KELOMPOK SATU
1. FAIDAH AZZAHRA JAYA
2. WELEM METURAN
3. NUR ALAM
4. MUH AQRAM RAMADHAN
5. GINO PASSINGGI PAEMBONAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja telah menjadi isu penting, tidak hanya
dalam skala nasional, tetapi juga dalam skala internasional. Setiap
perusahaan diwajibkan untuk menerapkan persyaratan K3.
K3 diartikan sebagai bidang kegiatan yang diajukan untuk mencegah
semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi
kerja. Secara umum keselamatan kerja dapat dikaitkan sebagai ilmu dan
penerapannya yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan
proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungan kerja serta
cara melakukan pekerjaan guna menjamin keselamatan tenaga kerja dan
aset perusahaan agar terhindar dari kecelakaan dan kerugian lainnya.
Keselamatan kerja juga meliputi penyediaan APD, perawatan mesin dan
pengaturan jam kerja yang manusiawi.
Upaya perlindungan tenaga kerja bertujuan agar tenaga kerja, orang lain
ditempat kerja dan sumber produksinya selalu dalam keadaan sehat,
selamat, aman dan sejahtera. Sehingga pada akhirnya tercapai suatu tingkat
produktifitas yang tinggi dengan tetap mengutamakan upaya keselamatan
dan kesehatan kerja. Riisko kecelakaan kerja juga bisa terjadi akibat
ketidaksesuaian kontruksi bangunan instalasi listrik, dan kebakaran dengan
peraturan perundangan yang telah dibuat.
Kegagalan pada setiap proses atau aktifitas pekerjaan, dan atau saat
terjadi kecelakaan kerja seberapapun kecilnya, akan mengakibatkan efek 5 2
kerugian . Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah kondisi
pekerja atau kelelahan , kondisi kerja danpekerjaan yang tidak aman adalah
terkait K3 di bidang Keahlian
1
dan Kelembagaan K3, SMK3. Pelaksanaan dari tema yang kami kaji akan
kami sesuaikan dengan aturan perundang undangan dari kementerian
tenaga kerja sebagai salah satu pedoman agar pelaksanaan K3 ditempat
kerja dapat terlaksana dengan baik.
2
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalahsebagai
berikut :
• Pengesahan P2K3
c. Penerapan SMK3
• Audit SMK3
D. Dasar Hukum
b. SMK3 :
• PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3.
• PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3.
• Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
• Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
Sistem Manajemen K3.
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 26 tahun 2014tentang
penyelenggaraan penilaian penerapan SMK3.
• Undang-undang Nomor13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.26 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Penilaian Penerapan SMK3.
4
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum
B. Temuan
Metode pencarian data untuk mengumpulkan informasi K3 Keahlian dan
Kelembagaan, penerapan SMK3, Industri Kapal Indonesia Makassaradalah:
- Briefing/ Induction oleh pihak perusahaan;
5
- Survey ke lokasi secara langsung sehingga bisa didapatkan data
secara visual;
- Tanya jawab dengan pihak terkait sekaligus yang menangani K3 dan
ikut mendampingi selama kunjungan.
Dengan waktu yang sangat terbatas pengumpulan data kurang
maksimal pada masing - masing proses dalam pengamatan secara visual dan
tanya jawab. Namun kelompok kami berusaha semaksimal mungkin untuk bisa
menangkap gambaran proses dan pengamatan temuan- temuan baik yang
bersifat positif maupun negatif, dalam rangka memberikan proses
pembelajaran dan feedback pada perusahaan yangdikunjungi.
1. Temuan Positif
b. Penerapan SMK3
2. Temuan Negatif
6
pengawasan kepada pekerja sehingga masih banyak pekerja yang
tidak melaksanakan kewajiban K3 ditempat kerja.
7
BAB III
ANALISA
P2K3
Sebaiknya
Struktur
Memiliki Struktur Organsasi Tim UU nomor 1 tahun
Organsasi Tim Tanggap Darurat 1970 Tentang
2
Tanggap Darurat Bencana Keselamatan Kerja
Bencana diletakkan pasal 10
ditempat yang
mudah terlihat
8
Pengesahan P2K3
PT. IKI oleh Dinas UU nomor 1 tahun
Meningkatkan
Tenaga Kerja dan 1970 Tentang
3 kelembangaan
Transmigrasi Keselamatan Kerja
terkait P2K3
Provinsi Sulawesi pasal 10
Selatan
Pengesahan P2K3
Permenaker RI nomor:
per- 02/men/1992
Tetap
tentang tata cara
menjalankan
Memiliki sertifikat penunjukan, kewajiban
4 tugas dan
ahli K3 umum dan wewenang ahli
kewajiban
keselamatan dan
sebagai ahli K3
kesehatan kerja. Pasal
2 ayat (1)
Sertifikat Ahli K3
-Undang-undang No 1
tahun 1970 Tentang
Keselamatan Kerja
Sebaiknya pasal 1 (6)
perusahaan -Permenaker RI
Memiliki 8 ahli K3 menunjuk ahli K3 nomor: per-
5 umum dan 1 ahli Listrik, ahli K3 02/men/1992 tentang
K3 Lingkungan Mekanikal dan tata cara penunjukan,
Ahli K3 kewajiban dan
Kebakaran wewenang ahli
Hasil wawancara dan keselamatan dan
observasi dilapangan kesehatan kerja. Pasal
dengan Manager HSE 2 ayat (1) dan (2)
9
SMK3
Peraturan Pemerintah
nomor 50
tahun 2012 pasal (3)
ayat (1) penerapan
SMK3 dilakukan
berdasarkan kebijakan
nasional tentang
SMK3, - peraturan
Menteri nomor 50
tahun 2012 bab 2
tentang sistem
manajemen dan
Mempertahankan keselamatan kerja
Terdapat Promosi
6 Penerapan pasal 6 dan pasal 7, -
SMK3
SMK3 UU nomor 13 tahun
2003 pasal
87 ayat 1 setiap
perusahaan wajib
menerapkan sistem
manajemen
keselamatan dan
kesehatan kerja yang
terintegrasi dengan
sistem manajemen
perusahaan
Promosi SMK3
Terdapat Piagam
Pertahankan dan
Penghargaan
meningkatkan PP No 50 Tahun 2012
Penerapan SMK3
7 Penerapan tentang penerapan
yang berarti SMK3
SMK3 pada PT. SMK3 pasal 2
telah dijalankan
IKI
dengan baik
Penghargaan Penerapan
SMK3
Sebaiknya
Perusahaan
menunjukkan
Telah dilakukan PP No 50 Tahun 2012
Surat
8 Audit Internal dan tentang penerapan
Rekomendasi
Audit Eksternal SMK3 pasal 16
Audit Internal
Hasil observasi dan
dan Audit
wawancara di lapangan
Eksternal
dengan Manager HSE
10
Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan
Transmigrasi RI No. 01
Mempertahankan
Terdapatnya Tahun 2007 Tentang
dan
9 Piagam Zero Pedoman Pemberian
meningkatkan
Accident Penghargaan K3
penerapan K3
sebagaimana yang
Penghargaan Zero tertuang pada Bab II
Accident (C)
Mempertahankan
Terdapatnya
SMK3 PP No. 50 Tahun 2012
desain tingkat
terkait penentuan tentang Penerapan
10 risiko dengan
ris iko dengan Sistem Manajemen K3
Hasil observasi dan menggunakan
mengguna kan pasal 9 ayat (3) huruf b
wawancara di lapangan HIRADC
HIRADC
dengan Manager HSE PT.
IKI
11
B. Analisa Penemuan Negatif
Foto/
No Penemuan Saran Dasar Hukum
Wawancara/Observasi
UU nomor 1
tahun 1970
PT.IKI tidak PT. IKI membuat secara fisik
Hasil observasi Tentang
1 memasang struktur struktur organisasi agar bisa
dilapangan Keselamatan
organisasinya dilihat secara umum
Kerja BAB VI
P2K3 Pasal 10
-Undang-
undang No 1
tahun 1970
Tentang
Keselamatan
Kerja pasal 1
Sebaiknya perusahaan (6)
memiliki beberapa ahli -Permenaker RI
Ahli K3 terdapat
spesialis K3 disetiap nomor: per-
Hasil wawancara dan AKU terdapat 8
2 bidangnya untuk 02/men/1992
observasi dilapangan orang ada K3 1
meminimalisir terjadinya tentang tata
spesialis lainnya
kecelakaan dan penyakit cara
akibat kerja penunjukan,
kewajiban dan
wewenang ahli
keselamatan
dan kesehatan
kerja. Pasal 2
ayat (1) dan (2)
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
13
REFERENSI
14