Anda di halaman 1dari 3

Esay Agenda I

Program Pelatihan : Pelatihan Kepemimpinan Administrator


Nama : Veronica Lenny Puspasari, S.H., M.A
Angkatan : II Kelompok 2 Tahun 2023
Nomor Daftar Hadir : 16
Lembaga Penyelenggara : BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah

Wawasan Kebangsaan Kepemimpinan Pancasila merupakan pondasi yang sangat


penting dan bersifat wajib untuk diketahui dan dipahami terutama dalam pengawal
keberadaan, peran dan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mana konsepsi-
konsepsi wajib bagi ASN ini meliputi Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara
yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) NRI Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) dan Sesanti Bhineka Tunggal Ika. Krana pada
prakteknya kesadaran akan pentingnya Kerjasama sektoral akan memerlukan
keterpaduan dan keselarasan yang utuh dengan segenap rakyat Indonesia sebagai
faktor dominan yang utama dalam bela negara.

Pemahaman Pancasila sendiri selain sebagai ideologi, pandangan hidup,


kepribadian dan kebudayaan negara-bangsa adalah kristalisasi nilai, standar etika,
serta manifestasi norma dalam asfek moralitas pikiran-tindakan-ucapan. Dengan
demikian seluruh ruang kehidupan bermasyarakat dan bernegara berada dalam
koridor landasan ideologi Pancasila yang mana pemahaman kepemimpinan
Pancasila dan bela negara merupakan kepemimpinan yang dilandasi keteladanan
dalam mengaktualisasikan nilai-nilai bela negara yakni cinta tanah air, rela berkorban
serta kesadaran berbangsa dan bernegara dan juga meyakini Pancasila sebagai
ideologi negara walaupun turut dibentuk oleh faktor lain namun keteladanan menjadi
karakter pembentuk kualitas kepemimpinan bela negara yang sangat penting, karena
karakter dinilai lebih menentukan dibanding otak atau pendidikan formal dalam
menentukan keberhasilan seorang pemimpin.

Keteladanan kepemimpinan bela negara dapat tercipta dari integritas moral dan etika
sang pemimpin itu sendiri yang mana integritas moral adalah konsistensi antara
pikiran, perkataan dan prilaku yang berdasarkan kebenaran yang universal yang
mana kekonsistenan seorang pemimpin akan menjadi sebuah contoh bagi para
pengikutnya dan akan menggugah semangat untuk mencapai visi dan misi
organisasi.

Integritas moral dan etika adalah prinsip utama kepemimpinan bela negara, prinsip
ini akan menghadirkan seorang pemimpin yang dapat menjadi teladan dalam
memberikan legitimasi moral yang mengarahkan dan membentuk kecintaan warga
negara akan bangsa selain itu prinsip ini akan menciptakan sebuah iklim dimana
orang akan jterbiasa melakukan hal-hal yang benar bukaan membenarkan hal-hal
yang biasa dilakukan namun salah dengan demikian kepemimpinan bela negara
dapat diartikan sebagai pemberi pengaruh dengan prilaku-prilaku yang baik kepada
masyarakat bukan hanya sekedar sebagai ajang untuk memerintah, mencari
kesalahan orang la[in dan hebat mengkritik saja.

Kepemimpinan bela negara yang dibutuhkan masa kini adalah pemimpin yang
konsisten terhadap keyakinan moral, berani karena benar dan dapat memaksimalkan
untuk menampung aspirasi dan keluh kesah rakyat serta mencurahkan segala hal
untuk kepentingan rakyat. Sosok seperti inilah yang membuat rakyatnya dengan
sukarela bergontong royong mewujudkan visi-misi nasional, lantas tantangan yang
akan kita hadapi adalah bagaimana caranya kita menghadirkan sosok pemimpin
tersebut dalam bela negara.

Sepintas mengikuti ‘’kegaduhan’’ tes wawasan kebangsaan sebagai cara mengukur


kesetian pada Pancasila, UUD 1945 dan NKRI saat ini yang mana aturan tersebut
digunakan pemerintah untuk melantik pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) sebagai aparatur sipil negara (ASN), bagi mekreka yang dinyatakan lulus tes
wawasan kebangsaan, hal ini membuat kita ingat Kembali pada masa kekuasaan
orde baru yang refrensif dan otoriter, bagi generasi yang mengalami masa itu tentu
tidak asing dengan istilah ‘’penelitian khusus’’(litsus). Litsus merupakan instrument
‘’screening’’ khusus dalam seleksi untuk menjadi aparat negara seperti tentara, polisi,
Lembaga esekutif dan jabatan politik lainnya, meski cakap dan berkompeten di
bidangnya tapi dinyatakan tidak lulus litsus maka tidak akan terpilih menjadi aparatur
negara. Dalam litsus ada konsep ‘’bersih diri dan bersih lingkungan’’ maknanya yaitu
terbebas dari pengaruh ideologi terlarang khususnya komunisme, bersih diri
maknanya secara individu tidak pernah terlibat dalam G30S/1965, menjadi anggota
Partai Komunis Indonesia (PKI) atau organisasi senyap, bersih lingkungan artinya
lingkaran keluarga inti dan kerabat terbebas dari hal yang sama mereka mengalami
kematian secara perdata karena dipersulit aktivitasnya dalam politik, ekonomi dan
sector lainnya , situasi ini juga memposisikan negara sebagai pengawas dan hakim
bagi rakyatnya dalam pengamalan Pancasila.

Salah satu kasus yang dialami bangsa Indonesia disaat ini ialah memudarnya
semangat nasionalisme serta patriotism di golongan generasi muda hal ini dapat
diakibatkan banyaknya pengaruh budaya asing yang banyak amsuk di negri kita
akibatnya banyak generasi muda yang melupakan budayanya sendiri sebab
beranggapan budaya asing merupakan budaya yang lebih modern dibandingkan
budaya bangsa sendiri hal ini berdampak pada nilai-nilai luhur bangsa banyak
diabaikan hampir dan ini berpengaruh pada Sebagian besar generasi muda.

Pancasila memegang peranan sangat penting dalam menyikapi perkembangan


jaman karena nilai-nilai dasar Pancasila dapat dilakukan melalui kehidupan warga
Indonesia. Pancasila merupakan dasar pemikiran hidup bangsa yang dapat
membawakan kearah normatif serta menjadi pedoman dalam segala bidang
kehidupan bangsa yang artinya nilai-nilai Pancasila harus diterapkan disegala
bidang terutama dibidang Pendidikan yang mana dalam proses Pendidikan perlu
diterapkan nilai-nilai Pancasila agar nilai dan norma yang tercantum dam Pancasila
karena Pancasila memiliki nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, dmokrasi serta
keadilan, kelima nilai ini menjadi satu kesatuan yang utuh. Oleh sebab itu
penyelenggara negara berkewajiban untuk melindungi nilai-nilai serta cita-cita moral
yang luhur rakyat yang ditegaskan dalam Pancasila dan tafsiran umum UUD 1945.

Pembangunan Sumber Daya Manusia merupakan tugas besar bersama, dimana


semangat untuk mengabdi dan melayani masyarakat, bangsa dan negara tidak boleh
berhenti. Membangun generasi dengan jiwa kepemimpinan yang tinggi, professional,
berintegritas dan unggul adalah peluang terbesar yang dimiliki untuk mendukung
pembangunan nasional.

------------------------ selesai & terimaksih………………

Anda mungkin juga menyukai