Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATAKULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : NONA PATTIPEILOHY

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 030890874

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4534/Manaj. Logistik Organisasi Publik

Kode/Nama UPBJJ : 86/Ambon

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
No Jawaban
1 a. Total Life-Cycle Asset Management menurut Campbel (2011) menunjukan bahwa aset
memiliki siklus hidup, yang dimulai dari perencanaan hingga penghapusan aset. Aset juga
perlu dikelola secara efektif dan efisien.
b. Menurut Campbel (2011) Siklus Hidup Manajemen Aset terbagi menjadi 8 tahap yaitu:
1. Strategi Aset (Asset Strategy) Tahap ini menetapkan strategi aset yang masuk akal untuk
setiap kelas aset dan persyaratan bisnis perusahaan. Kegiatan ini termasuk menilai
praktik-praktik pengelolaan aset, pengembangan strategi manajemen yang
komprehensif, dan mengembangkan pengukuran dengan indikator kinerja utama.
2. Rencana (Plan) Tahap ini mendefinisikan target, standar, kebijakan dan prosedur yang
berfokus pada pencapaian tujuan strategi manajemen aset. Perusahaan mungkin akan
mengembangkan kebijakan dan standar dengan melakukan perencanaan manajemen
portofolio aset.
3. Mengevaluasi desain (Evaluate Design) Tahap ini melakukan evaluasi jika melakukan
pembelian aset atau mendesain aset-aset yang perlu dibuat. Kegiatan dalam fase ini
meliputi pengembangan model penilaian program permodalan yang menginformasikan
keputusan untuk membeli.
4. Membuat pengadaan (Create procure) Tahap ini melibatkan tindakan dalam
menciptakan, membangun, atau mengadakan aset yang telah direncanakan. Tahap ini
memiliki dampak yang paling terlihat karena tahap ini merupakan permulaan
penggunaan uang yang cukup banyak dalam mengelola aset.
5. Pengoprasian (Operate) Pada tahap hal yang dilakukan adalah merancang strategi
dalam megoprasikan aset, menggunakan standar, kebijakan dan prosedur. Aset pada
tahap ini akan menghasilkan kinerja yang paling berpengaruh (misalnya, nilai aset yang
meningkat).
6. Memelihara (Maintain) Kegiatan pada tahap ini adalah mempertahankan aset untuk
mendukung strategi dan target dengan menggunakan standar, kebijakan, dan prosedur.
Biaya pemeliharaan dan sumber daya dapat mengubah nilai aset. 7. Modifikasi (Modify)
Modifikasi aset dilakukan bila diperlukan. Tahap ini akan memastikan perubahan aset
tersebut tetap mengacu pada strategi, kebijakan dan prosedur. Contoh modifikasi ada
pada pengambilan keputusan tersebut yang paling sulit mungkin berhubungan dengan
aset, dimana perubahan persyaratan dan pilihan akan berkembang pesat.
7. Penghapusan (Disposal) Tahap ini melibatkan penghapusan, likuidasi aset-aset sesuai
dengan strategi, kebijakan dan prosedur. Penghapusan dapat memiliki implikasi
keuangan yang signifikan di luar penggantian aset.

2 Pengelolaan yang mencakup semua aktivitas mulai dari pasokan bahan mentah oleh supplier,
pemrosesan bahan mentah menjadi bahan setengah jadi atau produk jadi, pengiriman kepada
distributor dan pemasaran dikenal dengan (A) ….Supply Chain Management.... Hal ini disebabkan
(B)…. Perkembangan lingkungan industri yang dinamis pada era global seperti sekarang ini menjadi
pemicu bagi banyak organisasi perusahaan untuk menggali potensi yang dimiliki, serta
mengidentifikasi faktor kunci sukses untuk unggul dalam persaingan. Adapun fungsinya
manajemen tersebut adalah (C) ….. Fungsi yang pertama adalah supply chain managemen secara
fisik dimana fungsi dari SCM ini adalah mengonversi bahan baku menjadi produk jadi yang bisa
disampaikan ke konsumen akhir. Fungsi utama dari supply chain management ini adalah
berhubungan dengan berbagai macam biaya-biaya fisik berupa biaya material, biaya
penyimpanan, biaya khusus produksi, biaya untuk transportasi, dan lain sebagainya. Fungsi
selanjutnya adalah SCM sebagai mediasi pasar dan memastikan jika telah di suplai oleh supply
chain. Fungsi terakhir adalah berhubungan dengan biaya survei pasar, perencanaan produk, dan
berbagai macam biaya yang bisa muncul akibat tidak terpenuhi aspirasi konsumen oleh produk
yang mana disediakan oleh supply chain.Didalam manajemen tersebut diperlukan cross functioal
team. Cross functional team adalah (D) …..Supply Chain Management merupakan pengelolaan
rantai siklus yang lengkap mulai bahan mentah dari para supplier, ke kegiatan operasional di
perusahaan, berlanjut ke distribusi sampai kepada konsumen.

3 1) . Barang yang pengadaannya dapat menggunakan mekanisme Sewa seperti :


50 galon air minum
100 pax pupuk
20 rim kertas A4 20
200 benih jeruk
200 benih jagung

2) . Barang yang pengadaannya dapat menggunakan mekanisme Just in time seperti :


1 unit ekskavator
5 unit traktor

Sewa adalah cara memperoleh barang/jasa yang dikerjakan sendiri oleh Kementerian/ Lembaga/
Perangkat Daerah, Kementerian / Lembaga/ Perangkat Daerah lain, organisasi kemasyarakatan,
atau kelompok masyarakat.
Just In Time atau sering disingkat dengan JIT adalah suatu sistem produksi yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan tepat pada waktunya sesuai dengan jumlah yang
dikehendakinya.Tujuan sistem produksi Just In Time (JIT) adalah untuk menghindari terjadinya
kelebihan kuantitas/jumlah dalam produksi (overproduction), persediaan yang berlebihan (excess
Inventory) dan juga pemborosan dalam waktu penungguan (waiting). Dengan adanya sistem JIT,
kita telah dapat mengatasi 3 pemborosan (overproduction, excess inventory dan waiting) diantara
7 pemborosan (7 Waste) yang harus dihindari dalam sistem produksi Toyota.

4 a. Pengelolaan aset negara dalam pengertian yang dimaksud PP No.6/2006 adalah tidak sekedar
administratif semata, tetapi lebih maju berfikir dalam menangani aset negara, dengan bagaimana
meningkatkan efisiensi, efektifitas dan menciptakan nilai tambah dalam mengelola aset. Oleh
karena itu, lingkup pengelolaan aset negara mencakup perencanaan kebutuhan dan
penganggaran; pengadaan; penggunaan; pemanfaatan; pengamanan dan pemeliharaan; penilaian;
penghapusan; pemindahtanganan; penatausahaan; pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.
Proses tersebut merupakan siklus logistik yang lebih terinci yang didasarkan pada pertimbangan
perlunya penyesuaian terhadap siklus perbendaharaan dalam konteks yang lebih luas (keuangan
negara).
Jauh sebelum PP No.6/2006 terbit, langkah-langkah awal penertiban pengelolaan barang milik
negara yang tersebar di kementerian / lembaga negara seluruh Indonesia sebenarnya pernah
dilakukan oleh Pemerintah. Medio 2003 Menteri Keuangan meminta BPKP selaku auditor internal
pemerintah untuk menginventarisir optimalisasi penggunaan aset negara (aset tetap) di
kementerian / lembaga negara agar terpotret permasalahan yang dihadapi pemerintah (dhi.
Kementerian / Lembaga Negara) selama ini dalam mengelola aset negara yang baik dan
bertanggung jawab. Problematika pengelolaan aset negara yang muncul dari laporan BPKP atas
optimalisasi penggunaan aset negara tersebut terdapat kurang lebih 3 isu pokok yang harus segera
mendapat perhatian pemerintah, yaitu mengenai penataan kembali tertib administrasi dan
penggunaan aset negara, pengembangan database BMN yang akurat dan komprehensif, serta
pengamanan aset negara secara hukum dan/atau fisik.
b. Dalam Sistem Akuntansi Pemerintah yang dimaksud Barang Milik Negara yang selanjutnya
disebut BMN adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN ( Anggaran
Pembangunan Belanja Negara ) atau berasal dari perole han lainnya yang sah ( hibah dan
rampasan/sitaan ). Dalam peraturan Menteri Keuangan, BMN diklasifikasikan menjadi : barang
tidak bergerak, barang bergerak, barang persediaan, konstruksi dalam pekerjaan, dan aset tak
berwujud.
c. Gambar tersebut menggambarkan Nomor Kode Lokasi terdiri 14 digit atau lebih sesuai
kebutuhan daerah.

Anda mungkin juga menyukai