213213234343545465765
232432453543564213247
213213232323344901098
134787939103430402334
157854534676798798008
213213234343545465765
232432453543564213247
134787939103430402334
157854534676798798008
213213234343545465765
232432453543564213247
213213232323344901098
134787939103430402334
157854534676798798008
213213234343545465765
232432453543564213247
213213232323344901098
F A KT A DA N A NA LISA
213213234343545465765
232432453543564213247
213213232323344901098
134787939103430402334
157854534676798798008
213213234343545465765
232432453543564213247
2 1 3 2 1B
3EE
4N
9A
0AN
1NA
0AA
9AN
8N P
B3AA2D
D3AA2NN3 P2PE3ERR
N4C
C
PEEM
MBBAANNGGUUNNAANN D
DAAEERRAAHH ((BBAAPPPPEED
DAA))
134787939103430402334
157854534676798798008
213213234343545465765
232432453543564213247
K
KAABBUUPPAATTEENN K
KAAUURR
22000088
DAFTAR ISI
PRAKATA
DASAR HUKUM
19
RENCANA PENGEMBANGAN
20
22
26
28
30
30
31
33
DALAM E-GOVERNMENT
REKOMENDASI SITUS WEB
35
TAHAPAN PENGEMBANGAN
44
63
65
66
67
69
70
71
PENUTUP
72
Halaman 1
Buku Pertama
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
PRAKATA
Dokumen Fakta Analisa ini merupakan rangkuman dari serangkaian kegiatan dari
Pelaksanaan Pembuatan Master Plan Teknologi Informasi Pemerintah Daerah. Informasi yang
merupakan uraian dari kegiatan survey dan analisa hasil survey yang merupakan realisasi dari
Kerja Sama kami dengan Pemerintah Daerah mengenai kegiatan Pembuatan Master Plan
Teknologi Informasi Pemerintah Daerah. Adapun uraian yang terdapat di dalam laporan ini
akan merupakan bagian dari Dokumen Master Plan Teknologi Informasi Pemerintah
Kabupaten Daerah yang sebenarnya, yang berisi materi :
Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan dari semua pihak yang telah
diberikan kepada kami untuk dapat melaksanakan Pekerjaan Pembangunan Master Plan
Teknologi Informasi Pemerintah Daerah ini.
Halaman 2
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
DASAR
HUKUM
Sebagai landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Master Plan Teknologi
Informasi ini adalah sebagai berikut :
Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 2000, tentang Tim Koordinasi Satuan Kerja
Telematika Indonesia.
Instruksi
Presiden
Pendayagunaan Telematika.
Sistem
Informasi
Manajemen
Departemen
Dalam
Negeri
(SIMDAGRI).
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informasi nomor 57 tahun 2003 tentang Panduan
Penyusunan Rencana Induk Pengembangan e-government lembaga.
Halaman 3
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Penyebaran kuosiener kepada para kepala Satuan Kerja bertujuan untuk memperoleh
gambaran yang jelas dari para eksekutif di masing-masing Satuan Kerja mengenai proses
bisnis disetiap unit, permasalahan dengan sistem yang ada, visi ke depan tentang penerapan eGovernment, pertukaran dan distribusi informasi antar Satuan Kerja, frekuensi pengiriman
laporan ke pemerintah daerah, permintaan data dari pemerintah daerah yang bersifat
insidentil, kondisi SDM di setiap unit, dan hal-hal lain yang terkait.
Sedangkan penyebaran kuesioner kepada sub Satuan Kerja yang bertanggungjawab akan
teknologi informasi di masing-masing Satuan Kerja bertujuan untuk mendapatkan gambaran
mengenai kondisi saat ini penerapan teknologi informasi di masing-masing Satuan Kerja. Isi
kuesioner mencakup tentang sistem informasi yang dipakai/pernah dipakai, cara pengolahan
data yang sedang berjalan, kondisi perangkat keras yang dimiliki, kondisi jaringan di masingmasing unit, SDM yang memiliki kemampuan komputer dan internet serta berbagai hal lain
yang terkakit.
Berikut adalah gambaran secara umum kondisi saat ini penerapan teknologi infromasi di
Pemerintah Daerah, dilihat dari aspek kelembagaan, perundang-undangan, perangkar lunak,
perangkat keras, jaringan komunikasi data, aspek sumberdaya manusia dan aspek pendanaan.
1. ASPEK KELEMBAGAAN
Dalam aspek kelembagaan Pemerintah Daerah, sampai saat ini sudah memiliki Satuan
Kerja yang secara khusus bertanggung jawab terhadap pengelolaan teknologi informasi.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka peranan kunci dan strategis dalam perencanaan,
pengembangan dan pengeloaan sistem informasi di Pemerintah Daerah belum dapat
dilaksanakan secara fokus.
Halaman 4
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Oleh karena itu untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut diatas masih banyak
mengalami kompleksnya kendala dan permasalahan yang harus dihadapi, diantaranya
adalah :
Ketersediaan dana pendukung masih sangat terbatas untuk dapat menjalankan tugas
dan fungsinya secara optimal.
Koordinasi antara Satuan Kerja baik secara horisontal maupun vertikal dalam
pengelolaan dan pertukaran data belum optimal.
Dalam PP No. 25 Th. 2000 tentang kewenangan Pusat dan Daerah, sulit sekali
menemukan otoritas penanganan teknologi informasi dan komunikasi baik tingkat
nasional maupun daerah, dengan demikian masih belum diketahui secara utuh halhal yang harus dikelola pusat dan daerah.
Halaman 5
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Belum adanya sistem penjenjangan (karier) dan sistem insentif atau penghargaan yang
memadai bagi pegawai pemerintah Pemerintah Daerah yang bertugas menangani
pengelolaan sistem informasi. Jabatan fungsional pranata komputer yang dipersiapkan
untuk hal ini juga dirasakan masih kurang memadai sehingga tidak mampu menarik
minat peqawai untuk memasukinya, kebanyakan pegawai jauh lebih berminat untuk
menduduki jabatan struktural daripada jabatan fungsional.
Pendidikan dan pelatihan yang ada di Pemerintah Daerah sampai saat ini belum mampu
untuk dapat meningkatkan kualiatas sumberdaya manusia dalam bidang teknologi
informasi dan komunikasi ketingkat yang memadai untuk menunjang kebutuhan
daerah.
Internet akan menjadi Infrastruktur utama dalam berkomunikasi data dan suara di masa
yang akan datang, sehingga setiap SDM di Pemerintah Daerah harus memahami
pemanfaaan intrenet, khususnya bagi pegawai Pemerintah Daerah. Rendahnya
penguasaan intrenet bagi SDM di tiap Satuan Kerja akan menjauhkan Pemerintah
Daerah dari sumber informasi global yang saat ini sudah tersedia di hadapan kita
melalui komputer yang terhubung ke internet. Oleh karena itu pemberantasan buta
informasi mutlak dilakukan.
Halaman 6
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
pemanfatannya masih sebatas untuk pembuatan laporan dan tidak saling terhubung satu
dan lainnya. Dengan demikian pemanfatan komputer di tiap Satuan Kerja belum
maksimal.
Jumlah perangkat lunak sistem informasi yang spesifik untuk mendukung manajemen
pemerintahan di masing-masing Satuan Kerja masih sangat kurang memadai, terlihat
sebagian besar Satuan Kerja tidak mempunyai sistem informasi yang digunakan untuk
menunjang kegiatan sesuai tupoksinya.
Sampai saat ini sebagian besar sarana komputer yang dimiliki oleh masing-masing
Satuan Kerja masih bersifat tanpa koneksi (stand alone), yang mana hal ini berakibat
kurang efisiennya pengelolaan data dan informasi terutama dalam hal pertukaran
informasi/data antar Satuan Kerja. Lokasi Satuan Kerja yang saling berjauhan
menyebabkan komunikasi data dan suara serta koordinasi Satuan Kerja menjadi tidak
efisien.
Koneksi Internet yang difasilitasi Pemerintah Daerah belum ada, artinya sampai saat
ini belum ada kebijakan satu pintu gateway untuk akses internet, sehingga masingmasing unit dapat melakukan koneksi langsung via Internet Service Provide (ISP) yang
ada. Hal ini berdampak meningkatnya biaya yang dikeluarkan, dan selain itu, cara
demikian mempunyai resiko yang tinggi pada keamanan sistem informasi.
Halaman 7
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
7. ASPEK PENDANAAN
Dalam hal pendanaan, pembangunan teknologi informasi dan komunikasi di
Pemerintah Daerah sebagian besar dibiayai melalui anggaran pembangunan yang
dikelola oleh daerah. Anggaran yang ada biasanya adalah merupakan usulan dari
masing-masing Satuan Kerja, dan akan disalurkan dalam bentuk berbagai proyek /
kegiatan di Satuan Kerja tersebut.
Kurangnya koordinasi antar Satuan Kerja dalam pembangunan teknologi informasi dan
komunikasi berakibat tidak optimalnya pola pendanaan ini, dan seringkali masingmasing Satuan Kerja dalam pengusulannya tanpa kontrol yang memadai, baik dari segi
harga yang diusulkan ataupun dari segi manfaat dan kesiapan dalam penerapan
nantinya.
Pendanaan biasanya hanya terfokus pada tahun berjalannya proyek, seringkali biaya
untuk
pengelolaan
dan
maintenance
tidak
diperhitungkan
dan
sulit
untuk
Pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak untuk mendukung pelaksanaan egovernment masih sangat minim dalam dua tahun terakhir.
Halaman 8
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Tujuan (Goals)
Goals adalah tujuan jangka panjang untuk suatu periode tertentu yang harus cukup
spesifik dan realistis untuk dicapai. Dalam tahap ini dipelajari berbagai bisnis
line/kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah daerah Pemerintah Daerah. Dari hasil
analisa didapatkan 4 kegiatan utama yang dikelompokkan berdasarkan entity yang
berhubungan dengan pemerintah daerah, keempat entity tersebut adalah masyarakat
umum (Government to Citizens), masyarakat bisnis / Government to Business, Satuan
Kerja pemerintah lain / Government to Government dan pegawainya Government to
Employee. Disamping itu ditambahkan satu aspek lain yang memiliki karakterisitik
berbeda tapi memegang peranan sangat penting, yaitu terintegrasinya seluruh sistem.
menampung
dan
mendayagunakan
masukan
masyarakat
dalam
Sistem
Informasi
yang
dapat
menjembatani
kepentingan
Integrasi Sistem
Terintegrasinya Seluruh Sistem di lingkungan Pemerintah Daerah Pemerintah
Daerah.
Halaman 9
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Objectives/Sasaran
Tahap selanjutnya adalah tahap penentuan objectives, objectives merupakan sasaransasaran yang cukup terperinci dan harus dicapai agar goal yang ditentukan dapat
terpenuhi. Sebagai titik awal yang sangat penting agar dapat menentukan objectives
dengan baik diperlukan pengetahuan tentang Satuan Kerja, proses yang berlangsung
didalamnya, hubungan antar organisasi dll. Hal lain yang perlu dipertimbangkan
dalam penyusunan objectives adalah terpenuhinya kaidah SMART (Specific,
Measurable, Attainable, Realistic and Time Limit). Dari hasil analisa, ditentukan
Objectives sebagai berikut:
Sasaran G-to-G
1. Menyediakan
manajemen
kelembagaan
dalam
penyediaan
dan
Sasaran G-to-E
1. Menyediakan fasilitas otomasi perkantoran dalam kegiatan keseharian untuk
menuju era paperless
2. Menyediakan informasi dan sistem aplikasi bagi para pegawai baik yang
berkaitan dengan maksud peningkatan kemampuannya maupun untuk
peningkatan kesejahteraannya secara online
Halaman 10
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
2. STRATEGI PENGEMBANGAN
Strategi adalah cara yang akan ditempuh oleh suatu organisasi agar objectives dapat
tercapai. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai bagaimana cara mencapai
sasaran dan apa yang harus dikerjakan agar sasaran dapat terpenuhi dalam proses
penyusunannya, kita harus selalu mempertimbangkan hasil dari analisa situasi, sehingga
dapat memanfaatkan kekuatan yang ada secara maksimal, memperbaiki kekurangan yang
ada, memanfaatkan kesempatan dan menghindari ancaman.
Dengan mempertimbangkan hasil analisa situasi maka strategi yang harus dijalankan
untuk mencapai objestives adalah:
Halaman 11
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
ataupun
pihak swasta
yang berkompeten
dan
sudah
berpengalaman.
2. Menyediakan server, komputer, jaringan, akses ke internet dan berbagai
peralatan lainnya
3. Mempertimbangkan aspek ketersediaan after sales services secara local
Halaman 12
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Halaman 13
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Halaman 14
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Melakukan kajian ulang terhadap proses kerja di Satuan Kerja masingmasing guna pemanfaatan teknologi informasi secara optimal
Pengadaan Data dan Informasi Digital di Satuan Kerja yang dapat didistribusikan
antar Satuan Kerja sesuai kewenangannya
Halaman 15
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
membangun,
mengoperasikan,
memelihara
dan
dapat
Halaman 16
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Halaman 17
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Menyediakan
rekapitulasi
data
dan
informasi
bagi
para
eksekutif
pemerintahan
Halaman 18
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Penyusunan
dan
pengesahan
Peraturan
yang
mendukung
Rencana
Strategis
Pengembangan E-Government.
Pembuatan Jaringan Backbone yang menjadi jalur utama komunikasi Rencana Strategis
Pengembangan E-Government.
Peningkatan kemampuan pegawai tentang komputer baik yang bersifat umum maupun
untuk mempersiapkan kader-kader yang akan mengembangkan dan merawat sistem yang
sudah dibangun.
Halaman 19
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
RENCANA PENGEMBANGAN
Definisi
Jaringan komputer adalah suatu sistem hardware dan software yang dibutuhkan untuk
menghubungkan komputer-komputer yang berguna untuk pertukaran data, penggunaan
bersama suatu peralatan maupun berkas.
Asumsi-asumsi dasar
Dalam mendisain sistem jaringan komputer untuk e-Government, selain asas-asas
pengembangan e-Government digunakan juga asumsi-asumsi sebagai berikut :
1. Kesiapan yang tidak sama dari masing-masing perangkat pemerintahan dalam upaya
mengimplementasikan e-Government
2. Sebagai wujud dekonsentrasi wewenang, ada kemungkinan bahwa sistem informasi di
suatu Satuan Kerja didatangkan dari pemerintahan pusat dalam upaya koordinasi dat
Satuan Kerja.
Halaman 20
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Tersedianya akses informasi bagi masyarakat dan pegawai serta eksekutif yang
mendukung terlaksananya pemerintahan yang efektif dan transparan melalui teknologi
WEB
Halaman 21
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
RENCANA PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER
Saluran Fisik / Hardware
1. Jaringan tersendiri (Private Network)
Terbatasnya kemampuan SDM di bidang TI mengarahkan pemilihan jaringan
komputer e-Government adalah jaringan tersendiri (private network) yang terpisah.
Pemilihan tersebut juga didukung oleh tata-letak beberapa gedung kantor Pemerintah
Daerah yang seluruhnya terletak diwilayah kota . Beberapa keuntungan yang dapat
diperoleh dengan menggunakan topologi jaringan terpisah adalah :
Dengan terjadinya konvergensi data multimedia, jaringan ini akan dapat juga
dimanfaatkan untuk komunikasi suara (telepon lokal) melalui teknologi Voice Over
IP (VoIP), sehingga
Halaman 22
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
pemerintahan
Pemerintah
Daerah
Gateway-router
berfungsi
untuk
Gateway-router dapat juga berfungsi untuk memfilter data-data yang tidak ditujukan
pada pengguna di gedung tersebut (firewall). Peralatan ini akan dapat berfungsi
mencegah segala upaya yang bertujuan melumpuhkan server-server yang terletak di
dalam gedung tersebut. Gateway-router tetap akan dalam kewenangan Satuan Kerja
Kantor Informasi dan Komunikasi, sehingga perubahan konfigurasi maupun
perbaikan kerusakan adalah menjadi tanggung jawab Satuan Kerja Kantor Informasi
dan Komunikasi.
Dalam Satuan Kerja Kantor Informasi dan Komunikas dilengkapi juga dengan
komputer yang digunakan oleh administrator basis data untuk mengawasi dan
merawat basis data resume yang digunakan oleh manajemen pemerintahan
Pemerintah Daerah dalam pembuatan keputusan. Satuan Kerja ini bertanggung jawab
atas basis data eksekutif dan sistem informasi eksekutif yang akan digunakan oleh
manajemen pemerintahan Pemerintah Daerah dalam pembuatan keputusan.
Halaman 23
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Dengan adanya gateway-router di antara jaringan utama dan jaringan sekunder maka
kepadatan pertukaran data sudah terisolasi di masing-masing jaringan. Dengan
demikian kecepatan jaringan utama ( bandwidth ) tidak perlu bertambah secara
proporsional. Kecepatan jaringan yang paling populer saat ini adalah 10 Mbps
(Ethernet 10baseT) yang dapat digunakan pada masing-masing subnet. Untuk
jaringan utama yang komunikasi antar-kantor dapat digunakan kecepatan 100 Mbps
(Ethernet 100baseTX), walaupun mulai diperkenalkan adanya kecepatan 1000 Mbps
(Ethernet 1000baseFX).
Kabel yang digunakan untuk jaringan sekunder adalah kabel UTP (Unshielded
Twisted Pair) category 5 yang dapat dibeli secara mudah. Jaringan utama
menggunakan kabel UTP category 5e atau fiber-optic bila jarak antara 2 gateway
router lebih dari 100 m.
Saluran Maya
Secara fisik komputer-komputer yang tergabung dalam jaringan dikelompokkan dalam
beberapa kelompok jaringan. Adakalanya dalam menyelesaikan suatu pekerjaan beberapa
pengguna komputer dari kelompok jaringan yang berbeda harus bekerjasama dan bertukar
informasi / data. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi Virtual
LAN (VLAN) yang didapat dengan melakukan konfigurasi gateway-router. dengan
VLAN komputer-komputer yang terletak pada kelompok-kelompok jaringan yang
berbeda seolah-olah dalam suatu kelompok jaringan yang sama hingga mudah untuk
bertukar informasi. Koordinasi Satuan Kerja antar pengguna komputer dari kelompok
jaringan yang berbeda-beda dapat juga dilakukan dengan menggunakan software
Halaman 24
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
groupware berbasis teknologi WEB yang dipasang di salah satu WEB server. Teknologi
WEB digunakan karena dapat diakses oleh seluruh pengguna.
Halaman 25
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Keterangan Gambar :
Base Station
Perangkat ini merupakan perangkat wireless yang menghubungkan beberapa perangkat
Transciever Wireless ke LAN sebagai integrator dari beberapa LAN yang saling
interkoneksi. Konfigurasi perangkat Base Station sebagai berikut :
Wireless 2.4 Ghz Access Point
Data Rate
11 Mbps
Antenna
Perangkat Pendukung
Remote Station
Perangkat ini merupakan perangkat wireless yang menghubungkan suatu LAN dengan
perangkat Utama Wireless dengan tujuan agar dapat ber-interkoneksi dengan LAN
lainnya. Konfigurasi perangkat Remote Station sebagai berikut :
Macrostack Wireless 2.4 Ghz Access Point
Data Rate
11 Mbps
Antenna
Perangkat Pendukung
Halaman 26
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Keberadaan tata letak maupun konfigurasi perangkat Base Station maupun Remote Station
disesuaikan dengan geografi posisi perangkat LAN yang ada.
Halaman 27
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
RENCANA PENGEMBANGAN
PERANGKAT SERVER
I. Server Pusat Pengolahan Data
Selain fisik kabel atau radio yang menghubungkan komputer-komputer dalam eGovernment, agar jaringan bisa berjalan dengan diperlukan juga beberapa komputer yang
dapat memberikan layanan pada pengguna (server) yakni :
2. Proxy Server
yang digunakan sebagai tempat penyimpanan sementara data-data internet. Dengan
proxy server, data-data yang diperoleh seseorang dari internet akan disimpan untuk
sementara waktu, sehingga jika ada orang lain yang membutuhkan data yang sama,
maka data dapat diberikan langsung tanpa mengakses lagi jaringan internet di luar
Pemerintah Daerah. Dengan demikian kebutuhan bandwidth koneksi internet dapat
dikurangi dan biaya dapat direduksi.
3. Mail Server
digunakan agar masing-masing pegawai di Pemerintah Daerah dapat memiliki e-mail
sendiri-sendiri. Dengan adanya e-mail, pegawai dapat berkomunikasi dengan lebih
cepat dan murah. Dengan kemajuan teknologi, pengguna tidak saja menggunakan email untuk pertukaran informasi dalam rupa text, tetapi juga dalam bentuk gambar,
mengirimkan file data dan lain sebagainya.
Halaman 28
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
4. WEB Server
WEB Server di Satuan Kerja Kantor Informasi dan Komunikasi digunakan untuk
menampilkan informasi-informasi baik ke dalam maupun ke luar lingkungan
Pemerintah Pemerintah Daerah. WEB Server ini merupakan satu-satunya pintu masuk
bagi kalangan luar Pemerintah Pemerintah Daerah untuk mendapatkan informasi.
Walaupun WEB server ini terletak di Satuan Kerja Kantor Informasi dan
Komunikasi, data-data maupun halaman-halaman WEB-nya dapat terletak di masingmasing kantor Satuan Kerja / badan / biro.
Agar tidak terjadi duplikasi, maka sistem informasi yang sudah ada maupun yang akan
dikembangkan oleh masing-masing Satuan Kerja karena permintaan dari pemerintah pusat
harus dilengkapi dengan Web Database Server. Server ini bertugas menjembatani basis data
yang telah ada agar dapat diakses oleh pengguna lain dalam jaringan e-Government melalui
teknologi WEB. Dengan demikian basis data yang telah dibangun oleh sistem informasi yang
sudah ada, maupun oleh sistem informasi yang didatangkan dari pemerintah pusat juga dapat
digunakan dalam e-Government tersebut.
Halaman 29
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Form Factor/Height
Rack/2U
Processor
Jumlah Processor
2 (dua)
Cache Memory
2 x 2Mb
Memory
Expansion Slots
Disk bays
8 / 8 (total / hot-swap)
Internal Storage
Network Interface
Power supply
2 x 835W
Hot-swap component
RAID support
Kapasitas
2 x 500Gb SATA
Kelengkapan
Halaman 30
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
RENCANA PENGEMBANGAN
PENGELOLAAN JARINGAN KOMPUTER
Jaringan komputer dengan basis TCP/IP yang digunakan dalam jaringan e-Government
membutuhkan pengelolaan yang ketat mengingat terbatasnya resource (nomor IP) dan
kompleksitas pertukaran data antar lembaga. Selain itu untuk mendukung kelancaran eGovernment dan memberikan bantuan teknis pada masing-masing perangkat pemerintahan
perlu dibangun suatu unit pelaksana di bawah Satuan Kerja Kantor Informasi dan
Komunikasi. Tolok ukur keberhasilan dari unit teknis ini diukur dalam Service Level
Guarantee atau tingkat kualitas penggunaan jaringan terjamin. Unit teknis tersebut akan
bertanggung jawab atas 3 hal yakni :
1. Network Management
Network manajemen akan meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti tercantum di bawah ini.
Pada pelaksanaannya, network manajemen akan berkaitan erat dengan masalah sistem
security.
2. Sistem Security
Sistem security akan meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti :
Mensosialisasikan virus-virus baru yang timbul dan perbaikan yang diperlukan untuk
masing-masing program antivirus
Mengisolasi komputer atau server yang terkena virus agar tidak mengganggu dan
merusak komputer lain
Halaman 31
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Melakukan audit dalam jangka waktu tertentu pada setiap kelompok jaringan yang
ada
Halaman 32
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
RENCANA PENGEMBANGAN
INFOSTRUKTUR DAN APLIKASI-APLIKASI DALAM
E-GOVERNMENT
Pertukaran data
Teknologi WEB menjadi tulang punggung metodologi pertukaran data antar lembaga di
E-Government. Teknologi WEB dapat digunakan dalam tahapan-tahapan berikut yakni :
1.
Publikasi
peraturan-peraturan yang ada, jadwal waktu maupun data-data lain yang dibutuhkan
oleh masyarakat maupun pengguna dari Satuan Kerja lain dalam lingkup
Pemerintah Daerah
2.
Interaksi
pengguna dapat memberikan masukkan tentang publikasi yang telah dilakukan
3.
Transaksi
pengguna dapat memasukkan data-data yang diperlukan dalam mengajukan
permohonan ijin melalui komputer
Dalam tahapan berikutnya dimana dibutuhkan pertukaran data antar basis data maka
dapat digunakan teknologi XML di mana diperlukan terlebih dahulu pembakuan :
1.
2.
3.
Halaman 33
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Peraturan-peraturan daerah
Halaman 34
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Halaman 35
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Profil
Pemda
Profil Pemda
Content
Manager
www.(pemda).go.id
Halaman 36
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Basis data
Untuk memanfaatkan data-data yang sudah tersedia di masing-masing institusi dapat
digunakan teknologi WEB. Teknologi WEB dengan arsitektur three-tiers (3-tingkat)
memungkinkan pemisahan komputer server basis-data dan server WEB yang
menampilkan data-data tersebut pada pengguna melalui penjelajah internet.
Pembangunan basis data adalah tanggung jawab masing-masing Satuan Kerja dan dapat
merupakan inisiatif yang berasal dari pemerintah pusat. Sistem informasi yang dibuat atas
inisiatif dari pemerintah pusat harus dilengkapi dengan basis data yang memungkinkan
penggunaan arsitektur 3-tiers.
Disamping itu ada beberapa basis data yang karena pertimbangan pentingnya posisi
basis data tersebut, maka dipisahkan dari basis data induknya, seperti basis data
epidemilogi yang sebenarnya bisa digabungkan dengan basis data institusi dan
tenaga kesehatan menjadi basis data kesehatan.
Untuk mencegah terjadinya duplikasi data pada beberapa Satuan Kerja, maka
beberapa Satuan Kerja yang memerlukan data yang sama harus menggunakan basis
data yang sama juga. Sehingga satu basis data dapat digunakan oleh beberapa Satuan
Kerja untuk membangun sistem informasinya.
Halaman 37
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
c.
Halaman 38
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Perlu diingat bahwa jika sebuah sistem informasi menggunakan basis data tertentu, bukan
berarti bahwa seluruh isi basis data dimanfaatkan akan tetapi mungkin saja hanya
sebagian dari basis data yang berhubungan dengan Satuan Kerja tersebut seperti yang
dapat dilihat dari uraian pada masing-masing Satuan Kerja.
Dilihat dari fungsinya, maka SIM bagi Satuan Kerja dilingkungan Pemerintah Daerah
diklasifikasikan menjadi 3 kelompok:
G-to-B/G-to-C, seperti SIM Koperasi dan UKM, SIM Perindustrian dan Perdagangan,
SIM Perijinan, SIM Tenaga Kerja dll.
Pembagian diatas diambil dari penekanan yang ada pada setiap SIM, jadi bukan berarti
bahwa SIM Kesehatan hanya memiliki unsur G-to-B/G-to-C saja akan tetapi juga G-to-E
dan G-to-G.
3. Administrator Security
Mengelola
keamanan
sistem
komputer
dari
pihak-pihak
yang
tidak
berkepentingan
Halaman 39
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
5. Administrator Jaringan
Membangun, memelihara dan memonitor infrastruktur jaringan di lingkungan
Satuan Kerjanya. Memberikan konsultasi tentang jaringan kepada staf di
lingkungan Satuan Kerjanya yang membutuhkan.
6. Programmer
Mengimplementasikan Sistem Informasi Manajemen, situs-situs dll
7. Teknisi Wireless
Menangani Radio Wave LAN yang ada di lingkungan Pemerintah Daerah.
8. Teknisi Komputer
Menangani dan merawat komputer serta jaringan yang ada di Satuan Kerja
masing-masing.
9. Operator
Pengguna sistem dan aplikasi yang berjalan, sehingga memungkinkan lancarnya
staf memberikan informasi kepada atasannya.
2. Pelatihan SDM
Di awal implementasi e-Government terlebih dahulu harus disiapkan personil di
bidang administrasi jaringan dan basis data. Persiapan ini dapat berupa penerimaan
pegawai baru atau melalui program pelatihan bagi pegawai yang sudah diseleksi.
Jenis training yang dibutuhkan untuk pengelolaan jaringan e-Government dibagi
berdasarkan jenis tenaga ahli yang dibutuhkan oleh masing-masing Satuan Kerja yang
ada di lingkungan Pemerintah Daerah.
Halaman 40
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Tugas dan Wewenang Satuan Kerja Kantor Informasi dan Komunikasi dalam
pengembangan, implementasi dan operasional e-Government
Halaman 41
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
kepada
staf
Pemerintah
Pemerintah
Daerah
yang
membutuhkan.
Administrasi server : mengelola server yang ada seperti web server, mail
server, aplication server, database server, dll didalam lingkungan
Pemerintah Daerah.
Halaman 42
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Halaman 43
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
TAHAPAN PENGEMBANGAN
Penentuan Time Frame Kelayakan
Time frame kelayakan Master Plan Teknologi Informasi secara keseluruhan dibatasi
untuk 5 tahun, ini berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
Perangkat keras dan perangkat lunak: perkembangan teknologi yang sangat cepat
membuat jangka waktu lebih dari 5 tahun tidak layak lagi untuk sebuah perencanaan.
Selanjutnya dibagi lagi menjadi action plan setiap tahun dengan pertimbangan bahwa
pengusulan proyek diajukan setiap tahun. Waktu satu tahun ini kemudian dibagi menjadi
timeframe yang lebih kecil per tiga bulan dengan pertimbangan bahwa laporan kemajuan
pada proyek-proyek pemerintah dilakukan setiap tiga bulan.
Pengembangan LAN dan WLAN pada Satuan Kerja, dilaksanakan dalam dua
tahap yaitu tahap pertama berlangsung sampai dengan akhir tahun ke-2 bertujuan
untuk mengembangkan jaringan yang dapat dimanfaatkan oleh para eksekutif
untuk memanfaatkan perangkat lunak groupware seperti Kantaya (Kantor Maya),
tahap kedua adalah pengadaan komputer untuk perangkat lunak sistem informasi
dan penyelesaian LAN Satuan Kerja disesuaikan dengan waktu pengembangan
Sistem Informasi.
Halaman 44
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
2. Instalasi Server
Instalasi server utama seperti e-mail server, web server, DNS server dan proxy
server.
Halaman 45
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Pada akhir tahap ini sebaiknya dilakukan evaluasi tentang kesiapan pegawai, kualitas
jaringan utama dan aplikasi-aplikasi manajemen internal Pemerintah Daerah sesuai
dengan indikator-indikator performansi yang telah ditetapkan.
Halaman 46
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Sumber
Daya
Informasi
berasal
dari
SIM
Perencanaan
Pembangunan Daerah.
Integrasi dengan SIM Perencanaan Pembangunan Daerah dan SI Geografis
Pembangunan Daerah
Halaman 47
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Bagian Hukum
1. SIM Portal Hukum
Halaman 48
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Bagian Perekonomian
1. SIM Jaringan Komunikasi Perekonomian
Indikator Perekonomian
Halaman 49
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Halaman 50
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
beserta
dengan
penganggaran
dan
status
pelaksanaannya.
Mengelola
pengawasan
penganggaran
dan
pelaksanaan
fisik
Halaman 51
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Halaman 52
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Mencatat
dan
mengawasi
prosedur
pencegahan
polusi
Industri
Berbahaya.
Mengelola basis data Profil Masyarakat, dalam hal lokasi daerah hunian
masyarakat, keberadaan dan kondisi kesukuan dan etnis serta perilaku
dan sikap masyarakat.
Halaman 53
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Mengelola basis data Daerah Rawan Konflik, dalam hal lokasi daerah
rawan konflik, keberadaan dan kondisi kesukuan dan etnis serta perilaku
dan sikap masyarakat daerah rawan konfilik
Halaman 54
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Mengelola basis data Daerah Rawan Bantuan Sosial dalam hal mencatat
profil
Daerah
Rawan
Bantuan
Sosial
dan
menganalisa
serta
Halaman 55
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Aplikasi sistem yang melakukan integrasi basis data Rumah Sakit dan
Puskesmas maupun pengelolaan transformasi data antar Rumah Sakit dan
Puskesmas secara online.
Mengelola basis data Rekam Medis terpadu dari seluruh lokasi Rumah
Sakit dan Puskesmas yang terintegrasi
3. SIM Puskesmas
Halaman 56
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Mencatat basis data profil bahan galian seperti jenis bahan galian, jumlah
kandungan bahan galian, lokasi bahan galian, dsb.
Aplikasi sistem yang mencatat dan memantau kondisi harga jual pasar
kepada konsumen dan harga beli dari pedagang grosir
Halaman 57
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Halaman 58
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Halaman 59
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Halaman 60
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Aplikasi sistem yang melakukan integrasi basis data Koperasi dan UKM
maupun pengelolaan transformasi data antar Koperasi secara online.
Halaman 61
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Mengatur lalu lintas surat masuk dan keluar serta mengatur pengarsipan
digitalnya.
Halaman 62
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Halaman 63
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Tahapan Evaluasi
Penyusunan suatu rancangan induk e-Government bukanlah suatu kegiatan yang langsung
selesai, tapi akan berlangsung terus-menerus dimana langkah-langkah yang sudah disusun
dapat disesuaikan atau dirubah sesuai perkembangan teknologi informasi. Untuk itulah
maka tahap evaluasi pelaksanaan merupakan tahap yang sangat krusial, di tahap ini
dilakukan pengecekan apakah rencana kerja berjalan sesuai dengan yang sudah
ditentukan, apakah proyek berjalan sesuai dengan schedule, apakah ada perubahan trend
teknologi yang signifikan dll. Dari hasil evaluasi ini kemudian diambil keputusan tentang
perlunya memperbaiki misi, memperbaharui goals, objectives, strategy atau action plan.
Jadwal evaluasi dari pelaksanaan Rencana Strategis Pengembangan E-Government
dilaksanakan pada bulan terakhir setiap tahun kerja.
Halaman 64
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah.
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
4. Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
Pola Pengelolaan :
Halaman 65
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Pola Pengelolaan
SIM Kepegawaian
Pengelola Sistem
Bagian Kepegawaian
Dasar Hukum :
1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubatahan atas Undang-undang Nomor
8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian.
3. Kepmendagri No. 45 Tahun 1992 tentang Pokok-pokok Kebijaksanaan Sistem Informasi
Manajemen Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.
4. Kepmendagri No. 140 Tahun 1997 tentang Rencana Induk Pengembangan Sistem
Informasi Manajemen Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.
5. Kepmendagri No. 17 Tahun 2000 tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.
Pola Pengelolaan :
Halaman 66
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Pola Pengelolaan
Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah
Pengelola Sistem
Bagian Keuangan
Dasar Hukum :
1. Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
2. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Keuangan
Daerah
Pola Pengelolaan :
Pola Pengelolaan SIM Keuangan Daerah merupakan integrasi antara :
1. SIM Keuangan Daerah
2. SIM Kas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SIM Kas SKPD)
3. SIM Pendapatan Daerah (SIMPATDA)
4. SIM Aset Daerah (SIMASED)
5. SIM Kepegawaian (SIMPEG) : berkaitan dengan modul Penggajian
Halaman 67
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Halaman 68
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Halaman 69
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Pola Pengelolaan
Sistem Informasi Manajemen Pendapatan Daerah
Pengelola Sistem
Dasar Hukum :
1. Undang-Undang 18 tahun 1997, yang mengatur tata cara pemungutan dan pengawasan
pemungutan pajak dan retribusi Daerah
2. Kepmendagri No. 43 Tahun 1999 yang mengatur
termasuk prosedur pengawasan Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Sumber Penerimaan
Lain-Lain
3. Undang-Undang No. 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 18
Tahun 1997 tahun 1997 tentang Pajak Daerah
4. Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 tentang tatacara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,
Pola Pengelolaan :
Halaman 70
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
Pola Pengelolaan
Sistem Informasi Manajemen Aset Daerah
Pengelola Sistem
Bagian Umum
Dasar Hukum :
1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
2. Kepmendagri No. 62 Tahun 1998 tentang SIM Perlengkapan/Aset Daerah.
3. Kepmendagri No. 11 Tahun 2001 tentang Sistem Informasi Manajemen Perlengkapan
Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.
4. Permendagri No. 17 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Barang Daerah.
Pola Pengelolaan :
Halaman 71
FAKTA
DAN
ANALISA
Pengembangan Teknologi Informasi
PENUTUP
Dokumen Fakta Analisa Master Plan Teknologi Informasi Pemerintah Daerah ini adalah
bahagian langkah dalam keseluruhan tahapan pembuatan Dokumen Master Plan Teknologi
Informasi sebagai kerangka membangun Sistem Informasi Pemerintah Terpadu pada
Pemerintah Daerah, agar memiliki benang merah keseragaman diantara keaneka ragaman
variasi yang akan dikembangkan oleh masing-masing daerah.
Kami mengucapkan Terima Kasih kepada seluruh Pihak yang telah membantu baik dalam
bentuk pikiran dan ide maupun dalam bentuk materiel yang menghasilkan terpenuhinya
pembuatan Dokumen Fakta Analisa ini. Berdasarkan seluruh referensi, kritik, saran dan
dukungan dari semua Pihak, pada tahap selanjutnya kami akan bekerja menuju penyelesaian
terciptanya sebuah Dokumen Master Plan Teknologi Informasi bagi Pemerintah Daerah.
Halaman 72