Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN INSPEKSI

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


DI HOTEL SINTESA PENINSULA MANADO
(K3 KONSTRUKSI BANGUNAN, K3 INSTALASI LISTRIK, DAN K3
PENANGGULANGAN KEBAKARAN)

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM


KELOMPOK 2:

1. Irvine Lowry Woran


2. Kenneth Joidy Karundeng
3. Andries Joan Pa Rongre
4. Faizi Puja Sukmana
5. Moskal Sihure
6. Meyrwan N. Alting

Pelaksana Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja:


PT. Garuda Systrain Interindo
Manado, 3 July 2019

i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR …………………………………………………………... 2
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….. 3
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………….. 4
1.2 Maksud dan Tujuan ………………………………………………..… 4
1.3 Ruang Lingkup ……………………………………………………… 4
1.4 Dasar Hukum …………………………………………………………. 4
BAB II KONDISI PERUSAHAAN …………………………………………… 7
2.1 Gambar Umum Tempat Kerja ……………………………………… 7
2.2 Temuan Positif dan Negatif …………………………………………. 8
BAB III ANALISA TEMUAN ………………………………………………. 9
3.1 Temuan K3 Kontruksi Bangunan ………………………………….. 9
3.2 Temuan K3 Instalasi Listrik ………………………………………… 11
3.3 Temuan K3 Penanggulangan Kebakaran ……………………………. 14
BAB IV PENUTUP …………………………………………………………… 18
4.1 Kesimpulan ………………………………………………………… 18
4.2 Saran ………………………………………………………………… 18

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktek
Kerja Lapangan di Hotel Sintesa Peninsula Manado, yang disusun sebagai salah satu syarat
dalam menyelesaikan program Pelatihan Calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih terdapat beberapa kekurangan, hal ini
tidak lepas dari keterbatasannya pengetahuan dan wawasan yang kami miliki, oleh karena
itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang konstruktif untuk perbaikan di
masa yang akan datang. Selama penyusunan laporan ini, kami mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini kami ingin meyampaikan rasa terima kasih yang sangat
mendalam kepada:

1. Manejemen Hotel Sintesa Peninsula yang sudah memberikan kesempatan kepada kami
untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan.
2. Manejemen PT. Garuda Systrain Interindo yang telah mengakomodir kami untuk
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.
3. Kemanakertrans sebagai pembimbing dilapangan
4. Kelompok 1, kelompok 3, kelompok 4 yang telah bersama – sama memberikan
motivasi kepada kelompok kami.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi untuk ilmu pengetahuan
yang lebih luas dan menjadi sumbangsih untuk dunia keselamatan dan kesehatan kerja.

Manado, 3 July 2019

Penulis,

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan Kunjungan Praktek Kerja Lapangan ini merupakan salah satu persyaratan
untuk mendapatkan sertifikat AK3 Umum yang diadakan oleh PT. Garuda Systrain Interindo
bekerja sama dengan Kementrian Tenaga Kerja. Dilatar belakangi oleh hal tersebut, maka
pada tanggal 3 July 2019, kami melakukan Praktek Kerja Lapangan di Hotel Sintesa
Peninsula Manado.

Hotel Sintesa Peninsula Menado mempekerjakan sekitar 200 orang karyawan adalah
salah satu anak cabang dari Peninsula Group di bidang perhotelan, dan dalam setiap
kegiatannya mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja seperti dalam metode
kerjanya, sistem penanganan kebakarannya serta sarana dan fasilitasnya untuk melindungi
keselamatan dan kesehatan para pekerja. Bertumpu pada strategi penguatan core business
dan pengembangan pelayanan jasa pada satu line business secara ketat, akhirnya semua ujian
berat dapat dilalui oleh perusahaan secara baik. Dengan kinerja manajemen yang solid,
kepercayaan para pelanggan terus meningkat. Bahkan ditengah badai krisis yang
berkepanjangan, pelayanan jasa perusahaan mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan
dari tahun ke tahun.

Praktek Kerja Lapangan dilakukan dengan mengambil topik terkait K3 Konstruksi


Bangunan, K3 Penanggulangan Kebakaran dan K3 Listrik, untuk melihat temuan-temuan
baik positif dan negatif dilapangan. Dalam bidang K3 Konstruksi Bangunan, K3
Penanggulangan Kebakaran dan K3 Listrik memiliki sumber-sumber bahaya seperti bahaya
biologi, bahaya fisika, bahaya kimia, bahaya psikologis, dan bahaya ergonomi. Sumber-
sumber bahaya tersebut dapat dikendalikan agar tidak menimbulkan kecelakaan kerja
maupun penyakit akibat kerja.

Hasil dari dilakukannya PKL ini bertujuan sebagai pembelajaran bagi kami khususnya
kelompok 2 dan sebagai bahan masukan bagi Hotel Sintesa Peninsula Manado.

3
1.2 Maksud Dan Tujuan

Maksud tujuan penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah:

1. Untuk mengaplikasikan teori yang telah diterima selama kegiatan pembinaan.


2. Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3 dilapangan
khususnya di bidang K3 Konstruksi Bangunan, K3 Penanggulangan Kebakaran dan
K3 Listrik.
3. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta calon Ahli K3 Umum.
4. Calon peserta Ahli K3 Umum dapat mengidentifikasi, menganalisa dan memberikan
saran atau rekomendasi.

Tujuan penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah sebagai pertimbangan
bagi pengurus dan pengusaha dalam menentukan kebijakan K3 lebih lanjut.

1.3 Ruang Lingkup dan Tata Urut

Ruang Lingkup penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ini dibatasi pada
Pelaksanaan K3 di Bidang Konstruksi Bangunan, K3 di Bidang Listrik dan K3 di Bidang
Penanggulangan Kebakaran tata urut sebagai berikut:

1. Pendahuluan
2. Kondisi Perusahaan
3. Analisa Temuan
4. Penutup
1.4 Dasar Hukum Dasar

• Hukum K3 di bidang Konstruksi Bangunan adalah:


1. UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3. UU No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi
4. UU No. 28 Tahun2002 Tentang Bangunan Gedung
5. Permenaker No. 01 Tahun 1980 Tentang K3 Kontsruksi Bangunan
6. SKB Menaker dan Mentri PU Kep. 174/104/1986 dan No. 104/KPTS/1986 tentang
K3 pada Kegiatan Konstruksi

4
7. KepdirjenBinawasNo.Kep.20/BW/2004 tentang Kompetensi personil K3
Konstruksi Bangunan
• Dasar Hukum K3 di Bidang Listrik adalah:
1. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
2. UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.02/MEN/1989 tentang Pengawas
Instalasi Penyalur Petir
4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Listrik di tempat kerja.
5. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan No: Kep.311/BW/2002 tentang Sertifikat Kompetensi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik
6. Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI-04-0225-2000 tentang Persyaratan
Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja
7. Permenaker No.33 Tahun 2015 tentang Keselamatan Dan Kesehatan kerja listrik di
tempat kerja
8. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 33 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomer 12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Listrik Di Tempat Kerja
• Dasar Hukum K3 di Bidang Penganggulangan Kebakaran adalah:
1. UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per.04/MEN/1980
tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm
Kebakaran Automatik
5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep.186/MEN/1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
6. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan
Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran

5
7. SNI 03-6570-2001 Tentang instalasi pompa yang dipasang tetap untuk
proteksikebakaran

6
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja


Sejarah kelompok sintesa dimulai dengan pendirian N.V Handelbouw en cultuur maatschappij
soen pada tahun 1919 oleh oey kim tjiang dengan perkebunan karet sebagai jalur bisnis utama. Pada
tahun 1959, perusahaan diserahkan kepada johnny widjaja dan saudara-saudaranya, putra oey kim
tjiang. Kemudian, mereka mengubah nama perusahaan menjadi PT. Tigaraksa dengan distribusi dan
perdagangan sebagai bisnis utama. Keberhasilan kegiatan distribusi perusahaan mendorong
manajemen Tigaraksa untuk melakukan diversifikasi sendiri ke dalam kegiatan manufaktur terkait
di tahun tujuh puluhan dan delapan puluhan.
Tigaraksa telah membentuk usaha patungan dengan banyak kelompok bisnis domestik dan
internasional yang mapan, menghasilkan pendirian Sari Husada pada tahun 1972, Johnson & Johnson
Indonesia pada tahun 1973, Tira Fashion dan Tira Austenite pada tahun 1974, Sugizindo pada tahun
1987, dan Campaing Gas Indonesia di 1990. Usaha patungan yang saling menguntungkan ini pada
awalnya termasuk dengan TNT dari Australia dan Carrefour dari Perancis.
Tigaraksa telah membangun hubungan bisnis yang penting, dengan lebih dari dua puluh
kelompok bisnis utama Indonesia dan asing di berbagai usaha patungan, perjanjian lisensi dan juga
perjanjian keagenan. Tigaraksa memiliki hubungan dengan perusahaan multinasional seperti johnson
& johnson, Time-Warner, Wyeth-Ayerst, Sterling, World Book dan Mead Johnson dari Amerika
Serikat, Messer Griesheim dan BASF dari Germanny, L'Oreal dan beberapa kepala sekolah lainnya.
PT. Tigaraksa tumbuh pesat dan mulai mendiversifikasi minat bisnisnya, mulai dari barang-
barang konsumen, properti, industri, dan energi. Bisnis yang beragam ini kemudian dimasukkan ke
dalam satu perusahaan holding bernama Sintesa Group.
Pada tahun 1999, di bawah kepemimpinan Shinta Widjaja Kamdani, Sintesa Group
didirikan untuk mengelola perusahaan yang sebelumnya independen menjadi satu identitas
yang terintegrasi. Sintesa Group mengakui nilai sinergis dari keikutsertaan mereka dalam
upaya Visi 2020, untuk menjadi Perusahaan Unggul yang Berkelanjutan.
Saat ini, Sintesa Group memiliki investasi di tujuh belas perusahaan yang terbagi
dalam empat Pilar Bisnis, yaitu Produk Properti, Energi, Industri, dan Konsumen dengan
dua di antaranya terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sintesa Group berhasil meyakinkan
perusahaan internasional terkenal untuk berinvestasi di perusahaan di bawah manajemennya.
Sintesa Group harus dilihat sebagai perusahaan yang memahami Indonesia, dengan

7
kekayaannya yang luas dan kerumitan yang luar biasa. Seperti yang telah dilakukan dengan
mitra bisnis internasionalnya, Sintesa Group telah mampu membimbing perusahaan melalui
lingkungan bisnis Indonesia dan membantunya berkembang.
Sintesa Group mencari sinergi dalam mengembangkan bisnis. "Cara terbaik untuk
menggabungkan bisnis, seperti yang telah kami alami, adalah memiliki penggabungan
pikiran".

2.2 Temuan Posititf dan Negatif


2.2.1 Temuan Positif
• K3 Konstruksi Bangunan: Tahap Perencanaan, Pembangunan, Pemeliharaan
Hingga Pembongkaran. Inspeksi dilakukan setiap 1 tahun 2x oleh pihak hotel
sintesa peninsula pusat.
• Personil K3 KB: Scaffolder, Ahli K3 Konstruksi, (Muda, Madya, Utama).
Maintenancenya menggukan pihak kedua.
• Alat Pelindung Diri. Ada dan setiap melakukan perbaikan konstruksi bangungan
dilakukan oleh orang yang berkopenti di bidangnya.
• Alat – Alat Berat dan Perijinan. Pihak pertama menggunakan pihak kedua untuk
pemeliharan dan perawatan gedung (Contohnya: Pengecetan dan pembersihan
kaca).
• Temuan positif lainnya yaitu Bangunan sanggup bertahan dari gempa sampai 9.0
skala Richter.
2.2.2 Temuan Negatif

• K3 Konstruksi Bangunan: tahap perencanaan, pembangunan, pemeliharaan


hingga pembongkaran. Semua penanganan harus menunggu dari pihak sintesa
peninsula pusat penangan menjadi lambat.
• Personil k3 kb: scaffolder, ahli k3 konstruksi, (muda, madya, utama). Tidak ada
sdm yang memiliki sertifikat ahli k3 umum ataupun spesialis konstruksi
bangungan.
• Alat – alat berat dan perijinan. Surat kelayakan alat (forklift tidak pernah dibuat
/ tidak di urus, dari pihak hotel tidak pernah mengajukan)
• *operator tidak memiliki sio (operator forklift).
• Manajemen k3 konstruksi. Tidak memiliki manajemen dalam hal k3 kontruksi.

8
BAB III

ANALISA TEMUAN

3.1 Analisa Temuan K3 Konstruksi Bangunan

9
10
3.2 Analisa Temuan K3 Listrik

11
12
13
3.3 Analisa Penanggulangan K3 Penanggulangan Kebakaran

14
15
16
17
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dari kelompok kami di Hotel Sintesa Peninsula Manado
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hotel Sintesa Peninsula telah melaksanakan K3 dibidang K3 Konstruksi


Bangunan, K3 Instalasi Listrik, dan K3 Penanggulangan Kebakaran cukup baik
terlihat dengan adanya penyedia proteksi kebakaran aktif dan pasif (penyediaan
alat deteksi, APAR Sprinkler, serta Hydran). Dalam masih perlu peningkatan
kualitasnya.
2. Hotel Sintesa Peninsula Manado masih perlu membutuhkan perbaikan dalam
bidang K3, yaitu karena Ahli K3 Umum, serta Ahli K3 Spesialis dibidangnya
tidak ada. Karna berdasarkan inspeksi kelompok kami tidak menemukan adanya
Ahli K3 Umum maupun Ahli K3 Spesialis didalam Hotel Sintesa Peninsula
Manado.
3. Hotel Sintesa Peninsula Manado masih membutuhkan perbaikan dibidang K3
listrik dari segi perawatan dan kerapian kabel untuk mencegah adanya kecelakaan
yang terkait listrik dilingkungan kerja.
4.2 Saran
1. Dibutuhkan adanya pembentukan P2K3 karna mengingat akan jumlah dari
pekerja yang ada di Hotel Sintesa Peninsula Manado itu lebih dari 200 orang
pekerja.
2. Dibutuhkan adanya pengawasan untuk personil K3 dibidang listrik agar dapat
memenuhi persyaratan perundangan dan adanya pembenahan atau perbaikan pada
perkabelan diinstalasi listrik untuk mencegah terjadinya risiko konslet.
3. Diperlukan pengawasan dan pemeriksaan APAR peralatan proteksi agar
penangulangan bahaya kebakaran lebih efektif dan efisien.
4. Diperlukan pengawasan terhadap tenaga kerja yang belum menggunakan APD
dengan baik dan benar.

18
5. Dilaksanakan housekeeping berkelanjutan agar semua peralatan kerja dan
perlengkapan proteksi dapat terpelihara dengan baik sehingga dapat digunakan
pada saat menanggulangi bahaya kebakaran.
6. Dilakukan permohonan surut kepada DISNAKER untuk melakukan pemeriksaan
kelayakan peralatan kerja seperti (Boiler, Generator, Forklift, Pump, Dll)

19

Anda mungkin juga menyukai