Anda di halaman 1dari 15

TREND ISU PENGELOLAAN

PERUBAHAN MANAJEMEN
KEPERAWATAN
Dian Ratna Elmaghfuroh
Konsep Dasar Perubahan
■ Perubahan pelayanan keperawatan :
– Melakukan inovasi  berubah
– Dirubah  oleh inovasi
■ Melahirkan perubahan  harus memiliki keterampilan
– Proses keperawatan
– Ilmu teoritis dan pengalaman praktik
■ Perubahan  cara keperawatan mempertahankan diri sbg profesi dan berperan
aktif dlm menghadapi era global
■ Keperawatan dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain keperawatan sbg
bentuk asuhan professional kpd masyarakat, keperawatan sbg ilmu pengetahuan
(IPTEK), serta keperawatan sbg kelompok masyarakat ilmuwan, dan kelompok
masyarakat profesional
Jenis dan Proses Perubahan
■ Perubahan : tidak direncanakan dan direncanakan
– Tidak direncanakan  terjadi tanpa persiapan
– Direncanakan  terjadi karena sudah disiapkan sebelumnya dan dengan
persiapan yg matang
■ Perubahan terencana : suatu proses di mana ada pendapat baru yang
dikembangkan dan dikomunikasikan kepada semua orang, walaupun akhirnya akan
diterima atau ditolak
■ Terjadi dalam jangka waktu yg lama, dan memiliki tujuan yang jelas
■ Proses perencanaan terjadi karena adanya perubahan yang sangat kompleks dan
melibatkan interaksi banyak orang, faktor, dan tekanan
■ Perencanaan perubahan, sebagaimana proses keperawatan, memerlukan suatu
pemikiran yang matang tentang keterlibatan individu atau kelompok.
■ Penyelesaian masalah, pengambilan keputusan, pemikiran kritis, pengkajian, dan
efektivitas penggunaan keterampilan interpersonal— seperti kemampuan
komunikasi, kolaborasi, negosiasi, dan persuasi—adalah kunci dalam perencanaan
perubahan
Teori Perubahan

Teori Kurt Lewin (1951)


Teori Roger (1962)
Teori Lipitts (1973)
Teori Kurt Lewin (1951)
Lewin (1951) mengungkapkan bahwa perubahan dapat dibedakan menjadi tiga
tahapan, yaitu unfreezing, moving, dan refreezing
■ Pencairan (unfreezing), yaitu motivasi yang kuat untuk beranjak dari keadaan
semula dan mengubah keseimbangan yang ada
■ Bergerak (moving), yaitu bergerak menuju keadaan yang baru atau tingkat/tahap
perkembangan baru
■ Pembekuan (refreezing) yaitu keadaan di saat motivasi telah mencapai tingkat/
tahap baru atau mencapai keseimbangan baru

Teori lapangan (field theory)  analisis kekuatan medan


■ Menjelaskan bahwa sama-sama ada kekuatan untuk mendorong ataupun
menghambat terjadinya perubahan. Perubahan akan terjadi apabila salah
satu kekuatan lebih besar dari yang lain
Lewin juga (1951) mengidentifikasi beberapa alas an yg harus
dipertimbangkan utk melakukan perubahan, yaitu:
■ perubahan hanya boleh dilaksanakan untuk alasan yang baik;
■ perubahan harus secara bertahap;
■ semua perubahan harus direncanakan dan tidak secara drastis atau
mendadak;
■ semua individu yang terkena perubahan harus dilibatkan dalam
perencanaan perubahan;
Tujuan perubahan menurut Lewin adalah :
■ perubahan ditujukan untuk menyelesaikan masalah;
■ perubahan ditujukan untuk membuat prosedur kerja lebih efisien;
■ perubahan ditujukan untuk mengurangi pekerjaan yang tidak penting;
Teori Roger (1962)
■ Pengembangan dari teori Lewin
■ Roger (1962) menjelaskan lima tahap dalam perubahan, yaitu:
kesadaran, keinginan, evaluasi, mencoba, dan penerimaan atau
dikenal juga sebagai awareness, interest, evaluation, trial, adoption
(AIETA)
■ Roger mengatakan bahwa perubahan yang efektif bergantung pada
individu yang terlibat, tertarik, dan berupaya untuk selalu berkembang
dan maju serta mempunyai suatu komitmen untuk bekerja dan
melaksanakannya.
Teori Lipitts (1973)
■ perubahan sebagai sesuatu yang direncanakan atau tidak direncanakan terhadap
status quo dalam individu, situasi atau proses, dan dalam perencanaan perubahan
yang diharapkan, disusun oleh individu, kelompok, organisasi atau sistem sosial
yang memengaruhi secara langsung tentang status quo, organisasi lain, atau situasi
lain

Tujuh tahap dalam proses perubahan menurut Lipitts


(1973) :
■ Menentukan masalah, setiap individu yang terlibat dalam perubahan harus
membuka diri dan menghindari keputusan sebelum semua fakta dapat
dikumpulkan
■ Mengkaji motivasi dan kapasitas perubahan, perubahan itu merupakan sesuatu yg
mudah, tetapi untukmencapai perubahan itu diperlukan suatu usaha yg keras agar
perubahan yg kita inginkan dapat tercapai, dan semua orang harus terlibat dalam
perubahan itu
■ Mengkaji motivasi agen pembaru dan sarana yang tersedia, memerlukan suatu
komitmen dan motivasi oleh manajer untuk membangun sebuah perubahan
■ Menyeleksi tujuan perubahan, perubahan harus sudah disusun sebagai suatu
kegiatan secara operasional, terorganisasi, berurutan, kepada siapa perubahan
akan berdampak, dan kapan waktu yang tepat untuk dilaksanakan
■ Memilih peran yang sesuai dilaksanakan oleh agen pembaru, perlu ada suatu
pemilihan seorang pemimpin atau manajer yang ahli dan sesuai di bidangnya
■ Mempertahankan perubahan yang telah dimulai, Sekali perubahan sudah
dilaksanakan, maka harus dipertahankan dengan komitmen yang ada
■ Mengakhiri bantuan, Selama proses mengakhiri perubahan, maka harus selalu
diikuti oleh perencanaan yang berkelanjutan dari seorang manajer
Perbandingan perubahan dari 3 teori :
Lewin Roger Lipitts
Pencairan • Kesadaran • Mendiagnosis masalah.
• Tertarik • Mengkaji motivasi,
• Evaluasi kemampuan untuk berubah.
• Mengkaji motivasi agen
pembaru dan berbagai
sumber saran.
Bergerak Mencoba • Menetapkan tujuan
perubahan.
• Menetapkan peran agen
pembaru.
Pembekuan Penerimaan • Mempertahankan
perubahan
• Mengakhiri bantuan
STRATEGI MEMBUAT PERUBAHAN
■ Visi yang Jelas
Visi harus disusun secara jelas, ringkas, mudah dipahami, dan dapat dilaksanakan oleh
setiap orang
■ Iklim atau Budaya Organisasi yang Kondusif
Upaya yang harus ditanamkan dalam menciptakan iklim yang kondusif adalah:
 kebebasan untuk berfungsi secara efektif;
 dukungan dari sejawat dan pimpinan;
 kejelasan harapan tentang lingkungan kerja;
 sumber yang tepat untuk praktik secara efektif;
 iklim organisasi yang terbuka.
■ Sistem Komunikasi yang Jelas Singkat dan Berkesinambungan
■ Keterlibatan Orang yang Tepat
TAHAP DAN PEDOMAN PENGELOLAAN
PERUBAHAN
TAHAP PENJELASAN
1 Mendefiniskan tujuan perubahan dengan melakukan pengkajian kepada orang yang
layak, menguji dokumen, dan menulis bahan-bahan yang sudah dikembangkan, serta
secara konsisten menatap ke depan sesuai visi yang telah ditetapkan
2 Meyakinkan tentang kesesuaian tujuan perubahan dengan rencana strategis organisasi
3 Di mana tujuan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan orang lain akan dengan
senang hati terlibat di dalamnya
4 Menentukan siapa yang akan memimpin perubahan. Pemimpin harus
mengomunikasikan visi secara efektif kepada setiap orang di masing-masing tatanan
jabatan organisasi dan berperan sebagai pelatih, mentor, pendengar, dan pendukung
kelompok kerja
5 Memfasilitasi komitmen semua pihak yang terlibat
TAHAP PENJELASAN
6 Mengidentifikasi instrument tujuan yang spesifik yang dapat dipergunakan sebagai
tolak ukur pencapaian perubahan
7 Membangun suatu tim kerja yang solid. Tim kerja tersebut harus mempunyai
tanggung jawab yang jelas, mampu berkomunikasi dengan yang lainnya, dan juga
mampu melakukan negosiasi serta penyelesaian masalah
8 Melibatkan semua tim kesehatan yang turut serta dalam praktik keperawatan
professional kepada pasien. Tim tersebut harus mendukung dan terlibat dalam
perubahan yang diharapkan oleh organisasi
9 Belajar dari kesalahan masa lalu untuk menghindari kesalahan yang sama.
10 Ajarkan kepada kelompok kerja tentang proses interaksi perencanaan yang baik.
Selalu mengembangkan sesuatu yang komprehensif dan mengomunikasikanya
secara terus-menerus
Pedoman untuk Pelaksanaan
Perubahan
■ Keterlibatan
■ Motivasi
■ Perencanaan
■ Legitimasi
■ Pendidikan
■ Manajemen
■ Harapan
■ Asuh (nurturen)
■ Percaya
DAFTAR PUSTAKA
■ Bolton, dkk. 1992. “Ten Steps for Managing Organisational Change”. Journal of
Nursing Administration, 22, 14–20.
■ Lancaster, J. 1999. Nursing Issues in Leading and Managing Change. St.Louis:
Mosby.
■ Ma’arifin, H. 1999. “Perubahan dan Keperawatan di Indonesia”. Makalah Seminar
Nasional. Jakarta.
■ Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan. Penerapan dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta: Salemba Medika
■ _________. 2007. Manajemen Keperawatan: Penerapan dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
■ Vestal, K.W. 1994. Nursing Management: Control and Issues. Edisi 2. Philadelphia:
J.B. Lippincott.

Anda mungkin juga menyukai