Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)

Di PT. SOLUSI BANGUN INDONESIA Tbk (PLANT TUBAN)


BIDANG K3 MEKANIK DAN PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE – 207

KELOMPOK 2
1. RIZKY TAUFIKUROHMAN
2. REYNALDI ARISTON OKI
3. PANJI ARMEIDAN
4. CHRISTOPHER GUNAWAN

PENYELENGGARA
PT. FORMASI SISTEM INTERNASIONAL
JAKARTA, 23 NOVEMBER 2022
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga laporan praktik kerja lapangan ini dapat terselesaikan. Laporan ini disusun
berdasarkan hasil paparan video online pada PT. Solusi Bangun Indonesia, LTD yang
disampaikan oleh Bpk. Iwan Arochmansyah sebagai salah satu syarat kelulusan dalam
pelatihan calon Ahli K3 Umum. Selama pelatihan, pelaksanaan PKL dan penyusunan
laporan, penyusun telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, terkait hal tersebut,
kami menyampaikan ucapan terimakasih yang mendalam kepada:

1. Narasumber PT. Solusi Bangun Indonesia, LTD Bpk. Iwan Arochmansyag yang telah
memberikan izin untuk melakukan kegiatan kunjungan lapangan.
2. Seluruh Staff di PT. Formasi Training selaku penyelenggara pelatihan Ahli K3 Umum,
yang telah memberikan bimbingan dan saran untuk menyelesaikan kegiatan praktik
kerja lapangan (PKL) dan penyusunan laporan.
3. Rekan-rekan peserta pelatihan Ahli K3 Umum PT. Formasi yang telah mampu menjaga
suasana pelatihan yang kondusif dan dapat mewujudkan kerjasama yang baik.

Penyusunan laporan ini dikerjakan dalam kurun waktu yang relatif singkat, sehingga
sangat wajar apabila masih banyak kekurangannya. Akhir kata, penyusun berharap
semoga laporan ini dapat memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh penyelenggara
pelatihandan dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Jakarta, 23 November 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4


A. LATAR BELAKANG .......................................................................................................... 4
B. MAKSUD DAN TUJUAN.................................................................................................... 5
C. RUANG LINGKUP ............................................................................................................. 6
D. DASAR HUKUM ................................................................................................................ 6

BAB II KONDISI PERUSAHAAN ..................................................................................................... 7


A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................................................................ 7
B. HASIL OBSERVASI LAPANGAN DI PT SOLUSI BANGUN INDONESIA Tbk ................. 7

BAB III ANALISA ............................................................................................................................. 9


1. ANALISA TEMUAN POSITIF ................................................................................................ 9
2. ANALISA TEMUAN NEGATIF ............................................................................................ 13

BAB IV PENUTUP ......................................................................................................................... 16


1. KESIMPULAN ..................................................................................................................... 16
2. SARAN ................................................................................................................................ 17

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sejalan dengan semakin cepatnya perkembangan industri, penerapan


teknologi tinggi, penggunaan bahan serta peralatan yang semakin rumit dan
kompleks tidak bisa dihindari, sehingga memerlukan tenaga kerja yang ahli dan
terampil. Berkembangnya ilmu dan teknologi dapat terlihat dalam penggunaan
mesin-mesin, peralatan produksi, bahan baku produksi ataupun bahan berbahaya
yang terus meningkat dan modern.

Penerapan teknologi dan penggunaan bahan tersebut tidak selamanya selaras


dengan keahlian dan keterampilan tenaga kerja yang mengoperasikannya. Semakin
kompleksnya peralatan dan semakin canggihnya penerapan teknologi dan proses
industri yang berlangsung, maka tingkat bahaya yang ditimbulkan akan semakin
tinggi, baik secara langsung ataupun tidak langsung yang akan berdampak pada
tenaga kerja dan lingkungan sekitarnya.

Pada penelitian kali ini, kelompok kami mengambil judul “Penelitian Norma K3
Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan”. Contoh bahaya yang dapat ditimbulkan
dari Pesawat Uap dan Bejana Tekan adalah terjadinya ledakan dan kebakaran.
Sehingga dalam pemakaian dan perawatan Bejana Tekan perlu diatur lebih lanjut.
Tidak semua gas aman untuk manusia dan makhluk hidup, ada beberapa gas yang
dapat membahayakan kesehatan manusia dan makhluk hidup yang lain. Ada
beberapa gas, yang dapat mengganggu pernafasan, ada beberapa gas yang bersifat
korosif, ada beberapa gas yang bersifat karsiogenik dan bahkan ada beberapa gas
yang mudah terbakar dan mudah meledak.

Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, maka diperlukan adanya


inspeksi mengenai keselamatan dan kesehatan kerja. Inspeksi tersebut merupakan
langkah awal untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

4
Berdasar latar belakang diatas maka penulis mengambil judul “Pengawasan Norma
K3 Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan” di PT Solusi Bangun Indonesia Tbk
(Tuban Plant).

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan Tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan ini adalah


sebagai berikut :

1. Memberikan pengalaman serta pengamatan langsung dalam upaya membekali


para calon Ahli K3 umum dalam praktek nyata. Dalam pelaksanaan dan
penerapan persyaratan dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di
tempat kerja yang meliputi :
a. Keadaan dan fasilitas tenaga kerja
b. Keadaan mesin-mesin
c. Alat-alat kerja, serta instalasi serta peralatan lainnya
d. Penanganan bahan kimia berbahaya
e. Proses produksi
f. Sifat pekerjaan dan lingkungan kerja.
2. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 umum di tempat kerja, sehingga
para calon Ahli K3 umum dapat bertindak secara professional didalam bekerja
dan dapat memberikan kontribusi yang bernilai dalam menciptakan, menjaga
dan meningkatkan kinerja K3 di tempat kerja yang menjadi lingkup tanggung
jawabnya.

Dalam pengamatan lapangan kami memfokuskan untuk mengamati mengenai


Kesehatan dan Kelembagaan K3 yang ada pada PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk..
Dimana manfaat dan tujuan dari pengamatan lapangan yang dilakukan untuk
memberikan pengalaman kepada para Calon Ahli K3 Umum dalam upaya
menimbulkan kemampuan dan melatih kepekaan untuk mengamati dan memahami
kesehatan dan kelembagaan K3, selain itu manfaat dan tujuan yang bisa didapatkan
oleh perusahaan ialah berupa masukan dan saran dari para calon ahli K3 umum
yang tentunya dapat membantu meningkatkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

5
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah
1. K3 Pesawat Tenaga dan Produksi : Genset, Mesin Produksi, Perkakas dll
2. K3 Pesawat Angkat dan Angkut : Crane, hoist crane, forklift dll
3. K3 PUBT : Boiler, Bejana Tekan dll
4. Perijinan Peralatan / Pesawat pada K3 MUBT
5. Pesonil K3 MUBT : Operator, Petugas Dan Ahli K3 Spesialis

D. DASAR HUKUM
1. K3 Mekanik (Pesawat Tenaga dan Produksi)
a. Undang - Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3)
b. PERMENAKER No.38 Tahun 2016 Tentang K3 Pesawat Tenaga dan
Produksi
c. PERMENAKER No.8 Tahun 2020 Tentang K3 Pesawat Angkat dan Angkut
d. PERMENAKER No.1 Tahun 2012 Tentang Pemenuhan Kewajiban Syarat-
syarat K3 Ruang Terbatas

2. K3 Pesawat Uap Dan Bejana Tekan


a. Undang - Undang Uap tahun 1930 (Stoom Ordonantie 1930)
b. Undang - Undang Nomor 1 tahun 1970 Tentang K3
c. PERMENAKER No.1 Tahun 1988 Tentang Kualifikasi dan Syarat Operator
Pesawat Uap
d. PERMENAKER No.37 Tahun 2016 Tentang K3 Bejana Tekan dan Tangki
Timbun
e. PP No.17 Tahun 1948 Tentang Pemeriksaan Pesawat Uap

6
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT Solusi Bangun Indonesia Tbk adalah sebuah perusahaan publik Indonesia


dimana mayoritas sahamnya (83,52%) dimiliki dan dikelola oleh PT Semen
Indonesia Industri Bangunan (SIIB) – bagian dari Semen Indonesia Group- produsen
semen terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk menjalankan usaha yang terintegrasi dari
semen, beton siap pakai, dan produksi agregat. Perseroan mengoperasikan empat
pabrik semen di Narogong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), Tuban (Jawa
Timur), dan Lhoknga (Aceh), dengan total kapasitas 14,8 juta ton semen per tahun,
dan mempekerjakan lebih dari 2,400 orang.
Untuk PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (Plant Tuban) sendiri mempunyai total
kapasitas produksi kurang lebih 8000 Ton/hari dan mempekerjakan kurang lebih
sekitar 700 orang sehingga mempunyai potensi resiko tinggi terjadinya kecelakaan
kerja.
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk saat ini mengoperasikan jaringan penyedia
bahan bangunan yang mencakup distributor khusus, toko bangunan, ahli bangunan
binaan perusahaan dan solusi-solusi bernilai tambah lainnya.

B. HASIL OBSERVASI LAPANGAN DI PT. SOLUSI BANGUN INDONESIA Tbk


Berdasarkan hasil observasi lapangan pada PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk,
diperoleh beberapa hasil dari observasi atau temuan dibagi beberapa point penting
sebagai berikut :

1. Hasil Observasi Positif


A. Pada Pengamatan Kiln
- Sudah terpasang handrail pada lokasi Kiln
- Sudah Tersedia Wastafel untuk cuci tangan

7
- Sudah terpasang sign/rambu K3 pada handrail
- Sudah terpasang sign dilarang memasuki area kiln bagi yang tidak
berkepentingan
- Sudah terpasangnya sign tanda bahaya pada setiap lokasi Kiln yang
berpotensi bahaya
- Sudah terdapat name plate, PSV dan pressure gauge pada tangka bejana
tekan
- Terdapat Safety Board di dekat area dekat tangka bejana tekan
- Sudah terdapat kapasitas Hoist crane
- Terdapat barrier pada area hoist crane dan sign pemakaian APD
- Sudah ada sign pada Conveyor belt
- Forklift sudah terinstall lampu depan, lampu rotari, alarm parker dan
berfungsi normal
- Tabung apar sudah dilengkapi tag pengecekan dan terrecord
- Terdapat prosedur pengoperasian pompa hydrant

2. Hasil Observasi Negatif (Peluang Improvement)


A. Pada Pengamatan Kiln
- Tidak Tersedia Sign pada wastafel
- Terdapat Pipa – Pipa berserakan di lantai
- Belum terpasang anti slip pada tangga
- Belum ada sign memakai full body harness pada tangga monyet area
preheater kiln
- Tidak ada pembatas atau barrier / pintu didekat area preheater dan kiln
- Belum terpasang sign Pemakaian APD di setiap lantai
- Belum ada tanda atau tulisan SWL dari konstruksi hoist crane
- Belum terpasang barrier pada conveyor belt finish product
- House keeping pada tangka bejana tekan D33 PV1 kurang rapih

8
BAB III
ANALISA

1. ANALISA TEMUAN POSITIF

NO FOTO ANALISA SARAN DASAR HUKUM


Sudah Untuk UU No.1
terinstall dipertahankan Tahun 1970
handrail pada
plant Kiln

Sudah Untuk UU No.1


Terdapat Sign dipertahankan Tahun 1970
dilarang
memasuki
area
Berbahaya

Sudah Untuk Kepmenkes


terdapat dipertahankan HK.01.07/
wastafel untuk MENKES/
cuci tangan 413/2020

9
Sudah Untuk Permenaker
terdapat dipertahankan No.09 Tahun
pengaman 2016
pada tangga
monyet

Sudah tersedia Untuk Permenaker


sign pada dipertahankan No.09 Tahun
handrail 2016

Terdapat Untuk Permenaker


nameplate, dipertahankan No.37 Tahun
PSV, dan 2016
pressure
gauge pada
bejana tekan

Terdapat Untuk UU No.1


safety board di dipertahankan Tahun 1970
area dekat
tangka bejana
tekan

10
Terdapat Untuk Permenaker
tulisan SWL dipertahankan No.8 Tahun
pada hoist 2020
crane

Terdapat Untuk UU No.1


Barier di lokasi dipertahankan Tahun 1970 &
hoist crane Permenaker
No.8 Tahun
2020

Terdapat sign Untuk UU No.1


dan dipertahankan Tahun 1970 &
Emergency Permenaker
stop button No.38 Tahun
pada belt 2016
conveyor

Forklift sudah Untuk UU No.1


terinstall lampu dipertahankan Tahun 1970 &
depan, lampu Permenaker
rotari, alarm No.8 Tahun
parker dan 2020
berfungsi
normal

11
Terdapat Tag Untuk UU No.1
Inspeksi dan dipertahankan Tahun 1970 &
Label APAR Permenaker
No.4 Tahun
1980

Terdapat Untuk UU No.1


prosedur dipertahankan Tahun 1970 &
pengoperasian Perme PU
pompa hydrant No.26/PRT/M/
2008

12
2. ANALISA TEMUAN NEGATIF

NO FOTO ANALISA SARAN DASAR HUKUM


Belum tersedia Harap Kepmenkes
sign atau dipasang HK.01.07/
poster cuci poster MENKES/
tangan dan tatacara cuci 413/2020
pemberian tangan dan
sabun cuci sabun cuci
tangan tangan

Terdapat Mohon dapat UU No.1


beberapa Pipa di perhatikan Tahun 1970
berserakan di terkait house
lantai keeping di
area kerja

Terdapat Mohon di beri UU No.1


tangga yang sticker anti slip Tahun 1970
tidak diberi anti pada tangga
slip sticker yang
berpotensi
terjatuh
karena licin

13
Belum ada Mohon dapat UU No.1
sign harus di pasang sign Tahun 1970 &
pakai FBH memakai PAD Permenaker
FBH No.9 Tahun
2016

Belum Mohon agar UU No.1


terdapat diberi pagar Tahun 1970 &
barrier pembatas atau Permenaker
pembatas di barrier No.38 Tahun
area kiln 2016

Tidak terdapat Mohon agar UU No.1


tanda SWL diberi tanda Tahun 1970 &
dari konstruksi tulisan SWL Permenaker
hoist crane pada No.8 Tahun
konstruksi 2020
hoist crane

Tidak terdapat Mohon agar UU No.1


barrier diberi pagar Tahun 1970 &
pembatas pembatas Permenaker
pada mesin No.38 Tahun
berjalan / belt 2016
conveyor

14
House Keepin Harap di UU No.1
di sekitar perhatikan Tahun 1970
tangka bejana terkait
tekan kurang kebersihan
rapih dan kerapihan
barang di area
kerja

15
BAB IV
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil pemantauan lapangan yang telah dilakukan megenai

pengawasan norma K3 Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan PT Solusi Bangun

Indonesia Tbk ,Plant Tuban maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Secara umum pelaksanaan K3 di PT. SBI ,Plant Tuban khususnya diwilayah

kerja K3 Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan dapat berjalan dengan baik.

2. Semua alat yang berhubungan dengan Pesawat Tenaga Produksi, Pesawat

angkat dan angkut, Pesawat uap dan bejana tekan sudah tersertifikasi dan

diinspeksi oleh PJK3 dalam kurun waktu satu tahun sekali.

3. Kompetensi pekerja bidang Spesialis sudah ada dikelola oleh departemen

learning and Development dan disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan.

4. Berdasar hasil pemeriksa dilapangan masih ada beberapa lokasi yang masih

belum ada tanda bahaya maupun pembatas pada mesin berputar ataupun area

berbahaya.

5. Dari hasil wawancara diketahui bahwa kecelakaan kerja terjadi dominan dari

pihak ke-3 atau kontraktor.

6. Sifat Pekerjaan yang sering menimbulkan kecelakaan kerja ada pada proses

kerja bekerja di ketinggian dan mesin berputar.

16
2. SARAN

1. Agar menjadi perhatian terhadap semua pekerja kontraktor yang bekerja di area kerja

PT SBI Tbk untuk selalu patuh dalam penerapan K3 di lapangan

2. Pada proses kerja yang mempunyai potensi bahaya tinggi agar dilakukan perbaikan

khususnya pada besin berputar maupun bergerak

3. House Keeping di area kerja agar selalu diperhatikan sebelum dan sesudah pekerjaan

selesai

4. Masih terdapat beberapa area berbahaya yang belum terinstall barrier atau pembatas

khususnya di area kiln

17

Anda mungkin juga menyukai