MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah matrikulasi
Keperawatan Maternitas
yang dibina oleh Ibu Fitriana Kurniasari, S.Kep, Ns. M.Kep
Oleh
FENNY MELLIKE (P17212215083)
JURUSAN KEPERAWATAN
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA
PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Biodata
IBU PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. T Nama : Tn. B
Umur : 26 tahun Umur : 28 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Swasta
Alamat : Malang Alamat : Malang
2. Keluhan Utama
: Pusing
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Ny.T merasakan lemas, pusing, merasa sering mengantuk, nafsu makan menurun,
mata berkunang-kunang.
4. Riwayat Menstruasi
Menarche : 17 tahun
Siklus : teratur 28 hari
Lama menstruasi : 7 hari
Banyaknya ganti pembalut : 3 kali/hari
Dismenorea/tidak : Ya pada hari pertama
B. Data Objektif
1. Keadaan Umum : Baik
Tingkat Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-tanda vital:
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 84 kali/menit
Suhu : 36,6 ˚ C
Respirasi : 23 kali/menit
Tinggi badan : 158 cm
Berat badan : 55 kg
Kenaikan BB selama hamil : 5 kg
LILA : 25 cm
3. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Postur Tubuh : Baik
Kepala : Kepala bersih, tidak ada benjolan atau bekas luka
Rambut : Rambut bersih, tidak kusam, kulit bersih
Muka : Simetris cloasma: (-) oedeme: (-)
Hidung : Tidak ada sekret, polip: (-)
Gigi dan mulut : Bersih, mukosa bibir kering, karies gigi (-)
4. Leher
Pembesaran kelenjar tyroid : Tidak terlihat pembengkakan vena jugularis dan kelenjar
tyroid (-)
5. Payudara
Bentuk simetris : Simetris kanan dan kiri
Keadaan putting susu : Menonjol
Aerola mamae : Menghitam
Colostrum : Kekuningan
6. Abdomen
Pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan/tidak
Linea nigra : Tampak
Bekas luka/operasi : Tidak ada
7. Genetalia
Varises : Tidak ada
Odema : Tidak ada
Pembesaran Kelenjar bartholini : Tidak ada
Pengeluaran pervaginam : Tidak
ada
Bekas luka/jahitan perineum : Tidak ada
Anus : Bersih, tidak ada kelainan
Haemoroid/tidak : Tidak
PALPASI
Payudara
Colostrum : Kekuningan
Benjolan : Tidak ada
Abdomen
TFU : 24 cm
Leopold I : 3 jari diatas pusat, pada fundus teraba bagian lunak,
kurang bulat, kurang melenting
Leopold II : Pada sebelah kiri teraba bagian keras, panjang,
mendatar, dan bagian kanan ibu terasa bagian
kecil janin
Leopold III : Pada SBR terasa bagian keras, lunak dan melenting,
belum masuk PAP
Leopold IV : Tidak dilakukan
Taksiran Berat Badan Janin ( TBJ ) : 1,6 KG
Kontraksi: (-) kali/10mnt. Lama (-) detik, kuat/lemah, teratur/tidak
Kandung Kemih : Penuh
AUSKULTASI
DJJ
Frekuensi : 142x/menit
Punctum maksimum : Jelas
PEMERIKSAAN PANGGUL
Lingkar panggul : Tidak terkaji
Distansia cristarum : Tidak terkaji
Distansia spinarum : Tidak terkaji
Conjungata Bourdeloque : Tidak terkaji
PEMERIKSAAN DALAM
Atas indikasi: (-) Pukul: (-) Oleh: (-)
Dinding vagina : Tidak erkaji
Portio : Tidak terkaji
Pembukaan servik : Tidak terkaji
Konsistensi : Tidak terkaji
Ketuban : Tidak terkaji
Presentasi Fetus : Tidak terkaji
Posisi : Tidak terkaji
Penurunan Bagian Terendah : Tidak terkaji
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal : 23 Agustus 2021 Jenis Pemeriksaan: Laboratorium
Hasil :
Hb : 7,7 g/dL (Normal 11g/dL)
Hematokrit : 38 % (Normal 37-41 %)
Eritrosit: 3 juta/mm3 (normal 4,2-5,4 juta mm3)
Trombosit: 250.000 (normal 200.000-400.000/mel)
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
Data subjektif : Penurunan kadar Hb Defisit Pengetahuan
Ibu mengatakan lemas,
pusing, merasa sering Kepatuhan Konsumsi
mengantuk, nafsu makan Tablet Kurang
menurun, mata berkunang-
kunang.
Ny. T rutin memeriksakan Kurangnya Pengetahuan
kehamilannya di Bidan, Ibu Mengenai Anemia
namun Ny. T mengaku
kadang tidak teratur minum
tablet penambah darah
yang diberikan bidan.
Data objektifnya :
Pasien tampak
pucat,konjungtiva anemis
TTV : TD: 11O/80
MmHg, N: 84 x/ mnt,
RR: 23 x/mnt, S: 36,6 C˚
Hb 7,7 gr/dl
Data subjektif : Penurunan kadar Hb Keletihan
Ibu mengatakan lemas,
pusing, merasa sering Oksigen dan nutrisi tidak
mengantuk, mata ditransport secara adekuat
berkunang-kunang.
Data objektifnya :
Pasien tampak Keletihan
pucat,konjungtiva anemis
TTV : T: 11O/80 MmHg,
N: 84 x/ mnt, RR: 23
x/mnt, S: 36,6 C˚
Hb 7,7 gr/dl
Data subjektif : Penurunan Kadar Hb Defisit Nutrisi
Ibu mengatakan sering
mual, muntah, dan nafsu Nafsu Makan Menurun
makan menurun.
Data objektifnya :
Defisit Nutrisi
Pasien tampak
pucat,konjungtiva anemis,
bibir tampak kering
TTV : T: 11O/80 MmHg,
N: 84 x/ mnt, RR: 23
x/mnt, S: 36,6 C˚
Hb 7,7 gr/dl
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan berhubungan dengan kurang
terpapar informasi ditandai dengan menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran
2. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis (anemia) ditandai dengan pasien
tampak lesu
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis (tidak mau makan) ditandai
dengan nafsu makan menurun
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Senin/ 23 Agustus Defisit pengetahuan Tujuan: Setelah dilakukan 1. Identifikasi kesiapan dan Fenny
2021 tentang kehamilan dan tindakan keperawatan 1x24 kemampuan menerima informasi
persalinan berhubungan jam diharapkan tingkat 2. Jelaskan faktor resiko yang
dengan kurang terpapar pengetahuan membaik dapat mempengaruhi kesehatan
informasi ditandai Kriteria Hasil: 3. Ajarkan perilaku hidup sehat
dengan menunjukkan 1. Perilaku sesuai anjuran
perilaku tidak sesuai meningkat
anjuran 2. Kemampuan menjelaskan
pengetahuan sesuai topik
meningkat
3. Pertanyaan tentang
masalah yang dihadapi
menurun
4. Persepsi yang keliru
terhadap masalah menurun
5. Menjalani pemeriksaan
yang tidak tepat
menurun
2. Senin/ 23 Agustus Keletihan berhubungan Tujuan: Setelah dilakukan 1. Sediakan materi dan media Fenny
2021 dengan kondisi tindakan keperawatan 1x24 pengaturan ativitas dan istirahat
fisiologis anemia jam diharapkan tingkat 2. Anjurkan menyusun
ditandai dengan pasien keletihan membaik jadwal aktivitas dan
tampak lesu Kriteria Hasil: istirahat
1. Verbalisasi kepulihan
energi meningkat
2. Kemampuan melakukan
aktivitas rutin
meningkat
3. Pola istirahat membaik
4. Pola napas membaik
3. Senin/ 23 Agustus Defisit nutrisi Tujuan: Setelah dilakukan 1. Identifikasi asupan nutrisi dan Fenny
2021 berhubungan dengan tindakan keperawatan 1x24 monitor adanya mual muntah
faktor psikologis jam diharapkan status nutri 2. Jelaskan jenis makanan yang
(kengganan untuk terpenuhi bergizi tinggi
makan) ditandai dengan Kriteria Hasil:
nafsu makan menurun 1. Porsi makanan yang
dihabiskan meningkat
2. Berat badan/IMT
meningkat
3. Frekuensi makan meningkat
4. Nafsu makan meningkat
5. Perasaan cepat kenyang
meningkat
IMPLEMENTASI
3. Senin/ 23 Agustus Defisit nutrisi S: Klien dapat menjelaskan kembali apa yang sudah dijelaskan oleh perawat
2021 berhubungan dengan O: Dapat menjawab pertanyaan yang diajukan perawat mengenai pola makan sehat
faktor psikologis dan bergizi
(kengganan untuk A:Masalah Teratasi
makan) ditandai dengan P: Masalah Teratasi
nafsu makan menurun
JURNAL GIZI DAN
Rendahnya DIETETIK
asupan besi dan tingkat kepatuhan mengonsumsi tablet besi berhubungan dengan kejadian anemia 41
zat gizi INDONESIA
Vol. 3, No. 1, Januari 2015: 41-50
Ari Purwoko Widji Utomo1, Detty Siti Nurdiati2, Retna Siwi Padmawati3
ABSTRACT
Background: One of the nutritional problems that frequently occur in pregnant women is anemia,
which is the biggest problem of micronutrient and the most difficult to overcome in the world. Anemia
occurs at all stages of the life cycle, more commonly attacked pregnant women and children. The
cause of anemia is iron deficiency which is needed to the formation of a hemoglobin (Hb). Defficiency
of iron in the body is due to lack of consumption of food sources of iron and the non-compliance of
pregnant women in consuming iron tablets. Supplementation of iron tablets and improvement of
nutrient intake especially good source of iron is one of anemia prevention that has been done.
Objectives: To determine the relationship between nutrient intake and the level of compliance in
consuming iron tablets with incidence of anemia in pregnant women at work area of Puskesmas I
Kembaran Banyumas.
Methods: This was an observational study (survey) with a cross sectional design with 50 subjects of
the third trimester pregnant women. The research used both quantitative and qualitative approaches.
Results: The percentage of anemia in pregnant women in this study was 56.0%. The results of the
multivariable analysis showed that only compliance-related iron tablets consumption significantly had
relationship (p=0.001, RP=3.7, 95% CI:2.06-6.82) with the incidence of anemia in pregnant women.
The high cost of animal food sources, the limitation of animal food sources diversity, and the dislike
animal food sources consumption caused pregnant women choosing plant-based foods that where
cheap and easily obtainable.
Conclusions: This study proved that the intake of nutrients, especially iron and compliance of
pregnant women in consuming iron tablets was still be the cause of anemia in pregnant women.
Therefore, it needs to reduce and prevent maternal anemia by increasing the diversity of the
consumption of iron food sources, awareness of pregnant women to consume iron tablets, and the role
of husband in encouraging pregnant women to consume iron tablets.
ABSTRAK
Latar belakang: Salah satu masalah gizi yang banyak terjadi pada ibu hamil adalah anemia gizi, yang
merupakan masalah gizi mikro terbesar dan tersulit diatasi di seluruh dunia. Hasil Riskesdas tahun 2010
menunjukkan 80,7% wanita usia subur (WUS) yang hamil mendapat/membeli tablet besi, namun sebagian besar
diketahui tidak patuh mengonsumsinya. Kekurangan besi dalam tubuh disebabkan kurangnya konsumsi
makanan sumber zat besi dan ketidakpatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet besi. Suplementasi
1
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Jl. RA. Wiryaatmaja No 4 Purwokerto Kabupaten Banyumas, e-mail: aripurwoko_wu@ yahoo.com
2
Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Sardjito, Jl. Kesehatan, Yogyakarta, e-mail: dnurdiaty@yahoo.com
3
Bagian Program Studi Gizi dan Kesehatan, Fakultas Kedokteran UGM, Jl. Farmako Sekip Utara, Yogyakarta
Rendahnya asupan zat gizi besi dan tingkat kepatuhan mengonsumsi tablet besi berhubungan dengan kejadian anemia 42
tablet besi dan perbaikan asupan zat gizi terutama sumber zat besi merupakan upaya
penanggulangan anemia yang banyak dilakukan.
Tujuan: Mengetahui hubungan asupan zat gizi dan tingkat kepatuhan mengonsumsi tablet besi
dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas I Kembaran Kabupaten
Banyumas.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional (survey) dengan rancangan cross sectional
dengan subjek penelitian 50 ibu hamil trimester III. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif
dan kualitatif.
Hasil: Persentase anemia pada ibu hamil sebesar 56,0%. Hasil analisis multivariat hanya kepatuhan
mengonsumsi tablet besi yang berhubungan bermakna (p=0,001, RP=3,7; 95% CI:2,06-6,82) dengan
kejadian anemia pada ibu hamil. Harga sumber makanan hewani yang mahal, keanekaragaman
sumber makanan hewani yang terbatas, dan ketidaksukaan mengonsumsi sumber makanan hewani
menyebabkan ibu hamil memilih sumber makanan nabati yang murah dan mudah didapat.
Kesimpulan: Asupan zat gizi terutama zat besi dan kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet besi
masih menjadi penyebab anemia pada ibu hamil. Oleh sebab itu, perlu dilakukan upaya
penanggulangan dan pencegahan anemia ibu hamil dengan cara peningkatan keanekaragaman
konsumsi bahan makanan sumber zat besi, kesadaran ibu hamil untuk mengonsumsi tablet besi, dan
peran serta suami dalam mendorong ibu hamil mengonsumsi tablet besi.
KATA KUNCI: anemia, kepatuhan minum tablet besi, asupan zat gizi
Tabel 3. Asupan zat gizi rata-rata responden dibandingkan dengan angka kecukupan gizi (AKG)
AKG ibu hamil Rata-rata asupan zat gizi Rata-rata asupan zat gizi
Zat gizi trimester 3 responden dibandingkan AKG
Energi (kkal)
Umur 19-29 tahun 2200 1981,22 91,8%
Umur 30-49 tahun 2100
Protein (gram) 67 66,1 98,66%
Zat besi (mg) 39 48,7 (dengan tablet besi) 124,87 %
11,4 (tanpa tablet besi) 29,10 %
Vitamin C (mg) 85 60,1 70,67 %
Tabel 4. Hubungan asupan zat gizi, tingkat kepatuhan mengonsumsi tablet besi, umur ibu, pendidikan ibu,
jarak kelahiran, dan paritas dengan kejadian anemia ibu hamil
Anemia Tidak anemia
Variabel χ2 p PR 95% CI
n % N %
Asupan energi
Kurang 20 66,67 10 33,3 3,46 0,063 1,6 0,92–3,01
Baik 8 40,00 12 60,00
Asupan protein
Kurang 8 66,67 4 33,33 0,72 0,30 1,27 0,76-2,09
Baik 20 52,63 18 47,37
Asupan besi
Kurang 18 100,0 0 0,00 22,09 0,000* 3,2 1,91-5,35
Baik 10 31,25 22 68,75
Asupan vitamin C
Kurang 18 62,07 11 37,93 1,03 0,310 1,3 0,77-2,21
Baik 10 47,62 11 52,38
Tingkat mengonsumsi tablet besi
Tidak Patuh 20 100 0 0
Patuh 8 26,67 22 73,33 26,19 0,000* 3,75 2,07-6,78
Umur ibu
Berisiko 11 78,57 3 21,43 4,02 0,044 1,7 1,07-2,58
Tidak berisiko 17 47,22 19 52,78
Pendidikan ibu
Dasar 23 62,16 14 37,84 2,19 0,12 1,6 0,78 – 3,36
Lanjut/menengah 5 38,46 8 61,54
Jarak kelahiran (tahun)
<2 3 75,00 1 25,00
≥ 2 atau anak pertama 25 54,35 21 45,5 0,64 0,40 1,38 0,74- 2,58
Paritas (anak)
>2 3 60,00 2 40,00 0,036 0,62 1,1 0,50- 2,31
≤2 25 55,56 20 44,44
* Bermakna (p<0,05)
memahami dan tidak memahami pengertian anemia berbeda ini menyebabkan ibu hamil mengonsumsi
pada ibu hamil. Informan utama yang memahami energi sama atau kurang dari biasa untuk memenuhi
pengertian anemia menyebutkan bahwa seorang ibu asupan energinya, sehingga menyebabkan rata-rata
hamil dikatakan anemia apabila Hb di bawah 11 g%. asupan energi ibu hamil kurang dari AKG. Asupan
Informan yang tidak memahami pengertian anemia, energi responden sebagian besar berasal dari
tidak bisa menyebutkan batasan anemia ibu hamil. karbohidrat. Karbohidrat bukan sumber zat besi,
Informan mempunyai pemahaman yang sama sehingga tidak mempengaruhi status anemia.
tentang penyebab dan gejala anemia. Penyebab anemia Kebutuhan protein selama kehamilan penting
pada ibu hamil adalah makanan yang kurang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan
dan tidak minum tablet besi, sedangkan gejala anemia janin. Informan memahami bahwa protein berguna
adalah lemah, letih, lesu, pusing, dan berkunang- untuk kesehatan janin yang dikandungnya. Harga
kunang. bahan makanan sumber protein hewani yang mahal,
Berdasarkan hasil wawancara mendalam, faktor ekonomi keluarga, ketersediaan bahan makan
informan mengatakan bahwa selama hamil sumber protein hewani yang kurang atau tidak tersedia
membutuhkan asupan energi dengan cara makan di sekitar tempat tinggal, perasaan bosan, dan tidak
bergizi, menambah jumlah porsi, dan jenis makanan. suka terhadap lauk hewani menjadi penyebab asupan
Sementara itu, ada informan lain yang mengatakan protein hewani informan utama kurang. Hal ini
bahwa selama hamil mereka makan seperti biasa menyebabkan infoman memilih ke sumber protein
seperti saat sebelum hamil. Pemahaman yang nabati yang lebih murah.
Informan memahami asupan zat besi penting Analisis regresi logistik hubungan asupan zat
untuk mencegah anemia selama kehamilan. Angka gizi dan tingkat kepatuhan mengonsumsi
kejadian anemia masih cukup tinggi. Hal ini tablet besi dengan kejadian anemia
disebabkan asupan zat besi yang berasal dari makanan,
terutama sumber hewani masih terbilang kurang. Analisis multivariabel dilakukan untuk
Kebutuhan zat besi responden sebagian besar berasal mengetahui pengaruh variabel bebas (asupan zat gizi
dari suplementasi tablet besi. Di samping itu, kejadian dan kepatuhan mengonsumsi tablet besi) dengan variabel
anemia disebabkan informan lebih memilih makanan terikat (anemia pada ibu hamil) dengan
sumber nabati (non-heme) yang lebih murah dan mengikutsertakan variabel luar yaitu umur ibu. Model 3
mudah didapat, akan tetapi memiliki bioavailabilitas sebagai model yang secara statistik lebih mudah
zat besi yang rendah. menjelaskan bahwa ada hubungan bermakna tingkat
Konsumsi buah-buahan sebagai sumber utama kepatuhan mengonsumsi tablet besi dengan kejadian
vitamin C menjadi kendala. Kendala ini disebabkan anemia pada ibu hamil ditunjukkan dengan p= 0,0001
harga buah-buahan yang relatif mahal, ketersediaan (PR=3,7, 95% CI: 2,06-6,82, R2: 12,80). Hal ini berarti
buah-buahan yang kurang di lingkungan sekitar, dan ibu hamil tidak patuh mengonsumsi tablet besi
ketergantungan terhadap musim untuk buah- buahan mempunyai risiko 3,7 kali lebih besar untuk menderita
tertentu serta tidak menyukai beberapa jenis buah. Hal anemia dan tingkat kepatuhan mengonsumsi tablet besi
ini menyebabkan rata-rata asupan vitamin C informan memberikan kontribusi sebesar 12,8% untuk terjadinya
kurang dibandingkan dengan AKG. anemia pada ibu hamil. Hasil analisis regresi logistik
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa ditampilkan pada Tabel 5.
informan utama (informan ibu hamil anemia) tidak
patuh mengonsumsi tablet besi disebabkan lupa, malas BAHASAN
minum, bau amis, dan tidak bisa menelannya,
sedangkan untuk informan utama (ibu hamil tidak Hubungan asupan energi dengan kejadian
anemia) patuh mengonsumsi tablet besi disebabkan anemia
takut kalau menderita anemia dan takut janin yang Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan
dikandungnya tidak sehat. energi responden sebagian besar berasal dari
Tabel 5. Analisis regresi logistik hubungan asupan zat gizi dan tingkat kepatuhan
mengonsumsi tablet besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil