Anda di halaman 1dari 6

SMART CITY ID

Vol. I | Juli 2015

Smart Community For Smart City Indonesia


Pengenalan

Daftar isi
Pengenalan

SSP sebagai e-Blusukan

Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) telah


mendukung e-blusukan dengan membuat 'otak'
smart city yaitu smart system platform (SSP).
Fokus
1-2
Platform ini bisa dipakai dalam suatu virtual operation room dengan infrastruktur cloud computing
Command Center 2 - 4
dan sensor (blusukan) komponen kota, kemudian
diproses di cloud agar dimengerti (understanding)
oleh stakeholder kota yang selanjutnya melakuLayanan
4-5
kan 'action' untuk solusi persoalan kota.
Prof. Suhono Supangkat, Inisiator Smart City ITB
Komponen 'otak' dari smart city memegang
Event
5
peranan penting karena merupakan gabungan
perangkat keras, lunak, dan kultur. Tingkat
kematangan ini dibuat dengan level. Pertama adalah Adhoc alias ikut-ikutan tanpa perencanaan. Kedua, initiatives
atau mempunyai master plan yang akan dijalankan. Ketiga, scattered (sudah mulai dibangun tapi masih sektoral).
Keempat, integratif (sudah mulai dilakukan integrasi). Kelima, smart alias sudah dilakukan pembangunan ekosistem
smart city.
Pengukuran ini masih dalam konteks Digital Smart City atau lebih soft infrastruktur. Untuk level berikutnya (second
curve), dibangunnya hard infrastruktur seperti transportasi publik, energi, air dan lainnya untuk kenyamanan, keaman
an serta keberlanjutan pembangunan ekonomi kota.
Teknologi e-blusukan ini, menurut Guru Besar ITB sekaligus inisiator Smart City Indonesia di sela-sela International
Conference on ICT for Smart City Suhono Harso Supangkat, nantinya diharapkan dapat mendukung program
pemerintah baru, salah satunya untuk menghemat anggaran, karena tidak harus dapat langsung.
Tahun ini ITB dan Telkom Grup tengah bekerja sama melakukan riset tentang kematangan dan kebutuhan smart city
di beberapa kota seperti Bandung dan Bogor.

Fokus

Smart City Indonesia

Seiring dengan pertumbuhan kota yang secara rata-rata


di dunia melebihi 50 persen, persoalan kota menjadi lebih
rumit, kemacetan, banjir, sampah dan lain-lain semakin
kompleks, sehingga diperlukan suatu pengelolaan yang
lebih baik sehingga penduduk tetap nyaman, aman,
berkembang dan berkelanjutan.

pan teknologi informasi untuk pembangunan Indonesia.


Didirikan pada Februari 2015 sebagai hasil rekomen.
dasi e-II ke 10 tahun 2014.
Smart Indonesia Initiative Forum (SII-Forum) adalah suatu
forum yang bertujuan untuk bertukar pengetahuan dan
pengamanan untuk pengelolaan kota dan komunitas,
sehingga kehidupan perkotaan maupun komunitas lainnya, seperti pedesaan, transportasi, kesehatan, dan pendi
dikan jadi lebih baik.
Forum ini terdiri dari pemerintah kota, kabupaten, pemerintah pusat, industri, akademisi hingga komunitas.
(Sambung ke hal. 2)

Konsep Smart City atau disebut kota yang cerdas dan


gegas, mulai diperkenalkan oleh beberapa kelompok
industri, profesi maupun komunitas terkait. Pemikiran
smart city ini merupakan hasil dari kegiatan e-Indonesia
Initiatives (e-II) Forum yang sudah berlangsung selama 10
tahun, yang selanjutnya menghasilkan forum Smart Indonesia Initiatives (SII) Forum.
e-II forum adalah forum pengembangan TIK untuk Indonesia, bagaimana pemikiran, pengetahuan dan penera-

Smart City Indonesia | Juli 2015 | 1

Kemudian, Bogor juga akan membuat smart tourism,


smart cool, dan smart health. Ini untuk mengetahui jumlah
pasien di rumah sakit. Kemudian, alat deteksi Penerangan Jalan Umum (PJU) yang rusak akan terlacak.

Dengan misi meningkatkan kematangan kota melalui


tukar menukar pengetahuan, baik melalui model kota,
tatakelola kota, peningkatan kapasitas manusia, teknologi
dan sektor lainnya terkait pembangunan smart city
maupun smart community. Oleh sebab itu SII-Forum
mengadakan suatu pelatihan, seminar dan kerjasama
program hingga sertifikasi untuk mencapai tujuan kota
menjadi kota yang cerdas dan gegas.

Seperti dijelaskan di atas, selain kegiatan pelatihan,


konsep Kota Cerdas yang digagas dan dikerjakan di
laboratorium Kampus ITB bekerjasama dengan PT.
Telkomsel ini telah membuat beberapa layanan yang
dibuat oleh masing-masing cluster, seperti single identity
number Mufasa yang dibuat oleh kelompok Cluster
Smart Payment, yaitu kartu yang mengembangkan
manajemen identitas, sehingga identitas masyarakat
dibuat secara digital, sehingga bisa digunakan dengan
lebih luas dan cukup dengan satu kartu.
Selain itu juga ada Actsense, aplikasi yang dibuat kelompok Smart Energy ini dibuat untuk mengefesiensikan dan
memaksimalkan energy seperti energi listrik dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam segi kesehatan, peneliti
Smart City kelompok Smart Health membuat Xanesa
Diabetes, aplikasi untuk memantau kadar gula dalam
tubuh, juga layanan lainnya seperti Smart School Learning yang dikembangkan oleh kelompok Smart Education,
dan layanan UKM Cergas yang dikembangkan untuk
membantu para UKM untuk meningkatkan dan mengatur
usahanya, dan masih banyak layanan lainnya yang mulai
dikembangkan dan diterapkan di beberapa kota seperti
Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Banyuwangi,
Makassar, Aceh dan Balikpapan dengan tujuan tercapa
inya Kota Cerdas Indonesia.

Command Center
Pelatihan yang telah dilakukan berupa serial workshop
tentang smart city di beberapa kota dan kerjasama
implementasi layanan smart city pada pemerintah - pemerintah kota di Indonesia.
Serial workshop dimulai dari kota Bogor, Jakarta hingga
Bandung. Workshop terbaru telah dilaksanakan dalam
menyambut HUT ke-533 Bogor, dengan kerja sama
Forum Prakarsa Smart City Indonesia, pemerintah
setempat sehingga bias mengadakan serial workshop
smart city ketiga dengan tema yang diusung adalah
"Smart Community for Smart City". Acara ini diramaikan
lagi dengan peluncuran layanan "Operation Room Bogor
Green Room.
Bogor Green Room, nantinya akan memantau kemacetan dengan menempatkan layar CCTV di ruang rapat
balai kota. Sekitar 10 CCTV dan di sebar di titik penting
Kota Bogor.
Selain itu, Bendungan Katulampa juga akan dipasang
teknologi pembaca ketinggian. Masyarakat nantinya
dapat mengetahui ketinggian debit air di Katulampa,
sehingga dapat mewaspadai penambahan debit air yang
berpotensi mengakibatkan banjir di Ibu Kota.

SSP

Di era digitalisasi seperti sekarang ini, siapa yang bisa


menguasai aliran data ialah yang bisa lebih maju. Oleh
sebab itu SSP menghadirkan suatu wadah untuk bisa
open information atau informasi terbuka bagi siapa pun di
seluruh warga kota di Indonesia khususnya.
SSP membuat satu model dasar yang bisa diimplementasikan di kota-kota, jika SSP ini akan diimplementasikan
di kota, maka akan kostumisasi, jika kita punya satu
produk yang kuat maka SSP dan bisa sangat mudah
diduplikasi oleh kota lain, sehingga bisa mengefisienkan
waktu dan meningkatkan produktivitas kita, sehingga
bisa mengembang fitur-fitur yang lebih berguna di SSP.
SSP adalah Smart System Platform yang berbentuk
platform tempat pertukaran informasi dan tempat
integrasi data-data dari basis data dari Satuan Kerja
Prangkat Daerah (SKPD), Pemerintah Kota (Pemkot), atau
(Sambung ke hal. 3)

Smart City Indonesia | Juli 2015 | 2

pun dari luar server seperti google atau open source


lainnya yang kita hadirkan jadi satu lalau dianalisis dan
dijadikan informasi yang bermanfaat untuk mengambil
keputusan. Intinya, SSP ini adalah tulang punggung dari
semua program Smartcity.
Ke depannya, SSP ini akan diterapkan di seluruh kota di
Indonesia, yaitu di 500 kota kabupaten, dan SSP akan
diterapkan di 98 kota dan kabupaten di Indonesia di lihat
dari prioritas dan kesiapan kota terhadap penerapan
adanya SSP.
Pasar smart city atau di sebut kota cerdas adalah pasar
yang sangat berkembang dengan persaingan yang
banyak dan ketat, yang diharapkan sehingga bisa membawa produk yang tinggi dari anak bangsa, meskipun
tidak bisa secara 100 persen menguasai Indonesia.

Smart System Platform sudah digarap mulai dari tahun


2012 oleh beberapa researcher yaitu I Made Ariya
Sanjaya dan Zulfikar sebagai koordinator untuk melakukan pendekatan ke Pemerintah Kota di kota-kota Indonesia, Pujo dan beberapa programer lainnya seperti Falih
Mulyana, Oki, Oka, Aren Brain, juga design graphic dibantu oleh Roland Halomoan Nahampun, yang sebelumnya
SSP dikelola oleh Ira dan Maki dan beberapa orang yang
terlibat dalam pengelolaan SSP.
Secara implementasi, SSP dilakukan pada tahun ini di
beberapa kota seperti Kota Bogor.

SSP akan menyediakan wadah dan saluran bagi seluruh


cluster program Smartcity, sehingga bisa diintegrasikan
semua layanan yang ada di Smartcity agar bisa dijadikan
informasikan dan diolah dari data-data yang sudah ada
Penerapan sistem ini sudah diterapkan di kota Bogor dan menjadi bermakna dan multi aspek classroom. Sehingtelah dilakukan soft lunching, dan akan dilaksanakan lagi ga SSP berfungsi untuk memberi dashboard dan tampidi kota kota yang sudah siap untuk dilakukan kerjasama. lan untuk membuat wadah bagi setiap cluster layanan
Smartcity tersebut.
Ide tercetusnya SSP adalah oleh Prof. Suhono yang
Harapannya SSP tahun ini akan diimplementasikan di
membuat tempat atau platform untuk pertukaran inforlima kota di Indonesia selain Bogor, sehingga untuk tahun
masi efektif dan efisien. Dan ini dikembangkan dan dilakke depannya bisa lebih luas menjangkau kota yang lain di
sanakan dengan kerjasama dan bantuan dari tim SSP
Indonesia, sehingga ke depannya bisa mengundang
sendiri yang kini dipegang oleh Pujo.
inovator Smartcity di Indonesia agar bisa maju bersama.

Tujuan

Jika Smart System Platform itu berjalan di kota-kota


Indonesia, kemudahan yang didapat tidak hanya untuk
kota saja, juga untuk pemerintah pusat juga, sehingga
SSP akan mengintegrasikan semua layanan kota dalam
satu bahasa, tampilan, dan dalam satu display secara
seragam.

Untuk mengimplementasikan smart city di Indonesia,


karena platform ini tidak hanya untuk pelayanan dalamkota saja, tetapi juga untuk bisnis, administrasi, manajemen dalam bidang keamanan, sehingga dengan adanya
platform ini semua kegiatan bisa ditingkatkan efektifitas
Jika sudah dilakukan penyeragaman seperti itu, maka
dan efisiensinya.
Untuk mengerjakan program ini, tim SSP bekerjasama pemerintah bisa bicara satu sama lain dengan mudah,
dengan PT. Telkom Indonesia dan beberapa anak peru- dan juga masyarakat bisa lebih dimengerti masalah
sahaannya seperti Telkomsel, juga sudah bekerjasama transfaransi pemerintahan, dan bisa lebih mudah melakudengan PT Inti dan Lembaga Elektronika Nasional (LEN), kan pendataan. Sehingga masyarakat dan pemerintah
sehingga layanan mereka bisa diintegrasikan pada bisa ikut memajukan kotanya. Begitu pun pada level
provinsi, dan negara.
layanan dari SSP sendiri seperti yang telah dilakukan di
kota Bogor.

Konsep GSCM Kota Bogor


Pengembangan kota melalui konsep smart city terus mengalami peningkatan yang sangat pesat sesuai dengan
kebutuhan kota. Namun pengembangan kota yang terjadi tidak diiringi dengan pemahaman konsep smart city
(Dameri, 2013).
Pengukuran (evaluasi) implementasi smart city ditentukan oleh metode yang mampu mengukur dan menentukan titik
awal atau kondisi eksisting sebuah kota dalam pengembangan smart city. Garuda Smart City Manurity Model
(GSCM) adalah metode awal yang dikembangkan untuk mengukur tingkat kematangan pengembangan smart city
dengan target penentuan kondisi eksisting, pegembangan rekomendasi, roadmap dan peningkatan.
Secara umum GSCM memiliki tiga karakteristik, tiga kemungkinan (enabler), 12 faktor dan 111 indikator dengan hasil
pengukuran yang terdiri dari lima level yaitu ad hoc, initiative, scattered, integrative, dan smart yaitu tingkat terakhir
dengan hasil perkembangan yang tinggi dalam karakter Smart Economy, Smart Society, dan Smart Environment.
Level ini memperlihatkan sejauh mana implementasi smart city diterapkan di kota.
Objek Pengukuran lebih rinci, GSCM bertujuan mengukur kematangan kota dari tiga karakteristik kluster utama yaitu
terciptanya karakteristik Smart Economy, Smart Social, Smart Environment. Sementara tiga kemungkinan (enabler)
yaitu memiliki indikator Teknologi Informasi dan komunikasi, Tatakelola Smart City, dan Manusia.
(Sambung ke hal. 4)

Smart City Indonesia | Juli 2015 | 3

Dengan GSCM, dapat dihasilkan beberapa luaran yang diantaranya ialah: Kondisi terkini kota dalam mengembangkan
smart city melalui tingkat dan nilai kematangan yang muncul, Rekomendasi berupa tahapan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan kota dalam implementasi smart city, dan Roadmap pengembangan sebagai modal untuk
mengembangkan kota terkait implementasi smart city, baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek.

Layanan
SOROT, Aplikasi Android Laporan Permasalahan Kota

Banyaknya keluhan dan aspirasi masyarakat akan semakin mudah dilaporkan oleh aplikasi Smart Online Reporting
and Observation Tools (SOROT), aplikasi android menuju Kota Pintar Indonesia.
SOROT adalah sistem untuk kemudahan masyarakat memberika saran, pengaduan, atau aspirasi melalui website
atau aplikasi android langsung di tempat mereka berada, dan pemerintah kota bisa langsung memberikan tanggung
jawab tersebut ke dinas terkait.
Dengan SOROT, masyarakat dapat mengirimkan keluhan, saran, atau aspirasinya melalui website dan mobile app,
sehingga mereka dapat melakukan pelaporan langsung di tempat mereka berada.

Sensing the problem


Melakukan pelaporan berdasarkan kategori, sehingga lebih
tepat sasaran, dan pemerintah kota bisa langsung memberi
kan tanggung jawab tersebut ke dinas terkait.
Menurut Suhono, aplikasi yang akan dipakai pertama kali oleh
kota Bogor itu diharapkan bisa menjebatani aspirasi
masyarakat pada pemerintahan. Karena dengan SOROT,
Pemkot dapat melihat data pelaporan yang dilakukan
masyarakat dalam bentuk grafik dan peta, sehingga pemerintah dapat melihat permasalahan yang terjadi berdasarkan
wilayah tertentu.
Selain Bogor, kata Suhono aplikasi ini akan digunakan juga
untuk kota Bandung, Aceh Bekasi dan kota besar lainnya.
Menurut Peneliti Smart City, I Made Ariya Sanjaya, dengan aplikasi SOROT permasalahan yang dilapor masyarakat
akan dipetakan dalam map aplikasi SOROT, sehingga memudahkan untuk pemantauan.
Dengan cara kerja aplikasi SOROT bisa input permasalahan beserta foto dan deskripsinya yang kita buat di Aplikasi
atau Web SOROT, sehingga aplikasi ini bisa dipetakan permasalahan seperti map online.
SOROT dilihat dari empat aspek, pertama Understanding
yaitu pemkot dapat melihat data pelaporan yang dilakukan
masyarakat dalam bentuk grafik dan peta, sehingga pemerintah bisa lihat permasalahan yang terjadi berdasarkan
wilayah tertentu.
Kedua, Acting and Controlling berupa data dan pelaporan
yang diperoleh dinas pemerintah terkait dapat menindak
lanjuti laporan dan memberikan feedback, apakah laporan
tersebut sudah diproses atau belum.
(Sambung ke hal. 5)

Smart City Indonesia | Juli 2015 | 4

Ketiga, Objective berupa kemudahan bagi masyarakat, lebih


mudah melakukan pelaporan dimanapun dia berada.
Keempat, Impect meningkatkan keterlibatan masyarakat
dalam membangun kota dan meningkatkan perhatian pemerintah kota terhadap masalah yang terjadi di masyarakat.
Aplikasi ini, telah launching dan digunakan di kampus ITB, dan
pemerintah Bogor. Selian itu, aplikasi ini sudah bisa diunduh di
android melalui sorot.in.

Event
Smart Indonesia Initiatives (SII) bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bogor, dan Kemkominfo gagas konsep kota
cerdas untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui pemanfaatan teknologi.
Globalisasi memicu pertukaran informasi dengan cepat dan akurat sehingga bisa diakses secara real time, dan jika
teknologi tidak berkembang, maka pembangunan pun akan terkendala dan akan kalah saing dengan negara lain.
Menurut Ketua SII-Forum sekaligus Guru Besar Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB, Prof Suhono
Supangkat dalam sambutannya pada acara Seri Workshop 3 Smart City di Bogor Green Room, Selasa, (16/6).
Masyarakat merupakan bagian penting dari terciptanya smart city dengan kebiasaan-kebiasaan yang dulu mulai
ditinggalkan. Smart city berdampak pada kualitas hidup warga dengan tujuan menjadikan sebuah kota menjadi lebih
efisien, aman dan nyaman. Masyarakat pun dituntut ikut berpartisipasi dalam pengelolaan dan penyelenggaraan kota,
serta menjadi pengguna kota yang aktif.
Dalam acara Seri Workshop 3 Smart City ini, hadir Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wakil Wali Kota Bogor Usmar
Hariman, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat, Kepala Badan Litbang SDM Basuki Yusuf Iskandar, seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah, Prof. Suhono Harso Supangkat, CGEIT selaku Ketua SII-Forum
dan Kepala Puslitbang PPI Kemkominfo Dr. Hedi M. Idris.

Caption foto: Seri Workshop ke 3 Smart City tentanlg "Smart Community for Smart City" di Bogor Green Room, Bogor, Selasa (16/6).

Smart City Indonesia | Juli 2015 | 5

Buku Pengenalan dan Pengembangan SMART CITY


Menawarkan alternative solusi bagi kota yang mengalami overpopulasi

Harga Rp. 100.000

Info Langganan Buletin SmartcityId


Pusat Administrasi
Smart Indonesia Initiative Forum (SII)
Kampus ITB, Jl. Ganeca No. 10 Bandung, Gedung LABTEK VIII Lt.4 ITB
Kontak Informasi:
Novi
T: +62 22 2534238 / 0813 2265 6069
F: +62 22 2534238 / 2534244
Email
: info@eii-forum.or.id, indriantinovi14@gmail.com
Website
: www.smartcityindonesia.org

Anda mungkin juga menyukai