INDIVIDUAL PAPER
Disusun oleh:
17/417289/PEK/22852
MAGISTER MANAGEMENT
2017
Latar Belakang
Industri manufaktur merupakan salah satu bisnis unggulan di Indonesia, terbukti dengan masuknya
Indonesia kedalam 9 besar industri manufaktur di dunia tahun 2017. Salah satu perusahaan manufaktur
yang sudah bertaraf internasional adalah Mega Andalan Kalasan. Perusahaan ini merupakan perusahaan
lokal Yogyakarta yang belum banyak diketahui oleh masyarakat luas, sehingga masih sedikit yang
mengulas secara detail mengenai manajemen operasinya.
Berdasarkan pengumpulan informasi dari literatur yang ada, terdapat beberapa isu menarik mengenai
manajemen operasi di Mega Andalan Kalasan, diantaranya perihal pilihan strategi operasi yang
digunakan dan hambatan dalam memenuhi permintaan pasar. Kedua isu ini akan dianalisis
menggunakan teori manajemen operasi khususnya strategies for competitive advantage, forecasting,
inventory management, dan supply chain management.
Profil Perusahaan
Mega Andalan Kalasan atau disingkat MAK, merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak
dibidang produksi peralatan rumah sakit, seperti tempat tidur, troli, kursi roda, dan aksesoris lain yang
berkaitan. Perusahaan ini didirikan oleh Buntoro pada tahun 1988 dan berlokasi di Tirtomartani
Yogyakarta. MAK meningkatkan performa bisnis dengan mengintegrasikan proses bisnis
menggunakan sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP), dan hingga kini telah dipercaya oleh
lebih dari 40 negara. Melalui kualitas dan pemahamannya dalam dunia medis, perusahaan ini menjadi
yang terdepan dalam industri peralatan rumah sakit. Sebagai gambaran, berikut merupakan dua contoh
produknya:
Gambar 1. Contoh Produk tempat tidur dan troli Mega Andalan Kalasan
Landasan Teori
Efektivitas manajemen operasi harus didasari dengan misi dan strategi yang tepat. Guna
memperoleh keunggulan kompetitif, terdapat tiga strategi yang dapat digunakan, diantaranya:
Competing on Differentiation: keunikan suatu produk dapat melampaui bentuk fisik
maupun atribut jasa, dan mencakup segala hal yang dapat mempengaruhi persepsi
konsumen akan suatu nilai produk.
Competing on Cost: memberikan nilai yang maksimal sebagaimana yang dirasakan
oleh konsumen, akan tetapi bukan berarti kualitasnya buruk.
Competing on Response: fleksibilitas untuk mencocokan perubahan pasar dalam
inovasi dan volume desain.
Keputusan strategi diatas berkaitan dengan sepuluh keputusan dalam manajemen operasi yang
dapat digambarkan seperti skema dibawah ini:
2. Forecasting
Forecasting/peramalan adalah proses memprediksi kejadian di masa depan. Jangka waktu yang
digunakan untuk melakukan peramalan biasanya diklasifikasikan dalam jangka pendek ( <
3bulan), jangka menengah (3 bulan-3 tahun), dan jangka panjang ( > 3 tahun). Semakin pendek
rentan waktu yang digunakan, hasilnya akan semakin akurat. Tipe peramalan yang sering
dilakukan oleh perushaan dalam beroperasi adalah peramalan ekonomi, peramalan teknologi,
dan peramalan permintaan. Dalam melakukan kegiatan peramalan, berikut tujuh langkah yang
dapat dilakukan:
Menentukan tujuan peramalan
Memilih items apa saja yang akan yang akan digunakan untuk meramal
Tentukan jangka waktu peramalan
Menentukan model peramalan
Dapatkan data yang diperlukan
Buat peramalan
Validasi dan implementasikan hasilnya
Salah satu model yang dapat digunakan adalah time series. Model ini merupakan model
peramalan berdasarkan data yang ada pada periode sebelumnya (data historis), sehingga tidak
ada variabel lain yang diperhatikan. Asumsinya, faktor yang mempengaruhi waktu yang lalu
dan saat ini juga akan mempengaruhi masa depan. Beberapa pendekatannya antara lain naive
approach, moving averages, exponential smoothing, dan trend projection.
3. Inventory Management
Tujuan dari manajemen inventori adalah untuk menyeimbangkan antara investasi persediaan
dan customer service. Seorang manajemen operasi harus bisa menyeimbangkan kedua
komponen tersebut agar biaya yang dikeluarkan dapat diminimalisir. Tipe-tipe dari inventori
sendiri antara lain adalah:
Raw material: dibeli namun tidak diproses.
Work-in-process: mengganti beberapa perubahan namun belum selesai saat produksi.
Sifatnya sudah bukan raw material, namun belum barang jadi.
Maintenance/Repair/Operating (MRO): material yang diperlukan untuk menjaga
mesin tetap produktif.
Finished goods: barang jadi yang siap jual.
4. Supply Chain Management
Supply chain atau rantai pasokan adalah pengelolaan dari material, uang, dan informasi yang
mengalir/mengcover pemasoknya pemasok hingga konsumen, dengan tujuan nilai tambah yang
lebih tinggi. Biaya untuk rantai pasokan relatif tinggi, terutama bagi perusahaan yang sudah go
global. Suatu perusahaan perlu untuk menentukan sumber rantai pasokan yang akan digunakan,
beberapa sumber tersebut antara lain:
Make-or-buy decision: suatu pilihan antara perusahaan memproduksi sendiri
komponen atau layanannya, atau membelinya dari sumber diluar perusahaan.
Outsourcing: mentransfer aktivitas perusahaan yang secara tradisional menggunakan
pemasok internal menjadi pemasok eksternal.
Setelah menentukan sumber yang akan digunakan, manajer operasi dapat mempertimbangkan
beberapa strategi berikut:
Many suppliers
Few Suppliers
Vertical integration: perusahaan membeli pemasok atau distributor produk.
Joint ventures: perusahaan berkolaborasi dengan perusahaan pemasok atau distributor.
Keiretsu network: terminologi Jepang yang menjelaskan bahwa pemasok menjadi
bagian dari koalisi perusahaan.
Virtual Companies: perusahaan yang mengandalkan berbagai hubungan pemasok
untuk memberikan layanan sesuai permintaan, atau disebut network companies.
Pembahasan
Menurut saya, Mega Andalan Kalasan memiliki strategi operasi global yang baik dan jelas.
Apabila dianalisis melalui teori yang ada, MAK telah memiliki alasan yang jelas dalam
melakukan globalisasi. Alasan tersebut antara lain:
Menyediakan barang dan jasa yang lebih baik
Perusahaan MAK berusahaan memberikan produk yang terbaik di pasar internasional.
Mereka memiliki konsep manufacturing QCD, yaitu Quality (MAK selalu memberi
kualitas terbaik), Cost (MAK menggunakan biaya termurah tanpa mengorbankan
kualitasnya), dan Delivery (MAK selalu berusaha mengirimkan produknya tepat
waktu).
Mengerti pasar
Mega Andalan Kalasan selalu mendengarkan saran dari konsumennya sehingga dapat
mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pasar. Hal ini tercermin dari adanya berbagai
jenis variasi produk, seperti tempat tidur rumah sakit yang disesuaikan dengan kelas
yang ada.
Belajar untuk meningkatkan operasi
Manajemen operasi menjadi semakin efektif ketika MAK belajar menggunakan
teknologi baru yang canggih, yang diimpor dan dipelajari dari luar negeri guna
meningkatkan produktivitasnya.
Kesuksesan Mega Andalan Kalasan sendiri tidak lepas dari penerapan misi dan strategi yang
digunakan. Berikut misi dari perusahaan:
Menjadi Center of excellent di bidang Teknologi Mekanik.
Membangun Sentra Industri di tengah komunitas.
Mendayagunakan berbagai kemampuan teknologi Indonesia.
Memakmurkan masyarakat
Menginvestasikan kembali laba untuk teknologi terbaru
Meskipun tidak dijelaskan secara langusng, namun strategi operasi global yang digunakan
MAK adalah cenderung competing difference. Setiap perusahaan harus memiliki salah satu
strategi agar memperoleh keunggulan kompetitif dari pesaing sehingga dapat memperoleh
posisi yang kuat di pasar. Hal ini dapat dianalisis dari sepuluh keputusan operasi yang dilakukan
MAK, yaitu:
Desain barang: barang bervariasi dan inovatif. Berbeda dari pesaingnya, terutama
dalam hal fungsional. Contoh: jenis tempat tidur ada yang hidrolik dan elektrik.
Kualitas: Barang sangat berkualitas dan terbukti dengan sertifikat penghargaan seperti
ISO 14001:2004 for Environment, EN-ISO 9001 for Quality Management System, dan
masih banyak lagi. Selain itu, produknya didukung dengan mesin dan komponen
berteknologi tinggi. Selain penerapan konsep QCD, produk yang dihasilkan harus kuat,
bentuknya bagus, dan nyaman digunakan.
Desain proses dan kapasitas: MAK menggunakan strategi repetitive karena beberapa
bagian dari mesin dipakai secara berulang dalam pembuatan berbagai jenis produk.
Kapasitas produksi dari perusahaan bisa mencapai 20.000 STB (satuan setara bed)
dalam sekali produksi. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah skema proses produksi
produk MAK:
Lokasi: Pemilihan lokasi pabrik dekat dengan tenaga kerja yang lebih murah yaitu di
Yogyakarta, sedangkan kantor pemasaran lebih dekat dengan para konsumen yaitu di
Jakarta. Berikut merupakan gambaran pabrik yang ada di Yogyakarta:
Desain layout: Desain layout ditempat produksinya dibuat secara terpisah untuk tiap
prosesnya. Hal ini bertujuan agar lebih mempermudah perusahaan dalam mengkontrol
proses produksi, sehingga kualitas yang diharapkan tetap terjaga. Berikut adalah denah
dari lokasi pabrik MAK:
Human resources dan job design: Perusahaan MAK sudah menerapkan komponen
keselamatan kerja, seperti guide line berwarna merah, oren, dan hijau. Selain itu
terdapat SOP yang ketat dalam proses produksi. Jumlah karyawan MAK hanya 400
orang, namun bekerja sama dengan siswa SMK dan para mahasiswa sebagai bentuk
efisiensi dan perampingan. Proses produksi dilakukan secara spesialisasi untuk tiap
prosesnya agar dapat lebih optimal.
Rantai pasokan: pemasok berasal dari dalam dan luar negeri. Yang berasal dari luar
negeri merupakan alat-alat berteknologi tinggi yang tidak terdapat di Indonesia,
sehingga biayanya cukup tinggi.
Inventori: Strategi yang digunakan adalah pre-order sehingga memiliki biaya inventori
yang rendah.
Scheduling: MAK menerapkan jadwal produksi dengan led time, sehingga produksi
selalu diusahakan dapat mencapai target pemesanan.
Maintenance: MAK tidak melakukan banyak pemeliharaan karena tidak memiliki
banyak inventori guna meminimalkan biaya. Dalam produk MAK juga diberi garansi
dan meminimalisir kesalahan produksi hingga 100 persen.
Berdasarkan keputusan operasi diatas, Mega Andalan Kalasan dapat memperoleh
keunggulan kompetitif terutama dalam hal kualitas. Karena kualitas dan inovasi tersebut,
mereka berusaha meminimalkan biaya produksi yang tinggi dengan meminimalkan
jumlah pegawai dan inventori yang ada. Selain itu, hal lain yang dikorbankan adalah proses
pembuatan barang menjadi kurang responsif karena sistemnya pre-order dan tidak memiliki
banyak inventori.
120
JUMLAH PESANAN
100
80
60
40
20
0
0 2 4 6 8 10 12 14
WAKTU
Kesimpulan
1. Strategi global yang diterapkan oleh perusahaan MAK (Competing Differences) sudah tepat
dan efektif. Hal ini tercermin dari kesuksesannya menawarkan berbagai macam produk alat
rumah sakit yang inovatif dan berkualitas ke lebih dari 40 negara di dunia.
2. MAK perlu melakukan forecasting untuk mengestimasi permintaan tiap kuartal agar tidak
terjadi penumpukan produksi di akhir tahun. Selain itu, perlu memperbesar inventori terutama
barang jadi guna memenuhi permintaan pasar secara lebih efektif.
3. Sumber rantai pasokan MAK sudah dilakukan secara optimal karena sebagian komponen telah
dibuat secara mandiri. Namun, akan lebih baik lagi jika perusahaan dapat berkoalisi dan
berkolaborasi dengan pemasok impor agar semakin meminimalkan biaya dan memperoleh
transfer ilmu teknologi.
Referensi
Heizer, J. B. Render, and C. Munson. 2017. Operations Management. 12th Edition. Upper
Saddle River, NJ: Pearson Education, Inc.
Prabowo, Wirawan A., dkk. 2014. Manajemen Operasi: Laporan Kunjungan Operasi di PT Mega
Andalan Kalasan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Sidarto. 2008. Analisis Strategi Supply Chain Management pada Proses Manufacture. Yogyakarta:
IST AKPRIND.
Sihotang, Elisabeth A. 2016. Laporan Praktikum K3 di Mega Andalan Kalasan (MAK) Yogyakarta.
http://elisabethaprianisihotang.blogspot.co.id/2016/08/laporan-praktikum-k3-di-pt-mega-
andalan.html (diakses 19 November 2017).