Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PT. CAHAYA MULIA PERSADA NUSA
BIDANG K3 LISTRIK DAN K3 KEBAKARAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE
KELOMPOK 2
1. CITRA PUSPITA SARI
2. JANA
3. VICKI NUR GIHANTORO
4. GALIH CANGRA SALAMINA
5. AKBAR EKA PUTRA PATTY
6. NOOR SASI PURNOMO

PENYELENGGARA
PT. CENTRA ARTHA PRIMA INDONESIA
YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

segala rahmat–Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan

ini dengan baik dan diberi kelancaran.

Selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini, penulis secara langsung

dapat mengamati, menganalisis, dan membandingkan ilmu yang didapatkan pada

saat pembinaan calon ahli K3 umum ini dengan kondisi nyata dilapangan.

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini digunakan oleh penulis sebagai sarana

untuk pembelajaran langsung dilapangan dan menambah penguasaan ilmu

dibidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Penulis mendapatkan banyak bantuan secara langsung maupun tidak langsung

dalam kelancaran pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan maupun penyelesaian

laporan ini. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang berpartisispasi dalam Praktik Kerja Lapangan.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Praktik Kerja

Lapangan ini, masih memliki banyak kekurangan baik dari segi teknik, penyajian,

bahasa dll. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Dan semoga laporan ini

dapat bermanfaat bagi kita semua.

Sleman, 21 Maret 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. i


Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi ............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktik Lapangan ..................................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup ..................................................................................... 3
1.4 Dasar Hukum ....................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN................................................ 5
2.1 Profil Perusahaan ................................................................................. 5
2.2 Visi dan Misi Perusahaan ..................................................................... 5
2.3 Kebijakan K3 Perusahaan .................................................................... 5
2.4 Struktur Organisasi PT. Cahaya Mulia Persada Nusa.......................... 6
2.5 Alur Produksi PT. Cahaya Mulia Persada Nusa .................................. 7
BAB III Pembahasan ........................................................................................ 8
3.1 Bidang K3 Istalasi Listrik .................................................................... 8
3.1.1. Analisa Temuan Positif ........................................................... 8
3.1.2. Analisa Temuan Negatif .......................................................... 17
3.2 Bidang K3 Penanggulangan Kebakaran............................................... 18
3.1.1. Analisa Temuan Positif ........................................................... 18
3.3. Kesimpulan Pemeriksaan .................................................................. 26
BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 27
4.1 Kesimpulan .......................................................................................... 27
4.2 Saran..................................................................................................... 27

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah faktor penting dalam berbagai

sektor industri. K3 tidak hanya berlaku pada sektor industri barang (manufaktur)

namun juga harus dilakukan pada sektor jasa. Hal ini dikarenakan K3 juga dianggap

sebagai perlindungan bagi aset perusahaan (SDM, alat, dll). Dengan diterapkannya

K3 di lingkungan kerja diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja di

sektor industri tersebut.Perlu disadari bahwa kecelakaan kerja dapat menimbulkan

kerugian (produksi & lingkungan) dan tersebut harus dihindari. Kerugian dalam

produksi bisa berupa terhambatnya pasokan barang, tingginya waktu tunggu dan

penumpukan proses. Kerugian pada faktor lingkungan juga dapat berupa kerusakan

lingkungan kerja, tercemarnya bahan baku, bahkan mencemari lingkungan sekitar

perusahaan.

Setiap pekerjaan memiliki resiko yang beragam. Selalu ada resiko kegagalan

(risk of failures) pada setiap aktifitas pekerjaan, pada saat kecelakaan kerja terjadi

seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss). Oleh karena itu

sebisa mungkin potensi kecelakaan kerja harus dicegah atau dikurangi dampaknya.

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus

dilakukan secara serius oleh seluruh komponen pelaku usaha, tidak bisa secara

parsial dan diperlakukan sebagai bahasan-bahasan marginal dalam perusahaan.

Keselamatan ini mencakup akan semua aspek, bisa melalui manusia, metode,

mesin (alat), atau lingkungan. Untuk meningkatkan tingkat keselamatan, manusia

1
dibekali dengan pengetahuan tentang perlengkapan dalam kegiatan kerjanya

dengan melalui intruksi kerja aman atau prosedur standar. Setelah dibuatkan

instruksi kerja dan standar operasi kerja, pekerja juga perlu diberikan pelatihan

terhadap aturan tersebut. Kondisi kerja yang terstandar ini diharapkan dapat

mengurangi bahkan menghilangkan potensi bahaya yang ada di tempat kerja.

Potensi bahaya tersebut termasuk dalam unsafe action dan unsafe condition.

Laporan ini dibuat untuk mengetahui potensi resiko bahaya yang terdapat di

PT. Cahaya Mulia Persada Nusa di bidang instalasi listrik dan penanggulangan

kebakaran. Selanjutnya dilakukan analisa kesesuaian dan ketidaksesuaian terhadap

peraturan yang berlaku dengan fakta yang ada di lapangan.

1.2 Tujuan Praktik Lapangan

Tujuan praktik lapangan berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan

di atas adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui penerapan program K3 di PT. Cahaya Mulia Persada

Nusa.

2. Untuk mengindentifikasi permasalahan K3 di PT. Cahaya Mulia Persada

Nusa serta melakukan analisa untuk memberikan rekomendasi kepada

Perusahaan.

3. Untuk mengaplikasikan teori yang ada dikelas selama pelatihan kelapangan

secara lansung.

4. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai calon Ahli K3 Umum.

2
1.3 Ruang Lingkup

Adapun Ruang Lingkup dari pelaporan Kegiatan Praktik Lapangan ini

adalah untuk mengetahui sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja khususnya

K3 dibidang Kelistrikan dan K3 dibidang Penanggulangan Kebakaran.

1.4 Dasar Hukum

Dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di Indonesia

dilandasi dengan dasar hukum sebagai berikut :

A. Peraturan Perundang-undangan

1. UUD 1945 Pasal 27 Ayat 2 tentang setiap warga negara berhak

mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak.

2. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan

Kerja.

3. Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

B. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia.

1. Peraturan Menteri Ketenaga Kerjaan Republik Indonesia No. 08 Tahun

2010 tentang Alat Pelindung Diri.

2. Peraturan Menteri Ketenaga Kerjaan Republik Indonesia No.4 tahun

1980 tentang syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan APAR.

3. Peraturan Menteri Ketenaga Kerjaan Republik Indonesia No.2 tahun

1983 tentang Instalasi Kebakaran Alarm Automatik di tempat kerja.

4. Instruksi Menteri Ketenaga Kerjaan Republik Indonesia No. 11 tahun

1987 tentang Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran.

5. Peraturan Menteri Ketenaga Kerjaan Republik Indonesia No.12 tahun

2015 tentang K3 Listrik di tempat kerja.

3
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. 31 tahun 2015 tentang

Pengawasan Instalasi Penyalur Petir perubahan dari Peraturan Menteri

Tenaga Kerja RI No. 02 tahun 1989.

7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. 7 Tahun 2016 tentang K3

listrik ditempat kerja.

C. Keputusan Menteri

1. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 186 Tahun 1999

tentang Unit Penanggulangan Kebakaran, Klasifikasi Bahaya

Kebakaran.

4
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan

PT Cahaya Mulia Persada Nusa adalah Mitra Produksi Sigaret (MPS Bantul)

PT HM Sampoerna Tbk yang beralamat di Jl. P. Diponegoro No. 1 Bantul

Yogyakarta 55711, mulai beroperasi produksi pada tanggal 7 Oktober 2002 dan

diresmikan pada tanggal 27 Oktober 2002. Luas Area Pabrik = 4.335 m2 dengan

total karyawan 805 orang, yang terdiri dari karyawan laki-laki 39 orang, karyawan

perempuan 766 orang

2.2 VISI dan MISI Perusahaan

VISI :

Meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan seluruh anggota organisasi

perusahaan serta memberikan kontribusi positif dan manfaat yang sebesar-

besarnya terhadap mitra, masyarakat dan lingkungan sekitar

MISI :

Menyelenggarakan sistem organisasi perusahaan yang profesional, dinamis,

dan berorientasi kepada peningkatan kualitas di setiap lini dan aspek dalam tubuh

organisasi perusahaan dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja

untuk mendukung produktifitas.

2.3 Kebijakan K3 Perusahaan

PT. Cahaya Mulia Persada Nusa adalah perusahaan yang menyediakan

tempat kerja yang sehat, aman, dan nyaman bagi seluruh karyawan guna

5
mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Keberhasilan kebijakan ini

merupakan tanggung jawab bersama dengan cara menjaga dan menjalankan

kebiasaan kerja yang baik dalam bidang K3.Untuk itu manajemen berkomitmen :

1. Mentaati perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan

dengan K3 serta mengintegrasikan ke dalam semua aspek operasi.

2. Memotivasi dan memfasilitasi seluruh karyawan untuk pmeningkatkan

perbaikan yang berkelanjutan dalam bidang K3.

3. Mengembangkan serta mempromosikan sistem manajemen K3 yang

berstruktur, terpadu, dan secara teratur akan dievaluasi kembali guna

menjamin kesesuaian terhadap praktek kerja.

4. Mewajibkan para pemasok dan kontraktor untuk memenuhi standard K3

yang berlaku di PT. Cahaya Mulia Persada Nusa

2.4 Struktur Organisasi PT. Cahaya Mulia Persada Nusa

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Cahaya Mulia Persada Nusa

6
2.5. Alur Produksi PT. Cahaya Mulia Persada Nusa

Gambar 2.2 Alur Produksi PT. Cahaya Mulia Persada Nusa

7
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 K3 Instalansi Listrik

3.1.1. Analisa Temuan Positif

No Dokumentasi Deskripsi Dampak/manfaat Dasar Hukum Bunyi Hukum

Gambar Adanya evidence Peraturan Menteri Pasal 4 ayat 1 :


instalasi listrik bahwa tahap Ketenaga Kerjaan Pelaksanaan K3 listrik
perencanaan R I No. 12 tahun sebagaimana dimaksud
dilaksanakan dan 2015 tentang K3 dalam pasal 3
diverifikasi dengan Listrik di Tempat merupakan
1 baik. Kerja pasal 4 pelaksanaan
persyaratan K3 yang
meliputi :
a. Perencanaan,
pemasangan,
penggunaan,

8
perubahan,
pemeliharaan
b. Pemeriksaan dan
pengujian
Hasil Sebagai evidence Peraturan Menteri Pasal 4 1 (b) :
pemeriksaan bahwa instalasi Ketenaga Kerjaan Pelaksanaan K3 listrik
dan pengujian listrik sudah R I No. 12 tahun sebagaimana dimaksud
berkala dilakukan riksa uji, 2015 tentang K3 dalam pasal 3
instalasi listrik memastikan bahwa Listrik di Tempat merupakan
sudah baik instalasi listrik Kerja pasal 4 ayat pelaksanaan
dalam kondisi 1 (b) persyaratan K3 yang
normal, dapat meliputi :
2
mengidentifikasi a. Perencanaan,
potensi bahaya. pemasangan,
penggunaan,
perubahan,
pemeliharaan;
b. Pemeriksaan dan
pengujian

9
Peraturan Menteri Pasal 9 ayat 2 :
Ketenaga Kerjaan Pengujian sebagaimana
R I No. 12 tahun dimaksud dalam pasal
2015 tentang K3 4 ayat 1 huruf b
Listrik di Tempat merupakan kegiatan
Kerja pasal 9 ayat peradilan, perhitungan,
(1) dan (2) pengetesan dan
pengukuran terhadap
instalasi, perlengkapan
dan peralatan listrik
untuk memastikan
terpenuhinya standar
bidang kelistrikan dan
ketentuan peraturan
perundang - undangan.

10
Instalasi Kelayakan dan Peraturan Menteri Pasal 1 : (9) Instalasi
Listrik perlengkapan Ketenaga Kerjaan Listrik adalah jaringan
instalasi listrik R I No. 12 tahun perlengkapan listrik
untuk mencegah 2015 tentang K3 yang
terjadinya Listrik di Tempat membangkitkan,
kecelakaan kerja Kerja pasal 1 ayat memakai, mengubah,
9, 10 dan 11 mengatur,
mengalihkan,
mengumpulkan atau
3 membagikan tenaga
listrik.
(10) Perlengkapan
Listrik adalah setiap
benda yang digunakan
untuk
keperluan
pembangkitan,
konversi, transmisi,
distribusi atau

11
pemanfaatan energi
listrik.
(11) Peralatan Listrik
adalah barang
pemanfaatan listrik
yang merupakan
unit lengkap dan dapat
mengubah energi listrik
menjadi energi bentuk
lain.
Kabel sudah Kelayakan dan Peraturan Menteri Pasal 5 ayat (3) Standar
tertutupi perlengkapan Ketenaga Kerjaan bidang kelistrikan
isolator yang listrik untuk R I No. 12 tahun sebagaimana dimaksud
layak sesuai mencegah 2015 tentang K3 pada ayat (1)
4 standar yang terjadinya Listrik di Tempat meliputi:
berlaku kecelakaan kerja Kerja pasal 5 ayat a. Standar Nasional
3 Indonesia;
b. Standar
Internasional; dan/atau

12
c. Standar Nasional
Negara lain yang
ditentukan oleh
Pengawas
Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Listrik.
Sambungan Memastikan Peraturan Menteri Pasal 3 : Sambungan
instalasi instalasi penyalur Tenaga Kerja No sambungan harus
penyalur petir petir dapat 2/Men/1989 merupakan suatu
menggunakan berfungsi sesuai Tentang sambungan elektris,
plat klem yang peruntukan nya, Pengawasan tidak ada kemungkinan
sudah sesuai menyalurkan Instalasi Penyalur terbuka dan dapat
sambaran petir ke Petir Pasal 3 dan menahan kekuatan
area yang tidak 4 ayat 1, 2 dan 3 Tarik sama dengan
5
membahayakan sepuluh kali berat
orang di penghantar yang
sekitarnya. menggantung pada
sambungan itu

13
Pasal 4 : (1)
Penyambungan
dilakukan dengan cara:
a. Dilas
b. Diklem dengan
panjang sekurang
kurangnya 3 cm
c. Disolder dengan
panjang sekurang-
kurangnya 10 cm
(2) Sambungan harus
dibuat sedemikian rupa
sehingga tidak berkarat
(3) Sambungan –
sambungan harus
ditempatkan
sedemikian rupa
sehingga dapat
diperiksa dengan
mudah.

14
Pengujian Sebagai evidence Peraturan Menteri Pasal 55 : (1) Setiap
pembumian bahwa instalasi Ketenagakerjaan perencanaan instalasi
sudah sesuai penyalur petir RI No penyalur petir harus
sudah lulus uji dan Per.02/MEN/1989 dilengkapi dengan
dapat berfungsi Tentang gambar rencana
normal. Pengawasan instalasi
Instalasi Penyalur (2) Gambar rencana
Petir Pasal 55 dan sebagaimana dimaksud
56 ayat 1 pada ayat (1) harus
menunjukkan bagan
6
tampak atas dan
tampak samping yang
mencakup gambar
detail dari bagian
bagian instalasi beserta
keterangan terinci
termasuk jenis air
terminal, jenis dari atap
bangunan, bagian
bagian lain peralatan

15
yang ada diatas atap
dan bagian-bagian
logam pada atau diatas
atap.
Pasal 56 : (1) Gambar
rencana instalasi
sebagaimana dimaksud
pada pasal 55 harus
mendapat pengesahan
dari Menteri atau
pejabat yang
ditunjuknya

16
3.1.2. Analisa Temuan Negatif

No Dokumentasi Deskripsi Dampak/manfaat Dasar Hukum Bunyi Hukum

Gronding Peraturan Menteri Pasal 54 : (1) Tahanan


tidak layak Ketenagakerjaan pembumian dari
karena RI No seluruh system
melebihi Per.02/MEN/1989 pembumian tidak boleh
batas diatas 5 Tentang lebih dari 5 ohm
1
ohm Pengawasan
Instalasi Penyalur
Petir Pasal 55 dan
54 ayat 1

17
3.2.K3 Penanggulangan Kebakaran
3.2.1. Analisa Temuan Positif

No Dokumentasi Deskripsi Dampak/manfaat Dasar Hukum Bunyi Hukum

Memberikan Meminimalisir Peraturan Pasal 2 : (2) kewajiban


ventilasi untuk potensi kebakaran Menteri Tenaga mencegah, mengurangi,
pengendalian Kerja No dan memadamkan
penyebara asap, 186/Men/19899 kebakaran ditempat
panas dan gas tentang unit kerja sebagaimana
penanggulangan dimaksud pada ayat 1
kebakaran meliputi :
1
ditempat kerja a. Pengendalian setiap
pasal 2 ayat 2 bentuk energy
b. Penyediaan sarana
deteksi, alarm,
pemadam
kebakaran dan
sarana evakuasi

18
c. Pengendalianasa
penyebaran asap,
panas, dan gas
d. Pembentukan unit
penanggulangan
kebakaran ditempat
kerja
e. Penyelenggaraan
latihan dan gladi
penanggulangan
kebakaran secara
berkala
f. Memiliki buku
rencana
penanggulangan
keadaan darurat
kebakaran, bagi
tempat kerja yang
memperkerjakan
lebih dari 50 orang

19
tenaga kerja dana
tau tempat kerja
yang berpotensi
bahaya kebakaran
sedang dan berat
Perusahaan Memudahkan UU No. 1 tahun Mencegah, mengurangi
sudah pemadaman ketika 1970 pasal 3 ayat dan memadamkan
menyediakan terjadi kebakaran 1 (b) kebakaran
APAR
ditempatkan Permenaker No. Alat pemadam api
pada semua 4 Tahun 1980 ringan ialah alat yang
2
departemen tentang syarat- ringan serta mudah
dengan jumlah syarat dilayani oleh satu orang
31 APAR pemasangan dan untuk memadamkan api
pemeliharaan pada mula terjadi
APAR pasal 1 kebakaran
ayat 1

20
APAR Memudahkan Permenaker No. Setiap satu atau
diletakkan pada untuk melihat dan 4 tahun 1980 kelompok alat
tempat yang mencapai APAR tentang syarat- pemadam api ringan
terlihat, mudah syarat harus ditempatkan pada
dijangkau, tidak pemasangan dan posisi yang mudah
3 terhalang benda pemeliharaan dilihat dengan jelas,
lain dan terdapat APAR pasal 4 mudah dicapai dan
tanda ayat 1. diambil serta dilengkapi
pemasangan dengan pemberian
tanda pemasangan.

21
Sudah terdapat Mengetahui dan Permenaker No. Tanggal, bulan, dan
data tehnis mengidentifikasi 4 tahun 1980 tahun pengisian, harus
APAR masa kadaluarsa tentang syarat- dicatat pada badan alat
APAR syarat pemadam api ringan
pemasangan dan tersebut.

4 pemeliharaan
APAR pasal 22
ayat 7.

22
Sudah terdapat Memberikan info Kepmenaker No. (b) Penyediaan sarana
Instalasi alarm yang lebih cepat 186/Men/1999 - deteksi, alarm,
berupa sirine bagi tenaga kerja Unit pemadam kebakaran
kebakaran terkait kebakaran Penanggulangan dan sarana evakuasi.
Kebakaran di

5 Tempat Kerja
pasal 2 ayat 2 (b)

Bahan mudah Memberikan info Kepmenaker No. Tempat kerja ialah tiap
terbakar terkait material 186/Men/1999 ruangan atau lapangan,
ditempat kerja mudah terbakar Tentang Unit tertutup atau terbuka,
Penanggulangan bergerak atau tetap,
6 Kebakaran di dimana tenaga kerja
Tempat Kerja bekerja atau yang sering
Pasal 1 (a) dimasuki tenaga kerja
untuk keperluan suatu
usaha dan dimana

23
terdapat sumber sumber
bahaya
Space ruang Meminimalisir Kepmenaker No. Pasal 1 (d) : Unit
untuk mencegah potensi kebakaran 186/Men/1999 - keselamatan dan
meluasnya Unit kesehatan kerja tersebut
kebakaran Penanggulangan ayat (2) pasal ini
Kebakaran di meliputi usaha-usaha
Tempat Kerja pencegahan terhadap :
7 pasal 1 (d) kecelakaan, kebakaran,
peledakan, penyakit
akibat kerja,
pertolongan pertama
pada kecelakaan dan
usaha-usaha
penyelamatan

24
Terdapat unit Pertolongan Kepmenaker No. Pembentukan unit
penanggulangan pertama saat ada 186/Men/1999 - penanggulangan
kebakaran kebakaran Unit kebakaran di tempat
8 Penanggulangan kerja
Kebakaran di
Tempat Kerja
pasal 2 ayat 2 (d)

25
3.2 Kesimpulan Pemeriksaan

Hasil Pemeriksaan
No Uraian Yang Diperiksa
Masih ada yang belum
Semua syarat terpenuhi
terpenuhi
1 Jaminan Sosial dan Kesehatan Tenaga Kerja terpenuhi

2 Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja Umum terpenuhi

3 Keselamatan Kerja Mekanik

4 Keselamatan Kerja Listrik terpenuhi

5 Keselamatan Kerja Uap

6 Penanggulangan Kebakaran terpenuhi

7 Kesehatan Kerja Konstruksi Bangunan terpenuhi

8 Keselamatan Kerja Bahan Kimia Berbahaya

9 Kesehatan Kerja terpenuhi

26
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan

Secara Umum PT. Cahaya Mulia Persada Nusa Sudah menjalankan Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan baik. Seperti :

1. PT. Cahaya Mulia Persada Nusa sudah menerapkan kebijakan perusahaan

dan undang undang keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku.

2. PT. Cahaya Mulia Persada Nusa sudah melaksanakan Undang-Undang

terkait kebakaran dan listrik

4.2. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka disarankan kepada manajemen

PT. Cahaya Mulia Persada Nusa untuk konsisten mempertahankan, dan

mengembangkan Pelaksanaan Sistem Manajeman Keselamatan dan kesehatan

Kerja di PT. Cahaya Mulia Persada Nusa khususnya dibidang K3 Penanggulangan

Kebakaran dan Instalasi Listrik

27

Anda mungkin juga menyukai