M. Ali Iqbal
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kusuma Negara, Jakarta
Jalan Raya Bogor KM 24, Cijantung, Jakarta
ali_iqbal@yahoo.com
Abstract
The marketing strategy in service industry is very important since the growing rapidly service
industry in the recent years. The development the marketing strategy in service industry has
changed from year to year. Drawing on insight from extant literature this article purpose
analysis of the development marketing strategy in service industry. The qualitative research
is used in this study by using several literatures. The author found that there was a change
in marketing strategy in service industry. The triangle model of marketing service has
changed to become triangle model with technology as know as self service technology.
Abstrak
Strategi pemasaran dalam industry jasa sangat berperan penting sejak bertumbuhnya
industry jasa belakangan ini. Pengembangan strategi pemasaran industry jasa telah berubah
dari tahun ke tahun. Dengan menggunakan kajian beberapa beberapa literature artikel ini
bertujuan untuk melakukan analisis terhadap perkembangan strategi pemasaran di dalam
industry jasa. Penelitian kualitatif digunakan pada studi ini dengan menggunakan literature-
literatur ilmiah. Penulis menemukan bahwa telah terjadi pergeseran strategi pemasaran di
dalam industry jasa. Model ³WULDQJOH´ dalam industry jasa telah berubah menjadi model
³WULDQJOH´ dengan menggunakan teknologi yang kita kenal dengan teknologo pelayanan
sendiri.
aktivitas external marketing, internal marketing berhadapan langsung dengan pelanggan untuk
dan interactive marketing. External marketing menyediakan pelayanan, sebagai contoh online
menggambarkan hubungan antara perusahaan store, yang memungkinkan pelanggan
dengan pelanggannya, yang ditunjukkan dalam memesan barang melalui komputer internet
aktivitas pemasaran tradisional (marketing mix) dan karyawan hanya cukup mengecek
seperti 4 P (product, price, place dan permintaan pelanggan melalui internet.
promotion) yaitu manajemen produk, harga, Interaksi antar manusia sudah digantikan
distribusi dan promosi. (Kotler 1994 dalam dengan interaksi antara manusia dengan
Parasuraman 2000) berargumentasi bahwa teknologi.
dalam pemasaran yang berunsurkan jasa, hal
tersebut belum cukup, ada faktor lain yang Perusahaan teknologi
sangat berpengaruh yaitu interactive
marketing. Hal ini berurusan dengan
bagaimana karyawan memberikan pelayanan
yang sesuai dan menumbuhkan suatu kesan
yang baik terhadap pelanggan. Hubungan lain
yang juga penting adalah interaksi antara
karyawan dengan perusahaan atau dikenal juga
sebagai internal marketing. Konsep internal
marketing adalah memperlakukan karyawan
layaknya pelanggan, oleh karena itu mereka
perlu disediakan pelatihan yang baik,
dukungan, motivasi dan penghargaan yang Gambar2
memadai, sehingga mereka mau dan mampu Piramida Model dari Services Marketing
melayani pelanggan secara baik sesuai (Parasuraman 1996)
harapan perusahaan.
Parasuraman (2000) menjelaskan
bahwa teknologi akan membawa pengaruh
dalam setiap interaksi perusahaan, pelanggan
dan karyawan yang berdampak pada efektivitas
pemasaran. Dalam hal ini terdapat 3 hubungan
yang terjadi pada interaksi perusahaan,
pelanggan dan karyawan yaitu perusahaan-
teknlogi, teknologi-pelanggan, dan teknologi-
karyawan. Ketiga hubungan ini akan
berpengaruh pada masing-masing interaksi
perusahaan, pelanggan dan karyawan.
Peningkatan teknologi pada saat ini telah
Gambar 1 menciptakan berkembangnya peningkatan di
Model Segitiga dari Services Marketing dalam self-service technology (SST) seperti
(Kotler 1994) dalam chekout hotel melalui telepon,
pemesanan tiket pesawat melalui telepon
Cepatnya kemajuan teknologi, telah hingga kepada belanja melalui internet
turut mempengaruhi dan telah mengubah sikap (Dobhalkar, 1994). Didalam perbankan
interaksi pelanggan dengan produsen seperti misalnya, perkembangan teknologi telah
yang ditunjukkan dalam Parasuraman 1996 menjadi pilihan bagi pelanggan pada saat ini
dalam Parasuraman 2000 pada gambar 1. seperti telephone banking, internet banking,
Kemajuan teknologi telah mengubah service smartcard banking, dan home banking melalui
encounter. Teknologi telah mengubah proses telepon (Predergast dan Marr, 1994).
produksi dan pendistribusian barang atau jasa Penelitian mengenai teknologi
menjadi lebih singkat, cepat dan akurat. Fungsi khususnya self-service technology telah banyak
manusiapun berubah seiring dengan kemajuan dilakukan terutama yang dikaitkan dengan
teknologi. Karyawan tidak lagi harus sikap dan kepuasan pelanggan. Meuter et al.,
(2000) mengakaji tentang kepuasan pelanggan pengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan.
terhadap self-service technology dengan Selain itu penelitian ini juga menemukan bahwa
menggunakan metode CIT (critical incident perpindahan dari layanan personal ke self-
technique). Penelitian yang mirip juga dilakukan service technology mempunyai efek yang
oleh Selnes dan Hansen (2001) yang mengukur negatif terhadap ikatan sosial dalam
pengaruh implementasi self-service technology kompleksitas hubungan yang rendah, dan
yang menggantikan layanan personal. Muthindo perpindahan dari layanan personal ke self-
dan Smith (2000) melakukan penelitian tentang service technology mempunyai efek yang positif
kepuasan pelangan di bidang self-service pada ikatan sosial dalam kompleksitas
technology. Mereka melihat pengaruh sikap hubungan yang tinggi.
pelanggan terhadap jenis pelayanan bank, baik Moutinho dan Smith (2000) melakukan
layanan personal maupun self-service penelitian tentang kepuasan pelanggan
technology. dibidang self-service technology. Mereka
Penelitian yang sama mengenai sikap melihat pengaruh sikap pelanggan terhadap
pelanggan dalam self-service technology juga jenis pelayanan bank, baik layanan personal
dilakukan oleh Dabholkar dan Bagozzi (2002). dan self-service rechnology, terhadap kepuasan
Mereka melihat pengaruh sikap pelanggan pelanggan. Hasil penelitian menunjukkan
terhadap intensi penggunaan self-service bahwa persepsi pelanggan tentang faktor
technology. Penelitian self-service technology kemudahan perbankan mempunyai efek positif
ini berhenti hanya pada sikap dan kepuasan pada sikap pelanggan terhadap layanan
pelanggan, sedangkan pengukuran sikap dan personal dan self-service technology. Sikap juga
kepuasan pelanggan dari self-service mempunyai pengaruh positif terhadap
technology yang berkaitan dengan kinerja kepuasan pelanggan dan kepuasan pelanggan
perusahaan masih sedikit sekali penelitiannya. mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku
Untuk itulah penulis melakukan kajian literatur masa depan, loyalitas dan perilaku
mengenai self-service technology yang perpindahan. Mereka selanjutnya menemukan
berkaitan dengan sikap dan kepuasan bahwa persepsi pelanggan pada faktor
pelanggan. Untuk itulah penulis melakukan kemudahan suatu bank tidak mempunyai efek
kajian literatur mengenai Perkembangan langsung yang signifikan terhadap kepuasan
strategi pemasaran dalam industri jasa. pelanggan. Artinya sikap pelanggan terhadap
Penggunaan Self-service technology layanan personal dan self-service technology
telah membawa dampak terhadap sikap dan mempunyai pengaruh yang besar dalam
kepuasan pelanggan. Meuter et al., (2000) membentuk kepuasan pelanggan secara
meneliti tentang self-service technology dimana keseluruhan.
konsumen melakukan self-service technology Parasuraman (2000) melakukan
menggunakan system, fasilitas dan peralatan serangkaian penelitian yang berkaitan dengan
yang disediakan oleh pemberi jasa. Penelitian pengembangan suatu metode atau skala untuk
ini menunjukkan bahwa inovasi teknologi akan memprediksi kecenderungan seseorang dalam
terus berlanjut dan semakin mempengaruhi berinteraksi, mencari dan menggunakan
interaksi konsumen dengan perusahaan, teknologi baru. Konstruksi ini dapat dipandang
dimana interaksi ini akan menjadi suatu criteria sebagai suatu keseluruhan pandangan, opini
yang penting untuk keberhasilan bisnis atau pendapat yang merupakan hasil dari suatu
perusahaan jangka panjang. sikap mental yang mendorong dan
Salnes dan Hansen (2001) meneliti menghambat yang secara bersama-sama
tentang potensi resiko terhadap self-service menentukan kecenderungan untuk
dalam pengembangan loyalitas pelanggan. menggunakan teknologi yang baru sifatnya
Penelitian ini menemukan bahwa layanan Kesiapan teknologi menunjuk kepada suatu
personal mempunyai pengaruh positif terhadap kecenderungan seseorang untuk mengadopsi,
ikatan sosial dan ikatan sosial ini berpengaruh berinteraksi, mencari tahu dan menggunakan
signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Self- teknologi dalam memenuhi tujuan-tujuannya
service technology juga mempunyai baik dalam pemakaian di rumah tangga
mempunyai efek yang positif terhadap ikatan maupun tempat kerja.
sosial dan ikatan sosial ini mempunyai
Curran, J. M., Meuter, M. L., and Surprenant, C. Parasuraman, A., ³Technology Readiness Index
F., ³Intention to use self-service (TRI): Multiple Item Scale to Measure
Technologies: A Confluence of Multiple Readiness to Embrace New
Attitude´ Journal of Service Marketing, Technologies´ Journal of Service
5 (No. 3), 209-224, 2003 Research, 2 (No. 4) 307-320, 2000