Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

AIK

PEMBIMBING:
MARDALIS,M.Ag

DISUSUN
OLEH
KELOMPOK 4 :
GEMA ADINDA Y
RAHMI RAHMADANI PUTRI
IRHAMNA YAFADILLA
PROGRAM STUDI D-III ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
BUKITTINGGI 2021 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Perilaku Sehat Sakit
dalam Masyarakat dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam proses penyusunan makalah ini kami mengalami beberapa hambatan. Namun berkat
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik
dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, tidak lupa penyusun mengucapkan terimakasih
kepada Dosen pembimbing yaitu Ibu Caturia yang telah membantu dan membimbing kami
dalam proses penyusunan makalah.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak atas bantuan, dukungan, serta doanya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca dan dapat mengetahui
tentang Perilaku Sehat Sakit dalam Masyarakat. Makalah ini mungkin jauh dari kata sempurna,
untuk itu kami mengharap kritik serta saran untuk menyempurnakan makalah ini.

Bukittinggi,05 desember 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
A. Latar Belakang
Sesungguhnya Aisiiyah merupakan organisasi wanitanya Muhammadiyah Aisyiyah
didirikan di Yogyakarta pada tanggal 27 rajab 1335 H. bertepatan pada 19 mei1817 M oleh KH.
Ahmad Dahlan yang di ketaui oleh istilah Nyai Walidah.
Sebagai gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar ‘ Aisyiyah merupakan kumpulan
yang bergerak dalam memperjuangkan martabat dan hak wanita . lebih lanjut ‘Aisyiyah
bergerak dalam bidang sosial keagamaan bukan organisasi politik. Dalam peranannya organisasi
‘ aisyiyah tidak jauh berbeda dengan organisasi wanita lainnya.
Gerakan aisyiyah dariwaktu ke waktu terus berkembang dan memberikan manfaat
bagi peningkatan dan kemajuan harkat dan amrtabat perempuan Indonesia. Hasil yang sangat
nyata adalah wujud amala usaha yang terdiri atas ribuan taman kanak-kanak, sekolah dasar,
hingga perguruan tinggi.
B. Rumusan masalah
a) Apa dasar didirikan aisyiyah?
b) Apa arti dari pada aisyiyah?
c) Apa lambing aisyiyah?
d) Bagaimana sejarah berdirinya aisyiyah?
e) Bagaimana kedudukan aisyiyah jaman dulu dan sekarang?
f) Apa saja amal usaha asyiyah?
C. Tujuan penulisan
a) Untuk mengetahui dasar didirikannya aisyiyah
b) Untuk mengetahui arti dari pada aisyiyah
c) Untuk mengetahui apa arti dari lambing aisyiyah
d) Untuk mengetahui sejarah berdirinya aisyiyah
e) Untuk mengetahui kedudukan aisyiyah zaman dulu dan sekarang
f) Untuk mengetahui apa saja amal usaha aisyiyah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dasar didirikan aisyiyah


Pada awal berdirinya muhammadiyah, KH.Ahmad Dahlan menyelenggarakan pengajian
yang jamaahnya terdiri dari laki-laki dan perempuan, berjalan cukup lancer dan bahkan makin
lama semakin bertambah banyak angotanya. Keadaanya itu mendorong Nyai Dahlan untuk
memisahkan antara bapak-bapak dan ibuk-ibuk, yang dalam perkembangannya menjadi wadah
pengajian yang diberikan nama “SOPO TRESNO” pada tahun 1914setelah berkembangnya
dengan pesat “sopo tresno” secara resmi menjadi aisyiyah sebagai pergerakan wanita dalam
muhammadiyah. Tepatnya pada tanggal 27 rajab 1335 H atau bertepatan pada tanggal 22 april
1917 M.
B. Arti dari pada aisyiyah
Arti aisyiyah berasal dari “aisyiyah” yaitu nama salah seorang istri nabi Muhammad
SAW ditambah dengan ya’ nisbah yang berarti pengikuy/pengiring. Muhammadiyah menamakan
gerakan wanitanya dengan nama ‘aisyiyah dengan maksud agar kaum ibu di muhammadiyah ikut
berhuang bersama-sama dalam menyampaikan ajaran islam ke tangan-tangan masyarakat serta
dapat meneladani hidup dan perjuangan ibu kaum muslimin yaitu siti ‘aisyiyah RA tersebut.
C. Lambang aisyiyah
Lambing ‘aisyiyah sama sebagaimana lambang muhammadiyah dengan pengecualian,
lambang muhammadiyahdi tengah-tengah matahari bertuliskan muhammadiyahdengan huruf
arab, sedangkan lambang aisyiyah matahari yang di tengah-tengah bertuliskan nama aisyiyah
yang memakai huruf arab pula.
Konsep visual logo
Secara visual, konsep logo aisyiyah mengadopsi bentuk sarang lebah yang merupakan
kumpulan segi enam saling berkaitan satu sama lain dan membentuk sebuah bangunan yang
membentuk sebuah bangunan yang mampu melindungi lebah untuk hidup dan berkembang biak.
Konsep warna logo
Logo event muktamar ‘aisyiyah dilator belakingi oleh sarang lebah yang berwarna
kuning dan kunung ke emasan. Kuning adalah warna harapan dan optimis organisasi ‘aisyiyah
dalam menghadapi tantangandan perkembangan zaman menjelang usia satu abad.
Kuning emas adalah warna konsentrasi dan ilmu pengetahuan dimana ‘aisyiyah selalu
konsisten dalam berperan sebagai organisasi yang selalu membantu mencari solusi terhadap
permasalahan-permasalahan yang ada di bangsa ini terutama masalah perempuan.
D. Sejarah berdirinya aisyiyah
Akar berdirinya aisyiyah tidak bisa di lepaskan kaitanyadari akar sejarah. Spirit
berdirinya muhammadiyah telah mengilhami berdirinya hamper seluruh organisasi otonom
yang ada di muhammadiyah, termasuk aisyiyah. Sebagai pendiri muhammadiyah, kyai haji
A.Dahlan sangat memperhatikan pembinaan terhadap wanita. Anak-anak perempuan yang
potensial dibina dan di didik menjadi pemimpin, serta dipersiapkan untuk menjadi pengurus
dalam organisasi wanita muhammadiyah. Mereka yang dididik kiai dahalan diantaranya siti
bariyah, siti bariyah, siti dawimah, siti dalalah, siti busyro (putri beliau sendiri), siti dawingah,
dan siti badilah zuber.
Sejak usia 15 tahun anak-anak perempuan sudah diajak memikirkan soal-soal
lemasyaraktan. Sebelum aisyiyah secara kongkret terbentuk, sifat gerakan pembinaan wanita itu
baru secara berkelompok belum merupakan organisasi. Oleh kyai H. A. Dahlan dan Nyai
Ahmad Dahlan kelompok dibimbing dan dibekali agama melalui pengajian. Pendidikan dan
pembinaan terhadap wanita juga dibekalkan pada wanita yang usianya sudah tua. Menurutnya
agama islamtidak memperkenankan mengabaikan wanita, mengingat perannya yang begitu
mulia.
Dalam perkembangannya, kelompok pengajian wanita itu diberi nama sapa Tresna. Sapa
Tresna belum merupakan organisasi, hanya suatugerakan pengajian saja. Berkaitan dengan
nama, Kh, Mokhtar mengadakan dengan K, H. Ahmad Dahlan dan pengurus muhammadiyah
lainnya. Dalam pertemuan itu di usulkan nama Fatimah, untuk organisasi pekumpulan kaum
wanita muhammadiyah itu, tetapi nama itu tidak ditemukan oleh rapat. Sementara Haji
Fakhrudin mekemudian mengusulkan nama aisyiyah, kemudian forum rapat menyepakati nama
asyiyah. Nama aisyiyah dipandang lebih tepat bagi gerakan wanita inikarena didasari
pertimbangan bahwa perjuangan aisyiyah, istri nabi Muhammad, yang selalu membantu
rasulullah dalam berdakwah.
E. Kedudukan Aisyiyah zaman dulu dan sekarang
Aisyiyah sudah memasuki perjalanan 1 abad. Sebagai organisasi perempuan di
indonesialebih dari 100 tahun.aisyiyah sudah memiliki pengalaman dalam mengontribusi
memajukan perempuan Indonesia di berbagai bidang kehidupan, baik bidang pendidikan politik,
dan pemberdayaan perempuan. Aisyiyah sebagai organisasi otonom perempuan muhammadiyah
bekerja d seluruh provinsi di Indonesia darisabang sampai merouke.
Aisyiyah merintis berdirinya pendidikan untuk anak-anak yang pertama di Indonesia
dengan nama Frobel school. Yang saat ini bernama tk aisyiyah bustanul athfal (TK ABA).
Dalam perjalanan aisyiyahjuga mencanangkan pemberantasan buta huruf baik buta huruf latin
maupun buta huruf arab, memberikan pendidikan keagamaan bagi para buruh batik,mendirikan
mushollah perempuan pertama ditahun 1922 yang kemudian harkat dan martabat perempuan
Indonesia. Hasil yang sangat nyata adalah wujud amal usaha yang terdiri atas ribuan taman
kanak-kanak, sekolah dasar, hingga prtguruan tinggi.
F. Amal usaha aisyiyah
1. Amal usaha kesehatan
1) Amal usaha aisyiyah
2) Rumah bersalin
3) Rumah sakit ibu dan anak
4) Balai pengobatan
5) Balai kesehatan ibu dan anak
6) Apotik
7) Pansyandu lansia
8) PPKS
2. Pendidikan
1) Aisyah mengelolah sekolah tnggi dan universitas di seluruh Indonesia. Untuk
sekolah tinggi dan akademika dalam bidang kesehatan berjumlah 8 buah
2) Kelompok data amal usaha pendidikan telah berkumpul menjadi 23.772 amal
usaha pendidikan dasar dan menengah aisyiyah, terdiri dari 1.385 kelompok
bermain.
3. Kesejahteraan sosial
Lembaga kesehteraan sosial anak (panti asuhan)

4. Ekonomi
o Koperasi 568 buah
o Pendampingan dan pemberdayaan ekonomi melalui BUEKA, jumlah BUEKA
sebanyak 1.426 buah
o Mengembangkan Sekolah Wirausaha 'Aisyiyah (SWA) baik di tingkat pusat
(nasional) propinsi maupun kabupaten.
o Mengembangkan produk lokal baik sabun cuci maupun produk susu kedelai.
o Melakukan pendampingan

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata Aisyiyah berasal dari bahasa arab, dari kata Aisyah & mendapat imbuhan yah. Sebutan
Aisyah disini adalah nama isteri Nabi Muhammad SAW. Yaiyu Siti Aisyah binti Abu Bakar
Ash-Shiddiq. Kata yah dalam bahasa arab disini adalah yah nisbah yang artinya
"membangsakan" jadi Aisyah berarti pengikut Siti Aisyah R.A. Aisyiyah juga sebagai Gerakan
Islam, dakwah amar ma'ruf nahi munkar dan tajdid bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan kepada pembaca dan penulis mengenai makalah ini adalah :
• Diharapkan penulis dapat mengembangkan dan melanjutkan penulisan makalah mengenai
'Aisyiyah ini
• Diharapkan hasil penulisan makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan ilmu
pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.muhammadiyah.or.id/content-199-det-aisyiyah.html.
http://alifunparyati.blogspot.com/2011/03/organisasi-otonom.html
gugunenglis.blogspot.com
sinauwerno-werno.blogspot.com
www.aisyiyah.or.id

Anda mungkin juga menyukai