Anda di halaman 1dari 14

Kepemimpinan Dalam Manajemen Keperawatan

1. KAMSATUL NAHYA R (20190003)


2. RAHMI RAMADHANI P (20190013)
3. FEBBY FEBIOLA NOVIRA (20190025)
4. NURUL ADHIYATI (20190035)
5. NABILLA SALSA GHINA (10190045)
Pengertian Kepemimpinan
a.Kepemimpinan adalah perpaduan berbagai perilaku yang dimiliki seseorang
sehingga orang tersebut mempunyai kemampuan untuk mendorong orang lain
bersedia dan dapat menyelesaikan tugas - tugas tertentu yang dipercayakan
kepadanya  ( Ordway Tead ).
b.Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas seseorang
atau sekelompok orang untuk mau berbuat dan mencapai tujuan tertentu yang
telah ditetapkan ( Stogdill ).
c.Kepemimpinan adalah hubungan yang tercipta dari adanya pengaruh yang
dimiliki seseorang terhadap orang lain sehingga orang lain tersebut secara
sukarela mau   dan bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang
diinginkan ( Georgy R. Terry ).
d.Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas seseorang
atau sekelompok  orang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan
dalam suatu situasi tertentu ( Paul Hersay, Ken Blanchard ).
Teori Kepemimpinan
1. Teori X dan Y
Teori ini dikatakan oleh Mc Gregor (1960) yaitu seseorang memiliki sifat X  yang malas dan Y yang
rajin. Tipe X dimiliki orang-orang yang kurang baik pembawaanya seperticenderung apatis, kurang
disiplin, kurang peduli dan kurang rajin dan teliti dalam pekerjaan. Adapun tipe Y memiliki pembawaan
optimis, disiplin tinggi, rajin dan cermat dalam pekerjaanya dan sangat peduli akan kinerjanya. Tetapi Mc
Gregor menyatakan bahwa kedua tipe ini berguna dalam organisasi bila bisa dimanage dengan baik.

2. Teori Rensis Likert tentang kepemimpinan otoriter dan demokrasi.


Rensis dan Likert membahas teori otoriter dan demokrasi. Diamana otoritatip/ otoriter dibagi menjadi
eksploitatip dan benevolent. Eksploitatip dalam pekerjaan dilapangan adalah lebih keras dari pada
benevolent. Adapun demokrasi dibagi menjadi menjadi dua jenis yaitu konsultatip dimana manajer
bertindak sebagai konsultan bagi stafnya sedangkan dalam demokrasi partisipatip, seorang manajer lebih
banyak melibatkan staaf dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari
3. Teori Ohio State University tentang orientasi tugas da orientasi bawahan.
Teori Ohio State University menerapkan orientasi tugas da orientasi bawahan.
Orientasi tugas berarti seorang pemimpin akan selalu mementingkan tugas dan tanggung
jawabnya dan kurang perhatian terhadap yang lainnya termasuk bawahannya. Orientasi
bawahan berarti selalu melihat bawahannya sebagai manusia utuh yang membutuhkan
kepentingannya. Sehingga staf perlu dilihat juga kebutuhannya secara biopsiko dan sisial.

4. Teori Blake & Mouton tentang teori kepedulian pada institusi dan bawahan.
Teori blake & Mouton menyatakan bila seorangpemimpin memilki kepedulian
terhadap institusi yang tinggi berarti orang ini menyukai kesempurnaan tugasnya dari
pada yang lain. Dengan kata lain pekerjaan adalah segalanya sehingga tidak
mempedulikan apa yang sedang terjadi pada bawahannya. Fokus yang utama
adalahbagaimana menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan sempurna tanpa ada
halangan. Semua hasil pekerjaannya diharapkan mendapat pujian dari atasan yang lebh
tinggi dan mendapatkan penghargaan lainnya.
5.  Teori Kurt Lewin dalam Huber (2000). Tentang gaya kepemimpinan.
Dalam hal ini mereka membagi gaya kepemimpinan ada beberapa bentuk,
yaitu :
1)Otokrasi atau otoriter, yaitu yang mengedepankan kekuatan pada pemimpin
dari pada partisipasi bawahannya dalam pembuatan keputusannya.

2)Demokrasi, yaitu pemimpin yang memberi kesempatan bawahannya ikut


serta dalam pembuatan keputusannya.

3)Laisez Paire yaitu pemimpin yang tidak bisa mengambil keputusan sendiri
maupun cara minta bantuan bawahan ikut berpartisipasi dalam pembuatan
keputusannya.
Gaya Kepemimpinan
a. Gaya Kepemimpinan Diktator
Pada gaya kepemimpinan diktator  ( dictatorial leadership style ) ini upaya
mencapai tujuan dilakukan dengan menimbulkan ketakutanserta ancaman
hukuman. Tidak ada hubungan dengan bawahan, karena mereka dianggap hanya
sebagai pelaksana dan pekerja saja.

b. Gaya Kepemimpinan Autokratis


Pada gaya kepemimpinan ini ( autocratic leadership style ) segala keputusan
berada di tangan pemimpin. Pendapat atau kritik dari bawahan tidak pernah
dibenarkan. Pada dasarnya sifat yang dimiliki sama dengan gaya kepemimpinan
dictator tetapi dalam bobot yang agak kurang.
c. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Pada gaya kepemimpinan demokratis ( democratic leadership style )
ditemukan peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan
secara musyawarah. Hubungan dengan bawahan dibangun dengan baik. Segi
positif dari gaya kepemimpinan ini mendatangkan keuntungan antara lain:
keputusan serta tindakan yang lebih obyektif, tumbuhnya rasa ikut memiliki,
serta terbinanya moral yang tinggi. Sedangkan kelemahannya : keputusan
serta tindakan kadang - kadang lamban, rasa tanggung jawab kurang, serta
keputusan yang dibuat terkadang bukan suatu keputusan yang terbaik.
d. Gaya Kepemimpinan Santai
Pada gaya kepemimpinan santai ( laissez - faire leadership style ) ini
peranan pimpinan hampir tidak terlihat karena segala keputusan diserahkan
kepada bawahan, jadi setiap anggota organisasi dapat melakukan kegiatan
masing - masing sesuai dengan kehendak masing - masing pula.
Peran Dan Fungsi Pemimpin
1. Peran Pemimpin
Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
1. Peran huhungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai
pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor
konsultasi.
2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru
bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan
gangguan, sumber alokasi, dan negosiator.
2.Fungsi Manajemen Keperawatan
1. Fungsi Perencanaan Manajemen Keperawatan
Perencanan yang diperlukan dalam manajemen keperawatan ini
bertitik tumpu pada tujuan apa yang ingin dicapai. Selain itu juga
persiapan-persiapan tindakan yang perlu diambil untuk suatu keadaan-
keadaan tertentu nantinya. Tujuannya agar tindakan perawat nanti dapat
terarah dengan baik
2. Fungsi Pengorganisasian Manajemen Keperawatan
Fungsi ini merupakan suatu pengaturan setelah rencana. Jadi
manajemen keperawatan juga dapat mengatur dan menentukan
pembagian tugas pekerjaannya, macam, jenis, unit kerja, alat – alat,
keuangan dan fasilitas.
3. Fungsi Penggerak Manajemen Keperawatan
Tanda manajemen keperawatan yang berhasil ialah saat mampu
menggerakkan orang – orang supaya mau atau suka bekerja. Manajemen
keperawatan ini juga harus mampu menciptakan suasana bekerja bukan hanya
karena perintah, tetapi harus dengan kesadaran sendiri, termotivasi secara
internal.
4. Fungsi Pengendalian Manajemen Keperawatan
Karena tugasnya adalah untuk dapat mengelola maka agar tujuan dapat
tercapai sesuai dengan rencana harus dilakukan pangawasan pada
pelaksanaannya, apakah orang–orangnya, cara dan waktunya tepat. Pengendalian
ini juga berfungsi supaya kesalahan yang terjadi dapat segera diperba
5. Fungsi Penilaian Manajemen Keperawatan
Fungsi ini menunjukan manajemen keperawatan sebagai media pengukuran
dan perbandingan dari hasil – hasil pekerjaan yang seharusnya dicapai
Kriteria Pemimpin Yang Baik
1. Jujur dan Transparan 
2. Menjadi Pendengar yang Baik dan Tulus
 3. Bersikap Rendah Hati dan Tidak Sombong
4. Jadilah Teman bagi Mereka
5. Terapkan Etos Kerja yang Diharapkan dari karyawan 
6. Berpakaian yang Baik
 7. Tidak Pelit Pujian 
8. Bersikap Baik dan Empatik
9. Adakan Kegiatan Jalan-jalan
10. Tawarkan Bantuan
Peran Dan Fungsi Kepala Ruang Sebagai Pemimpin:
1. Peran Kepala Ruangan
Kepala Ruangan diberi tanggung jawab untuk
memperkerjakan,mengembangkan dan mengevaluasi stafnya. Mereka di
berikan tanggung jawab untuk pengembangan anggaran tahunan unit
yang di pimpinnya dan memegang kewenangan untuk mengatur unit
sesuai tugas dan tanggung jawabya, memantau kualitas perawatan,
menghadapi masalah tenaga kerjanya, dan melakukan hal-hal tersebut
dengan biaya yang efektif (Potter & Perry, 2005).
2. Fungsi Kepala Ruangan
Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston (2000) sebagai
berikut:
1. Perencanaan
Dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan peraturan-
peraturan, membuat perencanaan jangka panjang dan jangka pendek untuk
mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi, menetapkan biaya -biaya untuk setiap
kegiatan serta merencanakan dan pengelolaan rencana perubahan. 
2. Pengorganisasian
Meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan perencanaan, menetapkan
metode pemberian asuhan keperawatan kepada pasien yang paling tepat,
mengelompokkan kegiatan untuk mencapai tujuaan unit, serta melakukan peran
dan fungsi dalam organisasi dan menggunakan power serta wewenang dengan
tepat,
3. Ketenagaan
Pengaturan ketenagaan dimulai dari rekrutmen, interview, mencari,
orientasi dari staf baru, penjadwalan, pengembangan staf, dan sosial isasi staf,
dan sosialisasi staf. 
4. Pengarahan
Mencakup tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia seperti
motivasi untuk semangat, manajemen konflik, pendelegasian, komunikasi dan
memfasilitasi kolaborasi. 
5. Pengawasan
Meliputi penampilan kerja, pengawasan umum, pengawasan etika aspek
legal, dan pengawasan pofesional. Seorang manejer dalam mengerjakan
kelima fugsinnya tersebut sehari-hari akan bergerak dalam berbagai bidang
penjualan, pembelian, produksi, personalia dan lain - lain.

Anda mungkin juga menyukai