DI SUSUN OLEH :
KAMSATUL NAHYA RAMADHANI
(20190003)
DOSEN PENGAMPU :
Dr. ERPIDAWATI, SE, MM
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua sehingga Makalah fungsi penghapusan logistic rumah
sakit ini dapat terselesaikan dengan baik. Tak lupa penulis kirimkan salam serta
shalawat kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah membawa kita
dari alam gelap gulita menuju alam yang terang benderang seperti saat ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tak luput dari bantuan
dan tuntunan Allah Yang Maha Esa. Penulis menghantarkan rasa syukur dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak dan terutama Allah SWT dalam
pengerjaan makalah ini.
Dengan ini penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimilikki
sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan
rendah hati menerima masukan, saran, dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya kata penulis berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi seluruh
pembacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I...........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan Masalah..............................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................3
1. Fungsi Penghapusan Logistik........................................................................................3
2. Alasan Penghapusan Logistik Rumah Sakit................................................................5
3. Program, Proses dan Cara Penghapusan Barang atau Bahan di Rumah Sakit............7
BAB III......................................................................................................................................11
PENUTUP.................................................................................................................................11
A. Kesimpulan...................................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen logistik merupakan proses perencanaan, implementasi, dan
pengendalian dari proses-proses kegiatan logistik mulai dari pengadaan, penyimpanan,
penghapusan, dan pendistribusian guna memenuhi kebutuhan pelanggan.Dalam
organisasi publik, manajemen logistik sangat erat hubungannya dengan
penyelenggaraan fungsi pemerintah. Proses ini tidak hanya berputar disekitar aktivitas
pengadaan barang untuk kebutuhan suatu instansi pemerintah, tetapi juga mempunyai
peranan penting dalam kehidupan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan fungsi penghapusan logistic rumah sakit
2. Jelaskan alasan penghapusan logistic rumah sakit
3. Jelaskan program, proses dan cara-cara penghapusan bahan atau barang di
rumah sakit
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari makalah ini untuk menjelaskan:
1
1. Fungsi penghapusan logistic rumah sakit
2. Alasan penghapusan logistic rumah sakit
3. Program, proses dan cara-cara penghapusan bahan atau barang di rumah sakit
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Fungsi Penghapusan Logistik
a. Pengertian
3
Dari beberapa pengertian di atas sebenarnya dilakukannya penghapusan logistik bukan
tanpa tujuan dan manfaat. Adapun tujuan dari dilakukannya penghapusan logistik,
antara lain:
Ada beberapa alasan yang mendasari dilakukannya penghapusan logistik. Salah satunya
adalah terkait alasan atau syarat penghapusan logistik yang dikemukakan oleh ibnu
syamsi, antara lain:
Hal ini menyangkut keadaan barang logistik itu sendiri yang berkaitan dengan fisik
barang tersebut yang berkaitan dengan kinerja barang logistik tersebut. Misalnya, mobil
dinas jika sudah mengalami rusak berat tentu akan mengganggu operasional aktivitas
organisasi itu sendiri.
Setiap waktu segala sesuatu di dunia ini pasti akan mengalami kemajuan. Tak terkecuali
barang-barang logistik dalam sebuah organisasi. Agar sebuah organisasi tidak
ketinggalan dengan organisasi lain maka harus mengikuti perkembangan yang ada. Hal
ini akan berkaitan dengan barang-barang logistik yang sudah dianggap ketinggalan
jaman dan kurang efisien.
Contoh: dahulu untuk mengetik suatu organisasi membutuhkan mesin ketik. Namun
seiring perkembangan teknologi mesin ketik sudah harus berubah ke alat yang lebih
4
canggih yaitu komputer. Sehingga hal ini menjadi alasan bagi suatu organisasi untuk
menghapus mesin ketiknya.
Menurut Lukas Dwiantara dan Rumsari Hadi Sumarto dalam Manajemen Logistik
(2004 : 113), beberapa alasan yang harus diperhatikan untuk bisa menyingkirkan atau
menghapuskan logistick dan beberapa alasan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Logistik yang akan dihapuskan sudah sangat tua dan rusak Logistik ini perlu
disingkirkan dengan beberapa alasan :
2. Kualitas maupun kuantitas output yang dihasilkan sudah tidak dapat mencapai
tingkat yang optimal, apalagi dibandingkan biaya operasional yang relatif tinggi.
5
Dengan demikian, apabila logistik ini dioperasikan terus, jelas akan menimbulkan
inefektivitas dan inefisiensi organisasi.
Mungkin sekali logistik yang sudah ketinggalan zaman merupakan logistik yang
belum rusak. Namun demikian, logistik semacam ini perlu disingkirkan atau dihapuskan
dengan pertimbangan, logistik ini dipandang memerlukan dan menghabiskan biaya
(cost) yang relatif tinggi, baik berkaitan dengan bahan, tenaga, waktu, maupun output,
baik ditinjau dari sisi kuantitas.
Menurut Lukas Dwiantara dan Rumsari Hadi Sumarto dalam Manajemen Logistik
(2004 : 113), beberapa alasan yang harus diperhatikan untuk bisa menyingkirkan atau
menghapuskan logistick dan beberapa alasan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Logistik yang akan dihapuskan sudah sangat tua dan rusak Logistik ini perlu
disingkirkan dengan beberapa alasan :
2. Kualitas maupun kuantitas output yang dihasilkan sudah tidak dapat mencapai
tingkat yang optimal, apalagi dibandingkan biaya operasional yang relatif tinggi.
Dengan demikian, apabila logistik ini dioperasikan terus, jelas akan menimbulkan
inefektivitas dan inefisiensi organisasi.
Mungkin sekali logistik yang sudah ketinggalan zaman merupakan logistik yang
belum rusak. Namun demikian, logistik semacam ini perlu disingkirkan atau dihapuskan
dengan pertimbangan, logistik ini dipandang memerlukan dan menghabiskan biaya
(cost) yang relatif tinggi, baik berkaitan dengan bahan, tenaga, waktu, maupun output,
baik ditinjau dari sisi kuantitas.
6
a. Barang hilang, seperti akibat kesalahan sendiri, kecelakaan, bencana alam,
administrasi yang salah atau karena tercecer dan tidak ditemukan lagi.
b. Teknis dan ekonomis, yaitu setelah nilai barang dianggap tidak ada manfaatnya lagi :
- Kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. - Obsolete, dalam arti bahwa untuk
peningkatan efisiensi dan evektifitas, barang perlu diganti. - Kadaluwarsa, yaitu suatu
barang sudah tidak boleh digunakan lagi menurut ketentuan waktu yang ditetapkan. -
Aus atau deteriorasi, yaitu barang mengurang karena susut, menguap dan atau handling.
- Busuk, karena tidak memenuhi syarat-syarat spesifikasi, sehingga barang tidak bisa
digunakan lagi.
d. Tidak bertuan, yaitu barang-barang yang tidak dikuasai, tidak diklaim atau tidak
diurus oleh pemiliknya dalam batas waktu yang ditentukan. Rampasan, yaitu barang-
barang bukti dari suatu perkara pidana seperti pidana ekonomi, pidana korupsi dan lain-
lain yang berdasarkan suatu keputusan pengadilan pidana yang sudah tetap, barang
dinyatakan untuk negara.
3. Program, Proses dan Cara Penghapusan Barang atau Bahan di Rumah Sakit
Dalam aspek yuridis mencakup hal-hal: Pembentukan panitia penilai, identifikasi dan
inventarisasi peraturan-peraturan yang mengikat, persyaratan atau ketentuan terhadap
barang yang dihapus, penyelesaian kewajiban sebelum barang dihapus.
Evaluasi, rencana pemisahan dan pembuangan serta rencana tindak lanjut. Cara-cara
penghapusan yang lazim dilakukan antaralain:
7
Pemanfaatan langsung: Usaha merehabilitasi/merekondisi komponen-komponen
yang masih dapat digunakan kembali dan dimasukkan sebagai barang persediaan
baru.
Pemanfaatan kembali: Usaha meningkatkan nilai ekonomis dari barang yang
dihapus menjadi barang lain
Pemindahan:Mutasi kepada instansi yang memerlukan dalam rangka
pemanfaatan langsung
Hibah: Pemanfaatan langsung atau peningkatan potensi kepada badan atau pihak
di luar instansi (Pemerintah)
Penjualan/Pelelangan: Dijual baik di bawah tangan atau dilelang
Pemusnahan: Menyangkut keamanan dan keselamatan lingkungan.(Angela,
2013)(Soleh-ku, 2011)
Sedangkan manfaat dari dilakukannya penghapusan logistik antara lain sebagai berikut:
Menurut Lukas Dwiantara dan Rumsari Hadi Sumarto dalam Manajemen Logistik
(2004 : 119), untuk melakukan kegiatan penghapusan atau penyingkiran logistik yang
harus dilakukan yaitu :
8
2. Membuat beberapa alternatif cara penghapusan logistik yang hendak ditempuh,
yang kemudian menentukan satu cara penghapusan logistik yang paling
menguntungkan, baik dengan pertimbangan finansial maupun nonfinansial.
a. Tahap penyidikan atau pengenalan (identification) Tahap ini merupakan umpan baik
pengelolaan pemeliharaan melalui sistem inventarisasi. Melalui sistem inventarisasi
yang konsisten, dapat dilakukan penyidikan barang yang sudah tidak termasuk dalam
program pemeliharaan.
b. Tahap penyaringan ( screening) Pada tahap ini secara nyata mulai dilakukan
penyusunan program penghapusan sebagai tidak dimasukkannya barang atau
perlengkapan dalam program pemeliharaan.
Menurut Lukas Dwiantara dan Rumsari Hadi Sumarto dalam Manajemen Logistik
(2004 : 115), ada beberapa alternatif untuk melakukan penghapusan logistik, dan
bebrapa alternatif tersebut adalah sebagai berikut :
a. Dijual atau dilelang Dengan cara ini berarti organisasi akan memperoleh sejumlah
kontraprestasi berupa uang hasil penjualan logistik.
b. Ditukarkan dengan logistik lain yang dibutuhkan oleh institusi Dengan cara ini berarti
organisasi akan menukarka logistik yang dimiliki dengan logistik yang dibutuhkan oleh
organisasi. Dengan cara ini harus mempertimbangkan dan mengacu pada prinsip-prinsip
pengadaan logistik dengan cara menukarkan, antara lain logistik yang ditukarkan harus
9
benarbenar sudah tidak dibutuhkan institusi, nilai logistik yang dipertukarkan harus
sepadan, dan saling menguntungkan kedua belah pihak.
c. Dipindahkan Secara fisik logistik yang sudah tidak dibutuhkan dimutasikan ke unit
kerja lain ataupun kantor/institusi cabang. Dengan demikian, pemusnahan logistik ini
sifatnya masih dalam ruang lingkup organisasi internal.
b. Pemanfaatan kembali ( Recycle) Usaha peningkatan nilai ekonomis dari barang yang
dihapus menjadi baran lain ( fungsi dan kegunaannya).
d. Hibah (Donation) Hibah kepada badan atau pihak luar instansi dalam rangka
pemanfaatan langsung, recycle atau peningkatan potensi/modal yang dijual.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan seperti penulisan
huruf,susunan kalimat dan sebagainya,kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat positif atau membagun.karena pengetahuan kami sebagai penulis juga masih
kurang dan juga masih dalam pembelajaran.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.undip.ac.id/60838/2/BAB_1.pdf
12