PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Agenda Aktualisasi Kepemimpinan (Agenda IV) membekali Peserta dengan kemampuan
mengaktualisasikan kapasitas kepemimpinan kinerja melalui pengalaman best practices
Kompetensi manajerial untuk menjamin terlaksananya akuntabilitas Jabatan Administrator yang
merupakan kemampuan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Pejabat
Pengawas & Pelaksana dalam memberikan pelayanan publik sesuai standar operasional prosedur dan
terselenggaranya peningkatan kinerja secara berkesinambungan. Dengan demikian agenda ini
merupakan aktualisasi dari agenda Kepemimpinan Kinerja (Agenda II) dan agenda Manajemen
Kinerja (Agenda III) yang berwawasan kebangsaan dan dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila dan
semangat bela negara (Agenda I).
Dalam Agenda Kepemimpinan Kinerja (Agenda II) peserta telah dibekali dengan
kemampuan mengaktualisasikan kepemimpinan kinerja dan manajemen kinerja sesuai dengan
bidang tugasnya dengan melakukan inovasi, kolaborasi, dan mengoptimalkan seluruh potensi sumber
daya internal dan eksternal dalam rangka peningkatan kinerja organisasi serta administrasi pemerint
ahan dan pembangunan di unit instansinya.
1. Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentanga Aparatur Sipil Negara (ASN) Panduan
Studi Lapangan PKA Tahun 2020.
2. Peraturan Pemerintah nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
(PNS).
3. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 16 Tahun 2019 tentang Pelatihan
Kepemimpinan Administrator Keputusan Kepala LAN 1007 K.1 PDP.07 2019 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA).
4. Keputusan Kepala LAN 1008 K.1 PDP.07 2019 tentang Kurikulum Pelatihan
Kepemimpinan Administrasi (PKA).
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari studi lapangan adalah untuk :
1. Melakukan pemetaan pelaksanaan kepemimpinan, pengelolaan internal organisasi dan
pelayanan publik berbasis kinerja, kemudian merumuskan keunggulan strategi
administrator dalam melakukan inovasi dan breakthrough untuk mencapai tujuan
organisasi sesuai lokus.
2. Melakukan pengumpulan data dan informasi dari lokus kemudian dianalisis,
diinterpretasi, dan didiskusikan untuk merumuskan leason learnt.
3. Menyusun rekomendasi/rencana aksi adopsi, adaptasi dan strategi keunggulan lokus.
Tujuan studi lapangan dari peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan XII
Tahun 2022 Pemerintah Kota Madiun melaksanakan Studi Lapangan ke Kota Semarang
adalah :
1. Menambah wawasan peserta untuk mendapatkan program unggulan (Inovasi) baru di
lokus yang dituju
2. Mendapatkan lesson learnt, mengadopsi dan mengadaptasi keunggulan strategi dan
manajemen kinerja pelayanan publik sesuai lokus.
3. Diharapkan peserta dapat berinovasi dan berkolaborasi dalam mengadopsi maupun
mengadaptasikan hasil tersebut ke dalam aksi perubahan masing- masing peserta.
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kota Semarang
No Kecamatan Jumlah Kelurahan Luas (km2)
1 Mijen 14 57,55
2 Gunungpati 16 54,11
3 Banyumanik 11 26,69
4 Gajahmungkur 8 9,07
5 Semarang Selatan 10 5,93
6 Candisari 7 6,54
7 Tembalang 12 44,20
8 Pedurungan 12 20,72
9 Genuk 13 27,39
10 Gayamsari 7 6,18
11 Semarang Timur 10 7,70
12 Semarang Utara 9 10,97
13 Semarang Tengah 15 6,14
14 Semarang Barat 16 21,74
15 Tugu 7 31,78
16 Ngaliyan 10 37,99
Total 177 373,70
Sumber: BPS Kota Semarang, 2021
2. Potensi Daerah
a. Topografi
Kota Semarang lebih dikenal sebagai kota pesisir, dengan kondisi topografi
Kota Semarang bervariasi dengan elevasi yang berada pada ketinggian antara 0,75
meter sampai sekitar 348 meter di atas permukaan laut. Secara morfologis, kondisi
bentang alam Kota Semarang memiliki karakter unik yang terdiri dari dataran pesisir,
dataran rendah dan perbukitan. Dataran rendah dan kawasan pesisir mendominasi
bagian utara Kota Semarang meliputi kecamatan Tugu, Semarang Barat, Semarang
Utara dan Genuk dengan ketinggian antara 0,75 hingga 90,56 mdpl. Dataran rendah di
kawasan utara sepanjang pesisir sini juga dikenal dengan sebutan Semarang Bawah.
Pusat pemerintahan dan perdagangan, pusat kota lama serta beragam sarana prasarana
kota yang penting dan vital seperti stasiun dan bandara berada di Semarang Bawah.
Sedangkan daerah selatan yang berbukit dikenal dengan sebutan Semarang Atas.
Kondisi geomorfologi Kota Semarang menunjukkan bahwa semakin mengarah ke
selatan, morfologi Kota Selatan cenderung berupa perbukitan dengan elevasi yang lebih
tinggi dibanding dengan Kota Semarang bagian utara. Daerah perbukitan yang memiliki
ketinggian 90,56 – 348 mdpl meliputi daerah pinggir dan Kota Semarang bagian selatan
meliputi kecamatan Mijen, Gunungpati, Banyumanik dan Tembalang. Perkembangan
Kota Semarang semakin bergeser ke arah Semarang Atas, di mana kecenderungan ini
mengancam kawasan hulu sungai yang berfungsi sebagai daerah konservasi.
b. Geologi
Jika ditinjau berdasarkan komposisi batuannya, kondisi geologi Kota Semarang
terdiri dari enam jenis batuan. Dari sejumlah jenis bantuan tersebut, komposisi batuan
yang membentuk kondisi geologi Kota Semarang didominasi oleh batuan endapan
permukaan alluvium dengan persentase sebanyak 46,12% dari seluruh luasan area Kota
Semarang. Kondisi komposisi batuan di Kota Semarang dapat dilihat pada gambar
berikut.
Sumber : Bappeda Kota Semarang, 2021
d. Klimatologi
Klimatologi Kota Semarang memiliki kondisi yang sama seperti halnya kondisi
klimatologi daerah-daerah di Indonesia pada umumnya dengan pergantian dua musim di
sepanjang tahun yakni musim kemarau dan penghujan. Dari bulan November hingga
Mei, angin bertiup dari arah Utara Barat Laut menciptakan musim hujan dengan
membawa banyak uap air dan hujan, di mana lebih dari 80 % dari curah hujan tahunan
turun pada periode ini. Kondisi iklim di Kota Semarang juga sangat dipengaruhi oleh
perubahan arah angin. Suhu minimum rata-rata yang diukur di Stasiun Klimatologi
Semarang menunjukkan kondisi yang selalu berubah dari 29,2ºC pada bulan Mei ke
27,6ºC pada bulan Agustus dan suhu maksimum rata-rata berubah dari 30,0 ºC ke 34,8
ºC. Kelembaban relatif bulanan rata-rata berubah-ubah dari maksimum 85,64% pada
bulan Februari ke minimum 66,93% pada bulan September. Kecepatan angin bulanan
rata-rata di Stasiun Klimatologi Semarang juga berubah-ubah dari 3,19 knot pada bulan
Januari sampai 1,68 knot pada bulan Desember. Lamanya penyinaran matahari yang
menunjukkan rasio sebenarnya sampai lamanya sinar matahari maksimum hari,
bervariasi dari 7,55 jam pada bulan Juli sampai 4,04 pada bulan Desember.
e. Penggunaan Lahan
Ditinjau berdasarkan pemetaan tutupan lahan sebagaimana tercantum dalam
revisi RTRW Kota Semarang menunjukkan bahwa penggunaan lahan terbesar di Kota
Semarang digunakan untuk perumahan dengan luasan sebesar 14.813,60 Ha atau 37,58
persen dari luas tutupan lahan yang mencapai 39.416,84 Ha. Penggunaan lahan terbesar
selanjutnya adalah lahan pertanian seluas 7.877,54 Ha atau sebesar 19,99 persen.
Sedangkan penggunaan lahan dengan proporsi paling kecil adalah lindung setempat
seluas 0,07 ha dan penggunaan lahan IPAL sebesar 0,41 ha.
Sumber : Dinas Penataan Ruang Kota Semarang, 2021
4. Demografi
a. Jumlah dan Persebaran Penduduk
Dalam konteks kependudukan, jumlah penduduk Kota Semarang selalu
meningkat dalam kurun tahun 2016 – 2020, ini ditunjukkan dengan ratarata laju
pertumbuhan penduduk sebesar 0,69% per tahun dan kepadatan penduduk yang
semakin menurun di tahun 2017 dan 2018, selanjutnya relatif stabil dengan laju sebesar
0,582% di tiga tahun terakhir. Namun demikian Kota Semarang merupakan wilayah
dengan laju pertumbuhan penduduk tertinggi se - Provinsi Jawa Tengah. Sebagai salah
satu kota besar di Indonesia, jumlah penduduk Kota Semarang tercatat sebanyak
1.685.909 jiwa pada tahun 2020 dengan kepadatan mencapai 4.511 jiwa/km2. Apabila
dirinci maka terdapat pertambahan sebanyak 11.551 jiwa dari tahun sebelumnya yang
tersebar di 16 kecamatan.
b. Komposisi Penduduk
Profil Penduduk jika dikelompokkan berdasarakn jenis kelamin, umur,
Pendidikan, pekerjaan, akan dapat memberi gambaran potensi sumber daya manusia
suatu wilayah dalam kegiatan produksi secara ekonomi dan sosial. Pada tahun 2020
komposisi penduduk Kota Semarang adalah sebagai berikut :
1) Sex Ratio : 98,16%
2) Usia Produktif atau penduduk usia kerja : 70,66%
3) Depedency Ratio : 41,52%
4) Tingkat Pengangguran Terbuka : 9,57% (98.001 penganggur)
5) Rata-rata Lama Sekolah : 10,53 tahun
6) Harapan Lama Sekolah : 15,52 tahun
Makna dari visi tersebut adalah Kota Semarang yang hebat akan menjadi semakin
hebat kedepannya. Terbukti bahwa Kota Semarang sebagai Kota Metropolitan telah dapat
menyelesaikan isu-isu strategis kota pada lima tahun terakhir, antara lain meningkatkan Laju
Pertumbuhan Ekonomi, meningkatkan kontribusi kategori-kategori yang terkait dengan
perdagangan dan jasa serta industri terhadap PDRB, meningkatkan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) dan Indeks Pembangunan Gender (IPG), meningkatkan nilai investasi,
menurunkan angka kemiskinan dan Tingkat Pengangguran Terbuka, mengatasi masalah rob
dan banjir, serta meningkatkan Indeks Reformasi Birokrasi. Tataran semakin hebat dapat
dimaknai bahwa dalam lima tahun ke depan, Kota Semarang akan siap menghadapi
tantangan global, problematika perkotaan yang lebih heterogen, tuntutan layanan publik
yang lebih tinggi serta tetap memperhatikan wawasan lingkungan. Untuk mencapai Kota
yang semakin hebat tersebut, Pemerintah Kota Semarang bersama masyarakat akan bahu-
membahu membangun kota dengan berlandaskan Pancasila dalam bingkai NKRI yang ber-
Bhineka Tunggal Ika. Sehingga, Kota Semarang menjadi daerah yang kondusif dan dapat
mendukung pengembangan ekonomi, sosial dan budaya di masyarakat yang akhirnya dapat
mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.
Untuk mewujudkan Visi “Terwujudnya Kota Semarang yang Semakin Hebat
Berlandaskan Pancasila Dalam Bingkai NKRI yang Ber-Bhineka Tunggal Ika”, dirumuskan
5 (lima) misi pembangunan daerah sebagai berikut:
Misi 1. Meningkatkan Kualitas dan Kapasitas Sumber Daya Manusia yang Unggul
dan Produktif untuk Mencapai Kesejahteraan dan Keadilan Sosial
Misi 2. Meningkatkan Potensi Ekonomi Lokal yang Berdaya Saing dan Stimulasi
Pembangunan Industri, Berlandaskan Riset dan Inovasi Berdasar Prinsip
Demokrasi Ekonomi Pancasila
1. ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2008 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan Perijinan
Terpadu Kota Semarang, Bappeda Kota Semarang mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan Kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang
perencanaan pembangunan daerah. Mendasarkan pada peraturan ini, Bappeda
melaksanakan urusan-urusan pemerintahan yang terkait dengan Perencanaan
pembangunan daerah, yaitu Urusan Wajib Penataan ruang, Urusan Wajib Perencanaan
Pembangunan, serta Urusan Wajib Statistik.
Pada tahun 2016 ditetapkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Semarang, dimana
disebutkan bahwa Bappeda merupakan Badan Daerah yang melaksanakan fungsi
penunjang perencanaan, penelitian dan pengembangan. Dengan diberlakukannya
peraturan tersebut, terjadi perubahan tugas dan fungsi Bappeda Kota Semarang, dimana
Bappeda tidak lagi melaksanakan Urusan Wajib Penataan Ruang dan Urusan Wajib
Statistik, serta Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan beralih menjadi Fungsi
Penunjang Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan. Selanjutnya ditetapkan Peraturan
Walikota Semarang Nomor 86 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota
Semarang; dimana disebutkan bahwa Bappeda mempunyai tugas membantu Walikota
dalam melaksanakan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan di bidang perencanaan,
penelitian dan pengembangan yang menjadi kewenangan daerah.
Dan untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bappeda
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan Bidang Perencanaan Pemerintahan, Sosial dan Budaya, Bidang
Perencanaan Perekonomian, Bidang Perencanaan Infrastuktur dan Pengembangan
Wilayah, Bidang Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, dan
Bidang Penelitian dan Pengembangan;
b. Perumusan rencana strategis sesuai dengan visi dan misi Walikota;
c. Pengkoordinasian tugas-tugas dalam rangka pelaksanaan program dan kegiatan
Kesekretariatan, Bidang Perencanaan Pemerintahan, Sosial dan Budaya, Bidang
Perencanaan Perekonomian, Bidang Perencanaan Infrastuktur dan Pengembangan
Wilayah, Bidang Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
dan Bidang Penelitian dan Pengembangan.
d. Penyelenggaran pembinaan bawahan dalam lingkup tanggung jawabnya;
e. Penyelenggaraan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai;
f. Penyelenggaraan kerjasama Bidang Perencanaan Pemerintahan, Sosial dan Budaya,
Bidang Perencanaan Perekonomian, Bidang Perencanaan Infrastuktur dan
Pengembangan Wilayah dan Bidang Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, dan Bidang Penelitian dan Pengembangan;
g. Penyelenggaraan kesekretariatan Bappeda;
h. Penyelenggaraan program dan kegiatan Bidang Perencanaan Pemerintahan, Sosial
dan Budaya, Bidang Perencanaan Perekonomian, Bidang Perencanaan Infrastuktur
dan Pengembangan Wilayah Bidang Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, dan Bidang Penelitian dan Pengembangan;
i. Penyelenggaraan penilaian kinerja pegawai;
j. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan Bidang Perencanaan
Pemerintahan, Sosial dan Budaya, Bidang Perencanaan Perekonomian, Bidang
Perencanaan Infrastuktur dan Pengembangan Wilayah, Bidang Perencanaan
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, dan Bidang Penelitian dan
Pengembangan;
k. Penyelenggaraan laporan pelaksanaan program dan kegiatan;
l. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan
fungsinya.
Selain perubahan pada tugas dan fungsi Bappeda Kota Semarang, juga terjadi
perubahan susunan organisasi beserta uraian tugas dari setiap unsur organisasi yaitu
sebagai berikut:
a. Kepala Badan Kepala Badan mempunyai tugas merumuskan kebijakan, rencana
strategis, memimpin, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan
serta mengevaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda Kota Semarang.
b. Sekretariat Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, yang mempunyai tugas
merencanakan, mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan, membina, mengawasi
dan mengendalikan serta mengevaluasi pelaksanaan tugas Kesekretariatan, Bidang
Perencanaan Pemerintahan, Sosial dan Budaya, Bidang Perencanaan Perekonomian,
Bidang Perencanaan Infrastuktur dan Pengembangan Wilayah, Bidang Perencanaan
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah dan Bidang Penelitian dan
Pengembangan.
Sekretariat terdiri atas :
1) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;
2) Sub Bagian Keuangan dan Aset;
3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
c. Bidang Perencanaan Pemerintahan, Sosial dan Budaya Bidang Perencanaan
Pemerintahan dan Sosial Budaya dipimpin oleh seorang kepala bidang, yang
mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan
mengendalikan serta mengevaluasi tugas Sub Bidang Perencanaan Pemerintah, Sub
Bidang Perencanaan Sosial, dan Sub Bidang Perencanaan Budaya. Bidang
Perencanaan Pemerintahan dan Sosial Budaya terdiri atas :
1) Sub Bidang Perencanaan Pemerintahan;
2) Sub Bidang Perencanaan Sosial;
3) Sub Bidang Perencanaan Budaya.
d. Bidang Perencanaan Perekonomian Bidang Perencanaan Perekonomian dipimpin
oleh seorang kepala bidang, yang memiliki tugas merencanakan, mengkoordinasikan,
membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi Sub Bidang
Perencanaan Dunia Usaha, Sub Bidang Perencanaan Ekonomi Produksi dan Sub
Bidang Perencanaan Ekonomi Makro. Bidang Perencanaan Perekonomian terdiri atas
:
1) Sub Bidang Perencanaan Dunia Usaha;
2) Sub Bidang Perencanaan Ekonomi Produksi;
3) Sub Bidang Perencanaan Ekonomi Makro.
e. Bidang Perencanaan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bidang Perencanaan
Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah dipimpin oleh seorang kepala bidang, yang
memiliki tugas merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan
mengendalikan serta mengevaluasi Sub Bidang Perencanaan Penataan Ruang,
Pertanahan dan Lingkungan Hidup, Sub Bidang Perencanaan Transportasi dan
Sumber Daya Air dan Sub Bidang Perencanaan Prasarana dan Sarana Perumahan dan
Pemukiman. Bidang Perencanaan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah terdiri
atas :
1) Sub Bidang Perencanaan Penataan Ruang, Pertanahan dan Lingkungan Hidup;
2) Sub Bidang Perencanaan Transportasi dan Sumber Daya Air;
3) Sub Bidang Perencanaan Prasarana dan Sarana Perumahan dan Permukiman.
f. Bidang Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Bidang
Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah dipimpin oleh
seorang kepala bidang, yang memiliki tugas merencanakan, mengkoordinasikan,
membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi Sub Bidang Penyusun
Rencana Pembangunan Daerah, Sub Bidang Pengendalian Rencana Pembangunan
Daerah, dan Sub Bidang Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah.
Bidang Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah terdiri atas:
1) Sub Bidang Penyusun Rencana Pembangunan Daerah;
2) Sub Bidang Pengendalian Rencana Pembangunan Daerah;
3) Sub Bidang Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah.
g. Bidang Penelitian dan Pengembangan Bidang Penelitian dan Pengembangan
dipimpin oleh seorang kepala bidang, yang memiliki tugas merencanakan,
mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi
Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Sosial Budaya dan Pemerintah, Sub
Bidang Penelitian dan Pengembangan Ekonomi, dan Sub Bidang Penelitian dan
Pengembangan Fisik Prasarana dan Lingkungan. Bidang Penelitian dan
Pengembangan terdiri atas :
1) Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Sosial Budaya dan Pemerintah;
2) Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Ekonomi;
3) Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Fisik Prasarana dan Lingkungan.
KEPALA
SEKRETARIS
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN
UMUM & PERENCANAAN KEUANGAN
KEPEGAWAIAN DAN EVALUASI DAN ASET
SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG
PERENCANAAN PERENCANAAN PERENCANAAN PENYUSUNAN PENELITIAN &
PEMERINTAHAN DUNIA USAHA PENATAAN RENCANA PENGEMBANGAN
RUANG SOAIL BUDAYA &
PEMBANGUANA
PERTANAHAN & PEMERINTAHAN
LH
N DAERAH
SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG
PERENCANAAN PERENCANAAN PERENCANAAN PENGENDALIAN PENELITIAN DAN
SOSIAL EKONOMI TRANSPORTASI RENCANA PENGEMBANGAN
EKONOMI
PRODUKSI & SUMBER PEMBANGUNAN
DAYA AIR DAERAH
SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG
PERENCANAAN PERENCANAAN PERENCANAAN PENGENDALIAN PENELITIAN DAN
BUDAYA EKONOMI PRASARANA & RENCANA PENGEMBANGAN
SARANA FISIK PRASARANA
MAKRO PEMBANGUNAN
PERUMAHAN & & LINGKUNGAN
DAERAH HIDUP
PERMUKIMAN
Gambar 1.1
Bagan Organisasi Bappeda Kota Semarang
2. PELAYANAN
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, Bappeda Kota Semarang merupakan
Badan Daerah yang melaksanakan fungsi penunjang di bidang perencanaan, penelitian
dan pengembangan. Dengan demikian, Bappeda Kota Semarang memiliki kewajiban
dalam melaksanakan kinerja pelayanan di bidang perencanaan, penelitian dan
pengembangan. Realisasi dari kinerja pelayanan tersebut diantaranya terlihat dari
pencapaian target kinerja yang tercantum dalam dokumen perencanaan Bappeda Kota
Semarang.
Pada dokumen Renstra Bappeda Kota Semarang Tahun 2010-2015 telah
ditetapkan sejumlah sasaran pelayanan Bappeda di bidang perencanaan, penelitian dan
pengembangan beserta target indikator kinerjanya, dimana pencapaiannya dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 2.1
Pencapaian Kinerja Pelayanan Bappeda Kota Semarang Tahun 2011-2015
Indikator Target Renstra Perangkat Daera Realisasi Renstra Perangkat Daerah Rasio Capaian
target
Kinerja
indikato
Sesuai Tugas Target Target
NO r
dan Fungsi NSPK SPM 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
kinerja
Perangkat
lainnya
Daearah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Sasaran:
Tersedianya
Dokumen
Perencanaan
Pembanguna
n RPJPD,
RPJMD, dan
RKPD
1
sebagai
bahan acuan
bagi
stakeholder
pembanguna
n Pemerintah
Kota
Semarang
Tersusunnya
RPJPD 100% 100% 100%
Tersusunnya
RPJMD 100% 100% 100%
Tersusunnya
RKPD 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Indikator target Target Renstra Perangkat Daera Realisasi Renstra Perangkat Daerah Rasio Capaian
Kinerja indikato
Target Target
NO Sesuai Tugas r
NSPK SPM 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
dan Fungsi kinerja
Perangkat lainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Sasaran :
Terciptanya
peran serta
dan
partisipasi
masyarakat
2 terhadap
proses
kesinambung
an
perencanaan
pembanguna
n
Terciptanya
Sarana
Sosialisasi
Perencanaan
Pembangunan
Kota 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 0% 100% 100% 100% 100% 0% 100%
Sasaran :
Terciptanya
tata ruang
wilayah yang
teratur
3
mengacu
pada
kebijakan &
aturan yang
berlaku
Indikator target Target Renstra Perangkat Daera Realisasi Renstra Perangkat Daerah Rasio Capaian
Kinerja indikato
Target Target
NO Sesuai Tugas r
NSPK SPM 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
dan Fungsi kinerja
Perangkat lainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kajian 1 1
tentang tata doku doku
ruang wilayah men men 100%
Sasaran :
Terciptanya
arah
pengembang
an kota
4
menuju
percepatan
pembanguna
n Kota
Semarang
Kajian
tentang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
permasalahan kegiat kegiat kegiat kegiat kegiat kegiat kegiat kegiat kegiat kegiat
kota besar an an an an an an an an an an 100% 100% 100% 100% 100%
Sasaran :
Terkoordina
sinya
perencanaan
5
prasarana
infrastruktur
wilayah Kota
Semarang
Kajian Bidang 3 2 3 2 1 3 2 3 2 1 100% 100% 100% 100% 100%
Infrastruktur doku doku doku doku doku doku doku doku doku doku
Indikator target Target Renstra Perangkat Daera Realisasi Renstra Perangkat Daerah Rasio Capaian
Kinerja indikato
Target Target
NO Sesuai Tugas r
NSPK SPM 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
dan Fungsi kinerja
Perangkat lainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
dan Lingk
Hidup men men men men men men men men men men
Tersedianya
kajian-kajian
dan
penelitian
sebagai
bahan
6
perumusan
kebijakan
perencanaan
pembanguna
n di berbagai
bidang;
Kajian bidang
Ekonomi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kajian bidang
Pemerintahan
dan Sosial
Budaya 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kualitas
kebijakan
perencanaan
7 berbasis
litbang yg
semakin
meningkat
Indikator target Target Renstra Perangkat Daera Realisasi Renstra Perangkat Daerah Rasio Capaian
Kinerja indikato
Target Target
NO Sesuai Tugas r
NSPK SPM 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
dan Fungsi kinerja
Perangkat lainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Peningkatan
Kuantitas 10 10 10 10 10 9 5 4 5 4
Litbang kajian kajian kajian kajian kajian kajian kajian kajian kajian kajian 90% 50% 40% 50% 40%
Semakin
berkembang
nya jejaring /
network
8
mengenai
penelitian &
pengembang
an
Pengembanga
n Program
Litbang
dengan 1 1
lembaga kegiat kegiat
Penelitian an an 100%
Ketersediaan
sarana dan
prasarana
fasilitas
pengelola
9
data dan
informasi
perencanaan
pembanguna
n daerah;
Indikator target Target Renstra Perangkat Daera Realisasi Renstra Perangkat Daerah Rasio Capaian
Kinerja indikato
Target Target
NO Sesuai Tugas r
NSPK SPM 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
dan Fungsi kinerja
Perangkat lainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Peningkatan
kualitas
informasi data 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Tersedianya
data dan
informasi
10 pelaksanaan
pembanguna
n secara
periodik;
Ketersediaan
fasilitas
informasi
untuk
perencanaan 80,00 82,50 82,50 90,00 95,00 80,00 82,50 82,50 90,00 95,00
pembangunan 100% 100% 100% 100% 100% % % % % % % % % % %
Terciptanya
koordinasi
internal
antar bagian
yang
11
semakin solid
sehingga
mampu
menunjang
kinerja;
Tersedianya
sarana adm & 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Indikator target Target Renstra Perangkat Daera Realisasi Renstra Perangkat Daerah Rasio Capaian
Kinerja indikato
Target Target
NO Sesuai Tugas r
NSPK SPM 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
dan Fungsi kinerja
Perangkat lainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
sarana
prasarana
perkantoran
sbg penunjang
kinerja
Meningkatny
a kualitas
SDM
perencana
pembanguna
12
n melalui
pendidikan
formal dan
teknis
fungsional;
Peningkatan
kualitas
aparatur
perencana 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Meningkatny
a efisiensi
dan
13 efektifitas
pengelolaan
keuangan di
Bappeda
Tersusunnya
Laporan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Indikator target Target Renstra Perangkat Daera Realisasi Renstra Perangkat Daerah Rasio Capaian
Kinerja indikato
Target Target
NO Sesuai Tugas r
NSPK SPM 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
dan Fungsi kinerja
Perangkat lainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pertanggungja
waban yang
berkaitan dg
keuangan
secara efisien
dan efektif
Sumber BAPPEDA Semarang
Disamping realisasi kinerja pelayanan sebagaimana ditetapkan pada dokumen
Renstra, realisasi kinerja pelayanan Bappeda dalam pelaksanaan fungsinya di bidang
perencanaan, penelitian dan pengembangan juga dapat dilihat dari beberapa aspek,
yaitu sebagaimana tersaji pada tabel-tabel dan diagram berikut.
Tabel 2.2
Ketersediaan Dokumen Perencanaan Bappeda Kota Semarang
Tahun 2011-20117
N TAHUN
URAIAN
O 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 Tersediany 2 2 2 2 2 2 2
a Dokumen dokume dokume dokume dokume dokume dokume dokume
RPJPD dan n n n n n n n
RPJMD
yang
ditetapkan
dengan
PERDA
secara tepat
waktu
2 Tersediany 2 2 2 2 2 3 3
a dokumen dokume dokume dokume dokume dokume dokume dokume
RKPD n n n n n n n
yang telah
ditetapkan
dengan
Perkada
tepat waktu
Sumber BAPPEDA Semarang
Tabel 2.3
Kesesuaian Program antara RPJMD dengan RKPD
serta antara RKPD dengan APBD Kota Semarang Tahun 2011 - 2017
N URAIAN TAHUN
O 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 Kesesuaian Program 81,48% 87,77% 88,51% 92,05% 89,69 99,63% 100%
di RPJMD dengan
Program di RKPD
tahunan
2 Kesesuaian Program 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
di RKPD tahunan
dengan Program
APBD Tahunan
Sumber BAPPEDA Semarang
30
% Keseuaian RKPD dengan RPJMD
99.63 100
88.51 92.05 89.69
81.48 87.77
Gambar 2.1
Kesesuaian Program antara RKPD dan RPJMD Kota Semarang
Tahun 2011-2017
31
Tabel 2.4
Persentase Usulan Musrenbang yang Diakomodir dalam RKPD Kota Semarang
Tahun 2014-1018
TAHUN RKPD
NO URAIAN
2014 2015 2016 2017 2018
1 Jumlah Usulan 7.616 3.448 5.985 4.895 4567
usulan usulan usulan usulan usulan
2 Usulan Yang 1.364 3.142 4.113 3.447 3.390
Terakomodi usulan usulan usulan usulan usulan
3 Persentase Usulan 17,91% 91,13% 68,72% 70,42% 74,23%
Yang Terakomodir
Sumber BAPPEDA Semarang
17.91
Tabel 2.5
Jumlah Penelitian Yang Dilaksanakan Bidang Penelitian dan Pengembangan
BAPPEDA Kota Semarang Tahun 2011 - 2017
N URAIAN TAHUN
O 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 Jumlah 9 5 4 5 4 5 5
Penelitian penelitia penelitia penelitia penelitia penelitia penelitia penelitia
yang n n n n n n n
dilaksanaka
n oleh
Bidang
Litbang
Bappeda
Sumber BAPPEDA Semarang
34
Tabel 2.6
Realisasi Indikator Kinerja Daerah Kota Semarang
Tahun 2011-2017
35
N Indikator Kinerja Tahun
Satuan
O Makro Daerah 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
dengan
perdagangan dan
jasa terhadap
PDRB
Kontribusi Kategori
Industri Pengolahan % 25,49 26,7 27,15 27,24 28,05 27,46 27,55
6 terhadap PDRB
Fokus
Kesejahteraan
Sosial
Indeks
Pembangunan poin 77,58 78,04 78,68 79,24 80,23 81,19 82,01
7 Manusia (IPM)
a. Pengeluaran
PPP-Ribu
Perkapita 12.271 12.488 12.714 12.802 13.589 13.909 14.334
(Rp)
disesuaikan
b. Angka Harapan
Tahun 77,17 77,18 77,18 77,18 77,2 77,21 77,21
Hidup
c. Rata-ratat Lama
Tahun 9,8 9,92 10,06 10,19 10,2 10,49 10,5
Sekolah
d. Harapan Lama Tahun 13,26 13,37 13,66 13,97 14,33 14,7 15,2
36
N Indikator Kinerja Tahun
Satuan
O Makro Daerah 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sekolah
8 Angka Kemiskinan % 5,68 5,13 5,25 5,04 4,97 4,85 4,62
Tingkat
Pengangguran % 7,65 6,01 6,02 7,76 5,77 5,48 6,61
9 Terbuka
Tingkat Partisipasi
% 69,24 67,84 67,1 68,43 66,96 67,8 69,87
10 Angkatan Kerja
Indeks Kepuasan
Angka Indeks 75,64 78 83,25
11 Masyarakat
Opini/
WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
12 Opini BPK Predikat
Penduduk yang
Berusia >15 Tahun
% 99,95 99,91 99,96 99,97 99,96 99,92 99,96
Melek Huruf (tidak
13 buta aksara)
ASPEK DAYA
SAING
Kemampuan
Ekonomi Daerah
1 PDRB per Kapita Ribu (RP) 78.892,91 85.828,01 91.737,61
37
N Indikator Kinerja Tahun
Satuan
O Makro Daerah 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berlaku
893.742.49 1.010.830.65 1.026.710.67 1.168.710.18 1.155.342.96 1.218.036.90 1.826.171.39
USS
2 Nilai Ekspor 0 8 0 2 7 1 3
Sumber Daya
Manusia
Rasio
Ketergantunagn % 39,29 39,65 39,72 39,77 39,8 39,77 38,33
3 Penduduk
Sumber BAPPEDA Semarang
38
Pada Aspek Kesejahteraan Masyarakat dengan Fokus Kesejahteraan dan
Pemerataan Ekonomi, dalam kurun waktu tahun 2011-2017 sebagian besar indicator
menunjukkan realisasi yang fluktuatif. Untuk indikator Laju Pertumbuhan Penduduk,
Kontribusi Kategori-kategori yang Terkait dengan Perdagangan dan Jasa terhadap PDRB,
Kontribusi Kategori Industri Pengolahan terhadap PDRB, serta Indeks Gini menunjukkan
kondisi yang semakin membaik. Namun untuk indikator Laju Pertumbuhan Ekonomi dan
Laju Inflasi menunjukkan kondisi yang kurang baik pada tahun 2017.
Masih pada Aspek Kesejahteraan Masyarakat dengan Fokus Kesejahteraan
Sosial, indikator Indeks Pembangunan Manusia dan Indeks Kepuasan Masyarakat terus
menunjukkan peningkatan. Untuk indikator Angka Kemiskinan, Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja serta Opini BPK, meskipun memiliki realisasi yang fluktuatif tapi
menunjukkan kondisi yang semakin membaik. Namun untuk indikator Tingkat
Pengangguran Terbuka serta Penduduk yang Berusia > 15 Tahun Melek Huruf
menunjukkan kondisi yang kurang baik pada tahun 2017.
Adapun pada Aspek Daya Saing dengan Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah,
baik indikator PDRB per Kapita Berlaku maupun Nilai Ekspor terus menunjukkan
peningkatan. Begitu pula pada Fokus Sumber Daya Manusia, yaitu indikator Rasio
Ketergantungan Penduduk menunjukan kondisi yang membaik di tahun 2017.
Adapun Tujuan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Semarang untuk
periode 2016-2021:
“Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Daerah yang Berkualitas
dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Kota Semarang”
Dengan indikator “Persentase capaian indicator tujuan pembangunan pada RPJMD Kota
Semarang”.
39
Sedangkan Sasaran Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Semarang
adalah
“Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Daerah yang Berkualitas didukung
Penelitian dan Pengembangan”
40
BAB III
LESSON LEARNT
A. ASPEK KEPEMIMPINAN
Hasil Identifikasi best practice Kegiatan sebagai Implementasi Program (lesson learnt dari
best practice) berupa Produk, Jasa, Administrasi, Nilai-nilai:
Dari pemaparan program kegiatan yang ada di Bappeda Kota Semarang dapat diidentifikasi
best practice sebagai berikut :
a. Produk
1) Kampung Tematik (Kampung Siaga Candi Hebat)
2) Urban Farming
b. Jasa
1) IJus Melon (Ijin Usaha Mikro Melalui On-Line)
2) Kredit Wibawa (Wirausaha Bangkit Jadi Jawara)
3) SAN PIISAN (Sayangi, Dampingi Ibu dan Anak Kota Semarang)
c. Administrasi
1) Perencanaan Pembangunan Daerah (PPD)
2) Pengelolaan Keuangan Daerah WTP
d. Nilai-nilai
1) Kepemimpinan Tranformasional dan Leadership
2) Meningkatkan Standar Kinerja Pelayanan
3) Menjalin Komunikasi Efektif
41
h. Anugerah Layanan Investasi Tahun 2021
i. Pembina Pelayanan Publik Kategori “Pelayanan Prima” Tahun 2021
j. Pelayanan Publik Terbaik Kategori “A” Prima
k. Rating Kota Cerdas Indonesia Dan Rating Transformasi Digital Indonesia 2021
l. Piagam Penghargaan Smart City Tahun 2021
m. Anugerah Parahita Ekapraya
B. Best Practice Yang Dapat Diadopsi dan Diadaptasi Sesuai Dengan Aksi Perubahan
(berupa Produk, Jasa, Administrasi, Nilai-nilai):
Dari beberapa best practice yang disampaikan oleh narasumber, kelompok kami menarik
kesimpulan best practice yang dapat diadopsi dan diadaptasi sebagai berikut :
1. Administrasi
a. Penghargaann Pembangunan Daerah (PPD)
Kota Semarang meraih penghargaan PPD sebanyak 3 kali pada tahun 2019,
2020 dan 2021 sehingga dapat diadopsi upaya-upaya yang dilakukan
sehingga dapat meraih penghargaan tersebut. Upaya-upaya tersebut antara
lain :
1) Menyusun dokumen perencanaan yang informatif
2) Menyajikan inovasi-inovasi daerah
3) Pemaparan yang menarik dan informatif.
b. Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
Kota Semarang meraih pengahragaan atas laporan pengelolaan keuangan
daerah WTP sudah lima kali berturut-turut mulai Tahun 2016, 2017, 2018,
2019 dan 2020.
2. Nilai-nilai
a. Kepemimpinan Tranformasional dan Leadership yang kuat untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik. Leadership yang kuat sangat
diperlukan dalam melakukan aksi perubahan. Kepemimpinan akan menjadi
perilaku panutan dalam melaksanakan Program Inovasi di lapangan.
42
b. Meningkatkan Standar Kinerja Pelayanan. Goal dari semua program adalah
meningkatkan kinerja, dalam Aksi Perubahan yang kami susun tujuan
akhirnya yaitu adanya standar pembiayaan pembangunan
c. Menjalin Komunikasi Efektif dengan para Stakeholders untuk jejaring kerja
dalam bentuk kolaborasi dalam perencanaan pembangunan, pelaksanaan,
pengendalian dan evaluasi serta komunikasi efektif dengan stake holder
terkait, sangat diperlukan sehingga program dapat berjalan lancar dan
berkesinambungan
Gambar 3.1
Peta Strategis Kinerja Organisasi BAPPEDA Kota Semarang
43
D. ASPEK PELAYANAN PUBLIK
Berkaitan dengan pelayanan publik Kota Semarang sudah melaksanakan semua pelayanan
baik yang berkaitan dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang merupakan
implementasi pelayanan pada urusan pemerintahan wajib pelayanan dasar, maupun pelayana
lainnya secara efektif dan efisien. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya penghargaan dalam
hal pelayanan begitu juga dalam hal inovasi daerah.
44
BAB IV
PENUTUP
45
B. Rekomendasi/Tindak Lanjut
Hal-hal yang dapat ditindaklanjuti di Kota Madiun dalam upaya pengentasan
kemiskinan yaitu :
1. Untuk menterjemahkan komitmen pimpinan daerah dalam upaya inovasi daerah perlu
dilakukan rencana inovasi sudah dimasukkan ke dalam dokumen perencanaan, masuk
ke dalam dokumen pelaksanaan pembangunan, sehingga akan memberikan rancangan
kebijakan yang secara terstruktur dapat diterjemahkan dan ditindaklanjuti,
2. Pelibatan stakeholder, privat, akademisi, perangkat daerah, kecamatan dan kelurahan
serta masyarakat luas dalam pembangunan utamanya upaya peningkatan inovasi daerah
diwujudkan dengan terstruktur mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan
evaluasi serta pelaporan (strategi inovasi daerah),
3. Pemilihan tools yang tepat dalam hal ini sistem informasi yang bertumbuh sehingga
mampu menjawab dinamisme tantangan dan kebutuhan yang berkembang di
masyarakat,
4. Kebijakan untuk menggunakan produk lokal dalam pengelolaan anggaran belanja
daerah ataupun budaya lokal dalam kegiatan penyelenggaraan pemerintahan,
5. Setiap Perangkat daerah dipacu untuk meningkatkan pelayanan public yang salah satu
indikatornya dengan survey kepuasan masyarakat.
Tim Penyusun/Kelompok II :
1. ELITA MARDIANI, SKM, M.Kes 1.
4. ERNA PURWITASARI,S.Sos, MM 4.
46
6. ASMIASRI, S.Sos, MM 6.
Mengetahui,
Pembimbing Stula
47