Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


DI PT. PLN (PERSERO) UNIT INDUK WILAYAH
ACEH, UNIT PELAKSANA PELAYANAN
PELANGGAN BANDA ACEH
K3 Kesehatan Kerja dan Pelayanan Kesehatan Kerja K3
Lingkungan Kerja & Bahan Kimia Berbahaya serta K3 Secara
Umum

KELOMPOK 3 :
1. MUHAMMAD PURKAN
2. HANDARA PUTRA
3. ANDI SAPUTRA
4. BAMBANG DWI PUTRA

PENYELENGGARA
PT PLN (Persero) UIW ACEH
PT. PATRARIJAYA CONSULTANT
Banda Aceh, 08 Juli s/d 20 Juli 2019

i
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum wr wb, salam sejahtera bagi kita semua. Puji syukur


kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan Izin Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktek kerja di PT. PLN (Persero)
Unit Induk Wilayah Aceh, Unit Pelaksana pelayanan pelanggan Banda Aceh.
Kami sadar bahwa pembuatan laporan ini masih jauh dari sempurna
sehingga masukan dari instruktur dan rekan sekalian sangat kami harapkan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada instruktur yang dengan
sabar telah membimbing dan mengarahkan kami hingga kami mampu
menyelesaikan pembinaan dan sertifikasi Ahli K3 Umum sesuai dengan standar
yang ditetapkan. Semoga Tuhan YME membalas dengan pahala yang berlimpah
dan apa yang kami dapat bisa bermanfaat bagi kemajuan PLN kedepan.

Kelompok Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan.................................................................................. 2
1.3 Ruang Lingkup..........................................................................................2
1.4 Dasar Hukum............................................................................................2
BAB II KONDISI PERUSAHAAN......................................................... 4
2.1 Sejarah PLN..........................................................................4
2.2 Gambaran Umum Perusahaan PT. PLN (Persero)
Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Keramasan.........5
2.3 Visi 6
2.4 Misi 6
2.5 Moto................................................................................................. 7
2.5 Maksud dan Tujuan Perseroan.................................................................7
2.6 Temuan Observasi....................................................................................7
BAB III ANALISA...................................................................................9
Analisa Temuan Positif...................................................................................9
K3 Kesehatan Kerja dan Pelayanan Kesehatan Kerja...................................9
K3 Lingkungan Kerja Limbah B3....................................................................11
K3 Umum 15
Analisa Temuan Negatif..................................................................................16
K3 Kesehatan Kerja dan Pelayanan Kesehatan Kerja...................................16
K3 Lingkungan Kerja Limbah B3....................................................................17
K3 Umum 20
BAB IV PENUTUP.................................................................................22
Kesimpulan 22
Saran 22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejalan dengan semakin cepatnya perkembangan industri, penerapan
teknologi tinggi, penggunaan bahan serta peralatan yang semakin rumit dan
kompleks tidak bisa dihindari, sehingga memerlukan tenaga kerja yang ahli dan
terampil. Berkembangnya ilmu dan teknologi dapat terlihat dalam penggunaan
mesin-mesin, peralatan produksi, bahan baku produksi ataupun bahan
berbahaya yang terus meningkat dan modern.
Penerapan teknologi dan penggunaan bahan tersebut tidak selamanya
selaras dengan keahlian dan keterampilan tenaga kerja yang
mengoperasikannya. Semakin kompleksnya peralatan dan semakin canggihnya
penerapan teknologi dan proses industri yang berlangsung, maka tingkat bahaya
yang ditimbulkan akan semakin tinggi, baik secara langsung ataupun tidak
langsung yang akan berdampak pada tenaga kerja dan lingkungan sekitarnya
Mengingat pentingnya keselamatan tenaga kerja dan lingkungannya, maka
diperlukan adanya perlindungan dan tindakan pencegahannya. Untuk itu
pemerintah mengeluarkan berbagai peraturan untuk kesehatan dan keselamatan
kerja seperti UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
Pada penelitian kali ini, kelompok kami mengambil judul “K3 KESEHATAN
KERJA DAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA; K3 LINGKUNGAN KERJA -
BAHAN KIMIA BERBAHAYA; K3 SECARA UMUM”. Contoh bahaya yang dapat
ditimbulkan dari K3 Kesehatan Kerja adalah gangguan kesehatan kerja.

Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, maka diperlukan


adanya inspeksi mengenai keselamatan dan kesehatan kerja. Inspeksi tersebut
merupakan langkah awal untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.

4
1.2 Maksud dan Tujuan
Praktek Kerja lapangan di PT PLN (Persero) UP3 BANDA ACEH UIW
ACEH, bertujuan sebagai tindakan pembelajaran secara nyata pada peserta
sertifikasi Ahli K3 Umum untuk mempraktekkan ilmu pengetahuan yang didapat
selama pelatihan sertifikasi.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup materi pembelajaran pengawasan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di bidang
 K3 Kesehatan Kerja dan Pelayanan Kesehatan Kerja
 K3 Lingkungan Kerja & Bahan Kimia Berbahaya
 K3 Secara Umum

1.4 Dasar Hukum


 Undang-undangno 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
 Undang-undang No 40 Tahun 2004 tentang sistem jaminan sosial
nasional.
 Peraturan Pemerintah RI No.15 tahun 2012 tentang penerapan SMK3.
 Undang Undang No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I No Per
02/Men/1992 tentang Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
 Permennakertarans No.Per.03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan
Kerja.
 Permenaker No 5 tahun 2018 tentang K3 lingkungan kerja.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI nomor
PER.08/MEN/VII/2010 pasal 3 tentang alat pelindung diri.
 Kep 187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia berbahaya
ditempat kerja.
 Permenakertrans No. Per-04/MEN/1980 Tentang Syarat- syarat
pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.

5
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
2.1 Sejarah PLN
Berawal di akhir abad 19, bidang pabrik gula dan pabrik ketenagalistrikan di
Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang
bergerak di bidang pabrik gula dan pebrik teh mendirikan pembangkit tenaga
lisrik untuk keperluan sendiri
Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-
perusahaan Belanda tersebt oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada
pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II. Proses peralihan kekuasaan
kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang
menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan
buruh listrik melalui delagasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama
dengan Pemimpin KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk
menyerahkan perusahaan- perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik
Indinesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan
Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan
kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW. Pada tanggal 1 januari
1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Bada Pemimpin
Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas
yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua)
perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola
tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai
pengelola gas diresmikan.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 17, status
Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik
Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan
tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan
kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka
sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi
Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan
listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.

6
2.2 Gambaran Umum PerusahaanPT. PLN (Persero) Unit Pelaksana
Pembangkitan Keramasan

Pt pln (persero) unit pelaksana pelayanan pelanggan, unit induk wilayah aceh
memiliki enak unit pelayanan pelangan yang terdiri dari ulp merduati, ulp
syiahkuala, ulp lambaro, ulp janto, ulp keudebing dan ulp sabang

2.3 Visi, Misi dan Moto


Untuk menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga lis rik bagi kepentingan
umum dalam jumlah dan mutu yang memadai serta memupuk keuntungan dan
melaksanakan penugasan Pemerintah di bidang ketenagalistrikan dalam rangka
menunjang pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan
Terbatas. PLN melmiliki visi, misi dan moto sebagai berikut :

visi
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul
dan terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

Misi
 Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
 Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
 Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
 Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Moto
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik.

7
2.4 Temuan hasil observasi
2.4.1 Temuan Positif
2.4.1.1 K3 Kesehatan Kerja dan pelayanan Kesehatan
 Telah terlaksananya salah satu indikator penilaian SMK3 berupa
simulasi Pertolongan Pertama pada kecelakaan kerja .
 Terdapat Struktur P2K3 yang disahkan oleh Disnaker
 Adanya program sosialisasi pengetahuan tentang pertolongan pertama
pada kecelakaan kerja.
 Pemeriksaan kesehatan rutin dilakukan terhadap tenaga kerja yang
berumur di atas 40 tahun dan yang pekerja yang beresiko tinggi.
 Pengaturan jam kerja untuk tenaga kerja pada setiap bagiannya sudah
sesuai dengan undang-undang No.13 Tahun 2013 tentang ketenaga
kerjaan
 Adanya lokasi terbuka hijau di setiap bagian guna menyehatkan
pandangan mata tenaga kerja yang berjibaku dengan melihat
komputer terus-menerus
 Terdapat ruangan terbuka dan menampung aspirasi daya kreatifitas
para tenaga kerja yang ingin mengexplore kemampuan diri dengan
lebih terlihat jelas melalui mewarnai dinding pagar yang kosong
dengan gambar kreatif dan sedap dipandang mata
 Tersedianya gedung olah raga (GOR) untuk sarana menyehatkan
jasmani dan rohani para tenaga kerja
 Terdapat ruangan loby disetiap bagian juga ruangan bebas asap rokok
2.4.1.2 K3 Lingkungan Kerja dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
 Telahmemperoleh sertifikat SMK3 dari dirjen ketenagakerjaan tahun
2018
 Lingkungan kerja sudah sangat bersih dan teratur di tandai dengan
bukti penempatan rambu-rambu seperti ; petunjuk lokasi parkir
kendaraan, lokasi merokok, dan papan nama yang jelas disetiap pintu
ruangan
 Lantai ruangan yang bersih dan terta rapi bebas dari tumpukan
barang-barang bekas atau tong sampah yang sudah tersedia
membuat lingkungan kerja nyaman

8
 Ruangan kerja yang sejuk dan saling menjaga ketenangan disetiap
ruangan sangat membantu dalam bekerja
 Sudah dilakukannya pengendalian limbah dengan baik dalam hal ini
limbah berbahaya cair dari minyak trafo yang dikumpulkan di gudang
induknya lueng bata
 Genset yang terawat dengan baik juga terhindar dari penyumbang
limbah cair lainnya berupa lelehan minyak solar atau kebocoran oli
(pelumas) dari bak carter yang kotor
 Label tangki bahan kimia telah sesuai pada tempatnya.
 Tempat sampah yang sesuai kategori
2.4.1.3 K3 Secara Umum
 Kondisi rambu-rambu pintu masuk, pintu keluar, tangga naik/tangga
turun, serta gunakan Alat pelindung diri (APD) sudah terpasang
 Tersedianya tabung apar dan kartu kontrol monitoring tersedia dengan
lengka, jalur evakuasi, dan titik kumpul di ruangan terbuka juga sudah
baik
 Kebijakan perusahaan tertera didinding kantor dengan mudah agar
dapat dibaca

2.4.2 Temuan Negatif


2.4.2.1 K3 Kesehatan Kerja dan pelayanan Kesehatan
 Belum Ada Ruang P3K
 Kotak P3K terlihat tidak terawat, tidak ada monitoring, isi tidak lengkap.
 Tidak adanya sertifikasi dokter hyperkes dan tenaga paramedis
hyperkes di lingkungan kerja UP3 Banda Aceh.
2.4.2.2 K3 Lingkungan Kerja dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
 Tidak terdapat rambu dilarang melintas/bahaya terhadap parit kabel
yang terbuka, dapat mengakibatkan terperosok
2.4.2.3 K3 Secara Umum
 Terdapat rambu yang tidak aktif
 Masih ada Pakir Motor tidak pada tempatnya
 Terdapat pekerja taman yang tidak menggunakan APD lengkap

9
BAB III
ANALISA

Berdasarkan hasil observasi lapangan di PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana pelayanan pelanggan banda aceh, terdapat beberapa
temuan diantaranya:

3.1 Temuan Positif


3.1.1 K3 Kesehatan Kerja dan Pelayanan Kesehatan Kerja
Rekomendasi
No. Foto/Gambaran Temuan Temuan Dasar Hukum
Perbaikan
Telah terlaksananya salah Menambah program Peraturan
satu indikator penilaian – program lain yang Pemerintah No 50
SMK3 berupa simulasi promotif dan preventif. tahun 2012 tentang
Pertolongan Pertama pada penerapan SMK3.
kecelakaan kerja
Permennakertarans
No.Per.03/Men/1982
tentang Pelayanan
Kesehatan Kerja
Permenaker No
15/MEN/VIII/2008
tentang P3K di tempat
kerja

10
Terdapat Struktur P2K3 Perlunya Monitoring UU No.1 tahun 1970
yang disahkan oleh Rapat tinjauan tentang
Disnaker Manajemen keselamatan kerja

Permenaker RI
04/MEN/1987
tentang P2K3 dan
Cara Penunjukan Ahli
Keselamatan Kerja
Pasal 2.
Adanya program sosialisasi Perlu di tingkatkan Uu no. 1 tahun 1970
pengetahuan tentang kembali dalam melakukan tentang keselamatan
pertolongan pertama pada sosialisasi agar tenaga kerja
kecelakaan kerja kerja lebih sadar terhadap
keselamatan kerja Uu no.13 tahun 2003
tentang
ketenagakerjaan

Uu no.3 tahun 1969


tentang Persetujuan
Konvensi Organisasi
Perburuhan
11
Internasional No.120
Mengenai Hygiene
Dalam Perniagaan Dan
Kantor-kantor

PER.15/MEN/VIII/2008
tentang Pertolongan
Pertama Pada
Kecelakaan Di Tempat
Kerja pasal 1
Pemeriksaan kesehatan Agar di tingkatkan dan di Uu no 36 tahun 2009
rutin dilakukan terhadap perhatikan kesehatan tentang kesehatan
tenaga kerja yang berumur pegawai pasal (4,5,46,47)
di atas 40 tahun dan yang Peraturan menteri
pekerja yang beresiko tinggi tenaga kerja ri no per-
01/men/1998 tentang
penyelenggaraan
pemeliharaan
kesehatan bagi tenaga
kerja dan manfaat lebih
baik dari paket jaminan
pemeliharaan jaminan
sosial
12
Pengaturan jam kerja untuk Agar lebih di perhatikan UU No 13 Tahun 2003
tenaga kerja pada setiap kesehatan pegawai dan tentang
bagiannya sudah sesuai tenaga kerja lainnya. ketenagakerjaan Pasal
dengan undang-undang 83
No.13 Tahun 2013 tentang
ketenaga kerjaan UU No 36 tahun 2009
tentang Kesehatan
Pasal 128

Kemenaker no 102
tahun 2004 tentang
waktu kerja dan waktu
istirahat

Adanya lokasi terbuka hijau Agar lebih di pertahankan Uu no 23 tahun 1997


di setiap bagian guna dan di buat kembali tentang pengelolaan
menyehatkan pandangan program program lingkungan hidup no 68
mata tenaga kerja yang kreatifitas dalam
berjibaku dengan melihat pengelolaan limbah
komputer terus-menerus pelastik

13
Terdapat ruangan terbuka Agar di beri kesempatan Uu no 23 tahun 1997
dan menampung aspirasi kembali kepada pegawai tentang pengelolaan
daya kreatifitas para tenaga untuk berkreasi agar lingkungan hidup no 68
kerja yang ingin memiliki efektifitas dalam
mengexplore kemampuan berkarya
diri dengan lebih terlihat
jelas melalui mewarnai
dinding pagar yang kosong
dengan gambar kreatif.
Tersedianya gedung olah Agar kegiatan olahraga Uu no 36 tahun 2009
raga (GOR) untuk sarana tetap rutin dilakukan dan tentang kesehatan
menyehatkan jasmani dan diadakan kompetisi antar pasal (4,5,46,47)
rohani para tenaga kerja bidang untuk membentuk
kesehatan bersama serta
membentuk kebersamaan

Terdapat ruangan loby Memciptakan ruangan Uu no 23 tahun 1997


disetiap bagian juga kerja bebas rokok dan tentang pengelolaan
ruangan bebas asap rokok bernuansa sehat lingkungan hidup no 68

14
3.1.2 K3 Lingkungan Kerja dan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya

Rekomendasi
No. Foto/Gambaran Temuan Temuan Dasar Hukum
Perbaikan
Telah memperoleh Perlu di Tingkatkan Permen Lingkungan
sertifikat SMK3 dari dirjen SMLnya Hidup No.31 Tahun
ketenagakerjaan tahun 2009 tentang
2018 Pembinaan dan
Pengawasan
Penerapan sistem
manajemen
lingkungan

Lingkungan kerja sudah Meningkatkan kebersihan Uu no 23 tahun 1997


sangat bersih dan teratur di dan kepatuhan petugas tentang pengelolaan
tandai dengan bukti untuk tidak membuang lingkungan hidup no 68
penempatan rambu-rambu sampah sembarangan
seperti ; petunjuk lokasi
parkir kendaraan, lokasi
merokok, dan papan nama
yang jelas disetiap pintu
ruangan

15
Lantai ruangan yang bersih Tetap menjaga Permen perburuhan no
dan terta rapi bebas dari kebersihan lantai agar 7 tahun 1964 poin 9
tumpukan barang-barang pegawai dan tenaga kerja
bekas atau tong sampah lain menjadi selamat dari
yang sudah tersedia kecelakaan kerja
membuat lingkungan kerja
nyaman

Ruangan kerja yang sejuk Tetap menjaga kesejukan Permen perburuhan no


dan saling menjaga ruangan demi menjaga 7 tahun 1964 poin 9
ketenangan disetiap kenyamanan bekerja
ruangan sangat membantu
dalam bekerja

Sudah dilakukannya Tetap menjaga Uu no 1 tahun 1970


pengendalian limbah kebersihan lingkungan tentang keselamatan
dengan baik dalam hal ini limbah agar tidak terjadi kerja
limbah berbahaya cair dari pencemaran lingkungan
minyak trafo yang Keputusan mentri
dikumpulkan di gudang kep.187/men/1999
induknya lueng bata tentang pengendalian
bahan kimia berbahaya

Keputusan dirjen
16
kep.84/pkk/x/2012
tentang tata cara
penyusunan dokumen
pengendalian potensi
bahaya
Genset yang terawat Tetap menjaga ketertiban Uu no 1 tahun 1970
dengan baik juga terhindar dalam memarkirkan aset tentang keselamatan
dari penyumbang limbah perusahaan dan kerja
cair lainnya berupa lelehan melakukan pengecekan Keputusan mentri
minyak solar atau rutin. kep.187/men/1999
kebocoran oli (pelumas) tentang pengendalian
dari bak carter yang kotor bahan kimia berbahaya

Keputusan dirjen
kep.84/pkk/x/2012
tentang tata cara
penyusunan dokumen
pengendalian potensi
bahaya

17
Label tangki bahan kimia Pemeriksaan secara Kep.187/MEN/1999
telah sesuai pada berkala. tentang pengendalian
tempatnya bahan kimia
berbahaya di tempat
kerja BAB II tentang
Penyampaian dan
penyedian LDKB dan
label.

Tempat sampah yang Pemeriksaan secara Permenaker No 5


sesuai dengan kategori berkala tahun 2018 tentang K3
jenis dan tertutup lingkungan kerja Pasal
37

18
3.1.3 K3 Umum
Rekomendasi
No. Foto/Gambaran Temuan Temuan Dasar Hukum
Perbaikan
Terdapat Rambu2 Wajib Perlu penggantian UU No.1 Tahun 1970
Penggunaan APD di rambu-rambu yang tentang Keselamatan
setiap Lokasi yang sudah tidak Kerja Pasal 14.
berpotensi Bahaya Tinggi jelas/terbaca
PermenakerTrans No
8 tahun 2010 tentang
Alat pelindung diri
Pasal 2.
Terdapat Apar dan Setiap APAR harus Permenakertrans No.
posisinya sudah sesuai diperiksa 2 kali Per- 04/MEN/1980
dengan dasar hukum setahun dengan Tentang Syarat-
pemeriksaan dalam syarat pemasangan
jangka 6 bulan dan 12 dan Pemeliharaan
bulan Alat Pemadam Api
Ringan Bab III
Pemeliharaan.

19
Kebijakan perusahaan Peletakan kebijakan UU No 1 Tahun 1970
tertera didinding kantor agar di letak di tempat tentang k3
dengan mudah agar dapat yang mudah di baca
dibaca oleh seluruh pegawai
dan petugas kerja

20
3.2 Temuan Negatif
3.2.1 K3 Kesehatan Kerja dan Pelayanan Kesehatan Kerja
Rekomendasi
No. Foto/Gambaran Temuan Temuan Dasar Hukum
Perbaikan
1 Belum Ada Ruang P3K Diusulkan untuk Permenaker RI Per-
membangun ruang 15/MEN/VIII/2008
P3K dan fasilitasnya tentang Pertolongan
Pertama Pada
Kecelakaan di
Tempat Kerja
Pasal 9.

2 Kotak P3K terlihat - Perlu pengecekan Permenaker RI Per-


tidak terawat, tidak rutin isi kotak P3K 15/MEN/VIII/2008
ada monitoring, isi dan melengkapi kotak tentang Pertolongan
tidak lengkap yang tidak lengkap. Pertama Pada
- Palang warna kotak Kecelakaan di
P3K disesuaikan Tempat Kerja Pasal
dengan dasar hukum. 10 a.

21
3 Tidak adanya sertifikasi Memperkerjakan Permenaker no 1
dokter hyperkes dan dokter hyperkes tahun 1979 tentang
atau kerja sama
tenaga paramedis kewajiban latihan
dengan rumah sakit
hyperkes yang punya dokter hygiene perusahaan
hyperkes yang Kesehatan dan
mendapat d keselamatan kerja bagi
terbitkan kemenaker
tenaga para medis
Perusahaan

Permenaker no 1
tahun 1976 tentang
kewajiban latihan
hyperkes bagi dokter
perusahaan.

22
3.2.2 K3 Lingkungan Kerja dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Rekomendasi
No. Foto/Gambaran Temuan Temuan Dasar Hukum
Perbaikan
1 Tidak terdapat rambu Perbaiki tutup saluran Undang-undang no 1
dilarang air dengan permanen Tahun 1970 Pasal 14b.
melintas/bahaya
terhadap parit kabel
Permenaker No 5
yang terbuka, dapat
tahun 2018 tentang K3
mengakibatkan
lingkungan kerja Pasal
terperosok
37.

Permenaker No.
05/MEN/1996 tentang
Sistem Manajemen
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Kriteria audit 6.4.4

23
3.2.3 K3 Secara umum

Rekomendasi
No. Foto/Gambaran Temuan Temuan Dasar Hukum
Perbaikan
1 Tidak menggunakan Pekerja memakai Peraturan menteri
sarung tangan dan sarung tangan, dan tenaga kerja
masker saat memotong dan transmigrasi RI No
tanaman masker
PER.08/MEN/VII/2010
Pasal 3
tentang alat pelindung
diri
2 Terdapat rambu yang Untuk rambu yang UU No.1 Tahun 1970
tidak aktif tidak aktif diperbaiki tentang Keselamatan
atau di Kerja Pasal 14.
lepas/disingkirkan
Masih ada Pakir Perlunya diingatkan Permenaker No 5 tahun
Motor tidak pada kepada sipemilik 2018 tentang K3
tempatnya motor. lingkungan kerja Pasal
37

24
BAB IV
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pemantauan lapangan bahwa penerapan peraturan
perundang undangan mengenai keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
dibagian Kesehatan Kerja dan Pelayanan Kesehatan Kerja , K3 Lingkungan
Kerja & Bahan Kimia Berbahaya dan K3 secara Umum di PT. PLN (Persero) Unit
Pelaksana pelayanan pelanggan banda aceh telah berjalan baik, hanya ada
beberapa hal yang harus diperbaiki

5.2 Saran
1. Penerapan pengawasan kelembagaan K3 yang telah berjalan dengan baik
di PT. PLN (Persero) up3 banda aceh untuk terus di pertahankan.
2. Temuan-temuan yang didapat dari observasi segera ditindaklanjuti.
3. Untuk melengkapi sertifikasi-sertifikasi K3 yang harus ada tiap
perusahaan.

23
DAFTAR PUSTAKA

 Direktorat Pengawasan Norma K3 Dirjen Binwasnaker. 2017.


Kumpulan Modul K3

 Direktorat Pengawasan Norma K3 Dirjen Binwasnaker. 2017.


Himpunan Peraturan Perundang-Undangan K3

24
NOTULENSI SEMINAR
NO NAMA PERTANYAAN JAWABAN DASAR HUKUM
1 Derry Hidayat  Apakah ada pemeriksaan  MCU pada perusahaan dilakukan  Permennakertarans
(Kelompok 4) kesehatan berkala untuk berkala untuk pegawai dengan No.Per.03/Men/1982 tentang
tenaga kerja di perusahaan umur di atas 40 tahun beserta Pelayanan Kesehatan Kerja.
tersebut? pegawai operatornya.
 Bahan kimia apa saja yang  Berdasarkan yang kami temui  Kep 187/MEN/1999 tentang
digunakan di perusahaan bahan kimia nya dari limbah cair Pengendalian Bahan Kimia
tersebut? yaitu oli bekas dan cairan berbahaya ditempat kerja.
pembersih.

2 Suriono Jelaskan 5 limbah hirarki yang 1. Eliminasi  PP No 12 tahun 2015 tentang


(Kelompok 4) dipakai di perusahaan tersebut! Adalah pengendalian dengan cara penerapan SMK3.
menghilangkan sumber potensi
bahaya.
2. Subtitusi
Adalah pengendalian dengan cara
mengganti peralatan sumber
potensi bahaya
3. Rekayasa Teknis
Adalah pengendalian dengan cara
merekayasa secara teknis sumber
potensi bahaya.
Contoh : mengisolasi peralatan
yang menjadi sumber potensi
bahaya.
4. Rekayasa Administrasi
Adalah pengendalian dengan cara
merekayasa administrasi .
Contoh : perbaikan atau
penyempurnaan SOP .
5. APD
Adalah penggunaan alat pelindung
diri.
Contoh : masker, sarung tangan dll.

3 Rezki (Kelompok 4) Apakah pada setiap shif Perusahaan tersebut memiliki 3  Permenaker
terdapat petugas P3K di petugas P3K, dimana petugas itu hanya 15/MEN/VII/2008 tentang
perusahaan tersebut? aktif pada jam kerja. Pertolongan pertama
Sedangkan untuk pekerja yang pada kecelakaan di
membutuhkan pertolongan P3K diluar tempat kerja.
jam kerja, petugas P3K telah  Pasal 4 dan Pasal 5
mensosialisasikan mengenai Kotak P3K
sehingga pekerja dapat memahami
penggunaan dari kotak P3K tersebut.
4 Ibu Indah Saran : Sudah di revisi di laporan 1. Sudah tidak berlaku sehingga
(Pengawas) 1. Aturan PP No.7 Tahun 1964 dipakai sesuai Permenaker No
apakah masih berlaku? 5 tahun 2018 tentang K3
Apabila tidak, temuan yang
lingkungan kerja Pasal 37.
menganut PP No.7 Tahun
1964 harap dicantumkan
dengan peraturan yang 2. Permenaker
berlaku. 15/MEN/VII/2008 tentang
Apabila diganti, harap Pertolongan pertama pada
dicantumkan aturan kecelakaan di tempat kerja
terbarunya. Pasal 10 a.
2. Temuan pada kotak P3K;
 Palang kotak P3K 3. Permenaker no 1 tahun 1979
seharusnya berwarna tentang kewajiban latihan
hijau. hygiene perusahaan
3. Harap mencantumkan kesehatan dan keselamatan
temuan positif dan negatif kerja bagi tenaga para medis
mengenai Dokter, Klinik dan
perusahaan.
Laporan kesehatan di
perusahaan tersebut. Permenaker no 1 tahun 1976
tentang kewajiban latihan
4. Temuan mengenai MCU hyperkes bagi dokter
harap dicantumkan karena perusahaan.
setiap tenaga kerja di
perusahaan tersebut tidak
melaksanakan nya.
5. Lengkapi temuan SKP dan 4. Permenaker No 3 tahun 1982
kartu kewenangan SDMnya. tentang pelayanan kesehatan
tenaga kerja Pasal 3.

Anda mungkin juga menyukai