Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tata letak sebuah properti disebuah kedai kopi,
kedai kopi yang menjadi tujuan penelitian adalah ETIKA COFFEE. Dalam penelitian ini,
obyek yang diteliti adalah tata letak yang tersusun di kedai kopi Etika. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode survey langsung ketempat. Berdasarkan analisis data dapat
disimpulkan: 1). Terdapat pengaruh siginifikan bagi penempatan suatu tata letak, 2). Adapun
kepuasan pelanggan terhadap tata letak.
Kata kunci: tata letak, kepuasan pelanggan, bisnis perkopian
INFLUENCE OF FACILITIES LAYOUT IN ETIKA COFFEE SHOP
Abstract
The purpose of this research is to find out the layout of a property in a coffee shop, the coffee
shop that is the purpose of the research is ETIKA COFFEE. In this study, the object studied
was the layout arranged in ethical coffee shop. The research method used is a direct-to-place
survey method. Based on data analysis can be concluded: 1). There is a siginifikan influence
for the placement of a layout, 2). As for customer satisfaction with the layout.
Keywords: layout, customer satisfaction, coffee business
Pendahuluan
Bisnis perkopian di era sekarang sangat diminati oleh setiap kalangan, bukan hanya dari segi
rasa, namun tata letak juga harus diperhatikan dalam perancangan usaha bisnis kopi. Tata
letak yang strategis dan tersusun akan membuat konsumen menjadi semakin tertarik terhadap
tempat tersebut.
Pentingnya tata letak bagi suatu tempat usaha yaitu memudahkan pekerja maupun konsumen
melakukan mobilitas agar tidak saling bersinggungan satu sama lain. Tata letak juga
memudahkan pekerja dalam mengerjakan pekerjaannya. Menurut Ramos et al. (2012), sistem
material handling yang kurang sistematis menjadi masalah yang cukup besar dan menggangu
kelancaran terhadap proses produksi sehingga dapat memepengaruhi suatu sistem secara
menyeluruh.
Tujuan utama dari perencanaan dan pengaturan tata letak pabrik adalah mengatur area kerja
dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman dan
nyaman, sehingga dapat menaikkan moral kerja dan performance dari operator
(Wignjosoebroto, 2003).
Pemilihan lokasi untuk penempatan suatu bisnis tidak kalah penting, karena lokasi yang
strategis berpengaruh bagi tempat usaha itu sendiri. Jika suatu tempat usaha tidak strategis,
maka konsumen akan kesulitan dalam mencari tempat tersebut. Menurut Handoko (2013),
Salah satu hal yang terpenting dari tata letak pabrik adalah jarak, waktu dan biaya, jarak
perpindahan material yang jauh akan menyebabkan rentang waktu yang dibutuhkan cukup
tinggi maka dapat menyebabkan tingginya ongkos yang dikeluarkan, karena lamanya proses
yang dilakukan. Dengan kata lain melakukan perencanaan tata letak yang baru, jarak dapat
diperpendek lagi, sehingga pemborosan waktu semakin kecil.
Maka dari itu, peran dari tata letak sangatlah penting bagi bisnis di era sekarang. Penelitian
ini diteliti menggunakan survey ketempat usaha tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA
Tata Letak
Pengertian Tata Letak
Seperti yang diungkapkan oleh James M. Apple, tujuan keseluruhan rancang fasilitas
adalah membawa masukan (bahan-bahan) melalui setiap fasilitas dalam waktu tersingkat
yang memungkinkan. (Apple 1990: 2). Lalu menurut Sahroni (2003), kelancaran aliran
proses produksi merupakan faktor utama yang sangat berpengaruh terhadap efesiensi dan
produktifitas produksi perusahaan.
Perencanaan dan pengamatan tata letak pabrik merupakan suatu landasan utama dalam
dunia industri, sebab dengan perencanaan dan pengaturan yang baik diharapkan efisiensi
dan kelangsungan hidup atau kesuksesan kerja suatu industri dapat terjaga. Hal yang
berhubungan dengan perencanaan dan pengaturan tata letak adalah sistem material
handling.
Tujuan utama dari perencanaan dan pengaturan tata letak pabrik adalah mengatur area kerja
dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman dan
nyaman sehingga menaikkan moral kerja dan performance dari operator. Lebih spesifik
lagi suatu perencanaan dan pengaturan tata letak pabrik yang baik akan memberikan
keuntungan dalam produksi (Wignjosoebroto, 1992: 53).
Kepuasan Pelanggan
Kotler dan Keller (2009:138-139) mengungkapkan kepuasan adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (atau
hasil) suatu produk dan harapan harapannya. Lovelock dan Wright (2007:102) menyatakan
bahwa, kepuasan adalah keadaan emosional, reaksi pascapembelian mereka, dapat berupa
kemarahan, ketidakpuasan, kejengkelan, netralitas, kegembiraan dan kesenangan. Kepuasan
dipengaruhi oleh perbandingan layanan yang dipahami dengan pelayanan yang diharapkan,
dan sebagai reaksi emosional jangka pendek pelanggan terhadap kinerja pelayanan tertentu.
Indikator untuk mengukur kepuasan pelanggan, menurut Yuliarmi dan Riyasa (2007)
adalah:
1. Kesesuaian kualitas pelayanan dengan tingkat harapan.
2. Tingkat kepuasan apabila dibandingkan dengan yang sejenis
3. Tidak ada pengaduan atau komplain yang dilayangkan.
Perusahaan akan berhasil memperoleh pelanggan dalam jumlah yang banyak apabila dinilai
dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan. Ketika pelanggan telah merasa puas maka akan
terjalin hubungan harmonis antara produsen dan konsumen, menciptakan dasar yang baik
bagi pembelian ulang dan membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut yang dapat
menguntungkan sebuah perusahaan.
Kepuasan konsumen terhadap perusahaan jasa diartikan sebagai suatu keadaan dimana
harapan konsumen terhadap suatu pelayanan sesuai dengan kenyataan yang diterima tentang
pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Jika pelayanan suatu perusahaan jasa tersebut
jauh dibawah harapan konsumen maka konsumen akan kecewa. Sebaliknya, jika layanan
yang diberikan memenuhi harapan konsumen, maka konsumen akan senang. Harapan
konsumen dapat diketahui dari pengalaman mereka sendiri saat menggunakan pelayanan
suatu perusahaan jasa, omongan orang lain dan informasi iklan.
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi Pengumpulan Data:
1. Observasi
Metode ini dilakukan dengan mengamati secara langsung bagaimana tata letak
fasilitas yang ada di ETIKA COFFEE
2. Wawancara
Peneliti mewawancarai manajer dari ETIKA COFFEE yaitu bapak Zihni Kazhami
untuk menanyai seputar ETIKA COFFEE. Selain dari itu, peneliti juga mewawancarai
karyawan dan pengunjung dar ETIKA COFFEE
Tempat penelitian, obyek dalam penelitian ini adalah ETIKA COFFEE. Jenis data
yang digunakan adalah data survey langsung ke lokasi, ETIKA COFFEE. Sampel yang
diambil dari populasi tersebut adalah pengunjung, teknik pengumpulan data ini adalah
menggunakan wawancara langsung dengan pengunjung.
Operasional Variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1.
Tata Letak a). Pengunjung merasa nyaman dengan tempat parkir yang luas
b). Pengunjung bebas memilih untuk duduk ditempat ber AC atau non-AC
Pelayanan a). Pengunjung menyayangkan jika kedai ramai pemesanan sedikit lama
c). Pengunjung puas dengan respon yang diberikan oleh barista dan pegawai
lainnya
T a ta Le ta k
Fasilitas
Pelayanan
Kepuasan
Pelanggan
Dilihat dari diagram diatas, tata letak sangat berperan dalam fasilitas, pelayanan, dan
kepuasan pelanggan. Tata letak fasilitas memiliki peran penting bagi kelangsungan kepuasan
pelanggan. Karena jika tata letak tidak direncanakan secara baik, maka pengunjung maupun
karyawan akan mengalami kesulitan dalam melakukan mobilisasi.
Sesuai dengan tabel, dan diagram diatas, data yang digunakan dalam pnelitian ini adalah data
survey tata letak dan kepuasan pelanggan di bulan November 2020 di kedai kopi Etika,
Sumberjaya Tambun Selatan Bekasi.
Pada data diatas diketahui bahwa, pengunjung merasa puas dengan tata letak dan fasilitas
diberikan oleh pihak kedai kopi Etika.
Untuk fasilitas seperti tangga, peneliti mengamati bahwa tangga untuk akses ke lantai dua
sangat tidak efisien. Karena tangga yang kecil, lalu sempit, dan tidak ada penerangan. Tangga
seperti itu akan mengakibatkan resiko kecelakaan kerja karena tangga yang tidak memadai.
Pengunjung juga merasa sempit jika harus menaiki tangga menuju lantai dua.
Kesimpulan
Berdasarkan data yang diterima oleh peneliti, Tata Letak Fasilitas sangat berpengaruh dalam
segala aspek dibidang bisnis. Karena jika tata letak tidak di susun dan direncanakan dengan
baik, mobilisasi karyawan maupun pengunjung akan sulit karena ketidak teraturannya kedai
kopi tersebut. Ketidak teraturannya tata letak fasilitas bisa mengakibatkan masalah yang fatal.
Sperti, kecelakaan kerja, pengunjung yang enggan datang kembali, dan risiko yang paling
besar adalah gulung tikar.
Saran
Pada penelitian selanjutnya, diharapkan peniliti dapat mengambangkan perhitungan data agar
lebih akurat, dan lebih paham tentang jurnal yang akan dibuat selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, I., Muslimah, E., & Belakang, L. (2012). Di Industri Tahu Menggunakan Blocplan.
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 11(2), 102–112.
Gautama, I. (2003). Alasan dan Langkah Pembangunan Bisnis Berbasis Web. The Winners,
4(1), 39. https://doi.org/10.21512/tw.v4i1.3801
Jember, K. (2012). Desain Tata Letak Fasilitas Produksi pada Pengolahan Ribbed...
Dewi, R. K., Choiri, M., & Eunike, A. (2003). PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
MENGGUNAKAN METODE BLOCPLAN DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
(AHP) (Studi. 13.
Safitri, N. D., Ilmi, Z., & Amin, M. (2018). Analisis Perancangan Tataletak Fasilitas Produksi
menggunakan Metode Activity Relationship Chart (ARC). Jurnal Manajemen, 9(1), 38.
https://doi.org/10.29264/jmmn.v9i1.2431
Bambang, H. (2012). Desain Tata Letak Fasilitas Produksi pada Pengolahan Ribbed...
(PETA ALIRAN PROSES).
So, I. G., Sarjono, H., & Herman, R. T. (2013). Penerapan Metode Hungarian pada
Perusahaan Jasa (Kasus Minimum). Binus Business Review, 4(2), 812–820.
https://doi.org/10.21512/bbr.v4i2.1397
Ii, B. A. B., & Letak, A. T. (2003). Mohamad Syamsul Ma’arif dan Hendri Tanjung,
Manajemen Operasi , PT Grasindo, Jakarta, 2003, hlm. 212. 1 9. 9–33.
Leonardo, L., & Hutahaean, H. A. (2014). Penggunaan Metode Algoritma Craft dan Blocplan
untuk Perbaikan Tata Letak Fasilitas Lantai Produksi pada Industri Sparepart Sepeda
Motor. Jurnal Metris, 15, 55–64.
http://ojs.atmajaya.ac.id/index.php/metris/article/view/28
S, S. (2018). Pengaruh Mata Kuliah Kewirausahaan Dan Pengantar Bisnis Terhadap Motivasi
Dan Minat Wirausaha (Study Kasus Mahasiswa Akademi Akuntansi Pgri Jember).
Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia, 4(2), 98.
https://doi.org/10.32528/jmbi.v4i2.1755