Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

FUNGSI PENGHAPUSAN LOGISTIK RUMAH SAKIT

DI SUSUN OLEH :
KAMSATUL NAHYA RAMADHANI
(20190003)

DOSEN PENGAMPU :
Dr. ERPIDAWATI, SE, MM

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS KESEHATAN DAN MIPA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATRA BARAT
2021

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua sehingga Makalah fungsi penghapusan logistic rumah
sakit ini dapat terselesaikan dengan baik. Tak lupa penulis kirimkan salam serta
shalawat kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah membawa kita
dari alam gelap gulita menuju alam yang terang benderang seperti saat ini.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tak luput dari bantuan
dan tuntunan Allah Yang Maha Esa. Penulis menghantarkan rasa syukur dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak dan terutama Allah SWT dalam
pengerjaan makalah ini.

Dengan ini penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimilikki
sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan
rendah hati menerima masukan, saran, dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya kata penulis berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi seluruh
pembacanya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahii Wabarakatuh.

Bukittinggi, Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I...........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan Masalah..............................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................3
1. Fungsi Penghapusan Logistik........................................................................................3
2. Alasan Penghapusan Logistik Rumah Sakit................................................................5
3. Program, Proses dan Cara Penghapusan Barang atau Bahan di Rumah Sakit............7
BAB III......................................................................................................................................11
PENUTUP.................................................................................................................................11
A. Kesimpulan...................................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen logistik merupakan proses perencanaan, implementasi, dan
pengendalian dari proses-proses kegiatan logistik mulai dari pengadaan, penyimpanan,
penghapusan, dan pendistribusian guna memenuhi kebutuhan pelanggan.Dalam
organisasi publik, manajemen logistik sangat erat hubungannya dengan
penyelenggaraan fungsi pemerintah. Proses ini tidak hanya berputar disekitar aktivitas
pengadaan barang untuk kebutuhan suatu instansi pemerintah, tetapi juga mempunyai
peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

Hal ini dikarenakan aktivitas manajemen logistk sangat menyangkut kehidupan


sehari- hari yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pemerintah. Peran logistik
dalam organisasi pemerintah, meliputi logistik internal, yaitu kebutuhan barang untuk
beroperasinya organisasi pemerintah dan melayani logistik eksternal, yaitu melayani
logistik untuk masyarakat, perusahaan, maupun institusi lainnya.

Pelaksanaan tugas pemerintah bersifat eksternal, yaitu pemberian pelayanan kepada


masyarakat.Dalam pelayanan logistik eksternal, pemerintah tidak bertindak sebagai
pelaku logistik secara langsung, namun pemerintah bertindak melayani dalam hal
kebijakan, informasi, dukungan fasilitas umum, seperti jalan, transportasi, terminal,
pelabuhan, dan pasar.Logistik yang dikelola dengan tepat, baik secara kuantitas, kualitas
maupun waktu dan biaya, dapat menjadi aset utama organisasi publik, yaitu sebagai
sumber pendapatan yang strategis dan berperan mendorong kegitatan ekonomi.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan fungsi penghapusan logistic rumah sakit
2. Jelaskan alasan penghapusan logistic rumah sakit
3. Jelaskan program, proses dan cara-cara penghapusan bahan atau barang di
rumah sakit

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari makalah ini untuk menjelaskan:

1
1. Fungsi penghapusan logistic rumah sakit
2. Alasan penghapusan logistic rumah sakit
3. Program, proses dan cara-cara penghapusan bahan atau barang di rumah sakit

2
BAB II

PEMBAHASAN
1. Fungsi Penghapusan Logistik
a. Pengertian

Penghapusan logistik merupakan kegiatan pembebasan barang dari pertanggung


jawaban yang berlaku dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Secara lebih
operasional, penghapusan logistik merupakan pengakhiran fungsi logistik dengan
pertimbangan- pertimbangan dan argumentasi- argumentasi tertentu yang dapat
dipertanggungjawabkan.  Adapun pendapat lain mengenai pengertian fungsi
penghapusan yaitu :

1. kegiatan penghapusan logistik harus mempertimbangkan alasan-alasan


normative tertentu (Dwiantara & Sumarto,2005). (Mudaanggie, 2011)

2. Penghapusan adalah kegiatan atau usaha pembebasan barang dari


pertanggungjawaban sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
(Subagya: 1994).

3. Ibnu Syamsi, Penghapusan (disposal) adalah penyingkiran barang-barang


inventaris, karena tidak diperlukan/digunakan lagi.

4. Lukas dan Rumsari, Penghapusan logistik merupakan kegiatan pembebasan


barang dari pertanggungjawaban yang berlaku dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.

5. Keputusan Menkeu 470 KMK.01/1994, Penghapusan adalah keputusan dari


pejabat yang berwenang untuk menghapus barang dari daftar inventaris (Buku
Inventaris) dengan tujuan membebaskan bendaharawan barang dan atau pembantu
penguasa barang (PPBI) dari pertanggungjawaban administrasi barang dan pisik
barang milik/kekayaan negara yang berada dibawah pengurusan dan
penguasaannya sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

6. Permendagri 17 Tahun 2007, Penghapusan barang milik daerah adalah tindakan-


tindakan penghapusan barang Pengguna/Kuasa Pengguna dan penghapusan dari
Daftar Inventaris Barang Milik Daerah.

3
Dari beberapa pengertian di atas sebenarnya dilakukannya penghapusan logistik bukan
tanpa tujuan dan manfaat. Adapun tujuan dari dilakukannya penghapusan logistik,
antara lain:

1. Menuju tertib pelaksanaan penghapusan barang milik/kekayaan negara atau


pemda
2. Menuju kepada adanya kesatuan bahasa atau keseragaman pelaksanaan
penghapusan
3. Menuju pada efisiensi dan efektivitas dalam pemanfaatan barang secara optimal
oleh setiap departemen/lembaga
4. Menetapkan suatu landasan umum penghapusan dan pemanfaatan barang
milik/kekayaan negara atau pemda sesuai peraturan perundang-undanganan yang
berlaku
5. Membebaskan bendaharawan barang atau pengurus barang dari
pertanggungjawaban   administrasi barang. (Wahyufisipuns, 2014)

b. Kriteria Penghapusan Logistik

Ada beberapa alasan yang mendasari dilakukannya penghapusan logistik. Salah satunya
adalah terkait alasan atau syarat penghapusan logistik yang dikemukakan oleh ibnu
syamsi, antara lain:

1. Perlengkapan dalam kondisi rusak berat

Hal ini menyangkut keadaan barang logistik itu sendiri yang berkaitan dengan fisik
barang tersebut yang berkaitan dengan kinerja barang logistik tersebut. Misalnya, mobil
dinas jika sudah mengalami rusak berat tentu akan mengganggu operasional aktivitas
organisasi itu sendiri.

2. Perlengkapan sudah tidak efisien/ketinggalan zaman

Setiap waktu segala sesuatu di dunia ini pasti akan mengalami kemajuan. Tak terkecuali
barang-barang logistik dalam sebuah organisasi. Agar sebuah organisasi tidak
ketinggalan dengan organisasi lain maka harus mengikuti perkembangan yang ada. Hal
ini akan berkaitan dengan barang-barang logistik yang sudah dianggap ketinggalan
jaman dan kurang efisien.

Contoh: dahulu untuk mengetik suatu organisasi membutuhkan mesin ketik. Namun
seiring perkembangan teknologi mesin ketik sudah harus berubah ke alat yang lebih

4
canggih yaitu komputer. Sehingga hal ini menjadi alasan bagi suatu organisasi untuk
menghapus mesin ketiknya. 

3. Jumlahnya berlebihan (excess stock)

Kekurangan logistik dalam suatu organisasi akan mengganggu aktivitas organisasi.


Begitu pula apabila suatu organisasi memiliki logistik yang berlebihan juka akan
mengganggu aktivitas organisasi. Karena dengan jumlah logistik yang berlebihan ini
akan mengakibatkan barang yang kurang dibutuhkan memakan tempat yang banyak
sehingga mengganggu aktivitas organisasi. Oleh karena itu organisasi berkewajiban
untuk melakukan penghapusan logistik yang berlebihan tersebut dengan cara yang
bijaksana. Semua alasan di atas dapat dijadikan dasar untuk melakukan penghapusan
logistik. Namun dalam penghapusan logistik yang bersangkutan jangan sampai
mengganggu efektifitas dan efisiensi organisasi itu sendiri. Sedangkan berdasarkan
Permendagri No.17 Tahun 2007, beberapa dasar pertimbangan terkait penghapusan
logistik yang didasarkan atas jenis barangnya, antara lain:

1. Barang Tidak Bergerak


2. Rusak berat, terkena bencana alam/force majeure
3. Tdk dpt digunakan secara optimal (idle)
4. Terkena planologi kota
5. Kebutuhan organisasi karena perkembangan tugas
6. Penyatuan lokasi dalam rangka efisiensi dan memudahkan koordinasi
7. Pertimbangan dalam rangka perencanaan strategis Hankam.

2. Alasan Penghapusan Logistik Rumah Sakit

Menurut Lukas Dwiantara dan Rumsari Hadi Sumarto dalam Manajemen Logistik
(2004 : 113), beberapa alasan yang harus diperhatikan untuk bisa menyingkirkan atau
menghapuskan logistick dan beberapa alasan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Logistik yang akan dihapuskan sudah sangat tua dan rusak Logistik ini perlu
disingkirkan dengan beberapa alasan :

1. Apabila logistik tersebut digunakan terus dapat membahayakan keselamatan


pemakai logistik ini.

2. Kualitas maupun kuantitas output yang dihasilkan sudah tidak dapat mencapai
tingkat yang optimal, apalagi dibandingkan biaya operasional yang relatif tinggi.

5
Dengan demikian, apabila logistik ini dioperasikan terus, jelas akan menimbulkan
inefektivitas dan inefisiensi organisasi.

b. Logistik yang sudah ketinggalan zaman (out of date)

Mungkin sekali logistik yang sudah ketinggalan zaman merupakan logistik yang
belum rusak. Namun demikian, logistik semacam ini perlu disingkirkan atau dihapuskan
dengan pertimbangan, logistik ini dipandang memerlukan dan menghabiskan biaya
(cost) yang relatif tinggi, baik berkaitan dengan bahan, tenaga, waktu, maupun output,
baik ditinjau dari sisi kuantitas.

Menurut Lukas Dwiantara dan Rumsari Hadi Sumarto dalam Manajemen Logistik
(2004 : 113), beberapa alasan yang harus diperhatikan untuk bisa menyingkirkan atau
menghapuskan logistick dan beberapa alasan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Logistik yang akan dihapuskan sudah sangat tua dan rusak Logistik ini perlu
disingkirkan dengan beberapa alasan :

1. Apabila logistik tersebut digunakan terus dapat membahayakan keselamatan


pemakai logistik ini.

2. Kualitas maupun kuantitas output yang dihasilkan sudah tidak dapat mencapai
tingkat yang optimal, apalagi dibandingkan biaya operasional yang relatif tinggi.
Dengan demikian, apabila logistik ini dioperasikan terus, jelas akan menimbulkan
inefektivitas dan inefisiensi organisasi.

b. Logistik yang sudah ketinggalan zaman (out of date)

Mungkin sekali logistik yang sudah ketinggalan zaman merupakan logistik yang
belum rusak. Namun demikian, logistik semacam ini perlu disingkirkan atau dihapuskan
dengan pertimbangan, logistik ini dipandang memerlukan dan menghabiskan biaya
(cost) yang relatif tinggi, baik berkaitan dengan bahan, tenaga, waktu, maupun output,
baik ditinjau dari sisi kuantitas.

Menurut Subagya Malaya Suganda dalam Manajemen Logistik (1988:93-94),


Penghapusan sarana perlu dilakukan jika :

6
a. Barang hilang, seperti akibat kesalahan sendiri, kecelakaan, bencana alam,
administrasi yang salah atau karena tercecer dan tidak ditemukan lagi.

b. Teknis dan ekonomis, yaitu setelah nilai barang dianggap tidak ada manfaatnya lagi :
- Kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. - Obsolete, dalam arti bahwa untuk
peningkatan efisiensi dan evektifitas, barang perlu diganti. - Kadaluwarsa, yaitu suatu
barang sudah tidak boleh digunakan lagi menurut ketentuan waktu yang ditetapkan. -
Aus atau deteriorasi, yaitu barang mengurang karena susut, menguap dan atau handling.
- Busuk, karena tidak memenuhi syarat-syarat spesifikasi, sehingga barang tidak bisa
digunakan lagi.

c. Surplus dan ekses

d. Tidak bertuan, yaitu barang-barang yang tidak dikuasai, tidak diklaim atau tidak
diurus oleh pemiliknya dalam batas waktu yang ditentukan. Rampasan, yaitu barang-
barang bukti dari suatu perkara pidana seperti pidana ekonomi, pidana korupsi dan lain-
lain yang berdasarkan suatu keputusan pengadilan pidana yang sudah tetap, barang
dinyatakan untuk negara.

3. Program, Proses dan Cara Penghapusan Barang atau Bahan di Rumah Sakit

a. Program Penghapusan Barang

Program penghapusan dapat ditinjau dari dua aspek antara lain:

1. Aspek yuridis, administrasi dan prosedur

Dalam aspek yuridis mencakup hal-hal: Pembentukan panitia penilai, identifikasi dan
inventarisasi peraturan-peraturan yang mengikat, persyaratan atau ketentuan terhadap
barang yang dihapus, penyelesaian kewajiban sebelum barang dihapus.

1. b) Aspek rencana pelaksana tehnis

Evaluasi, rencana pemisahan dan pembuangan serta rencana tindak lanjut. Cara-cara
penghapusan yang lazim dilakukan antaralain:

7
 Pemanfaatan langsung: Usaha merehabilitasi/merekondisi komponen-komponen
yang masih dapat digunakan kembali dan dimasukkan sebagai barang persediaan
baru.
 Pemanfaatan kembali: Usaha meningkatkan nilai ekonomis dari barang yang
dihapus menjadi barang lain
 Pemindahan:Mutasi kepada instansi yang memerlukan dalam rangka
pemanfaatan langsung
 Hibah: Pemanfaatan langsung atau peningkatan potensi kepada badan atau pihak
di luar instansi (Pemerintah)
 Penjualan/Pelelangan: Dijual baik di bawah tangan atau dilelang
 Pemusnahan: Menyangkut keamanan dan keselamatan lingkungan.(Angela,
2013)(Soleh-ku, 2011)

Sedangkan manfaat dari dilakukannya penghapusan logistik antara lain sebagai berikut:

1. Mencegah terjadinya kerugian negara sebagai akibat tidak dilaksanakannya


penghapusan sedini mungkin. Dengan dilakukan penghapusan barang sedini
mungkin akan dapat menghemat anggaran baik dari segi biaya pemeliharaan
maupun efisiensi aktivitas produksi organisasi tersebut.
2. Meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Dengan melakukan
penghapusan secara otomatis jika penghapusan tersebut dilakukan dengan cara
lelang maupun penjualan organisasi akan memberoleh dari dari barang tersebut
yang dapat dihitung sebagai penghasilan bukan pajak.
3. Menekan biaya operasional terhadap barang-barang yg sudah waktunya untuk
dihapus. Hal ini berkaitan dengan manfaat penghapusan yang pertama.

Penghapusan logistik juga memilki fungsi yaitu melakukan pengurusan dan


penyelenggaraan pembebasan material dari pertanggungjawaban pengurus barang
menurut peraturan yang berlaku untuk meminimalisir kerugian organisasi.

b. Proses Penghapusan Barang

Menurut Lukas Dwiantara dan Rumsari Hadi Sumarto dalam Manajemen Logistik
(2004 : 119), untuk melakukan kegiatan penghapusan atau penyingkiran logistik yang
harus dilakukan yaitu :

1. Penelitian kelayakan penyingkiran logistik tertentu yang hendak dihapuskan.


Kegiatan ini dilakukan oleh unit kerja “pemilik” logistik yang akan dihapuskan
bersama dengan penanggungjawab pengelola logistik.

8
2. Membuat beberapa alternatif cara penghapusan logistik yang hendak ditempuh,
yang kemudian menentukan satu cara penghapusan logistik yang paling
menguntungkan, baik dengan pertimbangan finansial maupun nonfinansial.

3. Meminta persetujuan pada pimpinan tertinggi, khususnya sebagai penanggung


jawab dalam pengelolaan logistik.

4. Memasuki tahap implementasi penghapusan logistik sesuai dengan cara


penghapusan logistik yang ditentukan. Menurut Subagya Malaya Suganda dalam
Manajemen Logistik (1988:98), dalam pengelolaan penghapusan barang, dikenal
adanya beberapa tahap, yang sekaligus merupakan siklus kegiatan penghapusan
yaitu:

a. Tahap penyidikan atau pengenalan (identification) Tahap ini merupakan umpan baik
pengelolaan pemeliharaan melalui sistem inventarisasi. Melalui sistem inventarisasi
yang konsisten, dapat dilakukan penyidikan barang yang sudah tidak termasuk dalam
program pemeliharaan.

b. Tahap penyaringan ( screening) Pada tahap ini secara nyata mulai dilakukan
penyusunan program penghapusan sebagai tidak dimasukkannya barang atau
perlengkapan dalam program pemeliharaan.

c. Tahap penyelesaian (clearing) Tahapan ini sesungguhnya merupakan langkah


pelaksanaan program penghapusan yang didalamnya meliputi kegiatan : - Pelaksanaan
pembebasan pertanggung jawaban pengguna - Pelaksanaan penghapusan, segregasit,
salvagev, serta tindak lanjutnya

d. Tahap pelaksanaan dan pengendalian (actuating and controlling )

c. Cara Penghapusan Barang

Menurut Lukas Dwiantara dan Rumsari Hadi Sumarto dalam Manajemen Logistik
(2004 : 115), ada beberapa alternatif untuk melakukan penghapusan logistik, dan
bebrapa alternatif tersebut adalah sebagai berikut :

a. Dijual atau dilelang Dengan cara ini berarti organisasi akan memperoleh sejumlah
kontraprestasi berupa uang hasil penjualan logistik.

b. Ditukarkan dengan logistik lain yang dibutuhkan oleh institusi Dengan cara ini berarti
organisasi akan menukarka logistik yang dimiliki dengan logistik yang dibutuhkan oleh
organisasi. Dengan cara ini harus mempertimbangkan dan mengacu pada prinsip-prinsip
pengadaan logistik dengan cara menukarkan, antara lain logistik yang ditukarkan harus

9
benarbenar sudah tidak dibutuhkan institusi, nilai logistik yang dipertukarkan harus
sepadan, dan saling menguntungkan kedua belah pihak.

c. Dipindahkan Secara fisik logistik yang sudah tidak dibutuhkan dimutasikan ke unit
kerja lain ataupun kantor/institusi cabang. Dengan demikian, pemusnahan logistik ini
sifatnya masih dalam ruang lingkup organisasi internal.

d. Dihibahkan Dihibahkan berarti organisasi memberikan secara cuma-cuma kepada


pihak/organisasi lain yang membutuhkan logistik yang dihapuskan tersebut.

e. Pemanfaatan kembali (recycle) Barang yang dihapus kemudian diubah menjadi


barang lain yang memiliki fungsi dan kegunaan berbeda dari fungsi dan kegunaan
barang semula. f. Dimusnahkan Penghapusan logistik benar-benar
dihilangkan/dimusnahkan, dan hal ini dilakukan apabila cara penghapusan logistik yang
lain sudah tidak mungkin untuk diimplementasikan.

Menurut Subagya Malaya Suganda dalam Manajemen Logistik (1988:98), cara-cara


penghapusan yang lazim dilaksanakan sebagai berikut :

a. Pemanfaatan langsung. Usaha merehabilitasi/merekondisi komponen-komponen yang


masih dapat dimanfaatkan kembali dan dimasukkan sebagai barang-barang persediaan
baru.

b. Pemanfaatan kembali ( Recycle) Usaha peningkatan nilai ekonomis dari barang yang
dihapus menjadi baran lain ( fungsi dan kegunaannya).

c. Pemindahan (Transfer) Mutasi kepada instansi (pemerintah) lain yang


memerlukannya dalam rangka pemanfaatan langsung.

d. Hibah (Donation) Hibah kepada badan atau pihak luar instansi dalam rangka
pemanfaatan langsung, recycle atau peningkatan potensi/modal yang dijual.

e. Penjualan /Pelelangan (Sales/Auction). Dijual baik dibawah tangan (seperti berlaku


pada angsuran kendaraan perorangan dinas) ataupun umumnya dilelang.

f. Pemusnahan Tindakan ini dilakukan, bila menyangkut keamanan dan keselamatan


lingkungan.

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Penghapusan logistik merupakan kegiatan pembebasan barang dari pertanggung


jawaban yang berlaku dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Secara lebih
operasional, penghapusan logistik merupakan pengakhiran fungsi logistik dengan
pertimbangan- pertimbangan dan argumentasi- argumentasi tertentu yang dapat
dipertanggungjawabkan.

Adapun tujuan dari dilakukannya penghapusan logistik, antara lain:

1. Menuju tertib pelaksanaan penghapusan barang milik/kekayaan negara atau


pemda
2. Menuju kepada adanya kesatuan bahasa atau keseragaman pelaksanaan
penghapusan
3. Menuju pada efisiensi dan efektivitas dalam pemanfaatan barang secara optimal
oleh setiap departemen/lembaga
4. Menetapkan suatu landasan umum penghapusan dan pemanfaatan barang
milik/kekayaan negara atau pemda sesuai peraturan perundang-undanganan yang
berlaku
5. Membebaskan bendaharawan barang atau pengurus barang dari
pertanggungjawaban   administrasi barang. (Wahyufisipuns, 2014)

B. Saran

Jika dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan seperti penulisan
huruf,susunan kalimat dan sebagainya,kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat positif atau membagun.karena pengetahuan kami sebagai penulis juga masih
kurang dan juga masih dalam pembelajaran.

11
DAFTAR PUSTAKA

Angela. (2013). Manajemen Logistik. Retrieved


from http://angelangeljs.blogspot.com/2013/05/manajemen-logistik.html

Mudaanggie. (2011). Penghapusan Logistik. Retrieved


from http://mudaanggie.blogspot.com/2011/05/penghapusan-logistik.html

Soleh-ku. (2011). makalah manajemen logistik. Retrieved from http://soleh-


ku.blogspot.co.id/2011/05/makalah-manajemen-logistik.html

http://eprints.undip.ac.id/60838/2/BAB_1.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai