Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

DI PT. INDUSTRI KAPAL INDONESIA (PT. IKI) MAKASSAR


BIDANG KEAHLIAN DAN KELEMBAGAAN K3, SMK3

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUMANGKATAN KE 168

KELOMPOK SATU
1. FAIDAH AZZAHRA JAYA
2. WELEM METURAN
3. NUR ALAM
4. MUH AQRAM RAMADHAN
5. GINO PASSINGGI PAEMBONAN

PT. INDOTAMA JASA SERTIFIKASI


MAKASSAR, 23 OKTOBER – 04 NOVEMBER 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ii


BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan .................................................................................. 2
C. Ruang Lingkup.......................................................................................... 2
D. Dasar Hukum ............................................................................................ 3
BAB II KONDISI PERUSAHAAN ........................................................................... 5
A. Gambaran Umum ..................................................................................... 5
B. Temuan .................................................................................................... 5
BAB III ANALISA ................................................................................................... 8
A. Analisa Temuan Positif ............................................................................. 8
B. Analisa Temuan Negatif .......................................................................... 12
BAB IV PENUTUP ............................................................................................... 13
A. Kesimpulan ............................................................................................. 13
B. Saran ...................................................................................................... 13
REFERENSI ........................................................................................................ 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja telah menjadi isu penting, tidak hanya
dalam skala nasional, tetapi juga dalam skala internasional. Setiap
perusahaan diwajibkan untuk menerapkan persyaratan K3.
K3 diartikan sebagai bidang kegiatan yang diajukan untuk mencegah
semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi
kerja. Secara umum keselamatan kerja dapat dikaitkan sebagai ilmu dan
penerapannya yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan
proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungan kerja serta
cara melakukan pekerjaan guna menjamin keselamatan tenaga kerja dan
aset perusahaan agar terhindar dari kecelakaan dan kerugian lainnya.
Keselamatan kerja juga meliputi penyediaan APD, perawatan mesin dan
pengaturan jam kerja yang manusiawi.
Upaya perlindungan tenaga kerja bertujuan agar tenaga kerja, orang lain
ditempat kerja dan sumber produksinya selalu dalam keadaan sehat,
selamat, aman dan sejahtera. Sehingga pada akhirnya tercapai suatu tingkat
produktifitas yang tinggi dengan tetap mengutamakan upaya keselamatan
dan kesehatan kerja. Riisko kecelakaan kerja juga bisa terjadi akibat
ketidaksesuaian kontruksi bangunan instalasi listrik, dan kebakaran dengan
peraturan perundangan yang telah dibuat.
Kegagalan pada setiap proses atau aktifitas pekerjaan, dan atau saat
terjadi kecelakaan kerja seberapapun kecilnya, akan mengakibatkan efek 5 2
kerugian . Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah kondisi
pekerja atau kelelahan , kondisi kerja danpekerjaan yang tidak aman adalah
terkait K3 di bidang Keahlian

1
dan Kelembagaan K3, SMK3. Pelaksanaan dari tema yang kami kaji akan
kami sesuaikan dengan aturan perundang undangan dari kementerian
tenaga kerja sebagai salah satu pedoman agar pelaksanaan K3 ditempat
kerja dapat terlaksana dengan baik.

Upaya penerapan K3 dalam tempat kerja sangat perlu diperhatikan


Sebagaimana amanat yang tertuang dalam Undang-undang No. 1 Tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja dan Undang-undang No.13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan. Oleh karena itulah, diadakan Praktek Kunjungan
Lapangan yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan pelatihan Ahli K3
Umum yang diadakan oleh PT. Duta Selaras Solusindo bekerja sama
dengan Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesia, yang dilaksanakan
pada tanggal 01 November 2023 bertempat di PT. IKI (Industri Kapal
Indonesia) Persero yang berlokasi di Jalan Galangan Kapal No. 31 Kota
Makassar.

B. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan ini adalah :

1. Tujuan Umum : mempraktekkan teori (mata ajaran) yang telah


diterima selama kegiatan pelatihan.
2. Tujuan Khusus : salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi
peserta pelatihan Calon Ahli K3, agar peserta mampu :
1) Melakukan identifikasi, analisa dan membuat rekomendasi
pelaksanaan K3 secara umum
2) Melakukan identifikasi, analisa dan membuat rekomendasi
pelaksanaan kelembagaan dan keahlian
3) Melakukan identifikasi, analisa dan membuat rekomendasi
pelaksanaan penerapan SMK3

2
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalahsebagai
berikut :

a. Gambaran umum PT INDUSTRI KAPAL INDONESIA (PT. IKI)


MAKASSAR

b. Keahlian dan Kelembagaan K3


• Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)

• Pengesahan P2K3

• Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3)

• Organisasi dan Program Kerja

• Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

c. Penerapan SMK3

• Pengamatan dan Penerapan SMK3

• Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja diTempat


Kerja

• Kebijakan dan Komitmen K3

• Audit SMK3

• Penghargaan K3 (Zero Accident Award Sertifikat SMK3)

D. Dasar Hukum

Dasar Hukum yang digunakan :

a. Kelembagaan dan Keahlian K3 :

• Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang KeselamatanKerja.

• Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang KeselamatanKerja.


• UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
• Permenaker No.4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
• Peraturan Menteri tenaga kerja No. Per.02/Men/1992 tentangtata
cara penunjukkan kewajiban dan wewenang ahli
3
keselamatan dan kesehatan kerja
• Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor
239 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Sertifikasi
Kompetensi Calon Ahli Keselamatan dan kesehatan Kerja Umum.
• Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 02
tahun 2011 tentang Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan
terhadap Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3)
.
• Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 03
tahun 2011 tentang Pelaksanaan Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Nomor 1 Tahun
1970 yang selanjutnya disebut Ahli K3 .
• Kepdirjen Binwasnaker dan K3 No. 69/PPK&K3/XII/2015 tentang
Pedoman Pembinaan Calon Ahli Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)
Umum.

b. SMK3 :
• PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3.
• PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3.
• Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
• Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
Sistem Manajemen K3.
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 26 tahun 2014tentang
penyelenggaraan penilaian penerapan SMK3.
• Undang-undang Nomor13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.26 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Penilaian Penerapan SMK3.

4
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum

PT Industri Kapal Indonesia berperan aktif dalam mempromosikan


pembangunan nasional Negara. PT. Industri Kapal Indonesia (Persero)
berkomitmen untuk selalu konsisten dalam memberikan layanan produk yang
bermutu, menjaga keselamatan manusia dan peralatan serta menjaga
kelestarian lingkungan dalam operasionalnya dan senantiasa melakukan
langkah-langkah:
1. Mematuhi dan memenuhi peraturan perundang-undangan serta
persyaratan yang relevan;
2. Meningkatkan dan memelihara infrastruktur organisasi;

3. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia;

4. Melakukan perbaikan yang berkesinambungan untuk memenuhi


persyaratan pelanggan.
PT. Industri Kapal Indonesia Memiliki Visi dan Misi sebagai berikut :
Visi : menjadi perusahaan galangan kapal dan teknik yang kuat danberdaya
saing tinggi.
Misi : selalu meningkatkan kwalitas yang terbaik berdasar pada pelayanan
yang tepat waktu, tepat mutu dan tepat mencakup biaya serta mengutamakan
kepuasan pelanggan untuk peningkatan nilai perusahaan.

B. Temuan
Metode pencarian data untuk mengumpulkan informasi K3 Keahlian dan
Kelembagaan, penerapan SMK3, Industri Kapal Indonesia Makassaradalah:
- Briefing/ Induction oleh pihak perusahaan;

5
- Survey ke lokasi secara langsung sehingga bisa didapatkan data
secara visual;
- Tanya jawab dengan pihak terkait sekaligus yang menangani K3 dan
ikut mendampingi selama kunjungan.
Dengan waktu yang sangat terbatas pengumpulan data kurang
maksimal pada masing - masing proses dalam pengamatan secara visual dan
tanya jawab. Namun kelompok kami berusaha semaksimal mungkin untuk bisa
menangkap gambaran proses dan pengamatan temuan- temuan baik yang
bersifat positif maupun negatif, dalam rangka memberikan proses
pembelajaran dan feedback pada perusahaan yangdikunjungi.
1. Temuan Positif

a. Keahlian dan Kelembagaan K3

- P2K3 : Ada dan telah berjalan dengan baik sesuai dengan


regulasi dan amanat Undang-undang
- Ahli K3: Ahli K3 ada di lokasi pekerjaan

b. Penerapan SMK3

- Kebijakan dan Komitmen K3: Ada Kebijakan dan Komitmen K3 yang


terpajang;
- Tingkat penerapan K3 : Adanya Sistem Manajemen K3,
Diadakannya Safety Induction sebelum melaksanakan kegiatan.

2. Temuan Negatif

a. Keahlian dan kelembagaan K3

- Program Kerja : Pengadaan APD tidak maksimal, Kotak P3K tidak


sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam SMK3, dan APAR
yang tersedia ada beberapa yang sudah tidak layak untuk digunakan
karena sudah kadaluarsa dan sebagian tidak tertera masa
berlakunya.
b. Penerapan SMK3

- Tingkat penerapan K3: Tingkat penerapan SMK3 pada PT, Industri


Kapal Indonesia tidak berjalan 100% dibuktikan dengan kurangnya

6
pengawasan kepada pekerja sehingga masih banyak pekerja yang
tidak melaksanakan kewajiban K3 ditempat kerja.

7
BAB III
ANALISA

A. Analisa Temuan Positif


Keahlian dan kelembagaan K3
Foto/
No Penemuan Saran Dasar Hukum
Wawancara/Observasi

Tim P2K3 harus


lebih
meningkatkan UU nomor 1 tahun
Terdapat
kinerja 1970 Tentang
1 Organisasi P2K3 di
dilapangan agar Keselamatan Kerja
PT. IKI
situasi semakin pasal 10
kondusif dengan
K3

P2K3

Sebaiknya
Struktur
Memiliki Struktur Organsasi Tim UU nomor 1 tahun
Organsasi Tim Tanggap Darurat 1970 Tentang
2
Tanggap Darurat Bencana Keselamatan Kerja
Bencana diletakkan pasal 10
ditempat yang
mudah terlihat

Bagan struktur organisasi

8
Pengesahan P2K3
PT. IKI oleh Dinas UU nomor 1 tahun
Meningkatkan
Tenaga Kerja dan 1970 Tentang
3 kelembangaan
Transmigrasi Keselamatan Kerja
terkait P2K3
Provinsi Sulawesi pasal 10
Selatan

Pengesahan P2K3

Permenaker RI nomor:
per- 02/men/1992
Tetap
tentang tata cara
menjalankan
Memiliki sertifikat penunjukan, kewajiban
4 tugas dan
ahli K3 umum dan wewenang ahli
kewajiban
keselamatan dan
sebagai ahli K3
kesehatan kerja. Pasal
2 ayat (1)

Sertifikat Ahli K3
-Undang-undang No 1
tahun 1970 Tentang
Keselamatan Kerja
Sebaiknya pasal 1 (6)
perusahaan -Permenaker RI
Memiliki 8 ahli K3 menunjuk ahli K3 nomor: per-
5 umum dan 1 ahli Listrik, ahli K3 02/men/1992 tentang
K3 Lingkungan Mekanikal dan tata cara penunjukan,
Ahli K3 kewajiban dan
Kebakaran wewenang ahli
Hasil wawancara dan keselamatan dan
observasi dilapangan kesehatan kerja. Pasal
dengan Manager HSE 2 ayat (1) dan (2)
9
SMK3
Peraturan Pemerintah
nomor 50
tahun 2012 pasal (3)
ayat (1) penerapan
SMK3 dilakukan
berdasarkan kebijakan
nasional tentang
SMK3, - peraturan
Menteri nomor 50
tahun 2012 bab 2
tentang sistem
manajemen dan
Mempertahankan keselamatan kerja
Terdapat Promosi
6 Penerapan pasal 6 dan pasal 7, -
SMK3
SMK3 UU nomor 13 tahun
2003 pasal
87 ayat 1 setiap
perusahaan wajib
menerapkan sistem
manajemen
keselamatan dan
kesehatan kerja yang
terintegrasi dengan
sistem manajemen
perusahaan

Promosi SMK3

Terdapat Piagam
Pertahankan dan
Penghargaan
meningkatkan PP No 50 Tahun 2012
Penerapan SMK3
7 Penerapan tentang penerapan
yang berarti SMK3
SMK3 pada PT. SMK3 pasal 2
telah dijalankan
IKI
dengan baik
Penghargaan Penerapan
SMK3
Sebaiknya
Perusahaan
menunjukkan
Telah dilakukan PP No 50 Tahun 2012
Surat
8 Audit Internal dan tentang penerapan
Rekomendasi
Audit Eksternal SMK3 pasal 16
Audit Internal
Hasil observasi dan
dan Audit
wawancara di lapangan
Eksternal
dengan Manager HSE

10
Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan
Transmigrasi RI No. 01
Mempertahankan
Terdapatnya Tahun 2007 Tentang
dan
9 Piagam Zero Pedoman Pemberian
meningkatkan
Accident Penghargaan K3
penerapan K3
sebagaimana yang
Penghargaan Zero tertuang pada Bab II
Accident (C)

Mempertahankan
Terdapatnya
SMK3 PP No. 50 Tahun 2012
desain tingkat
terkait penentuan tentang Penerapan
10 risiko dengan
ris iko dengan Sistem Manajemen K3
Hasil observasi dan menggunakan
mengguna kan pasal 9 ayat (3) huruf b
wawancara di lapangan HIRADC
HIRADC
dengan Manager HSE PT.
IKI

11
B. Analisa Penemuan Negatif

Foto/
No Penemuan Saran Dasar Hukum
Wawancara/Observasi

UU nomor 1
tahun 1970
PT.IKI tidak PT. IKI membuat secara fisik
Hasil observasi Tentang
1 memasang struktur struktur organisasi agar bisa
dilapangan Keselamatan
organisasinya dilihat secara umum
Kerja BAB VI
P2K3 Pasal 10

-Undang-
undang No 1
tahun 1970
Tentang
Keselamatan
Kerja pasal 1
Sebaiknya perusahaan (6)
memiliki beberapa ahli -Permenaker RI
Ahli K3 terdapat
spesialis K3 disetiap nomor: per-
Hasil wawancara dan AKU terdapat 8
2 bidangnya untuk 02/men/1992
observasi dilapangan orang ada K3 1
meminimalisir terjadinya tentang tata
spesialis lainnya
kecelakaan dan penyakit cara
akibat kerja penunjukan,
kewajiban dan
wewenang ahli
keselamatan
dan kesehatan
kerja. Pasal 2
ayat (1) dan (2)

12
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara umum kondisi sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di


PT. IKI ( Industri Kapal Indonesia ) sudah diimplementasikan dengan baik, terbukti
dengan adanya sertifikasi SMK3 dan sudah memiliki struktur organisasi P2K3 yang
telah disahkan oleh dinas tenaga kerja setempat .
Akan tetapi pekerja tidak semuanya dilengkapi dengan APD yang memadai
padahal tingkat resiko pekerjaannya sangat tinggi serta tidak adanya jalur evakuasi
untuk keadaan darurat, dan fasilitas toilet kurang memadai.

B. Saran

Sebaiknya temuan negatif K3 yang ditemukan dapat ditindak lanjuti dengan


peningkatan kesadaran K3 yang lebih baik lagi dengan melakukan pelatihan terhadap
tenaga kerjanya, dan diharapkan setelah ini melakukan perbaikan dengan menerapkan
langkah-langkah implementasi SMK3 yang lebih baik lagi di setiap tingkatan SDM yang
dimiliki PT. IKI ( Industri Kapal Indonesia ).
Melakukan pengawasan lebih mendalam dan lebih teliti tentang penerapan
SMK3, kelembagaan dan keahlian K3 dan implementasi K3 secara umum.

13
REFERENSI

1. Buku Peraturan Perundangan K3

2. Company Profile Perusahaan PT. Industri Kapal Indonesia

14

Anda mungkin juga menyukai