Disusun Oleh :
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun Oleh :
MENYETUJUI
MENTOR, COACH,
ii
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKSI PERUBAHAN
Pada hari ini, Selasa tanggal 4 Juli Tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga, bertempat di
Balai Pengembangan Kompetensi ASN Kabupaten Kediri dilaksanakan Seminar
Rancangan Aksi Perubahan terhadap :
Mengetahui,
MENTOR, PENYAJI,
PENGUJI, COACH,
iii
KATA PENGANTAR
iv
6. Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Provinsi Jawa Timur
beserta staf dan jajarannya;
7. Seluruh Panitia Diklat Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan VIII
Tahun 2023;
8. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan, motivasi dan do’a hingga
selesainya penyusunan Laporan Rancangan Aksi Perubahan Kinerja ini.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................ 4
1.3 Manfaat .............................................................................. 5
1.4 Ruang Lingkup ................................................................... 7
BAB II PROFIL KINERJA ORGANISASI
2.1 Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi................................ 8
2.2 Tingkat pencapaian Kinerja Saat ini................................... 14
2.3 Kinerja Organisasi Yang Diharapkan................................. 18
2.4 Adopsi dan Adaptasi Hasil STULA.................................... 20
. BAB III ANALISIS MASALAH
3.1 Permasalahan Yang Ada .................................................... 21
3.2 Penyebab Masalah ............................................................. 23
3.3 Akar Penyebab Permasalahan............................................. 26
3.4 Alternatif Solusi ................................................................. 28
3.5 Solusi Terpilih .................................................................... 28
BAB IV STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
4.1 Inovasi / Terobosan............................................................. 31
4.2 Pentahapan Kegiatan........................................................... 33
4.3 Pemetaan Sumberdaya........................................................ 34
4.4 Manajemen Risiko ............................................................. 40
PENUTUP
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan program dan
anggaran,
b. Pemantauan, pengelolaan sistem informasi, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan anggaran
c. Melakukan pengelolaan dan penyiapan bahan pelaksanaan
verifikasi,
d. Penatausahaan, perbendaharaan, dan pembukuan keuangan,
e. Urusan akuntansi dan pelaporan keuangan,
f. Penyiapan bahan tanggapan pemeriksaan
2
2) Hasil evaluasi pelaksanaan program dan anggaran yang belum
maksimal, hal ini bisa diketahui dari hasil evaluasi SAKIP
(sistem akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) selama 3
tahun terakhir yang mendapatkan nilai BB belum pernah
mendapatkan nilai A (memuaskan) sebagaimana berikut:
3
PANGAN (Sistem Informasi Penyusunan Program dan Keuangan)
Pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri”.
1.2 Tujuan
Tujuan dari Aksi Perubahan ini dibagi 3 (tiga) yaitu tujuan Jangka Pendek,
Jangka Menengah dan Jangka Panjang.
a. Tujuan Jangka Pendek (2 bulan)
1) Terbentuknya Tim efektif serta komitmen kepemimpinan digital “SI
PENYU PANGAN” (Sistem Informasi Penyusunan Program dan
Keuangan) pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri;
2) Perancangan Sistem “SI PENYU PANGAN” yang terintegrasi dan
sesuai dengan kebutuhan Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri.
Dalam jangka pendek, tujuan ini adalah menyelesaikan perancangan
awal sistem, termasuk desain antarmuka, struktur database, dan alur
kerja yang akan digunakan dalam penyusunan program dan
keuangan.
3) Terkumpulnya Data Awal: Mengumpulkan data awal yang
diperlukan dalam sistem informasi, seperti data program kerja, data
keuangan, dan data user. Tujuan ini adalah mempersiapkan data awal
yang akan digunakan dalam pengembangan sistem informasi serta
memastikan bahwa data tersebut valid dan uptodate.
4) Pengujian Sistem: Melakukan pengujian awal terhadap sistem
informasi yang dikembangkan. tujuan ini adalah menguji
fungsionalitas dasar sistem, mengidentifikasi dan memperbaiki bug
atau kesalahan, serta memastikan bahwa sistem dapat berjalan secara
lancar sebelum diperkenalkan kepada pengguna yang lebih luas
5) Evaluasi Awal: Melakukan evaluasi awal terhadap implementasi
sistem informasi, baik dari segi teknis maupun penggunaan. Tujuan
ini adalah mengidentifikasi keberhasilan dan hambatan yang
dihadapi dalam dua bulan pertama, sehingga dapat diambil langkah-
langkah perbaikan yang diperlukan untuk memastikan keberlanjutan
dan kesuksesan implementasi.
b. Tujuan Jangka Menengah (6 bulan)
4
1) Monitoring dan Evaluasi: Melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap kinerja sistem informasi dalam jangka waktu 6 bulan.
Tujuan ini adalah untuk mengukur tingkat keberhasilan
implementasi, mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, dan
mengambil tindakan korektif yang diperlukan agar sistem dapat
berjalan dengan optimal.P
2) Pelatihan Lanjutan: Melakukan pelatihan lanjutan kepada pengguna
sistem untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka
dalam mengoperasikan sistem informasi. Tujuan ini adalah
memberikan pelatihan tambahan untuk memastikan bahwa pengguna
memiliki pengetahuan yang cukup dan dapat mengoptimalkan fitur-
fitur Sistem informasi.
c. Tujuan jangka Panjang (1 tahun)
1) Terwujudnya Sistem informasi “SI PENYU PANGAN” yang efektif
dan efisien: Melakukan penyempurnaan atau peningkatan sistem
berdasarkan umpan balik dari pengguna dan hasil evaluasi. Tujuan
ini adalah untuk terus meningkatkan kinerja, fungsionalitas, dan
pengalaman pengguna sistem informasi penyusunan program dan
keuangan.
2) Terwujudnya Penyusunan program dan keuangan yang inovatif dan
akuntabel pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri.
1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari aksi perubahan ini adalah:
1) Internal
(1) Efisiensi Operasional: Implementasi sistem informasi akan
meningkatkan efisiensi operasional di Dinas Perdagangan
Kabupaten Kediri. Proses manual yang memakan waktu dan rentan
terhadap kesalahan akan digantikan oleh proses online yang lebih
cepat dan akurat. Hal ini akan mengurangi beban kerja dan
memungkinkan staf fokus pada tugas-tugas yang bernilai tambah.
5
(2) Pengelolaan Data yang Lebih Baik: Sistem informasi akan
memungkinkan pengelolaan data yang lebih baik. Data program
dan data keuangan akan tersimpan secara terstruktur dan terpusat
dalam sistem. Hal ini memudahkan akses, pencarian, dan analisis
data, serta mengurangi risiko kehilangan atau duplikasi data.
(3) Kolaborasi Tim yang Meningkat: Implementasi sistem informasi
akan meningkatkan kolaborasi antar tim di Dinas Perdagangan
Kabupaten Kediri. Tim yang terlibat dalam penyusunan program
dan pengelolaan keuangan dapat bekerja secara sinergis dengan
berbagi informasi dan saling berkolaborasi secara online dan
realtime dalam sistem. Hal ini mempercepat aliran informasi,
meningkatkan koordinasi, dan meningkatkan produktivitas tim
secara keseluruhan.
(4) Kemudahan Pemantauan dan Pelaporan: Sistem informasi akan
memudahkan pemantauan dan pelaporan di Dinas Perdagangan
Kabupaten Kediri. Data terkait program dan keuangan dapat
diakses dengan cepat dan terstruktur, sehingga memudahkan
pemantauan real-time terhadap pelaksanaan program dan
pengelolaan keuangan. Laporan-laporan juga dapat dihasilkan
secara otomatis sesuai dengan kebutuhan, menghemat waktu dan
usaha dalam penyusunan laporan.
(5) Peningkatan Keamanan Data: Implementasi sistem informasi akan
meningkatkan keamanan data di Dinas Perdagangan Kabupaten
Kediri. Dengan adanya kontrol akses, enkripsi data, dan pemulihan
data yang terencana, risiko kebocoran atau kehilangan data dapat
dikurangi. Hal ini memberikan perlindungan terhadap data sensitif
dan menjaga integritas informasi yang dimiliki oleh dinas.
2) Eksternal
(1) Peningkatan Pelayanan Publik: Adopsi sistem informasi akan
membawa manfaat secara eksternal. Proses pelayanan publik
berupa informasi terkait program dinas, akan menjadi lebih cepat
dan efisien.
6
(2) Transparansi dan Akuntabilitas: Sistem informasi yang terintegrasi
akan meningkatkan transparansi dalam pengelolaan keuangan dan
program dinas.
7
2) Terwujudnya Penyusunan program dan keuangan yang inovatif dan
akuntabel pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri.
8
BAB II
PROFIL KINERJA ORGANISASI
9
b. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
dalam menyusun kebijakan, mengoordinasikan bidang-bidang,
membina, melaksanakan dan mengendalikan administrasi umum,
keuangan, sarana prasarana, ketenagaan, kerumahtanggaan dan
kelembagaan. Sekretaris mempunyai 2 Sub Bagian yaitu :
1. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
melakukan urusan surat menyurat, pelaksanaan kearsipan dan
ekspedisi, pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan,
pengelolaan aset, penyelenggaraan urusan perpustakaan, informasi dan
dokumentasi, serta pengelolaan urusan administrasi kepegawaian,
pembinaan jabatan fungsional, dan evaluasi kinerja Pegawai Aparatur
Sipil Negara.
2. Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan.
Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
program dan anggaran, pemantauan, pengelolaan sistem
informasi, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan
anggaran serta melakukan pengelolaan dan penyiapan bahan
pelaksanaan verifikasi, penatausahaan, perbendaharaan, dan
pembukuan keuangan, urusan akuntansi dan pelaporan
keuangan, serta penyiapan bahan tanggapan pemeriksaan
10
mempunyai tugas menyusun program kegiatan,
melaksanakan penyiapan bimbingan teknis terhadap
pelaksanaan kebijakan pembinaan dan pengembangan sarana,
usaha, produksi, peningkatan kerja sama, monitoring, dan
evaluasi serta pelaporan pelaksanaan terhadap kebijakan teknis
di bidang perindustrian.
11
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS PERDAGANGAN KABUPATEN KEDIRI
12
Sumber Daya Aparatur di Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri
tahun 2022 dapat digolongkan sebagai berikut :
SL
TP
Kh
us S2
us 14.06%
1.
56
% S1
32.81%
D
1-
D
SLTA 3
46.88% 4.
6
Komposisi ASN Berdasarkan Pendidikan
9
%
S1 D1-D3
SD 4.63% 4.63%
13.89%
SLTP
14.81%
SLTA
62.04%
13
2. Berdasarka golongan
Tabel 2..2 DAFTAR PEGAWAI (ASN) DINAS
PERDAGANGAN
BERDASARKAN GOLONGAN
No Gol Jumlah (ASN)
1 I 1
2 II 29
3 III 31
4 IV 3
Total 64
Data per Desember 2020
Go- Go-
longan lon- Golongan II
IV gan I 45.31%
4.69% 1.56%
Golon-
gan III
48.44%
Komposisi ASN Berdasarkan Go-
longan
14
2.2 Tingkat pencapaian Kinerja Saat ini
Rencana Strategis (Visi Dan Misi Kepala Daerah)
VISI Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Kediri yang maju, berkarakter
nasionalis, religius, serta sejahtera berdasarkan ekonomi kerakyatan yang
didukung birokrasi yang melayani “
MISI
15
Capaian kinerja organisasi dapat diketahui melalui capaian
realisasi indikator target yang telah ditetapkan. Indikator kinerja
didefinisikan sebagai ukuran keberhasilan (baik kuantitatif maupun
kualitatif) yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran yang
telah ditetapkan. Indikator kinerja memberikan penjelasan mengenai apa
yang diukur untuk menentukan apakah sasaran telah tercapai. Karena itu,
pencapaian sasaran Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri dapat dilakukan
dengan menilai seberapa jauh indikator kinerja telah tercapai.
Perbandingan antara realisasi kinerja dengan target Jangka
Menengah dalam dokumen rencana strategis 2021-2026, untuk nilai
ekspor tahun 2022 selalu mencapai/melebihi target jangka
menengah.Untuk jumlah IKM dari tahun 2016 sampai dengan 2020 masih
belum bisa mencapai target jangka menengah dalam dokumen Rencana
Strategis, dimana jumlah IKM dari Tahun 2016 sampai dengan 2020 selalu
lebih rendah dari target. Akan tetapi pada Tahun 2021 realisasi jumlah
IKM telah melebihi target jangka menengah, dimana targetnya sebesar
3.550 IKM dan realisasinya sebesar 3.702 IKM. Pada Tahun 2022 yang
merupakan periode RPJMD baru Tahun 2021-2026 terdapat update data
IKM hasil Monitoring dan evaluasi sehingga terdapat data diperbarui pada
Tahun 2021 terdapat 952 IKM dan bertambah pada Tahun 2022 menjadi
total 1055 IKM.
Sasaran 1: Meningkatkan kontribusi sektor perdagangan, ditetapkan 1
indikator kinerja yaitu:
Indikator Kinerja Persentase pertumbuhan ekspor (Persentase 22,29%.)
Indikator Kinerja Sasaran 1 (Persentase -22,29%. tahun 2022 dengan
target sebesar 2,05% dan terealisasi sebesar -22,29%. dan perbandingan
antara realisasi dan target tercapai -1087,32 persen; dimana nilai ekspor
tahun lalu (2021) sebesar $ 77.417.849 sedangkan ekspor tahun ini (2022)
turun menjadi $ 59.795.899
penurunan nilai ekspor dikarenakan turunnya permintaan pasar luar negeri.
Terlebih untuk komoditi penyumbang ekspor terbesar (94,52% dari nilai
16
total ekspor Tahun 2021) berupa bahan kayu/tripleks yang turun 55,10%
pada Tahun 2022.
Sasaran 2: Meningkatnya pertumbuhan Industri Kecil Menengah ditetapkan 1
indikator kinerja yaitu:
Indikator Kinerja Persentase pertumbuhan Industri Kecil Menengah
(Persentase 10,82%)
Indikator Kinerja Sasaran Persentase pertumbuhan Industri Kecil
Menengah tahun 2022 dengan target sebesar 1,92% dan terealisasi sebesar
10,82% dan perbandingan antara realisasi dan target tercapai 563,54%,
dimana sampai dengan tahun lalu (2021) terdapat 952 IKM dan sampai
dengan tahun ini (2022) terdapat 1.055 IKM, sehingga Persentase
pertumbuhan IKM sebesar
17
Sasaran/Tujuan Thn Dasar 2021-2026
Formula / cara pengukuran indikator kinerja Satuan Data
Uraian Indikator Kinerja 2021 2022 2023 2024 2025 2026
URUSAN
PERDAGANGAN
1 Meningkatnya 1 Nilai Ekspor Nilai ekspor daerah tahun ini (US $) US $ RPJM 25.000.000* 25,500,000 26.000.000 26.500.000 27.000.000 27.500.000
Volume Daerah (US $)
Perdagangan
REALISASI 77.417.849 60.161,28
Sangat Sangat
Kategori Capaian
Meningkatkan Berhasil Berhasil
kontribusi sektor 2 Prosentase Nilai ekspor tahun ini – tahun lalu
perdagangan Pertumbuhan
x
Ekspor % RPJM 8,35 % 2,05% 2,06% 2,07% 2,08% 2,09%
Nilai ekspor tahun lalu 100
Sangat Tidak
Kategori Capaian
Berhasil Berhasil
URUSAN
PERINDUSTRIAN
18
pertumbuhan IKM 2 Persentase Jumlah IKM tahun ini – tahun lalu
pertumbuhan IKM
x
% RPJM 2.40% 1,92%
Jumlah IKM tahun lalu 100 1,93% 1,94% 1,95% 1,96%
Sangat Sangat
Kategori Capaian
Berhasil Berhasil
*) Data Diperbarui
19
2.3 Kinerja Organisasi Yang Diharapkan
Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri memiliki tujuan untuk
meningkatkan perekonomian sektor industri dengan indikator berupa
presentase pertumbuhan ekspor dan presentase pertumbuhan IKM. Dengan 2
sasaran yaitu: (1) Meningkatnya sektor perdagangan dan (2) Meningkatnya
pertumbuhan IKM. Kinerja Dinas Perdagangan dilakukan untuk mencapai
tujuan dan sasaran tersebut.
20
keterampilan melalui pelatihan, sosialisasi, bimbingan konsultasi,
penyuluhan, temu usaha, riset pasar, serta fasilitasi kemitraan usaha
perdagangan. Dengan demikian diharapkan kapasitas pelaku perdagangan
meningkat menjadi lebih mandiri, berkelanjutan, tumbuh dan memiliki daya
saing.
21
dan didukung oleh sentra-sentra industri potensial dengan menggali dan
mengembangkan serta mempromosikan produk-produk inovatif dan kreatif
lokal guna meningkatkan daya saing produk lokal terhadap produk dari luar
daerah.
22
BAB III
ANALISIS MASALAH
Tabel 3.1 Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini dan Kondisi Yang Diharapkan
Kondisi Yang
No Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
23
Kondisi Yang
No Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
24
3.2 Penyebab Masalah
Dari permasalahan di atas maka dibuat perangkingan isu dengan
menggunakan metode AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problem dan
Kelayakan)
Tabel 3.2 Analisis AKPL
Nilai Rangking
No Masalah Total
A K P L
25
5: Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Kekhalayakan [K]
1: Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2: Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3: Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4: Menyangkut hajat hidup orang banyak
5: Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Problematik [P]
1: Masalah sederhana
2: Masalah kurang kompleks
3: Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4: Masalah kompleks
5: Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kelayakan [L]
1: Masuk akal
2: Realistis
3: Cukup masuk akal dan realistis
4: Masuk akal dan realistis
5: Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya
Analisa USG (Urgent Serious Growth) adalah untuk menentukan prioritas
permasalahan yang akan diselesaikan, dengan cara menentukan tingkat Urgensi
“Urgency”, Keseriusan “Seriousness” dan Perkembangan “Growth” suatu isu
dengan menentukan skala nilai 1-5, dimana isu yang memiliki total skor tertinggi
merupakan isu prioritas. Adapun pengertian urgency, seriousness dan growth
dapat diuraikan sebagai berikut :
Urgency :
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah
yang menyebabkan isu dimaksud.
Seriousness :
26
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul
dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau
akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah
yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan
dengan suatu masalah yang berdiri sendiri.
Growth :
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau
dibiarkan.
Penetapan masalah dapat diuraikan dalam 3 (tiga) isu utama berikut :
1) Belum optimalnya sinergitas tim penyusunan program dan keuangan yang
dilaksanakan secara konvensional;
2) Kurangnya keterlibatan dan kolaborasi pihak terkait dalam melaksanakan
monitoring dan evaluasi terhadap program dan keuangan;
3) Belum adanya mekanisme pemantauan, pelaporan , serta informasi
program dan keuangan yang real time melalui sistem informasi;
Dari 3 (tiga) permasalahan tersebut di atas, akan dipetakan dalam Analisa USG
untuk ditentukan prioritas masalah utama yang akan dipecahkan karena tingkat
urgensi, keseriusan dan perkembangan apabila tidak segera diselesaikan akan
berdampak pada capaian kinerja organisasi secara menyeluruh, hasil pemetaan
dijelaskan pada tabel berikut :
27
No Isu U S G Jumlah Ranking
28
Hal ini dapat digambarkan sebagaimana gambar Diagram Analisi Fish Bone
di bawah ini
29
MAN
MATERIAL
30
Belum adanya mekanisme pemantauan,
Metode Kerja pelaporan, serta informasi program dan
SDM keuangan yang real time melalui sistem
informasi.
Jumlah dan jenis Metode Penyusunan
tenaga / SDM yang Program dan
keuangan yang
handal bidang IT
manual dan tidak
masih terbatas real time
31
3.4 Alternatif Solusi
Alternatif solusi dari Belum adanya mekanisme pemantauan,
pelaporan, serta informasi program dan keuangan yang real time melalui
sistem informasi dengan melakukan:
32
Tabel 3.4 Proses Analisis Masalah sampai dengan Solusi Terpilih
AKAR PENYEBAB
NO GEJALA MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF SOLUSI SOLUSI TERPILIH
MASALAH
Belum adanya
mekanisme pemantauan,
pelaporan, serta
informasi program dan
keuangan yang real time
melalui sistem informasi
Indikator:
1 Belum adanya database Data program dan keuangan Belum adanya Penyusunan Peta Membuat sistem informasi
program dan keuangan masih dikelola secara database program proses bisnis penyusunan program dan
yang terintegrasi, konvensional/offline dan kegiatan penyusunan keuangan pada dinas
terintegrasi program dan perdagangan kabupaten
keuangan kediri
33
AKAR PENYEBAB
NO GEJALA MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF SOLUSI SOLUSI TERPILIH
MASALAH
3 Kurangnya keterlibatan monitoring dan evaluasi Metode Penyusunan Melakukan
dan kolaborasi pihak terhadap program dan Program dan sosialisasi dan
terkait dalam keuangan diserahkan ke staf keuangan yang tanggapan/ umpan
melaksanakan monitoring di masing-masing bidang manual dan tidak balik dari seluruh
dan evaluasi terhadap real time stakeholder
program dan keuangan
4 Belum adanya mekanisme mekanisme pemantauan dan Biaya pelatihan
pemantauan dan pelaporan pelaporan program dan sistem informasi
program dan keuangan keuangan masih dilakukan belum menjadi
yang real time melalui secara konvensional prioritas
sistem informasi
5 Belum optimalnya hasil Pemenuhan laporan review
penilaian review evaluasi evaluasi program dan
program dan keuangan keuangan sering terhambat
dengan lamanya waktu
akses atau pencarian data
dan bahan pengerjaan
secara konvensional
34
BAB IV
STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
35
3) Transparansi dan Akuntabilitas: Implementasi sistem informasi akan
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di Dinas Perdagangan
Kabupaten Kediri. Informasi terkait program dan keuangan akan lebih
mudah diakses dan dipantau oleh pihak yang berkepentingan.
c. Bisa Replikasi
Sistem Informasi Penyusunan Program dan Keuangan pada Dinas
Perdagangan Kabupaten Kediri dapat direplikasi di daerah lain dengan
beberapa penyesuaian sesuai dengan kondisi dan kebutuhan setempat.
Beberapa langkah yang dapat diikuti untuk mereplikasi implementasi ini
meliputi: Analisis Kebutuhan, Rancang Sistem Informasi, Pdan elaksanaan.
d. Berkelajutan
Unsur keberlanjutan dalam implementasi Sistem Informasi Penyusunan
Program dan Keuangan pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri sangat
penting untuk memastikan kelangsungan dan keberhasilan sistem tersebut
dalam jangka waktu yang lebih panjang. Berikut adalah beberapa unsur
keberlanjutan yang perlu diperhatikan: Perencanaan Strategis, Sumber Daya
Manusia yang Terlatih, Pemeliharaan dan Peningkatan Sistem, Pengelolaan
Data yang Efektif, dan Kolaborasi dengan Pihak Terkait.
36
4.2 Pentahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan yang dilakukan untuk merealisasikan aksi
perubahan dibagi dalam 3 (tiga) jangka waktu, jangka menengah dan
jangka panjang. Tahapan akan diuraikan pada tabel pentahapan
(milestone) sebagai berikut:
3. Uji coba sistem Uji Coba aplikasi yang Minggu I Evaluasi design
Informasi “Si terintegrasi Agustus Sistem Informasi
Penyu Pangan” 2023 Informasi “Si Penyu
Pangan”
4. Alih ilmu / transfer Memberikan edukasi Minggu II Pemahaman Sistem
knowledge aplikasi dan pelatihan Sistem Agustus Informasi kepada user
Informasi 2023
37
PENTAHAPAN
KEGIATAN WAKTU OUTPUT
(MILESTONES)
2. Melaksanakan Minggu Tercapainya
koordinasi bersama III kesepahaman antar
stakeholder Agustus stakeholder dan
2023 kelancaran tugas
38
SUGIYONO, S.Sos, MM.
Mentor
Working Tim
39
sekali;
c. Melakukan komunikasi dengan mentor apabila peserta mengalami
permasalahan selama tahapan Aksi Perubahan;
d. Mengembangkan instrumen monitoring dan perekaman terhadap
progress yang dilaporkan oleh peserta bimbingan;
e. Mengkomunikasikan proses, kemajuan dan hasil coaching kepada
penyelenggara Pelatihan Kepemimpinan Administrator;
f. Memotivasi peserta melalui konsultasi selama tahap Aksi Perubahan.
3) Leader Aksi Perubahan (Kepala Bidang)
a. Melakukan eksekusi seluruh tahapan yang telah dirancang dalam tahapan
aksi perubahan dengan mendayagunakan seluruh sumber daya yang
dimiliki;
b. Mengambil inisiatif dalam dialog dengan mentor dan pembimbing;
c. Secara aktif melakukan diskusi dengan bertanya atau melaporkan progres
implementasi aksi perubahan pada coach;
d. Mengacu rumusan milestone dalam tahapan aksi perubahan sebagai dasar
pencapaian target perubahan;
e. Menggerakkan seluruh elemen stakeholder terkait (internal dan eksternal)
dalam mendukung keseluruhan tahapan implementasi perubahan;
f. Mengembangkan instrumen monitoring dan melakukan perekaman
terhadap setiap progres yang dihasilkan dalam proses implementasi aksi
perubahan;
g. Menyusun laporan aksi perubahan ke dalam sebuah diskripsi utuh mulai
dari proses penyusunan sampai dengan hasil/capaian dari implementasi
aksi perubahan;
h. Menyerahkan laporan implementasi aksi perubahan kepada
penyelenggara Pelatihan Kepemimpinan Administrator pada tahap
Evaluasi.
4) Tim Efektif (Tim Kerja)
a. Menyusun program dan kegiatan;
b. Melakukan pendataan;
c. Membantu pelaksanaan koordinasi, konsultasi, pengadministrasi, dan
40
fasilitasi implementasi aksi Perubahan
d. Melakukan sosialisasi, pembinaan, dan peningkatan kualitas;
e. Menyusun laporan
f. Membantu melengkapi data dan informasi yang diperlukan dalam
implementasi aksi Perubahan.
STAKEHOLDER
Sumberdaya yang dimaksud disini adalah sumber daya manusia yang
dipetakan dalam proses aksi perubahan. Peta sumber daya disusun dengan
memetakan pihak-pihak yang terkait, yang terkena dampak dan yang terlibat
pada aksi perubahan.
Identifikasi pihak-pihak terkait (stakeholders) pelaksanaan aksi perubahan
diuraikan pada tabel berikut :
41
Tablel 4.3 Identifikasi Stakeholder Primer, Sekunder, dan Utama
42
pemetaan stakeholders pada keempat kategori tersebut digambarkan pada
bagan berikut:
Y Pengaruh
Latents Promoters
1. Inspektur Pembantu 1: Ka. Dinas Perdagangan
Inspektorat 2: Sekretaris Dinas
2. Kabid Ekonomi 3: Para Kabid Dinas
Bappeda Perdagangan
3. Kabid Data Bappeda 4: Kasubag Umum dan
4. Kabid Akuntansi Kepegawaian
BPKAD
X Kepentingan
Apathetic Defenders
1. Ka. Bagian Organisasi 1. Staf Sub Bagian
2. Ka. Bagian Penyusunan Program dan
Keuangan
Pemerintahan
43
kekuatan besar untuk mempengaruhi program jika mereka
menjadi tertarik.
Apathetics : influence kecil, interest kecil, kurang memiliki
kepentingan maupun kekuatan, bahkan mungkin tidak
mengetahui adanya kegiatan.
4.4 Manajemen Risiko
Beberapa hal dalam manajemen risiko dan pengendalian mutu
pekerjaan yang akan dilakukan, disampaikan dalam tabel keterkaitan tahapan
rancangan aksi perubahan dengan pengendalian mutu pekerjaan sebagai
berikut
B. Jangka Menengah
Monitoring dan Laporan hasil Terdapat Update system
Evaluasi monitoring dan kekurangan sistem informasi
evaluasi
44
PENGENDALIAN
TAHAPAN IDENTIFIKASI
OUTPUT MUTU
KEGIATAN RESIKO
PEKERJAAN
C. Jangka Panjang
Melakukan Terwujudnya Adanya perubahan Penyesuaian dan update
penyempurnaan atau Sistem informasi regulasi system informasi
peningkatan sistem “SI PENYU
PANGAN” yang
efektif dan efisien
45
PENUTUP
46