• KOMUNIKASI:
♥ komponen dasar dr hub. antar manusia,
meliputi pertukaran informasi, perasaan,
pikiran & perilaku antara 2 org/lebih.
♥ mempunyai 2 tujuan:
- pertukaran informasi
- mempengaruhi orang lain
C. SIKAP DALAM BERKOMUNIKASI
• GERAKAN TUBUH
• JARAK
• SENTUHAN
• DIAM
• VOLUME DAN NADA SUARA
D. PENERAPAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
Perawat perlu:
- memberi salam
- memvalidasi dan mengevaluasi keadaan
pasien
- Mengingatkan kontrak
D. Tahap Kerja
☺merupakan inti hubungan perawat-
pasien yang terkait erat dengan
pelaksanaan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan
sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai.
E. Tahap Terminasi
☺ merupakan akhir dari setiap pertemuan
perawat dan pasien.
☺ Terbagi menjadi 2:
- Terminasi sementara: akhir dari tiap
pertemuan perawat & pasien
- Terminasi akhir: terjadi jika pasien &
keluarganya telah mampu menyelesaikan
masalahnya.
♥ Terminasi sementara:
1. Evaluasi
2. Tindak lanjut
3. Kontrak yang akan datang
♥ Terminasi akhir:
1. Evaluasi
2. Tindak lanjut
3. Eksplorasi perasaan
2. Penerapan Komunikasi Pada Keluarga
Ruginya ialah :
1). Mengulang terlalu sering dan sama
2). Dapat menimbulkan marah, iritasi dan
frustasi.
6. Memfokuskan
• Membantu klien bicara pada topic yang
telah dipilih dan yang penting, menjaga
pembicaraan tetap menuju tujuan yaitu
lebih spesifik, lebih jelas, berfokus pada
realitas. Contoh : Klien : Wanita sering jadi
bulan-bulanan.
• Perawat : Coba seritakan bagaimana
perasaan anda sebagai seorang wanita.
7. Membagi Persepsi
3. Mengumpulkan data.
• Pengkajian data merupakan hal utama yang
selalu dilakukan perawat pada setiap tahap
proses keperawatan. Dengan komunikasi yang
efektif, perawat mendapatkan data yang akurat
dan lengkap.
4. Menganalisa dan memproses data.
• Perawat menganalisa dan mengartikan
data yang didapat. Kemampuan analisa
tetap dipengaruhi oleh ketrampilan
komunikasi dalam mendapatkan data
yang tepat dari klien.
5. Menetapkan kontrak
1. Berhadapan
Arti dari posisi ini adalah “ saya siap untuk
anda “
2. Mempertahankan kontak mata
Kontak mata pada level yang sama
berarti menghargai klien dan
menyatakan keinginan untuk tetap
berkomunikasi.
3. Membungkuk ke arah klien
Posisi menunjukkan keinginan untuk
mengatakan atau mendengar sesuatu.
4. Mempertahankan sikap terbuka
Tidak melipatkan kaki atau tangan
menunjukkan keterbukaan untuk
berkomunikasi
5. Tetap Relaks
Tetap dapat mengontrol keseimbangan
antara ketegangan dan relaksasi dalam
memberi respon pada klien.
• Sikap fisik klien dapat pula disebut
perilaku non verbal, yang perlu dipelajari
dan dipraktekkan pada setiap tindakan
keperawatan.
• Kehadiran psikologis dapat dibagi dalam
dua dimensi yaitu : dimensi respond an
dimensi tindakan (Truax, Carkhoff dan
Benerson, dikutip oleh Stuart dan
Sundeen, 1987,hal 126 )
DIMENSI HUBUNGAN
• Keterampilan tertentu dibutuhkan perawat
untuk mencapai dan mempertahankan
hubungan terapeutik. Keterampilan ini
menggabungkan keterampilan verbal dan
non verbal serta sikap dan perasaan
dibalik sikap perawat. Keterampilan ini
dibagi dalam dua dimensi secara luas
yaitu dimensi responsive dan tindakan.
Kategori Komunikasi Verbal
• Isyarat vocal :
1. Tekanan suara
2. Kwalitas suara
3. Tertawa
4. Irama dan kecepatan bicara
• Isyarat tindakan :
– Gerakan tubuh
– Ekspresi wajah dan gerakan tubuh
Kategori Komunikasi Non verbal
• Isyarat Objek
Objek yang digunakan sengaja atau tidak sengaja, seperti:
– Pakaian
– Perhiasan
• Ruang: Isyarat kedekatan hubungan antara dua orang
• Sentuhan: Kontak fisik antara dua orang
• Isyarat tindakan: semua gerakan tubuh.
• Isyarat Vokal: semua kualitas bicara non verbal.
“ Emotional Catharsis “
• Emosional katarsis terjadi jika klien
diminta bicara tentang hal yang sangat
mengganggu dirinya. Ketakutan, perasaan
dan pengalaman dibuka dan menjadi topic
diskusi antara perawat klien.
• Perawat harus dapat mengkaji kesiapan
klien, mendiskusikan perasaannya. Jika
klien mengalami kesukaran
mengekspresikan perasaannya, perawat
dapat membantu dengan
mengekspresikan perasaannya jika
berada pada situasi klien.
• Jika klien menyadari bahwa ia
mengekspresikan perasaan dalam
suasana yang menerima dan aman maka
klien akan memperluas kesadaran dan
penerimaan pada dirinya.
KESIMPULAN
• Kesadaran diri perawat merupakan dasar
utama dalam membina hubungan
terapeutik dengan klien.Hubungan
terapeutik selalu ditandai oleh komunikasi
yang terapeutik. Dalam komunikasi yang
terapeutik, sikap perawat merupakan
kunci utama tercapainya tujuan asuahn
yaitu membantu klien mengatasi
masalahnya.
• Sikap fisik dan psikologis yang diuraikan
dalam sikap non verbal, dimensi respond
an dimensi tindakan perlu dipelajari dan
dipakai dalam praktek keperawatan.
Kepuasan klien akan asuhan keperawatan
banyak dipengaruhi oleh sikap perawat
dalam berkomunikasi dengan klien.
• Integrasi sikap yang terapeutik dalam
berkomunikasi dalam setiap tindakan
keperawatan merupakan keharusan untuk
mencapai asuhan yang berkualitas.