Anda di halaman 1dari 13

Link : https://www.dosenpendidikan.co.

id/manajemen-logistik/

Manajemen Logistik – Pengertian, Makalah, Fungsi Dan Contohnya–


Logistik merupakan seni dan ilmu, barang, energi, informasi, dan sumber
daya lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber produksi ke
pasar dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan modal . Manufaktur dan
marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan logistik. Logistik juga
mencakup integrasi informasi, transportasi, inventori, pergudangan, reverse
logistics dan pemaketan.

Berdasarkan pengertian di atas, maka misi logistik adalah “mendapatkan


barang yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang tepat, kondisi
yang tepat, dengan biaya yang terjangkau, dengan tetap memberikan
kontribusi profit bagi penyedia jasa logistik”
Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain management
“SCM” yang memiliki fungsi penting dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian efektifitas dan efisiensi penyimpanan dan aliran barang,
pelayanan dan informasi, hingga ke titik konsumsi untuk memenuhi keperluan
konsumen.

Pengertian Manajemen Logistik


Secara umum pengertian manajemen logistik adalah suatu penerapan
prinsip-prinsip manajemen dalam kegiatan logistik dengan tujuan agar
pergerakan personil dan barang dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

Sejarah Manajemen Logistik


Asal Usul Kata logistik berasal dari bahasa Yunani logos (λόγος) yang berarti
“rasio, kata, kalkulasi, alasan, pembicaraan, orasi” Logistik adalah konsep
yang dianggap berevolusi dari kebutuhan pihak militer untuk memenuhi
persediaan mereka ketika mereka beranjak ke medan perang dari markas.
Pada kekaisaran Yunani, Romawi dan Bizantium kuno, ada perwira militer
dengan gelar ‘Logistikas’, yang bertanggung jawab atas distribusi dan
pendanaan persediaan perang.
Definisi Manajemen Logistik
 Logistik merupakan suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses
mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan,
penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan
material/alat-alat (aditama, 2003).
 Sedangkan menurut Donald J. Bowersox dalam bukunya Manajemen
Logistik (1978) menyatakan bahwa manajemen logistik adalah unik
karena ia merupakan salah satu aktivitas perusahaan yang tertua tetapi
juga termuda. Aktivitas logistik (lokasi fasilitas, transportasi,
inventarisasi, komunikasi, dan engurusan & penyimpanan) telah
dilaksanakan orang semenjak awal spesialisasi komersil. Sulit untuk
dapat membayangkan sesuatu pemasaran atau manufakturing yang
tidak membutuhkan sokongan logistik.
 Tujuan dari logistik adalah menyampaikan barang ke unit yang meminta
dalam keadaan yang baik, tidak berkurang secara mutu, kualitas
maupun jumlah. Tugas dan kegiatan logistik meliputi antara lain
mengadakan pembelian, inventory, dan stock control, penyimpanan
serta terkait dengan kegiatan pengembangan, produksi dan
operasional, keuangan, akuntansi manajemen serta penjualan dan
distribusi serta informasi (aditama, 2003).

 Manajemen logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta
proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan,
penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan
material/alat-alat, sehingga manajemen logistik mampu menjawab
tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan dengan ketersediaan
bahan logistik setiap saat bila dibutuhkan dan dipergunakan secara
efisien dan efektif (Subagya, 1994).
 Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang
berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan
keefisienan dan keefektifan penyimpanan dan aliran barang, pelayanan
dan informasi terkait dari titik permulaan (point of origin) hingga titik
konsumsi (point of consumption) dalam tujuannya untuk memenuhi
kebutuhan para pelanggan.
Fungsi Manajemen Logistik
1. Menurut Syafrudin (2009), Fungsi logistik dapat disusun dalam bentuk
skema siklus kegiatan logistik sebagai berikut :
2. Masing-masing fungsi logistik tersebut saling berhubungan satu dengan
yang lain. Untuk itu kita bahas satu persatu fungsi logistik tersebut.

 Fungsi Perencanaan
Pengertian umum adalah proses untuk merumuskan sasaran dan
menentukan langkah-langkah yang harus dilaksanakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan secara khusus perencanan logistik
adalah merencanakan kebutuhan logistik yang pelaksanaannya dilakukan
oleh semua calon pemakai (user) kemudian diajukan sesuai dengan alur yang
berlaku di masing- masing organisasi( Mustikasari: 2007). Subagya
menyatakan perencanaan adalah hasil rangkuman dari kaitan tugas pokok,
gagasan, pengetahuan, pengalaman dan keadaan atau lingkungan yang
merupakan cara terencana dalam memuat keinginan dan usaha merumuskan
dasar dan pedoman tindakan.

Pengelolaan logistik cenderung semakin kompleks dalam pelaksanannya


sehingga akan sangat sulit dalam pengendalian apabila tidak didasari oleh
perencanaan yang baik. Perencanaan yang baik menuntut adanya sistem
monitoring, evaluasi dan reporting yang memadai dan berfungsi sebagai
umpan balik untuk tindakan pengandalian terhadap devisi-devisi yang terjadi.
Suatu rencana harus di dukung oleh semua pihak, rencana yang dipaksakan
akan sulit mendapatkan dukungan bahkan sebaliknya akan berakibat tidak
lancar dalam pelaksanaannya. Di bawah ini akan dilukiskan bagan kerjasama
antara pimpinan, perencana, pelaksana dan pengawas.

Dalam suatu kegiatan dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan


pencapaian tujuan (Sasaran) di perlukan kerjasama yang terus menerus
antara pimpinan / staf, perencana, pelaksana dan pengawas dengan masing-
masing kegiatan yang dilakukan sesuai dengan uraian tugas masing-masing.
Seluruh kegiatan diarahkan pada pencapaian tujuan (untuk mencapai
sasaran) organisasi.
Perencanaan dapat dibagi ke dalam periode-periode sebagai berikut:

1. Rencana jangka panjang (Long range)


2. Rencana jangka menengah (Mid range)
3. Rencana jangka pendek (Short range)

Periodisasi dalam suatu perencanaan sekaligus merupakan usaha penentuan


skala perioritas secara menyeluruh dan berguna untuk usaha tindak lanjut
yang terperinci. Melalui fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan ini
akan menghasilkan antara lain:

 Rencana Pembelian
 Rencana Rehabilitasi
 Rencana Dislokasi
 Rencana Sewa
 Rencana Pembuatan.

Dalam tahapan perencanaan logistik pada umumnya dapat menjawab dan


menyimpulkan pernyataan sebagai berikut:

1. Apakah yang di butuhkan (what) untuk menentukan jenis barang yang


tepat
2. Berapa yang di butuhkan (how much, how many) untuk menentukan
jumlah yang tepat
3. Bilamana dibutuhkan (when) untuk menentukan waktu yang tepat
4. Di mana dibutuhkan (where) untuk menentukan tempat yang tepat
5. Siapa yang mengurus atau siapa yang menggunakan (who) untuk
menentukan orang atau unit yang tepat
6. Bagaimana diselenggarakan (how) untuk menentukan proses yang
tepat
7. Mengapa di butuhkan (why) untuk mengecek apakah keputusan yang di
ambil benar-benar tepat
Fungsi Penganggaran
Penganggaran (budgetting), adalah semua kegiatan dan usaha untuk
merumuskan perincian penentu kebutuhan dalam suatu skala tertentu/skala
standar yaitu skala mata uang dan jumlah biaya (Subagya & Mustikasari).
Dalam fungsi penganggaran, semua rencana-rencana dari fungsi
perencanaan dan penentu kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan
dengan besarnya biaya dari dana-dana yang tersedia. Dengan mengetahui
hambatan-hambatan dan keterbatasan yang dikaji secara seksama maka
anggaran tersebut merupakan anggaran yang reliable.

Apabila semua perencanaan dan penentu kebutuhan telah dicek berulang kali
dan diketahui untung ruginya serta telah diolah dalam rencana biaya
keseluruhan, maka penyediaan dana tersebut tidak boleh diganggu lagi,
kecuali dalam keadaan terpaksa. Pengaturan keuangan yang jelas, sederhan
dan tidak rumit akan sangat membantu kegiatan. Dalam menyususn
anggaran terdapat beberapa hal yang harus di perhatikan antara lain adalah:

1. Peraturan–peraturan terkait
2. Pertimbangan politik, sosial, ekonomi dan tehnologi
3. Hal-hal yang berhubungan dengan anggaran
4. Pengaturan anggaran seperti: sumber biaya pendapatan sampai
dengan pegaturan logistik

Fungsi Pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiataan dan usaha untuk menambah dan
memenuhi kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku
dengan menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada. Kegiatan
ini termasuk dalam usaha untuk tetap mempertahankan sesuatu yang telah
ada dalam batas-batas efisiensi. Sedangkan Mustikasari berpendapat fungsi
pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasi atau mewujudkan
kebutuhan yang telah direncanakan atau telah disetujui sebelumnya.
Pengadaan tidak selalu harus dilaksanakan dengan pembelian tetapi
didasarkan dengan pilihan berbagai alternatif yang paling tepat dan efisien
untuk kepentingan organisasi. Cara–cara yang dapat dilakukan untuk
menjalankan fungsi pengadaan adalah:

 Pembelian
 Penyewaan
 Peminjaman
 Pemberian ( hibah )
 Penukaran
 Pembuatan
 Perbaikan

Proses pengadan peralatan dan perlengkapan pada umumnya dilaksanakan


dengan tahapan sebagai berikut:

 Perencanaan dan penentuan kebutuhan


 Penyususnan dokumen tender
 Pengiklanan/penyampaian uandangan lelang
 Pemasukan dan pembukuan penawaran
 Evaluasi penawaran
 Pengusulan dan penentuan pemenang
 Masa sanggah
 Penunjukan pemenang
 Pengaturan kontrak
 Pelaksanaan kontrak

Mengingat fungsi pengadaan adalah fungsi tehnis yang menyangkut pihak


luar maka pengendalian fungsi pengadaan perlu mendapatkan perhatian.
Pengendalian dilaksanakan dari awal kegiatan sampai dengan pemeliharaan.
Kebijakan pemerintah yang mengatur tentang pengadaan barang adalah
Keppres No. 80 tahun 2003.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada fungsi pengadaan antara lain:

 Kode etik pengadaan

Kode etik pengadaan yang dikemukakan oleh George W. Aljian, antara lain:

1. Hubungan pribadi dengan para pedagang sangat perlu, namun seorang


pembeli harus tetap tidak berpihak dalam semua tahap perdagangan
2. Tidak boleh ada keterangan orang dalam, kepada siapapun.
3. Memberi batas kepada seorang rekanan adalah melanggar etika

 Pelelangan pengadaan barang


 Setiap mengadakan pelelangan dan pengadaan barang harus dibentuk
panitia pengadaan dan pelangan milik negara yang ditentukan sebagai
berikut:

1. Keanggotaan panitia sekurang-kurangnya 5 orang terdiri dari unsur:


Perencana, pemikir pekerjaan yang bersangkutan, penaggung jawab
keuangan, penanggung jawab perlengkapan, penanggung jawab tehnis.
2. Dilarang duduk sebagai anggota panitia adalah: Kepala kantor/satuan
pekerja/pemimpin proyek, pegawai pada inspektorat jenderal atau unit-
unit yang berfungsi sebagai pemeriksa.
3. Panitia pelelangan dibentuk oleh kepala kantor/satuan
pekerja/pemimpin proyek
4. Masa kerja panitia berakhir sesuai dengan tugasnya setelah pemenang
pelelangan ditunjuk.

Fungsi Penyimpanan
Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan
pngelolaan barang persediaan di tempat penyimpanan. Penyimpanan
berfungsi untuk menjamin penjadwalan yang telah ditetapkan dalam fungsi-
fungsi sebelumya dengan pemenuhan setepat-tepatnya dan biaya serendah-
rendahnya. Fungsi ini mencakup semua kegiatan mengenai pengurusan,
pengelolaan dan penyimpanan barang. Fungsi yang lain adalah: Kualitas
barang dapat dipertahankan, barang terhindar dari kerusakan, pencarian
barang yang lebih mudah dan barang yang aman dari pencuri.

Baca Juga: Pengertian Ekonomi Kreatif

Faktor – faktor yang perlu mendapat perhatian dalam fungsi penyimpanan


adalah:

 Pemilihan lokasi

Aksesibilitas, utilitas, komunikasi, bebas banjir, mampu menampung barang


yang disimpan, keamanan dan sirkulasi udara yang baik.

 Barang (Jenis, bentuk barang atau bahan yang disimpan)

Jenis dan bentuk barang dapat digolongkan ke dalam:

1. Barang biasa: Kendaraan, mobil ambulance, alat-alat berat, brankar,


kursi roda dll.
2. Barang khusus: Obat-obatan, alat-alat medis dll.

 Pengaturan ruang

Bentuk-bentuk tempat penyimpanan, rencana penyimpanan, penggunaan


ruang secara efisien dan pengawasan ruangan.

 Prosedur/sistem penyimpanan

Formulir-formulir transaksi, kartu-kartu catatan, kartu-kartu pemeriksaan, cara


pengambilan barang, pengawetan dll.
 Penggunaan alat bantu
 Pengamanan dan keselamatan

Pencegahan terhadap api, pencurian, tindakan pencegahan terhadap


kecelakan, gangguan terhadap penyimpanan dan tindakan keamanan.

Fungsi Penyaluran (Distribusi)


Penyaluran atau distribusi merupakan kegiatan atau usaha untuk mengelola
pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lainnya (Subagya: 1994).
Faktor yang mempengaruhi penyaluran barang antara lain:

1. Proses Administrasi
2. Proses penyampaian berita (data-data informasi)
3. Proses pengeluaran fisik barang
4. Proses angkutan
5. Proses pembongkaran dan pemuatan
6. Pelaksanaan rencana-rencana yang telah ditentukan

Ketelitian dan disiplin yang ketat dalam menangani masalah penyaluran


merupakan unsur yang sangat penting untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.

Fungsi Penghapusan
Penghapusan adalah kgiatan atau usaha pembebasan barang dari
pertanggungjawaban sesuai peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku. Alasan penghapusan barang antaralain:

1. Barang hilang, akibat kesalahan sendiri, kecelakaan, bencana alam,


administrasi yang salah, tercecer atau tidak ditemukan
2. Tehnis dan ekonomis: Setelah nilai barang dianggap tidak ada
manfaatnya. Keadaan tersebut disebabkan faktor-faktor: Kerusakaan
yang tidak dapat diperbaiki, obsolete (meningkatkan efisiensi atau
efektifitas), kadaluarsa yaitu suatu barang tidak boleh dipergunakan lagi
menurut ketentuan waktu yang ditetapkan, aus atau deteriorasi yaitu
barang mengurang karena susut, menguap atau hadling, Busuk karena
tidak memenuhi spesifikasi sehingga barang tidak dapat dipergunakan
lagi.
3. Surplus dan ekses
4. Tidak bertuan: Barang-barang yang tidak diurus
5. Rampasan yaitu barang-barang bukti dari suatu perkara
Program penghapusan dapat ditinjau dari dua aspek antara lain:

 Aspek yuridis, administrasi dan prosedur

Dalam aspek yuridis mencakup hal-ha: Pembentukan panitia penilai,


identifikasi dan inventarisasi peraturan-peraturan yang mengikat, persyaratan
atau ketentuan terhadap barang yang dihapus, penyelesaian kewajiban
sebelum barang dihapus.

 Aspek rencana pelaksana tehnis

Evaluasi, rencana pemisahan dan pembuangan serta rencana tindak lanjut.


Cara-cara penghapusan yang lazim dilakukan antara lain:

1. Pemanfaatan langsung: Usaha merehabilitasi/merekondisi komponen-


komponen yang masih dapat digunakan kembali dan dimasukkan
sebagai barang persediaan baru.
2. Pemanfaatan kembali: Usaha meningkatkan nilai ekonomis dari barang
yang dihapus menjadi barang lain
3. Pemindahan:Mutasi kepada instansi yang memerlukan dalam rangka
pemanfaatan langsung
4. Hibah: Pemanfaatan langsung atau peningkatan potensi kepada badan
atau pihak di luar instansi (Pemerintah)
5. Penjualan/Pelelangan: Dijual baik di bawah tangan atau dilelang
6. Pemusnahan: Menyangkut keamanan dan keselamatan lingkungan

Fungsi Pengendalian
Pengendalian adalah sistem pengawasan dari hasil laporan, penilaian,
pemantauan dan pemeriksaan terhadap langkah-langkah manajemen logistik
yang sedang atau telah berlangsung. Bentuk kegiatan pengendalian antara
lain:
1. Merumuskan tatalaksana dalam bentuk manual, standar, kriteria,
norma, instruksi dan prosedur lain
2. Melaksanakan pengamatan (Monitoring), evaluasi dan laporan, guna
mendapatkan gambaran dan informasi tentang penyimpangan dan
jalannya pelaksanaan dari rencana
3. Melakukan kunjungan staf guna mengidentifikasi cara-cara
pelaksanaan dalam rangka pencapaian tujuan
4. Melakukan supervisi

Agar pelaksanaan pengendalian dapat berjalan dengan baik diperlukan


sarana-sarana pengendalian sebagai berikut:

1. Struktur organisasi yang baik


2. Sistem informasi yang memadai
3. Klasifikasi yang selalu mengikuti perkembangan menuju standardisasi
4. Pendidikan dan pelatihan
5. Anggaran yang cukup memadai

Maksud Menajemen Logistik


Adapun maksud dilakukannya manajemen logistik dalam sebuah industri
adalah sebagai berikut :

1. Mampu menyediakan logistik sesuai dengan kebutuhan


2. Mampu menyediakan informasi berkaitan dengan keberadaan logistik
3. Mampu menyediakan logistik yang siap pakai
4. Mampu menjaga dan mempertahankan kondisi teknis, daya guna dan
daya hasil logistik.
5. Mampu mencegah dan mengambil tindakan antisipatif terhadap
berbagai penyimpangan dalam setiap kegiatan pengelolahan maupun
pengolahan logistik
6. Mampu menyediakan pedoman kerja baagi setiap unit kerja maupun
personal maupun membangun budaya, penguanaan logistik secara
bertangung jawab.

Kegiatan Manajemen Logistik


Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam manajemen logistik untuk mencapai
tujuan yang diinginkan adalah sebagai berikut :
Kegiatan manajerial
 Perencanaan dan penentuan kebutuhna mencangkup aktivitas,
pemikiran, penetapan sasaran, pedoman, perhitungan, perumusan
tindakan yang akan dilaksankan di masa yang akan datang.
 Perorganisasian mencangkup kegiatan merancang dan merumuskan
struktur formal dalam upaya pengelolaan logistik dengan mengunakan
kegiatanmengelompokkan, pengatur dan membagi tuigas sekaligus
wewenang kepada setiap unit atau anggota organisasi
 Pengawasan mencangkup setiap upaya untuk menjaga pelaksanaan
setiap tindakan dan kegiatan dalam pengelolaan logistik sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan, baik berkaiatan dengan pengunaan
logistik, maupun proses pengolaan logistik.

Kegiatan operasional
 Pengadaan logistik : serangkaian untuk menyediakan logistik sesuai
dengan kebutuhan, baik berkaiatan dengan jenis dan spesifikasi,
jumlah, waktu mauapun tempat, dengan harga yang tersumber yang
dapat dipertanggung jawaban
 Pencatatan ( infentarisasia ) : kegiatan untuk menyediakan data atas
semua logistik yang dimiliki.
 Penyimpanan atau pengundangan : kegiatan pengurusan logistik baik
yang bersifat administratif maupun operasional berkaiatan dengan
perumusan maupun kebersamaan tata kerja, tata ruang, tata usaha,
maupun pengetahuan barang digudang.

 Pendistribusian : kegiatan yang berkaiatan dengan pembagian dan


penyampaian logistik kepada satuan unit atau unit organisasi yang
membutuhkan sesuai dengan sistem kerja yang ditetapkan.
 Pemeliharaan : kegiatan yang berkaaiatan dengan upaya
mempertahankan kondisi teknis, daya guna, dan daya hasil logistik
serta menjamin jangka waktu pemakaian barang mencapai batas waktu
yang optimal.
 Menghapus atau pemusnahan : kegiatan pembebasan logistik dari
petanggung jawaban baik secra fisik maupun pun adsministratif karena
logistik tersebut lebih di nilai sudah tidak berdaya guna lagi.

Anda mungkin juga menyukai