Anda di halaman 1dari 32

CENTER OF POLICY AND DEVELOPMENT STUDIES

DIGITAL TRANSFORMATION AND IT’S IMPACT ON BUSINESS AND EDUCATION STRATEGY


OLEH :
ANDHANG BUDHY HARSA, SE, S.Sos, M.AP
Kepala Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota Batu
Kepala SPI Perseroan Terbatas (PT) Batu Wisata Resource (Perseroda)
Kepala SPI Lembaga Penyiaran Publik Lokal ATV Batu

23 MARET 2022

1
Transformasi Digital - Keterkaitan Digital Era dan Pelayanan Publik1
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan
Strategi Nasional Pengembangan e-Government, pada Lampiran I,
memuat 3 hal penting yang relevan hingga saat ini, yaitu, tentang :
1. Motivasi Kebijakan E-Government;
2. Strategi Pengembangan E-Government;
3. Langkah Pelaksanaan;

2
Transformasi Digital - Keterkaitan Digital Era dan Pelayanan Publik2
Motivasi Kebijakan E-Government, Tuntutan Perubahan1 dan Pemerintah
yang Diharapkan2, artinya “Pemerintah harus lebih terbuka terhadap
derasnya aliran ekspresi aspirasi rakyat dan mampu menanggapi secara
cepat dan efektif”
…selain daripada itu kenyataan telah menunjukkan bahwa penggunaan
media elektronik merupakan faktor yang sangat penting dalam berbagai
transaksi internasional, terutama dalam transaksi perdagangan….

3
Transformasi Digital - Keterkaitan Digital Era dan Pelayanan Publik3
Strategi Pengembangan E-Government, dengan mempertimbangkan
kondisi saat ini, pencapaian tujuan strategis E-Government perlu
dilaksanakan melalui 6 (enam) strategi yang berkaitan erat, yaitu,
Mengembangkan sistem pelayanan yang andal dan terpercaya, serta
terjangkau oleh masyarakat luas1, Menata sistem manajemen dan
proses kerja pemerintah dan pemerintah daerah otonom secara
holistik2, Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal3,
Meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan indutri
telekomunikasi dan teknologi informasi4, Mengembangkan kapasitas
SDM baik pada pemerintah maupun pemerintah daerah otonom,
disertai dengan meningkatkan E-Literacy masyarakat5, Melaksanakan
pengembangan secara sistematik melalui tahapan-tahapan yang
realistik dan terukur6

4
Langkah Pelaksanaan
Penerbitan Paket Regulasi tentang Digitalisasi Pelayanan Publik
Dasar Hukum Digitalisasi Pelayanan Publik1
1. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
2. Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
3. Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik;
4. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik;
5. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
6. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;

5
Dasar Hukum Digitalisasi Pelayanan Publik2
7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah;
8. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 13 Tahun 2016
tentang Hasil Pemetaan Urusan Pemerintahan Daerah di Bidang
Komunikasi dan Informatika;
9. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 14 Tahun 2016
tentang Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah Bidang Komunikasi
dan Informatika;

6
Operasionalisasi Digitalisasi Pelayanan Publik
1. Buku Panduan Penyusunan Masterplan Smart City - Gerakan Menuju
100 Smart City Tahun 2017;
2. Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian
Komunikasi dan Informatika dengan Kepala Daerah Tahun 2018
Tentang Pelaksanaan Program Menuju 100 Smart City di Indonesia;
3. Guideline Masterplan Smart City - Gerakan Menuju 100 Smart City
Tahun 2019. GUIDELINE MASTERPLAN SMART CITY enuju 100 Smart
City

7
Buku Panduan Penyusunan Masterplan Smart City
Gerakan Menuju 100 Smart City Nasional
Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, pada
Bab I, Ketentuan Umum, Pasal 1, Ayat (1), berbunyi, Pelayanan Publik
adalah kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, pada
Bab I, Ketentuan Umum, Pasal 1, Ayat (2), berbunyi, Penyelenggaran
Pelayanan Publik yang selanjutnya disebut Penyelenggara adalah
institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang
dibentuk berdasarkan undang undang untuk kegiatan pelayanan publik,
dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan
pelayanan publik.

8
Buku Panduan Penyusunan Masterplan Smart City
Gerakan Menuju 100 Smart City Nasional

“Melakukan pembangunan menggunakan pendekatan smart city


dalam dunia yang makin dinamis saat ini bukan lagi pilihan,
melainkan sudah menjadi kebutuhan, khususnya bagi pemerintah
dalam memberikan pelayanan publik yang lebih cepat dan efisien.
Dalam Musrenbang nasional baru-baru ini, Presiden Jokowi
menyampaikan bahwa kompetisi saat ini bukan lagi antar negara
yang kuat dengan yang lemah, melainkan negara yang cepat
mengalahkan negara yang lambat dalam memberikan layanan”
Jakarta, 10 Juli 2017
Menteri Komunikasi dan Informatika
Rudiantara
9
Buku Panduan Penyusunan Masterplan Smart City
Gerakan Menuju 100 Smart City Nasional

Ketentuan Umum
Smart City atau Smart Region atau Daerah/Kota/kabupaten pintar adalah
konsep pengelolaan kota/kabupaten berkelanjutan dan berdaya saing
yang dibangun untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih
aman, lebih mudah, lebih sehat, dan lebih makmur dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi serta inovasi yang
diarahkan untuk perbaikan kinerja, meningkatkan efisiensi, dan
melibatkan partisipasi masyarakat.

10
GUIDELINE MASTERPLAN SMART CITY
Gerakan Menuju 100 Smart City

Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika


Kementerian Komunikasi dan Informatika
Membangun Ekosistem Smart City di Indonesia
• Pemangku dan • Penyedia solusi
pelaksana kebijakan (hardware,
yang berhubungan
dengan Smartcity
software,
• Pemerintah daerah infrastruktur,
solusi
TECHNOLOGY
PARTNER/
GOVERNMENT
INDUSTRI
PARTNER
Menuju
100
SMART
CITY
ASOSIASI/
KOMUNITAS/ MEDIA PARTNER
AKADEMISI/
KONSULTAN
• Asosiasi • Konsep
• Akademisi, • Penyedia Content,
konsultan materi
• Developer • Portal, promosi
Elemen Pembangunan Smart City
Health
ony 1. Public SERVICE, Meningkatkan kinerja Pelayanan Public

Mo
2. BUREAUCRACY, Meningkatkan kinerja Birokrasi
rm

bili
Ha

ty
Pemerintah
Community Industry 3. Public POLICY, Peningkatan efisiensi Kebijakan Publik
4. TOURISM, Membangun ekosistem Pariwisata
g

We
rnin

5. BUSINESS, Membangun daya saing bisnis (TTI dan Industri

lfa
Lea

Kreatif)

re
6. City APPEARANCE, Penataan Wajah Kota

on
7. INDUSTRY, Penataan Industri primer, skunder, tersier
Se

ti
sac
8. WELFARE, Peningkatan Kesejahteraan masyarakat
cu
rity

n
9. TRANSACTION, Membangun ekosistem Keuangan

Tra
10. HARMONY, Harmonisasi lingkungan yang Nyaman
tion

Tou
11. HEALTH, Menjamin fasilitas dan pelayanan Kesehatan
tec

ris
12. MOBILITY, Membangun Transportasi dan Logistik
Pro

m 13. COMMUNITY, Membangun Masyarakat yang smart


e ss 14. LEARNING, Membangun sistem Edukasi
15. SECURITY, Menjamin Keamanan & Keselamatan
Wa

16. PROTECTION, Perlindungan Lingkungan


in
st e

Bus

17. WASTE, Tata kelola Sampah dan Limbah


Energy Appearance 18. ENERGY, Membangun daya saing Energi yang
berkelanjutan.
Se

icy
rv

Pol
ic e

Bureaucracy
Source: Citiasia Inc.
(1) Smart Governance

Sasaran : mewujudkan tata kelola dan tata pamong pemerintahan daerah yang ekfektif, efisien,
komunikatif, dan terus melakukan peningkatan kinerja birokrasi melalui inovasi dan adopsi
teknologi yang terpadu.
(2) Smart Branding

Sasaran : peningkatan daya saing daerah dengan penataan wajah kota dan pemasaran potensi
daerah baik dalam lingkup lokal, nasional maupun internasional.
(3) Smart Economy
Sasaran : mewujudkan ekosistem yang mendukung aktifitas ekonomi masyakat yang selaras dengan
sektor ekonomi unggulan daerah yang adaptif terhadap perubahan di era informasi saat ini, serta
meningkatkan financial literacy masyarakat melalui berbagai program diantaranya mewujudkan
less-cash society .
(4) Smart Living

Sasaran : mewujudkan lingkungan tempat tinggal yang layak tinggal, nyaman, dan efisien.
(5) Smart Society

Sasaran : mewujudkan ekosistem sosio-teknis masyarakat yang humanis dan dinamis, baik fisik
maupun virtual untuk terciptanya masyarakat yang produktif, komunikatif, dan interaktif dengan
digital literacy yang tinggi.
(6) Smart Environment

Sasaran : mewujudkan tata kelola lingkungan yang baik, bertanggung-jawab, dan berkelanjutan.
Pemerintah Kota Batu dan Digitalisasi Pelayanan Publik
1. Peraturan Wali Kota Batu Nomor 78 Tahun 2017 tentang Master Plan
Batu Smart City, pada Bab I, Ketentuan Umum, Pasal 1, Ayat (9), yang
berbunyi, Master Plan Batu Smart City merupakan rencana induk
dalam pembangunan, pengembangan, dan pengelolaan Batu Smart
City yang bersifat menyeluruh (komprehensif) dan terpadu (integratif);
2. Peraturan Wali Kota Batu Nomor 79 Tahun 2017 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Unit
Pengelola Batu Smart City, pada Bab I, Ketentuan Umum, Pasal 1,
Ayat (12), yang berbunyi, Unit Pengelola Batu Smart City yang
selanjutnya disebut Unit Pengelola adalah Unit Pengelola Smart City
Pemerintah Kota Batu yang dikelola oleh Dinas Komunikasi dan
Informatika;

20
Pemerintah Kota Batu dan Digitalisasi Pelayanan Publik
3. Peraturan Wali Kota Batu Nomor 42 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
Pemerintahan Kota Batu, pada Bab I, Ketentuan Umum, Pasal 1,
Ayat (9), yang berbunyi, Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik,
yang selanjutnya disingkat SPBE adalah penyelenggaraan
pemerintahan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk memberikan layanan kepada pengguna SPBE;
4. Peraturan Wali Kota Batu Nomor 42 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
Pemerintahan Kota Batu, pada Bab I, Ketentuan Umum, Pasal 1,
Ayat (11), yang berbunyi, Pengguna Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik yang selanjutnya disebut pengguna SPBE adalah semua
pemangku kepentingan yang memanfaatkan layanan SPBE, antara
lain Pemerintah, masyarakat dan pelaku usaha.

21
Pemerintah Kota Batu dan Digitalisasi Pelayanan Publik
Sejak Tahun 2017 s.d 2021
1. Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (e-planning);
2. Sistem Informasi Perencanaan Penganggaran Daerah (e-budgeting);
3. Sistem Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik (SPSE);
4. Sistem Informasi Manajemen Pendapatan Asli Daerah (SIMPADA);
5. Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA);
6. Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA);
7. Sistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan (SMEP);
8. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (e-SAKIP);
9. Sistem Analisa Jabatan dan Analisa Beban Kerja;
10. Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK)
11. Sistem Informasi Pelayanan Publik (SIPP)
12. Sistem Survey Kepuasan Masyarakat (e-SKM)
22
Hasil Kualitas Pelayanan Publik
Nilai Indeks Pelayanan Publik (IPP), dengan cara evaluasi oleh
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
dengan 6 (Enam) unsur minimal yang dinilai, yaitu Kebijakan Pelayanan 1,
Profesionalisme2, Sarana Prasarana3, Sistem Informasi Pelayanan Publik4,
Konsultasi dan Pengaduan5, Inovasi6
Nilai IPP 3,51 untuk Tahun 2019 ; 3,35, untuk Tahun 2020

Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), dengan cara Survey Kepuasan


Masyarakat (SKM), dengan 9 (Sembilan) unsur minimal yang dinilai, yaitu
Persyaratan1, Prosedur2, Waktu Pelayanan3, Biaya4, Produk Spesifikasi
Jenis Pelayanan5, Kompetensi Pelaksana6, Perilaku Pelaksana7,
Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan8, Sarana dan Prasarana9
Nilai IKM 77,73, untuk Tahun 2017 ; 87,72, untuk Tahun 2018
Nilai IKM 78,99, untuk Tahun 2019 ; 79,38, untuk Tahun 2020
23
Hasil Kualitas Pelayanan Publik
Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dengan cara
evaluasi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi dan Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, dengan
5 (Lima) Komponen yang dinilai, yaitu Perencanaan Kinerja1, Pengukuran
Kinerja2, Pelaporan Kinerja3, Evaluasi Internal4, dan Capaian Kinerja5
Nilai SAKIP 42,03 untuk Tahun 2017 ; 61,89 untuk Tahun 2018
Nilai SAKIP 63,00 untuk Tahun 2019 ; 64,54 untuk Tahun 2020

Opini BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Batu, dengan cara
pemeriksaan (audit), atas Kualitas Saji dan Kesesuaian dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP)1, Kepatuhan Terhadap Peraturan
PerundangUndangan2 dan Tindak Lanjut atas hasil Temuan sebelumnya3,
berkualifikasi, Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk Tahun 2017, 2018,
2019 dan 2020

24
Lain Lain :
1. Nilai Investasi yang masuk, sebesar Rp. 401 Milyar pada Tahun
2014, sebesar 487 Milyar pada Tahun 2015, sebesar Rp. 1,9 Triliun
pada tahun 2016, sebesar Rp. 1,7 Triliun pada Tahun 2017, sebesar
Rp. 1,2 Triliun pada Tahun 2018, sebesar Rp. 1,9 Triliun pada Tahun
2019 dan sebesar Rp. 1,3 Triliun pada Tahun 2020, jadi total Nilai
Investasi yang masuk mulai Tahun 2014 s.d 2020, sebesar kurang
lebih Rp. 8,8 Triliun;
2. Nilai Pendapatan Asli Daeah (PAD), dalam Rupiah, tercatat,
realisasi sebesar 149.423.863.144,26 pada Tahun 2017, sebesar
162.574.646.582,18 pada Tahun 2018, sebesar
183.717.261.619,50 pada Tahun 2019, sebesar
136.766.244.409,64 pada Tahun 2020.

25
PT. Batu Wisata Resource (Perseroda) dan Digitalisasi Pelayanan Publik

Dasar Hukum Pendirian


Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2009 tentang Perseroan Terbatas Batu
Wisata Resource, yang kemudian diganti dengan Peraturan Daerah Kota
Batu Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perseroan Terbatas Batu Wisata
Resource, pada Bab I, Ketentuan Umum, Pasal 1, Ayat (7), yang berbunyi,
Perseroan Terbatas Batu Wisata Resource yang selanjutnya disingkat PT.
BWR adalah Badan Usaha Milik Daerah berbentuk Perseroan Terbatas
milik Pemerintah Kota Batu bertugas mengembangkan sarana untuk
kemajuan ekonomi Kota Batu melalui usaha pelayanan kepariwisataan1,
perdagangan2, jasa keuangan3 dan jasa pendidikan dan pelatihan4

26
PT. Batu Wisata Resource dan Digitalisasi Pelayanan Publik

Maksud dan Tujuan Pendirian


Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perseroan
Terbatas Batu Wisata Resource, pada Bab II, Maksud, Tujuan dan Asas,
Pasal 2, yang berbunyi, Maksud pembentukan PT. BWR adalah : a. untuk
mengembangkan potensi peluang daerah dan pemberdayaan Sumber
Daya Manusia (SDM) di Kota Batu; dan b. mampu memberikan
pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat dan membantu
menggerakkan perekonomian daerah, serta memberikan kontribusi
terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)

27
PT. Batu Wisata Resource dan Digitalisasi Pelayanan Publik

Maksud dan Tujuan Pendirian


Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perseroan
Terbatas Batu Wisata Resource, pada Bab II, Maksud, Tujuan dan Asas,
Pasal 3, yang berbunyi, Pembentukan PT. BWR bertujuan untuk : a.
menarik minat penanam modal dalam negeri dan luar negeri untuk
bersama PT. BWR dalam mengembangkan usaha jasa keuangan,
perdagangan, pariwisata, dan jasa pendidikan dan pelatihan; b.
meningkatkan PAD agar mampu meningktakan kesejahteraan
masyarakat; dan c. mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan
membuka lapanagn pekerjaan.

28
PT. Batu Wisata Resource dan Digitalisasi Pelayanan Publik

…..,PT. BWR adalah Badan Usaha Milik Daerah berbentuk Perseroan


Terbatas milik Pemerintah Kota Batu bertugas mengembangkan sarana
untuk kemajuan ekonomi Kota Batu melalui usaha pelayanan
kepariwisataan1, perdagangan2, jasa keuangan3 dan jasa pendidikan dan
pelatihan4

Unit Usaha yang dikelola, Bidang Kepariwisataan, yaitu, Usaha Jasa


Penyelenggara Acara dan Paket Desa Wisata, Bidang Perdagangan, yaitu,
Grosir bahan pokok, dengan “brand” Toko Rakyat dan E-Commerce
dengan “brand” agrosegegar.com, Bidang Jasa Keuangan, yaitu Koperasi
Simpan Pinjam Among Artha, Bidang Pendidikan dan Pelatihan, yaitu,
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Among Karya

29
PT. Batu Wisata Resource dan Digitalisasi Pelayanan Publik

Bidang Perdagangan, yaitu, E-Commerce dengan “brand”


agrosegegar.com, berdasarkan catatan pada Laporan Keuangan
Perseroan Terbatas (PT) Batu Wisata Resource, memberikan kontribusi
pendapatan usaha yang signifikan di setiap tahunnya, dalam Rupiah,
tercatat, sebagi berikut :
1. Tahun 2016, sebesar 14.746.250,00
2. Tahun 2017, sebesar 75.648.938,00
3. Tahun 2018, sebesar 3.502.666.644,00
4. Tahun 2019, sebesar 1.929.758.376,00
5. Tahun 2020, sebesar 1.681.446.154,00

30
TERIMA KASIH

31
Sumber Data Bahan Seminar :
1. Dokumen Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Instansi Pemerintah
(LKJIP), Pemerintah Kota Batu Tahun 2017 (reviewed), 2018 (reviewed), 2019
(reviewed) dan 2020 (reviewed);
2. Dokumen Laporan Keuangan Pemerintah Kota Batu periode 31 Desember
2017 (audited), periode 31 Desember 2018 (audited), periode 31 Desember
2019 (audited) dan periode 31 Desember 2020 (audited);
3. Dokumen Laporan Keuangan Perseroan Terbatas (PT) Batu Wisata Resource
periode 31 Desember 2017 (audited), periode 31 Desember 2018 (audited),
periode 31 Desember 2019 (audited) dan periode 31 Desember 2020
(audited);
4. Dokumen hasil evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemerintah Kota Batu
oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Tahun 2017, 2018, 2019 dan 2020;
5. Dokumen hasil evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota
Batu oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi dan Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun
2017, 2018 dan 2019.
32

Anda mungkin juga menyukai