Anda di halaman 1dari 24

PENGELOLAAN CSR / TSP

DI KABUPATEN JEPARA

Oleh :
HERU SUTAMAJI, SE
Kasubbag Sumber Daya Alam
BAGIAN PEREKONOMIAN & SDA
SETDA JEPARA
1)Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
Pasal 15 huruf b UUPM menyatakan bahwa setiap penanam modal
berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.
2)Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Pasal 74 menyatakan perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya
dibidang dan/atau berkaitan dengan segala sumber daya alam wajib
melaksanakan tanggung jawab social dan lingkungan;
3)Keputusan Menteri Keuangan Nomor 232/KMK.013/1989 tanggal 11
Nopember 1989 tentang Pedoman Pembinaan Pengusaha konomi
Lemah dan Koperasi melalui BUMN. Dana pembinaan disediakan dari
penyisihan sebagian laba BUMN sebesar 1%-5% (dari laba setelah
pajak).
Komitmen perusahaan untuk berperan serta dalam
pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan
kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik
bagi perusahaan sendiri, komunitas setempat, maupun
masyarakat.
(Perda Kab.Jepara Nomor 3 Tahun 2014)
1)Mewujudkan batasan yang jelas mengenai tanggung jawab sosial
termasuk lingkungan perusahaan dan pihak-pihak yang menjadi
pelakunya;
2)Memenuhi penyelenggaraan TSP sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
3)Mewujudkan kepastian dan perlindungan hukum bagi pelaku dunia
usaha dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan secara
terpadu dan berdaya guna;
4)Melindungi perusahaan agar terhindar dari pungutan liar yang
dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak berwenang;
5)Meminimalisir dampak negatif keberadaan perusahaan dan
mengoptimalkan dampak positif keberadaan perusahaan;
6)Mewujudkan program rencana Pemerintah Daerah untuk melakukan
apresiasi kepada dunia usaha yang melakukan TSP dengan memberi
penghargaan serta pemberian kemudahan dalam pelayanan administrasi.
1)Kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi
kegiatan perusahaan beroperasi;
2)Daya saing perusahaan dalam menjalankan
tanggung jawab sosial;
3)Kualitas lingkungan hidup
4)Kualitas pendidikan masyarakat
5)Kualitas kesehatan masyarakat
1)Pelaksana dari TSP adalah perusahaan yang
berstatus badan hukum;
2)Berstatus pusat, cabang atau unit pelaksanaan
yang berkedudukan di Daerah;
3)Jenis usaha dapat meliputi SDA dan non SDA;
4)Perusahaan milik swasta maupun milik
negera/Pemda.
1)Mendapatkan penghargaan dan atau kemudahan dari Pemerintah Daerah
bagi perusahaan yang telah melaksanakan TSP;
2)Berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan TSP di Daerah.

1)Merencanakan, menyusun dan melaksanakan kegiatan TSP sesuai dengan


prinsip-prinsip TSP dengan mendasarkan pada dokumen pembangunan daerah
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
2)Menumbuhkan kemitraan dan kerjasama dengan piihak-pihak lain dalam
penyelenggaraan TSP;
3)Melaksanakan kajian, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan TSP
dengan memperhatikan kepentingan perusahaan, Pemda, masyarakat dan
kelestarian lingkungan
4)Berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan TSP di Daerah.
5)Melakukan koordinasi dan pelaporan terhadap rencana dan pelaksanaan TSP
kepada Komite Pelaksana TSP secara periodik.
1) Membentuk Komite TSP
2) Melaksanakan sinkronisasi program dan bentuk kegiatan TSP dengan program pembangunan
daerah;
3) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan TSP;
4) Memberikan sanksi dan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan;
5) Meminta laporan pertanggungjawaban pelaksanaan TSP
1)Pemberdayaan masyarakat
2)Kemitraan usaha mikro, kecil dan
koperasi
3)Program langsung kepada
masyarakat
1)Pembangunan sarpras dasar layanan
masyarakat
2)Peningkatan kapasitas masyarakat
3)Penguatan kelembagaan
1)Penelitiandan pengkajian kebutuhan
2)Penguatan kelembagaan sosial ekonomi masyarakat
3)Peningkatan kemampuan manajemen dan tata kelola
keuangan
4)Pelatihan dan pendampingan kewirausahaan
5)Pelatihan pengembangan usaha
6)Memberikan dukungan promosi produk, jaringan
pemasaran dan distribusi
7)Mendorong tumbuhnya inovasi dan kreativitas
8)Alih teknologi
1)Hibah
2)Penghargaan berupa beasiswa kepada karyawan atau masyarakat.
3)Dana stimulan untuk proyek-proyek pengembangan masyarakat,
penyelenggaran fasum atau bantuan modal usaha skala mikro dan
kecil.
4)Bantuan sosial berupa bantuan dalam bentuk uang, barang maupun
jasa kepada panti-panti sosial/jompo, ponpes dan sarana ibadah
lainnya.
5)Pelayanan sosial berupa layanan pendidikan, kesehatan, olah raga
dan santunan pekerja sosial.
6)Perlindungan sosial berupa pemberian kesempatan kerja bagi atlet
nasional/daerah yang sudah purna bakti dan bagi penyandang cacat
yang mempunyai kemampuan khusus.
Organisasi atau forum komunikasi untuk
melaksanakan program TSP dengan melibatkan
pemangku kepentingan sebagai wadah komunikasi,
konsultasi dan evaluasi TSP
(Perda Kab.Jepara Nomor 3 Tahun 2014)
1)Melakukan sinkronisasi program Pemda dengan
program TSP;
2)Memfasilitasi setiap kegiatan TSP untuk diliput media
massa;
3)Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan
kegiatan TSP;
4)Menyusun dan menyampaikan laporan dan rekomendasi
pelaksanaan TSP kepada pemda dan perusahaan;
5)Menyampaikan informasi pelaksanaan TSP kepada
masyarakat.
Sebagai wadah untuk mengakomodir rencana pelaksanaan
program TSP dari mitra TSP.

a)Pendekatan Partisipatif dilakukan dengan melibatkan pihak


yang berkepentingan terhadap pembangunan yang dibiayai
oleh perusahaan.
b)Pendekatan Kemitraan dilakukan dengan mengutamakan
kepentingan dan kebutuhan bersama dalam mewujudkan
manfaat bersama.
a)Inventarisasi mitra TSP;
b)Sosialisasi kepada mitra TSP mengenai kewajiban TSP;
c)Penentuan prioritas program kegiatan dari dana TSP;
d)Sinkronisasi kegiatan dengan SKPD yang dianggarkan
dari dana TSP;
e)Kesepakatan prioritas bersama dengan mitra TSP
a)Komite Pelaksana TSP memverifikasi program yang
disampaikan oleh mitra TSP agar tidak terjadi duplikasi
program dari mitra TSP dengan kegiatan perangkat
daerah/desa;
b)Hasil verifikasi ditindaklanjuti dengan kesepakatan mitra TSP
dengan Komite Pelaksana TSP mengenai sektor yang dibiayai;
c)Kesepatan dituangkan dalam pernyataan secara tertulis
pemberian dana TSP dari mitra TSP secara sukarela;
d)Pernyataan tsb sebagai dasar realisasi program kegiatan TSP
oleh mitra TSP.
a)Mitra TSP melaporkan hasil pelaksanaan program kegiatan TSP
kepada Komite Pelaksana TSP melalui Komite Pelaksana TSP;
b)Penyampaian laporan dilaksanakan setiap tahun paling lambat
tanggal 15 Desember.

a) Komite Pelaksana TSP melakukan monev kepada mitra TSP secara terpadu
dan berkesinambungan
b) Monev ditujukan pada realisasi dan perkembangan program kegiatan TSP dari
mitra TSP
c) Pelaksanaan monev dilakukan dengan kunjungan langsung pada mitra TSP
d) Mitra TSP yang paling berperan dalam program kegiatan TSP dapat diberikan
penghargaan
1)Pemda
2)Perusahaan
3)Ormas

1)Ketua
2)Sekretaris
3)Bendahara
4)Bidang Perencanaan
5)Bidang monitoring dan evaluasi
6)Komunikasi
1)Pemda
2)Perusahaan
3)Ormas

1)Ketua
2)Sekretaris
3)Bendahara
4)Bidang Perencanaan
5)Bidang monitoring dan evaluasi
6)Komunikasi
 Pembiayaan TSP berasal dari sebagian keuntungan bersih perusahaan setelah pajak atau
berasal dari anggaran lain yang telah ditentukan oleh perusahaan.
 Setiap perusahaan yang menjalankan kegiatan dan atau usaha membidangi ekpolitasi atas
SDA wajib menerapkan TSP dengan biaya dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya
perusahaan dengan memperhatikan ukuran usaha, pihak-pihak yang berkepentingan dan
transparasi keuangannya.
1)Bupati dapat menerapkan sanksi administratif kepada
perusahaan yang melanggar ketentuan kewajiban atas
TSP.
2)Sanksi administratif dapat berupa :
a)Peringatan tertulis
b)Pembatasan kegiatan usaha
c)Pembekuan kegiatan usaha dan atau fasilitas perusahaan
d)Pencabutan izin kegiatan usaha dan atau fasilitas
perusahaan
1. TAHUN 2016 : Rp 6.023.358.538,-
2. TAHUN 2017 : Rp. 10.760.264.662,-
3. TAHUN 2018 : Rp. 7.029.873.789,-
4. TOTAL : Rp. 23.813.496.989,-

1. Meliputi Bidang Sosial, Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi,


dan Lingkungan Hidup.

Anda mungkin juga menyukai