DISUSUN OLEH :
PENYELENGGARA
PT. CENTRA ARTHA PRIMA INDONESIA
YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
kerja lapangan ahli K3 umum di PT Mitra Adi Jaya pada tanggal 25 Maret
oleh PT Centra Artha Prima. Laporan PKL ini berisi tentang pengawasan
Hormat Kami,
Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I..........................................................................................................................
PENDAHULUAN........................................................................................................
C. RUANG LINGKUP........................................................................................
D. DASAR HUKUM...........................................................................................
BAB II.........................................................................................................................
KONDISI PERUSAHAAN..........................................................................................
C. KEBIJAKAN K3 PERUSAHAAN..................................................................
F. ALUR PRODUKSI........................................................................................
G. TEMUAN.......................................................................................................
A. Latar Belakang
Pesawat Uap atau Ketel Uap adalah suatu pesawat yang dibuat
untuk mengubah air didalamnya, sebagian menjadi uap dengan jalan
pemanasan dengan menggunakan pembakaran dari bahan bakar.
Ketel uap dalam keadaan bekerja, adalah sebagai bejana yang
tertutup dan tidak terhubung dengan udara luar selama pemanasan,
maka air akan mendidih dan berubah menjadi uap panas dan
bertekanan, sehingga berpotensi terjadinya ledakan jika terjadi
kelebihan tekanan (Over Pressure).
Maka dari itu, kami ingin mengetahui potensi resiko bahaya yang
terdapat di PT. Mitra Adi Jaya (MAJ) dalam bidang kesehatan dan
kelembagaan beserta penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang mana dalam laporan ini dibahas
mengenai K3 mekanik serta Pesawat Uap Bejana Tekan, yang
selanjutnya akan dilakukan proses analisa kesesuaian dan
ketidaksesuaian penerapan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dengan fakta yang ada di lapangan.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari praktik lapangan ini adalah untuk mengetahui
sistem keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Mitra Adi Jaya (MAJ)
dan analisa kesesuaian dan ketidaksesuaian peraturan perundang-
undangan yang berlaku tentang K3 Mekanik (Pesawat Tenaga dan
Produksi, Pesawat Angkat dan Angkut), Uap dan Bejana Tekan
dengan kondisi sebenarnya di lapangan.
D. Dasar Hukum
Dasar hukum tentang K3 Mekanik, Pesawat Uap, Operator
Pesawat Uap dan Bejana Tekanan adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Uap Tahun 1930
2. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
3. Peraturan Peerintah No. 17 Tahun 1948 tentang Pemeriksaan
Pesawat Uap
4. Permenaker No. PER. 01/MEN/1982 tentang bejana Tekan
5. Permenaker Per. 01/Men/1988 tentang Jumlah Operator Pesawat
Uap
6. Permenaker No. Per 37/Men/2016 tentang Bejana Tekan dan
Tangki Timbun
7. Permenaker No. Per 38/Men/2016 tentang Pesawat Tenaga dan
Produksi
8. Permenaker No. 08 Tahun 2020 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut
9. SKB Dirjen Hubla dan Dirjen Binawas No. PP.72/3/9-99 KEP.
507/BW/1999 tentang Pemeriksaan dan Pengujian terhadap
Pesawat Angkat dan Angkut, Pesawat Uap dan Bejana Tekan yang
berada di Kapal dan Pelabuhan.
10.
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
1) Visi
Visi PT. Mitra Adi Jaya adalah “Menjadi Mitra Produksi Sigaret yang
mengutamakan keamanan, keselamatan, kualitas dan
produktifitas dalam menjamin kepuasan Mitra, Pemilikdan
Karyawan”.
2) Misi
Misi PT. Mitra Adi Jaya adalah “Meningkatkan taraf hidup
masyarakat pra sejahtera dan menciptakan lapangan kerja
untuk mengurangi pengangguran serta memacu kegiatan ekonomi
masyarakat sekitar”.
B. Temuan
1. Temuan Positif
Lokasi Temuan
No Temuan Foto Temuan
Lokasi Temuan
No Temuan Foto Temuan
14
Analisa
Dasar Hukum
No Temuan Foto Temuan temuan Saran/Rekomenda Bunyi Ayat
si
1 Pengesahan Izin pemakaian 1. Pemeriksaan UU No 1 Tahun 1970 Pasal 4 Pasal 4 Ayat 2
izin pemakaian alat dan pengujian Ayat 2 “Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-
alat forklift di memastikan Forlkif harus Permenaker No. 38 Tahun prinsip teknis ilmiah menjadi suatu
gudang bahan bahwa alat dilakukan 2016 Pasal 5 Ayat 4 kumpulan ketentuan yang disusun secara
baku tembakau yang secara berkala teratur, jelas dan praktis yang mencakup
dan forklift digunakan bidang konstruksi, bahan, pengolahan dan
dapat sudah melalui pembuatan, perlengkapan alat-alat
digunakan proses perlindungan, pengujian dan pengesahan,
pemeriksaan pengepakan atau pembungkusan,
dan dapat pemberian tanda-tanda pengenal atas
digunakan bahan, barang, produk teknis dan aparat
dengan aman produk guna menjamin keselamatan
barang barang itu sendiri, keselamatan
tenaga kerja yang melakukannya dan
keselamatan umum.”
Pasal 5 Ayat 4
“Pemakaian atau pengoperasian Pesawat
tenaga dan Produksi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 harus dilakukan
pemeriksaan dan pengujian sebelum
digunakan serta dilakukan pemeliharaan
secara berkala.”
BAB III
ANALISIS
Tingkat risiko:
Resiko diterima = 1-2
Resiko menengah = 3-6
Resiko substansial = 8-15
Resiko tinggi = 16-20
Resiko sangat tinggi = 25
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1. PT. Mitra Adi Jaya sudah menerapkan sistem K3 didalam
perusahaannya
2. Implementasi K3 yang terdapat pada PT. Mitra Adi Jaya pada bidang
K3 Mekanik yang berdampak positif adalah:
a. adalah adanya pengesahan izin pemakaian alat forklift dan forklift
dapat digunakan,
b. sudah dilaksanakannya riksa uji berkala alat forklift per 1 tahun,
c. adanya bukti pengecekan kondisi forklift oleh operator yang telah
memiliki SIO sebelum digunakan,
d. adanya alat pelindung dan perlengkapan forklift,
e. adanya penandaan tombol penggerak dan penghenti untuk
mesin forklift,
f. pemakaian alat tidak melebihi dari spesifikasi teknis beban
maksimal dari pabrik.
g. Spesifikasi beban maksimal 1,5 ton dan digunakan 1,3 ton,
h. forklift ditempatkan pada area dan jalur khusus dan telah ditandai
dan diberi rambu-rambu,
i. terdapat rambu peringatan penggunaan forklift, adanya Standar
Operasional untuk penggunaan forklift,
j. tabung oxygen sudah dilakukan pengecekan (checklist) dan
ditempatkan disamping tempat tidur.
3. Pada PT. Mitra Adi Jaya terdapat temuan negatif, yaitu sebagai
berikut:
a. tidak memiliki check list inspeksi dan belum dilakukannya uji
riksa berkala pada alat compressor,
b. tidak ada pelindung mata pada mesin gerinda,
c. tidak adanya sertifikasi operator mesin perkakas dan produksi
b. Saran
Saran yang dapat kami sampaikan untuk perbaikan penerapan K3
pada perusahaan PT. Mitra Adi Jaya dari penilaian resiko masuk dalam kategori
resiko sedang maka perlu tindakan perbaikan umum yang dapat dijadwalkan
untuk mematuhi aturan yang sudah ditetapkan oleh perundang undangan
sebagai berikut:
1. Pemeriksaan dan pengujian Forlkif harus dilakukan secara berkala
2. Perlu emperhatikan Batasan waktu yang baik untuk menentukan
apakah forklift masih berfungsi dengan baik/perlu dilakukan uji
3. Perlu ditambahkan alat pelindung dan perlengkapan forklift menambah
keamanan untuk operator forklift
4. Penandaan pada tombol memastikan operator tidak menekan tombol
yang salah atau tertukar
5. Pastikan dilakukan pengecekan pemakaian tidak melebihi kapasitas
forklift
6. Lihat secara berkala apabila ada rambu-rambu peringatan yang telah
usang dan tulisan tidak terlihat agara segera diganti
7. Lihat secara berkala apabila ada rambu-rambu/SOP peringatan yang
telah usang dan tulisan tidak terlihat agara segera diganti dan Lakukan
sosialisasi berkala mengenai SOP
8. Lakukan pengencekan secara berkala karena oksigen dalam tabung
masa kadaluarsa 3 tahun.
9. Teknisi harus memiliki sertifikasi operator mesin perkakas dan produksi
di bengkel sesuai dengan peruntukkannya
10. Tidak dapat mengetahui isi dari bejana tekan tersebut, sehingga dapat
terjadi kesalahan dalam pengisian ulang
11. Tidak adanya jalur khusus atau pembatas untuk forklift dapat
meningkatkan potensi kecelakaan yakni karyawan dapat tertabrak
forklift jika karyawan berjalan di jalur yang dilalui forklift tapi jalur khusus
forklift itu tidak diberi pembatas.
12. Perlu ditambahkan masa waktu penggunaan forklift (Saran dari Teguh
Dwi Putra)
13. Penggunaan APD berupa sarung tangan di bidang produksi perlu
ditingkatkan (saran dari Sisca Amelya J. dan Mulidanto)
LAMPIRAN
Lampiran 1. Penilaian Resiko
PELUANG (kemungkinan atau peluang kejadan tersebut terjadi)/P
KATEGORI PENJELASAN NILAI
Sangat mungkin
Sangat mungkin atau hampr pasti akan terjadi (peluang terjadinya 1 kali dalam 10 kali kesempatan) 10
terjadi/hampir pasti
Dapat terjadi atau suatu hal yang tidak mungkin untuk terjadi (peluang terjadinya 1 kali dalam 100 kali kesempatan)
Mungkin terjadi 6
Tidak biasa namun Dapat merupakan kejadian yang tidak biasanya akan terjadi namun kemungkinannya tetap ada (peluang terjadinya 1 kali dalam
3
bisa terjadi 1000 kali kesempatan
Kecil Kemungkinan terjadinya kecil atau merupakan suatu kebetulan (peluang terjadinya 1 kali dalam 10.000 kali kesempatan
1
kemungkinannya
Sangat kecil Sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi / terjadi setelah bertahun-tahun terpapar (peluang terjadinya 1 kali dalam 100.000 kali
0.5
kemungkinannya kesempatan)
Secara praktek tidak mungkin terjadi / hampir tidak mungkin terjadi (peluang terjadinya 1 kali dalam 1000.000 kali kesempatan)
Tidak mungkin terjadi 0.2
26
A KIBAT ( keparahan dari hasil yang dikeluarkan oleh suatu kejadian seperti: cidera, sakit, dll)/C
KATEGORI PENJELASAN NILAI
Katastropi menimbulkan banyak korban jiwa 100
Bencana Menimbulkan beberapa korban jiwa 40
Sangat serius menimbulkan satu kematian 15
Serius menimbulkan cidera serius (menyebabkan cacat anggota tubuh) 7
Perawatan medis menimbulkan cidera yang memerlukan perawatan medis 3
Perawatan P3K Cidera yang bersifat minor atau hanya memerlukan pengobatan P3K 1
Penilaian Resiko
diatas 400 resiko sangat tinggi, lakukan penghentian kegiatan segera
200 - 400 resiko tinggi, perbaikan dengan segera (keterlibatan manajemen)
50 - 200 resiko substansial, perlu tindakan perbaikan
10-50 resiko sedang, perlu tindakan perbaikan umum namun dapat dijadwalkan
dibawah 10 resiko rendah
Note :Rumus Rating Resiko (RR) = Peluang (P) X Pemarapan (E) X Konsekuensi (C)
LAMPIRAN