagai sumber pemasok
manusia.
2. Bagi Peserta Kerja Praktik
a. Dapat mengenal dunia kerja secara langsung
b. Membangun pengalaman nyata berkarya di industri/instansi
c. Berlatih berkomunikasi dengan masyarakat industri/instansi
d. Memberikan peningkatan keahlian profesi sehingga menumbuhkan
kepercayaan diri.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Keselamatan dan Kesehatan
Kerja adalah suatu kondisi kerja yang terbebas dari ancaman bahaya yang
mengganggu proses aktivitas dan mengakibatkan terjadinya cedera, penyakit,
kerusakan harta benda, serta gangguan lingkungan. OHSAS 18001:2007
mendefinisikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai kondisi dan faktor
yang mempengaruhi atau akan mempengaruhi keselamatan dan kesehatan
pekerja (termasuk pekerja kontrak dan kontraktor), tamu atau orang lain di
tempat kerja. Dari definisi keselamatan dan kesehatan kerja di atas serta definisi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dan
OHSAS dapat disimpulkan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah
suatu program yang menjamin keselamatan dan kesehatan pegawai di tempat
kerja.
Mangkunegara (2002) menyatakan bahwa keselamatan dan kesehatan
kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada
khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju
masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan
adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Keselamatan dan
kesehatan kerja tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baik jasa
maupun industri.

5
Menurut Ridley (2008) mengartikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi
pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar
pabrik atau tempat kerja tersebut. Sama halnya dengan Jackson (1999),
menjelaskan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja menunjukkan kepada
kondisi – kondisi fisiologis – fisikal dan psikologis tenaga kerja yang
diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan instrumen yang
memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan ma-syarakat sekitar
dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi
yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. Keselamatan dan kesehatan kerja
bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja
(zero accident). Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan
banyak biaya (cost) perusahaan, melainkan harus dianggap sebagai bentuk
investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yang berlimpah pada masa
yang akan datang (Prasetyo, 2009).
Menurut Undang-undang Pokok Kesehatan RI No. 9 Tahun 1960, Bab
I Pasal 2,keadaan sehat diartikan sebagai kesempurnaan yang meliputi keadaan
jasmani, rohanidan kemasyarakatan, dan bukan hanya keadaan yang bebas dari
penyakit, cacat dankelemahan-kelemahan lainnya. Menurut Rivai,V (2003)
pemantauan kesehatan kerjadapat dilakukan dengan cara:

a. Mengurangi timbulnya penyakit


b. Penyimpanancatatan tentang lingkungan kerja
c. Memantau kontak langsung
d. Penyaringan genetik

6
2.2 Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan
mengungkapkan kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Maka
menurut Mangkunegara (2002) tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja
adalah sebagai berikut:
a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja
baik secara fisik, sosial, dan psikologis.
b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya
selektif mungkin.
c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi
pegawai.
e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
lingkungan atau kondisi kerja.
g. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
Sedangkan menurut Suma’mur (2006) tujuan dari keselamatan dan
kesehatan kerja yaitu :
a. Agar setiap pekerja mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja
baik secara fisik, sosial dan psikologis.
b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya
dan seefektif mungkin.
c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan perlindungan kesehatan gizi
pekerja.
e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian dan partisipasi kerja.
f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
lingkungan atau kondisi kerja.
g. Agar setiap pekerja merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.

7
Sedangkan menurut Rachman (1990) tujuan umum dari K3 adalah
menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Tujuannya dapat dirinci
sebagai berikut :
a. Agar tenaga kerja dan setiap orang berada di tempat kerja selalu dalam
keadaan sehat dan selamat.
b. Agar sumber-sumber produksi dapat berjalan secara lancar tanpa adanya
hambatan.

2.3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)


Di antara negara-negara Asia, Indonesia termasuk negara yang telah
memberlakukan undang-undang yang paling komprehensif (lengkap) tentang
sistem manajemen K3 khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang berisiko
tinggi. Peraturan tersebut menyebutkan bahwa, “Setiap perusahaan yang
mempekerjakan 100 karyawan atau lebih atau yang sifat proses atau bahan
produksinya mengandung bahaya karena dapat menyebabkan kecelakaan kerja
berupa ledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja diwajibkan
menerapkan dan melaksanakan sistem manajemen K3.”
Audit K3 secara sistematis, yang dianjurkan Pemerintah, diperlukan
untuk mengukur praktik sistem manajemen K3. Perusahaan yang mendapat
sertifikat sistem manajemen K3 adalah perusahaan yang telah mematuhi
sekurang-kurangnya 60 persen dari 12 elemen utama, atau 166 kriteria.
Di satu sisi, sistem manajemen K3 dipandang sebagai sistem yang
efektif untuk menghadapi tantangan K3 di era globalisasi. Tetapi di sisi lain,
beberapa kalangan menyuarakan pendapat bahwa tidaklah mudah untuk
membujuk perusahaan supaya mau menerapkan sistem manajemen K3
sebagaimana seharusnya karena penegakan hukumnya tidak cukup ketat. Dari
170,000 perusahaan, hanya sekitar 500 yang sampai sejauh ini mempunyai
sistem manajemen K3 yang telah diaudit.

8
Sistem manajemen K3 juga dinyatakan dalam Undang-undang Tenaga
Kerja UU No. 13/ 2003, yaitu pada pasal 86 dan pasal 87. Pada pasal 86,
undang-undang tersebut menetapkan bahwa setiap pekerja/ buruh mempunyai
hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja,
perlindungan atas moral dan kesusilaan, dan perlakuan yang sesuai dengan
harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama. Pada pasal 87, undang-
undang tersebut menyebutkan bahwa setiap perusahaan harus menerapkan
sistem manajemen K3, untuk diintegrasikan dalam sistem manajemen umum
perusahaan. Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen K3
sebagaimana dimaksud akan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

2.4 Perundang - undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Perundang-undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ialah salah
satu alat kerja yang sangat penting bagi para ahli K3 guna menerapkan K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di Tempat Kerja.
Berikut merupakan kumpulan perundang-undangan K3 (Keselamatan
dan Kesehatan Kerja) Republik Indonesia yang memuat isi sebagai berikut
antara lain:
a) Undang-Undang K3 :
1. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No 13 Tahun 203 tentang
Ketenagakerjaan.

b) Peraturan Pemerintah terkait K3 :


1. Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan atas
Peredaran, Penyimpanan dan Peredaran Pestisida.
2. Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan
Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan.

9
3. Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 1979 tentang keselamatan Kerja
Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.

c) Peraturan Menteri terkait K3 :


1. Permenakertranskop RI No 1 Tahun 1976 tentang Kewajiban Latihan
Hiperkes Bagi Dokter Perusahaan.
2. Permenakertrans RI No 1 Tahun 1978 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dalam Pengangkutan dan Penebangan Kayu.
3. Permenakertrans RI No 3 Tahun 1978 tentang Penunjukan dan
Wewenang Serta Kewajiban Pegawai Pengawas Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dan Ahli Keselamatan Kerja.
4. Permenakertrans RI No 1 Tahun 19879 tentang Kewajiban Latihan
Hygienen Perusahaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi Tenaga
Paramedis Perusahaan.
5. Permenakertrans RI No 1 Tahun 1980 tentang Keselamatan Kerja pada
Konstruksi Bangunan.
6. Permenakertrans RI No 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
7. Permenakertrans RI No 4 Tahun 1980 tentang Syarat-syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
8. Permenakertrans RI No 1 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor
Penyakit Akibat Kerja.
9. Permenakertrans RI No 1 Tahun 1982 tentang Bejana Tekan.
10. Permenakertrans RI No 2 Tahun 1982 tentang Kualifikasi Juru Las.
11. Permenakertrans RI No 3 Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan
Tenaga Kerja.
12. Permenaker RI No 2 Tahun 1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran
Otomatis.

10
13. Permenaker RI No 3 Tahun 1985 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pemakaian Asbes.
14. Permenaker RI No 4 Tahun 1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi.
15. Permenaker RI No 5 Tahun 1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut.
16. Permenaker RI No 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan
Kerja.
17. Permenaker RI No 1 Tahun 1988 tentang Kualifikasi dan Syarat-syarat
Operator Pesawat Uap.
18. Permenaker RI No 1 Tahun 1989 tentang Kualifikasi dan Syarat-syarat
Operator Keran Angkat.
19. Permenaker RI No 2 Tahun 1989 tentang Pengawasan Instalasi-instalasi
Penyalur Petir.
20. Permenaker RI No 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan,
Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
21. Permenaker RI No 4 Tahun 1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
22. Permenaker RI No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
23. Permenaker RI No 1 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan
Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja dengan Manfaat Lebih Dari
Paket Jaminan Pemeliharaan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
24. Permenaker RI No 3 Tahun 1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan
Pemeriksaan Kecelakaan.
25. Permenaker RI No 4 Tahun 1998 tentang Pengangkatan, Pemberhentian
dan tata Kerja Dokter Penasehat.
26. Permenaker RI No 3 Tahun 1999 tentang Syarat-syarat Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Lift untuk Pengangkutan Orang dan Barang.

11
d) Keputusan Menteri terkait K3 :
1. Kepmenaker RI No 155 Tahun 1984 tentang Penyempurnaan keputusan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep 125/MEN/82
Tentang Pembentukan, Susunan dan Tata Kerja Dewan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Nasional, Dewan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Wilayah dan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
2. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan
Umum RI No 174 Tahun 1986 No 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi.
3. Kepmenaker RI No 333 Tahun 1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan
Penyakit Akibat Kerja.
4. Kepmenaker RI No 245 Tahun 1990 tentang Hari Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Nasional.
5. Kepmenaker RI No 51 Tahun 1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor
Fisika di Tempat Kerja.
6. Kepmenaker RI No 186 Tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran di Tempat Kerja.
7. Kepmenaker RI No 197 Thun 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya.
8. Kepmenakertrans RI No 75 Tahun 2002 tentang Pemberlakuan Standar
Nasional Indonesia (SNI) No SNI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan
Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja.
9. Kepmenakertrans RI No 235 Tahun 2003 tentang Jenis-jenis Pekerjaan
yang Membahayakan Kesehatan, Keselamatan atau Moral Anak.
10. Kepmenakertrans RI No 68 Tahun 2004 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja.

12
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat

a) Waktu
Pelaksanaan Kerja Praktik ini direncanakan berlangsung selama satu
bulan, yaitu tanggal 6 Januari 2020 – 7 Februari 2020. Waktu pelaksanaan ini
dapat disesuaikan dengan kondisi di PT. INKA (Persero) Madiun.
b) Tempat
Adapun rencana lokasi yang dijadikan sebagai lokasi Praktik Kerja
Lapangan di Jalan Yos Sudarso PT. INKA Madiun. Tempat pelaksanaan
dapat disesuaikan dengan kondisi di PT. INKA (Persero) Madiun.

3.2 Tahapan Pelaksanaan dan Metode

Secara garis besar metode pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)


terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :

a) Persiapan
Merupakan suatu kegiatan untuk mempersiapkan sesuatu yang
dibutuhkan dan berkaitan dengan keperluan operasional seperti pembuatan
proposal, pembuatan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pelaksanaan /
penerapan Keselamatan Kerja dari perusahaan yang bersangkutan yaitu PT.
INKA (Persero), Madiun.

b) Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan untuk mengetahui metode yang dapat
digunakan dalam menyelesaikan permasalahan dan kesesuaian antara teori
dan kenyataan di lapangan. Selain itu juga dilakukan penggalian-penggalian
terhadap laporan hasil penelitian-penelitian yang telah ada sebelumnya yang

13
mempunyai inti permasalahan yang sama dengan tema Kerja Praktik yang
sedang dilakukan, sehingga dapat menjadi referensi bagi penulisan laporan
Kerja Praktik yang sedang dilakukan.
c) Pengumpulan Data
Dalam tahap ini, dilakukan pengambilan data yang berhubungan
dengan latar belakang yang ada. Adapun beberapa cara pengumpulan data
adalah :
 Interview
Cara pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara atau
tanya jawab langsung dengan staff perusahaan yang bertanggung jawab
pada bidang Kerja Praktik yang sedang dilakukan.

 Observasi
Yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan
pengamatan serta mencatat terhadap obyek pelaksanaan yang dilakukan
dengan cara membandingkan secara teoritis dan teknis di lapangan
mengenai pelaksanaan sistem manajemen K3 yang telah ada di
perusahaan tersebut.

d) Analisis dan Pembuatan Laporan


Dalam tahap ini dilakukan analisis dengan membandingkan
penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan Kerja
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Analisis
dilakukan dengan melihat kesesuaian pelaksanaan SMK3 dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Kegiatan ini memberikan output berupa
laporan hasil analisis tentang kesesuaian pelaksanaan SMK3 di perusahaan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

14
Mulai

Identifikasi:
Analisis Sistem Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (SMK3) di PT.
INKA (Persero) Madiun

Studi Literatur

Pengajuan PKL

Di
Setujui

Pelaksaan PKL di PT.


INKA Madiun

Pengumpulan data primer


Observasi lapangan
Wawancara

Pengumpulan data sekunder

Data literatur jurnal, makalah dan laporan penelitian


terdahulu

Data keterangan jumlah pekerja dan struktur organisasi

Data laporan kecelakaan dan penyakit akibat kerja di PT.


INKA Madiun
Data-data lain sebagai
Analisadata
dan pendukung
Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

15
Gambar 3.1 Diagram Alir Tahapan Praktik Kerja Lapangan

3.3 Jadwal Rencana Kegiatan

Tabel 3.2 Rencana Kegiatan


Januari
Februari 2020
No Kegiatan 2020
IV I II III IV
Pengenalan Perusahaan PT. INKA
1
(Persero) Madiun
2 Pengumpulan Data
Analisa SMK3 PT. INKA (Persero)
3
Madiun
4 Bimbingan Lapangan
5 Pembuatan Laporan

BAB IV

PENUTUP

16
Demikian proposal Praktik Kerja Lapangan ini dibuat dengan harapan
pimpinan di PT. INKA (Persero) Madiun ini dapat dilaksanakan. Diharapkan
bahwa pelaksanaan Kerja Praktik ini dapat memberikan manfaat, bagi kami
selaku mahasiswa dan almamater UIN Sunan Ampel Surabaya dan pihak
Perusahaan.

Dengan adanya kegiatan Kerja Praktik ini diharapkan kerjasama


antara dunia perguruan tinggi dengan industri dapat terus terjalin, sehingga
proses transfer teknologi dari industri ke perguruan tinggi dan sebaliknya akan
berjalan dengan lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat demi tercapainya
masyarakat berteknologi.

Demikian proposal ini kami buat dengan sebenar-benarnya, sebagai


acuan dalam melaksanakan kerja praktik. Besar harapan kami untuk dapat
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT. INKA (Persero) Madiun. Serta
bantuan dari segenap direksi dan karyawan demi kelancaran serta suksesnya
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan yang akan kami laksanakan. Kami
menyadari bahwa pada saat pelaksanaan Kerja Praktik akan sedikit mengganggu
kegiatan perusahaan dan untuk itu, sebelumnya kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Atas bantuan dan perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

17
Jackson, Susan E. 1999. Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Mengurangi Insiden
Kematian, Cidera, dan Penyakit Edisi keenam, Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Mangkunegara. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Salemba Empat.
OHSAS 18001 : 2007. Occupation Health and Safety Management System –
Requirements.
Prasetyo, Arbel. 2009. Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : Erlangga.
Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Keempat).
Jakarta : Balai Pustaka.
Rachman, Abdul. 1990. Pedoman Studi Hiperkes pada Institusi Pendidikan Tenaga
Sanitasi. Jakarta : Rajawali Grafindo Persada
Ridley, John. 2008. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Edisi Ketiga. Jakarta :
Erlangga.
Suma’mur P.K. 2006. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta : Haji
Mas Agung.

CURRICULUM VITAE

18
DATA PRIBADI
Nama Lengkap Bintang Nusantara Hasyim
Nama Panggilan Bintang
Tempat, Tanggal Lahir Madiun, 20 Juni 1997
Jenis Kelamin Laki – laki
Agama Islam
Status Belum Menikah
Kewarganegaraan Indonesia
Alamat Sekarang Desa Teguhan RT 13 RW 03
Kecamatan Jiwan Kabupaten
Madiun
Nomor HP 083115513331
E-mail bintanghasyim20@gmail.com

PENDIDIKAN
TAHUN NAMA SEKOLAH
2002 – 2004 TK ABA 16 Madiun
2004 – 2010 SDN 01 Klegen Madiun
2010 – 2013 SMPN 13 Madiun

19
2013 – 2016 SMAN 1 Madiun
2016 – sekarang S1 Teknik Lingkungan UINSA

PENGALAMAN ORGANISASI
Organisasi Tahun Jabatan
Himpuan Mahasiswa 2017 - 2018 Staff Departemen
Teknik Lingkungan Dalam Negeri
2018 - 2019 Kadiv Minat Bakat
(HMTL)
Departemen
Pengembangan Sumber
Daya Kesejahteraan
Mahasiswa
2019 - 2020 Dewan Pengawas
Organisasi Departemen
Seni dan Olahraga

20

Anda mungkin juga menyukai