Anda di halaman 1dari 4

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN

KAMPUS 2 RS. CIREMAI


Jalan Kesambi No.237 Drajat Kota Cirebon
SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER
S1 KEPERAWATAN
FM-PM-08.2/10-06/R0

Mata Kuliah : Komunikasi dalam Keperawatan Mahasiswa


Dosen Pengampu : Ns. Reni Fatmawati., S.Kep Nama : Tikah Dhiya Aprillia
Semester : I (Satu) NIM : CKX0210022

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan uraian yang tepat !


1. Jelaskan pengertian dari komunikasi !
Jawab : Komunikasi merupakan hubungan antara dua orang atau lebih yang
dilakukan untuk bertukar informasi (pesan/berita). Seorang yang membawa
informasi disebut komunikator sedangkan sebagai penerima informasi disebut
komunikan sehinga pesan yang dimaksud komunikator dapat dipahami.

2. Jelaskan pengertian dari komunikasi terapeutik !


Jawab: Komunikasi terapeutik merupakan hubungan yang sangat bermakna antara
pasien dan penolong profesional dengan pendekatan berpusat pada pasien.
Komunikasi yang direncanakan dan dilakukan untuk membantu penyembuhan atau
pemulihan pasien.

3. Sebut dan jelaskan apa saja tujuan dari komunikasi !


Jawab :
a. Menyampaikan ide atau informasi atau berita
b. Mempengaruhi orang lain
c. Mengubah perilaku orang lain
d. Memberikan pendidikan
e. Memahami ide orang lain (sudut pandang komunikan)

4. Sebutkan apa saja perbedaan dari komunikasi terapeutik dengan komunikasi sosial!
Jawaban : Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang sudah terencana
atau terjadwal antara tenaga profesional (perawat/tenaga medis lain), lebih akrab
dengan pasien bertujuan untuk kesembuhan pasien yang membutuhkan bantuan,
serta aktif mendengarkan dan memberi respon kepada pasien dengan cara
menunjukan sikap. Sedangkan komunikasi sosial merupakan komunikasi yang
terjadi setiap hari dalam pergaulan atau lingkungan kerja, komunikasi ini bersifat
dangkal karena tidak mempunyai tujuan, pembicara tidak fokus tertentu dan dapat
direncakan maupun tidak direncanakan.

5. Sebutkan dan jelaskan setiap fase yang ada dalam komunikasi terapeutik disertai
dengan contohnya !
Jawab :
a. Fase Pre-Interaksi : Melakukan persiapan dengan membaca status klien.
Perawat tidak memiliki prasangka buruk pada klien karena akan menghambat
dalam membina hubungan saling percaya. Perawat tidak boleh memaksa klien
jika klien belum siap dan memberikan kesempatan kapan klien sanggup.
Mengatur posisi duduk dan teknik yang akan digunakan harus dipersiapkan
untuk memeperlancar wawancara.

b. Fase Orientasi : Dilaksanakan pada awal pertemuan, pertemuan kedua dan


seterusnya. Pertama-tama perawat dalam mengawali wawancara dengan
memperkenalkan diri : nama, status, tujuan wawancara, waktu yang diperlukan
dan faktor-faktor yang menjadi pokok pembicaraan. Diharapkan klien berperan
serta dengan penuh dalam kontrak.
Contoh komunikasi :
 Salam : “Assalamu’alaikum/selamat pagi/siang/sore/malam” atau sesuai
dengan latar belakang sosial budaya spiritual pasien, disertai dengan
mengulurkan tangan untuk jabatan tangan.
 Memperkenalkan Diri perawat :
“Nama saya Tikah Dhiya, saya senang dipanggil Tikah”..
 Menanyakan nama pasien
“Nama bapak/Bpk/Ibu/saudara siapa? senang panggil apa?” (Misalkan pasien
senang dipanggil Lela)
 Mengevaluasi Kondisi pasien
“Bagaimana perasaan Lela saat ini? Atau, apa keluhan Lela?”
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang ...” (sesuaikan dengan
keluhan atau perasaan pasien saat ini. Jika pasien tampak ragu perawat dapat
menambahkan): “Berapa lama kita bercakap-cakap, bagaimana kalau kita
bercakap-cakap … menit”
“Di mana kita akan bercakap-cakap, bgmn kalau kita bercakap-cakap di ….”

c. Isi / tahap
a. Fokus wawancara adalah klien
b. Mendengarkan dengan penuh perhatian.
c. Menanyakan keluhan yang paling dirasakan oleh klien
d. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh klien
e. Gunakan pertanyaan terbuka dan tertutup tepat pada waktunya
f. Bila perlu diam, untuk memberikan kesempatan kepada klien untuk
mengungkapkan perasaannya
g. Jika situasi memungkinkan kita dapat memberikan sentuhan terapeutik,
yang bertujuan untuk memberikan dorongan spiritual, merasa diperhatikan.

Contoh : Komunikasi untuk tindakan melatih mengontrol halusinasi

 Ada beberapa cara untuk mencegah suara-suara agar tidak mengganggu Lela.
Salah satu adalah menghardik atau tidak memperdulikan suara-suara itu,
caranya katakan: “pergi, jangan ganggu saya, saya tidak mau dengar”.
 Coba Lela lakukan. (Jika pasien dapat melakukan berikan pujian). “Bagus,
Lela sudah dapat melakukannya. Coba ulangi lagi!”
 “Bagus sekali!”

d. Terminasi
Perawat mempersiapkan untuk penutupan wawancara. Untuk itu klien harus
mengetahui kapan wawancara akan berakhir dan tujuan dari wawancara pada
awal perkenalan, sehingga diharapkan pada akhir wawancara perawat dan klien
mampu menilai keberhasilan dan dapat mengambil kesimpulan bersama.
Contoh :
 Bagaimana kalau mulai saat ini Lela coba …. (sesuai apa yg hrs klien lakukan)
 Saya akan terus mengobservasi keadaan Lela setelah dilakukan tindakan tadi.

6. Sebutkan apa saja akibat apabila kita menunjukan sikap yang ingkongruen !
Jawab :
a. Tidak percaya kpd perawat
b. Curiga
c. Hubungan menjadi renggang
d. Informasi yg berharga hilang
e. Menerima pesan yg berbeda
f. Bingung
g. Mungkin hanya percaya pada pesan nonverbal
h. Mempertanyakan kredibilitas perawat

7. Sebutkan dan jelaskan hambatan dalam berkomunikasi efektif !


Jawab :
a. Kurangnya kesadaran diri : sikap, nilai-nilai, kepercayaan, perasaan, perilaku
b. Kurangnya pelatihan ketrampilan interpersonal yg sistematik
c. Kurangnya kerangka konseptual
d. Kurangnya kejelasan tujuan

8. Sebut dan jelaskan apa saja dimensi respon yang harus dimiliki oleh seorang
perawat !
Jawab :
a. Kesejatian
b. Empati
c. Kehangatan
d. Respek/hormat
e. Konkret

$$$$$$$ Selamat mengerjakan $$$$$$$

Anda mungkin juga menyukai