Anda di halaman 1dari 14

ISSN : 1978-6603

PENGENALAN POLA WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM


UNTUK ABSENSI DENGAN METODE WAVELET

Muhammad Dahria#1, Usman Muhammadi#2, Ishak#3


#1,2,3
Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma
Jl. A.H. Nasution No. 73 F-Medan
E-mail: #1m.dahria@gmail.com

Abstrak

Sistem absensi pengenelan pola wajah dibuat dengan memanfaatkan metode Wavelet serta
menggunakan input berupa web-camera sehingga proses pengidentifikasian wajah dapat dilakukan
secara real-time. Proses pengidentifikasian wajah dimulai dari input citra dari web-camera,
mengkonvolusi citra tersebut dengan kernel, menentukan lokasi titik ciri, dan sampai proses
pengidentifikasian dengan menghitung kesamaan global antara wajah yang diuji dengan citra wajah yang
ada pada referensi. Pencocokan wajah dilakukan dengan metode pengenalan wajah Gabor Wavelet,
tujuan digunakannya metode Gabor Wavelet adalah untuk memunculkan ciri-ciri khusus dari citra wajah
yang telah dikonvolusi terhadap kernel. Setelah dilakukan pengujian, diperolah hasil bahwa program
aplikasi ini dapat mengidentifikasi wajah dengan tingkat akurasi baik. Beberapa kesalahan identifikasi
terjadi karena ekspresi dan orientasi wajah pada saat pengujian berbeda dengan citra referensi.

Kata Kunci : Sistem absensi, pengenalan pola wajah, metode gabor wavelet, kernel, citra

Abstract

Facialpattern recognition attendance systemis madeby using methodssuch as wavelet and using web-
camera inputso that theprocess of identifying faces can bedone in real-time. The identification ofthe
facestarting from the inputimageofweb-camera, convolution the kernel image, specifythe location of
thetraits, and untilthe identification processby calculating theglobalsi milarity between the testface to
face image forre ference. Matching facesdone using Gabor Wavelet face recognition, Gabor waveletis the
purpose ofthe method istobring the special features offace images that have been convoluted thekernel.
After testing, the results obtained that the application programcan identifythe face with a good degree of
accuracy. Some errors occur because the identification of facial expressions and orientations at different
test with the reference image.

Keywords: attendance system, face pattern recognition, gabor wavelet method, kernel, image

95
M. Dahria, Usman M., Ishak, Pengenalan Pola Wajah Menggunakan Webcam………

PENDAHULUAN disimpan dan dianggap sah. Jika wajah


Perkembangan teknologi komputer karyawan tidak cocok dengan database
sekarang sangat pesat, ini ditandai dengan sistem, maka pengisian absen batal dan
hampir semua pengolahan data dan informasi karyawan tersebut dianggap tidak hadir.
telah dilakukan dengan komputer. Hal ini Pencocokan wajah karyawan dilakukan
diakibatkan semakin beraneka ragam dengan metode pengenalan wajah Gabor
permasalahan informasi yang harus ditangani, Wavelet, tujuan digunakannya metode Gabor
salah satu adalah dalam hal pengenalan pola. Wavelet adalah untuk memunculkan ciri-ciri
khusus dari citra wajah yang telah dikonvolusi
Pengenalan wajah manusia adalah
terhadap kernel.
salah satu dari pengenalan pola yang penting
dalam dunia usaha. Misalnya saja, Pengenalan
LANDASN TEORI
wajah dalam sistem absensi karyawan pada
1. Pengolahan Citra
sebuah perusahaan adalah untuk mengontrol
Menurut arti secara harfiah, citra
sumber daya manusia (SDM). Salah satu fungsi
(image) adalah gambar pada bidang dua
mengontrol SDM bertujuan meningkatkan
dimensi. Ditinjau dari sudut pandang
potensi sumber daya manusia dan dalam
matematis, citra merupakan fungsi menerus
rangka efisiensi perusahaan.
(continue) dari intensitas cahaya pada bidang
Umumnya sistem absensi karyawan
dua dimensi. Sumber cahaya menerangi objek,
pada kantor dilakukan dengan mengisi buku
kemudian objek memantulkan kembali
absen atau yang lebih maju lagi dengan
sebagian dari berkas cahaya. Pantulan cahaya
menggunakan mesin absensi. Mesin absensi
ini ditangkap oleh alat-alat optic, seperti mata
tersebut menggunakan kartu tempat
pada manusia, kamera, pemindai (scanner),
mencetak tanggal, jam masuk serta jam
dan lain-lain sehingga bayangan objek dalam
pulang. Dilihat dari segi keamanan, sistem ini
bentuk citra dapat terekam (Sitorus, Syahriol,
mempunyai banyak kelemahan, antara lain
2006).
adalah absen karyawan bisa dititipkan oleh
Citra didefinisikan sebagai fungsi
karyawan lainnya (absen fiktif). Hal ini tentu
intensitas cahaya dua-dimensi f (x,y) dimana x
berakibat kerugian bagi perusahaan, karena
dan y menunjukkan koordinat spasial, dan
karyawan tersebut tidak masuk kerja tetapi
nilai f pada suatu titik (x,y) sebanding dengan
tetap diberi gaji.
tingkat kecerahan (gray level) dari citra di titik
Untuk mencegah hal tersebut perlu
tersebut. Citra dapat dikelompokkan menjadi
dibuat sistem absensi karyawan yang tidak
dua bagian yaitu citra diam (still images) dan
mungkin dilakukan manipulasi absen atau
citra bergerak (moving images). Citra diam
absen fiktif. Sistem pengenalan wajah
adalah citra tunggal yang tidak bergerak.
merupakan sebuah solusi yang efektif, dimana
Sedang citra bergerak adalah rangkaian citra
sistem harus meng-capture wajah karyawan
diam yang ditampilkan secara beruntun
untuk proses absensi.
(sekuensial), sehingga memberi kesan pada
Untuk proses penggunaannya,
mata sebagai gambar bergerak. Setiap citra
karyawan dihadapkan pada sebuah kamera
didalam rangkaian itu disebut frame. Gambar-
webcam untuk pengambilan capture wajah
gambar yang tampak pada film layar lebar
karyawan dan mencocokkan dengan database
atau televisi pada hakekatnya terdiri dari
wajah pada sistem. Jika wajahnya cocok
ratusan sampai ribuan frame (Sitorus,
dengan data, maka absensi karyawan
Syahriol, 2006).

96 Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 2, Mei 2013


M. Dahria, Usman M., Ishak, Pengenalan Pola Wajah Menggunakan Webcam………

Citra digital adalah citra dengan f(x,y) yang 2. Pengenalan Pola


nilainya didigitalisasikan baik dalam koordinat Pengenalan pola adalah suatu aktivitas
spasial maupun dalam gray level. Digitalisasi untuk mengelompokkan data numerik dan
dari koordinat spasial citra disebut dengan simolik termasuk citra secara otomatis oleh
image sampling. Sedangkan digitalisasi dari mesin dalam hal ini komputer. Tujuan dari
gray level citra disebut dengan gray-level pengelompokan adalah untuk mengenali
quantization. Citra digital dapat dibayangkan suatu objek di dalam citra. Manusia dapat
sebagai suatu matriks dimana baris dan mengenali objek yang dilihatnya karena otak
kolomnya merepresentasikan suatu titik di manusia telah belajar mengklasifisi objek yang
dalam citra, dan nilai elemen matriks tersebut terdapat di alam, sehingga mampu
menunjukkan gray level di titik tersebut. membedakan suatu objek dengan objek
lainnya. Kemampuan sistem visual manusia
Citra merupakan informasi yang secara inilah yang dicoba untuk ditiru oleh mesin.
umum tersimpan dalam bentuk pemetaan bit- Komputer menerima masukan berupa citra
bit, atau sering dikenal dengan bitmap. Setiap objek yang diidentifikasi, memproses citra dan
bit-bit membentuk satu titik informasi yang memberikan keluaran berupa deskripsi objek
dikenal dengan pixel. Atau dengan kata lain, di dalam citra.
satu pixel merupakan satu titik image yang
terdiri dari satu atau beberapa bit informasi. Perkembangan teknologi baru akan
Satuan dari pixel biasanya dinyatakan dengan didominasi oleh sistem dan mesin-mesin
posisi x, posisi y dan nilai dari pixel (warna dengan kecerdasan buatan (machine
atau gray). Dalam suatu bidang gambar, Intelligence). Teknik pengenalan pola
sepenuhnya terdiri dari pixel-pixel. Karena itu, merupakan salah satu komponen penting dari
file yang menyimpan image biasanya mesin atau sistem cerdas tersebut yang
ukurannya sangat besar. Image ini bisa digunakan baik untuk mengolah data maupun
disimpan dengan nama BMP. Untuk dalam pengambilan keputusan. Secara umum
mengurangi ukuran dari file, biasanya file pengenalan pola (pattern recognition) adalah
image dimampatkan dengan menggunakan suatu ilmu untuk mengklasifikasikan atau
teknik tertentu, misalnya yang terkenal JPEG menggambarkan sesuatu berdasarkan
atau GIF. pengukuran kuantitatif fitur (ciri) atau sifat
utama dari suatu objek. Pola sendiri adalah
Pengolahan citra merupakan kegiatan suatu entitas yang terdefenisi dan dapat
memperbaiki kualitas citra agar mudah diidentifikasikan serta diberi nama. Sidik jari
diinterpretasi oleh manusia/ mesin adalah suatu contoh pola. Pola bisa
(komputer). Masukannya adalah citra dan merupakan kumpulan hasil pengukuran atau
keluarannya juga citra tapi dengan kualitas pemantauan dan bisa dinyatakan dalam notasi
lebih baik daripada citra masukan, misalnya vektor atau matriks (Darmawan Putra, 2010).
suatu citra warnanya kurang tajam, kabur
(blurring), mengandung noise (misal bintik- 3. Pendekatan Pengenalan Pola
bintik putih), dan lain-lain sehingga perlu ada Aplikasi pengenalan pola dapat dibuat
pemrosesan untuk memperbaiki citra karena dengan beberapa pendekatan. Ada
citra tersebut menjadi sulit diinterpretasikan pendekatan yang menggunakan basis
karena informasi yang disampaikan menjadi statistikal untuk menghasilkan pola.
berkurang. Pendekatan lainnya menggunakan struktur

Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 2, Mei 2013 97


M. Dahria, Usman M., Ishak, Pengenalan Pola Wajah Menggunakan Webcam………

dari pola yang menyediakan informasi maka semakin cerdas pula sistem yang
fundamental untuk pengenalan pola. dihasilkan. Pendekatan ini merupakan
Pendekatan lain lagi adalah dengan bagian dari jaringan saraf tiruan untuk
membangun dan melatih suatu arsitektur mengidentifikasi pola.
yang secara akurat mengasosiasikan input a. Pemilahan dilakukan berdasarkan
pola tertentu dengan respon yang diharapkan. tanggapan suatu jaringan pengola sinyal
Jenis-jenis pendekatan pengenalan pola terdiri (neuron) terhadap stimulus masukan
dari: (pola).
1). Pendekatan Pengenalan Pola Statistikal b. “Pengetahuan” disimpan dalam
Pengenalan pola statistikal memiliki asumsi sambungan antarneuron dan pembobot
suatu basis statistik untuk algoritma sinaptik.
klasifikasi. Sekelompok karakteristik
pengukuran yang menunjukkan ciri 4. Identifakasi Wajah
diekstraksi dari data input dan digunakan Identifikasi adalah penentu atau
untuk menentukan setiap vector fitur ke penetapan identitas seseorang, benda
dalam suatu kelas. Ciri (feature) (menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia).
diasumsikan dihasilkan secara natural, Identifikasi wajah adalah suatu penetapan
sehingga model yang bersangkutan identitas berdasarkan pengenalan pola dari
merupakan kelas-kelas probabilitas atau wajah. Keunikan ciri-ciri biologi yang dimikiki
fungsi kepadatan probabilitas (Probability oleh seseorang, membentuk pola dapat
Density Function) yang telah dikondisikan. digunakan untuk mengidentifikasi identitas
seseorang untuk keperluan tertentu, misalnya
2). Pendekatan Pengenalan Pola Sintatik untuk keperluan keamanan dan untuk
Pengenalan pola sintatik adalah suatu menandakan kehadiran seseorang. Ciri-ciri
pendekatan terhadap suatu pola citra biologi yang dijadikan karekter untuk
dilakukan dengan menganalisis struktur pengidentifikasian wajah adalah dahi, alis,
pola dari citra. mata, tulang pipi, hidung, bibir, dagu, dan
a. Pola dipilah berdasarkan keserupaan telinga.
ukuran structural Identifikasi wajah oleh sistem komputasi
b. “Pengetahuan” direpresentasikan merupakan hal yang cukup sulit karena wajah
secara formal grammar atau deskripsi manusia merepresentasikan sesuatu yang
relasional yang menghasilkan deskripsi kompleks. Hal ini biasanya disebabkan oleh
hirarki dari pola kompleks yang emosi yang berubah-ubah setiap harinya.
tersusun dari pola bagian yang lebih Sebagai contoh, ketika sedang marah, mata
sederhana. akan cenderung melebar, alis mengernyit, dan
ujung bibir akan cenderung datar atau
3). Pendekatan Pengenalan Pola Neural menurun. Sedangkan ketika sedang senang,
Pendekatan yang ketiga yaitu pengenalan mata akan cenderung menyipit, alis dan ujung
pola neural, metode ini merupakan bibir akan lebih naik.
gabungan dari kedua cara sebelumnya Secara umum sistem pengenalan citra
yaitu secara statistik dan sintatik, itu wajah dibagi menjadi dua jenis, yaitu sistem
artinya pendekatan denga cara ini akan feature-based dan sistem image-based. Pada
menyimpan semua fakta dari objek. sistem pertama digunakan ciri yang diekstraksi
Sehingga semakin sering sistem dilatih dari komponen citra wajah seperti mata,

98 Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 2, Mei 2013


M. Dahria, Usman M., Ishak, Pengenalan Pola Wajah Menggunakan Webcam………

hidung, mulut, dan lain-lain yang kemudian Eigenface juga lebih sensitif terhadap
dimodelkan secara geometris hubungan pencahayaan dibandingkan dengan Fisherface.
antara ciri-ciri tersebut. Sedangkan pada
sistem ke dua menggunakan informasi 5. Wavelet
mentah dari piksel citra yang kemudian Penelitian tentang pemanfaatan wavelet
direpresentasikan dalam metode tertentu, untuk banyak aplikasi telah dilakukan puluhan
misalnya seperti Principal Component Analysis tahun silam. Beberapa nama telah tercatat
(PGA) atau transformasi wavelet yang telah berjasa dalam meneliti dan
digunakan untuk klasifikasi identitas citra (Al mengembangkan pemanfaatan wavelet untuk
Fatta, Hanif, 2009). beberapa penelitian. Sebut saja. Daubechies
seorang wanita ahli matematika yang telah
Penelitian tentang deteksi wajah dan membangun basis dari wavelet. Masih banyak
pengenalan wajah telah dilakukan lagi ilmuwan-ilmuwan yang telah berjasa
sebelumnya, antara lain dengan menggunakan dalam penelitian mengenai wavelet.
algoritma Eigengface (Turk dan Pentland, Wavelet berasal dari 2 kata, yatiu; wave
1991), dengan distribusi Gaussian dan dan let yang berarti gelombang yang pendek.
Clustering (Sung dan Poggio, 1994) dengan Maksudnya adalah gelombang yang memiliki
Support Vector Machine (Osuna, 1997), dan durasi yang sangat terbatas. Dengan kata lain
dengan metode Statistic dan Wavelet fungsi gelombang yang akan dijadikan objek
(Schneiderman, 2000). dilokalisasi.
Alan Brooks pernah mengembangkan Berikut ini merupakan salah satu contoh dari
sebuah penelitian yang membandingkan dua wavelet.
algoritma yaitu Eigenface dan Fisherface.
Penelitian ini difokuskan pada perubahan pose
wajah apakah mempengaruhi akurasi
pengenalan wajah. Diberikan database latih
berupa foto wajah manusia, kemudian
digunakan untuk melatih sebuah sistem
pengenalan wajah, setelah proses latihan
selesai, diberikan sebuah masukan image yang
sebenarnya sama dengan salah satu image
wajah pada fase latihan tetapi dengan pose
yang berbeda. Sistem juga diharapkan punya
sensitifitas minimal terhadap pencahayaan.
Sistem dikembangkan dengan dua algoritma Gambar 1. Contoh Wavelet
yaitu Eigenface dan Fisherface, dan
dibandingkan hasilnya. Kedua teknik Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
menghasilkan hasil yang memuaskan tetapi bahwa tidak semua gelombang merupakan
ada beberapa perbedaan. Pada Eigenface wavelet. Sehingga terdapat beberapa syarat
kompleksitas komputasi lebih sederhana yang harus dipenuhi agar sebuah gelombang
daripada Fisherface. Dari segi efektifitas dapat dikatakan sebuah wavelet.
karena perubahan pose Fisherface 1. Wavelet harus bergetar atau dengan kata
memberikan hasil yang lebih baik, bahkan lain merupakan sebuah gelombang yang
dengan data yang lebih terbatas. Teknik memiliki lembah dan bukit.

Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 2, Mei 2013 99


M. Dahria, Usman M., Ishak, Pengenalan Pola Wajah Menggunakan Webcam………

2. Wavelet memiliki amplitudo tidak nol normalisasi terhadap karakter yang akan
dalam interval yang pendek tertentu. dikenali maka akan mendapatkan hasil
Jika kedua syarat tersebut telah dipenuhi yang lebih baik dalam mengenali karakter
maka sebuah gelombang dapat dikatakan huruf.
wavelet.
Sebuah wavelet dapat terjadi 6. Transformasi Wavelet
dikarenakan memang suatu fungsi yang Wavelet adalah fungsi matematika yang
memenuhi kedua kondisi wavelet yang telah menguraikan data atau fungsi menjadi
dijelaskan sebelumnya. Selain itu juga dapat komponen-komponen frekuensi yang
dilakukan dengan memanfaatkan fungsi yang berbeda, wavelet memiliki keunggulan dari
non wavelet. Dengan memanfaatkan fungsi fourier dalam menganalisis situasi-situasi fisis
yang melakukan getaran secara terus menerus dimana sebuah sinyal memiliki diskontinuitas
tanpa henti, misalnya saja fungsi sinus. Fungsi dan bentuk yang tajam. Transformasi wavelet
ini dapat dimasukkan kedalam kategori merujuk pada aproksimasi sinyal
wavelet apabila telah dilakukan operasi menggunakan suatu gelombang singkat yang
windowing. Operasi windowing ini melakukan mengalami translasi dan dilatasi untuk
lokalisasi terhadap fungsi yang bergetar tanpa keperluan analisis frekuensi-frekuensi sinyal.
batas seperti fungsi sinus. Operasi ini akan Analisis temporal menggunakan variasi lokasi
membuan nilai suatu fungsi yang bergetar gelombang singkat pada waktu tertentu dalam
tersebut menjadi nol. durasi sinyal, sedangkan analisis frekuensi
Banyak sekali penggunaan wavelet menggunakan variasi dilatasi gelombang
dalam berbagai bidang penelitian. Dibawah ini singkat yang sama. Formulasi matematika
akan diberikan sedikit penjelasan mengenai representasi sinyal disebut sebagai
penggunaan wavelet dalam bidang penelitian transformasi wavelet. Proses transformasi
yang berhubungan dengan pattern domain citra bertujuan untuk memunculkan
recognition. unsur atau karakteristik citra tertentu dapat
1. Pengenalan Objek lebih ditonjolkan. Wavelet didefinisikan
Dengan memanfaatkan wavelet dapat sebagai gelombang singkat (atau gelombang
dilakukan ekstraksi dari berbagai objek kejut) dengan energi terkonsentrasi pada
yang memiliki variasi misalnya saja rotasi domain fisik (spasial atau waktu). Berbeda
dan permbesaran. Untuk mendapatkan dengan gelombang pada umumnya (sinusoid)
hasil yang lebih baik maka objek dapat yang memiliki sifat halus, terprediksi, dan
dilakukan normalisasi. Proses normalisasi durasi tak terbatas, wavelet dapat berbentuk
terhadap objek dapat dilakukan dengan tidak simetris, irregular, dan memiliki durasi
berbagai hal misalnya saja dengan terbatas atau berosilasi menuju nol dengan
membatasi proses pengenalan objek atau cepat.
dengan mengihilangkan noise-noise yang Skala dalam transformasi wavelet adalah
ada pada objek. melakukan perenggangan dan pemampatan
2. Pengenalan Karakter huruf pada sinyal. Efek dari skala transformasi
Pada dasarnya dalam pengenalan huruf wavelet dapat dilihat pada gambar 2 semakin
tidak berbeda jauh dengan pengenalan kecil faktor skala akan menghasilkan induk
wajah. Dengan memanfaatkan wavelet, wavelet yang semakit mampat.
karekter huruf dapat dikenali dengan
berbagai variasinya. Dengan melakukan

100 Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 2, Mei 2013


M. Dahria, Usman M., Ishak, Pengenalan Pola Wajah Menggunakan Webcam………

 (x,y) : Koordinat piksel


 v : Frekuensi
 : Orientasi
 : Spatial frequence

Gabor Kernel tersebut akan menggunakan


sebuah kumpulan yang terdiri dari lima
frekuensi yang berbeda dengan indeks v =
0,1,2,3,4, dan delapan orientasi yang
berbeda dengan indeks = 0, ... ,7.

Dimana :

Gambar 2. Faktor Skala Wavelet

7. Metode Wavelet
Proses pengolahan citra wajah
menggunakan gabor secara teknis memiliki Dengan indeks √
relevansi biologis karena sebuah ciri biologi sampling ini akan mencakup
dapat memberikan informasi yang unik
berkaitan dengan identifikasi masing-masing seluruh frekuensi.
individu. Proses yang berlangsung dalam
bidang frekuensi mempengaruhi kecepatan 8. Ekstrasi Ciri
proses yang terjadi, baik dalam proses gambar Ekstraksi ciri mempunyai 2 tahapan
maupun saat proses konvolusi.Tujuan utama utama yaitu :
dari Gabor Wavelet adalah untuk 1). Menentukan lokasi titik ciri.
memunculkan ciri-ciri khusus dari gambar Pada tahapan ini, vektor dari ciri-ciri
yang relah dikonvolusi terhadap kernel. didapat dari titik dengan informasi dari citra
Kumpulan koefisien untuk Kernel dari wajah yang paling tinggi. Ciri-ciri wajah yang
beberapa sudut frekuensi di satu piksel dalam umum adalah mata, hidung, dan mulut.
gambar yang disebut Jet. Jumlah dari vektor ciri dan lokasinya dapat
Jet merupakan potongan kecil dari grey berubah-ubah agar dapat merepresentasikan
values dalam sebuah gambar mengelilingi bermacam-macam karekter wajah dari wajah
piksel yang diberikan ⃗ ⃗ Dengan Kernel yang berbeda, seperti tahi lalat dan lesung pipi
yang juga merupakan salah satu ciri yang
mungkin digunakan untuk mengidentifikasi
wajah seseorang.
Dengan parameter: Dari respon citra wajah terhadap
 k :Skala dari magnitude Gabor Kernel, titik puncak (peak) ditentukan
 : Kepadatan area

Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 2, Mei 2013 101


M. Dahria, Usman M., Ishak, Pengenalan Pola Wajah Menggunakan Webcam………

dengan mencari lokasi dengan window W0 8. Proses Pencocokan


dengan ukuran WxW dengan cara : a. Perhitungan Tingkat Kesamaan
Untuk mengukur kesamaan dari dua
Titik ciri terletak pada (x0,y0) jika nilai vektor ciri, digunakan fungsi kesamaan

adalah kecocokan dari vektor ciri


Dimana adalah respon dari citra wajah dalam citra wajah yang diuji ( ) dengan
terhadap Gabor Kernel. adalah vektor ciri dari referensi wajah ( )
ukuran citra wajah, titik tengan window dimala l adalah banyaknya elemen vektor.
terletak pada . Ukuran window W
adalah salah satu parameter penting untuk b. Perbandingan Wajah
algoritma ini dan harus dipilih sekecil mungkin Setelah vektor ciri terbentuk dari citra
untuk menangkap ciri yang penting dan cukup wajah yang diuji, citra tersebut dibandingkan
besar untuk menghindari pengulangan dengan citra ciri dari tiap referensi citra yang
(redudancy). Persamaan (1) digunakan agar ada di database, terdapat 2 langkah dalam
tidak terjebak dalam lokal maksimum, tahapan perbandingan ini. Langkah pertama
sehingga dapat menemukan titik puncak dari adalah mengeliminasi vektor ciri dari referensi
respon wajah terhadap Gabor Kernel. citra yang tidak mirip dengan vektor ciri dari
citra yang dites baik secara lokasi maupun
2). Membuat vektor ciri kemiripan. Hanya vektor ciri yang memenuhi 2
kriteria dibawah ini yang akan diteliti pada
Vektor ciri dibuat pada titik ciri sebagai langkah selanjutnya.
komposisi dari koefisien Wavelet. adalah
vektor ciri dari referensi wajah yang
1.√
didefinisikan sebagai
Dimana adalah radius dari area yang
mengandung mata, mulut, atau hidung.
dan merepresentasikan lokasi
dari titik ciri dalam citra referensi dan citra
Jika terdapat n Kernel, vektor ciri
wajah yang diuji. Perbandingan jarak antar
menpunyai n+2 komponen. 2 komponen
koordinat dari titik ciri dapat menghindari
pertama lokasi dari titik ciri dengan
pencocokan titik ciri yang berada pada mata
menyimpan koordinat (x,y). Karena kita tidak
dengan titik ciri pada citra referensi yang
mempunyai informasi lain tentang vektor ciri
berada di sekitar mulut.
maka 2 komponen pertama dari vektor ciri
menjadi sangat penting pada saat proses
2.
pembandingan. n lainnya adalah sampel dari
respon wajah terhadap Kernel.
Kecocokan dari 2 vektor ciri harus lebih
besar dari , dimana dipilih sebagai

102 Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 2, Mei 2013


M. Dahria, Usman M., Ishak, Pengenalan Pola Wajah Menggunakan Webcam………

standar diviasi dari pencocokan semua vektor processing dan computer vision. Image
ciri dalam citra referensi dan pencocokan dua processing adalah salah satu jenis teknologi
vektor yang dihitung pada persamaan (2). untuk menyelesaikan masalah mengenai
Thresholding berguna untuk
pemrosesan gambar. Dalam image processing,
meningkatkan kecepatan dari algoritma dalam
langkah-langkah di atas karena mengurangi gambar yang ada diolah sedemikian rupa
vektor ciri yang harus diproses. Dengan sehingga gambar tersebut lebih mudah
meningkatkan memberikan lebih banyak diproses, sedangkan computer vision
area untuk mencari titik ciri dengan kecocokan mempunyai tujuan utama yaitu untuk
lebih besar dari . Hal ini dapat berguna membuat suatu keputusan yang berguna
ketika terjadi perubahan lokasi titik ciri karena tentang obyek fisik nyata yang didapat dari
alasan tertentu, seperti perbedaan ekpresi.
perangkat atau sensor.
Tetapi, jika terlalu besar maka informasi
topologi wajah dapat menjadi salah. Dengan Dari sekian banyak metode pengenalan
menjaga konstan dan memperbesar wajah yang telah digunakan, mungkin metode
secara berlebihan akan menghasilkan tidak Wavelet lebih baik untuk memecahkan solusi
ada wajah yang cocok, sebaliknya yang dihadapi. Hal ini didasari oleh kelebihan-
memperkecil dapat membuat kelebihan pada metode ini antara lain dapat
pengulangan perhitungan vektor ciri yang merepresentasikan image wajah dengan
akan meningkatkan waktu proses komputasi.
sangat rapi, proses yang cepat, tingkat
Tetapi, variasi kecil dalam dan tidak
akan berpengaruh pada performa dan keakurasian yang tinggi.
metode.
Langkah selanjutnya adalah memilih 2. Implementasi Wavalet
satu vektor ciri pada citra referensi yang akan Langkah pertama pengguna memberi
dicocokan dengan vektor ciri pada citra wajah input dengan memposisikan wajahnya pada
yang diuji. web-camera kemudian menekan Capture
( ) sehingga program dapat dijalankan. Citra
wajah yang terambil pada web-camera
Persamaan (2) memberikan kesamaan
kemudian akan dipotong susuai ukuran wajah,
dari citra referensi dengan citra wajah yang
disimpan dengan ukuran 120x120 piksel dan
diuji berdasarkan dari vektor ciri.
Kemiripan global dari tiap referensi dijadikan citra keabu-abuan sehingga citra
wajah dikomputasi dengan rata-rata (mean) tersebut dapat digunakan untuk proses
dari vektor ciri yang telah melewati tahapan- selanjutnya.
tahapan di atas. Langkah selanjutnya adalah
{ } mengkonvolusi citra tersebut menggunakan
Kernel menggunakan 5 frekuensi yang
PEMBAHASAN berbeda dengan indeks v = 0,1,2,3,4 dan 8
1. Pemecahan Masalah
orientasi yang berbeda dengan indeks =
Didalam setiap penelitian tentang
0,1,2,3,4,5,6,7, sehingga akan didapat 40
pengenalan pola, pasti akan kita temukan
Kernel real dan 40 Kernel imaginer yang
sesuatu yang berhubungan dengan image

Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 2, Mei 2013 103


M. Dahria, Usman M., Ishak, Pengenalan Pola Wajah Menggunakan Webcam………

dikontrol oleh parameter , dengan v = 0,1,2,3,4 dan = 0,1,2,3,4,5,6,7,


indeks

contoh untuk v = 0 dan = 1


maka j = 1 0,3925 kmax = 0,5
Dimana :
, ,

kj=0,6532

⃗⃗ ( )* ( ⃗⃗ ⃗⃗)

( )+

Real:
⃗⃗ ( )

⃗⃗ 9,54343
Gambar 3. Kernel real dengan 5 frekuensi dan 8
orientasi Imaginer:
⃗⃗
( )
⃗⃗ ( )* ( ⃗⃗ ⃗⃗)

( )+ ⃗⃗ 13,31788

Dengan menggunakan Kernel real dan


imaginer akan didapat Magnitude Kernel.
⃗⃗ ( ) ( )


16,38423

104 Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 2, Mei 2013


M. Dahria, Usman M., Ishak, Pengenalan Pola Wajah Menggunakan Webcam………

Flowchart Pengambilan Citra


Referensi

Mulai

Citra wajah

Cek ada wajah yang Tidak ada


terdeteksi ?

Gambar 4. Hasil Konvolusi Citra Wajah dengan ada

Magnitude Kernel
Nomor Pegawai

Kemudian informasi titik ciri dsimpan ke


dalam vektor ciri yang mempunyai 42 Ambil nilai foto index

komponen, 2 komponen pertama adalah


koordinat (x,y) dari titik ciri dan 40 lainnya
adalah respon citra wajah terhadap Kernel. ya
Cek apakah index foto = 0 ?
tidak

Contoh vektor ciri pertama adalah : {


40.00000, 48.00000, 255.00000, 249.25554,
31.45376, 18.85203, 16.38423, 48.03808, Set nilai index foto = 1 Set nilai index foto += 1

16.30225, 79.59840, 244.86147, 166.61482,


Crop citra sesuai deteksi
76.92321, 28.84229, 34.34339, 60.08979, wajah dan
simpan dengan
33.94680, 112.02364, 74.95228, 50.69136, ukuran 120 x 120 pixel

62.10366, 34.26979, 19.64869, 62.92683,


75.51968, 87.84294, 158.92924, 142.47314, Ubah citra menjadi grayscale

45.99271, 18.05536, 2.69787, 27.94402,


108.99754, 126.15230, 194.71745, 134.58180, Simpan citra di database
Sesuai index foto

82.93372, 32.03548, 26.43478, 42.02166,


132.47273, 186.09819 }. Konvolusi citra dengan
gabor kernel

Kemudian melakukan perbandingan


wajah dengan menentukan nilai tresholding Menentukan lokasi titik ciri

untuk mempercepat proses. Nilai tresholding


th1 dan th2 ditentukan nilai th1=45 dan Membuat vektor ciri

th2=0.65. Langkah selanjutnya adalah memilih


vektor ciri dengan tingkat kesamaan paling Menyimpan vektor ciri di database

besar dan kemiripan global ditentukan dengan


rata-rata dari vektor-vektor ciri degan tingkat Selesai

kesamaan paling besar. Citra referensi dengan


nilai kemiripan global paling tinggi akan Gambar 5. Diagram Alir Pengambilan Citra
dikenali sebagai wajah dari citra yang diuji. Referensi

Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 2, Mei 2013 105


M. Dahria, Usman M., Ishak, Pengenalan Pola Wajah Menggunakan Webcam………

Flowchart Pengidentifikasian Wajah 3. Mekanisme Kerja Sistem


Program aplikasi ini dapat dijalankan
Mulai dengan melakukan double click pada
SPWAbsensi. Setelah program dijalankan,
layar utama program aplikasi akan muncul dan
Citra wajah siap digunakan oleh user.

Cek ada wajah yang Tidak ada


terdeteksi ?

ada

Crop citra sesuai deteksi


wajah dan
simpan dengan
ukuran 120 x 120 pixel

Ubah citra menjadi grayscale

Konvolusi citra dengan


gabor kernel

Menentukan lokasi titik ciri

Membuat vektor ciri

Gambar 7. Tampilan Layar Utama


Menghitung nilai tingkat kesamaan

Ada 2 pilihan dalam program aplikasi ini yaitu


Menyeleksi vektor ciri dengan jarak < TH1
melakukan absen atau register citra sebagai
referensi. Jika user ingin melakukan absen
maka usei harus memposisikan wajahnya pada
Menyeleksi vektor ciri dengan
nilai tingkat kesamaan > TH2
daerah yang terambil oleh web-camera dan
menekan button absen sehingga program
Memilih vektor ciri dengan nilai tingkat akan melakukan identifikasi wajah. Ketika
kesamaan maksimal
wajah telah dikenali maka akan ada kotak
dialog konfirmasi yang memberitahu hasil
Menghitung kemiripan global
identifikasi sehingga user dapat memilih OK
jika identifikasi tapat atau Cancel jika
Menentukan identitas dari citra wajah identifikasi salah. Apabila user memilih OK
maka data tanggal dan jam akan dimasukkan
Selesai
de database. Program akan menentukan data
disimpan pada jam masuk apabila melakukan
absen sebelum jam 15:00 dan selebihnya data
Gambar 6. Flowchart Pengidentifikasian Wajah akan disimpan pada jam pulang.

106 Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 2, Mei 2013


M. Dahria, Usman M., Ishak, Pengenalan Pola Wajah Menggunakan Webcam………

Gambar 10. Tampilan Login Admin

Gambar 8. Tampilan Kotak Dialog Konfirmasi Absen Setelah verifikasi login berhasil, makan
akan muncul suatu form yang berfungsi untuk
Jika user ingin menyimpan citra sebagai menginput data pegawai. Pada form input ini
referensi maka user harus memposisikan terdapat 4 button yang terdiri dari button
wajahnya pada daerah yang terambil oleh Tambah untuk menambah data ke database,
web-camera dan menekan button register dan button Ubah untuk mengedit data, button
akan menampilkan citra pada kotak dialog Hapus untuk menghapus data dari database,
konfirmasi untuk seterusnya user memilih dan button keluar untuk keluar dari form.
nomor pegawai pada textbox yang tersedia
dan menekan button OK sehingga program
akan melakukan penyimpanan citra referensi.

Gambar 9. Tampilan Kotak Dialog Konfirmasi


Register

Pada layar utama bagian atas terlihat Gambar 11. Tampilan Kotak Dialog Input Data
menu strip File dan About. Menu File akan
menampilkan Menu Input Data Pegawai untuk SIMPULAN
menginput data pegawai ke dalam database Sebagai penutup pembahasan dalam
system dan Exit untuk keluar dari program. penulisan artikel ini, dapat diambil
Pada sistem absensi ini, yang melakukan kesimpulan-kesimpulan sekaligus memberikan
penginputan data pegawai adalah seorang saran kepada pembaca.
admin sehingga apabila menu input ini di click
maka akan muncul satu form login admin.

Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 2, Mei 2013 107


M. Dahria, Usman M., Ishak, Pengenalan Pola Wajah Menggunakan Webcam………

Dari kesimpulan ini dapat diambil suatu Komputer, Wahana. 2011. Shortcource
perbandingan yang akhirnya dapat Microsoft Visual C# 2010. Penerbit Andi :
memberikan perbaikan atau penyempurnaan Yogyakarta
pada masa yang akan datang.
Lestya Dila Rahma. 2009. Pengolahan Wajah
Berdasarkan hasil pengujian yang Berdasarkan Pengolahan Citra Digital
dilakukan terhadap program dan pembahasan Dengan Metode Gabor Wavelet.
pada bagian sebelumnya, dapat diambil Universitas Sumatera Utara. Medan
kesimpulan bahwa :
Murdianto, Arie. 2007. Ekstraksi Fitur Wajah
1. Program aplikasi absensi dapat
dengan Metode Gabor Wavelet.
menggunakan metode Gabor Wavelet
Fakultas Ilmu Komputer Universitas
untuk identifikasi wajah yang dilakukan
Indonesia. Depok.
secara real-time dengan menggunakan
web-camera sebagai pengambil citra input. Putra, Darma. 2010. Pengolahan citra digital.
2. Program aplikasi absensi yang dibuat Penerbit Andi: Yogyakarta.
menggunakan metode Gabor Wavelet
dapat menggantikan proses absensi manual Sigit, Riyanto dkk. 2005. Step by Step
atau mesin absensi karena memiliki tingkat Pengolahan Citra Digital. Penerbit Andi:
akurasi yang cukup baik dan dapat Yogyakarta.
mengurangi tingkat kecurangan absensi.
3. Proses absensi dengan menggunakan Sitorus, Syahriol, dkk. 2006. Garfika Komputer.
system pengenalan wajah sangat USUpress. Medan
membantu perusahaan dalam
meningkatkan efisiensi karyawan. Sutanta, Edhy. 2003. Sistem Informasi
4. Metode Gabor Wavelet memungkinkan Manajemen Edisi Pertama. Yogyakarta,
digunakan untuk program aplikasi lain Graha Ilmu. Yogyakarta.
seperti program aplikasi authentifikasi pada
Sutoyo, T dkk. 2009. Teori pengolahan citra
komputer atau pintu masuk, program
digital. Penerbit Andi: Semarang.
pengidentifikasin kriminal yang terekam
dalam video. Yolanda. 2009. Perancangan Program Aplikasi
Absensi dengan Identifikasi Wajah
DAFTAR PUSTAKA Karyawan PD. Mustika Logam
Darmawan, Erico H. 2010. Pemrograman Menggunakan Metode Gabor Wavelet.
dasar C – JAVA – C# yang susah jadi Universitas Bina Nusantara. Jakarta
mudah. Informatika Bandung: Bandung.
www.csharp-indonesia.com
Fadlisyah, S.Si. 2007. Computer Vision dan www.emgu.com
Pengolahan Citra. Penerbit Andi: www.wavelet.org
Yogyakarta

Fatta, Hanif Al. 2009. Rekayasa sistem


pengenalan wajah. Penerbit Andi:
Yogyakarta.

108 Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 2, Mei 2013

Anda mungkin juga menyukai