Anda di halaman 1dari 155

MEMBANGUN TIM EFEKTIF

Drs. Ec. Jonathan Judianto, MMT.


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA TIMUR
TENTANG SAYA
Nama Lengkap : Drs. Ec. Jonathan Judianto, MMT
Jabatan : Widyaiswara Ahli Utama - Plt Kepala Bakesbangpol Jatim
No. Telp : 081 - 232709000
Email : jonathanjudianto@yahoo.com

Riwayat Pendidikan :
1. ILMU EKONOMI DAN PEMBANGUNAN - UNEJ
2. MAGISTER MANAJEMEN INDUSTRI – ITS

Pengalaman Jabatan :
1. Sekretaris KPU Provinsi Jawa Timur
2. Kepala Bakorwil Pamekasan
3. Kepala Bakorwil Malang
4. Kepala Bakesbangpol Jatim
5. Pj. Bupati Sidoarjo
6. Pj. Bupati Sampang

7. Plt. Kepala Bakesbangpol Jatim


PKP – Pelatihan Kepemimpinan Pengawas

Membangun
Tim Efektif

Page: 3
Learning Journey
Agenda Kepemimpinan Pelayanan Pelatihan
Peserta mampu mendiagnosa masalah
dan menemukenali gagasan melalui Kepemimpinan
berpikir kreatif dengan memberdayakan
dan membangun tim yang didukung
Pengawas
komunikasi efektif dalam memimpin Agenda Pengendalian Pekerjaan
pengendalian pelayanan publik. Peserta mampu mengendalikan kegiatan
pelayanan publik dengan mengedapankan

1 2 3 perencanaan kegiatan dan anggaran pelayanan


publik yang berorientasi terhadap manajemen
mutu, pengawasan, dan pengendalian, serta
mampu mengoptimalkan pemanfaatan teknologi
Agenda Kepemimpinan informasi dan komunikasi.
Pancasila dan Bela Negara
Aktualisasi Kepemimpinan
• Peserta memiliki
kemampuan untuk Peserta mampu mengaktualisasikan
menunjukan perilaku kapasitas kepemimpinan melayani melalui
pengalaman best practices pengendalian
kepemimpinan Pancasila
kegiatan pelayanan publik dan aplikasinya
dan bela negara dalam
dalam Aksi Perubahan Kinerja Pelayanan
mengendalikan pelayanan
publik sebagai bagian dari 4 Publik dalam peningkatan kualitas
pelayanan publik Pemimpin yg
upaya bela negara.
Evaluasi
Goal melayani
1. Evaluasi Substansi Akademis pemimpin yang berintegritas
2. Evaluasi Aksi Perubahan dalam peningkatan yang mampu meningkatkan
pelayanan publik
3. Evaluasi Sikap Perilaku pelayanan public dengan
mengedepankan kecerdasan
emosi, komunikasi efektif serta
pemberdayaan tim.
Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini membekali Peserta dengan
kemampuan membangun tim kerja yang
partisipatif dan efektif (high performance team)
melalui konsep tim partisipatif dan efektif,
karakteristik tim efektif dan partisipatif, dan
strategi menumbuhkan tim kerja yang
partisipatif dan efektif untuk pelaksanaan
kegiatan pelayanan public.
Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini
diharapkan Peserta mampu
membangun tim kerja yang efektif
untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan
publik yang baik
Materi pokok
a). Membangun tim efektif;
b). Konsep tim efektif;
c). Karakteristik tim efektif; dan
d). Strategi membangun tim efektif.
TUGAS KELOMPOK
DIPRESENTASIKAN MASING-MASING KELOMPOK
 Tuliskan esensi pembahasan yang anda terima dari
ceramah Tim Efektif dalam Pelayanan untuk
meningkatkan kinerja organisasi.

 Tuliskan Analisis dan Komentar anda terkait substansi


ceramah Tim Efektif dalam Pelayanan untuk
meningkatkan kinerja organisasi.

 Pembelajaran (Lesson Learnt) yang Anda dapatkan dari


Ceramah Tim Efektif dalam Pelayanan untuk
meningkatkan kinerja organisasi.

 Tuliskan strategi penerapan substansi ceramah Tim


Efektif dalam Pelayanan untuk meningkatkan kinerja
organisasi ASN Pengawas.
Membangun Tim Efektif
Geese from winged migration
Dengan terbang dalam formasi “V“, efisiensi
seluruh” Grup”akan naik sebesar 70 %,
dibandingkan dengan terbang sendiri sendiri.
P-1
Bekerja secara
Team, bergerak ke
arah tujuan yang
sama, membuat
kita mencapai
tujuan lebih cepat
dan lebih ringan.
Ketika salah satu
Angsa
meninggalkan formasi.
Apa yang terjadi
………?..
Dia mengalami
daya tahan
udara yang
besar,
sehingga
kesulitan
terbang
sendiri.....
Akhirnya dia
dengan
cepat
kembali ke
”formasi“
untuk
berbagi
efek terbang
dalam
formasi ..
Selalu kompak di
dalam team yang
bergerak ke satu
tujuan;

Akan membutuhkan
lebih sedikit energi.

P-2 Akan lebih mudah


dan lebih
menyenangkan
untuk mencapai
tujuan.

Setiap anggota akan


merasa
berkewajiban untuk
menolong sesama.
Ketika
team leader
kelelahan
………!!!

Apa yang
terjadi
……………..?
Dia
berpindah ke
ujung
formasi “V”,
sementara
itu Angsa lain
akan
mengambil
tempatnya.
Berbagi
kepemimpinan,
harus didasari oleh:

Saling hormat dan


percaya diantara
anggota di setiap
saat.
P-3
Saling bebagi tugas
atau masalah yang
paling berat

Pusatkan
kemampuan, dan
bakat team untuk
memecahkan
masalah.
Angsa terbang dalam formasi
“V” sambil ber “ kotek “ hal ini
akan memberi semangat
terbang “Team
leader”……………………..

Juga dengan cara demikian


mereka terbang dengan
kecepatan yang sama……...
Bila mana ada semangat dan
“penyemangat, kecepatan
penyelesaian pekerjaan
lebih besar……………………..

Keberadaan “semangat“
P-4 akan selalu memotivasi,
menolong dan
menguatkan…Akan
menghasikan kualitas yang
terbaik……………..
Ketika salah satu
angsa sakit atau
kelelahan...!!!!
Dia akan
tertinggal
dan keluar
dari
formasi……..

Apa yang
terjadi….?
Beberapa Angsa
akan keluar juga
dari formasi, dan
membentuk formasi
baru untuk
menolong dan
mengawal dia….
sampai dia sehat
dan kembali masuk
ke formasi
atau terus dengan
formasi tsb
atau jatuh dan
meninggal.
Hiduplah
berdampingan
dengan yang lain
apapun
perbedaan kita.
P-5
Lebih lebih pada
waktu kesulitan
dan tantangan
yang besar...
Jika kita kompak dan saling
mendukung…...

Jika kita menjiwai kerja sama


yang baik...

Melupakan perbedaan masing


masing maka kita akan selalu
dapat mengatasi tantangan.

P-6 Jika kita selami arti dari


persahabatan..

Dan kita selalu bersedia untuk


berbagi……….....

HIDUP AKAN LEBIH BERARTI


DAN KITA AKAN MELEWATI
WAKTU MENDATANG DENGAN
KEBAHAGIAAN…………
BERPIKIR
28
BERSAMA
1. Lebih cepat daripada berpikir sendirian,

2. Lebih inovatif daripada berpikir sendirian,

3. Lebih matang daripada berpikir sendirian,

4. Lebih kuat daripada berpikir sendirian,


5. Lebih mengembalikan nilai yang lebih besar
daripada berpikir sendirian,
6. Lebih itulah satu-satunya cara untuk meraih
pemikiran hebat.

John C. Maxwell, Thinking for a change,


16/02/202
2004 1
BERINVESTASI PADA
29
SESAMA

1. Saya menang, kamu kalah saya menang hanya 1 X,

2. Kamu menang, saya kalah  kamu menang hanya 1 X

3. Kamu kalah, saya kalah  selamat tinggal kemitraan

4. Kamu menang, saya menang  kita sering menang

John C. Maxwell, Thinking for a change,


16/02/202
2004 1
30

16/02/202
1
Apakah Tim
What is Team
“A team is a small number of people with
1 complementary skills , who are committed to a
common purpose, performance goals, and approach
for which they hold themselves mutually accountable”

 sekelompok kecil orang dengan keterampilan yang


saling melengkapi,
 berkomitmen terhadap tujuan bersama, ukuran
kerja,
 pendekatan terhadap tanggungjawab bersama.
(Jon R. Katzenbach & Douglas K. Smith, HarperBusiness,2006.
www.frans-wi.blogspot.com)
Curah pendapat.
Apa arti tim untuk Anda?
Apa arti tim untuk organisasi Anda?
Apa arti tim untuk pelanggan Anda?
Membuat siapapun yang
terkait dengan ‘perubahan’,
mereka ikut aktif berperan
sebagai ‘pelaku’ bukan
‘penonton’ atau ‘korban’ dari
perubahan
KENAPA HARUS TIM… ?

 Karena sudah banyak fakta


menunjukkan, TIM EFEKTIF
TERUTAMA PADA TUGAS-TUGAS
YANG KOMPLEKS. Tim tdk selalu
diperlukan, namun kalau struktur
tim digunakan dan dijalankan
dengan efektif maka manfaat akan
didapat oleh organisasi dan
anggota tim tersebut.
 MENINGKATKAN KREATIVITAS,
PEMECAHAN MASALAH DAN INOVASI.
Kumpulan ide, perspektif,
pengetahuan & ketrampilan
menciptakan sinergi Mendorong
anggota mampu
mengkombinasikan ketrampilan
untuk menciptakan pendekatan2
baru dlm pemecahan masalah.
 KUALITAS KEPUTUSAN
YANG LEBIH BAIK.
Kerja tim menghasilkan
kualitas outcomes yang
baik karena dibentuk dari
berbagai perspektif,
minat dan pemikiran.
APAKAH YANG MENJADIKAN
TIM TERBENTUK ...?

 Kesamaan Tujuan (Visi Misi)


 Kepedulian tiap Anggota dan
Komitmen bersama
 Norma dan Prosedur Kerja yang
sama
 Ketergantungan satu dan lainnya
 Keterbukaan pada Tingkat Lebih
Tinggi

-See more at: http://ikhtisar.com/membangun


--tim-kerja-yang-efektif/#sthash.lhSFTuhz.dpuf
KONSEP TIM EFEKTIF
Tim efektif dapat diartikan sebagai tim
yang berhasil mencapai tujuannya (teams
that are able to achieve their purpose).
Dalam sebuah tim efektif, seluruh
komponen tim bekerja dengan sungguh-
sungguh sesuai dengan peran dan
fungsinya masing-masing yang ditujukan
semata-mata untuk meraih tujuan tim yang
merupakan tujuan Bersama.
 Ada rasa memiliki/taking ownership
terhadap tujuan tim tersebut dari setiap
anggota tim.
 Semua komponen tim merasa memiliki
tujuan tim dan dengan rasa ini maka
lahirlah apa yang disebut sebagai
tanggung jawab dan kerelaan untuk
berkorban dalam mencapai tujuan
bersama tersebut.
 Bentuk-bentuk tim dapat beragam
berdasarkan tujuan dibentuk dan
lamanya tim bekerja.
 Ada tim yang permanen untuk suatu
masa operasi yang panjang, namun ada
juga tim yang dibentuk untuk masa
operasi yang tidak panjang.
 Setelah tujuan tim tercapai, maka tim
selanjutnya dibubarkan.
KEARIFAN
DIBENTUKNYA TIM

Untuk memecahkan setiap masalah


yang bersifat jangka pendek dan
jangka panjang

Saling bersinergi dan melengkapi

Untuk mendukung semua unit kerja,


peran kerja, fungsi kerja, di dalam
struktur organisasi manajemen.

Jon R. Katzenbach
& Douglas K. Smith, HarperBusiness, 2006.
http://kecerdasanmotivasi.wordpress.com/about/
Formasi baris berbaris anak jepang
PEMBELAJARAN APA YANG ANDA
PEROLEH DARI FILM YANG TELAH
DITAYANGKAN ..
1.PEKERJAAN 2. MEMBUTUHKAN
3.TUNTUTAN
SEMAKIN KREATIVITAS KOOPERASI
KOMPLEKS. PELAKSANAAN
KERJA

4. Tuntutan Efisiensi
Penggunaan Sumberdaya

7.Tuntutan Proses
5.Ketidak 6.Tuntutan Kerja Yang
jelasan arah Komitmen Interfungsional
masa depan Kerja Tinggi

( Yasin Ilyas,2003,3 )
TUJUAN TIM

 Membantu kelompok
fungsional
menjadi lebih efektif.

Mengembangkan
semangat, saling percaya,
kedekatan, komunikasi,
dan produktivitas.
Karakteristik Tim Efektif
CHARACTERISTIC OF EXCELLENT TEAM
 A Clear & Elevate Goal
(Tujuan jelas & Menggugah ),
 Result-Driven Structure,
(Struktur berorientasi pada hasil),
 Competent Team Members,
(Anggota Tim yg kompeten),
 Unified Commitment,
(Komitmen bersama),
 Collaborative Climate ,Trust and
Communication,
( Iklim Kolaboratif yg dilandasi saling
percaya dan komunikasi),
 Standards of Excellence ,
(Standar Keunggulan),
 External Support and Recognition,
(Dukungan dan Pengakuan Pihak
Eksternal),
 Principled Leadership
(Kepemimpinan yang Berprinsip).
( Larson & LaFasto, 1989 ) dalam Peter
G.Northouse ,Leadership :Theory and
Practise, 2013 ,282)
 Tujuan yang Jelas dan Menggugah

 Tujuan bagi sebuah tim adalah modal


untuk menjadi tim efektif.
 Ketidakjelasan tujuan sebuah tim akan
sangat berpengaruh pada efektivitas tim
tersebut.
 Tujuan yang tidak jelas akan membuat
anggota tim kehilangan fokus dan
semangat untuk mencapainya.
 Tim yang efektif memiliki tujuan yang jelas
dan “menggugah” yang akan membuat
seluruh anggota tim memiliki pemahaman
yang jelas
 Tujuan tim dirasakan sebagai sesuatu yang
“menantang” bagi setiap individu/personil di
dalam tim dan menawarkan kesempatan untuk
membuat mereka “tumbuh” lebih baik.

 Tujuan tersebut juga memberikan semacam


“perbedaan” (make differences) bagi mereka
yang pada akhirnya akan melahirkan rasa
penting (senses of urgency).

 Dengan tujuan yang jelas dan menggugah ini,


maka fokus kerja dari setiap anggota tim
akan tetap tertuju pada pencapaian tujuan
tersebut (keep their eyes on the prize).
 Tim yang tidak efektif, tujuan tim terkesan tidak
jelas sekaligus tidak menggugah.

 Tujuan yang seperti itu akan membuat setiap


anggota tim tidak fokus dan kehilangan “rasa
penting” (senses of urgency) akan perlunya
mencapai tujuan tim.

 Tujuan tim dirasa bukan sesuatu yang layak


untuk diperjuangkan sehingga seringkali
tujuan tim tersebut menjadi dibawah prioritas
tujuan individu di dalam tim.
 Struktur Tim yang Berorientasi Hasil

 Struktur tim adalah hal mendasar dari sebuah tim


yang efektif.

 Struktur ini memberikan pengaruh yang nyata pada


efektivitas sebuah tim.

 Pilihan bentuk struktur tim akan sangat berpengaruh


pada alur komunikasi, pembagian peran dan
kejelasan otoritas pengambilan keputusan antar
personil tim yang pada gilirannya akan
mempengaruhi ketercapaian tujuan tim
 Struktur tim yang terlalu “gemuk” dapat
menimbulkan masalah terhadap efektivitas
suatu tim, demikian pula dengan struktur yang
terlalu “ramping”.

 Oleh karena itu merancang struktur tim


sedemikian rupa yang sesuai dengan
karakteristik tujuan tim adalah hal yang
sangat penting.

 Pertimbangan terbesar terkait pemilihan


struktur ini adalah sejauh mana struktur yang
dibentuk sesuai dan sejalan dengan
Terdapat 3 (tiga) bentuk konsep struktur tim yang berbeda
untuk 3 (tiga) jenis tujuan tim yang juga berbeda.

1.Pemecahan masalah (problem resolution):

Struktur tim yang disarankan adalah struktur tim yang


dapat mempertinggi rasa saling percaya (trust) di
antara para anggota. Hal ini dikarenakan dalam konteks
pemecahan masalah, TRUST tersebut sangat dibutuhkan.
Dalam tim yang dirundung masalah, sensitivitas anggota
tim biasanya sangat tinggi
2. Meningkatkan Kreatifitas:
Struktur tim yang disarankan adalah struktur yang
memungkinkan “otonomi” bagi para anggotanya
terjamin. Hal ini terkait dengan kenyataan bahwa
untuk dapat berkreatifitas dan melakukan “trial n
error” dibutuhkan “sense of autonomy” bagi para
anggota tim.

3. Menjalankan suatu Rencana yang sudah yang


matang (executing well defined plan):
Struktur tim yang disarankan adalah struktur
yang menguatkan kejelasan/clarity terkait proses
kerja dan tujuan tim. Dengan menguatkan
kejelasan ini
diharapkan akan meminimalkan ambigu dalam
pembagian peran di antara para anggota tim.
Tim yang efektif memiliki struktur dan tata
laksana tim yang mendorong terjadinya:

1. Pembagian peran yang jelas dan


pertanggungjawabannya (clear roles and
accountabilities)

2. Sistem komunikasi yang efektif (Effective


Communication System)

3. Pengendalian kinerja personil tim dan mekanise


pemberian umpan balik (Monitoring Individual
Performance & Providing Feedback)

4. Pengambilan keputusan berbasis Fakta (Fact


Based Judgment)
 Tim yang Kompeten

 Kecukupan kompetensi dari anggota tim


merupakan hal penting yang dimiliki oleh sebuah
tim yang efektif.

 Sumber daya manusia kompeten merupakan


sumberdaya utama dalam mewujudkan tim efektif.

 Kompetensi ini sangat dibutuhkan bagi sebuah tim


efektif untuk memastikan proses kerja berjalan
dengan baik dan tujuan tim dapat tercapai.
 Kompetensi yang dibutuhkan adalah:

1. Keterampilan dan kemampuan teknikal


sesuai dengan kebutuhan tim: kemampuan
dan keterampilan khusus sesuai dengan
peran untuk menjalankan proses dan
mencapai tujuan tim.

2. Keterampilan dan kemampuan bekerja


bersama dengan orang lain dan keinginan
untuk berkontribusi pada pencapaian tujuan
tim : kemampuan ini terkait dengan
kemampuan berhubungan dengan orang lain,
berbagi informasi secara terbuka, kemampuan
mendengarkan secara obyektif, dan
kemampuan untuk membuat setiap anggota
tim dapat memberikan hal yang terbaik bagi
Komitmen Bersama Dalam Tim
 Komitmen bersama dalam tim efektif merupakan
“team spirit”/semangat kerja bagi individu dan juga
tim secara keseluruhan. “Team spirit” ini akan
melahirkan “sense of loyalty”, “sense of
excitement”, antusiasme dan dedikasi untuk
pencapaian tujuan tim.

 Dalam konteks komitmen bersama ini, setiap


anggota dalam tim merasa memiliki (taking
ownership) atas tujuan tim dimana setiap
anggota tim merasa puas secara personal atas
pencapaian tujuan tim melalui kontribusi mereka.
Komitmen bersama ini adalah hasil dari apa yang
disebut sebagai “Team Engagement”.
Iklim Kerjasama yang Kondusif

 Tim efektif memiliki iklim kerjasama yang


kondusif.
 Ditandai dengan seluruh anggota tim
berkomunikasi secara terbuka, bersama
memecahkan masalah yang timbul, berbagi
informasi, saling membantu satu sama lain
untuk memecahkan masalah/hambatan dan
saling membantu dalam mencari pemecahan
setiap hambatan dalam rangka mencapai tujuan
tim.
 Ada semacam “sense of mutual
accountability” selain “sense of individual
accountability”.
 Dengan adanya “sense of mutual
accountability” ini maka setiap personal
dalam tim merasa bahwa jika tujuan tim
tidak tercapai maka itu berarti pula tidak
tercapainya tujuan pribadinya.

 Karakteristik iklim kerjasama yang kondusif ini


ditandai dengan adanya kejujuran dan
integritas para anggota tim, keterbukaan,
keinginan dan kesempatan untuk berbagi
informasi dan ide, sikap saling menghargai
(respect) di antara anggota tim.
Standar Ukuran Keberhasikan Tim

 Untuk menjadi sebuah tim yang efektif dibutuhkan


adanya suatu standar yang dijadikan ukuran
keberhasilan tim.

 Standar ukuran ini akan menjadikan dorongan bagi


tim untuk berkinerja sesuai dengan standar yang
ditentukan.

 Ketiadaan atau ketidakjelasan standar ukuran ini


akan membuat tim tidak berkinerja dengan baik.

 Standar yang tersajikan dengan jelas akan menjadi


dorongan bagi anggota tim untuk mencapainya
 Terdapat 3 (tiga) jenis standar ukuran
keberhasilan tim :

1. Ukuran keberhasilan Individu/personil tim:


Ukuran ini terkait dengan kinerja yang diharapkan dari
masing-masing personil di dalam tim/ standar keberhasilan
dari masing- masing individu. Ukuran keberhasilan ini akan
membuat personil tim terdorong untuk mencapainya.

2. Ukuran keberhasilan tim:


Ukuran ini terkait dengan kinerja tim secara keseluruhan.
Ukuran ini meliputi standar hasil dan juga standar proses
kerjasama diantara para personel.

3. Ukuran/standar konsekuensi dari sukses dan kegagalan


individu/tim:
Ukuran ini memberikan informasi sejauh mana insentif/disinsentif yang
akan diterima oleh personil tim terkait dengan kesuksesan dan kegagalan
mereka dan tim.
 Dukungan dan Penghargaan Eksternal
 Tim efektif memiliki dukungan dan penghargaan dari pihak-
pihak di luar tim/pihak eksternal.

 Dukungan dan penghargaan dari pihak di luar tim merupakan


mesin pendorong bagi sebuah tim untuk dapat mencapai
tujuannya.

 Hal in terkait juga dengan insentif dan disinsentif yang didapat


dari pihak luar yang dipandang sebagai hal yang tepat dalam
konteks mencapai kinerja tim yang optimal.

 Contoh, dukungan dan penghargaan fans dan suporter untuk


sebuah tim sepakbola sedikit banyak akan menentukan kinerja
tim tersebut. Jika dukungan dan penghargaan eksternal ini
tidak ada maka tim dapat kehilangan semangat, kepercayaan
diri tim, yang berakibat pada rendahnya tim dalam komitmen
mencapai tujuannya.
 Jika dikaitkan dengan pelayanan publik, maka
dukungan dan penghargaan ini salah satunya hadir
dari masyarakat yang dilayani.
 Tim pelayanan akan semakin berkomitmen untuk
mencapai kinerja terbaiknya jika dukungan dan
penghargaan dari masyarakat atas keberhasilan
tim terus ada.
 Tantangannya adalah pada bagaimana
mendapatkan dukungan dan penghargaan dari
pihak eksternal tersebut, yang jawabannya adalah
tentu tim harus mampu memberikan mencapai
kinerjanya sekaligus memberikan “kepuasan”
kepada pihak-pihak eksternal terkait.
Kepemimpinan yang Berprinsip
 Kemampuan kepemimpinan sangat menentukan
keberhasilan dari usaha bersama (collective
effort) dari sebuah tim.
 Pemimpin memiliki banyak peran bagi timnya,
baik sebagai teladan (role model), inspirator,
motivator, mentor, coach, counselor bagi
timnya dalam menjalani proses mencapai tujuan
tim.
 Tim efektif hanya akan dapat terjadi jika
pemimpinnya memegang teguh prinsip-prinsip
dasar kepemimpinan
Garis besar prinsip-prinsip kepemimpinan:

1. Pemimpin tim harus mampu membangun visi


yang jelas dan menggugah bagi tim nya.

2. Pemimpin tim harus memiliki kemampuan


mengelola perubahan selama proses tim bekerja
bersama mencapai visi/tujuan tim.

3. Pemimpin tim harus mampu menumbuhkan


potensi-potensi anggota tim-nya.
Ciri-ciri Tim Efektif
Menurut Robbins dan Coulter (2005)

 Sasaran jelas
 Ketrampilan Relevan
 Saling Percaya
 Komitmen yang disatukan
 Komunikasi yang baik
 Ketrampilan Negosiasi
 Kepemimpinan yang memadai
 Dukungan Internal
 Dukungan Eksternal
CIRI-CIRI TIM EFEKTIF

-- Bentuk/struktur
Berorientasi pada harus
Structure
berfungsi baik
- Kompetensi
kualitas. teknis
- -Ada Tujuan Jelas:
kejelasan peran dan
(pengetahuan,
- - Kejujuran,
Agree theIntegritas,
scope
tugas terarah
Konkrit
ketrampilan,
-- ofStandar
work dan dan
individu
activities
Keterbukaan,
Sistem/proses
Dapat
komunikasi
diukur
kemampuan)
standar
- Konsisten,
Tim
jelas Work tim.
- Tujuan
- Kompetensi Saling
sosial
- Cooperation
Ada sistem monitoring
Menghormati
-- Quality
Evaluasi
Berbobot:
(komunikasi,
kerja (dari balik
dan Umpan
- kerjasama,
- Inisiatif
pimpinan,
Penting,
Proses dalamdiri sendiri,
inisiatif)
pengambilan
teman
keputusan
- Keinginan sejawat)
berkomunikasi harus jelas
untuk
memotivasi
memberikan
kerja tim
kontribusi
Hal-hal yang harus dihindari dalam Tim

Diberi tugas yang tidak jelas kemudian diminta untuk


memahami rincian yang ada ( Hackman,1990)

Membiarkan hal lain menggantikan tujuan seperti


rencana pribadi atau masalah kekuasaan
(Larson & LaFasto,1989)

Adanya asumsi bahwa orang yang memiliki semua


ketrampilan teknis yang diperlukan untuk memecahkan
masalah juga memiliki ketrampilan antarpribadi yang
diperlukan untuk melakukan kolaborasi secara efektif
(Hackman,1990).
……Lanjutan
Penyebab kegagalan Tim mungkin saja tidak hanya terdapat
dalam ketidakmampuan anggota , tetapi juga dalam
kegagalan bersama untuk melakukan koordinasi dan
menyelaraskan kontribusi individu mereka
( Zaccaro et al,2001, 451).

Memberi Tim suatu tugas yang menantang tetapi tidak


memberi mereka dukungan untuk menyelesaikan tugas ini
(Hackman, 1990)

Memanggil Kelompok kerja sebagai Tim tetapi


memperlakukannya sebagai kumpulan individu
(Hackman,1990)
TYPES 0F TEAMS
 Unit Kerja
 Proyek
 Satuan
Tugas/Komite
 Tim Koordinasi
 Tim Teknis
 Dll.
Untuk apa Tim ? …
Membuat siapapun yang terkait
dengan “Aksi perubahan” , ia ikut
aktif berperan sebagai “pelaku”
bukan “penonton” atau “korban”
dari aksi perubahan
TIM dalam AKSI Perubahan

 Coalition Building
 Menggerakkan aksi kolektif stakeholder
 Kemampuan teknis dan seni mengelola
stakeholder
 Kewenangan formal dan non formal
“DALAM TIM, ADA BANYAK
KEINGINAN TETAPI SATU
KEHENDAK”.

JOHN C. MAXWELL

ITEDY
5 KUNCI EFEKTIFITAS TIM

Leadership

Relationship

Procedures

Roles

Goals
KUNCI SUKSES
ORANG YANG SUKSES ADALAH
MEREKA YANG PANDAI
BEKERJASAMA DENGAN ORANG
LAIN DAN MENDAPATKAN
DUKUNGAN OLEH SELURUH
PEMANGKU
KEPENTINGAN/STAKEHOLDERS
Bruce Tuckman

16/02/2021 81
Tahapan ini terjadi ketika anggota tim berkumpul untuk membentuk tim.
Biasanya para calon anggota tim tersebut sangat bersemangat untuk saling
mengenal satu sama lain dan mencoba mengetahui apa yang akan dicapai.
Sebagian lainnya bersemangat menghadapi tugas yang harus dilakukan.
Pada tahap ini, pemimpin memainkan peran yang dominan karena peran
anggota tim belum jelas.
Untuk beberapa saat, Anggota tim mulai bekerja bersama-dan berupaya
untuk mengenal rekan kerja .
 Tugas utama dari pemimpin tim adalah memfasilitasi para anggota tim
melakukan kontak dan komunikasi antar mereka untuk saling mengenal
dan belajar bagaimana mereka dapat saling bekerja sama (facilitation of
contacts).
16/02/2021 82
• Biasanya terjadi konflik terkait dengan peran dan prosedur kerjasama.
. Sangat mungkin terjadi , para anggota tim akan menjadi bingung dan
kecewa
. Tahapan ini akan semakin menguat seiring dengan ketidakjelasan peran
dan tujuan tim serta adanya persaingan diantara para anggota.
. Membutuhkan kemampuan mengelola konflik terkait dengan pencapaian
tujuan tim dan hubungan antar anggota tim
. Tahapan ini digunakan untuk mengembangkan cara-cara kerjasama
untuk mencapai tujuan tim yang meminimalisasi konflik yang berpotensi
terjadi
 Tugas utama dari pemimpin tim adalah mengelola konflik yang mungkin
terjadi
16/02/2021 83
. Tahapan ini fokus tim sudah tertuju pada pencapaian tujuan tim, dan
menjalankan peran dan tugas-tugas masing-masing anggota.
Anggota tim sudah kenal satu sama lain dengan lebih baik, dan sudah
memahami tujuan tim.
Anggota tim telah berkomitmen terhadap pembagian tugas dan tujuan yang
akan dicapai.
. Pemimpin tim harus terus menerus membangun dan memelihara “rasa
saling percaya” (trust) diantara anggota tim dan mengembangkan budaya
kerja dalam tim.
 Pada tahap ini hal yang terpenting yang harus dilakukan oleh pemimpin
kolaborasi adalah mempertahankan saling kepercayaan antara pihak- pihak
terkait sehingga semua pihak dapat melakukan pekerjaan masing-masing.
16/02/2021 84
. Pada tahap ini, kinerja optimal dari tim akan dicapai.
. Tim sudah dapat bekerja dengan sangat baik karena telah timbul rasa
memiliki (taking ownership) yang kuat terhadap tujuan tim, juga adanya
rasa saling bertanggung jawab (mutual accountability) dari masing-
masing anggota.
 Selain itu, sudah terdapat pula rasa bangga menjadi bagian dari tim.
Perbedaan dalam tim telah dipandang sebagai kekuatan tim dan modal
besar untuk mencapai tujuan tim
Anggota tim tidak hanya tahu “apa” yang harus diperbuatnya, namun juga
sudah mengetahui “bagaimana” melakukannya dan mengapa dia
melakukan itu.
 Dalam tahapan ini, pemimpin tim lebih banyak memainkan peran
“coaching” dan mendukung pelaksaan tugas dari masing-masing anggota
tim dan memberikan dukungan (facilitation of work) untuk
16/02/2021 85 semua
anggota tim untuk melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya
TAHAPAN ADJOURNING

 Tahapan ini adalah tahapan akhir ketika tim telah mencapai


tujuannya (telah melewati tahapan Performing, dimana tim mungkin
saja dibubarkan).
 Pembubaran tim dapat disebabkan telah habisnya masa waktu tim
bekerja atau juga telah dicapainya tujuan bersama dari tim tersebut.
 Proses pembubaran tim ini menjadi perhatian juga mengingat
sungguh penting tahapan ini mengingat telah terbentuk ikatan yang
kuat di antara anggota dan juga rasa menjadi bagian tim yang
mungkin sudah tertanam.
 Pemimpin tim harus dengan baik menjalankan tahapan ini, misal
dengan melakukan sesi pembubaran dengan lebih memberikan
apresiasi terhadap seluruh tim atas apa yang telah dicapai dan atas
segala usaha yang telah dilakukan bersama.

16/02/2021 86
Tahapan Pembentukan Tim
TAHAPAN MEMBANGUN TIM
88

Forming
Goals –
(Pembentukan)
Tujuan

Storming Roles –
(Pencurahan) Peran

Procedures TIM
STAGE IN TEAM
DEVELOPMENT Norming – Prosedur EFEKTIF
(Norma/Etika)
Relationships
– Hubungan
Performing
(Kinerja) Leaderships

Kepemimp
Adjouring
(Menunda) 16/02/2
021
Komposisi Tim yang Efektif
1.Seorang pemimpin (ketua), yaitu seorang pemikir
yang disiplin yang bertugas mengorganisir dan
mengkoordinir tim, memelihara keseimbangan usaha
dan menjadi titik tumpu tim dalam menjaga posisi
mereka.

2.Pembentuk, orang yang memiliki kemampuan


untuk memberikan dinamika dan pengarahan
kepada tim, menyediakan motivasi, kreatif.

3. Pemikir, yang dapat menyediakan gagasan bagi


kemajuan tim.
4.Pengevaluasi, yang dapat mengevaluasi
permasalahan yang ada dan hasil kerja tim.

5.Penyelidik sumberdaya, yang menyediakan


informasi dan jejaring sosial dan relasi

6.Pekerja tim, yang secara efisien berhubungan


langsung dengan pekerjaan, memecahkan konflik,
memperlancar hubungan dan memotivasi rekan
satu tim.
7.Penyelaras akhir, yang memandu dan memberi
peringatan kepada tim jika terjadi hal-hal yang
tidak sesuai dengan komitmen Bersama.
Secara khusus, anggota tim yang “Ideal” harus :

a. Mengerti tujuan pembentukan tim


b. Memiliki rasa saling ketergantungan dan saling memiliki
c. Menerapkan bakat dan pengetahuannya untuk sasaran tim
d. Dapat bekerja secara terbuka, mandiri dan dalam tim
kerja
e. Dapat mengekspresikan gagasan, opini, dan ketidak
sepakatan
f. Mengembangkan keterampilan dan menerapkanya pada
pekerjaan.
g. Mengakui bahwa konflik adalah hal yang normal.
h. Berpartisipasi dalam keputusan tim.
Peranan pemimpin dalam tim efektif :

• Proaktif menjalin hubungan kerja dengan semua anggota


tim

• Mengilhami kerja tim untuk senantiasa termotivasi

• Memberikan dukungan timbal balik

• Mendorong dan memudahkan anggota untuk bekerja

• Mengakui prestasi anggota tim

• Menempatkan nilai tinggi pada kerja tim.


Strategi
Menumbuhkan
tim efektif?

29
Menentukan Tujuan yang Jelas dan Menggugah

1. Tujuan yang dibuat semaksimal mungkin


dapat mencerminkan nilai- nilai/values yang dimiliki
oleh semua anggota tim.
2. Gunakan kata-kata yang menggugah dan atau gambar
untuk memberikan penjelasan tentang tujuan tim
3. Tetapkan tujuan yang tinggi namun tetap mungkin
dicapai.
4. Hindari tujuan yang membingungkan. Tujuan harus
spesifik dan terukur. 30
Menyusun Struktur Tim yang berorientasi pada hasil
1. Menentukan struktur dan tata laksana tim yang
menyeimbangkan antara proses dan produknya/hasilnya.

2. Buat struktur yang memungkinkan feedback dapat dengan


cepat diterima oleh anggota tim, sehingga jika ada masalah
maka akan cepat diperbaiki, juga sebaliknya jika berhasil
mencapai target maka anggota dapat langsung menerima
umpan balik positif.
3. Struktur yang dibangun dioptimalkan untuk membuat
alur komunikasi lancar dan terjaga baik untuk antar
anggota dalam tim maupun dengan pihak di luar tim.

4. Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung inovasi


untuk pencapaian tujuan tim.
Mewujudkan Anggota Tim yang Kompeten
1. Proses rekruitmen anggota tim yang sesuai
kompetensinya dengan kebutuhan tim.
2. Pengembangan kompetensi anggota tim dengan
berbagai cara (coaching, mentoring, counseling,
training)
3. Menunjukkan kompetensi Anda yang mendalam
terkait dengan tujuan dan strategi tim anda
mencapai tujuannya.
4. Membangun tim dengan meningkatkan kekuatan
unik setiap orang.
Meningkatkan Komitmen yang terpadu

1. Melibatkan anggota tim dengan meminta masukannya dalam proses-proses


penentuan tujuan dan pencapaian tujuan tim. Permintaan masukan ini dapat
dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan juga pengendalian dan
evaluasi dari pencapaian tujuan tim..
2. Mengambil tindakan untuk memastikan bahwa anggota tim Anda mengerti bahwa
mereka adalah anggota tim yang sangat berharga.
3. Membangun identitas tim yang inklusif dimana semua anggota tim merasa bagian
dari tim.
4. Menjelaskan kepada anggota tim tentang keterkaitan kontribusi tim terhadap
kesuksesan organisasi.
Strategi untuk dapat meningkatkan iklim
kerjasama yang kondusif:

1.Membantu dan memfasilitasi anggota tim Anda


untuk menemukan cara berhubungan dengan orang
lain untuk dapat bekerjasama dengan baik.
2.Menciptakan tradisi-tradisi yang mewujudkan
kebersamaan dalam tim
3. Memberikan dukungan kepada anggota baru dalam
tim
4. Memperlihatkan semangat Anda yang dapat
memberikan energi pada anggota tim
5. Menggunakan kegagalan sebagai peluang
pembelajaran dan perbaikan.
Meningkatkan Standar Ukuran keberhasilan tim
Strategi terkait dengan meningkatkan standar ukuran keberhasilan
tim:
1. Menentukan target kinerja yang terukur, baik kinerja
individu maupun kinerja organisasi
2. Melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap pencapaian
kinerja baik individu maupun tim.
3. Melakukan perayaan untuk menghargai pencapaian-
pencapaian kinerja kunci (key performance)
4. Menunjukan tingkat urgensi kepada anggota tim untuk
mencapai hasil yang lebih baik.
5. Menunjukan intensitas yang memotivasi orang lain untuk
mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi.
6. Memberikan pengakuan terhadap anggota tim atas
kontribusinya dalam mencapai tujuan tim.
7. Memberikan umpan balik/feedback secara personal kepada
anggota tim untuk meningkatkan kinerjanya.
Meningkatkan Dukungan dan Pengakuan dari Pihak Luar

1. Mengkomunikasikan visi/tujuan tim terhadap


seluruh stakeholder (internal/eksternal) dengan penuh
keyakinan.
2. Menciptakan hubungan tim Anda dengan stakeholder di
luar tim Anda
3. Menunjukan kepada stakeholder eksternal bahwa
anggota tim Anda memainkan peranan penting dalam
pencapaian tujuan tim/kesuksesan tim.
4. Menunjukkan keberhasilan-keberhasilan tim Anda
kepada pihak lain di luar tim Anda.
MENJADI PEMIMPIN TIM YANG BAIK
1. Memberikan pengakuan kontribusi terhadap individu, dan pada
saat yang sama mempertegas peranan usaha mereka terhadap
organisasi. Hal ini akan membuat anggota tim merasa dianggap
bagian penting dari tim.
2. Bersedia berbagi pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
serta menjadi role model menjadi pemimpin yang baik bagi
seluruh anggota tim.
3. Memberikan energi, antusiasme dan semangat kepada anggota
tim untuk menyalakan semangat mereka berusaha secara
optimal dalam rangka mencapai hasil yang luar biasa.
4. Memberikan inspirasi kepada anggota tim untuk menjadi
kontributor yang hebat.
5. Menunjukkan kepada anggota tim bahwa Anda dapat dipercaya.
6. Memberikan kesempatan anggota tim untuk menumbuhkan
potensi-potensi mereka untuk lebih memberikan kesempatan
mereka berkontribusi lebih baik kepada tim.
Dikusi Kelompok
Kasus 1: Kinerja PT Unilever Tbk.
Guna Memenuhi Kebutuhan
Konsumen (Kelompok I )

Kasus 2: Proyek Listrik 35 Ribu


Megawatt Butuh Kekompakan
(Kelompok II)

Kasus 3: Kekompakan Tim Dan


Produktivitas Kerja Perlu Dijaga
Dalam Perlombaan (Kelompok
III)
IDENTIFIKASI
STAKEHOLDERS/
PEMANGKU
KEPENTINGAN
Siapa saja (orang, organisasi, komunitas) yang
dipengaruhi oleh atau mempengaruhi suatu
Upaya Perubahan organisasi (Upaya)
Bisa pula mereka yang memiliki kepentingan kuat
terhadap Upaya itu, baik alasan akademik,
filosofis, atau politis, sekalipun mereka dan
keluarganya, teman dan rekannya tidak langsung
dipengaruhi Upaya itu
Dalam kepemimpinan birokrasi , stakeholder adalah
perorangan dapat berasal dari masyarakat/tokoh
masyarakat/tokoh agama /pejabat organisasi publik/
swasta yang berpengaruh ataupun terpengaruh oleh
sebuah kebijakan/program /kegiatan organisasi publik
dalam rangka memberikan added-value kepada
masyarakat
Stakeholder (pihak-pihak terkait) seperti :
 Nelayan,
 Masyarakat pesisir,
 Pemilik kapal,
 Anak buah kapal,
 Pedagang ikan, pengolah ikan,
 Pembudidaya ikan,
 Pemerintah, (Dinas Perikanan & Kelautan Prov./Kab.)
(Dinas Perhubungan Prov./Kab.)
 Pihak swasta di bidang perikanan,
 Dan sebagainya.
Jenis Pemangku Kepentingan
(Stakeholders)

Stakeholders Primer
• Mereka yang langsung dipengaruhi oleh kegiatan yg
dijalankan oleh organisasi Publik tertentu, baik positif
maupun negatif.

Stakeholders Sekunder
• Mereka yang secara tidak langsung dipengaruhi oleh
kegiatan yg dijalankan oleh organisasi publik tertentu, baik
positif maupun negatif

Stakeholders Utama
• Mereka yang bisa memiliki pengaruh positif / negatif
terhadap kegiatan pemerintah dan keberadaan mereka
sangat penting bagi organisasi yang memiliki program
tersebut.
Selain kategori Jenis stakeholder tersebut
dapat juga dibedakan menjadi Stakeholder
Internal maupun Eksternal.
Stakeholder Internal adalah stakeholder
yang berasal dari dalam organisasi.

Stakeholder Eksternal adalah stakeholder


yang berasal dari luar organisasi.

Berdasarkan kategori tersebut , maka akan


dijumpai kemungkinan-kemungkinan
stakeholder utama internal yang berasal dari
dalam organisasi, stakeholder primer internal
yg berasal dari dalam organisasi,dan
stakeholder sekunder internal yg berasal dari
dalam organisasi,
Atau stakeholder utama eksternal
yang berasal dari luar organisasi,
stakeholder primer eksternal yang
berasal dari luar organisasi, dan
stakeholder sekunder eksternal yang
berasal dari luar organisasi.

Hasil kategorisasi ini tentunya sangat


terkait dengan tujuan/output
kegiatan. Perbedaan output akan
memberikan perbedaan stakeholder
yang terlibat.
Hubungan Antar Stakeholder.
Hubungan antar stakeholder dapat dikategorikan
ke dalam dua jenis hubungan, yaitu hubungan
formal dan informal.

Hubungan formal ditandai dengan adanya


hubungan kerja yang didasarkan pada dokumen
formal seperti surat keputusan, surat kontrak
kerja, dll. Contoh, hubungan atasan dan
bawahan, hubungan kerjasama, hubungan
akibat ada perjanjian.

Hubungan informal ditandai dengan adanya


hubungan yang tidak didasarkan pada
ketersediaan dokumentasi. Contoh, hubungan
persahabatan, kekerabatan, ketokohan, dll.
 Ekonomi
 Politik
 Sosial
 Budaya
 Etnis
 Lingkungan
 Keamanan
 Atau kepentingan lain yang
lebih spesifik.
 Mendapatkan lebih banyak gagasan pengembangan
dan implementasi Upaya daripada jika dibatasi hanya
pada satu organisasi atau kelompok kecil yang memiliki
pandangan serupa.
 Bisa memasukkan banyak perspektif dari semua sektor /
unsur komunitas yang dipengaruhi, sehingga bisa
memberi gambaran lebih jelas tentang konteks komu-
nitas, potensi kesulitan, dan aset yang ada.
 Memperoleh penerimaan dan dukungan dari semua
Stakeholders yang membuat mereka menjadi bagian
integral dari pengembangan, perencanaan, implemen-
tasi, dan evaluasinya (ada sense of ownership).
 Fair bagi semua  Semua Stakeholders bisa punya
pendapat dalam pengembangan Upaya yang mungkin
berdampak serius terhadap mereka.
 Terhindar dari unsur yang tidak kita ketahui  Jika semua
duduk bersama, segala masalah bisa diungkap dan
diselesaikan sebelum menjadi “tembok penghalang”
 Memperkuat posisi kita jika ada oposisi  Bersama
semua Stakeholders bisa membuat perbedaan besar
dengan kekuatan pengaruh politis dan moral.
 Menjembatani modal sosial bagi komunitas  Modal
sosial merupakan jejaring kenalan, persahabatan, ikatan
keluarga, kebaikan, kewajiban, dan nilai sosial yang bisa
digunakan untuk merekat hubungan dan memperkuat
komunitas.
 Meningkatkan kredibilitas organisasi kita  Melibatkan
dan menghadirkan kepentingan semua Stakeholders
membuat organisasi kita dipandang fair, etis, transpa-
ran, dan membuat orang suka bekerja dengan kita.
 Meningkatkan peluang keberhasilan Upaya  Mengi-
dentifikasi Stakeholders dan merespons kepentingan
mereka akan menyebabkan dukungan masyarakat.
Stakeholders Utama
Pejabat Pemerintah & Pembuat Kebijakan adalah mereka
yang merencanakan, mensahkan, dan menjalankan hukum
dan peraturan yang bisa memenuhi tujuan Upaya
atau langsung membatalkannya.
 Anggota DPR, DPRD yang membuat dan mensahkan hukum
serta mengontrol anggaran publik
 Gubernur, Walikota / Bupati  eksekutif yang menjalankan
hukum, mengadministrasikan anggaran, dan laksanakannya
bisa sangat berkontribusi bagi keberhasilan / kegagalan
Upaya.
Stakeholders Utama (lanjutan)
 Anggota pimpinan badan lokal  Pimpinan badan kesehatan,
perencanaan (BAPEDA), penzonaan wilayah bisa dengan
kekuasaannya menjadi sekutu penting atau oponen berbahaya.
 Badan Pemerintah Daerah sering membuat dan mengeluarkan
peraturan yang adakalanya bisa membantu / membatalkan
Upaya, tergantung pilihan mereka
 Pembuat kebijakan sering memiliki kekuasaan resmi (meskipun
hanya “penasehat”)  pendapat dan gagasannya sering dianut.
Stakeholders Utama (lanjutan)
Mereka yang bisa mempengaruhi pihak lain
 Media massa.
 Orang dengan posisi yang bisa menyebarkan pengaruh
 ulama, dokter, CEO, Rektor.
 Pemimpin komunitas yang didengar orang  mungkin
dihormati karena posisi mereka dalam populasi itu,
menjadi penduduk lama yang mendapat kepercayaan
masyarakat.
Stakeholders Utama (lanjutan)
Mereka yang punya kepentingan dengan hasil Upaya
 Komunitas bisnis  bisa mendapatkan pekerja yang lebih
baik, lebih mudah dan lebih banyak mendapat keuntungan.
 Advokat  bergantung kepentingan mereka.
 Aktivis komunitas yang memiliki kepentingan filosofis atau
politis berkaitan dengan isu yang diangkat oleh Upaya.
 Orang yang mempunyai kepentingan akademik / penelitian
terhadap isu / populasi Target.
 Penyandang Dana nyata / potensial  tanpa dukungan
mereka Upaya tidak bisa terlaksana.
 Masyarakat luas  diperlukan dukungannya.
 Sangat mendukung (melihat peluang untuk
perbaikan hidup)
 Ambivalen (merasa tidak ada kepentingan)
 Menentang ( menganggap sebagai beban)
Menentukan:
Stakeholders yang berpengaruh paling positif atau
paling negatif terhadap Upaya Perubahan
Stakeholders yang paling dipengaruhi oleh Upaya
Perubahan
Bagaimana kita harus bekerja bersama Stakeholders
dengan berbagai tingkat kepentingan dan pengaruh
yang berbeda
Analisis Stakeholders merupakan suatu
langkah penting di dalam penentuan upaya
advokasi yang akan kita laksanakan.
Keberhasilan dalam penentuan Kebijakan
Publik dan dukungan dalam penyelesaian
suatu masalah tersebut sangat tergantung
pada Stakeholders yang kita pilih,
Kesalahan pemilihan dan pesan yang kita
sampaikan akan menentukan keberhasilan
advokasi yang akan di lakukan.
Influence/Power
+

High High
Influence, Influence,
Low Interest High Interest
(Latents) (Promoters)
Interest
-
+

Low Low
Influence, Influence,
Low Interest High Interest
(Apathetics) (Defenders)

-
Ciri-ciri keempat Kelompok Stakeholders:

Promoters memiliki kepentingan besar terhadap Aksi


Perubahan dan juga kekuatan untuk membantu
membuatnya berhasil.
Defenders memiliki kepentingan pribadi dan dapat me-
nyuarakan dukungannya dalam komunitas, tetapi
kekuatannya kecil untuk mempengaruhi Aksi
Perubahan.
Latents tidak memiliki kepentingan khusus maupun
terlibat dalam Aksi Perubahan, tetapi memiliki kekuatan
besar untuk mempengaruhi Aksi Perubahan jika mereka
menjadi tertarik.
Apathetics kurang memiliki kepentingan maupun
kekuatan, bahkan mungkin tidak mengetahui adanya
Aksi Perubahan.
Stakeholders Utama pada umumnya adalah Promoters
Kuadran ini dapat membantu memutuskan bagaimana
mengelola Stakeholders
Agar Aksi Perubahan berhasil, perlu mengembangkan
Promoters agar memahami penuh dan menerima
proses Aksi Perubahan sepenuh hati
Promoters bisa mengajak Stakeholders lain bergabung
serta mendorong mereka berpartisipasi dalam
perencanaan, implementasi, dan evaluasi Aksi
Perubahan.
Promoters bisa menjadi mentor atau mitra bagi
Stakeholders lain.
 Membantu menemukan pendekatan yang tepat :
Interaksi kondusif dengan setiap elemen masyarakat
dan berbagai pihak dalam proyek.
 Respon Stakeholders, dengan keanekaragaman
karakter sosial dan kepentingan ekonomi politiknya,
 jika dapat diprediksi dari awal, membantu
- perencanaan,
- pelaksanaan,
- dan evaluasi proyek lebih matang
(Kunci Keberhasilan).
MENGELOLA STAKEHOLDERS
Promoters
(High Influence / High
Interest)

 Memperlakukan mereka dengan respek


karena dukungannya dan dengarkan
mereka dengan baik dari waktu ke waktu.

 Jika positif, maka perlu diperkuat dan


dilibatkan dalam pekerjaan yang akan
dinikmatinya.

 Jika gagasannya tidak jalan, yakinkan


bahwa mereka tahu mengapa, dan
mencoba alternative yang lebih baik,
benar2 melibatkan mereka dalam
pengambilan keputusan. Ini adalah
“pemeran kunci” yang harus menjadi
focus utama dari waktu dan usaha
mengelola stakeholder.
MENGELOLA STAKEHOLDERS
Latents
(High Influence / Low Interest)
 Bisa sangat membantu jika dapat diyakinkan
akan pentingnya aksi perubahan bagi
kepentingan mereka sendiri atau untuk
kebaikan yang lebih besar. Orang2 ini harus
dibuat tetap tenang. Mereka punya
pengaruh/kekuatan besar tapi ketertarikan
sedikit harus tetap merasa puas. Ingat tingkat
ketertarikan dpt berubah dg cepat saat
stakeholder tdk merasa puas.

 Perlu didekati dan diberi informasi, setiap kali


perlu dilakukan kontak dengan mereka.
Cukup bekerja dg mereka agar mereka tetap
puas tapi tdk perlu terlalu banyak sehingga
mereka malah menjadi bosan dengan pesan
kita.

 Tunjukkan bagaimana aksi perubahan


memiliki efek positif terhadap isu yang
menjadi perhatiannya
MENGELOLA STAKEHOLDERS
Defenders
(Low Influence / High Interest)

 Orang2 ini memiliki ketertarikan yg


tinggi, tapi memiliki kekuatan kecil.
Sedikit lebih diperlukan khususnya
dlm komunikasi. Bisa sangat
membantu jika mereka tetap mendapat
informasi dan usahakan berbicara dg
mereka untuk memastikan bhw tdk
ada masalah besar yg timbul.

 Beri informasi apapun, melalui


training, mentoring, dan/atau
dukungan yang diperlukan agar
mereka tetap terlibat

 Luangkan waktu untuk tetap


berinteraksi dengan mereka
MENGELOLA STAKEHOLDERS
Apathetics
(Low Influence / Low Interest)

 Orang dg ketertarikan rendah dan


kekuatan yg kecil menempati
permintaan yg sedikit dlm mengelola
stakeholder. Tidak peduli terhadap
aksi perubahan karena menjadi
Stakeholders secara kebetulan

 Sebaiknya tidak mengganggu mereka,


walaupun bisa tetap diberi informasi

 Menjaga semangat mereka dengan


memuji, merayakan, apresiasi kecil,
dan secara terus menerus
mengingatkan pencapaian aksi
perubahan. Monitor terus golongan ini,
tetapi jangan sampai membuat mereka
bosan dengan komunikasi yang
diberikan.
NILAI DAN
INTEREST
PEMANGKU
KEPENTINGAN
PENGERTIAN NILAI

 “Values (Tata Nilai)” = prinsip-prinsip tuntunan dan


perilaku yang melekat di dalam cara organisasi dan para
tenaga kerjanya beroperasi seperti yang diharapkan.
 Values mencerminkan dan memperkuat budaya yang
diinginkan oleh organisasi, mendukung dan menuntun
pengambilan keputusan setiap tenaga kerja, membantu
organisasi dalam melaksanakan misinya dan mencapai
visinya dengan cara yang memadai.
 Contoh Values : integritas dan sikap fair dalam seluruh
interaksi, melampaui ekspektasi pelanggan, menghargai
tenaga kerja dan keberagaman, memproteksi
lingkungan, dan bertekad untuk mencapai keunggulan
kinerja setiap hari.
 Nilai-nilai yang kita bawa ke tempat kerja mempengaruhi
tindakan yang kita lakukan dalam melaksanakan tugas-
tugas organisasi tempat kita bekerja.

 Agar dapat bekerja sama dengan baik, para anggota tim


harus memiliki beberapa nilai yang sama dalam
melaksanakan pekerjaannya.

 Visi merefleksikan dasar nilai-nilai tim, maka nilai-nilai


yang
ditetapkan tersebut akan memotivasi loyalitas, upaya dan
komitmen tim yang bersangkutan.

 Nilai-nilai mengenai kesempurnaan dalam bekerja,


menghormati orang lain, pentingnya peningkatan
kesejahteraan setiap anggota tim merupakan nilai yang
dapat diterima secara universal oleh setiap anggota tim.
 Bekerja dalam tim yang memiliki visi dan nilai-nilai
yang tidak selaras dengan nilai – nilai yang melekat
pada diri kita, tentu saja akan banyak mengghadapi
kesulitan kerjasama tim untuk mencapai tujuan dan
sasaran organisasi.

 Banyak orang yang bekerja dalam situasi yang


dirasa bertentangan dengan nilai-nilai yang mereka
anut, akan berakibat kurang semangat dalam
bekerja dan kemungkinan yang bersangkutan akan
mencari alternative pekerjaan lain.

 Nilai-nilai organisasi umumnya dibuat setelah


menetapkan visi organisasi, karena nili-nilai yang
ditetapkan ini diyakini sangat penting dianut dan
dilaksanakan oleh semua anggota tim dalam
organisasi untuk mencapai visi organisasi
STRATEGI
BERKOMUNIKASI
STRATEGI
... adalah jalan-jalan utama yang terpilih
untuk menjamin tercapainya tujuan secara
efektif dan efisien (Santoso : 2005).
... adalah taktik, kiat, cara-cara yang baik
dan menguntungkan dalam suatu tindakan
Dalam kamus induk istilah ilmiah (2003 :740)
... adalah rencana yang cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus
(KBBI : 1996 : 964).
KOMUNIKASI
“proses interaktif antara dua atau lebih
orang yang saling bertukar informasi yang
bermanfaat melalui kata-kata atau pesan-
pesan baik secara verbal ataupun tertulis”
Ada dua pihak yang saling berhubungan :
pemberi informasi (sender) dan yang
menerima informasi (receiver).
PENGERTIAN STRATEGI
KOMUNIKASI
 Paduan dari perencanaan komunikasi
(communication planning) dan
manajemen komunikasi (communication
management) untuk mencapai suatu
tujuan (goal).
 Secara operasional pendekatan
(approach) bisa berbeda-beda sewaktu-
waktu, bergantung pada situasi dan
kondisi.
STRATEGI KOMUNIKASI

1. Terbuka
Kunci pertama untuk menciptakan Komunikasi
yang efektif adalah transparansi, yaitu informatif
dan jujur dalam berkomunikasi.
2. Terstruktur
Komunikasi yang terstruktur dapat
dipresentasikan dalam cara yang menarik agar
mudah dimengerti oleh audiens.
3. Bersemangat
Komunikasi harus dikemas dengan nuansa yang
bersemangat untuk memastikan audiens segera
bertindak setelah menerima pesan.
LANJUTAN…………….

4. Seimbang
Untuk menciptakan komunikasi yang efektif, Anda perlu
mengatur frekuensi pesan. Komunikasi yang terlalu sedikit dapat
menyebabkan kebingungan dan frustrasi. Di sisi lain, komunikasi
yang terlalu sering akan menyebabkan sikap apatis.
5. Profesional
Komunikasi harus dikemas secara profesional. Pesan yang
dibuat dengan baik dan tanpa kepentingan pribadi akan lebih
efektif dalam lingkungan kerja.
6. Wording
Pemilihan kata yang tepat akan menjadikan komunikasi lebih
efektif
ANALOGI MEMBANGUN
TIM EFEKTIF
(Bangun Persepsi Yang Sama Melalui Strategi Komunikasi)
BAGAIMANA BERKOMUNIKASI DENGAN
STAKEHOLDER ANDA?
(Latent) (Promotors)

(Defendents)
(Apethetics)

Pemetaan semua stakeholders pada grid ini, pada dasarnya anda sedang
melihat kepentingan stakeholders pada sesuatu yang anda kerjakan, (contoh:
proyek, program atau kegiatan perubahan) dan kekuatan mereka untuk
mempengaruhi apa yang anda lakukan. Menurut posisi mereka anda bisa
mulai untuk memilih tindakan yang tepat.
Komunikasi dengan
(Promotors)
Stakeholders Key Player
Komunikasi yang konsisten dan tetap
berkomitmen walaupun situasi berubah

Komunikasi langsung, harus dapat me-


respons pertanyaan secara langsung

Harus di-monitor terus menerus


Komunikasi yang memungkinkan
stakeholders dapat bertanya kapanpun dan
dapat menyediakan jawaban

Memahami masalah yang timbul dan


dapat memberi respon dengan cepat
Komunikasi dengan Susun Strategi komunikasi
bersama dengan stakeholders ini
(Defenders) Stakeholders (When, What Means, Why, Who)
Keep Informed Gunakan software
manajemen yang
memberikan laporan.

Laporkan status proyek ringkas dan rinci.


Anda harus membuat laporan status
setidaknya setiap dua minggu dan
didistribusikan di antara para stakeholders

Anda perlu berusaha untuk bertemu


stakeholders selama proses manajemen
proyek. Hal ini untuk memastikan bahwa
informasi telah dibaca, baik melalui update
email atau melalui laporan status
Yang paling penting, Anda harus berbicara
dengan stakeholders untuk mengetahui apa
yang mereka harapkan dari Anda. Apakah
mereka ingin update mingguan, update
bulanan, atau hubungi hanya jika terjadi
masalah? Ini harus menjadi bagian dari rencana
membangun komunikasi Anda.
Komunikasi Dengan (Latent)
Stakeholders Keep Satisfied
Berhati-hatilah Jaga
tentang peristiwa kepuasan
yang tiba-tiba mereka
bisa Mengirim
memindahkan informasi
mereka ke Key berkala
Players. tentang
Gunakan proyek
metode Push tetapi
communication. keterlibatan
tidak
konstan.

Antusias tentang Pastikan


perubahan dan mereka
menjual manfaat. mendukung
proyek tsb.

Targetkan
Memberikan komunikasi
informasi untuk untuk
membantu menyelaraskan
mereka dg tujuan
menjadi proyek
pendukung.

Stakeholder dalam kategori ini bisa jadi pengaruh yang kuat, tetapi karena mereka
berpotensi memiliki kepentingan rendah, anda perlu menemukan saluran digital yang sesuai
untuk menargetkan pesan mereka. Dengan cara ini mereka dapat memberikan konteks dan
mengatasi isu-isu spesifik yang menarik minat stakeholders, sehingga membangun dukungan
politik untuk proyek tersebut.
Mengelola hubungan pasif Gunakan metode
tidak perlu mencari m ereka. push communication –
Tetap sopan dan bersikap tidak ada interaksi
sewajarnya ketika bertemu kecuali diminta.

Berhati-hatilah tentang
peristiwa yang tiba-tiba
bisa memindahkan
mereka ke Key Players.

Komunikasi Dengan (Apethetics)


Stakeholders Minimal Effort
PETAKAN STRATEGI KOMUNIKASI
DENGAN STAKEHOLDERS ANDA
TEKHNIK KOMUNIKASI
Stakehold
ers

Promoters Latents Defenders Apathetics

Mengarahkan, Mengarahkan Memberikan


Memberikan dan dukungan dan
Expectat

dukungan dan memberikan terlibat dalam -


ions

terlibat dalam dukungan implementasi


mengimple Aksi
mentasikan Aksi Perubahan
Perubahan

Melaporkan, Mengkomuki Melibatkan


Communication
Interaction and

mengkomunikasikan nasikan dan secara


Channels

, dan bertemu mensosialisak langsung


secara face to face. dalam
an secara
Disamping itu juga implementasi
melibatkan mereka intens Aksi Aksi
dalam Tim Efektif perubahan perubahan
LAPORAN TUGAS
MEMBANGUN TIM EFEKTIF
PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS
ANGKATAN .... TAHUN ...
PROVINSI JAWA TIMUR
Oleh:
Nama :
NIP :
No. Daftar Hadir :
Jabatan :
Instansi :

Widyaiswara Pengampu :

Dr. IMAM TRISNO EDY, MM


Widyaiswara Ahli Utama
NIP :19590407 198503 1 015
CONTOH
JUDUL AKSI PERUBAHAN

PENINGKATAN KUALITAS DATA OBJEK,


SUBJEK DAN POTENSI
PAJAK KENDARAAN BERMOTOR MELALUI
PEMBUATAN BUKU DATA DINAMIS

PADA BADAN BENDAPATAN DAERAH


PROVINSI JAWA TIMUR
STAKEHOLDER PERAN
Stakeholder Internal
Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur Memberikan persetujuan, dukungan, bimbingan dan
pengawasan atas keseluruhan kegiatan pelayanan
serta menyelesaikan hambatan yang terjadi.
Kepala Bidang Perencanaan dan Memberikan dukungan administrasi dan teknis
terhadap proses dan pelaksanaan aksi perubahan.
Pengembangan
Sekretaris Badan Pendapatan Memberikan dukungan administrasi dan teknis
terhadap proses dan pelaksanaan
Daerah
aksi perubahan.
Kepala Bidang Pajak Daerah Memberikan dukungan administrasi dan teknis
terhadap proses dan pelaksanaan aksi perubahan.

Kepala Bidang Pengendalian Memberikan dukungan administrasi dan


teknis terhadap proses dan pelaksanaan aksi
dan Pembinaan
perubahan.
Kepala Bidang Pendapatan lain- Memberikan dukungan administrasi dan teknis
terhadap proses dan pelaksanaan aksi perubahan.
Lain
Kepala UPT PPD Memberikan dukungan administrasi dan
teknis terhadap proses dan pelaksanaan aksi
perubahan .
Kasubid Pengembangan Memberikan dukungan teknis terhadap proses dan
pelaksanaan aksi perubahan.
Teknologi Informasi Pendapatan
Staf Bidang Perencanaan dan Memberikan dukungan teknis terhadap proses dan
pelaksanaan aksi perubahan.
Pengembangan
Stakeholder External
Kasubid Perbendaharaan BPKAD Memberikan dukungan teknis terhadap proses dan
pelaksanaan aksi perubahan.
Provinsi Jawa Timur
Percetakan Memberikan dukungan teknis terhadap proses dan
pelaksanaan aksi perubahan.
JENIS, PENGARUH DAN KEPENTINGAN STAKEHOLDER

STAKEHOLDER INFLUENCE INTEREST


KUNCI PRIMER SEKUNDER KUAT KURANG KUAT KURANG
INTERNAL
KA Badan Pendapatan Daerah
Kepala Bidang Perencanaan dan
Pengembangan
Sekretaris Badan Pendapatan Daerah
Kepala Bidang Pajak Daerah
Kepala Bidang Pengendalian dan Pembinaan

Kepala Bidang Pendapatan lain-Lain


Kepala UPT PPD
Kasubid PTIP

Staf Bidang Perencanaan dan Pengembangan


EKSTERNAL
Kasubid Perbendaharaan BPKAD

Percetakan
ANALISIS KEDUDUKAN STAKEHOLDER

INFLUENCE

PROMOTERS PROMOTERS
LATENTS •Ka BAPENDA memiliki kepentingan dan pengaruh besar untuk
•KABID PERBANG membantu/membuat berhasil (atau menggelincirkannya).
•KASUBID PTIP
•SEKRETARIS
•PERCETAKAN
•KABID PAJAK DEFENDERS
I •KABID PLL memiliki kepentingan pribadi dan dapat menyuarakan
N •KABID DALBIN dukungannya dalam komunitas, tetapi kekuatannya kecil untuk
T mempengaruhi kegiatan.
E APATHETIC
DEFENDER
R S LATENTS
E •KASUBID
•Ka UPT PPD
PERBENDAHARAAN tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam kegiatan,
T •STAF BID.
BPKAD tetapi memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi kegiatan jika
PERBANG mereka menjadi tertarik.

APATHETICS
kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan, bahkan mungkin
tidak mengetahui adanya kegiatan.
(+) Memantapkan
Didekati, diberi pemahaman
Informasi & dilibatkan
dan diyakinkan
(+) Memberi
argumen
meyakinkan

(+) / (-)Memberi
Lebih diperhatikan arahan, motivasi
dan diberikan
dan aktif
informasi agar
termotivasi. memberi
Informasi
SESUDAH
PKP
SEBELUM
PKP

Anda mungkin juga menyukai