Anda di halaman 1dari 58

SMART OPEN DATA DAN SMART

CITIZEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN


INFORMATIKA DAN KOMPUTER INSAN
PEMBANGUNAN

Pos Bitung, Jl. Raya Serang No.Km. 10, Kadu Jaya, Kec.
Curug, Tangerang, Banten 15810

(021) 59492836 pmb.ipem.ac.id

1
Disusun oleh :

Ahmad Dani F. 2020804066 (pagi)

Gusti Aditia Pinasti 2020804075 (shift)

Irfan Rizki K. 2020804118 (shift)

Veronika Pardede 2020804106 (shift)

Yunita Dwi Martin 2020804084 (pagi)

Kelas: 3 A

Program Studi Kejuruan: Sistem Informasi

2
DAFTAR ISI
SMART OPEN DATA DAN SMART CITIZEN .............. 1
KATA PENGANTAR ........................................................ 5
I. PENDAHULUAN ....................................................... 7
1.1 Latar Belakang .................................................... 7
1.2 Perkembangan Smart City................................... 9
II. PEMBAHASAN .................................................... 10
2.1 Pengertian Smart City ...................................... 10
2.2 Smart Open Data .............................................. 10
2.2.1 Tujuh alasan open data harus diwujudkan,
diantaranya: .............................................................. 12
2.2.2 7 langkah membangun sistem pemerintahan
terbuka dengan menerapkan sistem open data ....... 18
2.2.3 PERKEMBANGAN SMART OPEN DATA
DI INDONESIA ........................................................ 22
2.2.4 Portal Data Indonesia ................................ 25
2.2.5 Tantangan Open Data ............................... 26
2.2.6 Masa Depan Open Government ................ 28
2.2.7 Inisiatif open data mulai membawa
perubahan. ................................................................ 30

3
2.2.9 5 Pemerintahan daerah di Indonesia yang
terpilih bergabung dengan OGP .............................. 34
2.2.10 Kesimpulan ................................................ 36
2.3 Smart citizen...................................................... 38
2.3.1 Abstrak ...................................................... 38
2.3.2 Konsep Smart Citizen................................ 39
2.3.3 Pengantar ................................................... 39
2.3.4 Kesimpulan ................................................ 43
2.3.5 Fakta-fakta smart citizen .......................... 45
2.3.7 Pentingnya faktor manusia ....................... 53
III. PENUTUP ............................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 57

4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya, saya bisa menyusun dan menyajikan
makalah yang berisi tentang Smart Open Data dan Smart
Citizen sebagai salah satu tugas kuliah Technology Smart
City. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah memberikan dorongan dan
motivasi.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan


makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna
menyempurnakan makalah ini dan dapat menjadi acuan
dalam menyusun makalah-makalah atau tugas-tugas
selanjutnya.

Penulis juga memohon maaf apabila dalam


penulisan makalah ini terdapat kesalahan pengetikan dan
kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam
memahami maksud penulis.

5
6
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Smart City merupakan sebuah konsep
penataan kota yang mengintegrasikan wilayah kota
dengan teknologi informasi dan komunikasi dalam
tata kelola yang bertujuan untuk menciptakan
perencanaan dan pengembangan kota yang layak
huni, modern serta meningkatkan produktifitas daerah
dan daya saing ekonomi. Perkembangan teknologi
yang semakin canggih membuat konsep smart tidak
hanya diterapkan hanya pada perangkat saja, namun
diterapkan juga pada berbagai sistem dan tatanan.
Konsep Smart City merupakan konsep yang mengatur
suatu tatanan kota agar dapat berperan untuk
memudahkan masyarakat dalam mendapatkan
informasi secara cepat, tepat dan real time. (Hasibuan
dan Sulaiman, 2019) Konsep Smart City dianggap
sebagai solusi dalam menghadapi masalah perkotaan
seperti kegiatan pembangunan infrastruktur,
kemacetan, keamanan masyarakat sampai pada
memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat.
Saat ini, konsep Smart City merupakan konsep yang
banyak diadopsi oleh kota/kabupaten yang ada di

7
Indonesia, hal ini karena dorongan dari pemerintah
pusat dalam mewujudkan Gerakan Menuju 100 Smart
City yang bertujuan untuk membimbing pemerintah
kota/kabupaten dalam menyusun konsep Smart City.
Namun, pengembangan konsep Smart City perlu
memenuhi prasyarat dalam perumusannya, seperti
infrastruktur yang memadai, jaringan internet,
kemampuan sumber daya manusia dan organisasi
yang mendukung. Saat ini tidak bisa dipungkiri
penerapan Smart City marak dilakukan dibeberapa
wilayah, seperti Kota Tangerang yang sudah mulai
mengembangkan dan menerapkan konsep Smart City.
Konsep Smart City mulai dijalankan Pemerintah Kota
Tangerang sejak tahun 2016 melalui pembuatan
Tangerang Live Room dan sejalan dengan visi
Tangerang, yaitu LIVE yang merupakan akronim dari
Liveable, Investable, Visitable, dan E-City berbasis
teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) yang
menjadikan sistem kerja pegawai dan pelayanan
masyarakat menjadi lebih cepat, efesien dan efektif.
Dengan demikian, dirasa perlu untuk mengetahui
bagaimana kesiapan pemerintah dan masyarakat Kota
Tangerang dalam penerapan konsep Smart City.

8
1.2 Perkembangan Smart City
Smart City merupakan bagian dari
implementasi Internet of things (IoT) di
Indonesia. Objek dari program Smart City di
Indonesia adalah masyarakat, pemerintah, dan
infrastruktur kota. Smart city memiliki konsep
kota yang telah mengintegrasikan teknologi
informasi dan komunikasi dalam tata kelola
sehari-hari, dengan tujuan untuk mempertinggi
efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan
meningkatkan kesejahteraan warga.

Sebuah kota bisa disebut sebagai kota


pintar atau smart city jika sudah
mengintegrasikan teknologi informasi dan
komunikasi hingga level tertentu dalam proses
tata kelola dan operasional sehari-hari. Integrasi
tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan
efisiensi, membagikan informasi kepada publik,
hingga memperbaiki pelayanan kepada
masyarakat ataupun meningkatkan kesejahteraan
warga.
9
II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Smart City
Smart city adalah sebuah impian dari semua
kota-kota besar di seluruh dunia. Perencanaan smart
city adalah agenda global sebagai respon konseptual
dan praktis terhadap berbagai krisis perkotaan di
dunia yang semakin menghawatirkan, untuk
mengembalikan hubungan antara manusia, ruang
binaan dan ruang alami yang lebuh harmonis,
sehingga tidak saling menyakiti. Smart city adalah
sebuah konsep koa cerdas/pintar yang membantu
masyarakat yang berada di dalamnya dengan
mengelola sumber daya yang ada dengan efisien dan
memberikan informasi yang tepat kepada
masyarakat/lembaga dalm melakukan kegiatannya
ataupun mengantisipasi kejadian yang tak terduga
sebelumnya.

2.2 Smart Open Data


Open data adalah sebuah hal yang mutlak
di perlukan dalam tatakeola yang cerdas.
Opendata memilki poin utama adalah penyediaan
data yang bisa di andalkan oleh masyarakat dan

10
pemerintah itu sendiri dalam mendukung
pelaksanaan tata kelola yang cerdas. Dengan
open data yang dapat di andalkan dan dalam
pelayanan masyarakat akan membuat partisipasi
dan kolaborasi meningkat. Open data juga
menyediakan data tentang pemerintahan secara
muktahir , periodic dan gratis kepada masyakarat.
dengan Opendata, transparansi dan hak dasar
dalam masyarakat dalam ikut serta dalam
pembangunan pembuatan kebijakan, pelaksanaan
dan evaluasi akan lebih terwujud (Soegiono,
2017).

Secara pengertian, hal yang berlabel open


data berarti dapat dengan bebas
digunakan (freely
used), dimodifikasi (modified atau re-used), serta
dibagikan (shared atau re-distributed) oleh setiap
orang untuk tujuan apa pun. Open
data memberikan pilihan pada publik tentang
ragam sektor yang ditawarkan oleh sebuah
institusi. Modifikasi open data juga bisa

11
menghasilkan suatu terobosan baru yang lebih
efisien. Misalnya, open data digabungkan dengan
media sosial untuk membantu publik mencari
informasi tempat tinggal yang sesuai di suatu
kota. Penggabungan ini sudah diimplementasikan
di Australia. Hasilnya, pengakses informasi dapat
menentukan pilihan lokasi tempat tinggal
berdasarkan prioritas dan layanan publik yang
tersedia. Bukan hanya demi kepentingan publik,
namun open data juga menjadi fondasi utama
untuk mewujudkan smart city.

2.2.1 Tujuh alasan open data harus


diwujudkan, diantaranya:
1. Transparansi dan akuntabilitas
data
Dalam mewujudkan tanggung
jawab terhadap publik, transparansi
dan akuntabilitas data menjadi sebuah
keharusan. Tujuannya supaya data
yang berkaitan dengan publik tidak
hanya menjadi konsumsi pemerintah,

12
organisasi, atau perusahaan, namun
publik juga bisa secara pro-aktif
mengawasi. Pada akhirnya, hubungan
timbal balik antara publik dan
pembuat kebijakan dapat berdampak
positif.

2. Fakta merupakan hal yg tidak bisa


secara legal dilindungi hak cipta
Fakta adalah hal yang penting
dan menjadi milik bersama.
Keterbukaan fakta akan
meminimalisir banyaknya asumsi
negatif yang bisa memperlambat
pembangunan smart city.

3. Data diperlukan untuk kelancaran


proses bermasyarakat
Open data akan sangat
membantu publik akan sama-sama
tahu hak dan kewajiban yang
dimilikinya. Selain itu, pembangunan

13
yang bersifat sosial-ekonomi di
masyarakat juga bergantung dengan
keberadaan data yang jelas. Misalnya
tentang perwujudan layanan
kesehatan, pendidikan, dan kegiatan
ekonomi masyarakat.

4. Data milik pemerintah harus


bersifat transparan

Pemerintah sebagai pelayan


publik sudah seharusnya membuat
datanya bersifat transparan bagi
publik. Berbagai keputusan yang
diambil, akan berdampak pada publik
secara langsung. Transparansi data
dapat mencegah munculnya jurang
pemisah antara pemerintah dan
masyarakat.
5. Tidak semua data bersifat rahasia
Masih ada kalangan yang
menganggap bahwa semua informasi

14
internal di suatu organisasi atau
perusahaannya bersifat rahasia. Perlu
diluruskan, tetap ada data yang wajib
dibuka untuk publik sebagai bentuk
tanggung jawab eksternal.

6. Data membantu penelitian ilmiah


Dalam penelitian ilmiah,
tingkat penemuan suatu hal dapat
dipercepat oleh akses yang lebih baik
ke data. Secara sederhana, penelitian
tidak akan maju dan berkembang
apabila terlalu banyak data yang
dirahasiakan.

7. Keterbukaan data membantu


memerangi “data busuk”
Jelas ketika data dilemparkan
ke publik, maka sikap pro-aktif publik
yang timbul dapat membantu untuk
menyortir data. Data yang tidak
cocok, tidak relevan, bahkan tidak

15
layak bisa segera diketahui dan
diperbaiki. Selain itu, dalam kaitannya
dengan penelitian ilmiah, open
data dapat membuat data hasil
penelitian menjadi mudah diakses dari
waktu ke waktu sehingga tidak akan
hilang begitu saja.
Open data mengubah data
umum menjadi sumber informasi
yang dapat mendatangkan keuntungan
sosial-ekonomi. Open data yang
diwujudkan pun harus mudah diakses,
aman, dan bermanfaat bagi pengakses
maupun bagi yang menerbitkannya.

Open data adalah data yang


memiliki kaidah “terbuka”, dapat
digunakan bebas tanpa syarat,
kecuali dengan mengutip sumber
pemilik data. Melalui keterbukaan
data, pemerintah daerah menunjukkan
akuntabilitas dan transparansinya

16
sehingga dapat mendorong
kepercayaan masyarakat.
Penerapan open data ini sesuai
dengan dasar hukum yang ada yaitu
UU No.14/2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik. UU ini juga
didukung dengan peraturan
pemerintah melalui PP No.61/2010.
Penerapan open data selain berfungsi
sebagai transparansi data agar
terhindar dari praktek KKN, dan
memberikan gambaran kinerja
pemerintahan. Open data berarti
memudahkan data pemerintah untuk
dapat diakses, dan dimanfaatkan oleh
publik secara luas. Melalui informasi-
informasi strategis yang tersedia,
masyarakat juga dapat turut
berpartisipasi membantu memecahkan
masalah yang tengah dihadapi
pemerintah melalui berbagai inovasi.
Sehingga tercipta pelayanan

17
pemerintah yang lebih efektif, dan
efisien.
2.2.2 7 langkah membangun sistem
pemerintahan terbuka dengan
menerapkan sistem open data
1. Komitmen dari Pemerintah sendiri
Hal pertama yang harus
dipersiapkan adalah komitmen dari
pemerintah daerah itu sendiri. Sebagai
bukti atas komitmen tersebut
pemerintah daerah diwajibkan
membuat surat pernyataan kesediaan
bergabung di Portal Data Indonesia.
Portal Data Indonesia sendiri adalah
hasil inisiasi Unit Kerja Presiden
Bidang Pengawasan Pengendalian
Pembangunan (UKP-PPP) sebagai
tempat data-data pemerintah nanti
disimpan.
Setelah surat pernyataan
dibuat, pemerintah berkewajiban
untuk menunjuk pejabat penghubung
18
antara pemerintah daerah dengan
pihak pengurus Portal Data Indonesia.
Serta menunjuk pengurus Portal Data
Indonesia di daerah yang selanjutnya
disebut tim satu data instansi.
2. Assessment dan Inventarisasi Data
Setelah berkomitmen untuk
menerapkan open data di daerahnya.
Pemerintah daerah selanjutnya
melakukan assessment untuk melihat
tingkat kesiapan dalam menjalankan
open data secara teknis, regulasi,
maupun SDM. Assessment sendiri
dapat berupa desk research (penelitian
melalui data-data yang ada), survey
online, maupun melalui kuesioner.
Setelah assessment dilakukan,
pemerintah daerah juga perlu
melakukan inventarisasi data daerah.
Inventarisasi ini dilakukan melalui
mekanisme Data Discovery
Workshop (DDW). Mekanisme yang

19
dilakukan antara pusat dan daerah ini
bertujuan untuk menentukan status
kepemilikan data sesuai satuan kerja,
memastikan data sudah terklasifikasi
(publik/privat), menentukan tanggal
penyerahan, dan tanggal
pemutakhiran data.
3. Penyusunan Rencana Aksi
Setelah assessment, dan
inventarisasi data selesai dilakukan.
Pemerintah selanjutnya menyusun
prioritas pembenahan tata kelola data.
Melalui inilah pemerintah daerah
dapat menyusun rencana aksi tahunan
sebagai pedoman dalam melakukan
open data.
4. Verifikasi Data disetiap Unit Kerja
Data-data yang sebelumnya
sudah terinventarisasi selanjutnya
harus melalui tahap verifikasi.
5. Integrasi dan Publikasi Data

20
Pemerintah sudah hampir siap
untuk melakukan publikasi data di
Portal Data Indonesia. Setelah
verifikasi data dilakukan pada tahap
sebelumnya, pemerintah selanjutnya
melakukan integrasi data oleh tim satu
data instansi.
6. Pemukhthiran Data
Data pemerintah sudah dirilis.
Agar data yang tersimpan
meurupakan data yang dapat
dipertanggungjawabkan. Maka
diperlukan pemutakhiran data secara
berkala oleh tim satu data instansi.
Pemutakhiran ini menjadi penting
agar data selalu up to date sesuai
kondisi pemerintah.
7. Pelibatan Semua Pihak
Agar data dapat dimanfaatkan
secara luas baik oleh pemerintah
maupun masyarakat. Pemerintah
harus proaktif mengajak berbagai

21
kalangan untuk aktif memanfaatkan
data terbuka dari pemerintah. Ajakan
ini dapat dilakukan dengan
mengemasnya kedalam sebuah
sosialisasi, workshop, kompetisi, dan
sebagainya.

2.2.3 PERKEMBANGAN SMART OPEN


DATA DI INDONESIA
Open Data menurut Open
Definition adalah data yang secara bebas
dapat digunakan, digunakan-ulang dan di
distribusikan kembali oleh siapa saja, data
harus tersedia secara keseluruhan, lebih
disarankan dapat diunduh dari internet,
dan harus tersedia dalam bentuk yang
nyaman dan dapat dimodifikasi, serta
dapat digabung dengan data lain. Open
Data pun yang terpenting dapat dapat di
akses secara publik, salah satunya dengan
mengembangkan API (Application
Programming Interface) supaya
22
memudahkan untuk seorang developer
(pengembang) untuk dikembangkan
kembali.
Pemerintah Indonesia telah
memulai inisiatif open data sejak tahun
2010. Hal ini sesuai dengan dasar hukum
yang telah diterbitkan, yaitu UU No.
14/2008 mengenai Keterbukaan Informasi
Publik. Undang-undang yang juga dikenal
sebagai UU KIP ini kemudian dilanjutkan
dalam peraturan pemerintah melalui PP
No. 61/2010.
Untuk menjalankan UU dan PP
itu, pemerintah membentuk Komisi
Informasi yang bertugas menetapkan
petunjuk teknis standar layanan informasi
publik dan menyelesaikan sengketa jika
terjadi perselisihan mengenai informasi
publik.

Langkah konkret pemerintah


Indonesia dalam melaksanakan

23
transparansi data secara aktif baru dimulai
pada bulan September 2011. Langkah itu
bertepatan dengan pengumuman kerja
sama delapan negara (Indonesia, Filipina,
AS, Inggris, Norwegia, Meksiko, Brazil,
Afrika Selatan) dalam membentuk
gerakan Open Government Partnership
(OGP), yang saat ini sudah diikuti 64
negara. Indonesia adalah salah satu dari
empat anggota Steering Committee OGP
yang diwakili oleh Dr. Ir. Kuntoro
Mangkusubroto (Kepala UKP4/Unit
Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan
Pengendalian Pembangunan).
Salah satu institusi yang berperan
penting dalam OGI (Open Government
Indonesia) adalah Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
Sebagai ujung tombak reformasi birokrasi
di tanah air, mereka mencanangkan
Indonesia mampu memenuhi

24
standar world class government pada
tahun 2025. Kriterianya antara lain bebas
KKN, akuntabel dan berkinerja tinggi,
dan memberi pelayanan publik yang
berkualitas.
2.2.4 Portal Data Indonesia
Keseriusan pemerintah dalam
membuka informasi publik bisa dilihat
melalui situs SatuLayanan
(satulayanan.net). Di situs ini, masyarakat
dapat mengakses beragam informasi
tentang urusan-urusan publik yang
berkaitan dengan lembaga pemerintah.
Contohnya tata cara pembuatan surat
tanah, pengurusan akta catatan sipil yang
rusak atau hilang, dan pengurusan izin
keramaian.

Pada awal September 2014, OGI


juga memperkenalkan Portal Data
Indonesia (www.data.id). Jika
satulayanan.net berfokus pada informasi

25
publik, data.id lebih banyak
memuat dataset dan statistik tentang
berbagai bidang, seperti ekonomi,
kependudukan, kesehatan, dan
lingkungan hidup. Saat diluncurkan, ada
lebih dari 700 dataset yang bersumber
dari sekitar 24 instansi, meliputi
kementerian, lembaga negara, dan
pemerintah daerah pelopor keterbukaan
(DKI Jakarta, Bandung, Bojonegoro).
2.2.5 Tantangan Open Data
Tantangan ke depan yaitu
membentuk ekosistem open data, mulai
dari penyedia data, tim pengelola data,
masyarakat yang memanfaatkan data,
serta komunitas yang menggerakkan
inisiatif open data. Semua unsur ini harus
turut berperan aktif dan berkolaborasi.
Dalam agenda OGI, disebutkan
bahwa sejak tahun 2013, mereka
berupaya mendorong kesadaran dan
partisipasi publik, khususnya kepada
26
generasi muda. Contohnya melalui
perekrutan mahasiswa sebagai staf
magang di sekretariat OGI, kompetisi
Model OGP bagi mahasiswa, dan
kompetisi berskala nasional untuk
memancing ide-ide inovatif untuk
mendukung keterbukaan pemerintah
bertajuk “SOLUSIMU”.

Untuk periode 2014 – 2015, usaha


mempromosikan partisipasi publik
adalah salah satu rencana aksi utama
OGI. Selain itu, mereka juga ingin
mendorong peningkatan kualitas
transparansi dan pelayanan di area
layanan dasar masyarakat (air bersih,
layanan darurat, perguruan tinggi), area
rawan korupsi (perizinan usaha,
pengelolaan TKI), dan area perhatian
utama publik (pengelolaan sampah,
kebutuhan penyandang disabilitas,
pariwisata dan ekonomi kreatif).

27
2.2.6 Masa Depan Open Government
Namun perkembangan open
government diIndonesia yang tampaknya
sudah berjalan dengan cukup baik bukan
tanpa masalah. Masih ada berbagai pe-
kerjaan rumah bagi OGI yang perlu
diselesaikan agar mampu meningkatkan
kualitas open government Indonesia di
masa depan. Hal tersebut setidaknya bisa
terlihat dari performa Indonesia menurut
Open Data Barometer maupun Global
Open Data Index. Dari rentang 2014-
2017, peningkatan skor open data Indo-
nesia masih sangat lamban.
Pengembangan kapasitas mutlak
dilakukan oleh OGI, baik dari segi
kuantitas maupun kualitas. Pertama, dari
segi kuantitas, OGI perlu untuk me-
mastikan bahwa seluruh pemerintah
daerah terintegrasi dengan LAPOR! dan
Portal Satu Data.

28
Kedua, dari segi kualitas, OGI
perlu memastikan bahwa sistem LAPOR!
dan Portal Satu Data tidak hanya sebatas
diresmikan secara formal, tetapi juga
harus dijalankan secara efektif. Dalam
sistem LAPOR! misalnya, rata-rata
laporan yang selesai masih di bawah 65%
dari total laporan yang mencapai
1.180.609 (per Januari 2017). Selain itu
fitur dengan konsep forum diskusi publik
dapat ditambahkan untuk membuka ruang
diskursus masyarakat tentang input
maupun output kebijakan.

Terakhir, perlu ada reinterpretasi


bahwa open government bukan
“portalisasi digital” informasi publik
semata. Esensinya, open government
adalah sebuah sistem, sedangkan tek-
nologi merupakan instrumen. Jadi open
government juga harus dapat
diaplikasikan secara langsung. Kita

29
berharap di masa depan, open government
akan mendukung berbagai upaya resolusi
masalah krusial bangsa.

2.2.7 Inisiatif open data mulai membawa


perubahan.
Inisiatif open data mulai mendapat
sambutan dari berbagai pihak. Pada tahun
2014, ibukota Jakarta mulai
menjalankan program open
data juga Smart City.

Masukan dari masyarakat


dimungkinkan melalui berbagai cara.
Contohnya, memberi laporan
menggunakan aplikasi telfon pintar
seperti Qlue. Hasil laporan masyarakat
akan masuk ke dalam sistem pemda dan
kemudian diteruskan kepada apparat
yang berwenang untuk ditindaklanjuti.

Keberhasilan aplikasi tersebut


mendorong Pemda DKI Jakarta

30
membentuk incubator yang mendukung
para developer lain untuk
mengembangkan aplikasi yang berguna.
Mereka mendapat dukungan dari
beberapa mentor, yang memberi arahan
teknis dan keuangan.

Transparansi yang lebih besar juga


mengubah situasi politik. Open
data membantu memberdayakan
masyarakat untuk memantau hasil
pemilihan legislatif dan presiden pada
tahun 2014, juga pilkada tahun 2015.

2.2.8 Jakarta sebagai provinsi pertama yang


memiliki program open data

Sebagai bagian dari mewujudkan


Jakarta menjadi Smart City, Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta memiliki portal
open data (data.jakarta.go.id). Open data
ini menunjukkan pemerintahan yang
berani transparan dan akuntabel sehingga

31
bisa meningkatkan kepercayaan
masyarakat kepada Pemerintah.

Open data berarti membuka data


seluas-luasnya agar dapat dimanfaatkan
oleh publik, atau memberikan gambaran
tentang kinerja pemerintahan.
Keterbukaan ini tidak hanya
mempermudah pemerintah tetapi juga
masyarakat. Masyarakat bisa membantu
pemerintah dalam menyelesaikan masalah
yang ada misalnya dengan
mengembangkan aplikasi yang
bermanfaat.

Deputi II Kantor Staf


Kepresidenan, Yanuar Nugroho
mengapresiasi Pemprov DKI yang telah
menjadi pionir program open data di
tingkat provinsi. Program open data di
Jakarta diharapkan dapat dijadikan contoh
dan diikuti daerah lainnya di
Indonesia.“Kalau kita mau dianggap
32
negara maju, data kita harus open dan
reliable. Saya kira DKI Jakarta bisa jadi
contoh yang bagus untuk memulai
program open data ini,” terangnya.

Dalam portal open data,


Pemerintah DKI Jakarta telah
menyediakan sekitar 680 dataset yang
terdiri dari beberapa macam topik serta
menyajikan data dari seluruh satuan dan
unit kerja di Pemerintahan DKI Jakarta.
Portal open data DKI Jakarta mampu
menyediakan sebuah basis data yang
akurat, terbuka, terpusat dan terintegrasi
sesuai dengan Peraturan Gubernur
Provinsi DKI Jakarta Nomor 181 Tahun
2014. Siapapun khususnya warga Jakarta
bisa mengakses data tersebut dan
memanfaatkannya dengan baik.

Data yang ada di portal open data


pun sudah divisualisasi dalam bentuk
pemetaan di portal Jakarta Smart City.
33
Jadi masyarakat yang membutuhkan data
mentah dan data visual, bisa mengakses
portal open data atau Jakarta Smart City
portal.

2.2.9 5 Pemerintahan daerah di Indonesia


yang terpilih bergabung dengan OGP
Lima Pemerintah Kabupaten di
Indonesia terpilih untuk bergabung
dengan Open Government Partnership
(OGP), sebuah organisasi yang
mempertemukan pemerintah dan
organisasi masyarakat sipil untuk
mewujudkan pemerintahan yang lebih
transparan, inklusif, dan partisipatif.
Pemerintah daerah tersebut adalah
Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi
Tengah; Kabupaten Brebes, Provinsi
Jawa Tengah; Kota Semarang, Provinsi
Jawa Tengah; dan Gabungan Provinsi
Nusa Tenggara Barat-Kabupaten
Sumbawa Barat. Sebagai anggota baru

34
OGP, mereka akan bekerja sama dengan
organisasi masyarakat sipil setempat dan
anggota OGP lainnya untuk memajukan
agenda open government di tingkat lokal
dan mentransformasi cara pemerintah
melayani warganya.
Sugeng Bahagio, Direktur
International NGO Forum on Indonesia
Development (INFID) yang juga anggota
CSO-OGP Indonesia menyampaikan
bahwa “Prinsip-prinsip Open Government
Partnership (OGP) yang mengedepankan
transparansi, partisipasi, akuntabilitas,
dan inklusivitas sangat relevan dengan
misi pembangunan di lima pemerintah
daerah tersebut. Mereka berkomitmen
untuk meningkatkan kualitas pelayanan
publik yang lebih baik, penyelenggaraan
pemerintahan yang efektif dan efisien.
Dengan masuknya pemerintah
daerah dalam inisiatif OGP Lokal
diharapkan menjadi tanda mulainya

35
inisiatif pemerintahan terbuka sebagai
sebuah gerakan nasional di mana
pemerintah transparan dan membuka
ruang partisipasi seluas-luasnya bagi
masyarakat. Dengan demikian,
diharapkan pengelolaan negara menjadi
lebih akubtabel.
2.2.10 Kesimpulan
Open data adalah sebuah hal yang
mutlak di perlukan dalam tatakeola yang
cerdas. Opendata memilki poin utama
adalah penyediaan data yang bisa di
andalkan oleh masyarakat dan pemerintah
itu sendiri dalam mendukung pelaksanaan
tata kelola yang cerdas. Secara
pengertian, hal yang berlabel open data
berarti dapat dengan bebas
digunakan , dimodifikasi , serta dibagikan
oleh setiap orang untuk tujuan apa
pun. Open data memberikan pilihan pada
publik tentang ragam sektor yang
ditawarkan oleh sebuah
36
institusi. Penggabungan ini sudah
diimplementasikan di
Australia. Hasilnya, pengakses informasi
dapat menentukan pilihan lokasi tempat
tinggal berdasarkan prioritas dan layanan
publik yang tersedia.

37
2.3 Smart citizen
Smart citizen adalah warganegara yang
baik dan bijak.

2.3.1 Abstrak
Era di mana kita hidup dikenal
dan disebut sebagai era digital. Di era ini
teknologi berubah dan berkembang pesat.
Mengingat kemajuan teknologi di abad
ke-21 ini, sekolah memiliki tanggung
jawab untuk melatih “warga digital” serta
warga negara yang baik. Warga digital
harus memiliki keterampilan,
pengetahuan, akses Internet dan teknologi
yang luas dan sekolah harus membimbing
siswa untuk menjadi warga digital. Ribble
dan Bailey (2007) menggambarkan fitur
warga digital di sekolah yang perlu
dimiliki dalam sembilan titik kontak.
Berdasarkan poin-poin tersebut,
penelitian ini bertujuan untuk

38
mengembangkan skala tentang
kewarganegaraan digital.

2.3.2 Konsep Smart Citizen


Istilah civics dan Pendidikan
Kewarganegaraan di Indonesia sudah
mulai dikenalkan dalam kurikulum
sekolah sejak tahun 1968 sebagai upaya
untuk menyiapkan warga negara menjadi
warga negara yang baik, yaitu warga
negara yang mengetahui hak-hak dan
kewajiban-kewajibannya.
2.3.3 Pengantar
Teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) yang berkembang pesat
telah mengubah kehidupan, manusia, dan
zaman. Lagi pula, ICT telah menjadi sine
qua non dari kehidupan kita. Atas
perubahan ini, penggunaan alat digital
meningkat, persyaratan utama bagi
individu adalah menggunakan TIK secara
efektif tidak hanya untuk hiburan tetapi

39
juga mencari dan berbagi informasi,
komunikasi, akses, hukum, dan konsumsi.
Perubahan era dengan ICT telah
menyebabkan pertukaran karakteristik
individu dan karakteristik masyarakat.
Era digital dimana alat-alat digital banyak
digunakan adalah upaya untuk
menciptakan warga digital dari
masyarakat digital. Schuler (2002)
mendefinisikan warga digital sebagai
"karakteristik kota digital asli". Warga
digital umumnya diidentifikasi sebagai
"mereka yang menggunakan Internet
secara teratur dan efektif" (Mossberger,
Tolbert & McNeal, 2011).
Warga digital harus memiliki
beberapa karakteristik seperti memahami
isu-isu manusia, budaya, dan sosial yang
terkait dengan teknologi dan
mempraktikkan perilaku hukum dan
etika; mengadvokasi dan mempraktikkan
penggunaan informasi dan teknologi yang

40
aman, legal, dan bertanggung jawab;
menunjukkan sikap positif terhadap
penggunaan teknologi yang mendukung
kolaborasi, pembelajaran, dan
produktivitas; menunjukkan tanggung
jawab pribadi untuk belajar sepanjang
hayat; dan menunjukkan kepemimpinan
untuk kewarganegaraan digital (Ribble,
2008). A Common Sense Media White
Paper (2011) menjelaskan bahwa
kewarganegaraan digital berarti
kemampuan untuk menggunakan
teknologi secara kompeten; menafsirkan
dan memahami konten digital dan menilai
kredibilitasnya; membuat, meneliti, dan
berkomunikasi dengan alat yang sesuai;
berpikir kritis tentang peluang dan
tantangan etis dunia digital; membuat
pilihan yang aman, bertanggung jawab,
penuh hormat secara online Untuk
memahami karakteristik warga digital dan
kewarganegaraan digital dengan jelas,

41
berdasarkan karya-karya sebelumnya
(Ribble, Bailey & Ross, 2004, Ribble &
Bailey, 2004a, Ribble & Bailey, 2004b,
Ribble & Bailey, 2004c , Ribble &
Bailey, 2005), Ribble & Bailey (2007)
menggambarkan sembilan bidang
perilaku yang harus dimiliki
kewarganegaraan digital: akses,
perdagangan, komunikasi, literasi, etiket,
hukum, hak dan tanggung jawab,
kesehatan dan kesejahteraan, keamanan
(perlindungan diri).
Menjadi warga digital adalah hal
yang lebih penting di zaman sekarang.
Oleh karena itu dalam pendidikan ada
beberapa fitur utama untuk menjadikan
siswa warga digital untuk melihat tujuan
kewarganegaraan digital abad ke-21.
Faktor kunci tersebut adalah belajar siswa
dan prestasi akademik, lingkungan siswa
dan perilaku siswa, kehidupan siswa di
luar lingkungan sekolah. Ribble & Bailey

42
(2007) mengurutkan sembilan area
perilaku untuk membentuk
kewarganegaraan digital di bawah tiga
kunci ini.
2.3.4 Kesimpulan
Dalam studi ini, skala dikembangkan
untuk mengukur tingkat kewarganegaraan digital
mahasiswa fakultas pendidikan. Pertama,
kumpulan item dibuat setelah meninjau literatur
dan menerima pendapat ahli. Kemudian skala 34
item diterapkan pada mahasiswa Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Sakarya tahun ajaran
2012-2013. Analisis reliabilitas dan validitas
dilakukan pada data yang dikumpulkan dari 229
siswa dari program sarjana dalam Pengajaran
Dasar, Pengajaran Pra-sekolah, Pengajaran Turki,
Pendidikan Agama dan Etika.

Untuk menguji validitas DCS, digunakan


analisis faktor eksploratif. EFA menunjukkan
bahwa semua item memiliki beban faktor yang
tinggi dan item dikategorikan di bawah sembilan

43
faktor. Sembilan faktor dalam DCS menjelaskan
70,178% dari total varians. Varians total yang
dijelaskan dan pemuatan faktor menunjukkan
bahwa skala tersebut berhasil menangkap tingkat
kewarganegaraan digital. Dengan demikian,
dapat dikatakan dengan aman bahwa skala
tersebut memberikan ukuran kewarganegaraan
digital yang valid.

Untuk menguji reliabilitas skala, nilai


Alpha Cronbach dihitung. Nilai yang dihitung
adalah tinggi (0,85), yang menunjukkan bahwa
skala tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi.

Kesimpulannya, analisis reliabilitas dan


validitas yang dilakukan menunjukkan bahwa
DCS yang dikembangkan merupakan alat
pengukuran yang efektif yang dapat digunakan
untuk mempelajari kewarganegaraan digital.
Skala dapat digunakan dalam studi masa depan.

44
2.3.5 Fakta-fakta smart citizen
Smart city atau kota cerdas, isu yang terus
bergulir seiring perkembangan teknologi. Nah di
era digital seperti sekarang, keberadaan smart
city menjadi sebuah keniscayaan. Lewat
teknologi pula, tingkat partisipasi masyarakat
dalam turut serta membangun kota tempat
mereka tinggal semakin terlihat, meski hanya
lewat media sosial.
Misalnya saja, ketika melihat ada
kegiatan pungutan liar, sekarang masyarakat
dengan mudah mengunggahnya lewat media
sosial. Begitu juga ketika mereka melihat
infrastruktur kota yang dinilai tidak layak,
dengan gampang masyarakat menyebarkannya.
Lagi-lagi pilihan tercepat adalah media sosial.
Perwakilan Deklarator Smart Citizen dari
Sulawesi Tengah, Biondi Sandasima, bangga bisa
mewakili daerahnya menjadi salah satu
deklarator smart citizen Indonesia. Para
deklarator memang diharapkan berkomitmen
mendukung terwujudnya Indonesia sebagai

45
Smart Nation, melalui karya, kontribusi dan
gerakan sosial yang telah dilakukan.
Smart Citizen Day yang banyak didatangi
anak-anak muda sebagai berikut:
1. Smart citizen day

Smart Citizen Day sendiri


merupakan puncak perayaan dampak
sosial positif yang telah diinisiasi
Qlue sejak awal berdiri pada 2016
lalu. Qlue mengambil inisiatif untuk
terus memperkenalkan smart city
kepada publik dan meningkatkan
partisipasi warga agar menjadi smart
society.

Acara ini sendiri dihadiri lebih


dari 1.500 smart citizen dan lebih dari
20 pembicara dari pemerintah dan
pemimpin bisnis untuk memberikan
kisah inspiratif di berbagai sektor
untuk memberikan ide mewujudkan
Indonesia Smart Nation. Dalam acara

46
ini, Qlue mempersembahkan eksibisi
teknologi smart city dan instalasi art-
technology yang dapat meningkatkan
efisiensi dan efektivitas bisnis.

2. Budaya gotong royong di era digital

Menteri Koordinator Bidang


Perekonomian RI, Darmin Nasution
yang menjadi keynote speaker
menjelaskan budaya gotong royong
mampu mengakselerasi pertumbuhan
ekonomi melalui pemanfaatan
teknologi informasi. Pemanfaatan
teknologi digital mendorong
pertumbuhan dan pemerataan
ekonomi.

“Pemerintah juga mendorong


pembangunan ekonomi di Indonesia
yang berpindah dari sumber daya
alam menjadi inovasi yang bertumpu
pada kemampuan berpikir dan ilmu
pengetahuan yang didukung teknologi
47
informasi dan komunikasi,” ujar
Darmin.

Selanjutnya ia menjelaskan,
dengan terus meningkatnya penetrasi
internet di Indonesia serta
meningkatnya jumlah smart city di
Indonesia, pemerintah menargetkan
bisa tercipta 1.000 digital startup
dengan valuasi bisnis sebesar USD10
miliar dengan pertumbuhan e-
commerce mencapai 50% per tahun
2020.

3. Menjadi ekosistem smart city

Sementara Founder dan CEO


Qlue, Rama Raditya menjelaskan,
Qlue sukses membantu pemerintah
DKI Jakarta dalam menerapkan smart
city dalam program Jakarta Smart
City. Dalam satu tahun, Qlue
memberikan kontribusi mengurangi
titik banjir dari 8.000 titik menjadi
48
450 titik, mengurangi pungutan liar
hingga 72%, dan meningkatkan
kepercayaan warga terhadap kinerja
Pemprov DKI Jakarta dari 34%
menjadi 97%.

Aplikasi Qlue sendiri tercipta


awalnya dari mimpi sejumlah warga
Jakarta untuk mewujudkan smart city
di Indonesia. Kini Qlue telah
berkembang menjadi ekosistem smart
city terlengkap dalam mewujudkan
pembangunan yang berkelanjutan di
Indonesia.

Saat ini, solusi teknologi Qlue


telah hadir lebih dari 15 kota dan
lebih dari 50 institusi. Qlue juga bakal
mendukung program 100 smart city
Indonesia yang dicanangkan
pemerintah.

4. Meningkatkan literasi digital anak


muda
49
Pemerintah mengapresiasi
Qlue yang berinisiatif membuat Smart
Citizen Day. Acara ini bisa menjadi
katalis yang memberikan dampak
sosial yang positif. Acara ini juga
dinilai sejalan dengan program
pemerintah untuk meningkatkan
literasi digital di Indonesia, khususnya
di kalangan generasi muda Indonesia.
Gerakan 100 smart city di Indonesia
bisa menjadi pemicu untuk
mewujudkan Indonesia menjadi Smart
Nation.

2.3.6 Aspek penting

Kota Cerdas atau smart city merupakan


konsep yang dicetuskan oleh perusahaan IBM
(International Business Machine Corporation)
yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakatnya dengan menggunakan
teknologi informasi (TI) dan analisis data untuk
menghubungkan, memonitor, mengelola dan

50
mengendalikan berbagai sumber daya yang
dimiliki secara efisien. Untuk mewujudkan
konsep smart city tersebut, dibutuhkan peran IoT
atau Internet of Things. IoT itu sendiri
merupakan suatu teknologi perangkat yang saling
terhubung dan mampu mengirim data melalui
jaringan tanpa membutuhkan interaksi antar
manusia dan komputer. Dengan IoT, maka
konsep smart city dapat diimplementasikan ke
dalam enam dimensi: Smart Government, Smart
Economy, Smart Live, Smart Living, Smart
People, dan Smart Mobility.

Selain IoT dan teknologi yang mumpuni


tadi, sebuah smart city juga membutuhkan satu
aspek penting, yaitu smart citizen. Selain orang-
orang yang menciptakannya, konsep smart city
tidak akan berjalan baik tanpa adanya smart
citizen atau warga yang cerdas. Smart citizen
memainkan peran penting karena harus cukup
cerdas untuk menyadari bahwa mereka bukan
hanya penghuni semata, tetapi juga sebagai

51
pemilik kota yang bertanggung jawab untuk
menjaga kesejahteraan kota untuk memenuhi
tujuan hidup dan untuk generasi yang akan
datang.

Untuk membentuk konsep smart citizen,


warga negara perlu sosialisasi dan dibekali
dengan teknologi komunikasi dan informasi.
Selain itu, partisipasi sebagai warga secara
individu dapat dilakukan mulai dari hal kecil,
seperti mau mempelajari teknologi di rumah atau
di kantor, belajar atau bekerja dengan aplikasi
dan perangkat lunak yang disediakan smart city,
menggunakan energi terbarukan di lingkungan
rumah, terlibat dalam tata kelola dengan
memanfaatkan layanan, memberikan pendapat
serta umpan balik kepada pemerintah,
menciptakan masyarakat sipil digital, dan terus
berinteraksi dengan proses dunia baru.

Bagaimana dengan Indonesia? Beberapa


kota di Indonesia sendiri sudah coba menerapkan
smart city, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta,

52
Surabaya, dan Bali. Dengan diterapkannya
konsep tersebut, diharapkan kesadaran kita
sebagai warga negara untuk menuju smart
citizen, dan besar harapan pula agar smart city
dapat diintegrasikan di kota-kota Indonesia yang
lain sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup
warga negara Indonesia itu sendiri.

2.3.7 Pentingnya faktor manusia


Smart city identik dengan penggunaan
teknologi, mulai dari penggunaan berbagai
aplikasi berbasis web atau sistem operasi
di smartphone, hingga penerapan Internet of
Things (IoT) pada berbagai aspek kehidupan
warga di kota pintar. Jakarta Smart City terus
berupaya mengembangkan penggunaan
teknologi-teknologi tersebut. Yang terbaru adalah
pemanfaatan Big Data untuk mengumpulkan dan
mengolah informasi dari berbagai sektor.
Teknologi tersebut memungkinkan data tersaji
secara akurat dan mudah terbaca, sebagai dasar
pengambilan keputusan.

53
Meskipun demikian, Jakarta Smart City
juga masih berfokus pada upaya transparansi dan
pelayanan publik. Salah satunya adalah dengan
pengumpulan pengaduan melalui berbagai kanal
seperti media sosial,aplikasi, situs, hingga
melalui pesan singkat dan email. Kemudian
mengelola aduan warga tersebut melalui sistem
digital bernama Citizen Relation Management
(CRM). Proses itu dilakukan untuk mengetahui
permasalahan Jakarta sehingga pemerintah dapat
segera menyelesaikan permasalahan warga.
Lebih lanjut, sistem tersebut diharapkan dapat
digunakan sebagai penentu arah pembangunan
dan perbaikan Jakarta yang sesuai dengan
kebutuhan warga.

Smart people sebagai salah satu indikator


terwujudnya kota pintar menjadi faktor penting di
Jakarta. Dengan warga yang aktif melaporkan
masalah di lingkungannya, Pemprov DKI Jakarta
akan lebih mudah menentukan arah
pembangunan juga perbaikan fasilitas dan

54
layanan publik. Warga kota pintar tak boleh pula
luput dari upaya menginisiasi perubahan dengan
melakukan inovasi sesuai bidang yang ditekuni
atau ilmu yang dikuasainya. Dengan demikian,
warga akan menjadi penentu arah perubahan
kotanya.

Seperti halnya Jakarta, kota pintar yang


masih akan terus berkembang, warga Jakarta juga
diharapkan semakin cerdas melihat masalah di
lingkungannya. Melaporkan kepada pemerintah
melalui kanal aduan warga, serta ikut aktif
berinovasi untuk menyelesaikan masalah-
masalah tersebut agar tidak terus berulang.
Memikirkan Jakarta, berarti memikirkan masa
depan kita.

55
III. PENUTUP
3.1 SARAN

Penulis juga mengharapkan kritik dan


saran dalam penulisan makalah dikemudian hari.

56
DAFTAR PUSTAKA
https://smartcity.jakarta.go.id/blog/238/pentingnya-
faktor-manusia-untuk-membangun-kota-pintar

https://www.brilio.net/serius/4-fakta-smart-citizen-day-
yang-banyak-didatangi-anak-muda-ada-apa-ya-
190329s.html

https://www.kompasiana.com/usyfina/607e48673d68d53
b415aa302/smart-citizen-aspek-penting-dalam-
membangun-smart-city

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/
35755/f.%20Bab%202.pdf?sequence=6&isAllowed=y
(hal.31)

https://blog.gamatechno.com/alasan-open-data-perlu-
diwujudkan/

https://blog.gamatechno.com/pemerintah-open-data/

https://www.jmc.co.id/blog/Perkembangan-Open-Data-
di-Indonesia/

57
https://nasional.sindonews.com/berita/1388938/18/open-
government-perkembangan-dan-masa-
depan?showpage=all

https://www.worldbank.org/in/news/feature/2017/01/31/
open-data-brings-change-to-indonesia

https://smartcity.jakarta.go.id/blog/47/dki-jakarta-
provinsi-pertama-yang-memiliki-program-open-data

https://www.infid.org/news/read/5-pemerintah-daerah-
di-indonesia-bergabung-dengan-kemitraan-global-untuk-
mempromosikan-pemerintahan-terbuka

https://www.researchgate.net/publication/277984736_Di
gital_citizenship

58

Anda mungkin juga menyukai