Disusun Oleh:
PENYELENGGARA
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) Pembinaan Calon Ahli K3 Umum di PT.Ewan Super Wood,
dan dilaksanakan pada hari senin, 21 agustus 2023 sebagai salah satu persyaratan
yang harus dipenuhi para peserta Pembinaan Ahli K3 Umum.
Laporan ini sebagai bentuk aplikasi dari Pembinaan Calon Ahli K3 Umum
yangdiselenggarakan oleh PJK3, PT. Delta Reka Kreasi (DEREKSI). Yang berisi
mengenaipengawasan norma-norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang
ditetapkan oleh PT.Ewan Super Wood. Penulis menyadari bahwa masih terdapat
kesalahan dan kekurangan dalam penulisan laporan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yangmembangun. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada seluruh pihak yang terkait dalam penyelesaian laporan praktek kerja
lapangan ini.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan (PKL) Calon Ahli Keselamatandan
Kesehatan Umum (AK3U), adalah sebagai berikut:
1. Kelembagaan dan Keahlian keselamatan dan Kesehatan kerja
2. Penerapan SMK3
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Lingkungan Kerja
4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Kesehatan Kerja
5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan
6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Penanggulangan Kebakaran
7. Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Listrik di Tempat Kerja
8. Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pesawat Uap Bejana Tekan
9. Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pesawat Angkat Angkut
10. Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pesawat Tenaga produksi
11. Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Bahan Kimia Berbahaya
2
4. Dasar Hukum K3 Lingkungan Kerja
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Permenaker) No.
08/2010 Tentang Alat Pelindung Diri
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Permenaker) No.
5/2018 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerjapada Lingkungan Kerja
• Surat Edaran Menteri No. 140/2004 Tentang Pemenuhan Kewajiban Syarat-
Syarat Keselamatan Dan Kesehatan Kerjadi Industry Kimia Dengan Potensi
Bahaya Besar
5. Dasar Hukum Kesehatan Kerja
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Republik Indonesia
(Permenakertrans) No. 02/1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Republik Indonesia
(Permenakertrans) No. 04/1993 Tentang Jaminan Keselamatan Kerja
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Republik Indonesia
(Permenakertrans) No. 11/2005 Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan
Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba, Psikotropika Dan Zat Adiktif
Lainnya
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Republik Indonesia
(Permenakertrans) No. 15/2008 Tentang Pertolongan PertamaPada Kecelakaan
Kerja Di Tempat Kerja
6. Dasar Hukum Konstruksi Bangunan
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Permenaker) No.
01/980 Tentang K3 Pada Konstruksi Bangunan
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Permenaker) No.
09/2016 Tentang K3 Dalam Pekerjaan Pada Ketinggian
7. Dasar Hukum Penanggulangan Kebakaran
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Republik Indonesia
(Permenakertrans) No. 04/1980 Tentang Syarat-Syarat Pemasangan Dan
Pemeliharaan Apar
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Republik Indonesia
(Permenakertrans) No. 2/1983 Tentang Instalasi Alarm Kebakaran Automatik
3
• Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republic Indonesia No. 186/1999
Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran Di Tempat Kerja
8. Dasar Hukum Listrik di Tempat Kerja
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Permenaker) No.
12/2015 Tentang K3 Listrik
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Permenaker) No.
02/1989 Tentang Instalasi Penyalur Petir
9. Dasar Hukum Pesawat Uap Bejana Tekan
• UU Dan Peraturan Uap Tahun 1930
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Permenaker) No.
2/1982 Tentang Kualifikasi Juru Las
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Permenaker) No.
1/1988 Tentang Kwalifikasi Dan Syarat-Syarat Operator Pesawat Uap
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Permenaker) No.
37/2016 Tentang K3 Bejana Tekan Dan Tangka Timbun
10. Dasar Hukum Pesawat Angkat Angkut
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Permenaker) No.
9/2010 Tentang Operator Petugas Angkat Dan Angkut
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Permenaker) No.
6/2017 Tentang K3 Elevator Dan Escalator
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Permenaker) No.
8/2020 Tentang K3 Pesawat Angkat Dan Angkut
11. Dasar Hukum Pesawat Tenaga Produksi
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Permenaker) No.
4/1985 Tentang Pesawat Tenaga Dan Produksi
12. Dasar Hukum Bahan Kimia Berbahaya
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Permenaker) No.
7/1973 Tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan Dan Penggunaan
Pestida
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Permenaker) No.
3/1986 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerjapemakaian Asbes
4
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Permenaker) No.
3/1986 Tentang Syarat-Syarat Keselamatan Dan Kesehatan Kerjadi Tempat
Kerja Yang Mengelola Pestisida
• Keputusan Menteri Ketenagakerjaan No. 187/1999 Tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya Di Tempat Kerja.
5
Kewajiban ahli K3 sebagai berikut:
1. Mengawasi pelaksanaan Peraturan UU tentang Keselamatan dan Kesehatan
kerja.
2. Memberikan pelaporan tentang kegiatan pelaksanaan tugas di tempat kerja
kepada Menteri Tenaga Kerja atau pejabat yang ditunjuk dengan memenuhi
ketentuan berikut:
a. Ahli K3 wajib membuat laporan terkait tempat kerja satu kali dalam 3
bulan
b. Ahli K3 di perusahaan yang memberikan jasa di bidang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja setiap selesai melakukan kegiatan
c. Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan
6
SMK3 dalam perusahaan diterapkan berdasarkan kebijakan nasional yaitu:
1. Penetapan kebijakan SMK3
2. Perencanaan SMK3
3. Pelaksanaan rencana SMK3
4. Pemantauan dan evaluasi kinerja SMK3
5. Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3
7
d. Faktor Ergonomi
Faktor ergonomi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas
tenaga kerja, dimana disebabkan oleh ketidaksesuaian antara fasilitas kerja
yangberupa cara kerja, posisi kerja, alat kerja, serta beban angkat terhadap
tenaga kerja.
e. Faktor Psikologi
Faktor psikologi merupakan faktor yang mempengaruhi aktivitas tenaga
kerja, dimana disebabkan oleh hubungan antara personal di tempat kerja, peran
serta tanggung jawab terhadap pekerjaan.
Kebakaran merupakan suatu bencana yang diakibatkan oleh adanya panas, oksigen
dan bahan bakar, dimana terjadi reaksi secara terus menerus yang tentunya akan
menimbulkan kerugian. Adapun jenis-jenis kebakaran yaitu:
a. Kebakaran Kelas A: Klasifikasi kebakaran kelas A adalah kebakaran yang
disebabkan oleh benda padat yang mudah terbakar seperti kayu, kain, kertas,
atau plastik.
b. Kebakaran Kelas B: Klasifikasi kebakaran kelas B adalah kebakaran yang
disebabkan oleh benda cair atau gas yang mudah terbakar seperti bensin, cat,
thinner, gas LPG, dan gas LNG.
8
c. Kebakaran Kelas C: Klasifikasi kebakaran kelas C adalah kebakaran yang
disebabkan oleh penggunaan komponen elektrik (listrik) seperti televisi, kulkas,
instalasi listrik, dan lain sebagainya
d. Kebakaran Kelas D: Klasifikasi kebakaran kelas D adalah kebakaran yang
Disebabkan oleh benda metal yang mudah terbakar seperti potassium, sodium,
alumunium dan magnesium.
1.5.7. K3 Listrik
Pada Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2015, instalasi listrik merupakan jaringan
perlengkapan listrik yang membangkitkan, memakai, mengubah, megatur, mengalihkan
mengumpulakan atau membagikan tenaga listrik.
Pada pasal 2 dijelaskan pelaksanaan K3 listrik bertujuan untuk:
a. Melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dan orang lain yang berada
didalam lingkungan tempat kerja dari potensi bahaya listrik.
b. Menciptakan intalasi listrik yang aman, handal dan memberikan keselamatan
bangunan beserta isinya.
c. Menciptakan tempat kerja yang selamat dan sehat untuk mendorong
prokdutivitas.
Adapun ruang lingkup dari pelaksanaan K3 listrik meliputi:
1. Perencanaan, pemasangan, penggunaan, perubahan, pemeliharaan
2. Pemeriksaan dan pengujian
9
Pesawat angkut adalah peralatan yang dibuat untuk memindahkan benda dan muatan, atau
orang secara horizontal, vertical, diagonal, dengan menggunakan kemudibaik didalam atau
diluar pesawatnya.
10
BAB II
LAPANGAN PRAKTIK
PT. Ewan Super Wood, awalnya berdiri pada tahun 1980, dan pada tahun 2016
diubah kepemilikan nya ke seorang pengusaha yang merupakan keturunan Tionghoa
(Taiwan). Perusahaan ini bergerak dibidang produksi dan pemgelolaan
Plywood/Moulding. Perusahaan ini memiliki luas yaitu 18 hektar.
11
2.3. Visi dan Misi
• Meskipun hanya bisa menampung tenaga kerja lebih kurang 500 orang
setidaknya telah terbantu kehidupan satu keluarga ( lebih kurang 1500
orang)
Hasil temuan observasi merupakan kumpulan bukti lapangan yang terlihat atau
pundijelaskan oleh pihak perusahaan. Berikut ini merupakan hasil temuan positif
dan negatif yang telah dilakukan.
12
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Bahan Kimia Berbahaya
PT. Ewan Super Wood menanggulangi bahan kimia berbahaya dengan
mengadakan tempat penampungan sementara, meletakkan TPS yang jauh dari
keramaian, dan pembuatan tempat pencucian badan atau pun permukaan tubuh
yang terkena zat kimia.
13
kurang lengkap
• Boiler
Merupakan alat penukar panas yang dapat mengubah udara menjadi uap
dengan memanfaatkan sumber panas dari hasil pembakaran gas. Prinsip
kerja boiler ini mirip dengan pemanas air. Bedanya, pemanas air biasanya
memakai bahan bakar listrik. Alat berfungsi dengan baik serta operator
memiliki lisensi K3 operator forklift. Melakukan perawatan secara
berkala (1 tahun sekali) dan lisensi K3 operator 5 tahun sekali.
• Mobile Crane
Adalah sebuah mobile yang umumnya dilengkapi dengan drum tali baja,
rantai, dan tali baja yang dipakai untuk mengangkat dan menurunkan
beban secara vertical serta memindahkannya secara horizontal. Mobile
crane banyak dilengkapi teknologi yang memudahkan pekerjaan manusia
maupun mobile itu sendiri. Alat berfungsi dengan baik serta operator
memiliki lisensi K3 operator crane mobile dengan kapasitas 5 ton.
Melakukan perawatan secara berkala (1 tahun sekali) dan lisensi K3
operator crean mobile 5 tahun sekali.
• Forklift
PT. Ewan Super Wood Alat berfungsi dengan baik serta operator
memiliki lisensi K3 operator forklift. Melakukan perawatan secara
berkala (1 tahun sekali) dan lisensi K3 operator 5 tahun sekali.
• Mobile Crane
14
sekali.
2.4.2. Hasil Temuan Negatif
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang dilakukan, temuan negatif yang
ditemukanantara lain:
1. Kelembagaan dan ahli K3
Di PT. Ewan Super Wood masih diperlukan beberapa orang P3K untuk
karyawan sebanyak 330 orang yang telah di bagi 3 shift, karena saat ini hanya
terdapat beberapa orang petugas P3K yang bekerja di sana.
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Kesehatan Kerja
Pada bidang kesehatan kerja, PT. Ewan Super Wood perlu menerapkan
adanya kotak P3K dan memasang kotak P3K yang sesuaidengan standar serta
peningkatan frekuensi medical check up yang dari awalnya sekali dua tahun
menjadi sekali dalam satu tahun.
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Bahan Kimia Berbahaya
Pada bidang penanganan bahan kimia berbahaya, PT. Ewan Super Wood
perlu menerapkan aturan terkait pembuangan atau pun penyimpanan barang
atau peralatan yang sudah berkarat sehingga barangatau alat tersebut tidak
diletak dengan sembarangan di lingkungan sekitar.
4. Keselamatan dan kesehatan kerja pada lingkungan kerja
Pada bidang lingkungan kerja, PT. Ewan Super Wood tidak mengadakan
tempat pemilahan sampah di lingkungan sekitar, sehingga sampah-sampah
yang dibuang hanya diletakkan di lingkungan sekitar.Selain itu banyaknya
sarang hewan seperti sarang laba-laba di area mesin, dan beberapa area kurang
mendapatkan area pencahayaan yang cukup serta lampu yang sudah tidak
menyala.
5. Keselamatan dan kesehatan kerja pada penanggulangan kebakaran
Pada bidang penanggulangan kebakaran, PT. Ewan Super Wood tidak
membuat lampu atau tanda pemandu jalur evakuasi kebakaran, sertaterdapat
temuan APAR yang tidak sesuai dengan ketinggian yang seharusnya.
15
6. Keselamatan dan kesehatan kerja pada listrik
Pada bidang penanggulangan Listrik, temuan yang tidak terdapat adalah
gambar instalasi listrik, stop kontak yang berantakan, panel tidak tertutup, kabel
terbuka atau terkelupas, tidak ada grounding pada kontak serta teknisi belum
mendapatkan lisensi.
7. Keselamatan dan Kesehatan kerja pada Pesawat Uap dan Bejana Tekan
Pada bidang K3 pesawat uap di perusahaan ini terdapat Boiler (ketel uap)
yang mempunyai seorang operator namun tidak mempunyai lisensi operator,
serta pada area boiler tidak ditemukannya Warning Sign dan juga operator yang
bekerja pada area boiler tidak menggunakan APD yang seharusnya digunakan
diarea tersebut seperti penggunaan sepatu safety, helm, baju anti panas serta
penggunaan earmuff.
8. Keselamatan dan Kesehatan kerja pada Angkat dan Pesawat Angkut
Pada bidang K3 PAA tidak ada rigger yang membantu operator untuk
pengangkatan dengan crane. Potensi bahaya pekerja yang lain tidak memahami
prosedur K3 saat lifting, posisi tubuh berada dibawah beban yang diangkat
berpotensi tertimpa dan terjepit. Sebaiknya Perusahaan menunjuk petugas
rigger dan memberikan pelatihan khusus K3 rigger. PerMenNaker08 Tahun
2020 Pasal 1 ayat 17 Tentang Keselam atan dan Kesehatan Kerja Pesawat
Angkat dan Pesawat Angkut.
9. Pesawat tenaga dan Produksi
Tidak ada lisensi K3 operator untuk mesin arising. Operator tidak
memahami kewajiban dan kewenangan dalam menggunaka n mesin produksi
yang dapat mengakibatk an kecelakaan kerja. Sebaiknya perusahaan menunjuk
operator mesin arisong untuk mengikuti pelatihan K3 Operator PTT.
PerMenNaker 38 Tahun 2016 Pasal 111 Tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi.
10. Bejana Tekanan dan Tangki
Tidak ada tempat penyimpana n yang khusus untuk bejana tekan berisi gas.
Bejana tekan berisi gas dapat terjatuh yang mengakibatk an ledakan dan
kebakaran. Sebaiknya Perusahaan membuat tempat penyimpanan khusus untuk
tabung-tabung gas. PerMenNaker 37 Tahun 2016 Pasal 42 Tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekan dan Tangki Timbun.
16
BAB III
ANALISA HASIL TEMUAN
Peraturan Perundang-
NO Bidang Objek Temuan undangan
1
SMK3 Perusahaan Peraturan Pemerintah
telah No. 50 Tahun 2012
menerapkan
SMK3 untuk
perusahaan
2
Alat pemadam Terdapat unit Keputusan menteri
api ringan dan pemadam tenaga kerja No. 186
unit kebakaran dan 1999: peraturan
penanggulangan APAR ditempat menteri
kebakaran yang ada ketenagakerjaan
potensi api. No.4 tahun 1980
17
3
Panel listrik Terdapat tanda Peraturan Menteri
listrik ketenagakerjaan
bertegangan No.12 tahun 2015
tinggi dan
pembatasan
akses menuju
tempat tersebut
18
7 Lisensi Terbukti Permenaker No. 38
Operator operator tahun 2016
Forklift mempunyai
lisensi K3
operator forklift
dan masih
berlaku
19
3.2.Analisa Hasil Temuan Negatif
Peraturan
NO Perundang-
Bidang Objek Temuan
undangan
20
3 Tidak ada PerMenNaker
rigger yang 08
Mobile Crane membantu Tahun 2020
operator Pasal 1 ayat
untuk 17 Tentang
aktifitas Keselam
pengangkata atan dan
n dengan
Kesehatan
crane
Kerja
Pesawat
Angkat dan
Pesawat
Angkut
21
6 Gudang tempat Tidak terdapat Kepmenaker
penyimpanan pintu atau No. 187 Tahun
barang setengah penutup 1999
jadi gudang kimia
22
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan di PT.
Ewan Super Wood Kota Pekanbaru dapat disimpulkan program-program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang sudah dijalankan sebagai berikut:
1. Penerapan K3 Pesawat Uap dan Benjana Tekan
2. Penerapan K3 Mekanik
3. Sudah terdapat ahli K3
4. Pengunaan APD yang belum menyeluruh di perusahaan tersebut.
5. Belum tersedia petugas P3K
6. Belum berjalan dengan baik sesuai dengan dasar hukum yang
berlaku.
4.2.Saran
Berdasarkan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan
di PT. Ewan Super Wood Kota Pekanbaru saran yang dapat diberikan
sebagai berikut :
2. Untuk tangki timbun yang ada di area pabrik agar dapat di lengkapi plat
nama, pipa pengaman, dan pengukur temperature, serta tanggul/tembok
yang mengelilingi tangki timbun.
3. Untuk semua operator PTP (Mesin Press, Mesin Arisong, Mesin dryer)
agar di ikut sertakan dalam pelatihan lisensi K3 operator
23