PELAYANAN PUBLIK
PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS
ANGKATAN III TAHUN 2023
DISUSUN OLEH:
Peserta
HELI HELIASARI, SH
NIP.19690317 200611 2 001
Mengetahui, Menyetujui,
Coach Mentor
Mengetahui, Menyetujui,
Coach Mentor
Penguji,
Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan petunjuk dan
Pengawas Angkatan III Tahun 2023 sesuai dengan jadwal yang telah
langkah dalam upaya meningkatkan kinerja sesuai dengan tugas pokok dan
negeri dan evaluasi monitoring kerja sama daerah pada Bagian Kerja sama
adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
Karawang;
Karawang
Kabupaten Karawang;
perubahan ini;
9. Seluruh rekan-rekan yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas segala
Aksi Perubahan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca agar penulisan ini dapat menunjang kinerja
Akhir kata saya ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak
Penulis,
HELI HELIASARI,SH
NIP. 19690317 200611 2 001
DAFTAR ISI
Halaman
Gambar 1. Struktur Organisasi bagian kerja sama daerah ……………………. 12
Gambar 2. Diagram fishbone…………………………………………………..
Gambar 3. Siklus evaluasio dan monitoring dengan SIMONEVKA…………
Gambar 4. Struktur organisasi…………………………………………………..
Gambar 5.
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kerja sama Daerah merupakan salah satu sarana dalam upaya lebih
subsubstansi fasilitasi kerja sama luar negeri dan evaluasi monitoring kerja
sama Daerah ini terdapat dalam Pasal 10 Peraturan Bupati Karawang Nomor
kesepakatan yang tertuang dalam Kesber dan NK.Manfaat dari kerja sama
kesalahan atau cacat prosedur dan cacat substantif, dan kewajiban pihak
yang melakukan kerja sama tidak atau hanya sebagian dipenuhi, hal ini
Sama “
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Menginternalisasi nilai nilai pancasila dan semangat bela negara dalam
melaksanakan peran kepemimpinan yang beretika dan berintegritas
b. Mengaktualisasikan prinsip prinsip kepemimpinan melayani, yakni kepemimpinan
yang peka dan peduli dengan isu isu dan permasalahan pelayanan publik dan
kepemimpinan yang mampu mengoptimalkan seluruh potensi
c. Menjadi pemimpim tim yang mampu menggerakan tim
2. Tujuan Khusus
a. Jangka Pendek (2 bln)
1) Terbentuknya tim efektif
2) Terwujudnya Aplikasi SIMONEVKA
3) Uji coba aplikasi SIMONEVKA
4) Sosialisasi aplikasi SIMONEVKA kepada TKKSD
b. Jangka Menengah (6 bln – 1 tahun)
1) Sosialisasi SIMONEVKA kepada seluruh OPD
2) Implementasi dan pengembangan aplikasi SIMONEVKA
c. Jangka Panjang (> 1 tahun)
Penyempurnaan Aplikasi SIMONEVKA yang dapat dintegrasikan dengan web
TKKSD sehingga dapat diakses dari mana saja.
C. Manfaat
Berdasarkan tujuan aksi perubahan yang telah dijelaskan diatas maka manfaat
perubahan yang ingin dicapai adalah :
1. Manfaat bagi penulis
a. Mempermudah tugas dalam hal monitoring dan evaluasi Perjanjian Kerja Sama
b. Mempunyai dasar atau petunjuk dalam pelaksanaan monitoring dan Evaluasi
Perjanjian Kerja sama
2. Manfaat bagi Bagian Kerja sama
a. monitoring Pelaksanaan PKS dan Addendum lebih optimal
b. Memberi kemudahan dalam monitoring pelaksanaan Perjanjian Kerja sama
c. Mempermudah identifikasi Perjanjian Kerja Sama yang cacat substansi dan cacat
procedural.
d. Sebagai alat kontrol yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja
sama
3. Manfaat bagi Dinas Teknis ( Dinas Indag atau Dinas yang melaksanakan Perjanjian
Kerja sama dengan Pihak lain )
Memberikan kemudahan dalam pelaksanaan PKS dan Addendum
4. Manfaat bagi Kabupaten Karawang
a. Terciptanya ketertiban dalam pelaksanaan PKS
b. Adanya persamaan persepsi bagi para pihak dalam hal hak dan kewajiban
c. Mengurangi resiko kerugian dalam hal penerimaan biaya kontribusi.
d. Pelayanan public menjadi lebih efisien dan efektif
5. Manfaat bagi masyarakat
memberikan dampak positif terhadap peningkatan potensi ekonomi
Berdasarkan pasal 10 Peraturan Bupati Nomor 51 tahun 2021 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Karawang, Bagian
Kerja sama Daerah Kaiupaten Karawang mempunyai tugas pokok pelaksanaan penyiapan
perumusan kebijakan daerah, pengoordinasian perumusan kebijakan daerah, pengoordinasian
pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Daerah,
dan pelakasanaan tugas pembinaan administrasi di bidang fasilitasi kerjasama dalam negeri,
fasilitas kerja sama luar negeri dan evaluasi monitoring kerja sama Daerah
A. Profil Organisasi
1. Tugas Pokok Bagian Kerjasama
Bagian kerjasama daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) huruf B
angka 3, mempunyai tugas pokok pelaksanaan penyiapan perumusan kebijakan daerah,
pengoordinasian perumusan kebijakan daerah, pengoordinasian pelaksanaan tugas
perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Daerah, dan
pelakasanaan tugas pembinaan administrasi di bidang fasilitasi kerjasama dalam negeri,
fasilitas kerja sama luar negeri dan evaluasi kerja sama.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi berdasarkan Perbup nomor 51 tahun 2021 :
Gambar 1 struktur Organisasi Bagian Kerja Sama Setda
3. Tugas Pokok dan Subkoord Substansi fasilitasi kerjasama luar negeri dan monitoring
evaluasi kerjasama daerah. Berdasarkan Perbup Kabupaten Karawang No. 51 Tahun
2021, tugas pokok dan fungsi penulis sebagai Subkoord substansi fasilitasi kerjasama
luar negeri dan monitoring evaluasi kerjasama daerah adalah sebagai berikut:
a. Tugas Substantif
1) Menyiapkan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan di bidang kerjasama luar
negeri.
2) Pelaksanaan pengolahan data kerjasama luar negeri.
3) Pelaksanaan pengendalian dan perumusan data hasil kerjasama dalam negeri.
4) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan kerjasama daerah dalam negeri dan
luar negeri yang dilakukan oleh perangkat daerah dilingkungan pemerintah
kabupaten/kota.
5) Melaksanakan penyusunan laporan hasil pelaksanaan kerjasama luar negeri.
6) Menyiapkan bahan penyusunan laporan hasil pelaksanaan kerjasama luar negeri.
7) Menyiapkan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan dibidang pemantuan dan
evaluasi kerjasama luar negeri dan dalam negeri.
8) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kerjasama daerah dalam dan luar negeri.
9) Pelakasanaan penyusunan laporan hasil evaluasi kerjassama daerah dalam dan
luar negeri.
b. Tugas Atributif
1) Menyusun perencanaan dan program kerja sub. Bagian kerjasama luar negeri
dan evaluasi kerjasama luar negeri.
2) Menyusun bahan kebijakan daerah dalam hal penyelenggaraan kerjasama luar
negeri dan evaluasi kerjasama daerah.
3) Mengkoordinasikan pelaksaan tugas perangkat daerah dalam hal
penyelenggaraan kerjasama luar negeri dan evaluasi kerjasama daerah.
4) Membagi tugas kepada bawahan.
5) Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan.
6) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi sub bagian kerjasama luar
negeri dan evaluasi kerjasama daerah.
7) Melaporkan pelaksanaan tugas dan fungsi sub bagian kerjasama luar negeri dan
evaluasi kerjasama daerah.
8) Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan pimpinan sesuai dengan tugas pokok
dan bidang tugasnya.
c. Fungsi
1) Penyusunan bahan kebijakan daerah dalam hal penyelenggaraan kerjasama luar
negeri dan evaluasi kerjasama daerah.
2) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah dalam hal
penyelenggaraan kerjasama luar negeri dan evalusi kerjasama daerah.
3) Pemantuan dan evaluasi pelakasanaan kebijakan daerah dalam hal
penyelenggaraan kerjasama luar negri dan evaluasi kerjasama daerah.
4) Penyiapan bahan pelaksaanaan kebijakan daerah dalam hal kerjasama; dan
5) Pelaksaanaan tugas lain diperintahkan pimpinan sesuai dengan tugas pokok dan
bidang tugasnya.
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan paparan tentang kinerja subkoord subsubstansi fasilitasi kefrja sama
luar negeri dan monitoring evaluasi kerja sama Daerah Setda Kabupaten Karawang di
atas, yang juga sesuai dengan tupoksi dan kewenangan penulis sebagai subkoord
subsubstansi fasilitasi kerja sama luar negeri dan evaluasi monitoring kerja sama daerah
Setda Kabupaten Karawang masih terdapat permasalahan dan kendala yang dihadapi
sebagai hambatan dalam penyelenggaraan evaluasi dan monitoring pelaksanaan
Perjanjian Kerja Sama dan Addendum yang perlu dilakukan perbaikan-perbaikan, yaitu
sebagai berikut:
a. Belum Optimalnya prosedur pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama
Kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama dan
Addendum ini adalah untuk memberikan advokasi, edukasi, dan pendampingan
dalam hal pembuatan Kerja sama antar Daerah, kerja sama dengan Pihak ketiga dan
kerja sama luar negeri maupun lembaga-lembaga kementerian/Instansi vertikal.
Belum optimalnya prosedur pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama dan Addendum
dapat dilihat dari beberapa hal, salah satunya adalah adanya Perjanjian Kerja Sama
yang cacat substansi dan cacat procedural. Berdasarkan hasil kajian hukum tim
akademisi yang menyatakan bahwa Perjanjian Kerja sama antara Pemda Karawang
dengan salah satu pihak ketiga cacat prosedur. Dari 70 ( tujuh puluh ) PKS yang
ada, sekitar 3 (tiga) PKS bermasalah.
b. Belum optimalnya monitoring dan evaluasi pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama
Monitoring dan evaluasi kerjasama dan Addendum dilakukan secara berkala
(tahunan) dengan melihat realitas implementasi hasil nota kesepahaman (MoU)
yang dituangkan dalam Perjanjian Kerja sama (PKS). Dengan demikian untuk
setiap Kesber dapat dimplemantasikan dalam beberapa PKS sesuai kesepakatan
yang tertuang dalam Kesber, NK,Manfaat kerja sama ditujukan untuk saling
menguntungkan antara ke 2 (dua) belah pihak.
Pada pelaksanaanya dalam PKS sering terdapat yang cacat prosedur dan cacat
substantive, dan pengawasan pelaksanaan PKS dan Addendum terkadang sudah
jatuh tempo untuk di Addendum baru diberikan surat pemberitahuan bahwa PKS
sudah berakhir dan perlu di Addendum.ini dikarenakan pengawasan dan monitoring
dilaksanakan secara manual, belum ada warning otomatis ketika PKS sudah jatuh
tempo untuk di evaluasi dan monitoring.
Dari hasil analisa yang dilakukan penulis pada sub fasilitasi kerja sama luar
negeri dan monev dalam evaluasi monitoring PKS masih adanya PKS yang cacat
substansi dan cacat procedural, serta terlambatnya pemberitahuan bahwa PKS yang
sedang berjalan sudah jatuh tempo dan harus diperpanjang, yaitu dari sejumlah 70
( tujuh puluh ) PKS, Kesber dan Nota Kesepahaman dari tahun 2022 masih terdapat
3 ( tiga ) PKS, yang masih cacat prosedur dan cacat substansi, 4 ( empat ) Kesber
yang sudah barakhir tetapi terlambat memberi surat pemberitahuan bahwa Kesber
sudah berakhir dan perlu diperpanjang sesuai kebutuhan
Pada pelaksanaanya dalam PKS, pengawasan atas implementasi PKS dan
Addendum PKS, terkadang waktu jatuh tempo belum sepenuhnya dapat termonitor
dengan baik. Sehingga pemberitahuan perpanjangan diberikan ketika PKS dan
addendumnya sudah berakhir. Hal ini dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 2 Monev PKS dan Adendum PKS
No Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Ket
Kesber dan Kesber & PKS JT PKS JT
PKS PKS yang sudah belum di
Jatuh di Addendum
Tempo Addendum
1. 70 4 3 2 Terlambat
2. 70 1 Cacat
prosedur
dan
substansi
Berdasarkan tabel tersebut di atas, terdapat beberapa dokumen Kesber dan PKS
yang terlewat untuk diperpanjang, dan masih ada yang cacat prosedur dan substansi
Hal ini salah satunya disebabkan pengawasan pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama
belum berjalan optimal, hal ini dikarenakan belum terdapat fitur peringatan yang
memberitahukan bahwa Kesber dan PKS yang ada akan segera habis/jatuh tempo,,
serta fitur tata cara pelaksanaan Perjanjian Kerja sama
Keterangan :
U = Urgency (orientasi waktu untuk segera dilaksanakan)
S = Seriousness (tingkat keseriusan dari masalah)
G =Growth (tingkat perkembangan masalah)
Dari hasil analisis USG tersebut di atas, diperoleh masalah pokok yang menjadi
prioritas yang akan diselesaikan adalah “Belum Optimalnya monitoring dan evaluasi
pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama.”
4. Identifikasi Faktor Penyebab Masalah Prioritas
Setelah menentukan masalah prioritas, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi
faktor-faktor penyebab mengapa dalam pengawasan pelaksanaan dan prosedur
Perjanjian Kerja sama belum efektif, dengan menggunakan analisis tulang ikan
(fishbone), dimana dalam tulang-tulang ikannya merupakan penyebab yang semuanya
bermuara pada akibat yang terjadi pada kepala ikan tersebut, sebagaimana dituangkan
dalam gambar di bawah ini:
Materials Man
belum tersentral kurang memahami prosedur
methods machines
Berdasarkan analisis fishbone yang telah dilakukan seperti pada Gambar di atas,
dapat diketahui bahwa faktor-faktor penyebab dari masalah prioritas adalah:
a. Man (Manusia)
1) Kurang memahami prosedur
2) Kurang optimal dalam pengawasan
b. Materials (Bahan)
1) Belum tersentral
c. Methods (Metode/Sistem)
1) monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara manual
d. Machines (Mesin/Peralatan)
1) Belum optimal alat control monitoring dan evaluasi
Mengacu pada waktu pelaksanaan jangka pendek aksi perubahan yang hanya 2 (dua)
bulan dan hasil konsultasi dengan Mentor, maka dari beberapa faktor penyebab masalah
di atas, faktor penyebab yang akan diintervensi adalah dari sisi Methods, yaitu:
“pelaksnaan monitoring dan evaluasi masih dilakukan secara manual.” Sehingga
untuk mengatasi permasalahan belum optimalnya pengawasan dan monitoring
evaluasi pelaksanaan kerja sama daerah, dengan ini penulis menetapkan gagasan
inovasi yaitu membuat aplikasi Sistem Monitoring Dan Evaluasi Naskah Perjanjian
Kerja Sama (SIMONEVKA) dalam pelaksanaan monev pelaksanaan kerja sama
daerah
BAB III STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH
A. Terobosan Inovasi
Untuk mengatasi permasalahan belum optimalnya monitoring dan evaluasi
pelaksanaan Perjanjian Kerja sama, penulis membuat inovasi yaitu pembuatan Sistem
Monitoring Dan Evaluasi Naskah Perjanjian Kerja Sama (SIMONEVKA).
Inventarisasi
Pelaksanaan Data base hak dan
PKS PKS,MoU,NK kewajiban
laporan
2. Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan (Milestone) rencana aksi perubahan Optimalisasi Sistem
Monitoring dan evaluasi Naskah Perjanjian Kerja Sama melalui aplikasi Sistem
Monitoring Dan Evaluasi Naskah Perjanjian Kerja Sama ( SIMONEVKA)
adalah sebagaimana tabel berikut:
PELAKSANAAN
NO OUTPUT KUNCI TAHAPAN/MILESTONE KEGIATAN
DURASI JADWA
I JANGKA PENDEK (2 BULAN)
1 Pembentukan Tim a. Membangun Komitmen Konsultasi dan koordinasi 1 hari 31 Juli
Efektif mengenai Rencana Aksi
Perubahan dengan mentor
b. Permohonan surat Penandatanganan surat 1 hari 03 Agust
persetujuan mentor persetujuan mentor
1. Tim Efektif
1) Internal
a. Sekretaris Daerah
1) Memberikan dukungan penuh kepada Project Leader dalam
Aksi Perubahan
2) Memberikan masukan teknis Aksi Perubahan;
b. Kepala Bagian Kerja Sama Daerah, berperan :
2) Eksternal
a. Dinas Perindustrian dan Perdagangan, berperan :
b. Diskominfo, berperan :
LATENS PROMOTORS
1. Dinas Indag 1. Sekeretaris Daerah
2. Diskominfo Kab.Karawang
Kepentingan
3. Subkoord fasilitasi Kerja 2. Kepala bagian Kerja Sama
Sama Daerah 3. Tim TKKSD
4.
APATHETICS DEFENDERS
1. LSM 1. OPD
2. Media 2. Pihak ketiga
1. Kasubid pemanfaatan,Penilaian
& Penghapusan Aset
Gambar 6 Pemetaan Stakeholder
4. Pemanfaatan Teknologi
TEKNIK
No. STAKEHOLDER METODE
KOMUNIKASI
Promoters
1, Sekretaris Daerah Konsultatif Laporan
2. Kepala Bagian Kerja Sama konsultatif Laporan
3. Tim TKKSD Konsultatif Laporan
Latens
1. Dinas Indag Koordinatif Koordinasi
2. Diskominfo Koordinatif Koordinasi
3. Subkoord fasilitasi Kerja Koordinatif Koordinasi
Sama Daerah
Defenders
1. OPD yang terikat PKS Koordinatif Koordinasi
2. Pihak Ketiga Koordinatif dan Koordinasi dan
Informatif Sosialisasi
Apatetics
1. LSM Informatif Tatap muka
2. Media Informatif Tatap muka
2. Kriteria Keberhasilan
Rancangan aksi perubahan ini akan berhasil melalui pencapaian faktor-
faktor sebagai berikut :
a. Kerjasama Tim efektif yang solid.
b. Tersedianya Aplikasi Sistem Monitoring dan Evaluasi Perjanjian kerja
Sama dalam upaya Optimalisasi pengawasan pelaksanaan monitoring
dan evaluasi Naskah Perjanjian Kerja Sama di Kabupaten Karawang.
c. Aplikasi ini dapat berjalan dengan baik dan bermanfaat khususnya bagi
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sub koord fasilitasi Kerja sama Luar
negeri dan monitoring evaluasi Kerja sama daerah , dan secara umum
dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan public.
FORMULIR PESERTA
Nama : HELI HELIASARI,SH
NIP : 196903172006112001
Jabatan : SUBKOOR FASILITASI KERJA SAMA LUAR NEGERI DAN MONEV KERJA SAMA DAERAH
Instansi : BAGIAN KERJA SAMA SETDA
Program : 0PTIMALISASI SISTEM MONITORING DAN EVALUASI NASKAH PERJANJIAN KERJA SAMA BERBASIS
APLIKASI PADA BAGIAN KERJA SAMA DAERAH
FORMULIR MENTOR
Nama Peserta : HELI HELIASARI,SH Nama Mentor : HETTI KURNIAWANTI,SH,.MH
NIP : 196903172006112001 NIP: : 197402121998032001
Jabatan : SUBKOOR FASILITASI KERJA SAMA LUAR Jabatan : KEPALA BAGIAN KERJASAMA
NEGERI DAN MONEV KERJA SAMA
Instansi : BAGIAN KERJA SAMA SETDA Instansi : BAGIAN KERJA SAMA
Program : 0PTIMALISASI SISTEM MONITORING DAN EVALUASI NASKAH PERJANJIAN KERJA SAMA
BERBASIS APLIKASI PADA BAGIAN KERJA SAMA DAERAH
REKAP NILAI PESERTA
Nama : HELI HELIASARI,SH
NIP : 196903172006112001
Jabatan : SUBKOOR FASILITASI KERJA SAMA LUAR NEGERI DAN MONEV KERJA SAMA DAERAH
Instansi : BAGIAN KERJA SAMA SETDA
Program : 0PTIMALISASI SISTEM MONITORING DAN EVALUASI NASKAH PERJANJIAN
KERJA SAMA BERBASIS APLIKASI PADA BAGIAN KERJA SAMA DAERAH
REKAP NILAI MENTOR
Nama Peserta : HELI HELIASARI,SH Nama Mentor : HETTI KURNIAWANTI,SH,.MH
NIP : 196903172006112001 NIP: : 197402121998032001
Jabatan : SUBKOOR FASILITASI KERJA SAMA LUAR Jabatan : KEPALA BAGIAN KERJASAMA
NEGERI DAN MONEV KERJA SAMA
Instansi : DAERAH
BAGIAN KERJA SAMA SETDA Instansi : BAGIAN KERJA SAMA SETDA
Program : 0PTIMALISASI SISTEM MONITORING DAN EVALUASI NASKAH PERJANJIAN KERJA SAMA
BERBASIS APLIKASI PADA BAGIAN KERJA SAMA DAERAH
REKAP NILAI GABUNGAN PESERTA DAN MENTOR
Nama : HELI HELIASARI,SH Nama Mentor : HETTI KURNIAWANTI,SH,.MH
NIP : 196903172006112001 NIP: : 197402121998032001
Jabatan : SUBKOOR FASILITASI KERJA SAMA LUAR Jabatan : KEPALA BAGIAN KERJASAMA
NEGERI DAN MONEV KERJA SAMA DAERAH
Instansi : BAGIAN KERJA SAMA SETDA Instansi : BAGIAN KERJA SAMA
REKAP NILAI AKHIR SIKAP PERILAKU PESERTA
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-undang Nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan public.
2. Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan undang-undang Nomor
9 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas undang-undang nomor 23 tahun
2014 tentang pemerintahan Daerah .;
3. Peraturan menteri dalam negeri nomor 22 tahun 2020 tentang tata cara kerja
sama Daerah dengan daerah dan kerja sama daerah dengan pihak ketiga.
4. Peraturan menteri dalam negeri nomor 25 tahun 2020 tentang tata cara kerja
sama daerah dengan pemerintah daerah diluar negeri dan kerja sama daerah
dengan lembaga di luar negeri.
5. Agus et al. 2013. Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Program Studidengan Metode
Performance Dashboard. Online
6. Asti et al. 2016. Sistem Informasi Monitoring Pengembangan Software Pada Tahap
Development Berbasis Web. Online
LAMPIRAN
LEMBAR BIMBINGAN MENTOR RENCANA AKSI PERUBAHAN
PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS KABUPATEN KARAWANG
ANGKATAN III TAHUN 2023
Kegiatan/
Tahapan
N Hari/T Kegiatan Ken Solusi/Ta Evidence
Paraf mentor
o anggal yang di dala nggapan
Konsultas
ikan
1 2 3 4 5 6 7
1 Senin Konsultas Isu agar
. 12 juni i isu yang sesusi
2023 akan dengan
dipilih permasala
serta judul han yang
harus
segera
diselesaik
an dalam
waktu
dekat
2 Senin Konsultas Sesuaikan
. 19 Juni i judul dengan
2023 serta permasala
solusi han
yang kendala
harus monev
ditempuh
4 Selasa
. 11 Juli
2023
LAMPIRAN
LEMBAR BIMBINGAN MENTOR RENCANA AKSI PERUBAHAN
PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS KABUPATEN KARAWANG
ANGKATAN III TAHUN 2023
Kegiatan/Tahapan
No Hari/Tanggal Kegiatan yang di Kendala Solusi/Tanggapan Paraf mentor
Konsultasikan
1 2 3 4 5 6
1. Rabu 21 Juni Konsultasi isu dan Sesuaikan dengan
2023 judul yang akan tupoksi
dipilih