Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : MUHARRAM ASARI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 030737529

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU 4534 / Manajemen Logistik Organisasi Publik

Kode/Nama UPBJJ : 16 / Pekanbaru

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. A. Tahapan :
- 2 (Pengadaan Aset)
Pengadaan aset adalah kegiatan mengadakan barang/jasa yang dibiayai sendiri
ataupun yang dibiayai oleh pihak luar, baik yang dilaksanakan secara swakelola
(sendiri) maupun oleh penyedia barang/jasa.
- 3 (Inventarisasi Aset atau Database Aset)
Inventarisasi aset atau database aset adalah kegiatan mengidentifikasi kualitas dan
kuantitas prasarana serta sarana secara fisik dan secara yuridis/legal. Inventarisasi ini
dalam bentuk informasi data aset biasa disebut sebagai database aset atau barang.
- 4 (Legal Audit)
Legal audit adalah kegiatan pengauditan untuk status prasarana dan sarana, sistem
dan prosedur penguasaan, sistem dan prosedur pengalihan penggunaan dan
penggunaan, pengidentifikasian adanya indikasi permasalahan legalitas atau aspek
yuridis, serta pencarian solusi untuk memecahkan masalah legalitas yang terjadi atau
terkait dengan penguasaan dan pengalihan aset.
- 5 (Penilaian Aset)
Penilaian aset adalah proses kegiatan untuk menentukan nilai aset yang dimiliki
sehingga dapat diketahui secara jelas nilai kekayaan yang dimiliki, yang akan
dialihkan, ataupun yang akan dihapuskan.
- 8 (Penghapusan Aset)
Penghapusan aset adalah kegiatan untuk menjual, menghibahkan, atau bentuk lain
dalam memindahkan hak kepemilikan atau memusnahkan seluruh/sebuah unit atau
unsur/item terkecil dari aset yang dimiliki.
- 10 (Pengalihan Aset)
Pengalihan aset adalah proses memindahkan hak atau tanggung jawab, wewenang,
kewajiban penggunaan, dan pemanfaatan dari sebuah unit kerja ke unit lainnya di
lingkungan sendiri.
B. 1. Doli D. Siregar (2004) mendefinisi manajemen aset secara umum, yaitu optimizing
the utilization of assets in terms of service benefit and financial return. Berdasarkan
definisi ini, pengelolaan aset membutuhkan: a. minimize cost of ownership
(meminimalkan biaya kepemilikan), b. maximize asset availability (memaksimalkan
ketersediaan aset), dan c. maximize asset utilization (memaksimalkan penggunaan aset).
2. Mitchell dan kawan-kawan (2006: 1) menyatakan bahwa asset management is a
general term that is commonly utilized in finance, real estate, building space, resource
allocation and a host of other areas to mean maximizing utilization and return on asset,
primarilly financial. Berdasarkan definisi tersebut, dapat dinyatakan bahwa manajemen
aset merupakan suatu rangkaian kegiatan mengelola aset agar memberikan manfaat yang
maksimal.

3. Hasting (2010: 4) menyatakan, serangkaian aktivitas manajemen aset mencakup


identifikasi aset apa yang diperlukan, identifikasi kebutuhan pendanaan, perolehan aktiva,
penyediaan dukungan sistem logistik, dan pemeliharaan untuk aset serta penghapusan
atau pembaruan aset. Tahapan kegiatan tersebut dilakukan secara sistematis dan
terintegrasi sehingga efektif dan efisien untuk memenuhi tujuan yang diinginkan.

2. A. Terdapat tiga modal utama aset dalam pembangunan berkelanjutan, yaitu :


1) sumber daya alam (unrenewable dan renewable),
2) sumber daya manusia (individual dan sosial), serta
3) infrastruktur (fisik dan keuangan).
Konsep pembangunan berkelanjutan dapat menjawab ketimpangan dalam pembangunan
tersebut sehingga sumber daya alam yang melimpah dapat dikelola secara berkelanjutan dan
dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat Indonesia.
Permasalahan manajemen aset terutama dalam hal pengelolaan harta kekayaan negara ini
antara lain adalah
1. landasan hukum yang belum terpadu dan menyeluruh,
2. tersebar lokasi dan hak penguasaannya,
3. belum ada upaya inventarisasi seluruh potensi aset,
4. koordinasi dan pengawasan yang lemah,
5. inefisiensi pengelolaan,
6. tidak optimal pemanfaatannya,
7. beragam kepentingan dan distorsi lainnya,
8. mudahnya terjadi penjarahan aset.
Permasalahannya, bagaimana konsep pengaturan yang terintegrasi guna melindungi aset
negara dari kemungkinan pemindahtanganan dan penggunaannya secara melawan hukum?
Berkaitan dengan hal tersebut, demi bangsa dan negara dalam rangka pengelolaan HKN,
manajemen aset memiliki kedudukan yang strategis. Oleh karena itu, masalah aset perlu
pengaturan lebih lanjut, misalnya dalam bentuk undang-undang HKN, badan manajemen
aset negara (BMAN), dan peraturan pemerintah untuk penilai aset. Dengan regulasi yang
jelas, diharapkan pemerintah tetap dapat mempertahankan konsep Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) karena dalam pelaksanaan otonomi daerah, risiko disintegrasi sangat besar
akibat dari kurang adilnya manfaat atas pengelolaan HKN antara pemerintah pusat dan
daerah.

B. Peran Barang Milik Daerah dalam pembangunan adalah untuk menghasilkan keuntungan
melalui beberapa kontribusi sesuai dengan metode pemanfaatan asset, memaksimalkan
manfaat dari sumber daya barang milik daerah agar tujuan penyelenggaraan pemerintahan
daerah tercapai. Kemudian Konstruksi hukum yang ideal pengaturan pengelolaan asset
daerah yang mencerminkan asas pemerintahan yang baik adalah substansi hukum yang
harmonis dengan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014 dengan tidak mengesampingkan
kondisi khusus dari daerah setempat sehingga Peraturan Daerah yang dibentuk adalah
peraturan daerah yang memenuhi dua kedudukan yaitu sebagai local legislation dan
subordinary legislation.
Atas dasar dua hal tersebut diatas Pemerintah Daerah Kabupaten Sangihe seyogya nya telah
mampu menerapkan sistem pengelolaan aset yang baik yang didasarkan pada hokum
perundangan yang berlaku di Indonesia.

3. A. Just in time
Jika dilihat dari segi penertiannya, Just in Time adalah sebuah filosofi yang berusaha
mendekati kesempurnaan. Penggunaan Just in Time sering diartikan dengan tidak ada
persediaan dan tidak ada stok di dalam produksi dimana Just in Time tidak hanya merupakan
teknik untuk mengontrol persediaan tetapi juga mencakup strategi produksi.
Just in Time menunjukkan waktu dari kegiatan produksi dimana barang dikirim ke area
produksi hanya pada waktu akan digunakan, pada jumlah yang dibutuhkan, dan hanya pada
proses produksi yang membutuhkannya. Dalam strategi pengadaan ini memiliki tingkat
efisiensi yang tinggi karena banyak biaya yang dipangkas nya. Diantaranya biaya sewa
gudang, biaya angkut dan transportasi barang.
B. Keunggulan strategi Just in time :
1. Proses penerapan Just in Time dinamis
Yang berarti akan berjalan terus menerus mengatasi setiap masalah yang timbul sehingga
akan menghasilkan perbaikan yang berkelanjutan (Continous Improvement).
2. Memungkinkan pengurangan lead time secara terus menerus
Dengan menghilangkan setiap hambatan yang terjadi secara terus menerus maka dengan
Just in Time dapat mengurangi lead time, sehingga akan meningkatkan ketanggapan dan
keluwesan produksi. Perusahaan lebih tanggap dan mampu untuk beradaptasi ketika
menghadapi perubahan.
3. Memungkinkan evaluasi terhadap pemasok
Sistem Just in Time memiliki pendekatan yang berbeda tentang pengendalian kualitas
bila dibandingkan dengan pendekatan tradisional. Perusahaan akan mampu melakukan
monitoring terhadap kualitas kinerja pemasoknya. Pekerja tidak menggunakan waktu
untuk menyortir produk baik namun digunakan untuk mencegah terproduksinya bagian
yang tidak baik.
4. Memungkinkan penghematan jumlah tenaga kerja
Standar pekerjaan digunakan kriteria guna mengidentifikasi kelebihan tenaga kerja yang
tidak terpakai. Standar pekerjaan merupakan hasil dari permintaan pasar dan jumlah
produksi harian.
5. Mampu menghilangkan aktivitas yang tidak perlu (no added value)
Perusahaan melakukan efisiensi biaya produksi, termasuk meminimalkan kerusakan
mesin dan juga waktu yang diperlukan untuk perbaikan.
6. Meminimalkan Inventory
Penurunan persediaan pada sistem produksi dapat dicapai dengan memperpendek waktu
persiapan atau memperkecil besaran lot pengiriman dari pemasok. Pemendekan persiapan
atau pengiriman dimungkinkan, karena adanya perbaikan teknik produksi.

C. 1. Biaya Produk
Biaya produk (product costs) adalah biaya yang berhubungan langsung dengan
transfer barang ke lokasi bisnis pembeli dan pengubahan barang tersebut ke kondisi
yang siap untuk dijual. Beban seperti itu mencakup ongkos pengangkutan barang
yang dibeli, biaya pembelian langsung lainnya, dan biaya tenaga
kerja serta produksi lainnya yang dikeluarkan dalam memproses barang ketika
dijual.

2. Biaya Periode
Biaya periode (period costs) adalah biaya yang tidak dianggap berhubungan langsung
dengan akuisisi atau produksi barang dan, karenanya tidak dianggap sebagai bagian
dari persediaan. Contoh biaya periode adalah beban penjualan (selling expenses) dan
dalam kondisi yang biasa, dan beban umum serta administrasi (general and
administrative expenses).

3. Biaya Manufaktur
Sebuah bisinis yang membuat barang menggunakan tiga akun persediaan yaitu bahan
baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Barang dalam proses dan barang jadi
meliputi bahan, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead manufaktur.
Biaya overhead manufaktur meliputi bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak
langsung, dan pos-pos seperti penyusutan, pajak, asuransi, pemanas, dan listrik yang
dibutuhkan dalam proses manufaktur.

4. A. Masalah yang muncul dalam inventariasi aset adalah masih banyak ditemukan barang
yang kondisinya rusak berat namun tercatat berkondisi baik, asset yang tidak mempunyai nomor
identitas, BMN yang secara fisik ada namun belum tercatat hal ini menyebabkan data BMN real
tidak sesuai dengan laporan.

B. Penatausahaan aset tetap merupakan kegiatan yang meliputi pembukuan, inventarisasi


dan pelaporan aset sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan adanya penatausahaan aset
dapat mewujudkan tertib pengelolaan barang milik Negara/daerah. Dengan dilakukannya
Inventarisasi aset maka kita akan mendapatkan data seluruh aset yang dimiliki, dikuasai oleh
sebuah organisasi perusahaan atau instansi pemerintah. Seluruh aset perlu diinventarisasi baik
yang diperoleh berdasarkan beban dana sendiri (investasi), hibah ataupun dari cara lainnya.

C. Inventarisasi aset dilakukan untuk mendapatkan data seluruh aset yang dimliki,dikuasai
sebuah organisasi perusahaan atau instansi pemerintah. Seluruh aset perlu diinventarisasi baik
yang diperoleh berdasarkan beban dana sendiri (investasi), hibah ataupun dari cara lainnya.

D. Untuk mengelola aset bagi organisasi sektor public, perlu direncanakan anggaran atau
budgeting dan pengorganisasiannya sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Tantangan
manajemen aset organisasi publik adalah pengaturan yang terintegrasi untuk kemakmuran rakyat
dan melindungi aset negara dari kemungkinan pemindahtanganan dan penggunaannya secara
melawan hukum.

Anda mungkin juga menyukai