OLEH :
LEMBAR PERSETUJUAN
PESERTA :
Dr. JULIANTINA MULUS RAHAJU, M.KM
NOSIS : 202109061410
COACH MENTOR
1. ……………………………………………………………………………….
2. ………………………………………………………………………………..
3. ………………………………………………………………………………..
4. ………………………………………………………………………………..
ii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
iii
KATA PENGANTAR
Laporan Aksi Perubahan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
Perubahan ini.
iv
2. Pembina TK 1 Dr. Dra. KRISTIANA LUSIATI, selaku Pembimbing /
periode berikutnya.
v
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan…………………………………… i
Lembar Penjelasan Coach…………………………… ii
Lembar Penjelasan Mentor…………………………… iii
Kata Pengantar………………………………………… iv
Daftar Isi………………………………………………… v
Daftar Tabel……………………………………………. vi
Daftar Gambar………………………………………… viii
1 PENDAHULUAN
a. Latar belakang………………………...... 1
b. Identifikasi Masalah…………………….. 3
c. Tujuan……………………………………. 5
d. Manfaat………………………………….. 6
e. Ruang Lingkup…………………………. 7
2 Inovasi dan Output Rencana Aksi……………. 7
3 Tata Kelola Sumber Daya…………………….. 8
a. Pengorganisasian SDM…………………… 8
b. Penganggaran……………………………… 10
c. Sarana dan Prasarana……………………. 10
d. Metode……………………………………… 10
4 Stakeholder……………………………………. 10
a. Identifikasi…………………………………. 10
b. Peta Jejaring Kerja……………………….. 16
c. Kuadran Stakeholder…………………….. 17
5 Pentahapan Rencana Aksi………………….. 18
6 Manajemen Risiko…………………………… 20
a. Potensi Risiko……………………………. 20
b. Risiko……………………………………… 20
c. Strategi Penanggulangan Resiko…....... 20
7 Penutup………………………………………. 21
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
.
4.1 Peta Jejaring Kerja Rancangan Aksi Perubahan….. 17
4.2 Kuadran Stakeholder…………………………………. 18
vii
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN
1. PENDAHULUAN
a. LATAR BELAKANG
Kepala Dinas
Kesehatan
Sekretaris Dinas
UPT
2
Dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi Bidang Pelayanan
Kesehatan, membawahkan :
a. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar
b. Seksi Pelayanan Kesehatan Pengembangan.
c. Seksi Jaminan dan Operasional Pelayanan Kesehatan.
Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang kepala seksi dan
membawahkan beberapa staff pelaksana serta staff fungsional. Dalam
era kepemimpinan transformasional diperlukan keterampilan melakukan
komunikasi efektif baik secara vertical, horizontal maupun diagonal.
Diperlukan juga pemimpin yang mampu berkolaborasi maupun
berkoordinasi dengan baik dengan semua jejaring kerja dan jaringan
kerja bidang tugasnya.
3
memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4
kali dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah kurun waktu
1 tahun. Untuk cakupan K4 tahun 2020 di Indonesia sebesar 84,6%
sedangkan untuk tingkat provinsi Jawa barat sebesar 96,0%, di Kota
Cirebon sebesar 91, 14%
INTERNAL EKSTERNAL
5
(RSBM) medis pada ibu melayani pasien
hamil sering dengan optimal.
terlambat
c) TUJUAN
6
Rencana Aksi Perubahan ini disusun sebagai persyaratan tugas
akhir Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) dan memiliki tujuan
antara lain :
Tujuan Off Campus
1) Tersedianya komitmen internal dibuktikan dengan adanya SK Tim
Efektif
2) Memberikan pemahaman perubahan informasi kesehatan ibu hamil
secara manual menjadi digital kepada Stakeholder internal & eksternal
melalui kegiatan sosialisasi LADIS.
3) Penandatanganan Komitmen Bersama Peningkatan Kinerja
Kesehatan Ibu dan Anak Melalui Layanan Digital Informasi RSBM
(LADIS ) Kota Cirebon.
4) Tersedianya persetujuan dan dukungan dari Sekretaris daerah,
Kepala Dinas Kesehatan serta stakeholders lainnya dibuktikan
dengan Surat Keterangan Dukungan dan Persetujuan tentang
pelaksanaan.
d). MANFAAT
1) Manfaat Internal Bagi Dinas Kesehatan Kota Cirebon
a) Meningkatnya kinerja Bidang Pelayanan Kesehatan melalui
layanan digital informasi Kesehatan Ibu dan Anak.
b) Meningkatnya kinerja RSBM Kota Cirebon dengan tersedianya
data based ibu hamil, ibu hamil risiko tinggi dan ibu hamil yang
memiliki potensi besar untuk terjadinya kematian secara real-
time.
7
c) Terlaksananya penanganan dan penanggulangan medis pada
ibu hamil atau ibu bersalin dengan cepat, tepat dan sesuai
dengan standar pelayanan Kesehatan.
2) Manfaat Eksternal
a) Meningkatnya kolaborasi dan koordinasi antar Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) yang menjadi pemangku
kepentingan dan masyarakat serta organisasi profesi dalam
upaya Kesehatan Ibu dan Anak di Kota Cirebon.
b) Terwujudnya Layanan Digital Informasi RSBM secara real-
time yang diharapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat luas khususnya bagi peningkatan kinerja
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
c) Menurunnya kesakitan serta kematian ibu dan anak di Kota
Cirebon.
b) OUTPUT
1) Layanan Digital Informasi RSBM (LADIS) Kota Cirebon
8
2) Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang LADIS
3) Laporan pelaksanaan sosialisasi
4) Laporan Implementasi LADIS
5) Laporan monitoring dan Evaluasi
3. TATA KELOLA SUMBER DAYA
a. PENGORGANISASIAN SUMBER DAYA MANUSIA
TIM EFEKTIF
.
Gambar 3.1. Bagan Pengorganisasian SDM pada Rancangan Aksi
Perubahan
KETERANGAN :
9
2) Mentor : Dr. EDY SUGIARTO, Mkes. ( Kepala Dinas Kesehatan
Kota Cirebon)
a) Kepala Dinas Kesehatan selaku atasan langsung dapat
memberikan bimbingan dan arahan kepada Action Leader
b) Memberikan solusi mengenai kendala yang dihadapi selama
Rencana Aksi Perubahan berlangsung
5) Tim Efektif:
a) Memberikan informasi kepada Action Leader dalam rangka
proses berlangsungnya pelaksanaan Rencana Aksi
Perubahan;
10
b) Membantu Action Leader dalam tahap perencanaan,
pelaksanaan dan monitoring evaluasi kegiatan Aksi
Perubahan.
b. PENGANGGARAN
Anggaran yang digunakan dalam kegiatan Aksi Perubahan ini
bersumber dari swadaya Action Leader.
c. SARANA PRASARANA
Sarana Prasarana yang digunakan untuk mendukung Aksi
Perubahan ini adalah sebagai berikut :
1) 1 buah pc computer
2) 1 buah Laptop
3) 1 buah printer
4) 1 buah smartphone untuk dokumentasi dan komunikasi
5) ATK (Kertas, Tinta, spidol, ballpoint, Flasdisk)
6) Server
7) Jaringan Internet
d. METODE
Metode yang digunakan dalam kegiatan Aksi Perubahan ini antara
action leader dengan Stakeholder Internal maupun eksternal adalah
komunikasi yang dapat berupa :
1) Komunikasi Persuasive
2) Komunikasi Informatif
3) Komunikasi Instruksif
4. STAKEHOLDER
a. IDENTIFIKASI STAKEHOLDER
11
1) Stakeholder Internal yang terkait dalam rencana aksi perubahan ini
antara lain Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Kepala Dinas Kesehatan
Kota Cirebon, Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar, Kepala
Seksi Pelayanan Kesehatan Pengembangan, Kepala Seksi Jaminan
dan Operasional Kesehatan, Pejabat Fungsional KIA, Programmer
Komputer, dan Operator Komputer.
A STAKEHOLDER INTERNAL
1 Sekretaris Daerah merupakan Sangat Sangat 9
Mendukung Tinggi
pimpinan tertinggi ASN di (Promoters)
Pemerintah Daerah Kota +++
12
selama Rencana Aksi
Perubahan berlangsung
3 Kepala Seksi Pelayanan Sangat Tinggi 7
Mendukung
Kesehatan Dasar yang (Defenders)
+++
mendukung penuh dan masuk
sebagai Tim Efektif selaku
Tim Teknis yang membantu
Rencana Aksi Perubahan
4 Kepala Seksi Pelayanan Sangat Tinggi 7
Mendukung
Kesehatan Pengembangan (Defenders)
yang mendukung penuh dan +++
13
Mendukung Tinggi
(Latens)
+++
3 Organisasi Profesi Mendukung Tinggi 7
(Latens)
POGI,IDAI , IBI ++
3 Direktur RS Mendukung Tinggi 7
(Latens)
++
4 Kader Warga Siaga Mendukung Tinggi 7
(Apathetics)
++
5 Lurah Netral Rendah 2
(Apathetics)
+
6 Masyarakat Netral Rendah 2
(Apathetics)
+
14
JENIS STRATEGI
KELOMPOK STAKEHOLDERS
TIM STAKEHOLDERS KOMUNIKASI
NO STAKEHOLDERS
EFEKTIF PRIM SEKUN UTA PROMOT DEFEND LATEN APATETH
ER DER MA ERS ERS S ICS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. STAKEHOLDER INTERNAL
1. Sekretaris Daerah √ +++ (9) Manage Closely (MC)
2. Kepala Dinas Kesehatan Kota √ +++ (9) Manage Closely (MC)
Cirebon
3. Kepala Seksi Pelayanan √ √ +++ (7) Keep Informed (KI)
Kesehatan
4. Kepala Seksi Pelayanan √ √ +++ (7) Keep Informed (KI)
Kesehatan Pengembangan
5. Kepala Seksi Jaminan dan √ √ +++ (7) Keep Informed (KI)
Operasional Kesehatan
15
1. DKIS √ +++ (9) Keep Statisfied (KS)
2. Kepala UPT Puskesmas √ ++ (7) Keep Statisfied (KS)
3. Direktur RS √ ++ (7) Keep Statisfied (KS)
4 Organisasi Profesi POGI,IDAI, IBI √ ++(7) Keep Statisfied (KS)
5. Lurah √ ++ (3) Minimal Effort (ME)
6. Masyarakat dan Kader Warga √ ++ (3) Minimal Effort (ME)
Siaga
16
b. PETA JEJARING KERJA
SPONSOR
SEKDA
PUSKESMAS
MENTOR
RUMAH
KADINKES
SAKIT
DISKOMINFO
KASEKSI YANDAS
KASEKSI JAMINAN
MASYARAKAT KESEHATAN
KADER WARGA
SIAGA
TIM TIM TIM TEKNIS
ADMINISTRASI PENDUKUNG IT
LURAH
17
Sosialisasi
Perintah dan Informasi
c. KUADRAN STAKEHOLDER
High Interest
PROJECT
LEADER
APATHETICS DEFENDERS
Low Influence, Low Interest ( -/- ) Low Influence, High Interest ( -/+ )
Lurah Kepala Seksi Pelayanan
Kader Warga Siaga Kesehatan
Masyarakat Kota Cirebon Kepala Seksi Pelayanan
Kesehatan Pengembangan
Kepala Seksi JAminan &
Operasional Kesehatan
Pejabat Fungsional KIA
Programmer Non ASN
Operator Non ASN
Keterangan :
Promoters : Stakeholders pada kuadran ini merupakan stakeholders yang
mempunyai kepentingan besar terhadap aksi perubahan dan juga
memiliki pengaruh atau kekuatan yang tinggi untuk membantu
membuat aksi perubahan tersebut berhasil. Metode komunikasi
yang dilakukan pada kelompok ini lebih banyak dilakukan secara
18
tatap muka langsung, selalu mendengarkan mereka dan menjalin
komunikasi dengan baik serta menjaga agar mereka tetap
mengikuti perkembangan issue aksi perubahan. Komunikasi yang
dibangun bersama stakeholder ini adalah Manage Closely (MC)
Defenders : Stakeholders pada kuadran ini adalah stakeholders yang memiliki
kepentingan besar untuk kegiatan tersebut berjalan, akan tetapi
pengaruh/kekuatannya kecil untuk mempengaruhi aksi
perubahan. Metode komunikasi yang dilakukan adalah dengan
merencanakan apa yang akan dikomunikasikan dan
melaksanakan rapat kecil terkait peran apa yang diharapkan dari
mereka. Komunikasi yang dibangun bersama stakeholder ini
adalah Keep Informed (KI)
Latents : Stakeholders pada kuadran ini merupakan stakeholders yang
tidak mempunyai kepentingan khusus dalam aksi perubahan,
tetapi mempunyai pengaruh/kekuatan besar untuk mempengaruhi
aksi perubahan jika mereka tertarik pada aksi perubahan
tersebut. Metode komunikasi yang dilakukan adalah
menggunakan media diskusi dalam memperoleh masukan
tentang aksi perubahan, serta memastikan dukungan dari
mereka. Komunikasi yang dibangun bersama stakeholder ini
adalah Keep Satisfied (KI)
Apathetics : Stakeholders pada kuadran ini memiliki tingkat kepentingan dan
pengaruh mendukung aksi perubahannya sangat rendah.
Komunikasi yang dibangun bersama stakeholder ini adalah
Minimal Effort (ME).
19
perubahan yang akan
dilaksanakan;
b. Pengumpulan bahan dan data 12 s.d. 13 Surat Permohonan
yang diperlukan untuk aksi Oktober 2021 Pemanfaatan Data
perubahan. Surat-surat
pendukung lainnya
Dokumentasi foto
pengumpulan data
c. Menyusun rencana kegiatan 13 s.d. 15 Dokumentasi
20
Sistem Layanan Digital Layanan Digital
d. Integrasi LADIS kedalam Aplikasi yang
SIstem Informasi Pemerintah terintegrasi
Kota Cirebon melalui
DISKOMINFO
e. Melaksanakan sosialisasi Laporan dan
aksi perubahan dokumentasi
kegiatan
f. Uji coba dan implementasi Laporan dan
aksi dokumentasi
perubahan kegiatan
Tabel 5.1. Pentahapan Rancangan Aksi Perubahan
6. MANAJEMEN RISIKO
Dalam melaksanakan Rencana Aksi Perubahan tidak terlepas dari risiko
yang akan dihadapi seperti Manajemen Resiko sebagai berikut :
a. Potensi Masalah
1) Padatnya kegiatan mengakibatkan aksi perubahan yang direncanakan
tidak dapat terlaksana secara optimal;
2) Terbatasnya waktu penyusunan aksi perubahan dikarenakan terbentur
dengan rutinitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.
b. Risiko
Resiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan aksi perubahan :
1) Aksi perubahan ada kemungkinan tidak sesuai jadwal yang telah
ditentukan karena rutinitas pekerjaan yang banyak;
2) Hasil aksi perubahan tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakan,
karena banyak aktifitas lain yang dikerjakan oleh pejabat pelaksana
teknis kegiatan;
3) Administrasi dan dokumentasi output kegiatan tidak lengkap;
4) Keterbatasan sumber daya pelaksanaan kegiatan;
5) Kegiatan berpotensi terhambat karena pemberlakuan pembatasan
kegiatan masyarakat terkait pandemi covid-19.
21
1) Mengadakan pertemuan rutin dengan tim efektif untuk memberikan
pemahaman tentang pentingnya pelaksanaan aksi perubahan untuk
tercapainya peningkatan pelaporan kegiatan yang lebih optimal dan
tepat waktu;
2) Menyusun penjadwalan yang optimal serta mengaktifkan semua tim
kerja secara maksimal dalam pelaporan kegiatan;
3) Menjalin hubungan baik melalui komunikasi efektif serta membangun
komitmen bersama yang kuat untuk mencapai pelaporan kegiatan yang
lebih optimal serta tepat waktu;
4) Melakukan koordinasi dan komunikasi secara intens dengan semua
stakeholder baik internal maupun eksternal.
7. PENUTUP
Demikian Rencana Aksi Perubahan dengan tema Peningkatan Kinerja
Kesehatan Ibu dan Anak melalui Layanan Digital Informasi RSBM (LADIS)
ini saya sampaikan untuk menjadi bahan pertimbangan selanjutnya. Rancangan
Aksi Perubahan (RAP) ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kelemahannya. Action Leader sangat mengharapkan kritik dan saran dari
Mentor, Coach, dan Penguji demi perbaikan Rancangan Aksi Perubahan ini.
22
23