Anda di halaman 1dari 5

I.

Pendahuluan
Supply Chain Management (SCM) merupakan strategi yang cukup banyak
dilirik perusahaan sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan kinerja
perusahaan. Supply chain merupakan kumpulan dari rantai-rantai yang dilalui
suatu barang (produk) mulai dari bahan baku sampai menjadi produk yang akan
dijual kepada konsumen atau pengguna akhir. Supply chain mangement berkaitan
pada pengambilan keputusan, dimana seorang manajer yang pintar harus mampu
mengambil keputusan yang tepat yaitu pada saat kapan produk di pesan dan pada
saat kapan produk yang dipunyai perusahaan harus dihantarkan. Apabila
perusahaan salah mengambil keputusan dalam pemesanan barang maka
perusahaan tersebut akan banyak terkena biaya yaitu apabila perusahaan tidak
mampu memenuhi pesanan maka perusahaan akan loss order, sehingga akan
menyebabkan kerugian dan apabila perusahaan terlalu banyak memesan barang
maka barang-barang tersebut akan menumpuk sebagai inventory dan perusahaan
akan terkena biaya inventory.
Simulasi atau permainan yang dapat menggambarkan sistem supply chain
adalah beer distribution game. Permainan ini biasa dimainkan secara manual atau
tanpa menggunakan software. Permainan ini erat hubungannya dengan
pengambilan keputusan, karena pemain dituntut untuk dapat mengambil
keputusan secara tepat untuk menjaga supply chain tetap berjalan dengan baik.
Ketika melakukan permainan beer game secara manual permasalahan yang
seringkali muncul adalah pencatatan order dan status inventory pada masingmasing aktor pada beer game. Ketidakakuratan pencatatan ini mengganggu
permainan terutama ketepatan pengambilan keputusan. Pada simulasi permainan,
peserta yang menjadi pemenang dalam beer distribution game adalah peserta yang
menghasilkan total cost tim yang paling kecil.
Permainan ini cukup sulit, bahkan dalam simulasi yang dilakukan oleh Prof.
John D. Sterman beer game, didapatkan hasil bahwa para manajer
berpengalaman dibidangnya yang sudah memainkan permainan ini pun
mengalami frustasi dan kebingungan dalam pengambilan keputusan untuk
mengelola supply chain mereka sendiri. Terkadang mereka mengalami kesalahan
dalam pengambilan keputusan.
Untuk mempelajari bagaimana mengambil keputusan yang tepat dalam sebuah
rantai pasok, tahap pertama adalah harus mengetahui prinsip-prinsip dari supply
chain itu sendiri dan harus mengetahui sistem itu secara keseluruhan. Kemudian
penggunaan simulasi atau permainan yang mampu memperlihatkan sistem rantai
pasok itu secara keseluruhan agar dapat dipahami dan dipelajari sehingga yang
pernah mensimulasikan sistem rantai pasok ini mampu untuk mengelola suatu
sistem rantai pasok secara keseluruhan dengan baik.

II.

ISI
Beer distribution game merupakan suatu permainan simulasi yang diciptakan
oleh sekelompok profesor pada pendidikan manajemen MIT Sloan di awal 1960an untuk mempertunjukkan sejumlah prinsip-prinsip kunci dari manajemen rantai
persediaan (supply chain management). Permainan ini dimainkan oleh regu
sedikitnya empat pemain, dan kompetisi yang panas ini, membutuhkan waktu
setengah jam sampai satu jam untuk menyelesaikan permainan ini. Permainan ini
biasanya dilakukan dengan empat tim yang masing-masing bertindak sebagai
mitra usaha mandiri, yang biasanya adalah pengecer, grosir, distributor dan
pabrik. Meskipun permainan terjadi dalam sistem bisnis yang sangat sederhana,
hal ini menunjukkan bagaimana putaran umpan balik antara mitra bisnis yang
berbeda membawa komplektisitas ke dalam supply chain.
Beer Game juga merupakan permainan yang mencoba mensimulasikan
bagaimana Bullwhip Effect terjadi (efek cambuk banteng) yaitu penggelembungan
informasi atau distorsi informasi karena tidak ada koordinasi dalam supply chain.
Suatu sesi yang mewawancarai utusan untuk meninjau ulang hasil dari tiap
regu dan mendiskusikan pelajaran dilibatkan. Tujuan permainan ini adalah untuk
memenuhi permintaan pelanggan. Dalam permainan ini komunikasi merupakan
suatu tindakan yang melawan terhadap aturan. Permainan ini melibatkan aktoraktor yang terlibat dalam supply chain diantaranya factory, distributor,
wholesaler, dan retailer, dimana dalam permainan ini para pemain dituntut untuk
dapat mengelola aliran supply chain secara baik dengan mengelola logistik
perusahaan dengan baik dengan kesimpulan akhir adalah para pemain
memperoleh total biaya yang paling kecil (minimum cost).
a. Flowchart permainan beer distribution ini dibuat untuk mempermudah para
pemain dalam memainkan beer distribution game, agar tidak terjadi kesalahan
ketika permainan berlangsung. Berikut adalah flowchart, layout dan langkahlangkah permainan beer distribution game:

Gambar 1. Flowchart permainan

Gambar 2. Struktur Beer Game versi meja permainan (pengaturan konfigurasi


meja).

Gambar 3. Table setup


b. Menyiapakan meja dan mengelola permainan :
1. Tabel persiapan, seperti diilustrasikan dalam gambar 3 bidang harus
ditandai di setiap meja dengan memperbaiki ke 4 lembar kertas di meja
menggunakan selotip (hal yang sama dilakukan pada bidang delay).
Kardus atau gelas plastik dan amplop harus diisi dengan kertas kecil slip
untuk menginisialisasi rantai pasok dengan pesanan serta pengiriman.
Setiap meja harus siap dengan tumpukan order dan pengiriman yang akan
digunakan selama pertandingan. Slip kertas dengan perkembangan
permintaan eksternal harus siap diserahkan pada kelompok pengecer
selama pertandingan.
2. Mulai mainkan putaran percobaan awal dengan rantai pasok pradijalankan. Yang terjadi selama putaran pertama adalah peserta mencoba
untuk menyingkirkan beberapa persediaan untuk mengelola biaya mereka.
Perilaku awal ketika permintaan pelanggan melompat ke tingkat yang lebih
tinggi di babak 6 rantai pasokan telah disesuaikan dengan skenario
permintaan rendah. Ketika pengecer menempatkan pesanan besar pertama
mereka selalu memulai bullwhip effect yang melanggengkan seluruh rantai.
Yang terjadi kemudian adalah semua kelompok backorder. Pemainan
dilakukan untuk 40-50 putaran. Pada bagian akhir sesi permainan
dilakukan diskusi singkat langsung setelah pertandingan, dimana pelaku
diminta mendiskripsikan keseluruhan permainan yang telah dijalankan

serta apa yang mereka pikirkan tentang permintaan rata-rata pelanggan


kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
c. Cara mensimulasikan Beer Game yaitu :
Beer game mensimulasikan rantai pasokan dalam 4 tahap (pengecer, grosir,
distributor dan pabrik). Setiap tahap dimainkan oleh satu/lebih dua/tiga pemain.
Sebuah rantai pasokan biasanya dimainkan oleh 8-12 orang; lebih dari satu rantai
pasokan dapat diberikan dalam satu kelas pada saat yang sama. Contoh beer
game dengan produk yaitu bir : tugas masing-masing rantai pasok adalah untuk
memproduksi dan menyerahkan unit bir. Pabrik memproduksi, dan tiga tahap lain
memberikan unit bir hingga mencapai pelanggan eksternal pabrik pada akhir hilir
rantai pasokan.Tujuan dari para pemain agak sederhana yaitu masing-masing dari
empat kelompok harus memenuhi order bir yang masuk dengan menempatkan
pesanan dengan hulu berikutnya. Komunikasi dan kolaborasi tidak diperbolehkan
antara tahap rantai pasokan, sehingga pemain selalu menciptakan apa yang
disebut dengan bullwhip effect. Pesanan mengalir ke hulu sementara pengiriman
mengalir ke hilir dalam rantai pasokan. Aspek struktural yang penting adalah
delay (jeda waktu) untuk menjelaskan logistik dan dan waktu produksi, setiap
pengiriman dan pemesanan produk membutuhkan dua putaran sampai akhirnya
disampaikan ke tahap berikutnya. Setup struktural diwakili oleh dua bidang
pengiriman delay yang terletak diantara tahap-tahap rantai pasok serta pada akhir
produksi.
Permainan ini dimainkan dalam putaran yang mensimulasikan minggu.
Menggunakan bahan-bahan yang tersedia di meja, pemain harus melakukan
langkah-langkah berikut : menerima pesanan yang masuk, menerima pengiriman
yang masuk, pembaruan bermain sheet (pengiriman luar biasa dan persediaan),
mengirimkan pengiriman dan akhirnya memutuskan jumlah yang akan dipesan.
Setiap order yang harus dipenuhi baik secara langsung atau yang lebih baru pada
putaran berikutnya. Strategi yang optimal bagi para pemain adalah untuk
menjalankan bisnis mereka dengan sedikit saham mungkin tanpa dipaksa untuk
pindah backorder. Pemain tidak diperbolehkan berkomunikasi, satu-satunya
informasi yang diizinkan adalah bertukar jumlah pesanan, tidak ada transparasi
seperti apa tingkat stok atau permintaan pelanggan, yang sebenarnya adalah
pengecer hanya tahu permintaan eksternal yang telah ditentukan dan biasanya
tidak bervariasi. Pada awalnya rantai pasokan sebelum dijalankan dengan tingkat
persediaan tertentu (misal 15 unit), perintah (5 unit) dan unit produk pengiriman
di bidang pengiriman delay (misalnya 5 unit). Untuk menimbulkan efek
Bullwhip, permintaan eksternal tetap stabil untuk beberapa putaran (misalnya 5
unit untuk 5 putaran) sebelum tiba-tiba menunjukkan peningkatan tajam
(melompat ke 9 unit) sebelum tetap stabil lagi pada tingkat lebih tinggi untuk
sisanya permainan (biasanya 40-50 putaran total). Satu peningkatan permintaan
eksternal pasti akan mengarah pada penciptaan Bullwhip effect dan destabilisasi
memesan pola di seluruh rantai pasok.
Bullwhip effect merupakan pembesaran fluktuasi permintaan, bukan
pembesaran permintaan. Bullwhip effect jelas pada supply chain ketika
permintaan meningkat atau menurun. Efeknya adalah bahwa peningkatan atau
penurunan berlebihan pada supply chain. Sedangkan menurut Chen et al,
Bullwhip effect menunjukkan suatu variasi permintaan meningkat sebagai salah
satu pergerakan dalam supply chain. Ada banyak penyebab Bullwhip effect
diantaranya pembaharuan ramalan permintaan (demands forecast updating),
order batching, fluktuasi harga dan rationing & shortage gaming. order batching

diperlukan karena proses produksi dan pengiriman produk tidak akan ekonomis
dapat dilakukan dalam ukuran kecil dengan contoh pengecer yang menjual ratarata enam unit produk tertentu tidak akan memesan tiap hari dengan rata-rata
enam unit ke pusat distribusi. rationing & shortage gaming merupakan efek yang
terkait dengan strategi pemesanan si konsumen ketika diprediksikan akan terjadi
kekurangan stok. Jika terjadi kekurangan produk maka akan mengarah pada
pemesanan sejak konsumen ingin tetap berada pada sisi yang aman dan
mengamankan diri dari kekurangan yang akan datang. Berikut langkah-langkah
mengurangi Bullwhip effect : mengurangi waktu suatu siklus yang diperlukan,
mengenali dan memahami pola permintaan produk, meningkatan frekuensi dan
kualitas kerjasama, mengurangi/menghilangkan antrian informasi, dll.
III.

KESIMPULAN
1. Beer distibution game merupakan suatu permainan simulasi untuk
mempertunjukkan sejumlah prinsip-prinsip kunci dari manajemen rantai
persediaan (supply chain management) yang dimainkan oleh regu sedikitnya
empat pemain atau tim yang masing-masing bertindak sebagai mitra usaha
mandiri, yang biasanya adalah pengecer, grosir, distributor dan pabrik. Dalam
permainan ini para pemain dituntut untuk dapat mengelola aliran supply chain
secara baik dengan mengelola logistik perusahaan dengan baik dengan
kesimpulan akhir adalah para pemain memperoleh total biaya yang paling
kecil (minimum cost). Peserta yang menjadi pemenang dalam beer distribution
game adalah peserta yang menghasilkan total cost tim yang paling kecil.
2. Tujuan Beer Game adalah untuk memenuhi permintaan pelanggan, meneliti
pengaruh struktur sistem pada perilaku orang ("struktur menciptakan
perilaku"), permainan dapat digunakan untuk menunjukkan manfaat dari
berbagi informasi, manajemen rantai pasokan, dan eCollaboration di supply
chain.
3. Langkah-langkah Beer Game yang harus dilakukan pemain adalah sebagai
berikut : menerima pesanan yang masuk, menerima pengiriman yang masuk,
pembaruan bermain sheet (pengiriman luar biasa dan persediaan),
mengirimkan pengiriman dan akhirnya memutuskan jumlah yang akan dipesan
4. Bullwhip effect merupakan pembesaran fluktuasi permintaan, bukan
pembesaran permintaan. Ada banyak penyebab Bullwhip effect diantaranya
pembaharuan ramalan permintaan (demands forecast updating), order
batching, fluktuasi harga dan rationing & shortage gaming. Langkah-langkah
mengurangi Bullwhip effect : mengurangi waktu suatu siklus yang diperlukan,
mengenali dan memahami pola permintaan produk, meningkatan frekuensi
dan kualitas kerjasama, mengurangi/menghilangkan antrian informasi, dll.
SUMBER :
Riemer, Khai.2007.The Beer Game Portal.Dalam http://www.beergame.org/thegame/structure-rules. Diakses pada tanggal 11 November 2014 pukul 17.00 WIB.
Rochman, Didit Damur., Bani Sahda Putra.2010.Implementasi Aplikasi Beer
Distibution Game untuk Menunjang Perkuliahan SCM Di Universitas Widyatama.
Dalam Seminar on Application and Research in Industrial Technology, SMART,
Jurusan Teknik Universitas Widyatama.

Anda mungkin juga menyukai