Anda di halaman 1dari 52

RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

“SI PENYU PANGAN”


(SISTEM INFORMASI PENYUSUNAN PROGRAM DAN KEUANGAN)
PADA DINAS PERDAGANGAN KABUPATEN KEDIRI

Disusun Oleh :

MOH. SONY WICAKSONO, S.Kom. MAP


NIP. 198304252009011006
NDH : 04/PKP/VIII/2023

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN VIII


BPSDM PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2023

i
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

“SI PENYU PANGAN”


(SISTEM INFORMASI PENYUSUNAN PROGRAM DAN KEUANGAN)
PADA DINAS PERDAGANGAN KABUPATEN KEDIRI

Disusun Oleh :

MOH. SONY WICAKSONO, S.Kom. MAP


NIP. 198304252009011006
NDH : 04/PKP/VIII/2023

Telah diseminarkan Tanggal : Juli 2023


di Kediri

MENYETUJUI

MENTOR, COACH,

SUGIYONO, S.Sos., MM MUCHAMAD TAUFIK, SH., M.AP


Pembina Tingkat I Widyaiswara Ahli Utama
NIP. 19670607 199003 1 015 NIP. 19601010 198603 1 029

ii
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

Pada hari ini, Selasa tanggal 4 Juli Tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga, bertempat di
Balai Pengembangan Kompetensi ASN Kabupaten Kediri dilaksanakan Seminar
Rancangan Aksi Perubahan terhadap :

Nama Peserta : MOH. SONY WICAKSONO,S.Kom, M.AP


NDH : 04/PKP/VIII/2023
Instansi : DINAS PERDAGANGAN KABUPATEN KEDIRI
Judul : “SI PENYU PANGAN” (SISTEM INFORMASI
PENYUSUNAN PROGRAM DAN KEUANGAN) PADA
DINAS PERDAGANGAN KABUPATEN KEDIRI

Mengetahui,

MENTOR, PENYAJI,

SUGIYONO, S.Sos., MM MOH. SONY W, S.Kom, M.AP


Pembina Tingkat I Penata Tingkat I
NIP. 19670607 199003 1 015 NIP. 19830425 200901 1 006

PENGUJI, COACH,

HERU SANTOSO, SE., MM MUCHAMAD TAUFIK, SH., M.AP


Pembina Tingkat I Widyaiswara Ahli Utama
NIP. 19671219 199403 1 002 NIP. 19601010 198603 1 029

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya dengan perkenan dan ridho-Nya
semata Laporan Aksi Perubahan Kinerja dengan judul “SI PENYU PANGAN
(Sistem Informasi Penyusunan Program dan Keuangan) Pada Dinas
Perdagangan Kabupaten Kediri” Rancangan Aksi Perubahan ini sebagai
implementasi tahapan kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan
VIII Tahun 2023.
Rancangan Aksi Perubahan merupakan salah satu kegiatan
pembelajaran pada Diklat Pelatihan Kepemimpinan Pengawas untuk memenuhi
standar kompetensi manajerial jabatan pengawas yang mampu menjamin
akuntabilitas jabatannya dalam mengendalikan seluruh kegiatan pelaksanaan
pelayanan publik sesuai dengan Standar Operasional Prosedur.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya atas dukungan dan partisipasinya kepada kami dalam penyusunan
rancangan aksi perubahan ini kepada yang terhormat:
1. Ibu drh. Tutik Purwaningsih selaku Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten
Kediri yang telah memberikan izin untuk mengikuti Diklat Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas Angkatan VIII Tahun 2023;
2. Bapak Heru Santoso, SE., MM selaku Kepala Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Kediri yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti
Diklat Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan VIII Tahun 2023;
3. Bapak dan Ibu Widyaiswara Badan Diklat Provinsi Jawa Timur, terutama
Bapak Muchamad Taufik, SH., M.AP, yang telah memberikan arahan dan
bimbingan dalam penyusunan Rancangan Aksi Perubahan Kinerja;
4. Bapak SUGIYONO, S.Sos., MM selaku mentor yang telah memberikan
arahan dan masukan dalam proses penyusunan Rancangan Aksi Perubahan
Kinerja;
5. Rekan Peserta Diklat Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan VIII
Tahun 2023

iv
6. Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Provinsi Jawa Timur
beserta staf dan jajarannya;
7. Seluruh Panitia Diklat Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan VIII
Tahun 2023;
8. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan, motivasi dan do’a hingga
selesainya penyusunan Laporan Rancangan Aksi Perubahan Kinerja ini.

Kami menyadari bahwa penulisan Laporan Aksi Perubahan Kinerja ini


masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan demi sempurnanya Laporan Aksi Perubahan ini. Akhirnya
kami berharap semoga Laporan Rancangan Aksi Perubahan ini dapat bermanfaat.

Kediri, Juni 2023

MOH. SONY WICAKSONO, S.Kom, M.AP


NIP. 19830425 200901 1 006

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................ 4
1.3 Manfaat .............................................................................. 5
1.4 Ruang Lingkup ................................................................... 7
BAB II PROFIL KINERJA ORGANISASI
2.1 Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi................................ 8
2.2 Tingkat pencapaian Kinerja Saat ini................................... 14
2.3 Kinerja Organisasi Yang Diharapkan................................. 18
2.4 Adopsi dan Adaptasi Hasil STULA.................................... 20
. BAB III ANALISIS MASALAH
3.1 Permasalahan Yang Ada .................................................... 21
3.2 Penyebab Masalah ............................................................. 23
3.3 Akar Penyebab Permasalahan............................................. 26
3.4 Alternatif Solusi ................................................................. 28
3.5 Solusi Terpilih .................................................................... 28
BAB IV STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
4.1 Inovasi / Terobosan............................................................. 31
4.2 Pentahapan Kegiatan........................................................... 33
4.3 Pemetaan Sumberdaya........................................................ 34
4.4 Manajemen Risiko ............................................................. 40
PENUTUP

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rencana Strategi (Renstra) Dinas Perdagangan untuk kurun waktu
lima tahun (tahun 2021–2026) yang mencakup gambaran kinerja,
permasalahan, isu strategis, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan program dan
kegiatan Dinas Perdagangan sebagai penjabaran Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kediri. Berdasarkan
Peraturan Bupati nomor 29 Tahun 2022 tugas dan fungsi Dinas
Perdagangan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintah daerah di
bidang perdagangan dan urusan pemerintah daerah di bidang perindustrian.
Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri untuk melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud diatas menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perdagangan dan perindustrian;
b. Penyusunan perencanaan program dan anggaran di bidang perdagangan
dan perindustrian;
c. Pelaksanaan urusan di bidang perdagangan dan perindustrian;
d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan di bidang
perdagangan dan perindustrian;
e. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan di bidang perdagangan dan
perindustrian;
f. Pembinaan penyelenggaraan di bidang perdagangan dan perindustrian;
g. Pembinaan uptd;
h. Pelaksanaan administrasi di bidang perdagangan dan perindustrian;
i. Penyusunan dan perumusan laporan kinerja secara periodik kepada
bupati; dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Sesuai tugas dan fungsi Kepala Sub Bagian Penyusunan Program


dan Keuangan mempunyai tugas:

1
a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan program dan
anggaran,
b. Pemantauan, pengelolaan sistem informasi, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan anggaran
c. Melakukan pengelolaan dan penyiapan bahan pelaksanaan
verifikasi,
d. Penatausahaan, perbendaharaan, dan pembukuan keuangan,
e. Urusan akuntansi dan pelaporan keuangan,
f. Penyiapan bahan tanggapan pemeriksaan

Dari tupoksi Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan


poin b yaitu Pemantauan, pengelolaan sistem informasi, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan anggaran di atas, maka dirumuskan
permasalahan atau isu, antara lain:
1) Perencanaan program dan keuangan yang belum maksimal,
hal ini bisa diketahui dari hasil review rencana kerja dan
anggaran oleh Inspektorat Kabupaten Kediri. Berikut temuan
atau koreksi hasil review rencana kerja dan anggaran Tahun
2022

Tabel 1.1 Hasil Review Rencana Kerja dan Anggaran


Tahun 2022
TEMUAN/KOREKSI SARAN PERBAIKAN
Mencantumkan keterangan berupa
Pengisian keterangan dokumen
lokasi kegiatan, kelompok sasaran,
RKA TA.2022 belum dilakukan
tolok ukur kinerja dan target
secara lengkap
kinerja secara lengkap
Terdapat penggunaan kode
rekenoing belanja pada 17 sub
Menyusun anggaran belanja sesuai
kegiatan dalam dokumen RKA
kode rekening yang telah
TA.2022 yang belum sesuai
ditentukan
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Kegiatan dan/atau sub kegiatan Melengkapi dokumen pendukung
yang dicantumkan/ dianggarkan penyusunan RKA TA.2022 berupa
dalam RKA TA.2022 belum TOR/KAK (Kerangka Acuan
seluruhnya didukung oleh TOR Kegiatan) untuk seluruh sub
(Term of Reference)/ KAK kegiatan
Sumber : Laporan Hasil Review Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2022

2
2) Hasil evaluasi pelaksanaan program dan anggaran yang belum
maksimal, hal ini bisa diketahui dari hasil evaluasi SAKIP
(sistem akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) selama 3
tahun terakhir yang mendapatkan nilai BB belum pernah
mendapatkan nilai A (memuaskan) sebagaimana berikut:

Tabel 1.2 Data Nilai SAKIP Tahun 2020-2022


Tshun
Komponen Predikat
2020 2021 2022
Nilai evaluasi SAKIP 71,84 72,96 73,15 BB
Sumber : Laporan Hasil Review SAKIP Tahun 2022

3) Penggunaan Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) dari


Kementerian Dalam Negeri belum bisa memberikan fungsi
perencanaan, penatausahaan, serta pelaporan yang maksimal.
Dimana pelaporan belum bisa disajikan realtime dan perlu
pengolahan data secara manual.
4) Belum adanya sistem informasi program dan keuangan
terintegrasi berbasis online yang efektif dan efisien antar
stakeholder di Dinas Perdagangan, Penyusunan program dan
keuangan selalu dituntut cepat dan tepat dengan deadline yang
singkat, koordinasi dalam pelaksanaan program dan keuangan
yang masih menggunakan metode konvensional antar bidang
belum efektif dan efisien dari segi waktu maupun sumber
daya.
Berdasarkan permasalahan dan isu sesuai tupoksi yang
telah diuraikan di atas, maka masalah Pemantauan, pengelolaan
sistem informasi, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan anggaran
metode konvensional perlu dioptimalkan dengan cara
memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Penyusunan Program
dan Keuangan berbasis online sehingga perencanaan, evaluasi,
dan pelaporan dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien. Untuk
itu rencana aksi perubahan kali ini mengambil judul “SI PENYU

3
PANGAN (Sistem Informasi Penyusunan Program dan Keuangan)
Pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri”.
1.2 Tujuan
Tujuan dari Aksi Perubahan ini dibagi 3 (tiga) yaitu tujuan Jangka Pendek,
Jangka Menengah dan Jangka Panjang.
a. Tujuan Jangka Pendek (2 bulan)
1) Terbentuknya Tim efektif serta komitmen kepemimpinan digital “SI
PENYU PANGAN” (Sistem Informasi Penyusunan Program dan
Keuangan) pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri;
2) Perancangan Sistem “SI PENYU PANGAN” yang terintegrasi dan
sesuai dengan kebutuhan Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri.
Dalam jangka pendek, tujuan ini adalah menyelesaikan perancangan
awal sistem, termasuk desain antarmuka, struktur database, dan alur
kerja yang akan digunakan dalam penyusunan program dan
keuangan.
3) Terkumpulnya Data Awal: Mengumpulkan data awal yang
diperlukan dalam sistem informasi, seperti data program kerja, data
keuangan, dan data user. Tujuan ini adalah mempersiapkan data awal
yang akan digunakan dalam pengembangan sistem informasi serta
memastikan bahwa data tersebut valid dan uptodate.
4) Pengujian Sistem: Melakukan pengujian awal terhadap sistem
informasi yang dikembangkan. tujuan ini adalah menguji
fungsionalitas dasar sistem, mengidentifikasi dan memperbaiki bug
atau kesalahan, serta memastikan bahwa sistem dapat berjalan secara
lancar sebelum diperkenalkan kepada pengguna yang lebih luas
5) Evaluasi Awal: Melakukan evaluasi awal terhadap implementasi
sistem informasi, baik dari segi teknis maupun penggunaan. Tujuan
ini adalah mengidentifikasi keberhasilan dan hambatan yang
dihadapi dalam dua bulan pertama, sehingga dapat diambil langkah-
langkah perbaikan yang diperlukan untuk memastikan keberlanjutan
dan kesuksesan implementasi.
b. Tujuan Jangka Menengah (6 bulan)

4
1) Monitoring dan Evaluasi: Melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap kinerja sistem informasi dalam jangka waktu 6 bulan.
Tujuan ini adalah untuk mengukur tingkat keberhasilan
implementasi, mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, dan
mengambil tindakan korektif yang diperlukan agar sistem dapat
berjalan dengan optimal.P
2) Pelatihan Lanjutan: Melakukan pelatihan lanjutan kepada pengguna
sistem untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka
dalam mengoperasikan sistem informasi. Tujuan ini adalah
memberikan pelatihan tambahan untuk memastikan bahwa pengguna
memiliki pengetahuan yang cukup dan dapat mengoptimalkan fitur-
fitur Sistem informasi.
c. Tujuan jangka Panjang (1 tahun)
1) Terwujudnya Sistem informasi “SI PENYU PANGAN” yang efektif
dan efisien: Melakukan penyempurnaan atau peningkatan sistem
berdasarkan umpan balik dari pengguna dan hasil evaluasi. Tujuan
ini adalah untuk terus meningkatkan kinerja, fungsionalitas, dan
pengalaman pengguna sistem informasi penyusunan program dan
keuangan.
2) Terwujudnya Penyusunan program dan keuangan yang inovatif dan
akuntabel pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri.

1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari aksi perubahan ini adalah:
1) Internal
(1) Efisiensi Operasional: Implementasi sistem informasi akan
meningkatkan efisiensi operasional di Dinas Perdagangan
Kabupaten Kediri. Proses manual yang memakan waktu dan rentan
terhadap kesalahan akan digantikan oleh proses online yang lebih
cepat dan akurat. Hal ini akan mengurangi beban kerja dan
memungkinkan staf fokus pada tugas-tugas yang bernilai tambah.

5
(2) Pengelolaan Data yang Lebih Baik: Sistem informasi akan
memungkinkan pengelolaan data yang lebih baik. Data program
dan data keuangan akan tersimpan secara terstruktur dan terpusat
dalam sistem. Hal ini memudahkan akses, pencarian, dan analisis
data, serta mengurangi risiko kehilangan atau duplikasi data.
(3) Kolaborasi Tim yang Meningkat: Implementasi sistem informasi
akan meningkatkan kolaborasi antar tim di Dinas Perdagangan
Kabupaten Kediri. Tim yang terlibat dalam penyusunan program
dan pengelolaan keuangan dapat bekerja secara sinergis dengan
berbagi informasi dan saling berkolaborasi secara online dan
realtime dalam sistem. Hal ini mempercepat aliran informasi,
meningkatkan koordinasi, dan meningkatkan produktivitas tim
secara keseluruhan.
(4) Kemudahan Pemantauan dan Pelaporan: Sistem informasi akan
memudahkan pemantauan dan pelaporan di Dinas Perdagangan
Kabupaten Kediri. Data terkait program dan keuangan dapat
diakses dengan cepat dan terstruktur, sehingga memudahkan
pemantauan real-time terhadap pelaksanaan program dan
pengelolaan keuangan. Laporan-laporan juga dapat dihasilkan
secara otomatis sesuai dengan kebutuhan, menghemat waktu dan
usaha dalam penyusunan laporan.
(5) Peningkatan Keamanan Data: Implementasi sistem informasi akan
meningkatkan keamanan data di Dinas Perdagangan Kabupaten
Kediri. Dengan adanya kontrol akses, enkripsi data, dan pemulihan
data yang terencana, risiko kebocoran atau kehilangan data dapat
dikurangi. Hal ini memberikan perlindungan terhadap data sensitif
dan menjaga integritas informasi yang dimiliki oleh dinas.
2) Eksternal
(1) Peningkatan Pelayanan Publik: Adopsi sistem informasi akan
membawa manfaat secara eksternal. Proses pelayanan publik
berupa informasi terkait program dinas, akan menjadi lebih cepat
dan efisien.

6
(2) Transparansi dan Akuntabilitas: Sistem informasi yang terintegrasi
akan meningkatkan transparansi dalam pengelolaan keuangan dan
program dinas.

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari Aksi Perubahan ini dibagi 3 (tiga) yaitu:
a. Jangka Pendek
1) Membentuk Tim efektif serta komitmen kepemimpinan digital “SI
PENYU PANGAN” (Sistem Informasi Penyusunan Program dan
Keuangan) pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri;
2) Merancang Sistem “SI PENYU PANGAN” yang terintegrasi dan
berbasis online sharing sesuai dengan kebutuhan Dinas Perdagangan
Kabupaten Kediri.
3) Mengumpulkan Data Awal: Mengumpulkan data awal yang
diperlukan dalam sistem informasi, seperti data program kerja, data
keuangan, dan data user atau pengguna.
4) Pengujian Sistem: Melakukan pengujian awal terhadap sistem
informasi yang dikembangkan.
5) Evaluasi Awal: Melakukan evaluasi awal terhadap implementasi
sistem informasi, baik dari segi teknis maupun penggunaan.
b. Jangka Menengah
1) Melakukan pelatihan lanjutan: Melakukan pelatihan lanjutan kepada
pengguna sistem untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan
mereka dalam mengoperasikan sistem informasi.
2) Monitoring dan Evaluasi: Melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap kinerja sistem informasi dalam jangka waktu 6 bulan.
c. Tujuan jangka Panjang
1) Mewujudkan Sistem informasi “SI PENYU PANGAN” yang efektif
dan efisien dengan melakukan penyempurnaan atau peningkatan
sistem berdasarkan umpan balik dari pengguna dan hasil monitoring
dan evaluasi.

7
2) Terwujudnya Penyusunan program dan keuangan yang inovatif dan
akuntabel pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri.

8
BAB II
PROFIL KINERJA ORGANISASI

2.1 Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi


Dinas Perdagangan merupakan salah satu Dinas yang tugas dan
fungsinya membidangi Perdagangan dan Perindustrian, pembentukan Dinas
Perdagangan didasarkan kepada Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor:5
Tahun 2016, tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Kediri yang ditetapkan pada tanggal 16 September 2016.
Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri mempunyai tugas membantu
Bupati melaksanakan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
di bidang perdagangan dan perindustrian. Dalam melaksanakan tugas tersebut
diatas Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri menyelenggarakan fungsi antara
lain :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perdagangan dan perindustrian;
b. Penyusunan perencanaan program dan anggaran dibidang perdagangan
dan perindustrian;
c. Pelaksanaan urusan dibidang perdagangan dan perindustrian;
d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan dibidang
perdagangan dan perindustrian;
e. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan di bidang perdagangan dan
perindustrian;
f. Pembinaan penyelenggaraan dibidang perdagangan dan perindustrian;
g. Pembinaan UPTD;
h. Pelaksanaan administrasi dibidang perdagangan dan perindustrian;
i. Penyusunan dan perumusan laporan kinerja secara periodik kepada Bupati;
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Berdasarkan Susunan Organisasi, Dinas Perdagangan terdiri dari:
a. Kepala Dinas
membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan daerah di
bidang perdagangan dan perindustrian.

9
b. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
dalam menyusun kebijakan, mengoordinasikan bidang-bidang,
membina, melaksanakan dan mengendalikan administrasi umum,
keuangan, sarana prasarana, ketenagaan, kerumahtanggaan dan
kelembagaan. Sekretaris mempunyai 2 Sub Bagian yaitu :
1. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
melakukan urusan surat menyurat, pelaksanaan kearsipan dan
ekspedisi, pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan,
pengelolaan aset, penyelenggaraan urusan perpustakaan, informasi dan
dokumentasi, serta pengelolaan urusan administrasi kepegawaian,
pembinaan jabatan fungsional, dan evaluasi kinerja Pegawai Aparatur
Sipil Negara.
2. Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan.
Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
program dan anggaran, pemantauan, pengelolaan sistem
informasi, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan
anggaran serta melakukan pengelolaan dan penyiapan bahan
pelaksanaan verifikasi, penatausahaan, perbendaharaan, dan
pembukuan keuangan, urusan akuntansi dan pelaporan
keuangan, serta penyiapan bahan tanggapan pemeriksaan

c. Kepala Bidang Perdagangan mempunyai kelompok jabatan fungsional:


mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana
program kegiatan usaha dan prasarana perdagangan, distribusi
perdagangan dan metrologi legal, dan pembinaan dan promosi
produk daerah

d. Kepala Bidang Perindustrian mempunyai kelompok jabatan fungsional:

10
mempunyai tugas menyusun program kegiatan,
melaksanakan penyiapan bimbingan teknis terhadap
pelaksanaan kebijakan pembinaan dan pengembangan sarana,
usaha, produksi, peningkatan kerja sama, monitoring, dan
evaluasi serta pelaporan pelaksanaan terhadap kebijakan teknis
di bidang perindustrian.

e. Kepala Bidang Pasar mempunyai kelompok jabatan fungsional:


mempunyai tugas menyusun program kegiatan,
melaksanakan penyiapan bimbingan teknis terhadap pelaksanaan
kebijakan pembinaan dan pengembangan sarana, usaha,
peningkatan kerja sama, monitoring, dan evaluasi serta
pelaporan pelaksanaan terhadap kebijakan teknis di bidang
pasar.

f. UPTD terdapat 2 UPTD yaitu:


a. pelaksanaan tugas dinas sesuai dengan bidang operasionalnya
b. pelaksanaan urusan administrasi teknis operasional.
1. UPTD Pasar (Tipe A):
a. Kepala UPTD Pasar
b. Kasubag TU UPTD Pasar
2. UPTD Metrologi (Tipe B):
a. Kepala UPTD Metrologi
g. Kelompok Jabatan Fungsional.

11
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS PERDAGANGAN KABUPATEN KEDIRI

12
Sumber Daya Aparatur di Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri
tahun 2022 dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan jenis Pendidikan,

Tabel 2.1 DAFTAR PEGAWAI DINAS PERDAGANGAN


KABUPATEN KEDIRI
Jumlah Jumlah
No Pendidikan
ASN Kontrak
1 S2 9 0
2 S1 21 5
3 D1-D3 3 5
4 SLTA 30 67
5 SLTP Khusus 1 0
6 SLTP 0 16
7 SD 0 15
Total 64 108
172
Data per Januari 2023

SL
TP
Kh
us S2
us 14.06%
1.
56
% S1
32.81%

D
1-
D
SLTA 3
46.88% 4.
6
Komposisi ASN Berdasarkan Pendidikan
9
%

S1 D1-D3
SD 4.63% 4.63%
13.89%

SLTP
14.81%

SLTA
62.04%

Komposisi Tenaga Kontrak Berdasarkan


Pendidikan

13
2. Berdasarka golongan
Tabel 2..2 DAFTAR PEGAWAI (ASN) DINAS
PERDAGANGAN
BERDASARKAN GOLONGAN
No Gol Jumlah (ASN)
1 I 1
2 II 29
3 III 31
4 IV 3
Total 64
Data per Desember 2020

Go- Go-
longan lon- Golongan II
IV gan I 45.31%
4.69% 1.56%

Golon-
gan III
48.44%
Komposisi ASN Berdasarkan Go-
longan

3. Berdasarkan Distribusi SDM per bidang

Tabel 2.3 DISTRIBUSI SDM PER BIDANG DINAS


PERDAGANGAN
KABUPATEN KEDIRI
Jumlah
No Bagian/Bidang Jumlah ASN
Kontrak
1 Kepala Dinas 1 -
2 Sekretariat 8 6
3 Bidang Perdagangan 6 2
4 Bidang Perindustrian 5 3
5 Bidang Pasar - -
6 UPTD Pasar 39 91
6 UPTD Metrologi 5 2
7 SRG - 1
8 SIK Papar - 3
TOTAL 64 108

14
2.2 Tingkat pencapaian Kinerja Saat ini
Rencana Strategis (Visi Dan Misi Kepala Daerah)
VISI Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Kediri yang maju, berkarakter
nasionalis, religius, serta sejahtera berdasarkan ekonomi kerakyatan yang
didukung birokrasi yang melayani “

MISI

Misi 1 : Pengembangan sumber daya manusia yang berkarakter nasionalis-


religius

Misi 2 : Reformasi birokrasi dan pelayanan publik

Misi 3 : Pengembangan ekonomi kerakyatan dan peningkatan investasi


daerah

Misi 4 : Revitalisasi pertanian untuk ketahanan dan swasembada pangan

Misi 5 : Peningkatan infrastruktur dan konektivitas antar-wilayah

Misi 6 : Optimalisasi kepariwisataan berbasis kearifan lokal

Misi 7 : Optimalisasi tata kelola lingkungan hidup, sumberdaya alam, dan


mitigasi bencana

Misi 8 : Pengembangan seni, budaya,olahraga, dan kreativitas pemuda

Misi 9 : Perwujudan kemandirian desa untuk kesejahteraan masyarakat

Di dalam misi Kabupaten Kediri bidang urusan yang ditangani


Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri masuk dalam misi Bupati yang ke-3
(tiga) dengan penjelasan sebagai berikut:
- Misi ke-3 (tiga) yang berbunyi “Pengembangan ekonomi kerakyatan
dan peningkatan investasi daerah”
Tujuan
1. Meningkatkan kontribusi sektor Perdagangan
2. Meningkatkan sektor industri
Sasaran
1. Meningkatnya volume perdagangan.
2. Meningkatnya pertumbuhan IKM

15
Capaian kinerja organisasi dapat diketahui melalui capaian
realisasi indikator target yang telah ditetapkan. Indikator kinerja
didefinisikan sebagai ukuran keberhasilan (baik kuantitatif maupun
kualitatif) yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran yang
telah ditetapkan. Indikator kinerja memberikan penjelasan mengenai apa
yang diukur untuk menentukan apakah sasaran telah tercapai. Karena itu,
pencapaian sasaran Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri dapat dilakukan
dengan menilai seberapa jauh indikator kinerja telah tercapai.
Perbandingan antara realisasi kinerja dengan target Jangka
Menengah dalam dokumen rencana strategis 2021-2026, untuk nilai
ekspor tahun 2022 selalu mencapai/melebihi target jangka
menengah.Untuk jumlah IKM dari tahun 2016 sampai dengan 2020 masih
belum bisa mencapai target jangka menengah dalam dokumen Rencana
Strategis, dimana jumlah IKM dari Tahun 2016 sampai dengan 2020 selalu
lebih rendah dari target. Akan tetapi pada Tahun 2021 realisasi jumlah
IKM telah melebihi target jangka menengah, dimana targetnya sebesar
3.550 IKM dan realisasinya sebesar 3.702 IKM. Pada Tahun 2022 yang
merupakan periode RPJMD baru Tahun 2021-2026 terdapat update data
IKM hasil Monitoring dan evaluasi sehingga terdapat data diperbarui pada
Tahun 2021 terdapat 952 IKM dan bertambah pada Tahun 2022 menjadi
total 1055 IKM.
Sasaran 1: Meningkatkan kontribusi sektor perdagangan, ditetapkan 1
indikator kinerja yaitu:
 Indikator Kinerja Persentase pertumbuhan ekspor (Persentase 22,29%.)
Indikator Kinerja Sasaran 1 (Persentase -22,29%. tahun 2022 dengan
target sebesar 2,05% dan terealisasi sebesar -22,29%. dan perbandingan
antara realisasi dan target tercapai -1087,32 persen; dimana nilai ekspor
tahun lalu (2021) sebesar $ 77.417.849 sedangkan ekspor tahun ini (2022)
turun menjadi $ 59.795.899
penurunan nilai ekspor dikarenakan turunnya permintaan pasar luar negeri.
Terlebih untuk komoditi penyumbang ekspor terbesar (94,52% dari nilai

16
total ekspor Tahun 2021) berupa bahan kayu/tripleks yang turun 55,10%
pada Tahun 2022.
Sasaran 2: Meningkatnya pertumbuhan Industri Kecil Menengah ditetapkan 1
indikator kinerja yaitu:
 Indikator Kinerja Persentase pertumbuhan Industri Kecil Menengah
(Persentase 10,82%)
Indikator Kinerja Sasaran Persentase pertumbuhan Industri Kecil
Menengah tahun 2022 dengan target sebesar 1,92% dan terealisasi sebesar
10,82% dan perbandingan antara realisasi dan target tercapai 563,54%,
dimana sampai dengan tahun lalu (2021) terdapat 952 IKM dan sampai
dengan tahun ini (2022) terdapat 1.055 IKM, sehingga Persentase
pertumbuhan IKM sebesar

17
Sasaran/Tujuan Thn Dasar 2021-2026
Formula / cara pengukuran indikator kinerja Satuan Data
Uraian Indikator Kinerja 2021 2022 2023 2024 2025 2026

URUSAN
PERDAGANGAN
1 Meningkatnya 1 Nilai Ekspor Nilai ekspor daerah tahun ini (US $) US $ RPJM 25.000.000* 25,500,000 26.000.000 26.500.000 27.000.000 27.500.000
Volume Daerah (US $)
Perdagangan
REALISASI 77.417.849 60.161,28

Capaian 309,67% 234,49%

Sangat Sangat
Kategori Capaian
Meningkatkan Berhasil Berhasil
kontribusi sektor 2 Prosentase Nilai ekspor tahun ini – tahun lalu
perdagangan Pertumbuhan
x
Ekspor % RPJM 8,35 % 2,05% 2,06% 2,07% 2,08% 2,09%
Nilai ekspor tahun lalu 100

REALISASI 10,37 % -22,29%.

Capaian 124,19% -1087,32%

Sangat Tidak
Kategori Capaian
Berhasil Berhasil
URUSAN
PERINDUSTRIAN

1 Meningkatnya 1 Angka Jumlah IKM tahun ini


Pertumbuhan IKM RPJM 952* 1.086 1106 1126 1146 1166
Sektor Industri
Industri
REALISASI 952* 1.055

Capaian 100% 97,16%

Kategori Capaian Sangat Sangat


Meningkatkan Berhasil Berhasil

18
pertumbuhan IKM 2 Persentase Jumlah IKM tahun ini – tahun lalu
pertumbuhan IKM
x
% RPJM 2.40% 1,92%
Jumlah IKM tahun lalu 100 1,93% 1,94% 1,95% 1,96%

REALISASI 10,54% 10,82%

Capaian 439,16% 563,54%

Sangat Sangat
Kategori Capaian
Berhasil Berhasil
*) Data Diperbarui

19
2.3 Kinerja Organisasi Yang Diharapkan
Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri memiliki tujuan untuk
meningkatkan perekonomian sektor industri dengan indikator berupa
presentase pertumbuhan ekspor dan presentase pertumbuhan IKM. Dengan 2
sasaran yaitu: (1) Meningkatnya sektor perdagangan dan (2) Meningkatnya
pertumbuhan IKM. Kinerja Dinas Perdagangan dilakukan untuk mencapai
tujuan dan sasaran tersebut.

Sesuai tupoksi Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan


Keuangan, Kinerja yang diharapkan adalah optimalnya Pemantauan,
pengelolaan sistem informasi, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan program dan anggaran, sehingga dapat menunjang
kinerja Dinas Perdagangan dengan sasaran kinerja sebagaimana
berikut:

(1) Meningkatnya sektor perdagangan

Untuk meningkatkan sektor perdagangan Dinas perdagangan


mempunyai 2 program yaitu: (1)Program peningkatan dan pengembangan
ekspor dengan indikator capaian kinerja berupa nilai ekspor daerah (US $),
(2) Program peningkatan sarana distribusi perdagangan dengan indikator
capaian kinerja berupa pertumbuhan volume perdagangan.(3) Program
penggunaan dan pemasaran produk dalam negeri. Disamping itu, Dinas
Perdagangan juga mengelola retribusi Pelayanan Pasar Daerah dan retribusi
pelayanan tera/tera ulang dengan indikator capaian kinerja berupa persentase
PAD yang diperoleh.

Dalam upaya meningkatkan sektor perdagangan dilakukan:

1) Pembangunan dan pengelolaan sarana distribusi perdagangan


2) Penyelenggaraan promosi dagang pameran dagang bagi produk ekspor
unggulan yang terdapat pada 1 (satu) daerah kabupaten/kota.
3) Pelaksanaan promosi, pemasaran dan pemasaran produk dalam negeri.
Peningkatan usaha perdagangan dilakukan dengan meningkatkan
kapasitas pelaku perdagangan berupa peningkatan pengetahuan usaha dan

20
keterampilan melalui pelatihan, sosialisasi, bimbingan konsultasi,
penyuluhan, temu usaha, riset pasar, serta fasilitasi kemitraan usaha
perdagangan. Dengan demikian diharapkan kapasitas pelaku perdagangan
meningkat menjadi lebih mandiri, berkelanjutan, tumbuh dan memiliki daya
saing.

Penggunaan dan pemasaran produk dalam negeri dilakukan dengan


pelaksanaan promosi, pemasaran dan peningkatan produk dalam negeri. Hal
ini dilakukan dengan kegiatan berupa: pelaksanaan promosi, pemasaran dan
peningkatan penggunaan produk, peningkatan sistem jaringan informasi
perdagangan.

Penyediaan sarana distribusi perdagangan dilakukan dengan


perencanaan kegiatan berupa: Pembangunan/revitalisasi pasar daerah,
pemeliharaan sarana dan prasarana pasar, Sistem Resi Gudang (SRG), serta
pengadaan sarana prasarana perdagangan.

Standarisasi dan perlindungan konsumen dilakukan berupa kegiatan:


pelaksanaan metrologi legal berupa tera, tera ulang, dan pengawasan untuk
menjamin kepastian ukur/timbang dalam perdagangan, operasi pasar, pasar
lelang, serta pasar murah.

(2) Meningkatnya pertumbuhan IKM (Industri Kecil Menengah)

Untuk meningkatkan pertumbuhan IKM, Dinas Perdagangan


mempunyai 2 program yaitu: (1)Program perencanaan dan pembanguanan
industri dengan indikator capaian kinerja berupa angka pertumbuhan IKM
baru, dan (2) Program pengelolaan sistem informasi industri nasional dengan
indikator capaian kinerja berupa angka pertumbuhan IKM. Dengan adanya
indikator-indikator capaian kinerja tersebut diharapkan bisa menjadi acuan
kinerja Dinas Perdagangan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan IKM di
Kabupaten Kediri.

Pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) dilakukan karena


potensi industri kecil menengah di Kabupaten Kediri sangat besar, dari tahun
ke tahun selalu menunjukkan peningkatan. Pengembangan ini dipengaruhi

21
dan didukung oleh sentra-sentra industri potensial dengan menggali dan
mengembangkan serta mempromosikan produk-produk inovatif dan kreatif
lokal guna meningkatkan daya saing produk lokal terhadap produk dari luar
daerah.

2.4 Adopsi dan Adaptasi Hasil STULA


Berdasarkan hasil identifikasi studi lapangan di Dinas Penanaman
Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Banyumas
yang dapat diadopsi dalam aksi perubahan adalah adanya gagasan
perubahan/inovasi dari proses layanan konvensional menjadi proses
terintegrasi secara digital online dari Pemerintah Kabupaten Banyumas serta
goodwill/itikad baik dari semua pihak untuk mewujudkan Pelayanan Publik
online terintegrasi. Serta terbentuknya tim yang efektif untuk memberikan
pelayanan prima kepada masyarakat di Kabupaten Banyumas. Nilai unggul
inilah yang diadopsi sebagai pelajaran untuk aksi perubahan yang berjudul
“SI PENYU PANGAN” (Sistem Informasi Penyusunan Program dan
Keuangan) pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri”

22
BAB III
ANALISIS MASALAH

3.1 Permasalahan Yang Ada


Identifikasi Permasalahan di Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri
sesuai tupoksi Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan adalah
sebagai berikut :
1) Belum adanya database program dan keuangan yang terintegrasi,
sehingga mengurangi kecepatan dan ketepatan akses data program dan
keuangan;
2) Belum terbentuknya sinergitas tim penyusunan program dan keuangan
yang dilaksanakan secara konvensional, sehingga memerlukan waktu
yang lebih lama untuk mengkompilasi hasil pekerjaan dari masing-
masing bidang.
3) Kurangnya keterlibatan dan kolaborasi pihak terkait dalam
melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap program dan
keuangan.
4) Belum adanya mekanisme pemantauan dan pelaporan program dan
keuangan yang real time melalui sistem informasi;
5) Belum optimalnya hasil penilaian review evaluasi program dan
keuangan;

Tabel 3.1 Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini dan Kondisi Yang Diharapkan

Kondisi Yang
No Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan

1 Belum adanya Data program dan Terdapat data base online


database program keuangan terintegrasi yang
dan keuangan yang tersimpan secara mempercepat akses data
terintegrasi, sehingga offline pada program dan keuangan
mengurangi perangkat PC
kecepatan dan masing-masing
ketepatan akses data bidang.
program dan
keuangan

23
Kondisi Yang
No Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan

2 Belum optimalnya Penyusunan Terbentuknya sinergitan


sinergitas tim program dan penyusunan program dan
penyusunan program keuangan masih keuangan yang
dan keuangan yang dilaksanakan di dilaksanakan secara
dilaksanakan secara masing-masing online terintegrasi
konvensional bidang

3 Kurangnya monitoring dan Terbentuknya


keterlibatan dan evaluasi program kepemimpinan digital
kolaborasi pihak dan kegiatan masih yang memilik perhatian
terkait dalam dilakukan secara dan mau terlibat
melaksanakan individual oleh staf langsung dalam
monitoring dan tertentu yang monitoring dan evaluasi
evaluasi terhadap ditunjuk. program dan keuangan
program dan yang dikerjakan oleh
keuangan bawahannya.

4 Belum adanya Mekanisme Mekanisme pemantauan,


mekanisme pemantauan, pelaporan, dan informasi
pemantauan, pelaporan, dan program dan keuangan
pelaporan , serta informasi program dilakukan secara real
informasi program dan keuangan time melalui sistem
dan keuangan yang masih dilakukan informasi terintegrasi
real time melalui secara online
sistem informasi konvensional

5 Belum optimalnya Hasil penilaian Hasil penilaian SAKIP


hasil penilaian SAKIP 3 Tahun diharapkan mendapatkan
review evaluasi terakhir masih BB nilai A atau AA
program dan
keuangan

5. Belum optimalnya Kegiatan Optimalnya monitoring


monitoring dan monitoring dan dan evaluasi agar
evaluasi sarana dan evaluasi sarana dan mempermudah
prasarana Lalu Lintas prasarana masih pelaksanaan
dilakukan dengan pemeliharaan sarana dan
cara manual prasarana Lalu Lintas

24
3.2 Penyebab Masalah
Dari permasalahan di atas maka dibuat perangkingan isu dengan
menggunakan metode AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problem dan
Kelayakan)
Tabel 3.2 Analisis AKPL
Nilai Rangking
No Masalah Total
A K P L

1. Belum adanya database


program dan keuangan yang
terintegrasi, sehingga
4 3 4 4 15 V
mengurangi kecepatan dan
ketepatan akses data program
dan keuangan

2. Belum optimalnya sinergitas


tim penyusunan program dan
5 4 4 5 18 II
keuangan yang dilaksanakan
secara konvensional

3. Kurangnya keterlibatan dan


kolaborasi pihak terkait dalam
melaksanakan monitoring dan 4 4 5 4 17 III
evaluasi terhadap program dan
keuangan

4. Belum adanya mekanisme


pemantauan, pelaporan , serta
informasi program dan 5 5 5 5 20 I
keuangan yang real time
melalui sistem informasi

5. Belum optimalnya hasil


penilaian review evaluasi 4 4 4 4 16 IV
program dan keuangan

Adapun kriteria penetapan indikator AKPL, yaitu


Aktual [A]
1: Pernah benar-benar terjadi
2: Benar-benar sering terjadi
3: Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4: Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran

25
5: Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Kekhalayakan [K]
1: Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2: Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3: Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4: Menyangkut hajat hidup orang banyak
5: Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Problematik [P]
1: Masalah sederhana
2: Masalah kurang kompleks
3: Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4: Masalah kompleks
5: Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kelayakan [L]
1: Masuk akal
2: Realistis
3: Cukup masuk akal dan realistis
4: Masuk akal dan realistis
5: Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya
Analisa USG (Urgent Serious Growth) adalah untuk menentukan prioritas
permasalahan yang akan diselesaikan, dengan cara menentukan tingkat Urgensi
“Urgency”, Keseriusan “Seriousness” dan Perkembangan “Growth” suatu isu
dengan menentukan skala nilai 1-5, dimana isu yang memiliki total skor tertinggi
merupakan isu prioritas. Adapun pengertian urgency, seriousness dan growth
dapat diuraikan sebagai berikut :
Urgency :
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah
yang menyebabkan isu dimaksud.
Seriousness :

26
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul
dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau
akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah
yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan
dengan suatu masalah yang berdiri sendiri.
Growth :
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau
dibiarkan.
Penetapan masalah dapat diuraikan dalam 3 (tiga) isu utama berikut :
1) Belum optimalnya sinergitas tim penyusunan program dan keuangan yang
dilaksanakan secara konvensional;
2) Kurangnya keterlibatan dan kolaborasi pihak terkait dalam melaksanakan
monitoring dan evaluasi terhadap program dan keuangan;
3) Belum adanya mekanisme pemantauan, pelaporan , serta informasi
program dan keuangan yang real time melalui sistem informasi;

Dari 3 (tiga) permasalahan tersebut di atas, akan dipetakan dalam Analisa USG
untuk ditentukan prioritas masalah utama yang akan dipecahkan karena tingkat
urgensi, keseriusan dan perkembangan apabila tidak segera diselesaikan akan
berdampak pada capaian kinerja organisasi secara menyeluruh, hasil pemetaan
dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 3.3 Analisis USG

No Isu U S G Jumlah Ranking

1. Belum optimalnya sinergitas 5 5 4 14 II


tim penyusunan program
dan keuangan yang
dilaksanakan secara
konvensional

27
No Isu U S G Jumlah Ranking

2. Kurangnya keterlibatan dan 4 4 4 12 III


kolaborasi pihak terkait
dalam melaksanakan
monitoring dan evaluasi
terhadap program dan
keuangan

3. Belum adanya mekanisme 5 5 5 15 I


pemantauan, pelaporan ,
serta informasi program dan
keuangan yang real time
melalui sistem informasi

Berdasarkan hasil Analisa USG tersebut, maka dapat ditetapkan


bahwa masalah utama yang harus segera diselesaikan adalah Belum adanya
mekanisme pemantauan, pelaporan, serta informasi program dan
keuangan yang real time melalui sistem informasi.

3.3 Akar Penyebab Permasalahan


Selanjutnya dari isu prioritas yang telah didapatkan hasil
perangkingan dengan menggunakan metode AKPL dan USG akan dicari
penyebab permasalahan dengan mengunakan Cause and Effect Diagram /
Fishbone yang mana perspektif yang akan dianalisa adalah sumber daya
manusia, metode kerja, sarana/material dan pembiayaan. Akar
permasalahannya adalah:
1) Jumlah dan jenis tenaga atau sumber daya manausia bidang IT
yang handal masih terbatas,;
2) Belum adanya database program dan kegiatan terintegrasi;
3) Metode Penyusunan Program dan keuangan yang manual dan
tidak real time;
4) Biaya pelatihan sistem informasi belum menjadi prioritas;

28
Hal ini dapat digambarkan sebagaimana gambar Diagram Analisi Fish Bone
di bawah ini

29
MAN

MATERIAL

30
Belum adanya mekanisme pemantauan,
Metode Kerja pelaporan, serta informasi program dan
SDM keuangan yang real time melalui sistem
informasi.
Jumlah dan jenis Metode Penyusunan
tenaga / SDM yang Program dan
keuangan yang
handal bidang IT
manual dan tidak
masih terbatas real time

Belum adanya Biaya pelatihan


database program sistem informasi
dan kegiatan belum menjadi
terintegrasi prioritas

Sarana /Material Biaya

Gambar Diagram Fishbone

31
3.4 Alternatif Solusi
Alternatif solusi dari Belum adanya mekanisme pemantauan,
pelaporan, serta informasi program dan keuangan yang real time melalui
sistem informasi dengan melakukan:

1) Penyusunan Peta proses bisnis penyusunan program dan keuangan;


2) Melakukan koordinasi dengan bidang/bagian terkait;
3) Melakukan sosialisasi dan tanggapan/ umpan balik dari seluruh
stakeholder;

3.5 Solusi Terpilih


Solusi terpilih dari per Belum adanya mekanisme pemantauan,
pelaporan, serta informasi program dan keuangan yang real time adalah
dengan membuat sistem informasi penyusunan program dan keuangan pada
dinas perdagangan kabupaten kediri. Berikut disajikan tabel analisis solusi
terpilih,

32
Tabel 3.4 Proses Analisis Masalah sampai dengan Solusi Terpilih
AKAR PENYEBAB
NO GEJALA MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF SOLUSI SOLUSI TERPILIH
MASALAH
Belum adanya
mekanisme pemantauan,
pelaporan, serta
informasi program dan
keuangan yang real time
melalui sistem informasi
Indikator:
1 Belum adanya database Data program dan keuangan Belum adanya Penyusunan Peta Membuat sistem informasi
program dan keuangan masih dikelola secara database program proses bisnis penyusunan program dan
yang terintegrasi, konvensional/offline dan kegiatan penyusunan keuangan pada dinas
terintegrasi program dan perdagangan kabupaten
keuangan kediri

2 Belum terbentuknya penyusunan program dan Jumlah dan jenis Melakukan


sinergitas tim penyusunan keuangan yang tenaga atau sumber koordinasi dengan
program dan keuangan dilaksanakan secara daya manausia bidang/bagian
konvensional, sehingga bidang IT yang terkait
memerlukan waktu yang handal masih
lebih lama untuk terbatas
mengkompilasi hasil
pekerjaan dari masing-
masing bidang

33
AKAR PENYEBAB
NO GEJALA MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF SOLUSI SOLUSI TERPILIH
MASALAH
3 Kurangnya keterlibatan monitoring dan evaluasi Metode Penyusunan Melakukan
dan kolaborasi pihak terhadap program dan Program dan sosialisasi dan
terkait dalam keuangan diserahkan ke staf keuangan yang tanggapan/ umpan
melaksanakan monitoring di masing-masing bidang manual dan tidak balik dari seluruh
dan evaluasi terhadap real time stakeholder
program dan keuangan
4 Belum adanya mekanisme mekanisme pemantauan dan Biaya pelatihan
pemantauan dan pelaporan pelaporan program dan sistem informasi
program dan keuangan keuangan masih dilakukan belum menjadi
yang real time melalui secara konvensional prioritas
sistem informasi
5 Belum optimalnya hasil Pemenuhan laporan review
penilaian review evaluasi evaluasi program dan
program dan keuangan keuangan sering terhambat
dengan lamanya waktu
akses atau pencarian data
dan bahan pengerjaan
secara konvensional

34
BAB IV
STRATEGI PEMECAHAN MASALAH

4.1 Inovasi / Terobosan


Solusi pemecahan masalah isu yang telah ditetapkan adalah “ Membuat
sistem informasi penyusunan program dan keuangan pada dinas
perdagangan kabupaten kediri” yang memiliki 5 cakupan terobosan
inovasi, yaitu :

a. Memiliki Unsur Kebaruan


Inovasi “Si Penyu Pangan” Sistem Informasi penyusunan program
dan keuangan pada dinas perdagangan kabupaten kediri merupakan
sebuah karya dan buah pemikiran yang orisinalitas dan bersifat kebaruan dalam
arti ide, program, tatanan, sistem.

b. Mempunyai Nilai Tambah


Secara umum, tujuan inovasi yang baik adalah untuk meningkatkan
kualitas, yang bisa membuat nilai tambah berupa:

1) Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas: Sistem informasi akan


meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam penyusunan program
dan pengelolaan keuangan. Proses yang sebelumnya memakan waktu
dan rentan terhadap kesalahan akan digantikan dengan proses
otomatisasi yang lebih cepat dan akurat. Hal ini akan menghemat
waktu dan upaya yang diperlukan, memungkinkan staf dinas untuk
fokus pada tugas-tugas yang bernilai tambah.
2) Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Dengan adanya sistem
informasi yang terintegrasi dan data yang akurat, pengambilan
keputusan di Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri akan menjadi lebih
baik. Informasi yang terstruktur dan terkini akan menjadi dasar yang
kuat untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis kinerja program,
dan merencanakan langkah-langkah perbaikan yang efektif.
Keputusan yang didasarkan pada data dan fakta akan mengurangi
risiko kesalahan dan meningkatkan hasil yang dicapai.

35
3) Transparansi dan Akuntabilitas: Implementasi sistem informasi akan
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di Dinas Perdagangan
Kabupaten Kediri. Informasi terkait program dan keuangan akan lebih
mudah diakses dan dipantau oleh pihak yang berkepentingan.

c. Bisa Replikasi
Sistem Informasi Penyusunan Program dan Keuangan pada Dinas
Perdagangan Kabupaten Kediri dapat direplikasi di daerah lain dengan
beberapa penyesuaian sesuai dengan kondisi dan kebutuhan setempat.
Beberapa langkah yang dapat diikuti untuk mereplikasi implementasi ini
meliputi: Analisis Kebutuhan, Rancang Sistem Informasi, Pdan elaksanaan.

d. Berkelajutan
Unsur keberlanjutan dalam implementasi Sistem Informasi Penyusunan
Program dan Keuangan pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri sangat
penting untuk memastikan kelangsungan dan keberhasilan sistem tersebut
dalam jangka waktu yang lebih panjang. Berikut adalah beberapa unsur
keberlanjutan yang perlu diperhatikan: Perencanaan Strategis, Sumber Daya
Manusia yang Terlatih, Pemeliharaan dan Peningkatan Sistem, Pengelolaan
Data yang Efektif, dan Kolaborasi dengan Pihak Terkait.

e. Sesuai Nilai Organisasi


Melalui implementasi yang sesuai dengan nilai-nilai organisasi, Dinas
Perdagangan Kabupaten Kediri dapat memastikan bahwa sistem informasi
yang diterapkan tidak hanya efisien, tetapi juga konsisten dengan budaya dan
tujuan organisasi. Beberapa nilai organisasi yang relevan dan dapat diterapkan
dalam implementasi ini antara lain: Profesionalisme, Inovatif, Transparansi,
Akuntabilitas, dan Keterbukaan terhadap Perubahan.

36
4.2 Pentahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan yang dilakukan untuk merealisasikan aksi
perubahan dibagi dalam 3 (tiga) jangka waktu, jangka menengah dan
jangka panjang. Tahapan akan diuraikan pada tabel pentahapan
(milestone) sebagai berikut:

Tabel 4.1 Pentahapan atau Milestones


PENTAHAPAN
KEGIATAN WAKTU OUTPUT
(MILESTONES)
A. Jangka Pendek ( Juli s/d Agustus 2020)

1. Persiapan 1. Konsultasi rencana Minggu I Petunjuk, arahan


pelaksanaan aksi aksi perubahan Juli 2023 /bimbingan mentor ide
perubahan; dengan mentor aksi perubahan
2. Koordinasi Minggu Pemantapan komitmen
membahas terkait II Juli terhadap aksi
rencana aksi 2023 perubahan
perubahan

3. Konsultasi rencana Minggu Bimbingan dan


aksi perubahan III Juli pemantapan tentang ide
dengan coach 2023 aksi perubahan
4. Pembentukan tim Minggu Terbentuk dan
aksi perubahan III Juli tersusunnya mekanisme
2023 kerja tim
2. Perancangan Koordinasi membahas Minggu Tersusunnya
design sistem rancangan Sistem IV Juli rancangan Sistem
Informasi “Si Informasi “Si Penyu 2023 Informasi
Penyu Pangan” Pangan” dengan modul

3. Uji coba sistem Uji Coba aplikasi yang Minggu I Evaluasi design
Informasi “Si terintegrasi Agustus Sistem Informasi
Penyu Pangan” 2023 Informasi “Si Penyu
Pangan”
4. Alih ilmu / transfer Memberikan edukasi Minggu II Pemahaman Sistem
knowledge aplikasi dan pelatihan Sistem Agustus Informasi kepada user
Informasi 2023

5. Implementasi Minggu Terlaksananya pelapora


sistem III hasil implementasi
1. Implementasi
Informasi “Si Agustus sistem Informasi “Si
Penyu Pangan” 2023 Penyu Pangan”

37
PENTAHAPAN
KEGIATAN WAKTU OUTPUT
(MILESTONES)
2. Melaksanakan Minggu Tercapainya
koordinasi bersama III kesepahaman antar
stakeholder Agustus stakeholder dan
2023 kelancaran tugas

B. Jangka Menengah (6 bulan)


Monitoring dan Melakukan Des Laporan hasil
Evaluasi monitoring dan 2023 monitoring dan evaluasi
evaluasi terhadap
kinerja sistem
informasi
Pelatihan Lanjutan Melakukan Januari Laporan hasil pelatihan
pelatihan lanjutan 2024 lanjutan
kepada pengguna
sistem untuk
meningkatkan
pemahaman dan
keterampilan
mereka dalam
mengoperasikan
sistem informasi
C. Jangka Panjang (1 tahun)
Melakukan penyempurnaan Tahun Terwujudnya Sistem
penyempurnaan atau atau peningkatan 2024 informasi “SI PENYU
peningkatan sistem sistem berdasarkan PANGAN” yang
umpan balik dari efektif dan efisien
pengguna dan hasil
evaluasi

4.3 Pemetaan Sumberdaya


Dalam rangka pelaksanaan aksi perubahan “Si Penyu Pangan” (Sistem
Informasi penyusunan program dan keuangan) pada dinas perdagangan
kabupaten kediri diperlukan adanya dukungan sumber daya tim yang
terlibat dalam penyelenggaraan aksi perubahan ini. Adapun struktur
penyelenggaran aksi perubahan dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

38
SUGIYONO, S.Sos, MM.
Mentor

Drs. MUCH. TAUFIK, SH., M.AP MOH. SONY W. S.Kom, M.AP


Coach Pimpinan Aksi Perubahan

Working Tim

Gambar Struktur Penyelenggaran Aksi Perubahan

Adapun peran dari masing-masing tim yang terlibat dalam


penyelenggaraan aksi perubahan sebagai berikut :
1) Mentor (Atasan langsung)
a. Memberikan kesepakatan dan persetujuan atas dokumen proposal aksi
perubahan;
b. Memberikan dukungan penuh kepada pemimpin aksi perubahan dalam
mengimplementasikan aksi perubahan;
c. Memberikan dukungan penuh kepada pemimpin aksi perubahan dalam
mendayagunakan seluruh potensi sumber daya yang diperlukan dalam
melaksanakan implementasi aksi perubahan;
d. Memberikan bimbingan kepada pemimpin aksi perubahan dalam
mengatasi kendala yang muncul selama proses implementasi
berlangsung;
e. Memantau jalannya aksi perubahan yang dilakukan oleh pemimpin aksi
perubahan;
f. Sebagai inspirator pemimpin aksi perubahan.
2) Coach (Pembimbing)
a. Melakukan monitoring secara regular terhadap kegiatan peserta selama
tahap Aksi Perubahan;
b. Memberikan feedback terhadap laporan progress implementasi aksi
perubahan yang disampaikan peserta bimbingan minimal seminggu

39
sekali;
c. Melakukan komunikasi dengan mentor apabila peserta mengalami
permasalahan selama tahapan Aksi Perubahan;
d. Mengembangkan instrumen monitoring dan perekaman terhadap
progress yang dilaporkan oleh peserta bimbingan;
e. Mengkomunikasikan proses, kemajuan dan hasil coaching kepada
penyelenggara Pelatihan Kepemimpinan Administrator;
f. Memotivasi peserta melalui konsultasi selama tahap Aksi Perubahan.
3) Leader Aksi Perubahan (Kepala Bidang)
a. Melakukan eksekusi seluruh tahapan yang telah dirancang dalam tahapan
aksi perubahan dengan mendayagunakan seluruh sumber daya yang
dimiliki;
b. Mengambil inisiatif dalam dialog dengan mentor dan pembimbing;
c. Secara aktif melakukan diskusi dengan bertanya atau melaporkan progres
implementasi aksi perubahan pada coach;
d. Mengacu rumusan milestone dalam tahapan aksi perubahan sebagai dasar
pencapaian target perubahan;
e. Menggerakkan seluruh elemen stakeholder terkait (internal dan eksternal)
dalam mendukung keseluruhan tahapan implementasi perubahan;
f. Mengembangkan instrumen monitoring dan melakukan perekaman
terhadap setiap progres yang dihasilkan dalam proses implementasi aksi
perubahan;
g. Menyusun laporan aksi perubahan ke dalam sebuah diskripsi utuh mulai
dari proses penyusunan sampai dengan hasil/capaian dari implementasi
aksi perubahan;
h. Menyerahkan laporan implementasi aksi perubahan kepada
penyelenggara Pelatihan Kepemimpinan Administrator pada tahap
Evaluasi.
4) Tim Efektif (Tim Kerja)
a. Menyusun program dan kegiatan;
b. Melakukan pendataan;
c. Membantu pelaksanaan koordinasi, konsultasi, pengadministrasi, dan

40
fasilitasi implementasi aksi Perubahan
d. Melakukan sosialisasi, pembinaan, dan peningkatan kualitas;
e. Menyusun laporan
f. Membantu melengkapi data dan informasi yang diperlukan dalam
implementasi aksi Perubahan.

STAKEHOLDER
Sumberdaya yang dimaksud disini adalah sumber daya manusia yang
dipetakan dalam proses aksi perubahan. Peta sumber daya disusun dengan
memetakan pihak-pihak yang terkait, yang terkena dampak dan yang terlibat
pada aksi perubahan.
Identifikasi pihak-pihak terkait (stakeholders) pelaksanaan aksi perubahan
diuraikan pada tabel berikut :

Tabel 4.2 Identifikais Stakeholder Internal dan Eksternal

No Stakeholder Internal No. Stakeholder Eksternal

1 Kepala Dinas Perdagangan 1 Inspektur Pembantu Inspektorat


Kabupaten Kediri Kabupaten Kediri
2 Sekretaris Dinas Perdagangan 2 Ka Bagian Pemerintahan
Kabupaten Kediri
3 Kepala Bidang Perdagangan 3 Ka Bagian Organisasi

4. Kabid Ekonomi Bappeda


4 Kepala Bidang Pasar
Kabupaten Kediri
Kepala Bidang Perindustrian 5. Kabid Data Bappeda Kabupaten
5
Kediri
Kasubag Umum dan 6. Kabid Akuntansi BPKAD
6
Kepegawaian Kabupaten Kediri
Staf Sub Bagian Penyusunan 7. Kabid Anggaran BPKAD
7
Program dan Keuangan Kabupaten Kediri

Stakeholders sebagaimana tersebut di atas diidentifikasi pada 3 (tiga)


kelompok, yaitu :

41
Tablel 4.3 Identifikasi Stakeholder Primer, Sekunder, dan Utama

Stakeholder Nama Stakeholder


Stakeholder Primer Stakeholder’s yang langsung dipengaruhi oleh
program yang dijalankan oleh organisasi publik
tertentu. Pengaruh disini dapat bersifat positif
maupun negatif
 Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri
 Sekretaris Dinas Perdagangan Kabupaten
Kediri
 Kepala Bidang Perdagangan
 Kepala Bidang Pasar
 Kepala Bidang Perindustrian
 Kasubag Umum dan Kepegawaian
 Staf Sub Bagian Penyusunan Program dan
Keuangan
Stakeholder Sekunder Stakeholder’s yang tidak langsung dipengaruhi
oleh program yang dijalankan oleh organisasi
publik tertentu. Pengaruh disini dapat bersifat
postif maupun negatif
 Inspektur Pembantu Inspektorat Kabupaten Kediri
 Ka Bagian Pemerintahan
 Ka Bagian Organisasi
 Kabid Ekonomi Bappeda Kabupaten Kediri
 Kabid Data Bappeda Kabupaten Kediri
 Kabid Akuntansi BPKAD Kabupaten Kediri
 Kabid Anggaran BPKAD Kabupaten Kediri

Stakeholder Utama Stakeholders yang memiliki pengaruh


/kewenangan legal dalam hal pengambilan
keputusan terhadap program yang dijalankan oleh
organisasi publik tersebut
 Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri

Dari beberapa stakeholders yang telah dipetakan tersebut selanjutnya


dilakukan penilaian dengan menggunakan 2 (Dua) faktor, yaitu kekuatan
pengaruh (power) dan kepentingan (interest). Sehingga menghasilkan

42
pemetaan stakeholders pada keempat kategori tersebut digambarkan pada
bagan berikut:

Y Pengaruh

Latents Promoters
1. Inspektur Pembantu 1: Ka. Dinas Perdagangan
Inspektorat 2: Sekretaris Dinas
2. Kabid Ekonomi 3: Para Kabid Dinas
Bappeda Perdagangan
3. Kabid Data Bappeda 4: Kasubag Umum dan
4. Kabid Akuntansi Kepegawaian
BPKAD

X Kepentingan

Apathetic Defenders
1. Ka. Bagian Organisasi 1. Staf Sub Bagian
2. Ka. Bagian Penyusunan Program dan
Keuangan
Pemerintahan

Gambar Bagan Stakeholder Berdarkan Pengaruh dan Kepentingan

Dari diagram diatas maka stakeholders yang terlibat dalam proyek


perubahan memiliki sifat sebagai berikut :
Promoters : influence besar, interest besar, memiliki kepentingan besar
terhadap program dan juga kekuatan untuk membantu
membuatnya berhasil (atau menggagalkannya).
Defenders : influence kecil, interest besar, memiliki kepentingan pribadi
dan dapat menyuarakan dukungannya dalam komunitas,
tetapi kekuatannya kecil untuk mempengaruhi kegiatan.
Latents : influence besar, interest kecil, tidak memiliki kepentingan
khusus maupun terlibat dalam kegiatan, tetapi memiliki

43
kekuatan besar untuk mempengaruhi program jika mereka
menjadi tertarik.
Apathetics : influence kecil, interest kecil, kurang memiliki
kepentingan maupun kekuatan, bahkan mungkin tidak
mengetahui adanya kegiatan.
4.4 Manajemen Risiko
Beberapa hal dalam manajemen risiko dan pengendalian mutu
pekerjaan yang akan dilakukan, disampaikan dalam tabel keterkaitan tahapan
rancangan aksi perubahan dengan pengendalian mutu pekerjaan sebagai
berikut

Tabel 4.4 Manajemen Risiko dan Pengendalian Mutu Pekerjaan


PENGENDALIAN
TAHAPAN IDENTIFIKASI
OUTPUT MUTU
KEGIATAN RESIKO
PEKERJAAN
A. Jangka Pendek
1. Persiapan Terbentuknya dan Saran masukan Segera Menyusun
pelaksanaan tersusunnya atau Perbaikan dari perbaikan tim efektif
aksi perubahan; mekanisme kerja mentor
tim
2. Perancangan Tersusunnya Perubahan atau Melakukan update
design sistem rancangan Sistem perbaikan sistem perbaikan sistem
Informasi “Si Informasi
Penyu
Pangan”
3. Uji coba Evaluasi design Terdapat bug atau Mencari masukan dan
sistem Sistem Informasi kekurangan sistem umpan balik dari hasil
Informasi “Si Informasi “Si uji coba
Penyu Penyu Pangan”
Pangan”
4. Alih ilmu / Pemahaman Sistem Kurangnya atensi Koordinasi dengan
transfer Informasi kepada dari para pengguna atasan dan tim
knowledge system user
informasi
5. Implementasi Terlaksananya Pelaporan yang Segera melakukan
sistem Informasi pelapora hasil kurang tepat revisi laporan
“Si Penyu Pangan” implementasi
sistem Informasi
“Si Penyu Pangan”

B. Jangka Menengah
Monitoring dan Laporan hasil Terdapat Update system
Evaluasi monitoring dan kekurangan sistem informasi
evaluasi

Pelatihan Lanjutan Laporan hasil Hasil pelatihan Koordinasi dengan tim


pelatihan lanjutan yang kurang untuk Menyusun
maksimal modul pelatihan

44
PENGENDALIAN
TAHAPAN IDENTIFIKASI
OUTPUT MUTU
KEGIATAN RESIKO
PEKERJAAN
C. Jangka Panjang
Melakukan Terwujudnya Adanya perubahan Penyesuaian dan update
penyempurnaan atau Sistem informasi regulasi system informasi
peningkatan sistem “SI PENYU
PANGAN” yang
efektif dan efisien

45
PENUTUP

Rancangan aksi perubahan berjudul “Si Penyu Pangan” (Sistem


Informasi Penyusunan Program dan Keuanga) pada Dinas Perdagangan
Kabupaten Kediri memiliki potensi besar untuk mengatasi permasalahan dan isu
terkait penyusunan program dan keuangan pada Dinas Perdagangan kabupaten
Kediri. implementasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan
dan berkelanjutan.

Dengan adanya sistem informasi yang terintegrasi dan efisien, Dinas


Perdagangan Kabupaten Kediri dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas
dalam proses kerja, memudahkan pengambilan keputusan yang lebih baik
berdasarkan data yang akurat, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, serta
meningkatkan.

Dengan mengikuti nilai-nilai organisasi Dinas Perdagangan Kabupaten


Kediri, implementasi ini akan menjadi cerminan dari profesionalisme, inovasi,
transparansi, akuntabilitas, pelayanan publik, dan keterbukaan terhadap
perubahan.

Dengan demikian, diharapkan Rancangan aksi perubahan dengan judul


“Si Penyu Pangan” (Sistem Informasi Penyusunan Program dan Keuangan) pada
Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri dapat direalisasikan dan mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dan membawa perubahan yang lebih.

46

Anda mungkin juga menyukai