Anda di halaman 1dari 23

LA P O R A N

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PT. KUNANGO JANTAN


BIDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI BANGUNAN, LISTRIK DAN, PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE 21

KELOMPOK 2
Annisa Fadhila
David Satria Efendi
Elsha Kemala Tanamas
Hafriyon Ahmad
Intan Helvia Mawa
Rian Ariansyah
Varli Varnatha
Yulia Siska

PENYELENGGARA
PT. DUTA SELARAS SOLUSINDO
PADANG, 18 AGUSTUS 2017
DAFTAR ISI
K3 Kontruksi Bangunan, K3 Listrik Dan K3 Penangulangan Kebakaran 1
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 3
1.2 Maksud dan Tujuan......................................................................................... 3
1.3 Ruang Lingkup................................................................................................ 4
1.4 Dasar Hukum Yang berkaitan dengan kelompoknya) ................................... 4

BAB II KONDISI PERUSAHAAN................................................................................. 6


2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja..................................................................... 6
2.2 Temuan-temuan di lapangan........................................................................... 7
BAB III ANALISA (dibandingkan dengan peraturan perundang-undangan) ...... 11
3.1 Temuan Positif K3 Penangulangan Kebakaran..................................... 11
3.2 Temuan Negatif K3 Penanggulangan Kebakaran ................................... 13
3.3 Temuan Positif K3 Listrik...................................................................... 13
3.4 Temuan Negatif K3 Listrik..................................................................... 16
3.5 Temuan Positif K3 Konstruksi Bangunan.................................................... 19
3.6 Temuan Negatif K3 Konstuksi Bangunan.......................................................21

BAB IV PENUTUP..................................................................................................... 25
A. Kesimpulan................................................................................................... 26
B. S a r a n......................................................................................................... 26

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

K3 Kontruksi Bangunan, K3 Listrik Dan K3 Penangulangan Kebakaran 2


Praktek Kunjungan Lapangan (PKL) telah dilaksanakan dan dibuat laporan praktek
kunjungan lapangan. Laporan Kunjungan Praktek Lapangan ini merupakan salah satu syarat
untuk mendapatkan sertifikat AK3 Umum yang diadakan oleh PT Duta Selaras Solusindo
yang bekerjasama dengan Kementrian Ketenagakerjaan. Kunjungan Praktek Lapangan (PKL)
dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2017 bertempat di PT Kunango Jantan. Topik yang
dibahas dalam laporan PKL di PT Kunango Jantan tersebut adalah K3 Konstruksi, K3 Listrik
dan K3 Penanggulangan Kebakaran.Pentingnya penerapan sistem K3 saat ini menjadi
perhatian utama bagi konsumen pasar saat ini. Seiring dengan perkembang industri yang
pesat.
Pembuatan laporan ini disusun untuk memaparkan temuan-temuan pada saat PKL terkait hal
positif dan negatif dalam penerapan K3 pada Perusahaan tersebut. Temuan-temuan tersebut
nantinya akan dibandingkan dan dianalisis dengan regulasi terkait peraturan K3 dari masing-
masing topik yang telah dipilih sebelum nya, sehingga dapat diketahui nantinya sejauh mana
penerapan K3 pada PT Kunango Jantan dan nantinya dapat diberikan saran dan masukan
terhadap PT Kunango Jantan hal-hal yang dirasa kurang atau belum benar terkait penerapan
K3.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan ini adalah:
1. Mempraktikan teori yang telah diterima selama kegiatan pembinaan
2. Mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3 di lapangan khususnya di
bidang konstruksi, listrik dan penanggulangan kebakaran;
3. Menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta Calon Ahli K3 Umum agar
dapat mengidentifikasi, menganalisa dan memberikan saran atau rekomendasi;
4. Calon peserta AK3 Umum dapat mengidentifikasi, menganalisa dan memberikan saran
atau rekomendasi

1.3 RUANG LINGKUP


Ruang lingkup Kerja Praktek Lapangan:
1. Pelaksanaan K3 di Bidang Konstruksi Bangunan;
2. Pelaksanaan K3 di Bidang Listrik;
K3 Kontruksi Bangunan, K3 Listrik Dan K3 Penangulangan Kebakaran 3
3. Pelaksanaan K3 di Bidang Penanggulangan Kebakaran
1.4 DASAR HUKUM
1.4.1 Dasar Hukum K3 Konstruksi Bangunan
Dasar hukum yang menjelaskan mengenai K3 Konstruksi adalah:
1. UUD 1945;
2. UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
3. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
4. UU No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi;
5. UU No. 28 Tahun2002 Tentang Bangunan Gedung;
6. Permenaker No. 01 Tahun 1980 Tentang K3 Kontsruksi Bangunan;
7. SKB Menaker dan Mentri PU Kep.174/104/1986 dan No. 104/KPTS/1986 tentang K3
pada Kegiatan Konstruksi;
8. KepdirjenBinawasNo.Kep.20/BW/2004tentang Kompetensi personil K3 Konstruksi
Bangunan;
9. Kep.74/PPK/XXI/2013 Lisensi K3 Bidang Supervisi Perancah
1.4.2 Dasar Hukum K3 Listrik
Dasar hukum yang menjelaskan mengenai K3 Listrik adalah:
1. UUD 1945;
2. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja;
3. UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan;
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.02/MEN/1989 tentang Pengawasn Instalasi
Penyalur Petir;
5. Permenaker No. Per.03/MEN/1999 tentang Syaratsyarat K3 pada Lift Penumpang dan
Barang
6. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Listrik di tempat kerja;
7. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan No: Kep.407/BW/1999 tentang Persyaratan, Penunjukan, Hak dan
Kewajiban Teknisi Lift;
8. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan No: Kep.311/BW/2002 tentang Sertifikat Kompetensi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Teknisi Listrik;
9. Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI-040225-2000 mengenai Persyaratan Umum
Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja;
10. PERMEN No.12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan kerja listrik di tempat
kerja.
1.4.3 Dasar Hukum K3 Penangulangan Kebakaran
Dasar hukum yang menjelaskan mengenai K3 Listrik adalah:
1. UUD 1945;

K3 Kontruksi Bangunan, K3 Listrik Dan K3 Penangulangan Kebakaran 4


2. UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
3. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per.04/MEN/1980 tentang
Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan;
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm
Kebakaran Automatik;
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.02/MEN/1989 tentang Pengawasn Instalasi
Penyalur Petir;
7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.: Kep.75/MEN/2002 tentang
Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI-040225-2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja;
8. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep.186/MEN/1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja;
9. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan Khusus K3
Penanggulangan Kebakaran.
10. SNI 03-6570-2001 Tentang instalasi pompa yang dipasang tetap untuk proteksi
kebakaran.

K3 Kontruksi Bangunan, K3 Listrik Dan K3 Penangulangan Kebakaran 5


BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja
PT Kunango jantan adalah sebuah perusahaan yang dimiliki oleh Bapak Asril. Beliau
memulai bisnisnya sebagai rentenir. Bisnis ini berlangsung hingga tahun 1986. Beliau mulai
beralih menjadi seorang trading yang membuat sebuah beton blok untuk penyangga tiang
listrik dengan modal seadanya. Dari ide kreatifnya beliau mampu memanfaatkan besi yang
sudah tidak terpakai menjadi bahan baku pembuatan beton blok dan menghasilkan produk
yang berkualitas. Selain itu beliau juga mensuplay alat-alat listrik untuk kontraktor PLN.
Pada tahun 2012 dari perkembangan usaha pabrik tiang besi listrik di kota Padang, beliau
membeli tanah seluas 12,5 hektar di daerah By pass KM 25 Padang Pariaman. Pada tahun
2013 beliau membangun pabrik pembuatan pipa baja yang nantinya akan digunakan untuk
pembuatan tiang besi listrik tanpa perlu harus membeli lagi ke pihak luar. Selanjutnya pada
tahun 2015 beliau juga mendirikan pabrik elbow dan galvanis. Pabrik elbow sudah mulai
beroperasi dan saat ini sedang dilakukan ekspansi, sedangkan pabrik galvanis belum mulai
beroperasi.
PT Kunango Jantan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi pipa,
beton dan plat baja . PT Kunango Jantan bertempat Jl By Pass Km 25 Kanagarian Kasang,
Kab Padang Pariaman Sumatra Barat. PT Kunango Jantan dibangun diatas tanah seluas
12,5 hektar dengan luas bangunan sekitar 12.500 m2.
PT Kunango Jantan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan prinsip 5R
(Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin). Prinsip tersebut memiliki sasaran kepedulian, pola
hidup bersih dan sehat serta melatih hidup mandiri sedangkan pola dasarnya meliputi niat,
usaha berpikir, tentukan cara, laksanakan segera dan kontinuitas. PT Kunango Jantan
memiliki sarana dan fasilitas berupa sarana parkir, fasilitas MCK, tempat ibadah, kantin,
tempat penampungan sementara limbah padat dan cair, sarana K3 (APD, pelayanan
kesehatan dan gambar sebagai peringatan kewasapadaan bagi karyawan), labor, ruangan
timbangan, ruangan teknis dan bus karyawan.

PT Kunango Jantan memiliki jumlah tenaga kerja 420 orang, yang artinya perusahan wajib
menerapkan SMK3 dan juga mempunyai potensi bahaya yang tinggi dari kegiatan produksi
atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti ledakan, kebakaran,

K3 Kontruksi Bangunan, K3 Listrik Dan K3 Penangulangan Kebakaran 6


pencemaran dan penyakit sudah menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja di perusahaan.
Pembentukan P2K3 pada PT KunangoJantan sudah sesuai dengan Permanaker RI No
04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) serta tata
cara penunjukan ahli K3. Pada tahun ini, PT Kunango Jantan sedang melengkapi 64 kriteria
pada Tingkat Awal elemen SMK3, selanjutnya PT Kunango Jantan harus melengkapi 122
kriteria pada Tingkat Transisi dan yang terakhir melengkapi 166 kriteria pada Tingkat Lanjut.
Dalam kegiatannya, PT Kunango Jantan melakukan berbagai macam proses kerja yang tidak
luput dari resiko. Proses tersebut antarar lain proses produksi tiang besi, proses produksi
elbow, proses produksi galvanis, proses produksi beton, proses quality control, dan hingga
proses transporting/ pengiriman.
Bermacam-macam peralatan digunakan dalam kegiatan atau proses kerja di PT Kunango
Jantan diantaranya adalah pemakaian bahan berbahaya seperti bahan kimia pada proses
produksi, menggunakan 80% peralatan produksi dengan tenaga listrik yang mempunya
potensi kebakaran akibat arus pendek, maintenance yang tidak sesuai prosedur, ataupun
instruksi kerja yang tidak dijalankan dengan baik. Selain itu peralatan-peralatan pendukung
yang memiliki potensi bahaya yang cukup signifikan diantaranya forklift, genset, maupun
pesawat angkat-angkut.
2.2 Temuan-temuan di Lapangan
2.2.1 K3 Penanggulangan Konstruksi
2.2.1.1 Temuan Positif
1. Perusahaan telah menunjuk Ahli K3 Kontruksi dalam
pelaksanaan kegiatan kontruksi;
2. Tenaga kerja dan petugas tidak berada pada sekitar mesin
pancang;
3. Tempat kerja telah memiliki penerangan yang cukup dan
ventilasi yang cukup;
4. Tangga memiliki panjangtidak lebih dari 9 meter dan terbuat
dari bahan yangkuat;
5. Perusahaan telah rutin melakukan pemeriksaan dan perbaikan
secara berkala;
6. Operator mesin telah mesin yang bertugas telah memiliki
lisensi;

K3 Kontruksi Bangunan, K3 Listrik Dan K3 Penangulangan Kebakaran 7


7. Pekerja telah menggunakan APD.
2.2.1.2 Temuan Negatif
1. Kerapian area kerja maintenance konstrusi tidak terjaga yang
ditandai dengan alat kerja yang berserakan;
2. Penggunaan scaffolding sudah memenuhi standar, namun pada tiap-
tiap pekerjaan konstruksi tertentu masih jarang digunakan;
3. Terdapat pekerja yang melintas saat overhead crane beroperasi;
4. Operator overhead crane belum mempunyai lisensi;erdapat juru las
yang belum memperhatikan K3 dalam bekerja.

2.2.1 K3 Penanggulangan Listrik


2.2.1.1 Temuan Positif
1. Setiap panel listrik yang ada pada setiap unit produksi sudah diberi
tanda peringan berupa poster peringatan.
2. Sudah ada pengesahan awal untuk izin listrik yang telah disahkan
oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Padang.
3. udah ada sistem penyalur petir aktif yang mana pada saat sebelum
instalasi telah diperiksa oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Padang.
4. Telah dilakukan pengujian instalasi petir setiap 1 tahun sekali oleh
PLN
5. Tahanan tanah (grounding) dibawah 5 ohm telah memenuhi syarat
teknis
6. Adanya izin penggunaan peswat angkat angkut (lift) yang telah
disahkan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Padang.
2.2.1.2 Temuan Negatif
1. Belum dibentuk tim maintenance listrik yang tersertifikasi baik Ahli
K3 listrik dan Teknisi Listrik, sesuai Permen No 12 tahun 2015
pasal 7
2. Ditemukan beberapa instalasi kabel listrik yang masih aktif namun
kondisinya terbuka dan terurai sehingga berpotensi bahaya
kebakaran dan kesetrum.
3. Terdapat sambuangan kabel listrik dan alat elektronik yang
melintang di lokasi unit produksi yang berpotensi kebakaran.
4. Ditemukan salah satu Gardu listrik yang terbuka tanpa ada
pengawas ataupun engineer yang berada dilokasi gardu.

K3 Kontruksi Bangunan, K3 Listrik Dan K3 Penangulangan Kebakaran 8


5. banyaknya panel listrik yang terbuka dan kabel yang berserakan
yang bisa disalahgunakan oleh orang yang tidak berkepentingan
6. Ditemukan instalasi kabel listrik yang berada di saluran air dan
menggantung tanpa dilindungi benda lain.

2.2.2 K3 Penanggulangan Kebakaran


2.2.2.1 Temuan Positif
1. Jalur evakuasi bahaya telah tersedia di beberapa tempat;
2. Team pemadam kebakaran telah tersedia yang masuk dalam
keanggotaan P2K3 dan telah diadakan simulasi kebakaran;
3. Team pemadam kebakaran sudah dilatih terlebih dahulu dalam
menangani terjadinya kebakaran di lingkungan perusahaan;
4. Tersedianya APAR yang tersebar di seluruh tempat di PT Kunango
Jantan.
2.2.1.2 Temuan Negatif
1. Belum adanya ahli K3 spesialis kebakaran;
2. Team pemadam kebakaran belum tersertifikasi;
3. Jalur evakuasi yang tersedia tidak tersebar di seluruh perusahaan;
4. Peta jalur evakuasi dipasang ditempat yang susah untuk dilihat;
5. Tidak adanya hydran di perusahaan;
6. Tidak terdapatnya sprinkler di perusahaan;
7. Tidak terdapatnya smoke detector di perusahaan;
8. Jarak antar APAR tidak beraturan dan belum sesuai dengan peraturan
yang berlaku;
9. Tidak adanya SOP APAR;
10. Tidak terdapatnya APAR di ruangan kerja seperti kantor;
11. Tidak semua APAR sudah memiliki data ceklis
pemeriksaan;
12. Belum semua departemen terdapat penanggung jawab pada
bagian APAR;
13. Tidak terdapatnya pressurized fan khususnya pada tangga darurat
dan jalur evakuasi.

K3 Kontruksi Bangunan, K3 Listrik Dan K3 Penangulangan Kebakaran 9


BAB III
ANALISA TEMUAN
3.1 Temuan Positif K3 Penanggulangan Kebakaran
No. Lokasi Temuan Saran Dasar Hukum Foto

1 Terdapatnya APAR sebagai Sebaiknya APAR diletakkan setiap 15 m


sarana proteksi kebakaran. dan tersebar diseluruh area kerja. Peraturan Menteri
Pembuatan Tiang Perletakan APAR sebaiknya ditempat No.04/1980
yang mudah dijangkau dan dijaga Bab II Pemasangan
perawatan dari APAR tersebut.
Pasal 4 dan pasal 8.
Lampiran 2
2 PT Kunango jantan telah Sebaiknya tim penanggulangan Instruksi Menaker [Sesuai dengan
memiliki tim penanggulangan kebaran telah berlisensi agar sah Inst. 11/MEN/1997 diskusi dan
kebakaran dan tanggap darurat dimata hukum dan menghindari hal-hal tentang pengawasan peninjauan
yang berada di bawah naungan yang tidak diinginkan. Simulasi khusus K3 lapangan
PT.Kunango Jantan
P2K3. Simulasi kebakaran kebaran di perusahaan ini sebaiknya penanggulangan dengan pihak PT
sudah pernah dilakukan di dilakukan secara rutin misalnya satu kebakaran nomor 1 poin Kunango
perusahaan ini.. kali dalam setahun, sehingga seluruh 2 Jantan]
tim penanggulangan kebaran dan

K3 Kontruksi Bangunan, K3 Listrik Dan K3 Penangulangan Kebakaran 10


3.2 Temuan Negatif K3 Penanggulangan Kebakaran

No. Lokasi Temuan Hazard Saran Regulasi Foto

1 Pembuatan Tiang Jalur evakuasi tidak Terjatuh dan Jalur evakuasi sebaiknya UU Keselamatan Kerja
tersebar diseluruh Terjerembab akibat tersebar diseluruh No.1 Tahun 1970 Pasal 3
perusahaan. saling dorong pada perusahaan dan terletak ayat 1b.
saat terjadi bencana, ditempat yang mudah Kepmenaker No. 186
dikarenakan tidak terlihat. Tahun 1999
tersebarnya jalur
evakuasi
2 Tidak terdapatnya Kebakaran tidak Membuat pressurized fan Instruksi Menaker [Sesuai dengan
pressurized fan pada teratasi sesuai dengan peraturan Inst. 11/MEN/1997 diskusi dan
perusahaan. yang ditetapkan agar saat tentang pengawasan peninjauan lapangan
terjadi kebakaran api khusus K3 dengan pihak PT
tidak mudah meluas ke penanggulangan Kunango Jantan]
bagian lain. Pressurized kebakaran Lampiran
fan sebaiknya diletakkan bagian II
pada tangga darurat dan

K3 Kontruksi Bangunan, K3 Listrik Dan K3 Penangulangan Kebakaran 11


3 Penanganan kebakaran Kebakaran tidak Seharusnya setiap Instruksi Menaker [Sesuai dengan
hanya dilakukan dengan teratasi perusahaan memiliki Inst. 11/MEN/1997 diskusi dan
menggunakan APAR, perlindungan kebakaran peninjauan lapangan
belum tersedianya baik pasif dan aktif. dengan pihak PT
hydran, smoke detector, Kunango Jantan]
dan sebagainya.

4 Tidak terdapatnya ahli K3 Seharusnya setiap Keputusan Menteri Tenaga [Sesuai dengan
spesialis kebakaran yang perusahaan memiliki ahli Kerja No. KEP- diskusi dan
tersertifikasi serta tim k3 spesialis kebakaran dan 186/MEN/1999 tentang peninjauan lapangan
penanggulangan tim penanggulangan Unit Penanggulangan dengan pihak PT
kebakaran tidak kebaran tersertifikasi. Kebakaran di Tempat Kerja Kunango Jantan]
tersertifikasi.

3.3 Temuan Positif K3 Listrik

K3 Kontruksi Bangunan, K3 Listrik Dan K3 Penangulangan Kebakaran 12


No Lokasi Temuan Saran Regulasi Foto
Instalasi listrik telah mengacu kepada Pengawasan instalasi litrik Kepmenakertrans RI No
SNI-04-0225-2000 (PUIL 2000) yang sebaiknya dilakukan oleh KEP 75/MEN/ 2002
dilaksanakan langsung oleh pihak 3 pegawai pengawas atau Ahli K3
1. Gardu Listrik yaitu PLN listrik perusahaan. PUIL 2000 poin 9.10.2.1

Adanya rambu tanda bahaya listrik Pertahankan pada setiap unit PUIL 2000 & 2011 poin
pada unit produksi yang menggunakan produksi 9.5.4.2
listrik bertegangan tinggi

2. Pembuatan Reducer

Terdapat sistem penyalur petir yang Sebaiknya tempat-tempat kerja, Permenakertrans No 2/1989
bersifat aktif (elektro statis) pada setiap lorong-lorong, gang-gang
bangunan yang memiliki resiko tinggi tempat orang lebih dirapikan PUIL 2000 poin 3.25
3. Produksi Tiang Listrik dengan sistem penyalur petir pasif.
Tinggi tiang penyalur petir 20 meter

K3 Kontruksi Bangunan, K3 Listrik Dan K3 Penangulangan Kebakaran 13


No Lokasi Temuan Saran Regulasi Foto
Telah dilakukan pemeriksaan dan ujian sebaiknya pemeriksaan dan Permenaker RI No 33 tahun
berkala instalasi listrik dan ruang panel pengujian dilakukan oleh 2015 perubahan permen
listrik ditemukan pada unit produksi pengawas ketenagakerjaan , 12/2005 pasal 10
4. Produksi Tiang Listrik
ahli k3 listrik dan/atau ahli k3
bidang listrik dari PJK3

Terdapat proteksi kejut listrik berupa Sebaiknya panel listrik tersebut PUIL 2000 & 2011 poin
panel box diberi tanda bahwa benda 9.5.4.2
tersebut adalah sumber listrik
yang bertegangan tinggi

5. Produksi Tiang Listrik

3.4 Temuan Negatif K3 Listrik

K3 Kontruksi Bangunan, K3 Listrik Dan K3 Penangulangan Kebakaran 14


No Lokasi Temuan Hazard Saran Regulasi Foto
Ditemukan beberapa Tertelungkup, Terjatuh Sebaiknya instalasi litrik dan PUIL 2000 & 2011 poin
instalasi kabel listrik yang dan terjerembab . penggunaan kabel listrik 3.24.2.3
tidak tersusun rapi harus tersusun rapi dan
1. Pembuatan Pipa dipasang dengan tepat.
Dan perusahaan sebaiknya
menerapkan 5R sesuai
perusahaan
Ditemukan panel listrik Tersetrum Sebaiknya dilengkapi dengan PUIL 2000 & 2011 poin
yang terbuka dan hanya visual control Bahaya 3.4
diberi tanda dengan cat Tegangan Listrik Tinggi
tanda petir. Hal ini dapat
2. Pembuatan Pipa
menimbulkan
kesalahpahaman pekerja
sehingga bisa menjadi
resiko kesetrum.
Tidak terdapat proteksi Tersetrum, Perusahaan atau P2K3 PUIL 2000 & 2011 poin
gangguan langsung pada Tertelungkup akibat sebaiknya melakukan 3.24.2.3
kabel listrik dan terdapat kabel yang berserakan proteksi terhadap kabel
genangan air pada sekitar tersebut dengan cara
3. Pembuatan Pipa
kabel membuat cover dan
melindungi kabel dari
kondisi area yang tergenang
air.

K3 Kontruksi Bangunan, K3 Listrik Dan K3 Penangulangan Kebakaran 15


No Lokasi Temuan Hazard Saran Regulasi Foto
Tidak ditemukan box Perusahaan harus PUIL 2000&2011 po 3.25 [Sesuai dengan diskusi dan
control untuk pengecekan menambahkan control box peninjauan lapangan
sistem penyalur petir agar dilakukan pemantauan dengan pihak PT Kunango
4. PT.Kunango Jantan
secara terus menerus. Jantan]

Pengawasan terhadap Tersetrum, Kebakaran Perusahaan sebaiknya Permenaker No 12 tahun [Sesuai dengan diskusi dan
instalasi listrik belum memiliki ahli K3 dibidang 2015 K3 Listrik ditempat peninjauan lapangan
dilakukan oleh pegawai listrik yang tersertifikasi kerja pasal 7 dengan pihak PT Kunango
5. PT.Kunango Jantan
pengawas atau ahli K3 karena unit produksi Jantan]
bidang listrik menggunakan listrik berdaya
tinggi yang berisiko.
Hanya memiliki engineer Sebaiknya memiliki ahli K3 Permenaker No 12 tahun [Sesuai dengan diskusi dan
listrik spesialis dibidang listrik pada 2015 K3 Listrik ditempat peninjauan lapangan
6 perusahaan kerja pasal 7 dengan pihak PT Kunango
PT.Kunango Jantan
Jantan]

Belum menerapkan Perusahaan harus menerapkan Permen No 3 Tahun 1984 [Sesuai dengan diskusi dan
LOTO (Locked Out and sistem LOTO (Locked Out peninjauan lapangan
Tag Out) untuk proses and Tag Out) dengan pihak PT Kunango
7 PT.Kunango Jantan
maintenance Jantan]

K3 Kontruksi Bangunan, K3 Listrik Dan K3 Penangulangan Kebakaran 16


No Lokasi Temuan Hazard Saran Regulasi Foto
Ditemukan ruang GarduTersetrum aliran listrik Sebaiknya pintu tidak PUIL 2000 & 2011
listrik yang terbuka tanpa dibiarka terbuka tanpa ada
pengawas. Yang bisa pengawasan Ahli K3 listrik
8
Gardu Listrik masuki oleh pihak yang atau Teknisi Listrik dari
tidak bertanggung jawab perusahaan

3.5 Temuan Positif K3 Konstruksi Bangunan


No Lokasi Temuan Saran Regulasi Foto
Perusahaan telah menunjuk Ahli K3Sebaiknya Ahli K3 Kontruksi Bab I Pasal 1 ayat 6 UU No. 1 [Sesuai dengan diskusi dan
Kontruksi dalam pelaksanaan kegiatanlebih sering melakukan kontrol Tahun 1970 serta Pasal 5 KEP. peninjauan lapangan
kontruksi ke lapangan agar pelaksanaan 174/MEN/1986 danNo . KEP. dengan pihak PT Kunango
1. PT.Kunango Jantan
K3 pekerja lebih terarah 104/KTPS/1986 Jantan]

K3 Kontruksi Bangunan, K3 Listrik Dan K3 Penangulangan Kebakaran 17


No Lokasi Temuan Saran Regulasi Foto
Tenaga kerja dan petugas tidak berada Pekerja tetap harus Bab XI Pasal 69 Permenkertrans
pada sekitar mesin pancang memperhatikan APD dan No. 1/ MEN 1980
keselamatan saat bekerja
Konstruksi Pondasi
2.
Tiang

Tempat kerja telah memiliki penerangan Sebaiknya tempat-tempat Bab II Pasal 5 Permenkertrans
yang cukup dan ventilasi yang cukup kerja, lorong-lorong, gang- No. 1/ MEN1980
gang tempat orang lebih
3. Pekerjaan Pengelasan
dirapikan

Tangga memilikipanjangtidak lebih dari 9 Sebaiknya lokasi sekitar Bab IV Pasal 25 dan 26 ayat 3
meter dan terbuat dari bahan yangkuat tangga lebih dirapikan dan PermenkertransNo.1/MEN
kondisi tangga selalu di cek 1980
4. Pekerjaan Pengelasan agar keamanan terjamin

K3 Kontruksi Bangunan, K3 Listrik Dan K3 Penangulangan Kebakaran 18


No Lokasi Temuan Saran Regulasi Foto
Perusahaan telah rutin melakukan Pertahankan dan tingkatkan Bab VII Pasal 43Permenkertrans [Sesuai dengan diskusi dan
pemeriksaan dan perbaikan secara berkala No. 1/ MEN1980 peninjauan lapangan
dengan pihak PT Kunango
5. PT.Kunango Jantan
Jantan]

Operator mesin telah mesin yang bertugas Diadakan pelatihan berkala Bab VII Pasal 44 [Sesuai dengan diskusi dan
telah memiliki lisensi pada operator agar lebih PermenkertransNo. 1/ MEN1980 peninjauan lapangan
terlatih dengan pihak PT Kunango
6. PT.Kunango Jantan
Jantan]

Pekerja telah menggunakan APD Pekerja selalu diawasi Bab XV Pasal 99Permenkertrans
penerapan sistem K3 saat No. 1/ MEN1980
pekerja dan dilakukan oleh
7. Penyambungan besi
seluruh pekerja

3.6 Temuan Negatif K3 Konstruksi Bangunan

K3 Kontruksi Bangunan, K3 Listrik Dan K3 Penangulangan Kebakaran 19


No
Lokasi Temuan Hazard Saran Dasar hukum Foto
Kebersihan dan Terjungkal, Terjatuh, Sebaiknya kebersihan dan Bab II Pasal 6 Permenkertrans
kerapian area kerja Tertelungkup akibat kerapian ditempat kerja No. 1/ MEN1980
maintenance konstrusi benda-benda yang harus dijaga
tidak terjaga yang berserakan sehinggabahan-bahan
ditandai dengan alat yangberserakan, bahan-
1. Pekerjaan Pengelasan
kerja yang berserakan bahan bangunan,
peralatan dan alat-alat
kerja tidak merintangi
atau menimbulkan
kecelakaan.
Penggunaan scaffolding Terjatuh dari Penggunaan scaffolding Bab III Pasal 12 danpasal
sudah memenuhi standar, ketinggian ini 18Permenkertrans No. 1/
namun pada tiap-tiap harus di beri perhatian MEN
pekerjaan konstruksi lebih oleh pengawas, 1980
Pekerjaan tertentu masih jarang karena keselamatan
2.
Pengelasan digunakan tenaga kerja dalam
pekerjaan ditempat
ketinggian sangat
beresiko tinggi bagi
pekerja.

K3 Kontruksi Bangunan, K3 Listrik Dan K3 Penangulangan Kebakaran 20


No
Lokasi Temuan Hazard Saran Dasar hukum Foto
Terdapat pekerja yang Tertimpa Benda atau Ahli K3 dan para Bab V Pasal 31
melintas saat overhead alat-alat pada saat supervisor harus lebih Permenkertrans No. 1/
crane beroperasi overheadcrane tegas dalam MEN1980
beroperasi menindaklanjuti dan
Pengangkutan Hasil
3. mengawasi pekerjaan
Produksi
para karyawan agar tidak
terjadi kecelakaan serta
dibuat jalur lintas khusus
pekerja
Operator overhead Tertimpa, KejatuhanPerusahaan merekrut Bab VII Pasal [Sesuai dengan diskusi dan
crane belumalat-alat atau benda-operator yang berlisensi 44Permenkertrans No. 1/MEN peninjauan lapangan

Pengangkutan Hasil mempunyai lisensi benda dll. dan melakukan pelatihan /1980 dengan pihak PT Kunango
4.
Produksi untuk operator yang belum Jantan]
berlisensi

Terdapat juru las yang Terkena percikanDiberikan teguran kepada Bab XIII Pasal
belum memperhatikanbunga api, tersengatpekerja yang tidak 44Permenkertrans

Pekerjaan K3 dalam bekerja aliran listrik, tergoresmemperhatikan K3 saat No.1/MEN /1980


5.
Pengelasan dll. bekerja

K3 Kontruksi Bangunan, K3 Listrik Dan K3 Penangulangan Kebakaran 21


BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1. Pelaksanaan K3 di bidang pencegahan dan penanggulangan kebakaran
pada PT Kunango Jantan masih terbilang rendah, terlihat dengan
kurangnya sarana K3 penanggulangan kebakaran seperti adanya peta
evakuasi, penyediaan proteksi kebakaran pasif (sarana evakuasi yang
memadai; serta peta berserta petunjuk jalur evakuasi) maupun aktif
(penyediaan alat deteksi, dan APAR yang sesuai, sprinkler serta hidran).
Tetapi masih diperlukan peningkatan kualitas dan kondisi, karena masih
terdapat APAR posisi dan jaraknya yang tidak sesuai dengan peraturan
yang berlaku;
2. PT Kunango Jantan masih membutuhkan perbaikan di bidang K3 Listrik
dari segi housekeeping (terutama perawatan dan kerapihan kabel) untuk
mencegah adanya kecelakaan yang terkait listrik di lingkungan
perusahaan. Selain itu, diperlukan adanya AK3 Listrik karena perusahaan
ini memiliki kebutuhan listrik yang besar yaitu mencapai 5 MW;
3. PT Kunango Jantan dalam melaksanakan K3 di bidang konstruksi belum
cukup baik karena banyak hal-hal yang belum diperhatikan seperti
kondisi lingkungan kerja, APD pada pekerja dan beberapa mesin yang
digunakan dalam konstruksi memberikan potensi bahaya .

4.2 SARAN
1. Diperlukan pengawasan dan pemeriksaan APAR di lingkungan kerja
dengan lebih teliti, agar tidak ada APAR yang tidak lewat masa berlakunya
dan tidak ada lagi kotak APAR yang terkunci tanpa ada martil untuk
memecahkannya. Selain itu, perlu dilakukan sosialisasi mengenai
housekeeping yang baik agar tidak ada lagi APAR yang diletakkan dengan
tidak sesuai dengan ketentuan, maupun barang-barang yang diletakkan di
sekitar APAR. Dengan ditingkatkannya inspeksi dan housekeeping
diharapkan semua instalasi dapat digunakan untuk mencegah dan/atau

K3 Kontruksi Bangunan, K3 Listrik Dan K3 Penangulangan Kebakaran 22


menanggulangi bahaya kebakaran. Selain itu, perlu adanya ditambah
sarana penanggulangan kebakaran baik pasif maupun aktif;
2. Perlu adanya pengawasan untuk personil K3 di bidang listrik, agar dapat
memenuhi persyaratan perundangan (seperti SIO teknisi listrik), dan
adanya pembenahan di perkabelan instalasi listrik untuk mencegah
terjadinya risiko korslet;
3. Lingkungan kerja di bagian konstruksi sebaiknya dikondikan lebih rapi
dan teratur serta alat-alat yang digunakan dalam konstruksi sebaiknya
dilakukan pengecekan terlebih dahulu guna mencegah terjadinya
kecelakaan kerja. Hal itu dipersiapkan baik semenjak tahap perencanaan,
konstruksi dan pasca konstruksi.

K3 Kontruksi Bangunan, K3 Listrik Dan K3 Penangulangan Kebakaran 23

Anda mungkin juga menyukai