CITIZEN
Pos Bitung, Jl. Raya Serang No.Km. 10, Kadu Jaya, Kec.
Curug, Tangerang, Banten 15810
1
Disusun oleh :
Kelas: 3 A
2
DAFTAR ISI
SMART OPEN DATA DAN SMART CITIZEN .............. 1
KATA PENGANTAR ........................................................ 5
I. PENDAHULUAN ....................................................... 7
1.1 Latar Belakang .................................................... 7
1.2 Perkembangan Smart City................................... 9
II. PEMBAHASAN .................................................... 10
2.1 Pengertian Smart City ...................................... 10
2.2 Smart Open Data .............................................. 10
2.2.1 Tujuh alasan open data harus diwujudkan,
diantaranya: .............................................................. 12
2.2.2 7 langkah membangun sistem pemerintahan
terbuka dengan menerapkan sistem open data ....... 18
2.2.3 PERKEMBANGAN SMART OPEN DATA
DI INDONESIA ........................................................ 22
2.2.4 Portal Data Indonesia ................................ 25
2.2.5 Tantangan Open Data ............................... 26
2.2.6 Masa Depan Open Government ................ 28
2.2.7 Inisiatif open data mulai membawa
perubahan. ................................................................ 30
3
2.2.9 5 Pemerintahan daerah di Indonesia yang
terpilih bergabung dengan OGP .............................. 34
2.2.10 Kesimpulan ................................................ 36
2.3 Smart citizen...................................................... 38
2.3.1 Abstrak ...................................................... 38
2.3.2 Konsep Smart Citizen................................ 39
2.3.3 Pengantar ................................................... 39
2.3.4 Kesimpulan ................................................ 43
2.3.5 Fakta-fakta smart citizen .......................... 45
2.3.7 Pentingnya faktor manusia ....................... 53
III. PENUTUP ............................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 57
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya, saya bisa menyusun dan menyajikan
makalah yang berisi tentang Smart Open Data dan Smart
Citizen sebagai salah satu tugas kuliah Technology Smart
City. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah memberikan dorongan dan
motivasi.
5
6
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Smart City merupakan sebuah konsep
penataan kota yang mengintegrasikan wilayah kota
dengan teknologi informasi dan komunikasi dalam
tata kelola yang bertujuan untuk menciptakan
perencanaan dan pengembangan kota yang layak
huni, modern serta meningkatkan produktifitas daerah
dan daya saing ekonomi. Perkembangan teknologi
yang semakin canggih membuat konsep smart tidak
hanya diterapkan hanya pada perangkat saja, namun
diterapkan juga pada berbagai sistem dan tatanan.
Konsep Smart City merupakan konsep yang mengatur
suatu tatanan kota agar dapat berperan untuk
memudahkan masyarakat dalam mendapatkan
informasi secara cepat, tepat dan real time. (Hasibuan
dan Sulaiman, 2019) Konsep Smart City dianggap
sebagai solusi dalam menghadapi masalah perkotaan
seperti kegiatan pembangunan infrastruktur,
kemacetan, keamanan masyarakat sampai pada
memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat.
Saat ini, konsep Smart City merupakan konsep yang
banyak diadopsi oleh kota/kabupaten yang ada di
7
Indonesia, hal ini karena dorongan dari pemerintah
pusat dalam mewujudkan Gerakan Menuju 100 Smart
City yang bertujuan untuk membimbing pemerintah
kota/kabupaten dalam menyusun konsep Smart City.
Namun, pengembangan konsep Smart City perlu
memenuhi prasyarat dalam perumusannya, seperti
infrastruktur yang memadai, jaringan internet,
kemampuan sumber daya manusia dan organisasi
yang mendukung. Saat ini tidak bisa dipungkiri
penerapan Smart City marak dilakukan dibeberapa
wilayah, seperti Kota Tangerang yang sudah mulai
mengembangkan dan menerapkan konsep Smart City.
Konsep Smart City mulai dijalankan Pemerintah Kota
Tangerang sejak tahun 2016 melalui pembuatan
Tangerang Live Room dan sejalan dengan visi
Tangerang, yaitu LIVE yang merupakan akronim dari
Liveable, Investable, Visitable, dan E-City berbasis
teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) yang
menjadikan sistem kerja pegawai dan pelayanan
masyarakat menjadi lebih cepat, efesien dan efektif.
Dengan demikian, dirasa perlu untuk mengetahui
bagaimana kesiapan pemerintah dan masyarakat Kota
Tangerang dalam penerapan konsep Smart City.
8
1.2 Perkembangan Smart City
Smart City merupakan bagian dari
implementasi Internet of things (IoT) di
Indonesia. Objek dari program Smart City di
Indonesia adalah masyarakat, pemerintah, dan
infrastruktur kota. Smart city memiliki konsep
kota yang telah mengintegrasikan teknologi
informasi dan komunikasi dalam tata kelola
sehari-hari, dengan tujuan untuk mempertinggi
efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan
meningkatkan kesejahteraan warga.
10
pemerintah itu sendiri dalam mendukung
pelaksanaan tata kelola yang cerdas. Dengan
open data yang dapat di andalkan dan dalam
pelayanan masyarakat akan membuat partisipasi
dan kolaborasi meningkat. Open data juga
menyediakan data tentang pemerintahan secara
muktahir , periodic dan gratis kepada masyakarat.
dengan Opendata, transparansi dan hak dasar
dalam masyarakat dalam ikut serta dalam
pembangunan pembuatan kebijakan, pelaksanaan
dan evaluasi akan lebih terwujud (Soegiono,
2017).
11
menghasilkan suatu terobosan baru yang lebih
efisien. Misalnya, open data digabungkan dengan
media sosial untuk membantu publik mencari
informasi tempat tinggal yang sesuai di suatu
kota. Penggabungan ini sudah diimplementasikan
di Australia. Hasilnya, pengakses informasi dapat
menentukan pilihan lokasi tempat tinggal
berdasarkan prioritas dan layanan publik yang
tersedia. Bukan hanya demi kepentingan publik,
namun open data juga menjadi fondasi utama
untuk mewujudkan smart city.
12
organisasi, atau perusahaan, namun
publik juga bisa secara pro-aktif
mengawasi. Pada akhirnya, hubungan
timbal balik antara publik dan
pembuat kebijakan dapat berdampak
positif.
13
yang bersifat sosial-ekonomi di
masyarakat juga bergantung dengan
keberadaan data yang jelas. Misalnya
tentang perwujudan layanan
kesehatan, pendidikan, dan kegiatan
ekonomi masyarakat.
14
internal di suatu organisasi atau
perusahaannya bersifat rahasia. Perlu
diluruskan, tetap ada data yang wajib
dibuka untuk publik sebagai bentuk
tanggung jawab eksternal.
15
layak bisa segera diketahui dan
diperbaiki. Selain itu, dalam kaitannya
dengan penelitian ilmiah, open
data dapat membuat data hasil
penelitian menjadi mudah diakses dari
waktu ke waktu sehingga tidak akan
hilang begitu saja.
Open data mengubah data
umum menjadi sumber informasi
yang dapat mendatangkan keuntungan
sosial-ekonomi. Open data yang
diwujudkan pun harus mudah diakses,
aman, dan bermanfaat bagi pengakses
maupun bagi yang menerbitkannya.
16
sehingga dapat mendorong
kepercayaan masyarakat.
Penerapan open data ini sesuai
dengan dasar hukum yang ada yaitu
UU No.14/2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik. UU ini juga
didukung dengan peraturan
pemerintah melalui PP No.61/2010.
Penerapan open data selain berfungsi
sebagai transparansi data agar
terhindar dari praktek KKN, dan
memberikan gambaran kinerja
pemerintahan. Open data berarti
memudahkan data pemerintah untuk
dapat diakses, dan dimanfaatkan oleh
publik secara luas. Melalui informasi-
informasi strategis yang tersedia,
masyarakat juga dapat turut
berpartisipasi membantu memecahkan
masalah yang tengah dihadapi
pemerintah melalui berbagai inovasi.
Sehingga tercipta pelayanan
17
pemerintah yang lebih efektif, dan
efisien.
2.2.2 7 langkah membangun sistem
pemerintahan terbuka dengan
menerapkan sistem open data
1. Komitmen dari Pemerintah sendiri
Hal pertama yang harus
dipersiapkan adalah komitmen dari
pemerintah daerah itu sendiri. Sebagai
bukti atas komitmen tersebut
pemerintah daerah diwajibkan
membuat surat pernyataan kesediaan
bergabung di Portal Data Indonesia.
Portal Data Indonesia sendiri adalah
hasil inisiasi Unit Kerja Presiden
Bidang Pengawasan Pengendalian
Pembangunan (UKP-PPP) sebagai
tempat data-data pemerintah nanti
disimpan.
Setelah surat pernyataan
dibuat, pemerintah berkewajiban
untuk menunjuk pejabat penghubung
18
antara pemerintah daerah dengan
pihak pengurus Portal Data Indonesia.
Serta menunjuk pengurus Portal Data
Indonesia di daerah yang selanjutnya
disebut tim satu data instansi.
2. Assessment dan Inventarisasi Data
Setelah berkomitmen untuk
menerapkan open data di daerahnya.
Pemerintah daerah selanjutnya
melakukan assessment untuk melihat
tingkat kesiapan dalam menjalankan
open data secara teknis, regulasi,
maupun SDM. Assessment sendiri
dapat berupa desk research (penelitian
melalui data-data yang ada), survey
online, maupun melalui kuesioner.
Setelah assessment dilakukan,
pemerintah daerah juga perlu
melakukan inventarisasi data daerah.
Inventarisasi ini dilakukan melalui
mekanisme Data Discovery
Workshop (DDW). Mekanisme yang
19
dilakukan antara pusat dan daerah ini
bertujuan untuk menentukan status
kepemilikan data sesuai satuan kerja,
memastikan data sudah terklasifikasi
(publik/privat), menentukan tanggal
penyerahan, dan tanggal
pemutakhiran data.
3. Penyusunan Rencana Aksi
Setelah assessment, dan
inventarisasi data selesai dilakukan.
Pemerintah selanjutnya menyusun
prioritas pembenahan tata kelola data.
Melalui inilah pemerintah daerah
dapat menyusun rencana aksi tahunan
sebagai pedoman dalam melakukan
open data.
4. Verifikasi Data disetiap Unit Kerja
Data-data yang sebelumnya
sudah terinventarisasi selanjutnya
harus melalui tahap verifikasi.
5. Integrasi dan Publikasi Data
20
Pemerintah sudah hampir siap
untuk melakukan publikasi data di
Portal Data Indonesia. Setelah
verifikasi data dilakukan pada tahap
sebelumnya, pemerintah selanjutnya
melakukan integrasi data oleh tim satu
data instansi.
6. Pemukhthiran Data
Data pemerintah sudah dirilis.
Agar data yang tersimpan
meurupakan data yang dapat
dipertanggungjawabkan. Maka
diperlukan pemutakhiran data secara
berkala oleh tim satu data instansi.
Pemutakhiran ini menjadi penting
agar data selalu up to date sesuai
kondisi pemerintah.
7. Pelibatan Semua Pihak
Agar data dapat dimanfaatkan
secara luas baik oleh pemerintah
maupun masyarakat. Pemerintah
harus proaktif mengajak berbagai
21
kalangan untuk aktif memanfaatkan
data terbuka dari pemerintah. Ajakan
ini dapat dilakukan dengan
mengemasnya kedalam sebuah
sosialisasi, workshop, kompetisi, dan
sebagainya.
23
transparansi data secara aktif baru dimulai
pada bulan September 2011. Langkah itu
bertepatan dengan pengumuman kerja
sama delapan negara (Indonesia, Filipina,
AS, Inggris, Norwegia, Meksiko, Brazil,
Afrika Selatan) dalam membentuk
gerakan Open Government Partnership
(OGP), yang saat ini sudah diikuti 64
negara. Indonesia adalah salah satu dari
empat anggota Steering Committee OGP
yang diwakili oleh Dr. Ir. Kuntoro
Mangkusubroto (Kepala UKP4/Unit
Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan
Pengendalian Pembangunan).
Salah satu institusi yang berperan
penting dalam OGI (Open Government
Indonesia) adalah Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
Sebagai ujung tombak reformasi birokrasi
di tanah air, mereka mencanangkan
Indonesia mampu memenuhi
24
standar world class government pada
tahun 2025. Kriterianya antara lain bebas
KKN, akuntabel dan berkinerja tinggi,
dan memberi pelayanan publik yang
berkualitas.
2.2.4 Portal Data Indonesia
Keseriusan pemerintah dalam
membuka informasi publik bisa dilihat
melalui situs SatuLayanan
(satulayanan.net). Di situs ini, masyarakat
dapat mengakses beragam informasi
tentang urusan-urusan publik yang
berkaitan dengan lembaga pemerintah.
Contohnya tata cara pembuatan surat
tanah, pengurusan akta catatan sipil yang
rusak atau hilang, dan pengurusan izin
keramaian.
25
publik, data.id lebih banyak
memuat dataset dan statistik tentang
berbagai bidang, seperti ekonomi,
kependudukan, kesehatan, dan
lingkungan hidup. Saat diluncurkan, ada
lebih dari 700 dataset yang bersumber
dari sekitar 24 instansi, meliputi
kementerian, lembaga negara, dan
pemerintah daerah pelopor keterbukaan
(DKI Jakarta, Bandung, Bojonegoro).
2.2.5 Tantangan Open Data
Tantangan ke depan yaitu
membentuk ekosistem open data, mulai
dari penyedia data, tim pengelola data,
masyarakat yang memanfaatkan data,
serta komunitas yang menggerakkan
inisiatif open data. Semua unsur ini harus
turut berperan aktif dan berkolaborasi.
Dalam agenda OGI, disebutkan
bahwa sejak tahun 2013, mereka
berupaya mendorong kesadaran dan
partisipasi publik, khususnya kepada
26
generasi muda. Contohnya melalui
perekrutan mahasiswa sebagai staf
magang di sekretariat OGI, kompetisi
Model OGP bagi mahasiswa, dan
kompetisi berskala nasional untuk
memancing ide-ide inovatif untuk
mendukung keterbukaan pemerintah
bertajuk “SOLUSIMU”.
27
2.2.6 Masa Depan Open Government
Namun perkembangan open
government diIndonesia yang tampaknya
sudah berjalan dengan cukup baik bukan
tanpa masalah. Masih ada berbagai pe-
kerjaan rumah bagi OGI yang perlu
diselesaikan agar mampu meningkatkan
kualitas open government Indonesia di
masa depan. Hal tersebut setidaknya bisa
terlihat dari performa Indonesia menurut
Open Data Barometer maupun Global
Open Data Index. Dari rentang 2014-
2017, peningkatan skor open data Indo-
nesia masih sangat lamban.
Pengembangan kapasitas mutlak
dilakukan oleh OGI, baik dari segi
kuantitas maupun kualitas. Pertama, dari
segi kuantitas, OGI perlu untuk me-
mastikan bahwa seluruh pemerintah
daerah terintegrasi dengan LAPOR! dan
Portal Satu Data.
28
Kedua, dari segi kualitas, OGI
perlu memastikan bahwa sistem LAPOR!
dan Portal Satu Data tidak hanya sebatas
diresmikan secara formal, tetapi juga
harus dijalankan secara efektif. Dalam
sistem LAPOR! misalnya, rata-rata
laporan yang selesai masih di bawah 65%
dari total laporan yang mencapai
1.180.609 (per Januari 2017). Selain itu
fitur dengan konsep forum diskusi publik
dapat ditambahkan untuk membuka ruang
diskursus masyarakat tentang input
maupun output kebijakan.
29
berharap di masa depan, open government
akan mendukung berbagai upaya resolusi
masalah krusial bangsa.
30
membentuk incubator yang mendukung
para developer lain untuk
mengembangkan aplikasi yang berguna.
Mereka mendapat dukungan dari
beberapa mentor, yang memberi arahan
teknis dan keuangan.
31
bisa meningkatkan kepercayaan
masyarakat kepada Pemerintah.
34
OGP, mereka akan bekerja sama dengan
organisasi masyarakat sipil setempat dan
anggota OGP lainnya untuk memajukan
agenda open government di tingkat lokal
dan mentransformasi cara pemerintah
melayani warganya.
Sugeng Bahagio, Direktur
International NGO Forum on Indonesia
Development (INFID) yang juga anggota
CSO-OGP Indonesia menyampaikan
bahwa “Prinsip-prinsip Open Government
Partnership (OGP) yang mengedepankan
transparansi, partisipasi, akuntabilitas,
dan inklusivitas sangat relevan dengan
misi pembangunan di lima pemerintah
daerah tersebut. Mereka berkomitmen
untuk meningkatkan kualitas pelayanan
publik yang lebih baik, penyelenggaraan
pemerintahan yang efektif dan efisien.
Dengan masuknya pemerintah
daerah dalam inisiatif OGP Lokal
diharapkan menjadi tanda mulainya
35
inisiatif pemerintahan terbuka sebagai
sebuah gerakan nasional di mana
pemerintah transparan dan membuka
ruang partisipasi seluas-luasnya bagi
masyarakat. Dengan demikian,
diharapkan pengelolaan negara menjadi
lebih akubtabel.
2.2.10 Kesimpulan
Open data adalah sebuah hal yang
mutlak di perlukan dalam tatakeola yang
cerdas. Opendata memilki poin utama
adalah penyediaan data yang bisa di
andalkan oleh masyarakat dan pemerintah
itu sendiri dalam mendukung pelaksanaan
tata kelola yang cerdas. Secara
pengertian, hal yang berlabel open data
berarti dapat dengan bebas
digunakan , dimodifikasi , serta dibagikan
oleh setiap orang untuk tujuan apa
pun. Open data memberikan pilihan pada
publik tentang ragam sektor yang
ditawarkan oleh sebuah
36
institusi. Penggabungan ini sudah
diimplementasikan di
Australia. Hasilnya, pengakses informasi
dapat menentukan pilihan lokasi tempat
tinggal berdasarkan prioritas dan layanan
publik yang tersedia.
37
2.3 Smart citizen
Smart citizen adalah warganegara yang
baik dan bijak.
2.3.1 Abstrak
Era di mana kita hidup dikenal
dan disebut sebagai era digital. Di era ini
teknologi berubah dan berkembang pesat.
Mengingat kemajuan teknologi di abad
ke-21 ini, sekolah memiliki tanggung
jawab untuk melatih “warga digital” serta
warga negara yang baik. Warga digital
harus memiliki keterampilan,
pengetahuan, akses Internet dan teknologi
yang luas dan sekolah harus membimbing
siswa untuk menjadi warga digital. Ribble
dan Bailey (2007) menggambarkan fitur
warga digital di sekolah yang perlu
dimiliki dalam sembilan titik kontak.
Berdasarkan poin-poin tersebut,
penelitian ini bertujuan untuk
38
mengembangkan skala tentang
kewarganegaraan digital.
39
juga mencari dan berbagi informasi,
komunikasi, akses, hukum, dan konsumsi.
Perubahan era dengan ICT telah
menyebabkan pertukaran karakteristik
individu dan karakteristik masyarakat.
Era digital dimana alat-alat digital banyak
digunakan adalah upaya untuk
menciptakan warga digital dari
masyarakat digital. Schuler (2002)
mendefinisikan warga digital sebagai
"karakteristik kota digital asli". Warga
digital umumnya diidentifikasi sebagai
"mereka yang menggunakan Internet
secara teratur dan efektif" (Mossberger,
Tolbert & McNeal, 2011).
Warga digital harus memiliki
beberapa karakteristik seperti memahami
isu-isu manusia, budaya, dan sosial yang
terkait dengan teknologi dan
mempraktikkan perilaku hukum dan
etika; mengadvokasi dan mempraktikkan
penggunaan informasi dan teknologi yang
40
aman, legal, dan bertanggung jawab;
menunjukkan sikap positif terhadap
penggunaan teknologi yang mendukung
kolaborasi, pembelajaran, dan
produktivitas; menunjukkan tanggung
jawab pribadi untuk belajar sepanjang
hayat; dan menunjukkan kepemimpinan
untuk kewarganegaraan digital (Ribble,
2008). A Common Sense Media White
Paper (2011) menjelaskan bahwa
kewarganegaraan digital berarti
kemampuan untuk menggunakan
teknologi secara kompeten; menafsirkan
dan memahami konten digital dan menilai
kredibilitasnya; membuat, meneliti, dan
berkomunikasi dengan alat yang sesuai;
berpikir kritis tentang peluang dan
tantangan etis dunia digital; membuat
pilihan yang aman, bertanggung jawab,
penuh hormat secara online Untuk
memahami karakteristik warga digital dan
kewarganegaraan digital dengan jelas,
41
berdasarkan karya-karya sebelumnya
(Ribble, Bailey & Ross, 2004, Ribble &
Bailey, 2004a, Ribble & Bailey, 2004b,
Ribble & Bailey, 2004c , Ribble &
Bailey, 2005), Ribble & Bailey (2007)
menggambarkan sembilan bidang
perilaku yang harus dimiliki
kewarganegaraan digital: akses,
perdagangan, komunikasi, literasi, etiket,
hukum, hak dan tanggung jawab,
kesehatan dan kesejahteraan, keamanan
(perlindungan diri).
Menjadi warga digital adalah hal
yang lebih penting di zaman sekarang.
Oleh karena itu dalam pendidikan ada
beberapa fitur utama untuk menjadikan
siswa warga digital untuk melihat tujuan
kewarganegaraan digital abad ke-21.
Faktor kunci tersebut adalah belajar siswa
dan prestasi akademik, lingkungan siswa
dan perilaku siswa, kehidupan siswa di
luar lingkungan sekolah. Ribble & Bailey
42
(2007) mengurutkan sembilan area
perilaku untuk membentuk
kewarganegaraan digital di bawah tiga
kunci ini.
2.3.4 Kesimpulan
Dalam studi ini, skala dikembangkan
untuk mengukur tingkat kewarganegaraan digital
mahasiswa fakultas pendidikan. Pertama,
kumpulan item dibuat setelah meninjau literatur
dan menerima pendapat ahli. Kemudian skala 34
item diterapkan pada mahasiswa Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Sakarya tahun ajaran
2012-2013. Analisis reliabilitas dan validitas
dilakukan pada data yang dikumpulkan dari 229
siswa dari program sarjana dalam Pengajaran
Dasar, Pengajaran Pra-sekolah, Pengajaran Turki,
Pendidikan Agama dan Etika.
43
faktor. Sembilan faktor dalam DCS menjelaskan
70,178% dari total varians. Varians total yang
dijelaskan dan pemuatan faktor menunjukkan
bahwa skala tersebut berhasil menangkap tingkat
kewarganegaraan digital. Dengan demikian,
dapat dikatakan dengan aman bahwa skala
tersebut memberikan ukuran kewarganegaraan
digital yang valid.
44
2.3.5 Fakta-fakta smart citizen
Smart city atau kota cerdas, isu yang terus
bergulir seiring perkembangan teknologi. Nah di
era digital seperti sekarang, keberadaan smart
city menjadi sebuah keniscayaan. Lewat
teknologi pula, tingkat partisipasi masyarakat
dalam turut serta membangun kota tempat
mereka tinggal semakin terlihat, meski hanya
lewat media sosial.
Misalnya saja, ketika melihat ada
kegiatan pungutan liar, sekarang masyarakat
dengan mudah mengunggahnya lewat media
sosial. Begitu juga ketika mereka melihat
infrastruktur kota yang dinilai tidak layak,
dengan gampang masyarakat menyebarkannya.
Lagi-lagi pilihan tercepat adalah media sosial.
Perwakilan Deklarator Smart Citizen dari
Sulawesi Tengah, Biondi Sandasima, bangga bisa
mewakili daerahnya menjadi salah satu
deklarator smart citizen Indonesia. Para
deklarator memang diharapkan berkomitmen
mendukung terwujudnya Indonesia sebagai
45
Smart Nation, melalui karya, kontribusi dan
gerakan sosial yang telah dilakukan.
Smart Citizen Day yang banyak didatangi
anak-anak muda sebagai berikut:
1. Smart citizen day
46
ini, Qlue mempersembahkan eksibisi
teknologi smart city dan instalasi art-
technology yang dapat meningkatkan
efisiensi dan efektivitas bisnis.
Selanjutnya ia menjelaskan,
dengan terus meningkatnya penetrasi
internet di Indonesia serta
meningkatnya jumlah smart city di
Indonesia, pemerintah menargetkan
bisa tercipta 1.000 digital startup
dengan valuasi bisnis sebesar USD10
miliar dengan pertumbuhan e-
commerce mencapai 50% per tahun
2020.
50
mengendalikan berbagai sumber daya yang
dimiliki secara efisien. Untuk mewujudkan
konsep smart city tersebut, dibutuhkan peran IoT
atau Internet of Things. IoT itu sendiri
merupakan suatu teknologi perangkat yang saling
terhubung dan mampu mengirim data melalui
jaringan tanpa membutuhkan interaksi antar
manusia dan komputer. Dengan IoT, maka
konsep smart city dapat diimplementasikan ke
dalam enam dimensi: Smart Government, Smart
Economy, Smart Live, Smart Living, Smart
People, dan Smart Mobility.
51
pemilik kota yang bertanggung jawab untuk
menjaga kesejahteraan kota untuk memenuhi
tujuan hidup dan untuk generasi yang akan
datang.
52
Surabaya, dan Bali. Dengan diterapkannya
konsep tersebut, diharapkan kesadaran kita
sebagai warga negara untuk menuju smart
citizen, dan besar harapan pula agar smart city
dapat diintegrasikan di kota-kota Indonesia yang
lain sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup
warga negara Indonesia itu sendiri.
53
Meskipun demikian, Jakarta Smart City
juga masih berfokus pada upaya transparansi dan
pelayanan publik. Salah satunya adalah dengan
pengumpulan pengaduan melalui berbagai kanal
seperti media sosial,aplikasi, situs, hingga
melalui pesan singkat dan email. Kemudian
mengelola aduan warga tersebut melalui sistem
digital bernama Citizen Relation Management
(CRM). Proses itu dilakukan untuk mengetahui
permasalahan Jakarta sehingga pemerintah dapat
segera menyelesaikan permasalahan warga.
Lebih lanjut, sistem tersebut diharapkan dapat
digunakan sebagai penentu arah pembangunan
dan perbaikan Jakarta yang sesuai dengan
kebutuhan warga.
54
layanan publik. Warga kota pintar tak boleh pula
luput dari upaya menginisiasi perubahan dengan
melakukan inovasi sesuai bidang yang ditekuni
atau ilmu yang dikuasainya. Dengan demikian,
warga akan menjadi penentu arah perubahan
kotanya.
55
III. PENUTUP
3.1 SARAN
56
DAFTAR PUSTAKA
https://smartcity.jakarta.go.id/blog/238/pentingnya-
faktor-manusia-untuk-membangun-kota-pintar
https://www.brilio.net/serius/4-fakta-smart-citizen-day-
yang-banyak-didatangi-anak-muda-ada-apa-ya-
190329s.html
https://www.kompasiana.com/usyfina/607e48673d68d53
b415aa302/smart-citizen-aspek-penting-dalam-
membangun-smart-city
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/
35755/f.%20Bab%202.pdf?sequence=6&isAllowed=y
(hal.31)
https://blog.gamatechno.com/alasan-open-data-perlu-
diwujudkan/
https://blog.gamatechno.com/pemerintah-open-data/
https://www.jmc.co.id/blog/Perkembangan-Open-Data-
di-Indonesia/
57
https://nasional.sindonews.com/berita/1388938/18/open-
government-perkembangan-dan-masa-
depan?showpage=all
https://www.worldbank.org/in/news/feature/2017/01/31/
open-data-brings-change-to-indonesia
https://smartcity.jakarta.go.id/blog/47/dki-jakarta-
provinsi-pertama-yang-memiliki-program-open-data
https://www.infid.org/news/read/5-pemerintah-daerah-
di-indonesia-bergabung-dengan-kemitraan-global-untuk-
mempromosikan-pemerintahan-terbuka
https://www.researchgate.net/publication/277984736_Di
gital_citizenship
58