PENGHAPUSAN LOGISTIK
• Ibnu Syamsi
Hal ini menyangkut keadaan barang logistik itu sendiri yang berkaitan dengan
fisik barang tersebut yang berkaitan dengan kinerja barang logistik tersebut.
Misalnya, mobil dinas jika sudah mengalami rusak berat tentu akan mengganggu
operasional aktivitas organisasi itu sendiri.
Setiap waktu segala sesuatu di dunia ini pasti akan mengalami kemajuan. Tak
terkecuali barang-barang logistik dalam sebuah organisasi. Agar sebuah
organisasi tidak ketinggalan dengan organisasi lain maka harus mengikuti
perkembangan yang ada. Hal ini akan berkaitan dengan barang-barang logistik
yang sudah dianggap ketinggalan jaman dan kurang efisien. Contoh: dahulu untuk
mengetik suatu organisasi membutuhkan mesin ketik. Namun seiring
perkembangan teknologi mesin ketik sudah harus berubah ke aat yang lebih
canggih yaitu komputer. Sehingga hal ini menjadi alasan bagi suatu organisasi
untuk menghapus mesin ketiknya.
Ø Barang Bergerak
a. Pertimbangan Teknis
3. Kadaluarsa
b. Pertimbangan Ekonomis
Ada beberapa cara yang dapat digunakan suatu organisasi untuk melakukan
penghapusan barang-barang logistik. Menurut Lukas dan Rumsari cara-cara yang
dapat dilakukan tersebut, antara lain:
1. Lelang
· Cara penghapusan logistik dengan cara lelang ini dapat dilakukan oleh
organisasi bila peralatan (logistik) yang akan dihapus tersebutmasih layak dijual.
2. Ditukarkan
Sebagai gambarannya adalah sebagai berikut, suatu organisasi katakan saja FISIP
UNS mempunyai logistik berupa kursi kuliah yang berlebih. Oleh karena itu
untuk mengefisiensikan organisasi maka harus dilakukan penghapusan terhadap
beberapa jumlah kursi tersebut. Hal ini memang dikarenakan FISIP sudah tidak
membutuhkan kursi tersebut. Namun di sisi lain FISIP mengalami kekurangan
meja kuliah. Karena melihat FE UNS mempunyai meja kuliah yang berlebih dan
mereka kekurangan kursi kuliah maka hal ini dapat dilakukan penghapusan
barang oleh kedua organisasi tersebut dengan cara ditukarkan. Dengan begitu
FISIP akan memperoleh meja kuliah dan FE akan memperoleh kursi kuliah yang
pada akhirnya hal ini akan menguntungkan kedua belah pihak.
3. Dipindahkan
4. Dihibahkan
Contohnya: pemkot solo memilki tanah kosong yang dirasa kurang strategis untuk
membangun beberapa insfrastruktur kota karena terletak di daerah yang terpencil.
Karena melihat penduduk di sekitar tanah tersebut yang beragama mulim namun
belum memiliki masjid, maka pemkot solo dapat menghibahkan tanah tersebut
kepada warga setempat untuk dipergunakan sebagai lahan pembangunan masjid.
Penghapusan dengan cara ini berarti barang yang dihapus kemudian diubah
menjadi barang lain yang memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda dari fungsi
dan kegunaan semula. Misalnya, suatu pemerintah daerah memilki kantor
pemerintahan yang baru. Maka dari itu kantor yang lama harus dihapuskan karena
memang sudah tidak digunakan lagi. Cara yang dapat digunakan untuk
penghapusan salah satunya adalah dengan pemanfaatan kembali (recycle). Kantor
lama dapat digunakan sebagai perpustakaan atau mungkin museum yang nantinya
dapat meningkatkan pariwisata daerah.
6. Dimusnahkan
Cara ini sebenarnya merupakan cara yang paling mudah dilakukan namun
dampaknya cukup besar. Dengan pemusnahan maka secara otomatis organisasi
tidak akan memperoleh keuntungan material maupun non-material. Karena
logistik yang dihapuskan akan benar-benar hilang. Oleh karena itu penghapusan
dengan cara ini harus dipertimbangkan secara matang. Misalnya dengan melihat
bahwa logistik tersebut benar-benar sudah tidak dapat dipergunakan lagi.
Selain itu dalam penghapusan logistik juga harus diperhatikan beberapa proses
dan prosedurnya. Adapun proses penghapusan logistik adalh sebagai beri
Instalasi farmasi adalah suatu bagian/unit/devisi atau fasilitas di rumah sakit,
tempat penyelenggaraan semua kegiatan pekerjaan kefarmasian yang ditunjukkan
untuk keperluan rumah sakit itu sendiri. Berdasarkan definisi tersebut maka
instalasi farmasi rumah sakit secara umum dapat diartikan sebagai suatu
departemen atau unit bagian di suatu rumah sakit di
bawah pimpinan seorang apoteker dan dibantu oleh beberapa apoteker yang
memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku dan bertanggungjawab
atas seluruh pekerjaan serta pelayanan langsung kepada penderita sampai sakit,
baik untuk penderita rawat tinggal, rawat jalan maupun untuk semua unit
termasuk poliklinik rumah sakit (Siregar dan Amalia,2004).
Manajemen logistik di rumah sakit merupakan salah satu aspek penting di rumah
sakit.Ketersediaan obat saat ini menjadi tuntutan pelayanan kesehatan.
Manajemen logistik obat di rumah sakit yang meliputi tahap-tahap yaitu
perencanaan,
Paru Jember. Jurnal Universitas Jember. Departemen Agama RI. (2010). Al-
Quran dan Terjemahannya. Bandung: CV Dipenogoro Djatmiko, M dan Eny
Rahayu.(2007). Evaluasi Sistem Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi RSUP Dr.
Kariadi Semarang Tahun 2007.Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik.5:27-31.
Malinggas, Novianne E. R, dkk. (2015). Analisis Manajemen Logistik Obat di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah DR Sam Ratulangi Tondano. Jurnal
JIKMU.5:448-460. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58
Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010Tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah.
Quick,dkk. (1997). Managing Drug Supply: The Selection, Procurement,
Distribution, and use Of Pharmaceuticals. West Hartford:Kumairan Press
Seto,Soerjono,dkk.(2004)Manajemen Farmasi: Apotek, Farmasi Rumah Sakit,
Pedagang Besar Farmasi, dan Industri Farmasi. Surabaya: Airlangga University
Press. Sheina B, dkk. (2010). Penyimpanan obat di gudang instalasi farmasi RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit I. Jurnal Kesehatan Masyarakat.4:175
Suciati, S dan Adisamito.(2006). Analisis Perncanaan Obat berdasarkan ABC
Indeksi Kritis di Instalasi Farmasi. JurnalManajemen Kesehatan.9:1926.
DAFTAR PUSTAKA
repository.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).p
df
Setyadi, Arief. (2013). Usut Kasus Simulator SIM, KPK Periksa Karyawan Budi.
Diperoleh dari http://news.okezone.com pada 18 Juni 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
1. RUMUSAN MASALAH
1. TUJUAN
1. Manfaat Penulisan
PENDAHULUAN
Hal ini menyangkut keadaan barang logistik itu sendiri yang berkaitan dengan
fisik barang tersebut yang berkaitan dengan kinerja barang logistik tersebut.
Misalnya, mobil dinas jika sudah mengalami rusak berat tentu akan mengganggu
operasional aktivitas organisasi itu sendiri.
Setiap waktu segala sesuatu di dunia ini pasti akan mengalami kemajuan. Tak
terkecuali barang-barang logistik dalam sebuah organisasi. Agar sebuah
organisasi tidak ketinggalan dengan organisasi lain maka harus mengikuti
perkembangan yang ada. Hal ini akan berkaitan dengan barang-barang logistik
yang sudah dianggap ketinggalan jaman dan kurang efisien. Contoh: dahulu untuk
mengetik suatu organisasi membutuhkan mesin ketik. Namun seiring
perkembangan teknologi mesin ketik sudah harus berubah ke alat yang lebih
canggih yaitu komputer. Sehingga hal ini menjadi alasan bagi suatu organisasi
untuk menghapus mesin ketiknya.
2. Barang Bergerak
3. Pertimbangan Teknis
6. Kadaluarsa
1. Pertimbangan Ekonomis
Evaluasi, rencana pemisahan dan pembuangan serta rencana tindak lanjut. Cara-
cara penghapusan yang lazim dilakukan antaralain:
Ada beberapa cara yang dapat digunakan suatu organisasi untuk melakukan
penghapusan barang-barang logistik. Menurut Lukas dan Rumsari cara-cara yang
dapat dilakukan tersebut, antara lain:
1. Lelang
2. Cara penghapusan logistik dengan cara lelang ini dapat dilakukan oleh
organisasi bila peralatan (logistik) yang akan dihapus tersebut masih layak
dijual.
2. Ditukarkan
3. Cara penghapusan logistik secara penukaran dilakukan dengan alasan
organisasi lebih membutuhkan logistik lain.
Sebagai gambarannya adalah sebagai berikut, suatu organisasi katakan saja FISIP
UNS mempunyai logistik berupa kursi kuliah yang berlebih. Oleh karena itu
untuk mengefisiensikan organisasi maka harus dilakukan penghapusan terhadap
beberapa jumlah kursi tersebut. Hal ini memang dikarenakan FISIP sudah tidak
membutuhkan kursi tersebut. Namun di sisi lain FISIP mengalami kekurangan
meja kuliah. Karena melihat FE UNS mempunyai meja kuliah yang berlebih dan
mereka kekurangan kursi kuliah maka hal ini dapat dilakukan penghapusan
barang oleh kedua organisasi tersebut dengan cara ditukarkan. Dengan begitu
FISIP akan memperoleh meja kuliah dan FE akan memperoleh kursi kuliah yang
pada akhirnya hal ini akan menguntungkan kedua belah pihak.
3. Dipindahkan
Penghapusan dengan cara ini berarti barang yang dihapus kemudian diubah
menjadi barang lain yang memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda dari fungsi
dan kegunaan semula. Misalnya, suatu pemerintah daerah memilki kantor
pemerintahan yang baru. Maka dari itu kantor yang lama harus dihapuskan karena
memang sudah tidak digunakan lagi. Cara yang dapat digunakan untuk
penghapusan salah satunya adalah dengan pemanfaatan kembali (recycle). Kantor
lama dapat digunakan sebagai perpustakaan atau mungkin museum yang nantinya
dapat meningkatkan pariwisata daerah.
6. Dimusnahkan
Cara ini sebenarnya merupakan cara yang paling mudah dilakukan namun
dampaknya cukup besar. Dengan pemusnahan maka secara otomatis organisasi
tidak akan memperoleh keuntungan material maupun non-material. Karena
logistik yang dihapuskan akan benar-benar hilang. Oleh karena itu penghapusan
dengan cara ini harus dipertimbangkan secara matang. Misalnya dengan melihat
bahwa logistik tersebut benar-benar sudah tidak dapat dipergunakan
lagi.(Wahyufisipuns, 2014)
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Penghapusan logistik merupakan kegiatan pembebasan barang dari pertanggung
jawaban yang berlaku dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Ada
beberapa alasan yang mendasari dilakukannya penghapusan logistik. Salah
satunya adalah terkait alasan atau syarat penghapusan logistik yang dikemukakan
oleh ibnu syamsi, antara lain: Perlengkapan dalam kondisi rusak berat,
Perlengkapan sudah tidak efisien/ketinggalan zaman , dan Jumlahnya berlebihan
(excess stock). Ada beberapa cara yang dapat digunakan suatu organisasi untuk
melakukan penghapusan barang-barang logistik. Menurut Lukas dan Rumsari
cara-cara yang dapat dilakukan tersebut, antara lain: lelang, ditukarkan,
dipindahkan, dihibahkan, pemanfaatan kembali, dan pemusnahan.
1. SARAN
Makalah ini hanyalah sebagaian cara untuk mengetahui cara untuk mendapat
pengetahuan tentang manajemen logistik, darinya itu kami penulis menyarankan
untuk lebih giat mencari sumber ilmu dari yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Angela. (2013). Manajemen Logistik. Retrieved
from http://angelangeljs.blogspot.com/2013/05/manajemen-logistik.html
https://nurindah808.wordpress.com/2017/03/06/fungsi-penghapusan/