ONLINE (PKLO)
PT. Industri Kapal Indonesia (PT. IKI)
KELOMPOK 3
PENYELENGGARA
PT. Lentera Disfita Persada
Tahun 2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….
i
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan..................................................................................................2
1.3 Ruang Lingkup..........................................................................................................2
1.4 Dasar Hukum.............................................................................................................2
1.4.1 K3 Listrik.................................................................................................................2
1.4.2 Penanggulangan Kebakaran..................................................................................2
2.1 Gambaran Umum Perusahaan................................................................................3
2.2 Temuan Hasil Observasi...........................................................................................7
BAB III......................................................................................................................................9
3.1 Analisa Temuan Positif..................................................................................................9
3.2 Analisa Temuan Negatif..............................................................................................13
BAB IV PENUTUP................................................................................................................19
4.1 Kesimpulan...................................................................................................................19
4.2 Saran..............................................................................................................................19
REFERENSI...........................................................................................................................20
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………21
i
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud dilaksanakannya PKL ini adalah
1. Mengimplementasikan teori yang diperoleh dengan cara melakukan observasi
melalui media video dan wawancara secara daring dengan pihak perusahaan
sebagai simulasi terkait tugas pengamatan sebagai seorang ahli K3 umum.
2. Mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3 di lapangan
khususnya Listrik dan Penanggulangan Kebakaran.
1.2.2 Tujuan dilaksanakannya PKL ini adalah untuk
1. Dapat mengidentifikasi, menganalisa dan memberikan saran atau rekomendasi.
2. Mencari temuan-temuan positif dan negatif yang ada di lingkungan PT. IKI.
dalam bidang kelistrikan dan penanggulanagan kebakaran.
2
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
3
Sejalan dengan perubahan manajemen yang ada maka galangan kapal
padang dan gresik dijual ke PT. Kodja Jakarta, hal tersebut membawa pengaruh
terhadap produksi dan unit usaha, sehingga unit produksi yang dimiliki sampai
pada tahun 1994 hanya Dock dan galangan kapal makassar di Makassar
serta Dock dan galangan kapal bitung di bitung. Sedangkan unit usaha yang
dimiliki yaitu Unit usaha Jakarta dan Unit usaha dan perdagangan di Makassar.
Adapun visi dan misi PT. IKI adalah sebagai berikut:
Visi:
Menjadi perusahaan galangan kapal dan engineering yang kuat dan berdaya
saing tinggi
Misi:
Selalu meningkatkan kualitas yang baik berdasar pada pelayanan yang tepat
waktu, tepat mutu dan tepat biaya serta mengutamakan kepuasan pelanggan untuk
peningkatan nilai perusahaan.
4
Struktur Organisasi PT. IKI (Industri Kapal Indonesia) Persero
DIREKSI
DIRUT
DIR.
DIR.ADM & OPERASI
KEU
Kapro-2 Kapro-2
Manager Manager
Auditor Manager Akuntansi Manager
Keuangan Umum Manager persiapan Unit Usaha
& Pajak Fiber Glass
Produksi Produksi
planer-2 planer-2
Kepala
Perwakilan
Jakarta Manager
Manager
adm& keu.
fasilitas&
pemeliharaa
n
Man.bang
baru dan
non kapal
Manager
K3LH
Manager
Logistic
Asman
adm.
&keuangan
5
Fasilitas Penunjang
Untuk menunjang proses produksi dan reparasi, maka PT. Industri Kapal Indonesia
(Persero) Makassar dilengkapi dengan fasilitas penunjang, antara lain :
a. Graving Dock10.000 DWT dengan panjang 120 meter, lebar 28 meter, dan tinggi 8 meter.
b. Side track 9 lines : 2 lines 300 m/lines, 4 lines 80 m/lines dan 3 lines 70 m/lines.
c. Skif lifting :(Transfer slipway) 5 meter 3.500 DWT.
d. Building Berth : 4 unit kapal berukuran 6.500 DWT dan 10 unit kapal berukuran diatas 500 GRT.
e. Outfitting quay/jetty : panjang 80 meter, tower crane 60 ton dan water front 895 m2.
f. Electrical Power: PLN 2 x 600 kVA dan Generator 3 x 450 kVA.
PT. Industri kapal Indonesia (persero) sebagai salah satu badan usaha milik negara
(BUMN) yang bergerak dibidang reparasi dan produksi kapal baru, merencanakan
peningkatan dan penambahan fasilitas berupa Graving Dockuntuk keperluan reparasi kapal
berukuran 15.000 DWT, dan Building Berth untuk membangun kapal dengan ukuran 15.000
DWT.
Kemampuan Galangan
Galangan kapal makassar mempunyai Slip Way Horizontaldan miring dengan shifter
besar untuk menaikkan dan menurunkan kapal. Kapal yang telah naik dapat ditarik ke salah
satu Side Track (Norman System). Panjang Shifter 45 meter dan daya angkut 1500 ton dan
tinggi air diatas Shifter maksimal 3.40 meter. Sebelah barat Side Track dengan panjang 70
meter (3 buah) dengan kapasitas 1000 ton, sebelah timur panjangnya 50 meter ( 2 buah)
dengan kapasitas 500 ton.
Dengan peralatan yang ada PT. Industri kapal Indonesia (persero) mampu
memproduksi kapal berukuran 500 ton, dan mereparasi kapal yang memiliki panjang 55
meter dengan berat 500 ton sebanyak 60 buah tiap tahunnya, dan memiliki daya tampung
sebanyak 10 kapal dengan berat 500 ton. Selain itu terdapat Graving Dockdengan kapasitas
kurang lebih 1000 BRT, panjang 120 meter dan tinggi sekitar 7 meter.
6
Prasarana produksi.
1) Slip Way :1 buah
2) Side Track :4 buah
3) Graving Dock :4 buah
4) Mobile Crane :6 buah
5) Bengkel mekanik (workshop)
(1) Mesin bubut.
(2) Mesin gerinda.
(3) Mesin bor.
(4) Mesin gergaji.
(5) Mesin frals, Mesin las.
6) Bengkel konstruksi
(1) Tabung las dan kelengkapannya.
(2) Peralatan las listrik.
(3) Water test pump.
7) Bengkel pertukangan kayu
Berfungsi untuk mengerjakan perabot – perabot dikapal, dilengkapi dengan peraatan yang
meliputi:
(1) Mesin ketan.
(2) Mesin bor.
(3) Gergaji listrik.
(4) Gergaji tangan.
(5) Pahat.
(6) Palu.
8) Peralatan pada bengkel plat
(1) Mesin gunting plat.
(2) Mesin roll plat
(3) Peralatan las listrik
(4) Mesin bending
(5) Mesin bor
(6) Mesin gerinda
9) Crane
10) Alat transportasi
(1) Kapal pandu
(2) Forklift.
(3) Mobile Crane.
11) Alat angkat
(1) Overhead Crane
(2) Tower Crane.
Fasilitas
1) Air bersih.
2) Listrik.
3) Pergudangan.
7
2.2 Temuan Hasil Observasi
2.1.1 Temuan Positif
K3 Listrik:
- Sudah ada instalasi Kabel listrik bawah tanah
- Sudah ada Kabel listrik yang menempel didinding dengan ketinggian lebih kurang
1 meter dari lantai
- Sudah ada kabel yang digulung dengan roda yang berjalan
- Sudah ada Box pembagi jaringan listrik
K3 Penanggulangan Kebakaran:
- Ketersediaan
1. APAR dengan berbagai macam isian sesuai dengan kebutuhan jenis
kebakarannya
2.Hydrant (dari wawancara) di lingkungan kerja
3. Ada Box tempat selang dan nozzle pemadam kebakaran
4. sudah ada tanda/ sibol pada penempatan Alat pemadam kebakaran baik APAR
maupun sarana Hydrant
- Ketersediaan petunjuk/ peringatan dan pelaksana petugas pemadamam
- 1. Tanda Peringatan pada daerah yang mudah terbakar atau ada bahaya kebakaran
- 2. Sudah ada tanda/ symbol adanya alat pemadam
- 3. Sudah ada Organisasi Internal petugas pemadam kebakaran
- 4. Sudah ada tanda tanda dan rute Evakuasi bila terjadi kebakaran.
2.1.2 Temuan Negatif
K3 Listrik:
- Ada kabel listrik yang berserakan/tidak teratur
- Pekerja pengelasan tidak menggunakan APD lengkap
- Pembagian panel listrik tidak aman
K3 Penanggulangan Kebakaran:
- Belum ada sertifikasi pemadam kebakaran
- Tidak ditemui rambu bahaya terbakar pada tiap ruangan
- Penempatan APAR tidak sesuai dengan ketentuan standar
8
BAB III
ANALISIS TEMUAN HASIL OBSERVASI
10
kabel listrik.
11
Peraturan
No Dokumentasi Temuan Temuan Positif Manfaat Saran Perundangan K3 atau
Dasar Hukum
1. Ketersediaan 1. Apar digunakan APAR harus tersedia Permenakertrans 04
untuk memadamkan lebih banyak dan terus tahun 1980 tentang
1. APAR api ringan di maintanace isi dan Syarat-Syarat
2.Hydrant 2. Hydrant expired date nya. Pemasangan dan
digunakan untuk Sekitar peletakkan Pemeliharaan APAR
(dari wawancara) di memadamkan Api APAR tidak boleh (Pasal 4)
lingkungan kerja flashover terhalang oleh barang-
barang
2 Memiliki fasilitas Sebagai fasilitas Tempat berkumpul -Undang-undang No.1
muster point. apel/tempat untuk mengadakan Tahun 1970 Tentang
berkumpul latihan kebakaran dan Keselamatan Kerja
penanggulangan (Pasal 1)
bahaya kebakaran. -Kepmenaker No. 4
Tahun 1980 Tentang
syarat-syarat
pemasangan dan
pemeliharaan APAR
(Pasal 1)
-Instruksi menaker
No.11 Tahun 1997
12
Rekomendasi/ Saran
No Dokumentasi Temuan Temuan Negatif Potensi Bahaya dan Pengendalian Dasar Hukum
Ada kabel listrik Pekerja yang melintasi - Perlu adanya -Undang-undang No.1
1 yang area kerja tersebut bisa penataan kabel serta Tahun 1970 Tentang
berserakan/tidak tersandung atau pengawasan sehingga Keselamatan Kerja
teratur tersetrum jika ada yang apabila ada kabel (Pasal 3)
terkelupas yang terkelupas dapat -Permenaker No. 33
segera ditangani. Tahun 2015 ttg K3
- Perlu penambahan Listrik di Tempat
box panel listrik Kerja (Pasal 1)
pembagi agar -Permenaker No.12
pengguanaan kabel Tahun 2015 Pasal 12
tidak terlalu panjang -Kep. Dirjen
dan berserakan. Binwasnaker No.48
- Agar PT. IKI Tahun 2015
merecruitmen / -Kep. Dirjen
menyiapkan tenaga Binwasnaker No.49
Ahli K3 Kelistrikan. Tahun 2015
13
Tahun 2015 Pasal 12
-Kep. Dirjen
Binwasnaker No.48
Tahun 2015
-Kep. Dirjen
Binwasnaker No.49
Tahun 2015
14
-Permenaker No. 33
Tahun 2015 ttg K3
Listrik di Tempat
Kerja (Pasal 1)
-Permenaker No.12
Tahun 2015 Pasal 12
-Kep. Dirjen
Binwasnaker No.48
Tahun 2015
-Kep. Dirjen
Binwasnaker No.49
Tahun 2015
15
1 Penempatan Apabia terjadi - Menempatkan APAR -Undang-undang No.1 Tahun
APAR kurang / kebakaran akan sesuai ketentuan, mudah 1970 Tentang Keselamatan
tidak sesuai mempersulit terlihat/terjangkau dan Kerja (Pasal 2)
dengan aturan penanganan APAR ditempatkan -Kepmenaker No. 4 Tahun 1980
pemadaman dalam lemari atau peti Tentang syarat-syarat
karena (box) yang tidak dikunci. pemasangan dan pemeliharaan
penempatan - Pemasangan APAR APAR (Pasal 4)
APAR harus bagian paling atas -Kepmenaker No.2 Tahun 1983
berdampingan (puncaknya) berada pada (Pasal 61)
dengan tempat ketinggian 1,2 m dari -Instruksi menaker No.11 Tahun
penyimpanan permukaan lantai kecuali 1997
APD sehingga jenis CO2 dan tepung
jika terjadi kering (dry chemical)
kebakaran dapat ditempatkan lebih
petugas akan rendah dengan syarat,
sulit untuk jarak antara dasar APAR
mengambil tidak kurang 15 cm dari
APAR permukaan lantai.
- Pemasangan dan
penempatan APAR harus
sesuai dengan jenis dan
penggolongan
kebakaran.
16
2 Hydrant tidak Pada saat Menyiapkan hydrant -Undang-undang No.1 Tahun
bersertifikat/ emergency yang layak pakai dan 1970 Tentang Keselamatan
sertifikat sudah hydrant tidak bersertifikat Kerja (Pasal 2)
mati dapat digunakan -Kepmenaker No. 4 Tahun 1980
Tentang syarat-syarat
pemasangan dan pemeliharaan
APAR (Pasal 6)
-Kepmenaker No.2 Tahun 1983
(Pasal 1)
-Instruksi menaker No.11 Tahun
1997
3 Di tempat/ Apabila terjadi Sebaiknya tabung LPG -Undang-undang No.1 Tahun
lingkungan kebocoran pada atau tabung berbahaya 1970 Tentang Keselamatan
kerja yang tabung atau lain terkait pengelasan Kerja (Pasal 2)
menggunakan selang berpotensi diletakkan pada tempat -Kepmenaker No. 4 Tahun 1980
Tabung LPG terjadi bahaya yang aman dan Tentang syarat-syarat
ataupun tabung kebakaran dan disekitarnya ( tempat yg pemasangan dan pemeliharaan
lain yang terkait ledakan. mudah dilihat orang) APAR (Pasal 1)
pekerjaan las dipasang atau ditempel -Kepmenaker No.2 Tahun 1983
dan rawan tanda peringatan adanya (Pasal 1)
terhadap bahaya barang yang berbahaya Instruksi menaker No.11 Tahun
kebakar masih dan mudah terbakar atau 1997
banyak yang meledak.
belum diberikan
spanduk/ riflet
atau peringatan
tentang daerah
rawan bahaya
17
kebakaran.
4 Ruang mesin Jika terjadi Harus tersedia alat -Undang-undang No.1 Tahun
produksi dan kebakaran maka pemadam kebakaran di 1970 Tentang Keselamatan
rik uji tidak tidak ada setiap ruangan Kerja (Pasal 2)
ditemukan alat
penolongan -Kepmenaker No. 4 Tahun 1980
pemadam
kebakaran pertama sebelum Tentang syarat-syarat
api menyebar pemasangan dan pemeliharaan
APAR (Pasal 1)
-Kepmenaker No.2 Tahun 1983
(Pasal 1)
-Instruksi menaker No.11 Tahun
1997
5 Kompartement Kompartement Kompartement dibuat -Undang-undang No.1 Tahun
tidak sesuai rawan terbakar. dari bahan yang tidak 1970 Tentang Keselamatan
dengan standar mudah terbakar (plat Kerja (Pasal 2)
sebagai
baja/besi) -Kepmenaker No. 4 Tahun 1980
komponen
penanggulanga Tentang syarat-syarat
n bahaya pemasangan dan pemeliharaan
kebakaran pasif APAR (Pasal 1)
-Kepmenaker No.2 Tahun 1983
(Pasal 1)
-Instruksi menaker No.11 Tahun
1997
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa video PT IKI telah melaksanakan K3 sesuai peraturan Undang-
Undang no 1 tahun 1970 tentang Keselamatan kerja, namun demikian masih ditemukan
beberapa hal yang perlu mendapat perhatian yang serius agar tidak menjadi penyebab potensi
bahaya bagi tenaga kerja, diantaranya adalah:
a. Pada bagian pengawasan kelistrikan, PT IKI sudah ada instalasi kabel listrik bawah
tanah, serta memiliki penyalur petir dan sudah menerapkan Loto (Lockout Tagout) pada
setiap proses instalasi listrik. Akan tetapi masih ada beberapa kekurangan pada PT IKI
yaitu masih ada kabel listrik yang berserakan, operator listrik belum tersertifikasi, tidak
menggunakan APD yang lengkap.
b. Pada bagian penanggulangan kebakaran, PT IKI telah memenuhi persyaratan pengadaan
peralatan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku diantaranya adalah telah
tersedia APAR, Hydrant, detector asap, sudah memiliki petugas kebakaran serta telah
melakukan proteksi kebakaran dengan memasang dinding gypsum pada dinding
bangunan, sudah memiliki smoking area dan muster area. Akan tetapi masih ada,
peletakan APAR kurang tepat, tidak adanya rambu larangan merokok di area kerja, dan
beberapa kompartement tidak menggunakan bahan anti api.
4.2 Saran
Dari hasil analisa kami terhadap K3 dari PT. IKI, saran yang dapat kami berikan adalah:
1. K3 Listrik
a. Perlunya adanya sertifikasi personil K3 kelistrikan
b. Perlu di sediakan safety sign kelistrikan dan penagulanagn kebakaran di area kerja
c. Perlu adanya penataan kabel dan instalasi listrik
d. Penangkal petir dapat segera dibenahi dan difungsikan kembali
2. K3 Kebakaran
a. Perlunya adanya sertifikasi personil K3 kebakaran
b. Perlu adanya safety sign di area kerja
c. APAR diletakkan di lokasi yang mudah terlihat dan terjangkau.
REFERENSI
1. Profil Perusahaan
2. Video PKL
3. Modul Ahli K3 Umum
4. Buku Pengaturan Perundangan K3
5. Wawancara dengan manager HSSE
20
LAMPIRAN
21
Sertifikasi operator tenaga kerja
22
Ruang mesin produksi dan rik uji
Ruang kerja
23
Box panel
Petugas Las
24
Box panel
Master poin
25
Alat Pemadam Api Ringan
26
Penangkal petir
27