Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

DI PT. HEXINDO ADIPERKASA, TBK


BIDANG K3 LISTRIK, MEKANIK ( PAA DAN PTP), PESAWAT UAP
DAN BEJANA TEKAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE - 94

KELOMPOK 3

Christo Noviandy R

PENYELENGGARA

PT. INDOTAMA JASA SERTIFIKASI

Balikpapan, 28 November – 10 Desember 2022


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, sebagaimana diatur dalam pasal 1
ayat 2 PERMEN No. 50 Tahun 2012.
Untuk itu pemerintah mengeluarkan berbagai peraturan untuk kesehatan dan
keselamatan kerja yang di atur dalam UU No 1 tahun 1970 tentang keselamatan
kerja dan peraturan menteri ketenaga kerjaan RI. Jumlah pegawai pengawas
ketenagakerjaan yang ada pada saat ini dirasa masih kurang memadai, serta
minimnya pegawai pengawas spesialis yang tersebar diseluruh Indonesia yang
berakibat pada belum optimalnya sosialisasi peraturan perundang-undangan dan
pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
Guna mencegah dan menanggulangi terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja, maka diperlukan adanya inspeksi mengenai keselamatan dan
kesehatan kerja. Inspeksi tersebut merupakan langkah awal untuk mencegah
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

B. Maksud dan Tujuan


Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai suatu rangkaian kegiatan dalam
pelatihan dan Pembinaan Calon Ahli K3 Umum, dimaksudkan untuk menambah
wawasan dan pengetahuan peserta pelatihan sehingga peserta tidak hanya
memiliki pengetahuan teoritis, tapi juga memiliki pengetahuan lapangan yang
merupakan implementasi teori tersebut secara langsung.
Selain itu, PKL ini juga dimaksudkan untuk membekali pengetahuan bagi para
calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) mengenai K3,
dengan praktik nyata dalam penerapan persyaratan dan pembinaan keselamatan
dan kesehatan kerja di tempat kerja.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan salah satu bagian dari
kegiatan pelatihan dan pembinaan calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Umum (AK3U) dalam mengidentifikasi bahaya dan risiko di tempat kerja. Melalui
PKL, calon Ahli K3 Umum dapat mengetahui tugas dan tanggungjawabnya
sesuai dengan bidang yang ditentukan dalam surat keputusan penunjukannya
(SKP), seperti yang dijelaskan di dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-
02/MEN/1992 tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pasal 9 dan pasal 10.
Tujuan dari calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) ini
mengikuti PKL di PT Hexindo Adiperkasa Balikpapan, adalah agar wawasan
yang diperoleh selama PKL dapat menambah khasanah keilmuan terkait
penerapan peraturan dan norma K3 di tempat kerja nantinya. Serta melakukan
pengawasan serta perbaikan yang berkesinambungan, dalam rangka
mengurangi risiko kecelakaan kerja di perusahaan yang disebabkan oleh faktor
kelalaian manusia maupun kegagalan fungsi mesin.
Adapun tujuan penulisan laporan PKL ini, adalah untuk mengetahui
penerapan peraturan dan normal K3 di perusahaan yang dikunjungi. Dan laporan
ini juga bisa digunakan untuk sebagai masukan bagi pihak perusahaan untuk
menghindari risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengamatan sebagai berikut :
1. Pengamatan dan Penerapan K3 Konstruksi Bangunan
a. Ruang lingkup K3 Bangunan meliputi fungsi, persyaratan,
penyelenggaraan, peran masyarakat, dan pembinaan terkait konstruksi
bangunan
b. Karakteristik kegiatan proyek konstruksi bangunan
c. Jenis-jenis bahaya pada kegiatan konstruksi bangunan
d. Unsur-unsur terkait pada kegiatan konstruksi bangunan
e. Strategi penerapan K3 pada proyek konstruksi bangunan
f. Elemen program K3 proyek konstruksi bangunan
g. Pengawasan pelaksanaan K3 proyek konstruksi bangunan
h. Personil dan peralatan
i. Inspeksi rutin internal
2. Pengamatan dan Penerapan Keahlian dan Kelembagaan K3
a. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
b. Pengesahan P2K3 4
c. Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3)
d. Organisasi dan Program Kerja
e. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
3. Pengamatan dan Penerapan K3 Lingkungan Kerja dan bahan berbahaya
a. Norma K3 Lingkungan Kerja di Tempat Kerja
b. Pengelolaan Bahan Berbahaya Beracun (B3) Dasar Hukum
c. Pengertian lingkungan kerja, iklim kerja, Indeks Suhu Basah dan Bola
(ISBB), kebisingan, getaran, radiasi gelombang radio atau gelombang
mikro, radiasi ultra ungu (ultra violet), medan magnet statis, tekanan
udara ekstrim, pencahayaan, kualitas udara dalam ruangan (KUDR),
Nilai Ambang Batas (NAB), higiene, sanitasi, Bahan Kimia berbahaya,
Nilai Ambang Kuantitas (NAK), Lembar Data Keselamatan Bahan
(LDKB), label, Globally Harmonised Systems (GHS), Dokumen
Pengendalian Potensi Bahaya (DPPB), ruang terbatas (confined
spaces), bekerja pada ketinggian (working at height) dan alat pelindung
diri (APD).
d. Faktor-faktor lingkungan kerja yang berdampak pada kesehatan tenaga
kerja.
e. Penerapan higiene dan sanitasi di tempat kerja.
f. Personil K3 bidang Lingkungan Kerja.
g. Pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja.
h. Syarat-syarat K3 pada tempat kerja yang mengelola pestisida.
i. Syarat-syarat K3 pada pemakaian asbes.
j. K3 pengelolaan limbah di tempat kerja.
k. Syarat-syarat K3 bekerja pada ruang terbatas.
l. Syarat-syarat K3 bekerja pada ketinggian.
m. Syarat-syarat K3 pekerjaan pada penyelaman di dalam air.
n. Pengelolaan Alat Pelindung Diri (APD)
4. Pengamatan dan Penerapan K3 Mekanik (PAA dan PTP)
a. Norma K3 Mekanik Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut
b. Norma K3 Mekanik Pesawat Tenaga Produksi
c. Perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, penggunaan
atau pengoperasian, reparasiI modifikasi dan pemeliharaan pesawat
angkat dan angkut.
d. Personil K3 yang mengoperasikan pesawat angkat dan angkut.
5. Pengamatan dan Penerapan K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
a. Norma K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
b. Sumber potensi bahaya pada bejana tekanan dan tangki timbun,
c. Persyaratan K3 bejana tekanan dan tangki timbun.
d. Tata cara pemeriksaan dan tata laksana teknis K3 bejana tekanan dan
tangki timbun.
6. Pengamatan dan Penerapan SMK3
a. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja
b. Kebijakan dan Komitmen K3
c. Audit SMK3
d. Penghargaan K3 (Zero Accident Award Sertifikat SMK3)
e. Pengamatan dan Penerapan SMK3
7. Pengamatan dan Penerapan K3 Kesehatan Kerja
a. K3 Pemeriksaan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja dan Ergonomi K3
b. Pelaksanaan Ergonomi K3 di Tempat Kerja
c. Dasar-dasar kesehatan kerja dan peraturan perundangan norma
kesehatan kerja
d. Pelayanan Kesehatan Kerja (PKK)
e. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
f. Penyakit Akibat Kerja (PAK)
g. Gizi kerja dan penyelenggaraan makanan bagi tenaga kerja
h. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di tempat kerja
i. Pencehagan penyakit di tempat kerja
8. Pengamatan dan Penerapan K3 Penanggulangan Kebakaran
a. Personil K3 Penanggulangan Kebakaran
b. Sistem Proteksi Kebakaran; aktif (APAR, hidran, springkler,dll) dan pasif
(material dinding tahan api/fire retardant)
c. Personil pemadam kebakaran terlatih (training K3, lisensi K3, dll)
9. Pengamatan dan Penerapan K3 Instalasi Listrik
a. K3 Instalasi Penyalur Petir
b. K3 Elevator dan Eskalator
c. Personil K3 Listrik
Perancangan, Pemasangan, pemeriksaan, pengujian, pelayanan,
pemeliharaan dan pengawasannya instalasi listrik Teg > 25 V dan dayanya
> 100 W

D. Dasar Hukum sebagai berikut :


1. Dasar Hukum (Umum)
a. Undang – Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Undang – Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
2. Dasar Hukum Pengawasan Pesawat Angkat dan Angkut
a. Undang- Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Pasal 86
dan 87);
b. Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Kesehatan Kerja (pasal 2, 3, 4
dan 5);
c. Permenaker No.Per.05/Men/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut;
d. Kepmenaker No. 452/MEN/1996 tentang Pesawat Angkat dan Angkut
Jenis Rental
e. Permenakertrans No.Per.09/Men/VII/2010 tentang Operator dan Petugas
Pesawat Angkat dan Angkut.
f. Permenaker No. 33 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pengawasan
Ketenagakerjaan.
3. Dasar Hukum Bejana Tekanan dan Tangki Timbun
a. Undang - Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
b. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 33 Tahun 2016 tentang Tata
Cara Pengawasan Ketenagakerjaan.
c. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 37 Tahun 2016 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana tekanan dan Tangki Timbun.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.
PER-02/MEN/1982 tentang Kwalifikasi Juru Las di Tempat Kerja.
4. Dasar Hukum K3 Pengawasan Listrik lift dan proteksi bahaya sambaran
petir
a. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
c. Permenaker Nomor 12 Tahun 2015 tentang K3 Listrik di Tempat Kerja
d. Permenaker Nomor 33 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015 tentang K3 Listrik di
Tempat Kerja
e. Permenaker Nomor 2 Tahun 1989 tentang Pengawasan Instalasi Penyalur
Petir
f. Permenaker Nomor 31 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Permenaker
Nomor 2 Tahun 1989 tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
g. Permenaker Nomor 6 Tahun 2017 tentang K3 Elevator dan Eskalator
h. Keputusan Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan & K3 Nomor
Kep. 47/PPK&K3/VIII/2015 tentang Pembinaan Calon Ahli K3 Bidang
Listrik
i. Keputusan Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan & K3 Nomor
Kep. 48/PPK&K3/VIII/2015 tentang Pembinaan Teknisi K3 Listrik
5. Dasar Hukum Kelembagaan K3, Keahlian K3
a. Undang-undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 4 tahun 1987 tentang Panitia
Pembina Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 2 tahun 1992 tentang Tata
Cara Penunjukan, Kewajiban Dan Wewenang Ahli Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 4 tahun 1995 tentang
Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja
f. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 155 Tahun 1984 tentang
Penyempurnaan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor kep-125/MEN/1982, tentang Pembentukan Susunan dan Tata
Kerja Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasioanal, Dewan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Wilayah dan Panitia Pembina
g. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 239 tahun
2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Calon Ahli
Keselamatan dan kesehatan Kerja Umum.
h. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 02 tahun
2011 tentang Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan terhadap
Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3)
i. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 03 tahun
2011 tentang Pelaksanaan Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970
yang selanjutnya disebut Ahli K3
j. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan
Nomor 48 Tahun 2011 tentang Bidang Jasa Pembinaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
k. Kepdirjen Binwasnaker dan K3 No. 69/PPK&K3/XII/2015 tentang
Pedoman
6. Dasar Hukum SMK3
a. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Terdiri
dari 11 Bab dan 18 Pasal
b. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Terdiri dari
18 Bab dan 193 Pasal. Pasal yang mengatur tentang SMK3 pada pasal
87.
c. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3;
d. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.26 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Penilaian Penerapan SMK3
7. Dasar Hukum Kesehatan Kerja, Ergonomi
a. Undang-undang No. 3 tahun 1969 tentang Persetujuan Konvensi
Organisasi Perburuhan International Nomor 120 Mengenai Higiene Dalam
Perniagaan dan Kantor-kantor.
b. Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2019 Tentang Penyakit Akibat Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi Nomor Per-
01/Men/1976 tentang Kewajiban Latihan Hygiene Perusahaan,
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Bagi Dokter Perusahaan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor
Per01/Men/1979 tentang Kewajiban Latihan Hygiene Perusahaan,
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Bagi Tenaga Para Medis Perusahaan
d. Permenaker No. 02/Men/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
e. Permenakertrans No. Per. 01/Men/1981 tentang Kewajiban Melapor
Penyakit Akibat Kerja
f. Permennakertrnas No. Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan
Kerja
g. Permennakertrans No. Per. 11/Men/2005 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba di
Tempat Kerja
h. Permennakertrans No. Per. 25/Men/2008 tentang Pedoman Diagnosis
dan Penilaian Cacat Karena Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja
i. Permennakertrans No. Per. 15/Men/2008 tentang Pertolongan pertama
Pada Kecelakaan di Tempat Kerja
j. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No.5 Tahun 2018 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.
k. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 333 Tahun 1989 Tentang
Diagnosa dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja.
l. Kepmennakertrans No. Kep. 68/Men/IV/2004 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja.
m. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. SE.01/Men/1979 tentang
Pengadaan Kantin dan Ruang Makan .
n. Surat Edaran Dirjen Binawas No. SE. 07/BW/1997 tentang Pengujian
Hepatitis B Dalam Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
o. Surat Edaran Dirjen Binawas No. SE. 86/BW/89 tentang Perusahaan
Catering Yang Mengelola Makanan Bagi Tenaga Kerja.
p. SE 280/2010 tentang Pandemi Influenza
q. Kepdirjen PPK No. 20/DJPPK/2005 tentang Petunjuk Pelaksaan
Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja
r. Kepdirjen PPK No. 22/DJPPK/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
s. Kepdirjen No. 44/DJPPK/2012 tentang Pedoman Pemberian Pengharaan
Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS di Tempat Kerja
8. Dasar Hukum Lingkungan Kerja
a. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan R.I. Nomor 05 Tahun 2018 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.
9. Dasar Hukum K3 Pada Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya
a. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep.187/MEN/1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
b. Keputusan Dirjen PPK No. Kep. 84/PPK/X/2012 tentang Tata Cara
Penyusunan Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Besar dan
Menengah
10. Dasar Hukum dari K3 Konstruksi bangunan adalah :
a. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per.01/Men/1980 tentang K3 pada
Konstruksi Bangunan
d. SKB Menaker dan Men PU ke-174/1986 dan No. 104/KPTS/1986 tentang
K3 pada Tempat Kegiatan Konstruksi beserta Pedoman Pelaksanaan K3
pada Tempat Kegiatan Konstruksi
e. Surat edaran Dirjen Binawas No. 13/BW/1998 tentang Akte Pengawasan
Proyek Konstruksi bangunan
f. Surat Dirjen Binawas No. 147/BW/KK/IV/1997 tentang Wajib Lapor
Pekerjaan Proyek Konstruksi.
BAB II

KONDISI PERUSAHAAN

A. Gambaran umum perusahaan


1. Gambaran umum PT Hexindo Adiperkasa Balikpapan

PT. Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) didirikan pada tanggal 28 November 1988.


Kegiatan usaha Perusahaan adalah perdagangan dan penyewaan alat berat serta
pelayanan purna jual. Saat ini, Perusahaan bertindak selaku distributor alatalat berat
jenis tertentu dan suku cadang dari merek “Hitachi”, “John Deere” dan “Krupp”.
Perusahaan memulai operasi komersial pada bulan Januari 1989.

Hexindo fokus pada perdagangan alat berat serta memberikan layanan purna
jual dari merek merek terkenal seperti Hitachi dan Bell. Dan sebagai pendekatan
layanan terpadu untuk menawarkan berbagai solusi alat berat sesuai dengan
spesifikasi pelanggan, Hexindo banyak memiliki fasilitas dengan layanan lengkap
seperti: remanufaktur, pusat pengelasan, layanan daring, dan pusat pelatihan.

Visi

Menjadi perusahaan berkelas dunia dalam industry alat-alat berat di


Indonesia dengan kualitas pelayanan terbaik untuk kepuasan semua pihak
yang berkepentingan.

Misi

Menjadi mitra pelanggan yang paling dapat diandalkan dalam pengadaan


alat-alat berat sekaligus menjadi ahli yang paling dapat dipercaya dalam
memberikan solusi terbaik mengenal produk dan jasa.

Meningkatkan kualitas kinerja para karyawan seara berkesinambungan dalam


lingkungan kerja yang kondusif sekaligus membantu mereka mencapai
kesejahteraan. Menghadirkan kebanggaan di mata dunia melalui kontribusi
nyata bagi kesejahtraan umum, masyarakat dan bangsa.

Menjamin imbalan keuangan yang pasti serta mamstikan pertumbuhan yang


terus meningkat bagi investasi para pemegang saham.
2. Struktur Perusahaan

Dalam suatu perusahan struktur organisasi mempunyai peranan penting karena


dalam struktur tersebut nampak batas wewenang dan tanggung jawab setiap kepala
bagian dan kepala seksi. Berdasarkan hal itulah, PT. Hexindo Adiperkasa
Balikpapan dipimpin oleh seorang direktur utama dan direktur produksi dan
teknologi. Selanjutnya dalam operasional perusahaan maka Direktur Keuangan &
Administrasi, Direktur Pengembangan Usaha dibantu oleh beberapa Biro/unit sesuai
dengan

gambar berikut:

3.

3.

3.

3.

3.

3.

3.

3.
Fasilitas dan Sarana Perusahaan
1. Post security
2. Tempat parkir
3. Mushola
4. R. Genset
5. Kantor
6. Workshop
7. WTP area
8. Toilet
9. Branch Office hexindo Balikpapan
10. Assemble point
11. Smoking area
12. Water pond
13. Pesawat angkat angkut
14. Pesawat tenaga UAP
15. Bejana tekan

Secara Spesifik Kegiatan Observasi Kondisi Lapangan Pada Pesawat Angkat


Angkut, Pesawat Tenaga Dan Produksi Serta Pesawat Uap Dan Bejana Tekan di
PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar antara lain :

1. Pesawat Angkat Angkut


a. Hand Pallet Manual
b. Over Head Crane
c. Jip Crane
d. Gantry Crane
e. Forklift Diesel >2 Ton X 1 Unit
f. Forklift Listrik <2 Ton X 1 Unit
2. Pesawat Tenaga Dan Produksi
a. Mesin Lapping
b. Mesin Balance
c. Mesin Drying Oven
3. Pesawat Uap Dan Bejana Tekan
a. Tangki bejana tekan gas elpiji 12 kg
b. Tangki bejana tekan gas oxigen 50 kg
c. Tangki bejana tekan gas asetilena 50 kg
d. Tanki heating water
e. Washing machine
f. Boiler
g. Tanki sollar
h. Tangki timbun
4. Listrik
a. Ruang Genset
b. Penangkal petir
c. Ruang monitoring
d. Control panel

Gambaran umum perusahaan, hal-Hal Penting Terkait Pemenuhan K3, Objek


K3, jumlah tenaga kerja, luas bangunan, luas area, tipe bangunan/jumlah lantai, shift
kerja, dll.

B. Temuan
Temuan Berdasarkan data dan informasi yang ditemukan di lapangan
terdapat beberapa temuan yang kelompok III dapatkan, maka kami menguraikanya
menjadi dua:
1. Temuan positif

yaitu kesesuaian dimana segala sesuatu yang berada di lingkungan kerja


tersebut sudah sesuai dengan regulasi yang ditetapkan dan sesuai dengan dasar
hukum yang berlaku antara lain :

Temuan Positif
a. K3 Instalasi Listrik
- Terdapat Petugas Ahli K3 Listrik
- Terdapat APD Khusus Untuk Pekerjaan Bertegangan Tinggi
- Terdapat Penyalur Petir
- Terdapat safety sign
- Telah dilakukan RIKSAUJI Berkala pada Penyalur Petir
b. K3 Mekanik (PAA dan PTP)
- Operator Pesawat Angkat Dan Angkut telah mengikuti pelatihan
dan pembinaan Teknik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Bidang Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut
- Operator Pesawat Angkat Dan Angkut telah memiliki Surat Ijin
Operator (SIO)
- Pesawat Angkat Dan Angkut telah melalui Pemeriksaan dan
Sertifikasi
- serta Uji Berkala
- Pondasi pemasangan Pesawat Angkat Dan Angkut kuat dan kokoh
- Sertifikasi Operator telah sesuai dengan Kualifikasi dan kapasitas
Pesawat Angkat dan Angkut
- Operator Pesawat Tenaga Dan Produksi telah mengikuti pelatihan
dan pembinaan Teknik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Bidang Pesawat Tenaga Dan Produksi
- Operator Pesawat Tenaga Dan Produksi telah memiliki Surat Ijin
Operator (SIO)
- Kondisi Mesin Dan Perawatan mesin Pesawat Tenaga Dan
Produksi Dalam Kondisi Baik
- Pondasi Dan Konstruksi Pesawat Tenaga Produksi Kuat Dan
Kokoh
- Terdapat Tombol Penggerak Dan Penghenti Pada Pesawat Tenaga
Produksi
- Pesawat Tenaga Dan Produksi telah melalui Pemeriksaan dan
Sertifikasi serta Uji Berkala
- Terdapat safety sign
c. K3 Pesawat Uap Dan Bejana Tekan
- Telah tersedia tempat penyimpanan Tabung Bertekanan (Bejana
Tekan)
- Lokasi Gudang penyimpanan Tabung Bertekanan (Bejana Tekan)
memiliki sirkulasi udara yang baik (Ventilasi yang cukup) dan
memiliki pintu keluar atau pintu penyelamatan
- Lantai Gudang atau tempat penyimpanan Tabung Bertekanan sudah
rata, bersih dan tidak licin
- Lantai Gudang atau tempat penyimpanan Tabung Bertekanan
terbuat dari lantai beton
- Tabung Bertekanan telah dipasang Katup Pengaman
- Pekerja atau personel yang menggunakan Tabung Bertekanan telah
mengikuti pelatihan dan pembinaan Teknik Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja (K3) Bidang Las
- Terdapat safety sign
d. K3 Tangki Timbun
- Pondasi dan konstruksi Tangki Timbun kuat dan kokoh telah
dilakukan pengecekan berkala
- Terdapat safety sign
2. Temuan Negatif
Temuan negatif, yaitu ketidaksesuaian antara dasar hukum K3 dengan yang
telah terjadi di lingkungan kerja, sehingga dapat menyebabkan resiko bagi pekerja
dan orang-orang yang berada di lingkungan tersebut antara lain :
a. K3 listrik
- Lampu ruangan tidak menyala ketika ada pemadaman listrik secara
tiba-tiba
b. K3 mekanik (PAA dan PTP)
- Tidak ada jalur sirkulasi untuk alat ketika sedang pengangkutan/
pemindahan
- Terdapat tumpahan air,oli dan karbon di lantai dan tidak di bersihkan
c. K3 pesawat uap dan bejana tekan
- Peletakan gas LPG tidak pada tempatnya
BAB III

ANALISA TEMUAN HASIL OBSERVASI

Analisa Temuan Positif

K3 listrik

N Foto Lokasi Temuan Analisis Saran/ Dasar


o Rekomendasi hukum
1 worksho Perusahaa Safety Memastikan safety Undang
p n memiliki sign yang sign dapat terbaca undang No.
safety sign terdapat dan dapat dipahami 1 Tahun
di dengan jelas oleh 1970, pasal
workshop tenaga kerja 14

2 Halaman Penangkal Telah Memastikan Permenake


belakang petir tersedia 2 penangkal petir r No. 31
mushola penangka telah terinstalasi tahun 2015
l petir sesuai dengan pasal 49
peraturan yang (a)
berlaku

K3 mekanik PAA dan PTP

No Foto Lokasi Temuan Analisis Saran/ Dasar


Rekomendasi hukum
1 workshop .Perusahaan Forklift Pengoperasian dan Permen No
memiliki dapat pemakaian sesuai 08 Tahun
Forklift di berfungsi dengan jenis dan 2020
lokasi dengan baik kapasitasnya. Tentang
tersebut dan layak Keselamatan
sebanyak 2 untuk dan
jenis dioperasikan Kesehatan
Kerja
Pesawat
Angkat dan
Angkut.
2 office Sertifikat Operator Pelatihan K3 harus UU No. 1
spesialis Pesawat tetap dipertahankan tahun 1970
dan Surat Angkat dan dan rutin dilakukan tentang
Izin Angkut telah serta penambahan Keselamatan
Operasional mempunyai pelatihan khusus kerja Pasal
Pesawat SIO dan spesialis PAA dan 13
Angkat dan masih PTP serta memiliki •
Pesawat berlaku SIO adalah Permenaker
Angkut (PAA) kewajiban operator RI No. 8
dan wajib tahun 2020
diperpanjang dalam tentang K3
kurun waktu 5 Pesawat
tahun. Angkat dan
Angkut
Pasal 140
ayat (1) dan
pasal 165
ayat (2)
bagian a
3 Worksho Perushaan Mesin Permenaker
p memiliki balancing No. 38 tahun
balancing telah 2016 tentang
machine memiliki keselamatan
sertifikat dan
kesehatan
kerja
pesawat
tenaga dan
produksi,
pada pasal 4
(1), pasal 5
(4), pasal
110 (1),
pasal
4 workshop Terdapat Permenaker
mesin drying No. 38 tahun
oven 2016 tentang
keselamatan
dan
kesehatan
kerja
pesawat
tenaga dan
produksi,
pada pasal 4
(1), pasal 5
(4), pasal
110 (1),
pasal

K3 pesawat UAP dan Bejana tekan

N Foto Lokasi Temua Analisis Saran/ Dasar


o n Rekomendasi hukum
1 worksho Boiler Telah Undang
p terpasang undang
Safety sign, verordening
penempatan stoom
boiler sudah ordonnantie
sesuai K3 1930 pasal
19

2 worksho Tabung Pengoperasian Katup pengaman Permenake


p Gas tabung harus rutin r No. 37
oxygen nitrogen dilakukan tahun 2016
sesuai dengan pemeriksaan agar tentang K3
aturan tidak terjadi Bejana
pengoperasian kebocoran tekanan
, Tabung dan tangki
Bertekanan timbun
telah dipasang pada pasal
katup 19 dan
Pengaman pasal 48
dan Regulator ayat (3) dan
ayat (4)

Analisa Temuan Negatif

1. K3 listrik

N Foto Lokasi Temuan Analisis Saran/ Dasar


o Rekomendasi hukum
1 worksho Aliran Aliran listrik Membuat generator Permenake
p listrik dari khusus untuk main r no 12
generato generator office tahun 2015
r tidak tidak pasal 3 (b)
sampai mengcover dan pasal 6
ke main sampai ke (1)
office main office
ketika ada
pemadama
n listrik
K3 mekanik (PAA dan PTP)

N Foto Lokasi Temuan Analisis Saran/ Dasar


o Rekomendasi hukum
1 workshop Tidak ada Jalur Membuat jalur Permenake
jalur khusus pemindahan khusus untuk r no 8 tahun
untuk barang jadi pemindahan barang 2020 pasal
pemindaha satu dengan dan alat 3 (a)
n barang jalur sirkulasi
orang dan
pengunjung
2 Worksho Tumpahan Tumpahan Melakukan Permenake
p cairan cairan oli ini pembersihan setiap r RI no 38
oli,karbon tumpah melakukan kegiatan tahun 2016
dan air di memenuhi pekerjaan pasal 3 (c)
lantai kerja lantai kerja
dan bias
mengakibatka
n kecelakaan
kerja
K3 Pesawat UAP dan Bejana Tekan

N Foto Lokasi Temuan Analisis Saran/ Dasar


o Rekomendasi hukum
1 Belakang Lokasi Jika ada Memindahkan Undang-
worksho boiler jauh kebocora boiler ke tempat undang
p dari n atau yang mudah tahun 1930
pengamata trouble dijangkau pasal 13
n susah di ayat 1
deteksi

2 worksho Empty Tag Empty tag Meletakan empty Permenake


p tidak di letakan tag di tempat yang r RI no 37
terdapat di di seharusnya agar tahun 2016
tabung gantung mudah dideteksi Lampiran 1
di pagar tabel 3
pembatas
tabung
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan kami di PT. Hexindo Adiperkasa Balikpapan, dapat
diperoleh kesimpulan bahwa, kami menemukan beberapa temuan terkait K3 listrik, K3
mekanik (PAA dan PTP) dan pesawat uap dan bejana tekan. Diantaranya temuan positif
dan negatif
B. Saran
BAB V

DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI

Company Profile PT Hexindo Balikpapan


Https://Www.Hexindo-Tbk.Co.Id/Id/Company/About-Hexindo/Company-Profile/

Observasi Lapangan

Buku Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Keselamatan Dan Kesehatan


Kerja Jilid 1 dan 2

Anda mungkin juga menyukai