BIDANG ........................................................
PENYELENGGARA
PT. KEM INDONESIA
31 Agustus 2023
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................3
LATAR BELAKANG.......................................................................................................3
MAKSUD DAN TUJUAN................................................................................................5
RUANG LINGKUP..........................................................................................................6
DASAR HUKUM.............................................................................................................6
BAB II KONDISI PERUSAHAAN......................................................................................9
SEJARAH SINGKAT......................................................................................................8
VISI DAN MISI PERUSAHAAN....................................................................................10
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN................................................................11
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN RISIKO PERUSAHAAN..............................................12
BAB III TEMUAN & ANALISA........................................................................................13
TEMUAN POFITIF.......................................................................................................13
TEMUAN NEGATIF......................................................................................................17
BAB IV PENUTUP...........................................................................................................21
KESIMPULAN..............................................................................................................21
SARAN..........................................................................................................................................................21
REFERENSI.....................................................................................................................22
Halaman 2 dari 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan operasional yang aman, efektif dan efisien didalam suatu perusahaan
merupakan suatu hal yang sangat diharapkan. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh sistem
produksi yang ada di dalam perusahaan, oleh sebab itu pengendalian proses produksi
dalam perushaan tersebut yang menentukan untuk mencapai target yang diinginkan. Siste
produksi pada umumnya sudah di rencanakan sebelum perusahaan tersebut beroperasi.
Baik buruknya system produksi dalam suatu perusahaan sangat mempengaruhi
pelaksanaan proses produki dalam perusahaan tersebut.
Proses industrialisasi masyarakat Indonesia berkembang pesat dengan berdirinya
perusahaan dan tempat kerja yang beranekaragam. Perkembangan industri pesat ini
diiringi pula oleh adanya resiko bahaya yang besar dan beraneka ragam Karena adanya
alih teknologi dimana penggunaan mesin dan peralatan kerja yang semakin kompleks
untuk mendukung berjalannya proses produksi. Hal ini dapat menimbulkan masalah
kesehatan dan dan keselatan kerja.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan faktor penting dalam rangka
perlindungan dunia kerja, dan juga sangat penting untuk produktivitas dan kelangsungan
dunia usaha. Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) adalah salah satu hak
dasar bagi pekerja yang merupakan komponen dari hak azasi manusia (HAM). Sistem
Manajemen K3L bertujuan melindungi pekerja atas keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan demi kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas
nasional, menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja, dan
memelihara serta menggunakan sumber-sumber produksi secara aman dan efisien.
Dengan itu petingnya K3 tercantum pada Undang Undang No 1 tahun 1970 sebagai dasar
keharusan mengerti, mengenal, dan memahami tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
Kelembagaan K3, keahlian K3 dan penerapan SMK3 merupakan hal yang penting
diterapkan diperusahaan untuk mewujudkan implementasi K3 ditempat kerja. Kelembagaan
K3 diantaranya perusahaan wajib membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3) yaitu suatu lembaga yang dibentuk diperusahaan untuk membantu
melaksanakan dan menangani usahausaha keselamatan dan kesehatan kerja dimana
Halaman 3 dari 23
anggotanya terdiri dari pengusaha dan pekerja. Ahli K3 merupakan bagian pentig yang
harus ada dalam sumber daya manusia dalam suatu perusahaan seperti ahli K3, Teknisi,
Juru Ahli dan operator yang terlisensi yang menjalankan fungsinya agar opersional berjalan
dengan aman , Efektif dan Efisien.
Melalui Prakter Kerja Lapangan ( PKL ) ini selain menjadi tugas untuk calon ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) umum juga diharapkan dapat membantu dalam
proses pembelajaran terkait dalam kelembagaan K3, keahlian K3, SMK3, kesehatan kerja,
ergonomic, lingkungan kerja, bahan berbahaya, konstruksi, bangunan, listrik,
penanggulangan kebakaran, pesawat angkat dan angkut, pesawat tenaga dan produksi,
pesawat uap dan bejana tekan sehingga sesuai dengan ketetapan perundangan dan
syarat-syarat K3.
C. Ruang Lingkup
Halaman 4 dari 23
Ruang lingkup perusahaan selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk calon
Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) adalah di perusahaan dengan bisnis
pembuatan pipa dengan data-data sebagai berikut:
Nama : PT Georg Fischer Indonesia
Alamat : Dusun Sukamulya RT 019/RW 006 Anggadita Klari, Kab. Karawang, Jawa Barat
41371
Halaman 5 dari 23
B. Maksud dan Tujuan
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan salah satu bagian dari
kegiatan pembinaan calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U)
dalam mengidentifikasi bahaya dan risiko di tempat kerja. Melalui PKL, calon Ahli
K3 Umum dapat mengetahui tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan bidang
yang ditentukan dalam Surat Keputusan Penunjukan (SKP), seperti yang dijelaskan
di dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-02/MEN/1992 tentang Tata Cara
Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pasal 9 dan pasal 10.
Tujuan dari calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) ini
mengikuti PKL di PT. Ecolab International Indonesia pada tanggal 17 Maret 2021
adalah supaya wawasan yang diperoleh selama PKL dapat menambah khasanah
keilmuan terkait penerapan peraturan dan norma K3 di tempat kerja nantinya. Serta
melakukan pengawasan dan perbaikan yang berkesinambungan, dalam rangka
mengurangi risiko kecelakaan kerja di perusahaan yang disebabkan oleh faktor
kelalaian manusia maupun kegagalan fungsi mesin.
Halaman 6 dari 23
Adapun tujuan penulisan laporan PKL ini adalah untuk mengetahui
penerapan peraturan dan normal K3 di perusahaan yang dikunjungi. Dan
laporan ini juga bisa digunakan untuk sebagai masukan bagi pihak
perusahaan untuk menghindari risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja.
C. Ruang Lingkup
Nama : PT xxxxxxx
Alamat : Jl. Pahlawan, Citeureup, Kab. Bogor, Jawa Barat
Tanggal : 17 Maret 2021
Waktu : 09.00 - Selesai
D. Dasar Hukum
1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
2. Undang-undang nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan;
3. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
Halaman 7 dari 23
4. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02/MEN/1992 Tahun 1992 tentang
Tata Cara Penunjukan Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja;
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 03/MEN/1982 Tahun 1982 tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja / PKK;
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04/MEN/1987 tentang (P2K3);
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02/MEN/1992 tentang Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3);
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04/Men/1995 tentang Perusahaan
Jasa K3 (PJK3);
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 186/MEN/1999 tentang
Penanggulangan Kebakaran;
11. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 187/MEN/1999 tentang
Penanggulangan Bahan Kimia Berbahaya;
12. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 03/MEN/1982 tentang Pelayanan
Kesehatan Tenaga Kerja;
13. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 01/MEN/1976 tentang Wajib Latihan
Hyperkes Bagi Dokter Perusahaan;
14. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 01/MEN/1979 tentang Kewajiban
Latihan Hyperkes Bagi Para Medis Perusahaan;
15. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 01/MEN/1988 tentang Kualifikasi
dan Syarat-syarat Operator Pesawat Uap;
16. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 15/MEN/VIII/2008 tentang P3K di
Tempat Kerja;
17. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 26 Tahun 2014 tentang Auditor
SMK3;
Halaman 8 dari 23
18. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 12 Tahun 2015 tentang K3 Listrik di
Tempat Kerja;
19. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 9 Tahun 2016 tentang Bekerja di
Ketinggian;
20. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 18 Tahun 2016 tentang Dewan K3
Nasional;
21. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 38 Tahun 2016 tentang K3 Pesawat
Tenaga dan Produksi;
22. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 6 Tahun 2017 tentang K3 Elevator
dan Eskalator;
23. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5 Tahun 2018 tentang K3
Lingkungan Kerja;
24. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 8 tahun 2020 tentang Pesawat
Angkat dan Angkut;
Halaman 9 dari 23
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
Nalco merupakan bagian dari perusahaan Ecolab. Penjualan pada tahun 2011
mencapai US $ 11 miliar dan lebih dari 38.000 karyawan. Ecolab Inc (NYSE: ECL)
adalah pemimpin global dalam teknologi dan pelayanan untuk air, kebersihan dan
energi yang menyediakan serta melindungi air bersih, makanan yang aman, energi
yang berlimpah dan lingkungan yang sehat. Ecolab memberikan program yang
menyeluruh dan melayani industri makanan, energi, layanan kesehatan, dan
perhotelan di lebih dari 160 negara.
1. Bahan kimia untuk pengolahan air baku & air limbah industri;
2. Bahan kimia untuk pengolahan air boiler;
3. Bahan kimia untuk pengolahan air pendingin;
4. Peralatan yang ada hubungannya dengan pengolahan air seperti :
a. RO (Reverse Osmosis)
b. demin plant
c. softener
d. filter
Perusahaan telah menjalankan Sistem Manajemen K3 dengan baik sesuai dengan
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970. Hal ini terlihat dari penghargaan-penghargaan
yang telah diterima perusahaan diantaranya:
Halaman 10 dari
1. Bendera Emas pada Tahun 2019 dan Certification OHSAS 18001-2017
dalam penerapan SMK3 Perusahaan;
2. Sertifikat ISO 9001:2015 dan ISO 14001:2015 dalam penerapan SMK3
Lingkungan Perusahaan;
3. Gold Award pada Tahun 2017 oleh Responsible Care Indonesia;
4. Sertifikat Halal yang diperoleh pada Tahun 2017;
5. Sertifikat NSF pada Tahun 2014 untuk food safety;
6. Penghargaan Zero Accident yang diperoleh pada Tahun 2014;
7. Penghargaan Lingkungan Hidup dari Bupati Bogor Tahun 2014.
Halaman 11 dari
C. Struktur Organisasi Perusahaan
Halaman 12 dari
D. Identifikasi Bahaya dan Risiko Perusahaan
Halaman 13 dari
BAB III
TEMUAN & ANALISA
Halaman 14 dari
B. Temuan & Analisa negatif
Halaman 15 dari
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisa, pengamatan video perusahaan, dan interview bersama
Bapak Timbul Kristiawan Saputra selaku narasumber PT Ecolab International
Indonesia, maka dapat disimpulkan bahwa:
B. Saran
Adapun saran yang diberikan untuk PT Ecolab International Indonesia adalah
sebagai berikut:
Halaman 16 dari
REFERENSI
Halaman 17 dari
18. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 12 Tahun 2015 tentang K3 Listrik di
Tempat Kerja;
19. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 9 Tahun 2016 tentang Bekerja di
Ketinggian;
20. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 18 Tahun 2016 tentang Dewan K3
Nasional;
21. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 38 Tahun 2016 tentang K3 Pesawat
Tenaga dan Produksi;
22. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 6 Tahun 2017 tentang K3 Elevator dan
Eskalator;
23. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5 Tahun 2018 tentang K3 Lingkungan
Kerja;
24. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 8 tahun 2020 tentang Pesawat Angkat
dan Angkut;
Halaman 18 dari