AAN
DAN Rizalia Wardiah,
MKM.
PENGHAPU
SAN
PEMELIHARAAN
DEFENISI
PP No.6 Tahun 2006
Yang dimaksud dengan pemeliharaan adalah suatu rangkaian kegiatan
untuk menjaga kondisi dan memperbaiki semua barang milik negara/daerah
agar selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya
guna dan berhasil guna.
Permendagri No.17 Tahun 2007
Pemeliharaan merupakan kegiatan atau tindakan agar semua barang selalu
dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan
berhasil guna.
DEFENISI
Ibnu Syamsi
Penghapusan adalah keputusan dari pejabat yang berwenang untuk menghapus barang dari daftar
inventaris (Buku Inventaris) dengan tujuan membebaskan bendaharawan barang dan atau pembantu
penguasa barang (PPBI) dari pertanggungjawaban administrasi barang dan pisik barang milik/kekayaan
negara yang berada dibawah pengurusan dan penguasaannya sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
3. Menuju pada efisiensi dan efektivitas dalam pemanfaatan barang secara optimal oleh setiap
departemen/Lembaga.
4. Menetapkan suatu landasan umum penghapusan dan pemanfaatan barang milik/kekayaan negara
atau pemda sesuai peraturan perundang-undanganan yang berlaku.
2. Meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Dengan melakukan penghapusan secara
otomatis jika penghapusan tersebut dilakukan dengan cara lelang maupun penjualan organisasi akan
memberoleh dari dari barang tersebut yang dapat dihitung sebagai penghasilan bukan pajak.
3. Menekan biaya operasional terhadap barang-barang yg sudah waktunya untuk dihapus. Hal ini
berkaitan dengan manfaat penghapusan yang pertama.
HAKIKAT PENGHAPUSAN
1. Perlengkapan dalam kondisi rusak berat, Hal ini menyangkut keadaan barang logistik itu sendiri
yang berkaitan dengan fisik barang tersebut yang berkaitan dengan kinerja barang logistik tersebut.
Misalnya, mobil dinas jika sudah mengalami rusak berat tentu akan mengganggu operasional aktivitas
organisasi itu sendiri.
2. Perlengkapan sudah tidak efisien/ketinggalan zaman, Setiap waktu segala sesuatu di dunia
ini pasti akan mengalami kemajuan. Tak terkecuali barang-barang logistik dalam sebuah
organisasi. Agar sebuah organisasi tidak ketinggalan dengan organisasi lain maka harus
mengikuti perkembangan yang ada. Hal ini akan berkaitan dengan barang-barang logistik
yang sudah dianggap ketinggalan jaman dan kurang efisien. Contoh: dahulu untuk mengetik
suatu organisasi membutuhkan mesin ketik. Namun seiring perkembangan teknologi mesin
ketik sudah harus berubah ke aat yang lebih canggih yaitu komputer. Sehingga hal ini
menjadi alasan bagi suatu organisasi untuk menghapus mesin ketiknya.
HAKIKAT PENGHAPUSAN
3. Jumlahnya berlebihan (excess stock), Kekurangan logistik dalam suatu organisasi akan mengganggu
aktivitas organisasi. Begitu pula apabila suatu organisasi memiliki logistik yang berlebihan juka akan
mengganggu aktivitas organisasi. Karena dengan jumlah logistik yang berlebihan ini akan
mengakibatkan barang yang kurang dibutuhkan memakan tempat yang banyak sehingga mengganggu
aktivitas organisasi. Oleh karena itu organisasi berkewajiban untuk melakukan penghapusan logistik
yang berlebihan tersebut dengan cara yang bijaksana.
PERMENDAGRI NO.17 TAHUN 2007,
DASAR PERTIMBANGAN PENGHAPUSAN
Barang Tidak Bergerak
3. Kadaluarsa
·Pelelangan barang milik instansi pemerintah dilakukan melalui Kantor Lelang Negara.
· Dengan menggunakan cara ini berarti instansi (organisasi) akan memperoleh kontraprestasi berupa uang
hasil penjualan yang akan masuk ke kas organisasi dan dihitung sebagai penghasilan bukan pajak.
· Penjualan barang milik daerah dilakukan secara lelang melalui Kantor Lelang Negara setempat
atau melalui Panitia Pelelangan Terbatas untuk barang milik daerah yg bersifat khusus yang dibentuk
dengankeputusan Kepala Daerah.
METODE PENGHAPUSAN
Ditukarkan, Cara penghapusan logistik secara penukaran dilakukan dengan alasan organisasi lebih
membutuhkan logistik lain.
· Penukaran yang dapat dilakukan adalah ketika suatu organisasi lain memilki kelebihan barang
logistik yang kurang dibutuhkan di sisi lain suatu organisasi membutuhkan barang tersebut dan
mempunai kelebihan barang lain yang tidak dibutuhkan. Hal inilah yang disebut dengan barter.
· Dengan cara ini berarti organisasi akan menukarkan logistik yg dimiliki (dengan beberapa alasan
yangg dapat dipertanggungjawabkan) dengan logistik yang dibutuhkan organisasi.
· Selain itu suatu organisasi juga harus mempertimbangkan dan mengacu pada prinsip-prinsip
pengadaan logistik dengan cara menukarkan, antara lain : 1. logistik yang ditukarkan harus benar-
benar sudah tidak dibutuhkan instansi, 2. nilai logistik yang dipertukarkan harus sepadan, dan 3.
saling menguntungkan kedua belah pihak
Dipindahkan, Penghapusan dengan cara dipindahkan adalah penghapusan barang yang lebih menekankan
pada penghapusan di tingkat internal organisasi atau di masing-masing unit kerja organisasi. Pemindahan
dapat dilakukan ketika barang yang dimilki oleh suatu unit kerja dirasa sudah tidak dibutuhkan lagi
karena berbagai alasan sedangkan ada unit kerja yang mungkin lebih membutuhkan logistik tersebut.
Dengan demikian secara fisik barang tersebut tidak dihapuskan dari suatu organisasi namun hanya
dipindahkan dari suatu unit kerja ke unit kerja lainnya.
Pertimbangan pelaksanaan hibah barang milik daerah : Kepentingan sosial, keagamaan dan kemanusiaan.
Hal ini berkaitan dengan tempat ibadah, pendidikan, kesehatan, dan sejenisnya.
Pemanfaatan kembali (recycle), Penghapusan dengan cara ini berarti barang yang dihapus kemudian
diubah menjadi barang lain yang memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda dari fungsi dan kegunaan
semula.
6. Dimusnahkan, Cara ini sebenarnya merupakan cara yang paling mudah dilakukan namun dampaknya
cukup besar. Dengan pemusnahan maka secara otomatis organisasi tidak akan memperoleh keuntungan
material maupun non-material. Karena logistik yang dihapuskan akan benar-benar hilang. Oleh karena
itu penghapusan dengan cara ini harus dipertimbangkan secara matang. Misalnya dengan melihat bahwa
logistik tersebut benar-benar sudah tidak dapat dipergunakan lagi.
THANKS GAIS