Anda di halaman 1dari 43

PENGUATAN EKONOMI

KREATIF BERBASIS
MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :

SISWARNO

NDH : 15

LAPORAN INDIVIDU STUDI LAPANGAN


KINERJA ORGANISASI DINAS KOPERASI
DAN UMK PEMERINTAH KABUPATEN
SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga Kelompok I dapat menyelesaikan
Laporan Kelompok Studi Lapangan dalam Pelatihan Kepemimpian Administrator
Angkatan IX Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh PUSLATBANG KMP
MAKASAR. Studi Lapangan ini dilaksanakan bersama dengan jajaran
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 10-13 September 2023. Terdapat
banyak lesson learnt dan key success factors yang dapat diadopsi dan diadaptasi
dalam rangka pengembangan kinerja di Organisasi Tempat Kami Bekerja

Terselesaikannya Laporan Kelompok Studi Lapangan ini tidak lepas dari


peran, bantuan bimbingan, dukungan, arahan, serta doa dari berbagai pihak.
Untuk itu Penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Dr. Andi Taufik, M.Si selaku Kepala PUSLATBANG KMP
Makasar, beserta jajaran penyelenggara Pelatihan Kepemimpinan
Administrator Angkatan IX Tahun 2023;
2. Ibu Nurwahyudianti, S.S., M.HRM.IR., selaku pendamping dalam
Studi Lapangan yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam
Menyusun Laporan Kelompok Studi Lapangan;
3. Bapak Mohammad Edi Kurniadi,S.T.,M.M selaku kepala dinas
koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo yang telah berbagi
faktor-faktor kesuksesan dalam pengembangan inovasi di Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro kabupaten Sidoarjo;
4. Bapak/ibu panitia LAN selaku panitia pendamping dalam studi
lapangan yang telah membantu peserta selama kegiatan Studi
Lapangan;
5. Rekan-rekan peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrasi Angkatan
IX Tahun 2023 yang telah membantu penyusunan laporan ini; dan

yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Sidoarjo , 12 September 2023

Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I


2
Penyusun Kelompok I

Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I


3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
17 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, pada pasal 217 ayat
(2) dinyatakan bahwa pelaksanaan pengembangan kompetensi manajerial
dilakukan melalui pelatihan struktural, dan pasal 217A ayat (2) bahwa pelatihan
struktural kepemimpinan pratama, kepemimpinan administrator, dan
kepemimpinan pengawas diselenggarakan oleh LAN atau lembaga pelatihan
pemerintah terakreditasi.
Pelaksanaan Studi Lapangan dilaksanakan secara langsung yaitu salah
satu bentuk pembelajaran outdoor berupa proses kegiatan pengungkapan
fakta-fakta melalui observasi/pengamatan dan wawancara dalam proses
memperoleh keterangan atau data dengan cara terjun langsung ke lapangan
(Field Study). Studi lapangan berguna untuk berbagai penelitian dan
merupakan sejumlah cara ilmiah yang dilakukan dengan rancangan
operasional dan dapat memberikan hasil yang lebih akurat untuk
menghindari kesalahan dalam pembuatan laporan Studi Lapangan ialah
sebagai berikut :
1. Inovasi;
2. Sumber Daya Manusia;
3. Pelayanan Publik;
4. Pengembangan Teknologi Informasi.
Selain itu, dengan studi lapangan dapat diungkapkan fakta-fakta sebagai
realisasi dari agenda pembelajaran PKA dari Kepemimpinan Pancasila, Bela
Negara, Kepemimpinan Pelayanan, Akuntabilitas Kinerja, Organisasi Digital,
Hubungan Kelembagaan, Manajemen Risiko dan Hubungan antar
Kelembagaan sehingga diharapkan para peserta dapat mengadopsi dan
mengadaptasi keunggulan serta strategi peningkatan akuntabilitas kinerja
pemerintah dari sisi Pelayanan Publik pada Pemerintah Daerah Kabupaten
Sidoarjo Jawa Timur Kegiatan Studi Lapangan adalah bagian dari

Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I


4
pembelajaran agenda aktualisasi kepemimpinan. Adapun tahapan studi
lapangan adalah sebagai berikut :

1) Mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi data/informasi;


2) Mengidentifikasi Key Succes Factors (KSF) keunggulan strategi inovasi di
lokus;
3) Menetapkan Key Succes Factors (KSF) yang dominan dalam peningkatan
keunggulan strategi dan manajemen kinerja pelayanan publik dengan cara
pembobotan;
4) Mengidentifikasi Key Succes Factors (KSF) yang perlu diperhatikan untuk
menjaga keberlangsungan keunggulan strategi dan manajemen kinerja
pelayanan publik di lokus dan memberikan alternatif rekomendasi untuk
menjaga keberlangsungan tersebut.
Studi lapangan dilaksanakan di Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, tujuan
dilaksanakan Studi Lapangan antara lain untuk memperoleh pengalaman
langsung dari obyek yang dilihat dan dapat bertanya jawab, paparan dan
melakukan obeservasi lapangan. Penelitian case study atau penelitian
lapangan dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif tentang latar
belakang masalah keadaan dan posisi suatu peristiwa yang sedang
berlangsung saat ini, serta interaksi lingkungan unit sosial tertentu yang bersifat
apa adanya (given). Sasaran yang hendak dicapai dalam pembelajaran agenda
aktualisasi kepemimpinan, khususnya pada pelaksanaan studi lapangan ini
adalah:
1) peserta mendapatkan lesson learnt;
2) mengadopsi; dan
3) mengadaptasi keunggulan strategi dan manajemen kinerja pelayanan
publik sesuai lokus.
Dengan kata lain pada akhir pembelajaran ini peserta dituntut untuk
mengadopsi lesson learned untuk menggali pengalaman pengalaman
keberhasilan dan juga pengalaman kegagalan untuk bisa dilaksanakan di
tempat kerja peserta masing masing.
Dikaitkan dengan agenda pembelajaran lainnya, tentulah dalam
aktualisasi kepemimpinan perlu juga menguasai dan melaksanakan
sebagaimana materi pada agenda kepemimpinan kinerja, agenda aktualisasi
kepemimpinan, maupun agenda manajemen kinerja. Dikaitkan nantinya peserta
Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I
5
pada akhir pelatihan dapat membuat agenda rancangan aksi perubahan
dengan telah mengadopsi dan menerapkan semua pembelajaran yang ada
dilaksanakan pada tempat kerjanya masing masing.
Kelompok satu mendapatkan kesempatan melaksanakan studi lapangan
di Dinas Koperasi dan UMK pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Lembaga ini merupakan lembaga pemerintah yang telah melakukan banyak
inovasi di bidang

pelayanan publik, dengan dilaksanakan Studi lapangan Dinas Koperasi dan


UMK ke pemerintah Kabupaten Sidoarjo diharapkan dapat memberikan
masukan dan contoh nyata terkait inovasi di bidang pelayanan publik serta
strategi dan menajemen kinerjanya.

B. Tujuan
Kegiatan Studi Lapangan yang dilakukan di Pemerintah Kabupaten
Sidoarjo bertujuan untuk mengobservasi, mengumpulkan, menganalisis, dan
menginterpretasikan data/informasi yang ada di Pemerintah Daerah Kabupaten
Sidoarjo khususnya mengidentifikaksi key success factor keunggulan strategi
dan manajemen kinerja pelayanan publik di Pemerintah Daerah Kabupaten
Sidoarjo sehingga :
1. Peserta dapat menemukan lesson learnt dari best practice
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo;
2. Peserta dapat mengadopsi dan mengadaptasi lesson learnt untuk ide /
gagasan aksi perubahan.

C. Metode Pengumpulan data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam best practice yaitu:
1. Observasi Lapangan
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi adalah
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati objek dalam
penelitian yang dijadikan bahan untuk mendukung data penelitian.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada subjek dipersiapkan
sebelum melakukan kunjungan lapangan sehingga memudahkan instansi
yang dikunjungi menyiapkan dokumen yang dimaksudkan oleh peneliti.
Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I
6
3. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi yaitu dengan melihat
arsip atau dokumen yang ada untuk dijadikan data pendukung pada
kegiatan penelitian.
4. Diskusi
Bertujuan untuk memperoleh data/informasi yang kaya akan berbagai
pengalaman sosial dari interaksi para individu yang berada dalam suatu
kelompok diskusi.
5. Browsing Internet.
Dilakukan dengan mempelajari referensi, artikel, literature melalui sumber
di internet sebagai tambahan informasi yang dirasakan kurang pada saat
melakukan observasi, wawancara, dokumentasi dan diskusi.

D. Tahapan Kegiatan Studi Lapangan


Tahapan kegiatan studi lapangan adalah sebagai berikut:
1. Persiapan Pelaksanaan Pelaporan
a. Mengetahui tuntutan mata pelatihan dalam agenda pembelajaran;
b. Menentukan fokus pembahasan.
c. Menentukan kebutuhan data atau informasi dan metode pengumpulan
data/informasi.
2. Pelaksanaan Studi Lapangan
a. Mengobservasi, mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi
data/informasi yang ada di lokus manajemen kinerja pelayanan publik
di Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
3. Pelaporan
a. Menyusun laporan Lesson Learnt, bahan paparan kelompok;
b. Menyusun laporan adopsi dan adaptasi untuk ide aksi perubahan
(individu).

E. Jadwal Kegiatan Studi Lapangan

NO WAKTU KEGIATAN PELAKSANA


1 9 Persiapan (Pengarahan Bidang Penyelenggara,
September dan Pembekalan Studi tim fasilitator dan
2023 Lapangan peserta
2 10-13 Pelaksanaan studi Peserta dan tim
Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I
7
Septemb lapangan di Dinas Koperasi fasilitator
er 2023 dan Usaha Mikro Pemda
Sidoarjo
3 11 Penyusunan laporan Peserta
Septemb kelompok
er 2023
4 12 Paparan dan pembahasan Peserta bersama tim
Septemb laporan fasilitator
er 2023 kelompok

Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I


8
A. Profil Pemerintah Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo adalah sebuah kabupaten
di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu
kotanya adalah Kecamatan Sidoarjo. Sebelah
utara berbatasan dengan kota Surabaya dan
Gersik, sebelah Selatan dengan Pasuruan,
sebelah Barat dengan Mojokerto, dan sebelah
Timur berbatasan dengan Selat Madura.
Bersama dengan Gresik, Sidoarjo merupakan adalah satu penyangga utama
Kota Surabaya, dan termasuk dalam Kawasan gerbang kertosusila
Penduduk kabupaten ini berjumlah 2.033.764 jiwa pada tahun 2021.
1. Sejarah Kabupaten Sidoarjo
Sidoarjo dulu dikenal sebagai pusat Kerajaan Janggala.Pada masa
kolonialisme Hindia Belanda, Sidoarjo merupakan bagian dari Kota
Surabaya.Nama daerahnya pada masa itu ialah Sidokare. Daerah
Sidokare dipimpin oleh seorang patih bernama R. Ng. Djojohardjo,
bertempat tinggal di kampung Pucang Anom yang dibantu oleh seorang
wedana yaitu Bagus Ranuwiryo yang berdiam di kampung Pangabahan.
Pada 1859, berdasarkan Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No.
9/1859 tanggal 31 Januari 1859 Staatsblad No. 6, daerah Kabupaten
Surabaya dibagi menjadi dua bagian yaitu Kabupaten Surabaya dan
Kabupaten Sidokare. Sidokare dipimpin R. Notopuro (kemudian bergelar
R.T.P. Tjokronegoro) yang berasal dari Kasepuhan. Ia adalah putra dari
R.A.P. Tjokronegoro, Bupati Surabaya. Pada tanggal 28 Mei 1859, nama
Kabupaten Sidokare yang memiliki konotasi kurang bagus diubah
namanya menjadi Kabupaten Sidoarjo.
Setelah R. Notopuro wafat tahun 1862, maka kakak almarhum pada
tahun 1863 diangkat sebagai bupati, yaitu Bupati R.T.A.A. Tjokronegoro II
yang merupakan pindahan dari Lamongan. Pada tahun 1883 Bupati
Tjokronegoro pensiun, sebagai gantinya diangkat R.P. Sumodiredjo
pindahan dari Tulungagung tetapi hanya 3 bulan saja menjabat sebagai
Bupati karena wafat pada tahun itu juga, dan R.A.A.T. Tjondronegoro I

9
diangkat sebagai gantinya.
Pada masa Pedudukan Jepang (8 Maret 1942–15 Agustus 1945),
daerah delta Sungai Brantas termasuk Sidoarjo juga berada di bawah
kekuasaan Pemerintahan Militer Jepang (yaitu oleh Kaigun, tentara Laut
Jepang). Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah pada Sekutu.
Permulaan bulan Maret 1946, Belanda mulai aktif dalam usaha-usahanya
untuk menduduki kembali daerah ini. Ketika Belanda menduduki
Gedangan, pemerintah Indonesia memindahkan pusat pemerintahan
Sidoarjo ke Porong. Daerah Dungus (Kecamatan Sukodono) menjadi
daerah rebutan dengan Belanda. Tanggal 24 Desember 1946, Belanda
mulai menyerang kota Sidoarjo dengan serangan dari jurusan Tulangan.
Sidoarjo jatuh ke tangan Belanda hari itu juga. Pusat pemerintahan
Sidoarjo lalu dipindahkan lagi ke daerah Jombang.
Pemerintahan pendudukan Belanda (dikenal dengan nama
Recomba) berusaha membentuk kembali pemerintahan seperti pada
masa kolonial dulu. Pada November 1948, dibentuklah Negara Jawa
Timur salah satu negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat.
Sidoarjo berada di bawah pemerintahan Recomba hingga tahun
1949.Pada 27 Desember 1949, sebagai hasil kesepakatan Konferensi
Meja Bundar, Belanda menyerahkan kembali Negara Jawa Timur kepada
Republik Indonesia Serikat, sehingga daerah delta Brantas dengan
sendirinya menjadi daerah Republik Indonesia. Letak geografis wilayah
administratif Kabupaten Sidoarjo terletak antara 112°5’ dan 112°9’ Bujur
Timur dan antara 7°3’ dan 7°5’ Lintang Selatan. Letak Geografis
Kabupaten Sidoarjo terletak pada :
Utara Berbatasan dengan kota Surabaya dan
Kabupaten Gresik
Timur Berbatasan dengan Selat Madura
Selatan Berbatasan dengan Kabupaten Pasuruan
Barat Berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto

10
Lambang Daerah Kabupaten Sidoarjo terdiri dari 5
bagian:
1. Sebuah segilima beraturan yang sisi-sisinya
berbentuk kurung kurawal melambangkan:
Falsafah Pancasila yang juga mengandung arti
bahwa rakyat Daerah Kabupaten Sidoarjo telah
mentrapkan ajaran Pancasila dengan tertib dan
pasti.
2. Sebuah bintang bersudut lima melambangkan:
KeTuhanan Yang Maha Esa yang
menggambarkan kehidupan ber-KeTuhanan /
beragama dari rakyat Daerah Kabupaten
Sidoarjo.
3. Setangkai padi, depalan belas butir dan sebatang
tebu lima ruas dengan bentuk bulat
melambangkan: Hasil bumi yang paling penting
dalam daerah Kabupaten Sidoarjo.
4. Sedangkan bentuk yang membulat dari padi dan
tebu tersebut menggambarkan kebulatan tekad
untuk membangun masyarakat yang adil dan
makmur. 18 (delapan belas) butir padi
menunjukkan banyaknya Kecamatan dalam
daerah Kabupaten Sidoarjo.
5. Ikan bandeng dan ikan udang membentuk hurus "
S " melambangkan: Hasil tambak dalam daerah
Kabupaten Sidoarjo. Bentuk hurus " S " dari ikan
bandeng dan ikan udang tersebut menunjukkan
huruf pertama dari Sidoarjo.

Arti Warna dari Lambang Kabupaten Sidoarjo adalah :


1. Warna Biru Laut pada lambang berarti air yang menggambarkan
bahwa Daerah Kabupaten Sidoarjo yang terkenal dengan nama:
"DELTA BRANTAS" dikelilingi air yaitu sungai dan laut.Warna biru
laut yang terlepas dalam lingkaran padi dan tebu berarti air yang
11
menggambarkan bahwa daerah Kabupaten Sidoarjo adalah daerah
tambak yang banyak menghasilkan ikan bandeng dan ikan udang.
2. Warna dasar Hijau menggambarkan kesuburan daerah Kabupaten
Sidoarjo (Delta Brantas).
3. Warna Kuning pada bintang, padi, tebu dan pita menggambarkan
kesejahteraan rakyat Kabupaten Sidoarjo.
4. Warna Hitam pada tebu, ikan bandeng, ikan udang dan tulisan
Kabupaten Sidoarjo menggambarkan keteguhan Iman rakyat daerah
Kabupaten Sidoarjo.
5. Warna Abu-abu ikan bandeng dan ikan udang adalah warna
pelengkap.

2. Visi dan Misi Kabupaten Sidoarjo


Visi Terwujudnya Kabupaten Sidoarjo Inovatif, Mandiri, Sejahtera, Maju,
Berkarakter dan Berkelanjutan.
Misi Membangkitkan Pertumbuhan Ekonomi dengan Fokus pada
Kemandirian Lokal Berbasis Usaha Mikro, Koperasi, Pertanian,
Perikanan, Sektor Jasa dan Industri Untuk Membuka Lapangan
Pekerjaan dan Mengurangi Kemiskinan.
Tujuan Peningkatan Kesejahteraan Sosial.
Sasaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan PPKS.
Strategi dalam Perwujudan Visi dan Misi Kabupaten Sidoarjo
a. Meningkatkan kualitas program pelayanan rehabilitasi,
pemberdayaan dan perlindungan sosial bagi peningkatan derajat
kesejahteraan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS);
b. Peningkatan kemampuan pekerja sosial dalam pelayanan terhadap
PPKS;
c. Menggali dan memberdayakan potensi dan Sumber Kesejahteraan
Sosial (PSKS), serta memperluas dan memperkuat jaringan kerja
dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

12
3. Struktur Organisasi Kabupaten Sidoarjo

4. Program unggulan Kabupaten Sidoarjo

Program Unggulan Kabupaten sidoarjo terfokus kepada 22 Program


Prioritas antara lain:

NO PROGRAM PRIORITAS KABUPATEN SIDOARJO

1 Reformasi perijinan untuk bisnis yang kondusif


2 5 Juta – 50 juta modal usaha mikro perempuan (KURMA)
3 20ribu UMKM naik kelas
4 2 Ribu warung rakyat di renovasi
5 BPJS Kesehatan gratis bagi seluruh warga
6 Rp.6 juta untuk RT
7 Penataan kota dan transportasi terpadu mengurangi kemacetan
8 Tingkatkan kesejahteraan tenaga Kesehatan dan kader posyandu
9 Tingkatkan ADD untuk desa sejahtera
10 24 jam pengaduan masyarakat respon cepat
11 Perluasan RTH, Refitalisasi sungai, revolusi manajemen sampah
12 100. ribu lapangan kerja baru
13 Gratis makanan bagi masyarakat miskin
14 10 ribu beasiswa sekolah
15 Insentif plus guru ngaji dan guru agama
16 Tingkatkan kesejahteraan GTT, guru swasta, tenaga honorer
17 Youth Centre, Bangun pusat kreatifitas anak muda

13
PROFIL DINAS KOPERASI DAN UMK KABUPATEN SIDOARJO JAWA
TIMUR
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo selalu meningkatkan pengembangan
inovasi didalam meningkatkan Pelayanan kepada Masyarakat. Dinas Koperasi
dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo mempunyai tugas membantu Bupati
dalam melaksanakan sebagai fungsi penunjang pemerintah dibidang koperasi,
usaha kecil dan menengah. Dalam menyelenggarakan tugasnya, bahwa
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. Pelaksanaan administrasi Dinas;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Untuk dapat menjalankan tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan,
Dinas Koperasi dan Usaha MIkro Kabupaten Sidoarjo memiliki struktur
organisasi sebagai berikut:

14
Uraian tugas sesuai dengan struktur organisasi Dinas Koperasi dan Usaha
Mikro Kabupaten Sidoarjo sebagai berikut:
1. Kepala Dinas Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten
Sidoarjo mempunyai tugas memimpin, koordinasi, pengawasan, evaluasi
dan penyelenggaraan kegiatan Dinas. Untuk melaksanakan tugasnya
Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Perencanaan program kebijakan yang menjadi kewenangan dinas
serta kesekretariatan;
b. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas;
c. Pembinaan pelaksanaan program dan kinerja dinas;
d. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas dinas;
e. Pelaporan pelaksanaan tugas kepada Bupati;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
bidang tugasnya.
2. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan perencanaan,
pelaporan, umum, kepegawaian, dan keuangan. Untuk melaksanakan
tugasnya sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Pengkoordinasian penyusunan program kerja dan laporan kinerja;
b. Pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian;
c. Pengelolaan administrasi keuangan;
d. Pengoordinasian program/ kegiatan area Reformasi Birokrasi, SPIP,
Zona Integritas, dan akuntabilitas pada perangkat daerah;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tugasnya. Sekretariat terdiri dari 2 (dua) sub bagian yaitu:
Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I
15
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas:
a. Melaksanakan pelayanan surat menyurat, kearsipan,
perpustakaan dan dokumentasi;
b. Melaksanakan pengelolaan barang termasuk
pembangunan dan pemeliharaan gedung kantor Dinas;
c. Melaksanakan pengadaan, penatausahaan, pengelolaan,
pemeliharaan, tukar menukar, pemanfaatan, dan
penghapusan, laporan aset yang menjadi kewenangan
Dinas sesuai peraturan yang berlaku;
d. Menerima dan mengoordinasikan publikasi, pelayanan
(front office) dan tindak lanjut pengaduan masyarakat,
baik melalui P3M maupun media sosial;
e. Melaksanakan pengelolaan teknologi informasi/ website
perangkat daerah;
f. Melaksanakan manajemen pengelolaan kepegawaian;
g. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan pegawai
dalam mencapai profesionalisme ASN;
h. Melaksanakan analisa dan evaluasi data kegiatan umum;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris
sesuai dengan tugasnya.
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas:
a. Menyusun program kerja Dinas;
b. Mengkoordinir seluruh data penunjang kinerja, yang
menjadi kewenangan dinas;
c. Menyusun rencana kebutuhan anggaran;
d. Melaksanakan pengendalian, evaluasi dan capaian
program/ kegiatan/ sub kegiatan pada Dinas;
e. Melaksanakan analisa dan evaluasi data perencanaan;
f. Melaksanakan administrasi keuangan;
g. Melaksanakan pengendalian serapan anggaran;
h. Melaksanakan analisa dan evaluasi anggaran;
i. Menyusun laporan pengelolaan keuangan;
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris
sesuai dengan tugasnya.
3. Bidang Koperasi Bidang koperasi mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas dinas dalam bidang koperasi.
Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I
16
Untuk melaksanakan tugasnya bidang anggaran mempunyai
fungsi:
a. Penyusunan kebijakan teknis bidang koperasi;
b. Pembinaan dan pelaksanaan kebijakan teknis koperasi;
c. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanan kebijkan
teknis koperasi;
d. Pelaporan kinerja bidang koperasi
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas
sesuai dengan tugasnya Bidang Koperasi memiliki 2 (dua)
seksi bidang yaitu:
1. Seksi Kelembagaan Koperasi mempunyai tugas:
a. Menyusun rumusan kebijakan teknis kelembagaan
koperasi;
b. menyiapkan pedoman teknis kelembagaan koperasi;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan penyusunan
rencana program kerja, kegiatan, dan penganggaran
kegiatan kelembagaan koperasi;
d. melaksanakan koordinasi pendataan, penyusunan
database, dan pengembangan teknologi informasi
terkait kelembagaan koperasi;
e. melaksanakan pemberdayaan dan perlindungan
koperasi yang keanggotaannya dalam Daerah
kabupaten;
f. menyiapkan bahan pelaksanaan pelayanan
pembentukan, penyuluhan dan pengesahan akta
pendirian koperasi/ Koperasi modern, perubahan AD/
ART koperasi dan pembubaran koperasi serta izin
pembukaan kantor cabang pembantu dan kantor kas
koperasi simpan pinjam;
g. melaksanakan pemeringkatan koperasi dan layanan
kelembagaan koperasi;
h. melaksanakan kemitraan usaha koperasi;
i. melaksanakan analisa teknis/ penelitian teknis/
kajian teknis terkait kelembagaan koperasi;
j. memfasilitasi pemenuhan izin usaha dan
rekomendasi teknis usaha koperasi;
Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I
17
k. melaksanakan sosialisasi, revitalisasi, restrukturisasi
dan pembiayaan koperasi;
l. menyusun dan memperbarui data kelembagaan
koperasi;
m. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan
kebijakan teknis kelembagaan koperasi;
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala
bidang sesuai dengan tugasnya.

2. Seksi Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas:


a. Menyusun rumusan kebijakan teknis pendidikan dan
latihan perkoperasian;
b. menyiapkan pedoman teknis pendidikan dan latihan
koperasi;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan penyusunan
rencana program kerja dan penganggaran kegiatan
diklat koperasi;
d. melaksanakan pengembangan dan pembinaan SDM
koperasi;
e. melaksanakan sertifikasi SKKNI;
f. melaksanakan analisa teknis/ penelitian teknis/
kajian teknis/ inovasi terkait pendidikan dan latihan
perkoperasian;
g. melaksanakan pemberdayaan peningkatan
produktivitas, nilai tambah, akses pasar koperasi,
dan pameran usaha koperasi;
h. menyusun dan update data pendidikan dan latihan
perkoperasian;
i. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
kebijakan teknis pendidikan dan latihan
perkoperasian;
j. melaksanakan tugas ketatausahaan dan
mengkoordinir kebutuhan data pada bidang;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan tugasnya.
3. Seksi Pengawasan dan Pemeriksaan mempunyai tugas:
Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I
18
a. Menyusun rumusan kebijakan teknis pengawasan
dan pemeriksaan koperasi;
b. menyiapkan pedoman teknis pengawasan,
pemeriksaan, dan evaluasi koperasi;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan penyusunan
rencana program kerja, kegiatan, dan penganggaran,
kegiatan pengawasan dan pemeriksaan koperasi;
d. melaksanakan analisa teknis/ penelitian teknis/
kajian teknis pengawasan dan pemeriksaan
koperasi;
e. melaksanakan koordinasi pengawasan dan
pemeriksaan koperasi simpan pinjam/ unit simpan
pinjam koperasi;
f. melaksanakan pengawasan kekuatan, kesehatan,
kepatuhan, kemandirian, ketangguhan, serta
akuntabilitas koperasi;
g. melaksanakan pembinaan/ sosialisasi/ bimtek terkait
teknis pengawasan dan pemeriksaan koperasi;
h. melaksanakan penilaian kesehatan koperasi simpan
pinjam/ unit simpan pinjam koperasi;
i. melaksanakan analisa teknis dan tindak lanjut
pelaksanaan penilaian kesehatan koperasi;
j. melaksanakan koordinasi terhadap penerapan
sanksi penyimpangan oleh koperasi;
k. menyusun dan memperbarui data pengawasan dan
pemeriksaan koperasi;
l. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
kebijakan teknis pengawasan dan pemeriksaan
koperasi;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan tugasnya.

4. Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Bidang


pemberdayaan usaha mikro mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas dinas dalam bidang
pemberdayaan usaha mikro. Untuk melaksanakan

Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I


19
tugasnya bidang pemberdayaan usaha mikro mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan kebijakan teknis pemberdayaan usaha
mikro;
b. pembinaan dan pelaksanaan kebijakan teknis;
c. monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan teknis pemberdayaan usaha mikro;
d. pelaporan kinerja bidang pemberdayaan usaha
mikro;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala
Dinas sesuai dengan tugasnya.
Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro memiliki 2 (dua) seksi
bidang yaitu:

1. Seksi Pendataan dan Kelembagaan mempunyai


tugas:
a. Menyusun rumusan kebijakan teknis
kelembagaan usaha mikro dan PKL;
b. menyiapkan pedoman teknis pendataan dan
kelembagaan usaha mikro dan PKL;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan penyusunan
rencana program kerja, kegiatan, dan
penganggaran pendataan dan kelembagaan
usaha mikro dan PKL;
d. menyiapkan bahan data pelaksanaan
penyusunan kebijakan teknis terkait pendataan
dan kelembagaan usaha mikro yang
terintegrasi mulai data kabupaten, kecamatan,
maupun desa;
e. melaksanakan koordinasi pendataan,
penyusunan database, dan pengembangan
teknologi informasi terkait pemberdayaan
usaha mikro dan PKL;
f. melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi
dengan para pemangku kepentingan usaha
mikro dan PKL;

Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I


20
g. melaksanakan penataan, pembinaan, dan
pengawasan usaha mikro dan PKL;
h. melaksanakan penyusunan database,
pemetaan, potensi usaha mikro dan PKL;
i. memfasilitasi surat keterangan usaha mikro;
j. memfasilitasi kelembagaan usaha mikro;
k. memfasilitasi kemudahan perizinan usaha
mikro;
l. melaksanakan analisa teknis/ penelitian teknis/
kajian teknis/ inovasi terkait pendataan dan
kelembagaan usaha mikro dan PKL;
m. menyusun dan memperbarui data pendataan
dan kelembagaan usaha mikro dan PKL;
n. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan
pelaporan kebijakan teknis pendataan dan
kelembagaan usaha mikro dan PKL;
o. melaksanakan tugas ketatausahaan dan
mengkoordinir kebutuhan data pada bidang;
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang sesuai dengan tugasnya.

2. Seksi Pembinaan dan Kemitraan mempunyai fungsi:


a. Menyusun rumusan kebijakan teknis
pembinaan dan kemitraan usaha mikro dan
PKL;
b. menyiapkan pedoman teknis pembinaan dan
kemitraan usaha mikro dan PKL;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis
pembinaan dan kemitraan usaha mikro dan
PKL;
d. melaksanakan penyusunan rencana program
kerja, kegiatan dan penganggaran pembinaan
dan kemitraan usaha mikro dan PKL;
e. melaksanakan sosialisasi/bimbingan teknis
administrasi, manajemen dan keuangan
sederhana bagi usaha mikro dan PKL;

Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I


21
f. melaksanakan fasilitasi pembiayaan usaha
mikro dan PKL;
g. melaksanakan koordinasi dan pemantauan
produk usaha mikro dan PKL;
h. melaksanakan pembinaan dan manajemen
wirausaha baru;
i. melaksanakan pembinaan produk olahan dasar
wirausaha baru;
j. melaksanakan temu usaha, business matching,
market intelligence bagi pelaku usaha mikro;
k. melaksanakan promosi/ pemasaran usaha
mikro melalui pameran dalam daerah baik
secara luring maupun virtual;
l. melaksanakan analisa teknis/ penelitian teknis/
kajian teknis/ inovasi terkait pembinaan dan
kemitraan usaha mikro dan PKL;
m. menyusun dan update data pembinaan dan
kemitraan usaha mikro dan PKL;
n. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan
pelaporan kebijakan teknis pembinaan dan
kemitraan usaha mikro dan PKL;
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang sesuai dengan tugasnya.

5. Bidang Pengembangan Usaha Mikro Bidang asset


mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas
dalam bidang pengembangan usaha mikro. Untuk
melaksanakan tugasnya bidang pengembangan usaha
mikro mempunyai fungsi:
a. Penyusunan kebijakan teknis pengembangan usaha
mikro;
b. pembinaan dan pelaksanaan kebijakan teknis
pengembangan usaha mikro;
c. monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan teknis pengembangan usaha mikro;
d. pelaporan kinerja bidang pengembangan usaha

Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I


22
mikro;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan tugasnya.
Bidang Pengembangan Usaha Mikro memiliki 2 (dua)
seksi bidang yaitu:

1. Seksi Desain dan Teknologi mempunyai tugas:


a. Menyusun rumusan kebijakan teknis desain
dan teknologi usaha mikro;
b. menyiapkan pedoman teknis desain dan
teknologi usaha mikro;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan penyusunan
rencana program kerja, kegiatan, dan
penganggaran Seksi Desain dan Teknologi
usaha mikro;
d. menyiapkan bahan dan fasilitas pengembangan
teknologi usaha mikro melalui teknologi
informasi;
e. melaksanakan pelatihan pengembangan
produksi dan pengolahan usaha mikro;
f. menyiapkan bahan dan fasilitas pengembangan
SDM, produk usaha mikro, diklat, dan uji
SKKNI;
g. memfasilitasi konsultasi pengembangan pelaku
usaha mikro;
h. memfasilitasi konsultasi desain produk usaha
mikro;
i. melaksanakan pelatihan desain produk usaha
mikro;
j. melaksanakan pelatihan pengembangan
teknologi usaha mikro;
k. melaksanakan analisa teknis/ penelitian teknis/
kajian teknis/ inovasi terkait desain dan
teknologi;
l. menyusun dan update data desain dan
teknologi usaha mikro;

Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I


23
m. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan
pelaporan kebijakan teknis desain dan
teknologi usaha mikro;
n. melaksanakan ketatausahaan dan
mengkoordinir kebutuhan data pada bidang;
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
kepala bidang sesuai dengan tugasnya.

2. Seksi Peningkatan Usaha mempunyai tugas:


a. Menyusun rumusan kebijakan teknis
peningkatan usaha mikro;
b. menyiapkan pedoman teknis peningkatan
usaha mikro;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan penyusunan
rencana program kerja, kegiatan, dan
penganggaran Seksi Peningkatan Usaha;
d. memfasilitasi iklim kewirausahaan;
e. melaksanakan koordinasi pendataan,
penyusunan database dan pengembangan
teknologi informasi terkait pengembangan
usaha mikro;
f. melaksanakan identifikasi potensi dan
pengembangan produk usaha mikro;
g. menyiapkan pengembangan potensi usaha
mikro;
h. menyiapkan bahan dan fasilitas pengembangan
SDM untuk peningkatan usaha;
i. melaksanakan pelatihan pengelolaan
manajemen peningkatan usaha;
j. melaksanakan pelatihan pengelolaan aset
usaha;
k. melaksanakan pelatihan peningkatan volume
usaha;
l. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi produk
unggulan daerah orientasi ekspor;
m. melaksanakan promosi/pemasaran usaha

Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I


24
mikro melalui pameran luar daerah dan
pameran luar negeri baik secara luring maupun
virtual;
n. melaksanakan analisa teknis/ penelitian teknis/
kajian teknis/ inovasi terkait peningkatan usaha
mikro;
o. menyusun dan memperbarui data peningkatan
usaha mikro;
p. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan
pelaporan kebijakan teknis peningkatan usaha
mikro;
q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang.
Dari ke 17 Program Prioritas Bupati, 4 program dilaksanakan oleh Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro Kab. Sidoarjo yaitu :

NO PROGRAM PRIORITAS KABUPATEN SIDOARJO

1 Reformasi perijinan untuk bisnis yang kondusif


2 5 Juta – 50 juta modal usaha mikro perempuan (KURMA)
3 20ribu UMKM naik kelas
4 2 Ribu warung rakyat di renovasi

Sedangkan kewenangan dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kab. Sidoarjo
Provinsi Jawa Timur yaitu :
KOPERASI Tahun 2023
KOPERASI JUMLAH
No
1 Aktif 1.257
2. Tidak Aktif 257
3 Berkualitas 343
4 Sehat 563
JUMLAH 1.514

USAHA MIKRO
NO TAHUN JUMLAH
1 2020 102.863

Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I


25
2 2021 149.463
3 2022 150.198

Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I


26
B. Deskripsi Kinerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo

1. Target Kinerja

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro sebagai unsur pelaksana


penunjang urusan pemerintahan bidang koperasi dan usaha mikro telah
melakukan perumusan kebijakan teknis dan koordinasi penyusunan
perencanaan pembangunan daerah. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
telah menetapkan tujuan dan sasaran organisasi yakni sebagai berikut :

Tujuan: Meningkatnya kualitas kelembagaan dan produktivitas koperasi


dan usaha mikro melalui pengembangan potensi lokal untuk mewujudkan
perekonomian daerah yang inklusif.
Sasaran:
1. Meningkatnya kualitas koperasi;
2. Meningkatnya usaha mikro mandiri;
3. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan;

Selanjutnya berdasarkan Capaian Kinerja Dinas Koperasi dan Usaha


Mikro Kabupaten Sidoarjo juga memiliki Perjanjian Kinerja yang memuat
sasaran beserta indikator dan target yang akan dicapai. Perjanjian Kinerja
tersebut dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :

Tabel Indikator Kinerja Utama pada Perjanjian Kinerja Tahun 2022

No. Sasaran Sasaran Target

Meningkatkan kualitas Persentase


kelembagaan dan produktifitas Koperasi 23,20%
koperasi dan usaha mikro Berkualitas
1. melalui pengembangan
Persentase
potensi local untuk
Usaha Mikro 1,93%
mewujudkan perekonomian
Mandiri
daerah yang inklusif

Meningkatnya
Meningkatnya Koperasi
2. Koperasi 6,23%
Berkualitas
Berkualitas

3. Meningkatnya Usaha Mikro Persentase 1,82%


Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I
27
Pertumbuhan
Pelaku Usaha
Mandiri
Mikro yang
Mandiri

Disamping itu Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo


juga memiliki Perencanaan Anggaran Tahun 2022 anggaran sebesar Rp.
34.569.344.778,00, namun untuk menyesuaikan dinamika dan situasi
kondisi pencapaian target kinerja, maka anggaran yang telah tersedia
dilakukan perubahan dan refocusing. Oleh Karena itu, alokasi anggaran
tahun 2022 sebesar Rp. 34.836.221.542,00.
2. Capaian Kinerja
Selanjutnya berdasarkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo Tahun 2022, pencapaian
kinerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo untuk tahun
2022 secara umum sebagai berikut :
a. Sasaran 1 adalah meningkatnya kualitas koperasi dengan indikator
sasaran yaitu persentase pertumbuhan koperasi berkualitas yang
memiliki target sebesar 6,23% telah dapat terealisasi 6,85%.
b. Sasaran 2 adalah usaha mikro mandiri dengan indikator sasaran
yaitu persentase pertumbuhan pelaku usaha mikro yang mandiri
memiliki target sebesar 1,82% telah dapat terealisasi 3,03%.
c. Sasaran 3 adalah meningkatnya kualitas penyelenggaraan
pemerintah dengan indikator sasaran yaitu nilai SAKIP dengan target
A terealisasi A, nilai RB dengan target score 36,5 telah terealisasi
dengan score 35,88, nilai IPP dengan target A- telah terealisasi A-,
dan nilai SKM dengan target sangat baik telah terealiasi sangat baik.
Adapun Capaian Kinerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
Kabupaten Sidoarjo yang tinggi dikarenakan menerapkan beberapa
Langkah-langkah strategis untuk mendukung capaian kinerjanya yakni :
1. Memberikan fasilitas izin usaha koperasi melalui sosialisasi dan
pendampingan usaha;
2. Meningkatkan kinerja usaha koperasi melalui pelaksanaan kegiatan
pelatihan manajemen perkoperasian;

Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I


28
3. Meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi melalui pembinaan
dan pelatihan perkoperasian bagi pengurus, pengawas, manajer,
dan karyawan koperasi;
4. Menyediakan klinik konsultasi koperasi;
5. Menyediakan pendampingan usaha mikro melalui klinik usaha mikro
seperti untuk fasilitasi perijinan usaha, konsultasi produk dan lainnya;
6. Melaksanakan kegiatan non anggaran seperti sedekah ilmu;
7. Melaksanakan kegiatan yang mendukung pengembangan usaha
mikro seperti pelatihan, bimbingan teknis, sosilisasi dan
pendampingan usaha;
8. Melaksanakan kegiatan untuk perluasan akses pasar seperti
pameran dan fasilitasi kemitraan;
9. Melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi negeri (PTN),
perguruan tinggi swasta (PTS), dan lembaga lainnya.
Sedangkan Capaian Kinerja pada Sasaran ke-3 hanya sebesar
99,57% dengan Rincian Sebagai berikut :
No Sasaran Indikator
Target Realisasi Persentas
Strategis Kinerja e
1 Meningkatnya Nilai SAKIP A A 100%
kualitas Nilai RB 36,5 35,88 98,30%
penyelenggara Nilai IPP A- A- 100%
an pemerintah Sangat Sangat
Nilai SKM 100%
Baik Baik

Untuk mencapai target kinerja diatas, pada Tahun 2022 Dinas


Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo telah melakukan beberapa
upaya dalam mengungkit kinerja yang diharapkan. Beberapa upaya yang
dilakukan yaitu:

1. Memperbarui ruang pelayanan dan ruang tunggu kantor agar lebih


nyaman untuk masyarakat yang berkunjung;
2. Melakukan perbaikan-perbaian untuk pemeliharaan Gedung;
3. Menambahkan media informasi-informasi pelayanan yang ada di
dinas melalui stiker dengan desain menarik dan mudah dimengerti;
4. Menambahkan area santai luar ruangan yang nyaman dan asri.

Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I


29
Namun memang capaian tersebut belum memenuhi target yang
telah ditetapkan, Adapun kendala yang dihadapi sehingga menyebabkan
target tidak tercapai yakni sebagai berikut :

1. Perlu adanya penambahan SDM untuk meningkatkan pelayanan;


2. Terbatasnya anggaran sehingga masih ada sarana dan prasarana
yang belum dapat dipelihara secara maksimal.

Berikut merupakan inovasi pelayanan yang terdapat dalam Dinas


Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo:
a. DITAKOPUM (DIGITAL DATA KOPERASI DAN UMK)
Untuk Koperasi bisa melaporkan laporan keuangannya secara online
sedangkan untuk UMK bisa mengurus surat keterangan UMK Binaan
secara online.
Alamat Website www.ditakopum.sidoarjokab.go.id

b. SEDEKAH ILMU
Penyebaran ilmu dan kemampuan dari Usaha Mikro yang mandiri
kepada usaha mikro baru dengan sosialisasi. Tanpa penganggaran
dari Dinas.

c. TUKUOYUK
Membuat marketplace dengan menjual produk unggulan UMK
binaan secara online melalui website. Dinas Koperasi dan UM
Sidoarjo juga melayani pembimbingan pelaku UM untuk masuk
dalam pasar online secara gratis.
Berikut link-nya https://diskopda.sidoarjokab.go.id/?page=tuku

Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I


30
C. KEUNGGULAN STRATEGIS (Key Succes Factors) dan MANAJEMEN
KINERJA PELAYANAN PUBLIK
Key Succes Factors pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten
Sidoarjo:
1. Komitmen Pimpinan
Dalam perspektif administrasi, pimpinan merupakan orang yang
bertanggung jawab atas organisasi atau unit yang dipimpinnya. Dalam
mendukung penyelenggaraan pelayanan publik pada Dinas Koperasi dan
Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo, pimpinan dalam hal ini adalah Kepala
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro yang memberikan pengaruh sangat
besar. Dengan komitmen pimpinan ini, Dinas Koperasi dan UMK
Kabupaten Sidoarjo memiliki peluang yang lebih besar untuk mencapai
kesuksesan dalam upaya mereka untuk mengembangkan sektor koperasi
dan usaha mikro di wilayah tersebut.
A. Kepemimpinan yang Visioner:
Peran kepemimpinan mampu membaca pimpinan tertinggi (Bupati)
diterjemahkan dengan membuat grand design dan mampu
mendelivery ke bawahan.
B. Komitmen terhadap Pelayanan Publik:
Pimpinan yang komitmen terhadap pelayanan publik akan
mengutamakan kepentingan masyarakat dan pelaku usaha mikro
dalam semua inisiatif yang dijalankan.
C. Komitmen terhadap Inovasi:
Pimpinan yang mendukung dan mendorong inovasi dalam sesuai
dengan tujuan Organisasi, membuat pengembangan program dan
layanan koperasi berkualitas dan mandiri, serta Usaha Mikro naik
kelas akan membantu organisasi beradaptasi dengan perubahan
zaman dan teknologi berupa “sedekah ilmu” sampai dengan
“Tukuoyuk” sebagai wadah untuk memasarkan produk dari Usaha
Mikro.
D. Komitmen terhadap Pelatihan dan Pengembangan:
Pimpinan yang mengakui pentingnya pelatihan dan pengembangan
karyawan dan pelaku usaha mikro dengan Sedekah Ilmu dimana
Usaha Mikro yang sudah maju memberikan ilmu kepada Usaha
Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I
31
mikro yang baru. Sedangkan Klinik Koperasi dan Usaha Mikro yaitu
wadah kosnultasi dari masyarakat kepada dinas.
E. Komitmen terhadap Kemitraan:
Pimpinan yang aktif mencari kemitraan dengan pihak eksternal
seperti e-commerce, pemerintah, perbankan, BPJS dan
kementerian/Lembaga pemerintah lainnya dapat membuka peluang
lebih besar bagi koperasi dan UMK untuk berkembang.
F. Komitmen terhadap Pengawasan dan Akuntabilitas:
Pimpinan yang komitmen terhadap pengawasan dan akuntabilitas
dalam pelayanan yang dilakukan dengan e lapor dan survey
kepuasan masyarakat yang diletakkan di lobi kantor. Pimpinan juga
dengan inovasi berbasis digital maka mengurangi bertemu langsung
dengan petugas pelayanan dan menghidari gratifikasi atau pungli.
G. Komitmen terhadap Partisipasi Masyarakat:
Pimpinan yang memfasilitasi partisipasi aktif masyarakat dalam
proses pengembangan potensi Usaha Mikro.
H. Komitmen terhadap Pemberdayaan Perempuan: Jika program-
program seperti Kartu Usaha Perempuan Mandiri (KUPM) adalah
prioritas, maka komitmen pimpinan terhadap pemberdayaan
perempuan dalam bisnis mikro sangat penting.

2. Digitalisasi Layanan
a. Aksesibilitas Informasi: Memastikan bahwa informasi tentang
program-program dan layanan yang disediakan oleh Dinas Koperasi
dan UMK dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat. Website,
aplikasi, dan platform lain harus mudah diakses dan user-friendly.
b. Teknologi Informasi yang Memadai: Investasi dalam teknologi
informasi yang canggih dan aman untuk mendukung pelayanan
online seperti aplikasi dan portal web adalah faktor penting.
c. Penggunaan Data dan Statistik: Menciptakan sistem pengumpulan,
analisis, dan pelaporan data yang kuat untuk mendukung
pengambilan keputusan berbasis data yang lebih baik.
d. Penggunaan Media Sosial: Memanfaatkan media sosial untuk
berkomunikasi dengan masyarakat, menyebarkan informasi, dan
mendengar masukan serta keluhan masyarakat.
Dengan memperhatikan hal – hal diatas, Dinas Koperasi dan UMK
Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I
32
Kabupaten Sidoarjo dapat berhasil dalam upaya digitalisasi pelayanan
mereka, meningkatkan efisiensi, meningkatkan aksesibilitas, dan
memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat dan pelaku
usaha mikro di wilayah tersebut.

3. Monitoring dan Evaluasi


a. Monitoring dan Evaluasi Berkala: Melakukan monitoring dan evaluasi
rutin terhadap pelayanan yang diberikan untuk mengidentifikasi
perbaikan yang diperlukan dan memastikan kualitas pelayanan yang
konsisten.
b. Keterlibatan Pemangku Kepentingan: Melibatkan pemangku
kepentingan dalam proses monitoring dan evaluasi dapat membantu
dalam memahami perspektif mereka, mendapatkan masukan, dan
memastikan transparansi dalam evaluasi program.
c. Keterlibatan Masyarakat: Mengaktifkan partisipasi aktif masyarakat
dalam proses Monitoring dan evaluasi, termasuk dalam menentukan
indikator kinerja dan penilaian dampak.
Dengan memperhatikan monitoring dan evaluasi Dinas Koperasi dan
UMK Kabupaten Sidoarjo dapat memastikan bahwa program-program
mereka dilakukan dengan efektif, informasi yang akurat dan bermanfaat
diperoleh, dan program-program tersebut dapat terus ditingkatkan untuk
memberikan manfaat maksimal kepada masyarakat dan pelaku usaha
mikro di wilayah tersebut.

Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I


33
D. KEBERLANGSUNGAN KEUNGGULAN STRATEGIS DAN MANAJEMEN
KINERJA PELAYANAN PUBLIK
Sebagai strategi dan manajemen pengendalian pekerjaan, kegiatan
pelayanan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo
senantiasa dilaksanakan dengan dimulai dari kegiatan perencanaan kegiatan
pelayanan, kemudian pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi
kegiatan pelayanan dan kemudia ditindaklanjuti dengan langkah – langkah
perbaikan pelayanan. Hal tersebut dilakukan guna menjadi kualitas mutu
pelayanan yang diberikan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten
Sidoarjo.
Dalam rangka memastikan keberlanjutan keunggulan strategi dan
manjemen pengendalian pekerjaan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
Kabupaten Sidoarjo melaksanakan beberapa kegiatan strategis antara lain:
1. Peningkatan Kemudahan Akses Masyarakat
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro memastikan aplikasi, website, dan
platform lainnya yang digunakan untuk layanan online mudah digunakan
oleh masyarakat. Selain itu adanya upaya untuk memastikan akses
internet yang luas di wilayah Kabupaten Sidoarjo, termasuk di daerah
pedesaan, untuk memungkinkan masyarakat mengakses layanan digital
dengan mudah. Dalam inovasi yang dimiliki oleh Dinas Koperasi dan
Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo mempertimbangkan pengembangan
aplikasi seluler atau versi mobile-friendly dari layanan digital untuk
memungkinkan akses yang lebih mudah melalui perangkat seluler.
Sehingga, Dinas Koperasi dan UMK Kabupaten Sidoarjo dapat
memastikan bahwa layanan digital yang mereka tawarkan dapat diakses
dengan mudah oleh seluruh masyarakat, termasuk yang memiliki tingkat
pemahaman teknologi yang beragam.
2. Responsivitas Pelayanan
Responsivitas pelayanan dalam program yang telah dimiliki oleh
Dinas Koperasi dan UMK Kabupaten Sidoarjo adalah kemampuan untuk
merespons kebutuhan, permintaan, atau masalah masyarakat dengan
cepat dan efisien. Responsivitas terlihat dalam pelayanan pembimbingan
kepada pelaku UMK untuk masuk dalam pasar online secara gratis. Dinas
siap memberikan bantuan dan panduan segera kepada yang memerlukan
Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I
34
melalui aplikasi TUKUOYUK. Kemudian adanya website layanan, website
ini memberikan akses cepat untuk masyarakat mendapatkan informasi
profil, kegiatan dinas, produk, dan layanan yang disediakan oleh Dinas
Koperasi dan UMK Sidoarjo. Responsivitas terlihat dalam penyediaan
informasi yang up-to-date. responsivitas pelayanan adalah faktor kunci
yang memastikan bahwa masyarakat Kabupaten Sidoarjo dapat
mengakses layanan dengan cepat, mendapatkan bantuan yang mereka
butuhkan, dan merasakan dukungan yang efisien dari Dinas Koperasi dan
UMK.
3. Peningkatan Kompetensi SDM
Peningkatan kompetensi SDM (Sumber Daya Manusia) adalah salah
satu keunggulan strategis dalam manajemen kinerja pelayanan publik di
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo, yang tercermin
dalam berbagai inisiatif dan program yang telah dijelaskan. Berikut
penjelasan tentang bagaimana peningkatan kompetensi SDM tercermin
dalam program prioritas tersebut:
a. KURMA : Kartu Usaha Perempuan Mandiri
b. Warung Rakyat Direnovasi : Yang direnovasi bukan hanya fisik tetapi
diberikan peningkatan pengelolaan manajemen warung.
c. WUB MASUK KELAS: Program Wirausaha Baru Masuk Kelas adalah
inisiatif untuk memberikan pelatihan kepada wirausaha baru.
Pelatihan ini mencakup pelatihan masuk ke marketplace, yang
memungkinkan mereka untuk memahami cara beroperasi di platform
online. Ini berkontribusi pada peningkatan kompetensi wirausaha di
daerah tersebut.

4. Inovasi untuk Usaha Mikro dan Koperasi

DITAKOPUM (DIGITAL DATA KOPERASI DAN UMK): Untuk memastikan


Koperasi dan UMK dapat melaporkan keuangan dan mengurus surat
keterangan UMK Binaan secara online, SDM yang terlibat dalam Dinas
Koperasi dan UMK Kabupaten Sidoarjo harus memiliki pemahaman teknis
terkait dengan aplikasi dan sistem yang digunakan. Peningkatan
kompetensi teknis menjadi penting dalam konteks ini.
SEDEKAH ILMU : Penyebaran ilmu dan kemampuan dari Usaha Mikro
yang mandiri kepada usaha mikro baru dengan sosialisasi. Tanpa
Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I
35
penganggaran dari Dinas.

TUKUOYUK: Dalam pembimbingan pelaku UMK untuk masuk dalam


pasar online, Dinas Koperasi dan UMK Sidoarjo memberikan pelatihan
dan panduan kepada pelaku UMK. Ini mencakup peningkatan kompetensi
dalam mengelola bisnis online, strategi pemasaran digital, dan
manajemen toko online.
Melalui berbagai program dan inisiatif ini, Dinas Koperasi dan UMK
Kabupaten Sidoarjo berupaya secara aktif meningkatkan kompetensi SDM
yang terlibat dalam pelayanan publik, terutama dalam konteks bisnis dan
layanan online. Peningkatan kompetensi ini penting untuk memastikan
bahwa masyarakat dan pelaku usaha lokal dapat mengambil manfaat
maksimal dari layanan yang disediakan dan dapat bersaing dalam lingkup
digital yang semakin berkembang.
4. Membangun Kolaborasi dengan Jejaring Stakeholder dalam Mendukung
Penyelenggaraan Layanan
Membangun kolaborasi dengan jejaring stakeholder merupakan
salah satu keunggulan strategis dalam manajemen kinerja pelayanan
publik di Kabupaten Sidoarjo. Kolaborasi dengan berbagai pihak,
termasuk pemerintah, sektor swasta, akademisi, masyarakat, dan
berbagai pihak terkait lainnya, dapat sangat mendukung penyelenggaraan
layanan publik yang lebih efektif dan berkelanjutan. Berikut cara di mana
kolaborasi dengan jejaring stakeholder tercermin dalam berbagai inisiatif
yang telah disebutkan:
- Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah:
Dinas Perijinan Satu Pintu, Dinas Perindustrian dan perdagangan
- Kolaborasi dengan Sektor Swasta (Blibli, Tokopedia dan Shopee):
Melalui kerja sama dengan e-commerce Bli-Bli, Tokopedia dan
Shopee, Dinas Koperasi dan UMK Kabupaten Sidoarjo telah
membangun kolaborasi dengan sektor swasta. Ini mencakup
pelatihan bagi UMK dan koperasi binaan agar dapat bersaing di
pasar online. Kerjasama ini memanfaatkan keahlian sektor swasta
dalam perdagangan online dan memberikan akses yang lebih luas
kepada produk dan jasa lokal.
- Kolaborasi dengan Masyarakat:
Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I
36
Dilakukan dengan cara melakukan sedekah ilmu.
- Kolaborasi dengan Institusi Pendidikan:
Program Wirausaha Baru Masuk Kelas melibatkan pelatihan
dan pembelajaran untuk wirausaha baru. Dalam hal ini, institusi
pendidikan dan pelatihan dapat berkolaborasi dengan Dinas untuk
memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada wirausaha baru,
terutama sertifikasi halal

Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I


37
E. LESSON LEARNT HASIL STUDI LAPANGAN
Dari Dinas Koperasi dan UMK Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur,
peserta Pelatihan Diklat Kepemimpinan Administrator Angkatan IX Tahun 2023
LAN Makassar mempelajari:
1. Peran Pimpinan
Seorang pemimpin harus memiliki jiwa yang kretaif dan inovatif untuk
menghadapi perkembangan masyarakat yang terus berubah. Pemimpin
juga harus menjadi role model terhadap segala yang diharapkan dilakukan
oleh staf. Pemimpin harus juga mampu memanajemen segala sumber
daya manusia sesuai dengan keahlian, kemampuan dan kompetensinya.
Pemimpin harus memiliki majamenen kinerja yang baik sesuai dengan visi
dan misi organisasi.
2. Inovasi Pelayanan
Inovasi pelayanan yang dilakukan oleh Dinas adalah dibuat
berdasarkan tujuan dari organisasi dalam menjawab permasalahan yang
dihadapi koperasi dan Usaha Mikro dalam menghadapi persaingan usaha
yang terjadi saat ini, sekaligus menyelesaikan permasalahan masyarakat
terkait dengan keterbukaan informasi publik dan penyederhanaan
birokrasi.
3. Kompetensi dan pemberdayaan SDM
Dinas melakukan peningkatan kompetensi dan kualitas SDM, serta
melakukan penempatan pegawai sesuai dengan keahlian dan
kompetensinya. Sehingga setiap SDM merasa dihargai dan difungsikan
dengan maksimal demi kemajuan organisasi.
4. Jejaring Kerja
Dinas mengetahui bahwa dalam menghadapi perkembangan
masyarakat dan global dituntut Kerjasama baik sesame Lembaga negara
maupun dengan Lembaga profit seperti perbankan ataupun perusahaan
dengan CSR, sehingga banyak masyarakat yang terlayani dengan
penganggaran yang terbatas.
5. Penerapan Manajemen Resiko
Setiap inovasi dan perubahan pimipinan dan SDM selalu
menimbulkan resiko. Namun Dinas selalu mengantisipasi setiap resiko
baik yang sudah dipredisksi aka nada maupun resiko yang terjadi saat
Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I
38
melakukan perubahan, sehingga resiko tersebut dapat dicarika solusi
yang terbaik demi kemajuan organisasi.
6. Jenis Pelayanan Publik
- Layanan umum (Penerimaan tamu/ kunjungan kerja, permohonan
narasumber, permintaan data/ informasi, pengaduan, penerimaan
magang/ pkl);
- Bidang Koperasi (fasilitasi pendirian koperasi, pengajuan surat
keterangan pengurus/ pengawas, fasilitasi penerbitan nomor induk
koperasi, penyuluhan atau sosialisasi perkoperasian, penyelesaian
permasalahan koperasi, pemeriksaan kesehatan koperasi, layanan
kerjasama dengan pemangku kepentingan);
- Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro (pelayanan klinik usaha mikro,
penerbitan surat keterangan usaha mikro, penerbitan surat
keterangan BBM, Fasilitasi penerbitan NIB, fasilitasi sertifikasi halal,
fasilitasi pelatihan wirausaha baru, konsultasi pengembangan usaha
mikro, konsultasi pameran luar daerah dan test market produk usaha
mikro ke pasar luar negeri, fasilitasi masuk pasar online, fasilitasi
masuk tukuoyuk, fasilitasi pelatihan pengembangan usaha).
7. Sasaran dan Kebermanfaatan
- Sasaran Dinas Koperasi dan Usaha Mikro:
a. Pengembangan Koperasi: Salah satu sasaran utama dinas ini
adalah untuk mengembangkan koperasi sebagai bentuk usaha
ekonomi yang berbasis pada kerja sama dan kebersamaan. Hal
ini dapat dilakukan dengan memberikan bimbingan,
pendampingan, dan pelatihan kepada koperasi yang ada serta
membantu dalam pembentukan koperasi baru.
b. Pemberdayaan Usaha Mikro: Dinas ini bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas dan daya saing usaha mikro, termasuk
usaha kecil dan menengah. Mereka dapat memberikan
pelatihan, akses ke modal, dan bantuan lainnya untuk
membantu usaha-usaha ini tumbuh dan berkembang.
c. Pemenuhan Kebutuhan Modal: Salah satu sasaran koperasi
adalah menyediakan akses ke modal bagi anggotanya. Dinas
Koperasi dapat berperan dalam memfasilitasi pemberian
pinjaman atau bantuan modal kepada koperasi dan usaha
mikro melalui berbagai skema, seperti kredit usaha rakyat
Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I
39
(KUR) atau program-program serupa.
d. Peningkatan Kesejahteraan Anggota: Dinas ini juga berusaha
untuk meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi. Hal ini
dapat dilakukan dengan memastikan bahwa koperasi
menghasilkan pendapatan yang adil bagi anggotanya dan
memberikan manfaat ekonomi serta sosial yang nyata.
- Kemanfaatan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro:
a. Pemberdayaan Ekonomi: Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
dapat membantu menggerakkan ekonomi lokal dengan
mendukung pertumbuhan koperasi dan usaha mikro. Hal ini
dapat menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran,
dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
b. Pengurangan Kemiskinan: Dengan mendukung usaha mikro
dan koperasi, dinas ini dapat membantu mengurangi tingkat
kemiskinan di daerah tersebut. Usaha mikro seringkali dimiliki
oleh orang-orang dari kelompok ekonomi lemah, dan dengan
memberikan dukungan, mereka dapat mengatasi masalah
ekonomi mereka.
c. Peningkatan Kualitas Hidup: Dengan meningkatkan
kesejahteraan anggota koperasi dan pemilik usaha mikro, dinas
ini dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup
masyarakat. Ini dapat mencakup akses yang lebih baik ke
pendidikan, layanan kesehatan, dan infrastruktur.
d. Pengembangan Potensi Lokal: Dinas ini juga dapat membantu
mengembangkan potensi lokal di berbagai sektor, seperti
pertanian, kerajinan tangan, dan pariwisata. Ini dapat
meningkatkan keberlanjutan ekonomi daerah.
e. Mengurangi Ketidaksetaraan: Melalui program-program yang
mendukung koperasi dan usaha mikro, dinas ini dapat
membantu mengurangi ketidaksetaraan ekonomi antara
kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat.
8. Pemanfaatan Teknologi
Pemanfaatan teknologi yang digunakan oleh Dinas Koperasi dan
Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo adalah penggunaan website yaitu
https://diskopda.sidoarjokab.go.id . Dimana seluruh bentuk layanan yang
disediakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo
Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I
40
terletak pada website tersebut. Website tersebut mengakomodasi seluruh
persyaratan maupun mekanisme dari proses layanan, baik layanan umum,
layanan koperasi, maupun layanan bidang pengembangan usaha mikro.
Selain berisi tentang informasi pelayanan, terdapat juga layanan
TUKUOYUK yang mengakomodasi hasil usaha mikro dari masyarakat dan
dapat dibeli melalui website tersebut. Selanjutnya website tersebut juga
memiliki layanan e-dagulir atau dana bergulir. Dana bergulir adalah dana
yang diambil dari APBD Kabupaten Sidoarjo melalui dinas teknis dan
disalurkan kepada masyarakat sebagai pinjaman kepada usaha mikro dan
koperasi. Dana bergulir dibuat dengan tujuan memperkuat modal usaha
guna pengembangan koperasi dan usaha sebagai bentuk dalam
melakukan penanggulangan kemiskinan, pengangguran untuk
pengembangan ekonomi.
9. Planning and Budgeting
Terkait dengan penyusunan anggaran pada Dinas koperasi dan Usaha Mikro
kabupaten Sidoarjo sudah cukup bagus serta telah sesuai dengan perencanaan, hal
ini dapat kita lihat dalam paparan Kepala Dinas bahwa terjadi kenaikan anggaran
yaitu pada Tahun anggaran 2022 alokasi anggaran sebanyak 34 Miliar dan Tahun
2023 sebanyak 36 Miliar.
Setiap program yang telah direncanakan harus dapat dipertanggungjawabkan
pengelolaan anggarannya, dimana terdapat 4 (empat) prioritas program kerja dari
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro. Dari keempat program prioritas tersebut terdapat
bantuan modal 5 sampai dengan 50 juta yang diberikan kepada kelompok usaha
mikro perempuan.
Dalam paparan dan penjelasan Kepala Dinas, dijelaskan bahwa pemberian modal
usaha diperuntukkan

Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I


41
F. KESIMPULAN

1. Keunggulan strategis (key success factors) dan manajemen kinerja pelayanan


public dilakukan dengan komitmen pimpinan yang visioner, pelayanan public yang
berbasis teknologi, selalu mendorong inovasi baik intern maupun ekstern,
pengembangan dengan meningkatkan pelatihan dan pengembangan sumber
daya manusia baik intern maupun ekstern, membuka jejaring dan kemitraan
dengan semua stakeholder, pengawasan dan akuntabilitas yang didasarkan
dengan teknologi informasi, serta mendorong partisipasi masyarakat.
2. Keberlangsungan keunggulan strategi dan manajemen dilakukan dengan
melakukan peningkatan kemudahan akses masyarakat baik dalam pengawasan
dan evaluasi maupun berperan aktif dalam semua program Dinas Koperasi dan
Usaha Mikro. Dinas juga selalu responsive terhadap pelayanan dengan
menjemput bola sampai ke unit masyarakat terkecil yaitu RT, selain itu pelayanan
dilakukan dengan sistem digital atau online sehingga masyarakat dapat
mengkasesnya, peningkatan Sumber Daya Manusia baik dari pegawai maupun
Koperasi yang berkualitas atau Usaha Mikro naik kelas, Inovasi yang dilakukan
dan sampai saat ini digunakan masyarakat yaitu DITAKOPUM, SEDEKAH ILMU
dan TUKUOYUK.
3. Lesson Learnt Peran Pimpinan yaitu harus mampu membaca pimpinan tertinggi
(Bupati) diterjemahkan dengan membuat grand design Dinas, mampu mendelivery
ke bawahan tentang program prioritas Bupati dan mampu berkolaborasi dengan
stakeholder yang ada.
4. Lesson Learnt Inovasi Pelayanan yaitu bahwa Inovasi pelayanan yang dilakukan
oleh Dinas adalah dibuat berdasarkan tujuan dari organisasi dalam menjawab
permasalahan yang dihadapi koperasi dan Usaha Mikro dalam menghadapi
persaingan usaha yang terjadi saat ini, sekaligus menyelesaikan permasalahan
masyarakat terkait dengan keterbukaan informasi publik dan penyederhanaan
birokrasi.
5. Lesson Learn Kompetensi dan Pemberdayaan SDM yaitu adanya pengembangan
SDM yang ada di dinas saat ini dan pengembangan kompetensi koperasi dan
Usaha Mikro dengan inovasi Sedekah Ilmu.
6. Lesson Learnt Jejaring Kerja dengan mengembangan jejaring kerja dengan

Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I


42
swasta (e commerce, Perusahaan-perusahaan yang ada di sidoarjo), pemerintah
Daerah (DPSPT, Dinas Perdagangan dan Peindustrian), Perbankan (BNI,BRI dan
Mandiri), KURDA, Universitas (Universitas Brawijaya, universitas airlangga dan
Universitas Terbuka), dan sebagainya
7. Lesson Learnt Manajemen resiko yaitu resiko selalu ada terutama dari luar yaitu
banyaknya masalah karena mengganti sistem dari manual ke digital, sehingga
perlu banyak sosialisasi sampai ke tingkat terkecil yaitu pemberdayaan RT.
8. Lesson Learnt Manajem Kinerja, yaitu dilakukan dengan sistem digital sehingga
banyak masyarakat terlayani walaupun SDM internal yang ada sangat minim,
sehingga semua program prioritas Bupati yang dilakukan oleh Dinas terpenuhi.
9. Lesson Learnt Planning dan Budgeting yaitu dengan selalu melakukan
perencanaan dan program yang dilaksanakan harus sesuai dengan perencanaan,
namun untuk memaksimalkannya dilakukan dengan Kerjasama dengan pihak lain
(stakeholder)
10. Lesson Learnt Pemanfaatan Teknologi yaitu pemanfaatan teknologi dalam
semua pelayanan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pelayanan dan juga
mengurangi bertemu langsung dengan masyarakat untuk menghindari gratifikasi
dan pungli.
11. Lesson Learnt Reformasi Birokrasi yaitu diawali dengan Reformasi Birokrasi
thematic mengurangi jumlah kemiskinan dengan peningkatan koperasi dan Usaha
mikro naik kelas, dengan sistem digitalisasi administrasi pemerintahan sehingga
terjadi percepatan prioritas katual presiden dan peningkatan investasi

Laporan Studi Lapangan Kinerja Organisasi – Kelompok I


43

Anda mungkin juga menyukai