Anda di halaman 1dari 8

Lesson Learnt

Manajemen Keuangan dan Manajemen Resiko


Oleh:
Tahang, ST.,MM
NDH: 37

Pra Angkatan IV tahun 2023


Pelatihan Kepemimpinan Administrasi Angkatan IV
Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negera Republik Indone -
sia
SAMARINDA
Tahun 2023
Manajemen Keuangan Negara
Kemampuan untuk menyusun perencanaan serta mewujudkan sebuah rencana adalah
kompetensi utama seorang pemimpin. Seorang pemimpin harus mempunyai visi dan misi
kearah mana organisasi yang dipimpinnya akan dibawa.

Manajemen Penganggaran yang terdiri dari Perencanaan,


Penganggaran, Pelaksanaan, Pelaporan dan Pertanggung-
jawaban sangat penting untuk dipahami oleh seorang manajer.
Sebuah rencana yang baik tidak akan dapat terwujud apabila
tidak didukung oleh ketersediaan anggaran yang mencukupi.
Mungkin sekali dana yang tersedia tidak cukup
dalam satu tahun, maka kewajiban pemimpin
untuk memastikan pada tahun mendatang dana
tersedia untuk memastikan agar rencana terca-
pai. Seorang pemimpin harus paham ketika
bicara tujuan organisasi maka perencanaan
yang baik, pendanaan yang tepat, eksekusi
yang benar dan pertanggungjawaban yang
akuntabel sangat menetukan keberhasilan or-
ganisasi Selain itu seorang pemimpin harus
juga mampu menyusun perencanaan, menggu-
nakan dana yang terbatas dan mengeksekusi
secara efektif dan efisien. Peta Konsep
Manajemen Keuangan Negara

Keterkaitan Perencanaan dan Kebijakan Fiskal Asumsi Dasar APBN Dan Ekonomi
Penganggaran Makro
Terkait dengan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Lembaga yang bertanggung jawab
keuangan maka Presiden selaku Belanja Negara (APBN) menyusun kerangka ekonomi makro
Kepala Pemerintahan yang merupakan bentuk nyata adalah Badan Kebijakan Fiskal (BKF),
bertanggung jawab atas pencapa- pelaksanaan kebijakan fiskal Kementerian Keuangan.
ian rencana nasional memegang yang dilakukan pemerintah.
kekuasaan pengelolaan Keuan- Kebijakan fiskal merupakan Kerangka ekonomi makro ini sebaiknya
gan Negara sebagai bagian dari salah satu kebijakan ekonomi memiliki kredibilitas yang tinggi se-
kekuasaan pemerintahan. makro yang otoritas utamanya hingga dapat digunakan oleh para in-
berada di tangan pemerintah vestor dalam memperkirakan kondisi
Selanjutnya berdasarkan Peratu- yang diwakili oleh perekonomian ke depan.
ran Pemerintah terkait dengan Kementerian Keuangan.
pelaksanaan APBN pengelola Dalam penyusunan APBN, ada beber-
keuangan tersebut diturunkan ke Kebijakan fiskal adalah suatu apa indikator ekonomi makro yang digu-
level eselon di bawahnya sampai kebijakan ekonomi untuk nakan sebagai dasar perhitungan, yaitu
di level kepala satker sebagai mengarahkan kondisi pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, ni-
Kuasa PenggunaAnggaran.. perekonomian untuk menjadi lai tukar rupiah, suku bunga Surat Per-
lebih baik dengan mengubah bendaharaan Negara 3 bulan, harga
penerimaan dan pengeluaran minyak mentah ICP, dan lifting minyak.
pemerintah.
Manajemen Keuangan Negara

PELAKSANAAN ANGGARAN NEGARA PELAPORAN KEUANGAN DAN KINERJA,


SERTA KERUGIAN KEUANGAN NEGARA
Pasal 1 Undang-Undang No. 17 Tahun 2003
Transaksi yang dihasilkan oleh semua satker
Tentang Keuangan Negara yang menyebutkan
diatas sebagai pelaksanaan anggarannya
bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Ne-
(DIPA) harus dapat dicatat/dijurnal dengan baik
gara, selanjutnya disebut APBN, adalah ren-
dan setiap akhir periode dibuat laporan keuan-
cana keuangan tahunan pemerintahan negara
gan.
yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
Laporan pelaksanaan anggaran terdiri dari (a)
APBN memuat rencana keuangan untuk semua
LRA dan (b) Laporan Perubahan SAL. Laporan
kementerian dan lembaga (pemerintah pusat),
finansial terdiri dari (a) Neraca, (b) LO, (c) LPE,
sementara itu yang melaksanakan kegiatan
dan (d) LAK. CaLK merupakan laporan yang
anggaran adalah setiap kementerian dan lem-
merinci atau menjelaskan lebih lanjut atas pos-
baga di bawah Presiden.
pos laporan pelaksanaan anggaran maupun
DIPA disusun berdasarkan Rencana Kerja dan
laporan finansial dan merupakan laporan yang
Anggaran Kementerian Lembaga (RKAKL) se-
tidak terpisahkan dari laporan pelaksanaan
hingga terdapat kesinambungan antara peren-
anggaran maupun laporan finansial.
canaan dan pelaksanaan anggaran.
Manajemen Risiko
Budaya Risiko Manajemen Perubahan
suatu pola perilaku semua personil/ wujud pendekatan melalui suatu
pegawai dalam berinteraksi dan proses untuk mengubah indi-
berpersepsi pada suatu organisasi vidu, tim, dan organisasi yang
yang mempertimbangkan risiko berlangsung secara terus
dalam setiap proses pengambilan
menerus untuk memperbaharui
keputusan dan cara melakukan
pekerjaan secara berkelanjutan. sebuah organisasi.
BUDAYA RISIKO DAN
ASPEK FUNDAMEN- Untuk membangun budaya peduli
Setiap organisasi menghadapi keti- TAL MANAJEMEN risiko diperlukan suatu strategi
dakpastian dalam pencapaian visi, RISIKO pengembangan budaya peduli risiko
misi dan tujuannya dan tidak setiap yang mencerminkan adanya keter-
organisasi siap menghadapi paduan langkah antara pihak mana-
ketidakpastian. Daya tahan organ- jemen/pimpinan dengan unit internal
isasi terhadap risiko akan tergantung auditor. Langkah-langkah penting
pada bagaimana organisasi tersebut yang harus diperhatikan dalam
mempersiapkan diri secara sistema- merumuskan strategi pengembangan
tis terhadap eksposur risiko yang budaya peduli risiko
mungkin dihadapi.
Manajemen Risiko
Faktor Penyebab Terjadinya Risiko dan Tipe Risiko
Dua faktor penyebab risiko adalah (i) bencana (perils) dan (ii) bahaya
01 (hazards).

Jenis-jenis Risiko
02 Menurut Hanafi (2009), terdapat dua jenis risiko secara umum, yaitu:
1. Risiko murni (pure risk); 2. Risiko spekulasi (speculative risk)

Tujuan Manajemen Risiko


03 meningkatkan kemungkinan pencapaian sasaran organisasi dan pen-
ingkatan kinerja. Melindungi organisasi dari tingkat risiko signifikan
yang dapat menghambat pencapaian tujuan organisasi.
04 Manfaat Manajemen Risiko
Mendorong para manajer dalam mengambil keputusan untuk selalu
menghindari risiko dan menghindari dari pengaruh terjadinya keru-
gian khususnya kerugian finansial.
Banyak instrumen yang dapat dikembangkan
MANAJEMEN
oleh pemimpin administrator dalam rangka
RISIKO ATAS penanganan konflik. Salah satu instrumen yang
PENANGANAN Perlindungan
terkenal adalah Thomas-Kilmann tools dalam
KONFLIK intervensi konflik. Terdapat 5 gaya penyelesaian
konflik yaitu: Menghindari (Avoidance), Bersaing
(Competing), mengakomodasi
(Accommodating), Berkompromi
(Compromising) dan berkolaborasi
(Collaborating).
Manajemen risiko atas konflik adalah proses
yang ditujukan untuk (i) identifikasi dan meman-
tau risiko; (ii) identifikasi langkah dan tindakan
Keamanan / yang diperlukan untuk mengurangi risiko sam-
prosedur pai tingkat yang dapat diterima dan (iii) mem-
pengoperasian bangun struktur implementasi yg tepat bagi
standar (SOP) organisasi. Tujuan spesifik dari manajemen
Rencana kea-
risiko terhadap konflik adalah untuk melengkapi
manan
manajemen dan seluruh personil organisasi
dalam upaya menjaga keselamatan mereka
secara lebih baik serta menjaga
berkesinambungan pelaksanaan kegiatan
organisasi secara efektif, meskipun dalam
situasi konflik.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai