Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2020/2021

NAMA : HANDREAS ARDIAN


NO NPM : 1420103067
MATA KULIAH : Operation and Supply Chain Management
DOSEN PEMBINA : RIZAL RAMDAN PADMAKUSUMAH DR SE MM
SIFAT UJIAN : Take Home

PT. Akur Pratama (YOGYA GROUP)

PT. Akur Pratama (YOGYA GROUP) adalah sebuah perusahaan ritel modern asli Indonesia dengan format
supermarket, departement store dan food court. Gerai ini umumnya menjual berbagai produk makanan,
minuman dan barang kebutuhan hidup lainnya. Lebih dari 200 produk makanan dan barang kebutuhan
hidup lainnya tersedia dengan harga bersaing, memenuhi kebutuhan konsumen sehari-hari terutama
bagi masyarakat Jawa Barat, Jawa Tengahdan sekitarnya.Berdasarkan misi setia memenuhi kebutuhan
masyarakat,Yogya Groupselalu berusaha menyajikan produk berkualitas, unggul layanan, akrab
bersahabat serta suasana belanja yang menyenangkan

a. Aktifitas-aktifitas operasional perusahaan (atau bisnis) dari mulai pengadaan bahan baku, produksi, dan
distribusi atau biasa disebut dengan proses bisnis (business proccess)!

Supply chain adalah suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada
para pelanggannya.

Chain 1 : Pengadaan Bahan Baku PT. Akur Pratama adalah supplier

Suppliers Jaringan bermula dari sini, merupakan sumber yang menyediakan bahan pertama, di mana
mata rantai penyaluran barang akan dimulai. Bahan pertama ini bisa dalam bentuk bahan baku, bahan
mentah, bahan penolong, suku cadang, dan sebagainya. Sumber pertama ini dinamakan suppliers.

Chain 2 : Produksi PT. Akur Pratama adalah pergudangan (distribution warehouse)

Distribution warehouse adalah gudang distribusi. Transaksi dalam gudang ini meliputi penerimaan
barang jadi (dari central warehouse, pabrik, atau supplier), penyimpanan barang yang diterima di
gudang, pengambilan dan persiapan barang yang akan dikirim dan pengiriman barang ke outlet/ Toko.

Chain 3 : Distribusi PT. Akur Pratamaadalah menyalurkan barang dari gudang pokok ke Toko/ Outlet
(Retailer Warehouse)

Selanjutnya Retailer warehouse adalah Toko/Outlet, dengan kata lain adalah gudang yang dimiliki oleh
toko yang menjual barang langsung ke konsumen.
b. Strategi (kebijakan) manajemen proyek !

Strategi (kebijakan) manajemen proyek pada perusahaan retail adalah Pengelolaan pergudangan dalam
modul Warehouse Management meliputi pembuatan multi gudang, data barang, daftar harga barang,
Unit of Measurement (UoM), data supplier, konfirmasi penerimaan dan pengiriman barang, dan
beberapa pelaporan seperti replenish report, dan open confirmation. Replenish report adalah laporan
barang-barang yang sudah mencapai level minimum sehingga harus dilakukan supply ulang terhadap
barang tersebut, sedangkan open confirmation adalah laporan penerimaan dan pengiriman barang yang
belum dikonfirmasi. Pencatatan pembayaran kepada supplier dilakukan melalui fitur open items,
sedangkan untuk konfigurasi akunting seperi Chart of Account (COA) dan pelaporan keuangan seperti
statement of account, trial balance, balance sheet, dan profit and loss dapat dilakukan melalui
performance analysis.

c. Strategi (kebijakan) desain produk atau jasa !

Strategi (kebijakan) desain produk atau jasa dalam bisnis retail/eceran yaitu menerapkan enam prinsip,
menjual barang yang tepat (the right item), dengan tempat yang tepat (in the right place), pada waktu
yang tepat (at the right time), jumlah yang tepat (in the right quantity) dan harga yang sesuai (at the
right price) dan pelayanan yang memuaskan (with the right service) (Medyawati & dkk, 2000).

d. Strategi (kebijakan) proses !

Strategi (kebijakan) proses pada perusahaan retail PT. Akur Pratama meliputi :

1. Pemilihan segment target pasar dan penentuan format retail, dan

2. Pengembangan keunggulan bersaing yang memungkinkan retail untuk mengurangi tingkat


kompetensi yang dihadapi.

Pasar sasaran dalam retail sering kali ditetapkan berdasarkan faktor demografis, geografis dan
psikografis. Menetapkan pasar sasaran merupakan syarat untuk menetapkan strategi bauran retail.
Bauran retail tau disebut dengan retail mix adalah kombinasi elemen-elemen produk, harga, lokasi,
personalia, promoasi dan presentasi atau tampilan untuk menjual barang dan ajsa pada konsumen akhir
yang menjadi target.

e. Strategi (kebijakan) lokasi !

Strategi (kebijakan) lokasi pada perusahaan retail PT. Akur Pratama meliputi :
1. Menentukan faktor-faktor keberhasilan kritis perusahaan, tingkat pentingnya orientasi global,
dan peranan pendukung produksi yang diperlukan.
2. Memberikan penilaian terhadap pilihan-pilihan bagi konfigurasi produksi regional, pertimbangan
akses pasar, manajemen resiko, karakteristik permintaan konsumen, dan dampak teknologi
produksi pada skala perusahaan.
3. Lokasi toko retail yomart eksisting, lokasi kampus, kemudahan akses jaringan jalan, dan terletak
pada daerah permukiman dengan jumlah populasi ibu dan anak yang tinggi.
4. Selain itu juga berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku mengenai lokasi mana saja dan
berapa jarak minimal yang diperbolehkan untuk berdirinya toko modern di suatu wilayah.

f. Strategi (kebijakan) tata letak (layout) !

Ritel modern (Minimarket/Supermarket) mempunyai bentuk tata letak ritel. Tata letak ritel
menempatkan rak-rak dan memberikan tanggapan atas perilaku pelanggan.

1. Penempatan barang-barang yang sering dibeli oleh pelanggan/konsumen di sekitar batas luar toko.
Biasanya penempatan produk susu atau berbahan dasar susu di tempatkan dengan produk roti maupun
kue.

2. Menggunakan lokasi yang strategis untuk barang-barang yang menarik dan memberikan keuntungan
besar, seperti penempatan peralatan rumah tangga, kosmetik, sampo. Minimarket menempatkan
peralatan rumah tangga seperti kemoceng atau sapu di belakang. Selain daripada itu menempatkan
barang-barang yang ringan seperti permen, coklat, baterai, rook di tempat-tempat yang terjangkau atau
di tempatkan di depan atau di dekat kasir. Hal ini bertujuan untuk membuat orang berbelanja.

3. Mendistribusikan produk yang kuat yaitu barang-barang yang menjadi alasan pengunjung berbelanja,
pada kedua sisi lorong, dan meletakkannya secara tersebar untuk menjadikan pengunjung melihat lebih
banyak barang yang lain. Biasanya berkaitan dengan barang yang mudah dikenali dan berukuran kecil.
Sebagai contoh, penempatan dekat Kasir berkaitan dengan rokok, baterai, permen, coklat dan
sebagainya. Penempatan ini dilakukan dalam bentuk ritel apapun.

4. Menggunakan lokasi di ujung lorong karena memiliki tingkat eksposur yang tinggi. Biasanya ujung
lorong ini berkaitan dengan penempatan barang yang akan diberikan potongan harga khusus. Sebagai
contoh penempatan barang yang akan diberikan potongan harga ditempatkan di depan dengan adanya
informasi berupa leaflet dan gondola. Sehingga konsumen dapat melihat dengan jelas.

5. Sampaikan misi toko dengan memilih posisi bagian yang akan menjadi perhentian pertama bagi
pelanggan dan juga menempatkan barang di depan adalah barang yang mengalami penurunan harga.
Tata letak (Layout) Ritel Modern menggunakan jenis tata letak (layout) ritel. Penempatan barang juga
disesuaikan dengan permintaan supplier. Para supplier membayar listing fee untuk menempatkan sesuai
keinginan. Tetapi tidak semua menggunakan listing fee tapi menggunakan gondola.

Penataan Tata letak (layout) didasarkan untuk memberikan kenyamanan bagi konsumen ketika
berbelanja. Selain daripada itu penempatan tata letak yang baik akan memberikan dampak dan
meningkatkan daya saing.

Anda mungkin juga menyukai