PENYELENGGARA
PT. CENTRA ARTHA PRIMA INDONESIA
YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
saat pembinaan calon ahli K3 umum ini dengan kondisi nyata dilapangan.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini digunakan oleh penulis sebagai sarana
laporan ini. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang berpartisispasi dalam Praktik Kerja Lapangan.
Lapangan ini, masih memliki banyak kekurangan baik dari segi teknik, penyajian,
bahasa dll. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Dan semoga laporan ini
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah faktor penting dalam berbagai
sektor industri. K3 tidak hanya berlaku pada sektor industri barang (manufaktur)
namun juga harus dilakukan pada sektor jasa. Hal ini dikarenakan K3 juga dianggap
sebagai perlindungan bagi aset perusahaan (SDM, alat, dll). Dengan diterapkannya
kerugian (produksi & lingkungan) dan tersebut harus dihindari. Kerugian dalam
produksi bisa berupa terhambatnya pasokan barang, tingginya waktu tunggu dan
penumpukan proses. Kerugian pada faktor lingkungan juga dapat berupa kerusakan
perusahaan.
Setiap pekerjaan memiliki resiko yang beragam. Selalu ada resiko kegagalan
(risk of failures) pada setiap aktifitas pekerjaan, pada saat kecelakaan kerja terjadi
seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss). Oleh karena itu
sebisa mungkin potensi kecelakaan kerja harus dicegah atau dikurangi dampaknya.
dilakukan secara serius oleh seluruh komponen pelaku usaha, tidak bisa secara
Keselamatan ini mencakup akan semua aspek, bisa melalui manusia, metode,
1
dibekali dengan pengetahuan tentang perlengkapan dalam kegiatan kerjanya
dengan melalui intruksi kerja aman atau prosedur standar. Setelah dibuatkan
instruksi kerja dan standar operasi kerja, pekerja juga perlu diberikan pelatihan
terhadap aturan tersebut. Kondisi kerja yang terstandar ini diharapkan dapat
Potensi bahaya tersebut termasuk dalam unsafe action dan unsafe condition.
Laporan ini dibuat untuk mengetahui potensi resiko bahaya yang terdapat di
PT. Cahaya Mulia Persada Nusa di bidang instalasi listrik dan penanggulangan
Nusa.
Perusahaan.
secara lansung.
4. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai calon Ahli K3 Umum.
2
1.3 Ruang Lingkup
A. Peraturan Perundang-undangan
Kerja.
3
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. 31 tahun 2015 tentang
C. Keputusan Menteri
1. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 186 Tahun 1999
Kebakaran.
4
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
PT Cahaya Mulia Persada Nusa adalah Mitra Produksi Sigaret (MPS Bantul)
Yogyakarta 55711, mulai beroperasi produksi pada tanggal 7 Oktober 2002 dan
diresmikan pada tanggal 27 Oktober 2002. Luas Area Pabrik = 4.335 m2 dengan
total karyawan 805 orang, yang terdiri dari karyawan laki-laki 39 orang, karyawan
VISI :
MISI :
dan berorientasi kepada peningkatan kualitas di setiap lini dan aspek dalam tubuh
tempat kerja yang sehat, aman, dan nyaman bagi seluruh karyawan guna
5
mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Keberhasilan kebijakan ini
kebiasaan kerja yang baik dalam bidang K3.Untuk itu manajemen berkomitmen :
6
2.5. Alur Produksi PT. Cahaya Mulia Persada Nusa
7
BAB III
PEMBAHASAN
8
perubahan,
pemeliharaan
b. Pemeriksaan dan
pengujian
Hasil Sebagai evidence Peraturan Menteri Pasal 4 1 (b) :
pemeriksaan bahwa instalasi Ketenaga Kerjaan Pelaksanaan K3 listrik
dan pengujian listrik sudah R I No. 12 tahun sebagaimana dimaksud
berkala dilakukan riksa uji, 2015 tentang K3 dalam pasal 3
instalasi listrik memastikan bahwa Listrik di Tempat merupakan
sudah baik instalasi listrik Kerja pasal 4 ayat pelaksanaan
dalam kondisi 1 (b) persyaratan K3 yang
normal, dapat meliputi :
2
mengidentifikasi a. Perencanaan,
potensi bahaya. pemasangan,
penggunaan,
perubahan,
pemeliharaan;
b. Pemeriksaan dan
pengujian
9
Peraturan Menteri Pasal 9 ayat 2 :
Ketenaga Kerjaan Pengujian sebagaimana
R I No. 12 tahun dimaksud dalam pasal
2015 tentang K3 4 ayat 1 huruf b
Listrik di Tempat merupakan kegiatan
Kerja pasal 9 ayat peradilan, perhitungan,
(1) dan (2) pengetesan dan
pengukuran terhadap
instalasi, perlengkapan
dan peralatan listrik
untuk memastikan
terpenuhinya standar
bidang kelistrikan dan
ketentuan peraturan
perundang - undangan.
10
Instalasi Kelayakan dan Peraturan Menteri Pasal 1 : (9) Instalasi
Listrik perlengkapan Ketenaga Kerjaan Listrik adalah jaringan
instalasi listrik R I No. 12 tahun perlengkapan listrik
untuk mencegah 2015 tentang K3 yang
terjadinya Listrik di Tempat membangkitkan,
kecelakaan kerja Kerja pasal 1 ayat memakai, mengubah,
9, 10 dan 11 mengatur,
mengalihkan,
mengumpulkan atau
3 membagikan tenaga
listrik.
(10) Perlengkapan
Listrik adalah setiap
benda yang digunakan
untuk
keperluan
pembangkitan,
konversi, transmisi,
distribusi atau
11
pemanfaatan energi
listrik.
(11) Peralatan Listrik
adalah barang
pemanfaatan listrik
yang merupakan
unit lengkap dan dapat
mengubah energi listrik
menjadi energi bentuk
lain.
Kabel sudah Kelayakan dan Peraturan Menteri Pasal 5 ayat (3) Standar
tertutupi perlengkapan Ketenaga Kerjaan bidang kelistrikan
isolator yang listrik untuk R I No. 12 tahun sebagaimana dimaksud
layak sesuai mencegah 2015 tentang K3 pada ayat (1)
4 standar yang terjadinya Listrik di Tempat meliputi:
berlaku kecelakaan kerja Kerja pasal 5 ayat a. Standar Nasional
3 Indonesia;
b. Standar
Internasional; dan/atau
12
c. Standar Nasional
Negara lain yang
ditentukan oleh
Pengawas
Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Listrik.
Sambungan Memastikan Peraturan Menteri Pasal 3 : Sambungan
instalasi instalasi penyalur Tenaga Kerja No sambungan harus
penyalur petir petir dapat 2/Men/1989 merupakan suatu
menggunakan berfungsi sesuai Tentang sambungan elektris,
plat klem yang peruntukan nya, Pengawasan tidak ada kemungkinan
sudah sesuai menyalurkan Instalasi Penyalur terbuka dan dapat
sambaran petir ke Petir Pasal 3 dan menahan kekuatan
area yang tidak 4 ayat 1, 2 dan 3 Tarik sama dengan
5
membahayakan sepuluh kali berat
orang di penghantar yang
sekitarnya. menggantung pada
sambungan itu
13
Pasal 4 : (1)
Penyambungan
dilakukan dengan cara:
a. Dilas
b. Diklem dengan
panjang sekurang
kurangnya 3 cm
c. Disolder dengan
panjang sekurang-
kurangnya 10 cm
(2) Sambungan harus
dibuat sedemikian rupa
sehingga tidak berkarat
(3) Sambungan –
sambungan harus
ditempatkan
sedemikian rupa
sehingga dapat
diperiksa dengan
mudah.
14
Pengujian Sebagai evidence Peraturan Menteri Pasal 55 : (1) Setiap
pembumian bahwa instalasi Ketenagakerjaan perencanaan instalasi
sudah sesuai penyalur petir RI No penyalur petir harus
sudah lulus uji dan Per.02/MEN/1989 dilengkapi dengan
dapat berfungsi Tentang gambar rencana
normal. Pengawasan instalasi
Instalasi Penyalur (2) Gambar rencana
Petir Pasal 55 dan sebagaimana dimaksud
56 ayat 1 pada ayat (1) harus
menunjukkan bagan
6
tampak atas dan
tampak samping yang
mencakup gambar
detail dari bagian
bagian instalasi beserta
keterangan terinci
termasuk jenis air
terminal, jenis dari atap
bangunan, bagian
bagian lain peralatan
15
yang ada diatas atap
dan bagian-bagian
logam pada atau diatas
atap.
Pasal 56 : (1) Gambar
rencana instalasi
sebagaimana dimaksud
pada pasal 55 harus
mendapat pengesahan
dari Menteri atau
pejabat yang
ditunjuknya
16
3.1.2. Analisa Temuan Negatif
17
3.2.K3 Penanggulangan Kebakaran
3.2.1. Analisa Temuan Positif
18
c. Pengendalianasa
penyebaran asap,
panas, dan gas
d. Pembentukan unit
penanggulangan
kebakaran ditempat
kerja
e. Penyelenggaraan
latihan dan gladi
penanggulangan
kebakaran secara
berkala
f. Memiliki buku
rencana
penanggulangan
keadaan darurat
kebakaran, bagi
tempat kerja yang
memperkerjakan
lebih dari 50 orang
19
tenaga kerja dana
tau tempat kerja
yang berpotensi
bahaya kebakaran
sedang dan berat
Perusahaan Memudahkan UU No. 1 tahun Mencegah, mengurangi
sudah pemadaman ketika 1970 pasal 3 ayat dan memadamkan
menyediakan terjadi kebakaran 1 (b) kebakaran
APAR
ditempatkan Permenaker No. Alat pemadam api
pada semua 4 Tahun 1980 ringan ialah alat yang
2
departemen tentang syarat- ringan serta mudah
dengan jumlah syarat dilayani oleh satu orang
31 APAR pemasangan dan untuk memadamkan api
pemeliharaan pada mula terjadi
APAR pasal 1 kebakaran
ayat 1
20
APAR Memudahkan Permenaker No. Setiap satu atau
diletakkan pada untuk melihat dan 4 tahun 1980 kelompok alat
tempat yang mencapai APAR tentang syarat- pemadam api ringan
terlihat, mudah syarat harus ditempatkan pada
dijangkau, tidak pemasangan dan posisi yang mudah
3 terhalang benda pemeliharaan dilihat dengan jelas,
lain dan terdapat APAR pasal 4 mudah dicapai dan
tanda ayat 1. diambil serta dilengkapi
pemasangan dengan pemberian
tanda pemasangan.
21
Sudah terdapat Mengetahui dan Permenaker No. Tanggal, bulan, dan
data tehnis mengidentifikasi 4 tahun 1980 tahun pengisian, harus
APAR masa kadaluarsa tentang syarat- dicatat pada badan alat
APAR syarat pemadam api ringan
pemasangan dan tersebut.
4 pemeliharaan
APAR pasal 22
ayat 7.
22
Sudah terdapat Memberikan info Kepmenaker No. (b) Penyediaan sarana
Instalasi alarm yang lebih cepat 186/Men/1999 - deteksi, alarm,
berupa sirine bagi tenaga kerja Unit pemadam kebakaran
kebakaran terkait kebakaran Penanggulangan dan sarana evakuasi.
Kebakaran di
5 Tempat Kerja
pasal 2 ayat 2 (b)
Bahan mudah Memberikan info Kepmenaker No. Tempat kerja ialah tiap
terbakar terkait material 186/Men/1999 ruangan atau lapangan,
ditempat kerja mudah terbakar Tentang Unit tertutup atau terbuka,
Penanggulangan bergerak atau tetap,
6 Kebakaran di dimana tenaga kerja
Tempat Kerja bekerja atau yang sering
Pasal 1 (a) dimasuki tenaga kerja
untuk keperluan suatu
usaha dan dimana
23
terdapat sumber sumber
bahaya
Space ruang Meminimalisir Kepmenaker No. Pasal 1 (d) : Unit
untuk mencegah potensi kebakaran 186/Men/1999 - keselamatan dan
meluasnya Unit kesehatan kerja tersebut
kebakaran Penanggulangan ayat (2) pasal ini
Kebakaran di meliputi usaha-usaha
Tempat Kerja pencegahan terhadap :
7 pasal 1 (d) kecelakaan, kebakaran,
peledakan, penyakit
akibat kerja,
pertolongan pertama
pada kecelakaan dan
usaha-usaha
penyelamatan
24
Terdapat unit Pertolongan Kepmenaker No. Pembentukan unit
penanggulangan pertama saat ada 186/Men/1999 - penanggulangan
kebakaran kebakaran Unit kebakaran di tempat
8 Penanggulangan kerja
Kebakaran di
Tempat Kerja
pasal 2 ayat 2 (d)
25
3.2 Kesimpulan Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
No Uraian Yang Diperiksa
Masih ada yang belum
Semua syarat terpenuhi
terpenuhi
1 Jaminan Sosial dan Kesehatan Tenaga Kerja terpenuhi
26
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Secara Umum PT. Cahaya Mulia Persada Nusa Sudah menjalankan Sistem
4.2. Saran
27