Anda di halaman 1dari 24

PEMELIHAR

AAN
DAN Rizalia Wardiah,
MKM.
PENGHAPU
SAN
PEMELIHARAAN
DEFENISI
 PP No.6 Tahun 2006
Yang dimaksud dengan pemeliharaan adalah suatu rangkaian kegiatan
untuk menjaga kondisi dan memperbaiki semua barang milik negara/daerah
agar selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya
guna dan berhasil guna. 
Permendagri No.17 Tahun 2007
Pemeliharaan merupakan kegiatan atau tindakan agar semua barang selalu
dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan
berhasil guna.
DEFENISI
 Ibnu Syamsi 

Pemeliharaan (maintenance) adalah perawatan terhadap perlengkapan materiil


dengan tujuan agar perlengkapan itu dapat lebih awet (mengurangi kecepatan
rusak). 
 Subagya

Pemeliharaan adalah suatu usaha atau proses kegiatan untuk mempertahankan


kondisi teknis dan daya guna suatu alat produksi atau fasilitas kerja dengan jalan
merawat, memperbaiki, merehabilitasi dan menyempurnakan. 
 Lukas dan Rumsari 

Pemeliharaan Logistik adalah setiap kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis,


daya guna, dan daya hasil logistik baik usaha yang bersifat preventif maupun
represif sehingga setiap logistik yg ada senantiasa merupakan logistik  yg siap pakai
dan umur pemakaian logistik mencapai batas waktu yg optimal.
TUJUAN
1. Menjaga dan menjamin setiap logistik yeng ada tetap
mampu berfungsi sebagaimana mestinya sewaktu logistik
tersebut dibutuhkan sehingga kegiatan-kegiatan dalam
organisasi tidak mengalami hambatan/stagnasi.
2. Agar umur pemakaian logistik dapat mencapai batas
waktu yang optimal (sesuai batas waktu yg ditetapkan).
3. Mendukung efisiensi organisasi.
MANFAAT
1. Dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi.
2. Menjaga kualitas produksi yang tepat guna, memenuhi apa
yang dibutuhkan oleh produk dan tidak mengganggu kegiatan
produksi.
3. Membantu mengurangi pemakaian dan penyimpanan diluar
batas dan menjaga modal untuk waktu yang ditentukan sesuai
kebijakan.
4.  Melaksanakan biaya serendah mungkin dan melalsanakan
kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien.
HAKIKAT PEMELIHARAAN
Salah satu fungsi manajemen logistik yang berupa serangkaian
kegiatan atau proses yang di dalamnya berupa segala bentuk
perawatan, pemeliharaan dan penjagaan keadaan barang agar
barang-barang yang dimiliki oleh suatu organisasi tetap dapat
digunakan kapanpun serta mampu mencapai umur ekonomis dari
barang tersebut sesuai dengan masa pakai barang tersebut yang
pada dasarnya bertujuan untuk menjaga keberlangsungan kegiatan
organisasi agar tetap efektif dan efisien. 
METODE PEMELIHARAAN
“FITCAL”
1. Feeling (Merasakan), Feeling merupakan cara pemeliharaan logistik yang pertama
dilakukan. Suatu logistik dapat diketahui kelayakannya dengan cara mersakannya.
Biasanya proses merasakan barang tersebut bisa dengan memakai, mencoba, maupun
menggunakan barang tersebut.
2. Inspecting/ion (Memeriksa), merupakan salah satu cara pemeliharaan logistik yang
lebih bersifat preventif atau mencegah kerusakan. Pada dasarnya mencegah lebih
baik daripada mengobati (memperbaiki). Maka dari itu alangkah baiknya jika setiap
organisasi melakukan pemeriksaan logistik secara periodik dengan menggunakan
jadwal yang sbaik-baiknya.
3. Tightening (Memperbaiki), Fase ini bisa dikatakan fase yang dilakukan ketika
barang sudah memang dapat dikatakan mengalami kerusakan. Perbaikan barang
seharusnya dapat dilakukan sedini mungkin agar barang yang rusak tersebut tidak
mengalami kerusakan yang semakin parah dan pada akhirnya akan mengakibatkan
pemborosan dana organisasi.
FITCAL
4. Cleanning (Membersihkan), sebenarnya merupakan cara pemeliharaan
logistik yang paling mudah namun dampaknya begitu besar terhadap suatu
barang. 
5. Adjusting/adjustment (Mencoba), Mencoba pada hakikatnya adalah salah satu
cara pemeliharaan logistik. Dengan mencoba kita akan tahu tingkat kinerja
barang tersebut apakah barang tersebut masih layak atau mengalami kerusakan.
6. Lubricating/ion (Pelumasan), Tidak semua logistik organisasi dilakukan
pemeliharaan secara lubricating atau pelumasan.
PENGHAPUSAN
DEFENISI
  Ibnu Syamsi 

Penghapusan (disposal) adalah penyingkiran barang-barang inventaris, karena


tidak diperlukan/digunakan lagi.
 Lukas dan Rumsari 

Penghapusan logistik merupakan kegiatan pembebasan barang dari


pertanggungjawaban yang berlaku dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
DEFENISI
 Keputusan Menkeu No.470 KMK.01/1994

Penghapusan adalah keputusan dari pejabat yang berwenang untuk menghapus barang dari daftar
inventaris (Buku Inventaris) dengan tujuan membebaskan bendaharawan barang dan atau pembantu
penguasa barang (PPBI) dari pertanggungjawaban administrasi barang dan pisik barang milik/kekayaan
negara yang berada dibawah pengurusan dan penguasaannya sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.

 Permendagri No.17 Tahun 2007

Penghapusan barang milik daerah adalah tindakan-tindakan penghapusan barang Pengguna/Kuasa


Pengguna dan penghapusan dari Daftar Inventaris Barang Milik Daerah
TUJUAN
1.    Menuju tertib pelaksanaan penghapusan barang milik/kekayaan negara atau pemda.

2.    Menuju kepada adanya kesatuan bahasa atau keseragaman pelaksanaan penghapusan. 

3.    Menuju pada efisiensi dan efektivitas dalam pemanfaatan barang secara optimal oleh setiap
departemen/Lembaga.

4.    Menetapkan suatu landasan umum penghapusan dan pemanfaatan barang milik/kekayaan negara
atau pemda sesuai peraturan perundang-undanganan yang berlaku.

5.    Membebaskan bendaharawan barang atau pengurus barang dari pertanggungjawaban administrasi


barang. 
MANFAAT
1.    Mencegah terjadinya kerugian negara sebagai akibat tidak dilaksanakannya penghapusan sedini
mungkin. Dengan dilakukan penghapusan barang sedini mungkin akan dapat menghemat anggaran
baik dari segi biaya pemeliharaan maupun efisiensi aktivitas produksi organisasi tersebut.

2.    Meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Dengan melakukan penghapusan secara
otomatis jika penghapusan tersebut dilakukan dengan cara lelang maupun penjualan organisasi akan
memberoleh dari dari barang tersebut yang dapat dihitung sebagai penghasilan bukan pajak.

3.    Menekan biaya operasional terhadap barang-barang yg sudah waktunya untuk dihapus. Hal ini
berkaitan dengan manfaat penghapusan yang pertama.
HAKIKAT PENGHAPUSAN
1. Perlengkapan dalam kondisi rusak berat, Hal ini menyangkut keadaan barang logistik itu sendiri
yang berkaitan dengan fisik barang tersebut yang berkaitan dengan kinerja barang logistik tersebut.
Misalnya, mobil dinas jika sudah mengalami rusak berat tentu akan mengganggu operasional aktivitas
organisasi itu sendiri.

2. Perlengkapan sudah tidak efisien/ketinggalan zaman, Setiap waktu segala sesuatu di dunia
ini pasti akan mengalami kemajuan. Tak terkecuali barang-barang logistik dalam sebuah
organisasi. Agar sebuah organisasi tidak ketinggalan dengan organisasi lain maka harus
mengikuti perkembangan yang ada. Hal ini akan berkaitan dengan barang-barang logistik
yang sudah dianggap ketinggalan jaman dan kurang efisien. Contoh: dahulu untuk mengetik
suatu organisasi membutuhkan mesin ketik. Namun seiring perkembangan teknologi mesin
ketik sudah harus berubah ke aat yang lebih canggih yaitu komputer. Sehingga hal ini
menjadi alasan bagi suatu organisasi untuk menghapus mesin ketiknya.
HAKIKAT PENGHAPUSAN
3. Jumlahnya berlebihan (excess stock), Kekurangan logistik dalam suatu organisasi akan mengganggu
aktivitas organisasi. Begitu pula apabila suatu organisasi memiliki logistik yang berlebihan juka akan
mengganggu aktivitas organisasi. Karena dengan jumlah logistik yang berlebihan ini akan
mengakibatkan barang yang kurang dibutuhkan memakan tempat yang banyak sehingga mengganggu
aktivitas organisasi. Oleh karena itu organisasi berkewajiban untuk melakukan penghapusan logistik
yang berlebihan tersebut dengan cara yang bijaksana.
PERMENDAGRI NO.17 TAHUN 2007,
DASAR PERTIMBANGAN PENGHAPUSAN
Barang Tidak Bergerak 

1.    Rusak berat, terkena bencana alam/force majeure

2.    Tdk dpt digunakan secara optimal (idle)

3.    Terkena planologi kota 

4.    Kebutuhan organisasi karena perkembangan tugas 

5.    Penyatuan lokasi dalam rangka efisiensi dan memudahkan koordinasi 

6.    Pertimbangan dalam rangka perencanaan strategis Hankam


BARANG BERGERAK 
a.    Pertimbangan Teknis 

1.    Rusak berat dan tidak ekonomis bila diperbaiki 

2.    Tidak dapat digunakan lagi akibat modernisasi 

3.    Kadaluarsa

4.    Penggunaan mengalami perubahan dasar spesifikasi dsb.

5.    Mengalami penyusutan dlm penyimpanan/pengangkutan. 


b.    Pertimbangan Ekonomis 

1.    Untuk optimalisasi barang milik daerah yang berlebih atau idle

2.    Beaya operasional dan pemeliharaan > manfaat yang diperoleh 

c.    Pertimbangan karena hilang/kekurangan perbendaharaan atau kerugian, disebabkan:

1.    Kesalahan atau kelalaian Penyimpan dan/Pengurus barang 

2.    Diluar kesalahan/kelalaian Penyimpan dan/Pengurus barang 

3.    Mati, bagi tanaman atau hewan/ternak 

4.    Karena kecelakaan atau alasan tidak terduga (force majeure)

Pertimbangan karena hilang , Secara administratif barang yg hilang harus disingkirkan. Hal


ini penting dilakukan, selain sebagai satu bentuk pertanggungjawaban pemakai,
pengambilan keputusan dan tindakan sebagai konsekuensi atas hilangnya logistik tsb jg
untuk pengambilan keputusan maupun tindakan managemen logistik berikutnya khususnya
pengadaan logistik guna menghindari gangguan ataupun stagnasi kegiatan suatu unit kerja.
METODE PENGHAPUSAN
 Lelang , Cara penghapusan logistik dengan cara lelang ini dapat dilakukan oleh organisasi bila
peralatan (logistik) yang akan dihapus tersebut masih layak dijual.

·Pelelangan barang milik instansi pemerintah dilakukan melalui Kantor Lelang Negara.

· Dengan menggunakan cara ini berarti instansi (organisasi) akan memperoleh kontraprestasi berupa uang
hasil penjualan yang akan masuk ke kas organisasi dan dihitung sebagai penghasilan bukan pajak.

· Penjualan barang milik daerah dilakukan secara lelang melalui Kantor Lelang Negara setempat
atau melalui Panitia Pelelangan Terbatas untuk barang milik daerah yg bersifat khusus yang dibentuk
dengankeputusan Kepala Daerah.
METODE PENGHAPUSAN
   Ditukarkan, Cara penghapusan logistik secara penukaran dilakukan dengan alasan organisasi lebih
membutuhkan logistik lain.

·   Penukaran yang dapat dilakukan adalah ketika suatu organisasi lain memilki kelebihan barang
logistik yang kurang dibutuhkan di sisi lain suatu organisasi membutuhkan barang tersebut dan
mempunai kelebihan barang lain yang tidak dibutuhkan. Hal inilah yang disebut dengan barter.

·   Dengan cara ini berarti organisasi akan menukarkan logistik yg dimiliki (dengan beberapa alasan
yangg dapat dipertanggungjawabkan) dengan logistik yang dibutuhkan organisasi. 

·   Selain itu suatu organisasi juga harus mempertimbangkan dan mengacu pada prinsip-prinsip
pengadaan logistik dengan cara menukarkan, antara lain : 1.  logistik yang ditukarkan harus benar-
benar sudah tidak dibutuhkan instansi, 2. nilai logistik yang dipertukarkan harus sepadan, dan 3.
saling menguntungkan kedua belah pihak
 Dipindahkan, Penghapusan dengan cara dipindahkan adalah penghapusan barang yang lebih menekankan
pada penghapusan di tingkat internal organisasi atau di masing-masing unit kerja organisasi. Pemindahan
dapat dilakukan ketika barang yang dimilki oleh suatu unit kerja dirasa sudah tidak dibutuhkan lagi
karena berbagai alasan sedangkan ada unit kerja yang mungkin lebih membutuhkan logistik tersebut.
Dengan demikian secara fisik barang tersebut tidak dihapuskan dari suatu organisasi namun hanya
dipindahkan dari suatu unit kerja ke unit kerja lainnya.

 Dihibahkan,  merupakan salah satu cara penghapusan logistik yakni dengan  cara


memberikan/menyumbangkan barang tersebut kepada pihak lain.

 Barang tersebut diberikan oleh organisasi secara cuma-cuma kepada pihak/organisasi lain yang


membutuhkan logistik yang dihapuskan tersebut.

 Pertimbangan pelaksanaan hibah barang milik daerah : Kepentingan sosial, keagamaan dan kemanusiaan.
Hal ini berkaitan dengan  tempat ibadah,  pendidikan, kesehatan, dan sejenisnya.
 Pemanfaatan kembali (recycle), Penghapusan dengan cara ini berarti barang yang dihapus kemudian
diubah menjadi barang lain yang memiliki fungsi  dan kegunaan yang berbeda dari fungsi dan kegunaan
semula.

 6.   Dimusnahkan, Cara ini sebenarnya merupakan cara yang paling mudah dilakukan namun dampaknya
cukup besar. Dengan pemusnahan maka secara otomatis organisasi tidak akan memperoleh keuntungan
material maupun non-material. Karena logistik yang dihapuskan akan benar-benar hilang. Oleh karena
itu penghapusan dengan cara ini harus dipertimbangkan secara matang. Misalnya dengan melihat bahwa
logistik tersebut benar-benar sudah tidak dapat dipergunakan lagi.
THANKS GAIS

Anda mungkin juga menyukai