Anda di halaman 1dari 34

Makalah Sistem Informasi Manajemen

Penggunaan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Pada PT. Nestle


Indonesia

Diajukan untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Sistem Informasi Manajemen

Dosen Pembimbing :

July Yuliawati, S.E., M.M

Disusun Oleh :

Nama : Lutfiana Nanda Putri

Kelas : MN18I

NIM : 18416261201009

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG

2020 / 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Penggunaan Sistem Enterprise Resource Planning ( ERP ) Pada PT.
Nestle Indonesia ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
Ujian Tengah Semester ( UTS ), Ibu July Yuliawati, S.E., M.M pada mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu July Yuliawati, S.E., M.M
selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Karawang, 16 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.1.1 Pengertian Sistem Informasi..............................................................2
1.1.2 Sistem Informasi Manajemen Menurut Para Ahli.............................2
1.1.3 Fenomena Sistem Informasi Manajemen Yang Terjadi....................3
1.1.4 Seberapa Penting Sistem Informasi Manajemen Digunakan.............3
1.1.5 Fungsi Sistem Informasi Manajemen................................................4
1.1.6 Tujuan Sistem Informasi Manajemen................................................6
1.1.7 Contoh Sistem Informasi Manajemen................................................6
1.1.8 Gambaran SIM Yang Digunakan Oleh Perusahaan...........................8
1.2 Tujuan Penulisan.......................................................................................8
BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. NESTLE INDONESIA.........................9
2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan....................................................9
2.2 Visi dan Misi Perusahaan........................................................................12
2.3 Lokasi Perusahaan...................................................................................14
2.4 Produk dan Strategi Operasional.............................................................15
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................19
3.1 Sistem Enterprise Resource Planning ( ERP ).........................................19
3.2 Kelebihan dan Kekurangan Sistem ERP.................................................19
3.3 Penggunaan Sistem ERP Pada PT. Nestle Indonesia..............................20
3.4 Sistem SAP yang Digunakan PT. Nestle Indonesia................................25
3.4.1 Pengertian SAP................................................................................25
3.4.2 Manfaat Menggunakan SAP dalam PT. Nestle Indonesia...............26
3.5 Alur Kerja................................................................................................26
3.6 Flowchart.................................................................................................27
BAB IV PENUTUP..............................................................................................29
4.1 Kesimpulan..............................................................................................29
4.2 Saran........................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................31

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang telah diproses dan dikelola
sedemikian rupa sehingga menjadi sesuatu yang mudah dimengerti dan bermanfaat bagi
penerimanya. Data yang dimaksud yaitu   fakta yang masih bersifat mentah atau belum
diolah, setelah mengalami proses atau diolah maka data itu bisa menjadi suatu informasi
yang bermanfaat.

Dalam sebuah perusahaan informasi diibaratkan darah dalam tubuh manusia,


dikarena informasi itu sangat penting, jika ada suatu informasi tidak tersampaikan maka
akan berpengaruh dalam berbagai aspek diperusahaan tersebut. Akibat bila kurang
mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami
ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-
keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan
dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.

Konsep Sistem Informasi Manajemen (SIM) pertama kali muncul pada


pertengahan tahun 1960, ada optimisme yang belum terbukti bahwa Sistem Informasi
Manajemen akan menyediakan informasi untuk memenuhi kebutuhan semua manajer
perusahaan. Berbagai kegagalan awal menjadi sinyal yang jelas bahwa optimisme itu tidak
berdasar. Sistem informasi perusahaan (enterprise information system) menjadi populer
sejak tahun 1990, para analis memberikan berbagai alasan kepopuleran tersebut
dikarenakan kebutuhan dari informasi umum dan mencakup seluruh perusahaan.
SIM bukan merupakan hal baru. Ruang lingkup SIM sebenarnya tertuang pada tiga
kata pembentuknya, yaitu “sistem”, “informasi”, dan “manajemen”. Sistem merupakan
kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan
dalam usaha mencapai suatu tujuan.
Sehingga setiap perusahaan mempunyai sistem informasi manajemen yang berbeda
– beda, namun bertujuan agar memudahkan dalam memberi atau menerima informasi.
Contohnya dalam lingkungan kerja bagian operator, ketika ingin memberikan informasi
pada rekan kerja yang berlawanan shift akan susah bertemu dengan orang tersebut yang
1
berbagai kendala ( breafing, cleaning, dsb ) jadi dibuatkan buku informasi sehingga rekan
lain pun akan membaca tentang produksi hari ini apakah ada kendala atau tidak.

1.1.1 Pengertian Sistem Informasi


Sistem informasi manajemen kerap disingkat dengan SIM yang berasal dari bahasa
Inggris yakni management information system. Pengertian SIM adalah sistem perencanaan
bagian dari pengendalian internal dalam bisnis yang terdiri atas pemanfaatan dokumen,
manusia, teknologi, serta prosedur dalam akuntansi manajemen.
Sistem Informasi Manajemen adalah seperangkat prosedur gabungan yang
mengumpulkan dan menghasilkan data yang andal, relevan, dan terorganisir dengan baik
yang mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi. Singkatnya, ini adalah
sekelompok proses di mana data diperoleh, dianalisa, dan ditampilkan dengan cara yang
berguna untuk tujuan pengambilan keputusan.
Sistem ini adalah alat yang sangat berguna untuk tujuan meninjau dan
mengendalikan operasi perusahaan. Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk mengatur
semua data yang dikumpulkan dari setiap tingkat perusahaan, meringkasnya, dan
menyajikannya dengan cara yang memfasilitasi dan meningkatkan kualitas keputusan yang
diambil untuk meningkatkan profitabilitas dan produktivitas perusahaan.

Sistem ini biasanya berbasis komputer termasuk lembar excel sederhana atau
platform yang lebih kompleks. Informasi yang dikumpulkan dan dianaliasa dalam sistem
biasanya berasal dari sumber internal dan eksternal.

1.1.2 Sistem Informasi Manajemen Menurut Para Ahli


Pengertian SIM menurut Bodnar dan Hopwood

Management information system adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak


yang dirancang untuk mentrasformasikan data dalam bentuk informasi yang berguna.
(Accounting Information System)

Pengertian SIM menurut L. Jamers Havery

Management information system adalah prosedur logis dan rasional untuk melakukan atau
merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu sama lain.
2
Pengertian SIM menurut Azhar Susanto

Sistem informasi manajemen merupakan kumpulan atau grup dari sub sistem atau bagian
atau komponen apapun biak fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama
lain dan berkenaan dengan pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.

Pengertian SIM menurut Ludwig Von Batalanfy

Management information system merupakan seperangkat unsur yang saling terkait dalam


suatu antar relasi diantara unsur0unsru tersebut dengan lingkungan.

1.1.3 Fenomena Sistem Informasi Manajemen Yang Terjadi


Sebuah fenomena yang terjadi sangat global ini ialah perkembangan dan terobosan
dibidang teknologi informasi. Aplikasinya dalam dunia kenyataan sudah sangat beragam
sehingga tidak ada lagi segi kehidupan dan penghidupan yang tidak disentuh oleh
informasi, baik pada tingkat individual, tingkat kelompok atau organisasi, tingkat negara,
dan bahkan dalam hubungan antar organisasi dan hubungan antar negara. Oleh karena itu,
pada era globalisasi seperti sekarang ini informasi menjadi tolak ukur kemajuan suatu
bangsa; bangsa yang menguasai informasi akan memainkan peran dalam kompetisi antar
bangsa.

Contohnya saat anda lapar, anda ingin makan namun anda malas pergi ke restoran
atau tempat makan belum lagi proses mengantrinya jika restoran ataupun temat makan
yang ada kunjungi selalu ramai. Dengan adanya teknologi anda bisa memesan makanan
melalui aplikasi seperti Grab Food atau GoFood. Dengan adanya sistem ini sangat
memudahkan ada untuk memakan makanan yang disukai namun malas mengantrinya.

1.1.4 Seberapa Penting Sistem Informasi Manajemen Digunakan


Sistem Informasi Manajemen ini sangat penting baik bagi perusahaan besar atau
pun perusahaan kecil. Karena sangat membantu dalam melaksanakan pengelolaan sistem
yang digunakan. Adapun manfaat dari Sistem Informasi Manajemen, antara lain :

1. Akses data yang cepat dan juga akurat.


2. Membantu dalam proses perencanaan. 

3
3. Membantu mengidentifikasikan: apa yang dibutuhkan perusahaan.
4. Membantu dalam pengambilan keputusan investasi
5. Mengantisipasi dampak kondisi ekonomi. 
6. Membantu melakukan penyesuaian terhadap teknologi baru
7. Meningkatkan produktifitas operasi.
8. Memberitahu biaya biaya yang tidak perlu dikeluarkan. Efisiensi
9. Menangkap peluang baru yang tidak terpikirkan sebelumnya
10. Membantu ini: menjaga jumlah persediaan yang minimal. Agar efisien.
11. Memonitor kegiatan operasional

1.1.5 Fungsi Sistem Informasi Manajemen


Ada banyak manfaat dan fungsi dari sistem informasi manajemen. Fungsi
dari sistem  ini tidak terbatas pada pihak manajemen saja, melainkan juga bagi
organisasi secara keseluruhan. Ulasannya akan dibahas lebih lanjut di bawah ini:

1. Meningkatkan produktivitas serta penghematan dalam hal biaya di dalam


organisasi
2. Meningkatkan kualitas dari SDM dikarenakan unit sistem kerja akan lebih
terkoordinasi serta sistematis
3. Mempermudah pihak manajemen dalam melakukan pengawasan,
perencanaan, pengarahan serta pendelegasian kinerja pada semua
departemen yang mempunyai koordinasi dan hubungan.
4. Meningkatkan efisiensi serta efektivitas data yang lebih realtime dan
akurat.

Sistem Informasi Manajemen juga berfungsi pada segi bisnis, yang dimana sistem
ini menjadi sangat diperlukan akibat adanya kompleksitas tinggi dalam setiap organisasi
bisnis. Tanpa informasi yang tepat, tidak ada organisasi atau bisnis manapun yang dapat
mengambil langkah yang benar dalam proses pengambilan keputusan.

Karena itu, faktanya adalah dalam suatu keputusan organisasi memainkan peran
penting untuk pencapaian tujuan dan kita tahu bahwa setiap keputusan didasarkan pada
4
informasi. Jika informasi yang dikumpulkan tidak relevan maka keputusan akan salah dan
bisnis mungkin akan menghadapi kerugian besar & banyak kesulitan dalam beroperasi.

Berdasarkan hal ini, maka berikut adalah fungsi sistem informasi manajemen pada
setiap entitas bisnis

Membantu dalam pengambilan keputusan: Sistem ini memainkan peran penting dalam


Proses pengambilan keputusan di organisasi mana pun. Karena dalam organisasi apa pun
keputusan dibuat berdasarkan Informasi yang relevan dan informasi yang relevan hanya
dapat diambil dari sistem informasi manajemen.

Membantu Koordinasi di antara Departemen: Sistem ini juga membantu dalam


membangun hubungan yang sehat di antara setiap orang dari departemen ke departemen
melalui pertukaran informasi yang tepat.

Membantu Menemukan Masalah: Seperti kita ketahui bahwa sistem ini memberikan


informasi yang relevan tentang setiap aspek kegiatan. Oleh karena itu, Jika ada kesalahan
yang dibuat oleh manajemen maka Informasi Sistem Informasi Manajemen membantu
dalam mencari solusi dari masalah yang terjadi.

Membantu dalam Membandingkan Kinerja Bisnis: Sistem ini juga menyimpan semua


histori data dan informasi dalam Basis Data-nya. Itu sebabnya sistem ini sangat berguna
untuk membandingkan kinerja organisasi Bisnis.

Dengan bantuan sistem terintegrasi ini, organisasi bisnis dapat menganalisis


kinerjanya, apa pun yang mereka lakukan tahun lalu atau tahun-tahun sebelumnya, dan
kinerja bisnis apa pun di tahun ini.  Hal lainnya adalah juga dapat mengukur
pengembangan dan pertumbuhan organisasi bisnis

Berdasarkan fungsinya, terdapat beberapa jenis sistem informasi manajemen yang


biasa digunakan dalam sebuah perusahaan/organisasi, yaitu:

 Sistem informasi personalia


 Sistem informasi akuntansi
 Sistem informasi distribusi

5
 Sistem informasi analisis kredit
 Sistem informasi pembelian
 Sistem informasi pemasaran
 Sistem informasi teknik
 Sistem informasi penelitian dan pengembangan (litbang) dll.

1.1.6 Tujuan Sistem Informasi Manajemen


Sebuah sistem dikatakan baik jika bisa berjalan sesuai dengan rancangan awalnya
serta memberikan hasil seperti yang diinginkan. Untuk mengukur keberhasilan sistem
informasi manajemen, perlu ditetapkan lebih dahulu tujuan dibuatnya SIM tersebut yang
pada umumnya adalah untuk:

1. Menjadi sebuah proses pelaksanaan pengumpulan data yang akan dipergunakan


untuk menyediakan seluruh informasi yang dibutuhkan untuk menjadi bahan
pertimbangan dan mendukung pengambilan keputusan oleh pimpinan
lembaga/perusahaan;
2. membentuk informasi yang akan dipergunakan dalam seluruh aktivitas
perencanaan, evaluasi, pengendalian, juga ketika melakukan perbaikan sebagai
hasil evaluasi yang sudah dilakukan;
3. menjadi dasar dalam memperhitungkan seluruh hal yang berpengaruh terhadap
lembaga/perusahaan, mulai dari produk atau jasa yang ditawarkan hingga hal-hal
lain yang ingin dicapai oleh pihak manajemen.

1.1.7 Contoh Sistem Informasi Manajemen


Dalam dunia bisnis, hampir setiap perusahaan-perusahaan berskala menengah
hingga besar pasti memiliki sistem informasi manajemen. Bahkan, terkadang sebuah
perusahaan besar memiliki beberapa SIM yang digunakan untuk tujuan berbeda seperti
beberapa contoh di bawah ini.

6
1. Enterprise Resource Planning (ERP)
Elemen-elemen perusahaan seperti SDM, akuntansi dan keuangan, serta pemasaran
merupakan sumber daya yang penting. Untuk mengoordinasikannya dengan baik, proses
pengawasan dan pengelolaannya dilakukan dengan bantuan SIM yang disebut
sistem enterprise resource planning (ERP).

2. Supply Chain Management (SCM)


Sistem ini biasanya diaplikasikan oleh perusahaan yang memproduksi barang. Sistem
SCM adalah alat bantu untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan terintegrasi
mengenai suplai bahan baku, seperti data pemasok hingga informasi tentang proses
perjalanan produk dari perusahaan sampai ke konsumen.

3. Transaction Processing System (TPS)


Setiap transaksi adalah penting karena merupakan bagian dari data yang digunakan untuk
menghasilkan informasi tentang kesehatan perusahaan dari sisi finansial. Oleh karena itu,
setiap transaksi besar maupun kecil harus tercatat dan diproses melalui sistem TPS secara
rutin.

4. Office Automation System (OAS)


Sistem informasi manajemen yang satu ini sangat mengandalkan integrasi server-
server hardware dan jaringan komputer internal perusahaan untuk membantu agar seluruh
sistem informasi yang dimiliki berjalan dengan lancar. Sistem ini biasanya dimiliki
perusahaan kecil hingga korporasi besar.

5. Knowledge Work System (KWS)


Untuk berkembang dan mampu bersaing, sebuah perusahaan atau institusi harus terbuka
dan aktif mencari pengetahuan-pengetahuan baru di bidang yang berkaitan dengan
aktivitasnya. Sistem KWS digunakan untuk mengintegrasikan pengetahuan tersebut
sehingga dapat diterapkan oleh para ahli.

6. Decision Support System (DSS)


Sistem informasi manajemen ini digunakan oleh para pimpinan di level manajemen untuk
membantu dan mempermudah pengambilan keputusan. Di lembaga sekolah adalah, sistem
ini diaplikasikan dalam bentuk link elektronik untuk mengetahui dan menganalisis jumlah
siswa baru setiap tahun.

7
7. Artificial Intelligent (AI) dan Expert System (ES)
Kedua sistem ini menggunakan tenaga ahli yang telah terprogram melalui sistem yang
terkomputerisasi. Dengan kecerdasan buatan ini, perusahaan atau lembaga bisa membuat
analisis dan mencari solusi atas permasalahan yang terjadi.

8. Executive Support System (ESS)


Interaksi antara pejabat eksekutif dengan lingkungan organisasi atau perusahaan juga
merupakan bagian penting yang akan berdampak pada kemajuan perusahaan. Untuk itu,
perusahaan perlu memiliki sistem ESS yang memberikan grafik dan informasi penunjang
lain yang dibutuhkan.

1.1.8 Gambaran SIM Yang Digunakan Oleh Perusahaan


Dalam PT. Nestle Indonesia menggunakan Sistem Informasi Manajemen
Enterprise Resource Planning (ERP). Seperti sudah dijelaskan dalam sub bab 1.1.7 Contoh
Sistem Informasi Manajemen. Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) sangat
membantu untuk elemen Sumber Daya Manusia.

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan dari penjabaran makalah yang dibuat, sebagai berikut:

1. Mengetahui tentang Sistem Informasi Manajemen.


2. Mengetahui Company Profil PT. Nestle Indonesia.
3. Mengetahui Alasan Efektif Untuk Sistem ERP Diterapkan Pada PT. Nestle
Indonesia.
4. Mengetahui Kekuarangan dan Kelebihan Atas Diterapkannya Sistem ERP Di
Perusahaan.

8
BAB II

PROFIL PERUSAHAAN PT. NESTLE INDONESIA

2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan


Nestlé merupakan produsen makanan terkemuka di dunia yang memasok lebih dari
10 juta produk makanan ke pasaran setiap tahunnya. “Good Food, Good Life‟ merupakan
slogan Nestlé yang menggambarkan komitmen Nestlé sebagai produsen makanan yang
peduli akan kesehatan umat manusia dengan menghasilkan makanan yang sehat, bermutu,
aman, berkualitas, bergizi, dan menyenangkan untuk dikonsumsi demi mewujudkan
kehidupan yang lebih baik.

Nestlé didirikan pada tahun 1866 di Vevey, Swiss. Pendirinya adalah Henry
Nestlé, seorang ahli gizi berkebangsaan Jerman. Hal yang melatarbelakangi Henry Nestlé
adalah banyaknya bayi yang meninggal dunia sebelum usia mereka mencapai satu tahun,
hal ini dikarenakan para ibu tidak dapat menyusui sendiri bayinya. Terlebih lagi saat
teman Henry Nestlé menghampiri dirinya untuk menyelamatkan bayi prematur. Henry
Nestlé kemudian membawa bayi itu kerumahnya dan memberikan makanan berupa
paduan dari roti, susu dan gula. Kondisi bayi tersebut pun berangsur pulih dari hari ke hari.
Penemuan ini memberikan kabar gembira dan langsung tersebar luas.“Ferine Lactee
Nestlé‟ mejadi makanan pendamping ASI sekaligus makanan penambah gizi yang berhasil
menekan angka kematian bayi. Sejak saat itu Nestlé menjadi perusahaan produsen
makanan yang mendapat kepercayaan dari masyarakat. Henry Nestlé memanfaatkan nama
keluarganya 'Nestlé', yang dalam bahasa Jerman Swiss berarti sarang burung kecil (little
nest), menjadi logo perusahaannya. Logo tersebut menjadi lambang rasa aman, kasih
sayang, kekeluargaan dan pengasuhan.

Henry Nestlé bukan saja melahirkan makanan bayi yang bermutu, namun juga
menjadi orang Swiss pertama yang membangun industri modern yang berpikir akan
pentingnya citra merek dan perusahaan. Melalui simbol dua anak burung dalam sarang
bersama induknya dengan penuh kasih sayang memberi makanan kepada anakanya, citra
Nestlé langsung dikenal sebagai perusahaan yang menghasilkan makanan bermutu penuh
gizi. Simbol ini kemudian diubah pada tahun 1868 dan langsung diterapkan di berbagai
materi iklan dan publikasi. Sampai sekarang, logo ini tetap digunakan dalam nuansa
modern sesuai dengan kemajuan zaman.
9
Pada tahun 1910 susu „Tjap Nona‟ masuk ke pasaran Indonesia melalui distributor
yang ada di Singapura. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1965 pemerintah membuka
kesempatan berinvestasi bagi investor asing. Kebijakan ini mendorong Nestlé dan para
mitranya untuk membuka usaha di Indonesia. Pada tanggal 29 Maret 1971, Nestlé S.A
yang berpusat di Vevey, Swiss bersama mitra lokalnya mendirikan PT. Food Specialties
Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Waru, Jawa Timur. Pabrik ini didirikan pada tahun
1972 dan mulai beroperasi pada tahun 1973 yang menghasilkan susu Tjap Nona.

Pada awal 1980 produksi susu segar mengalami peningkatan drastis, kondisi
tersebut merupakan salah satu keberhasilan PT Food Specialties Indonesia dalam membina
petani sapi perah. Hal ini mendorong PT Food Specialties Indonesia mendirikan pabrik
baru. Pabrik ini didirikan di Kejayan pada tahun 1984 dan mulai beroperasi secara
komersial pada tahun 1988 serta diresmikan oleh Presiden RI (pada saat itu) Soeharto,
pada Juni 1988.

Pada tahun 1979, PT Nestlé Beverages Indonesia (dahulu bernama PT Indofood


Jaya Raya) yang memiliki pabrik di Panjang, Lampung, mulai memproduksi kopi instan
“Nescafé‟. Selain pure coffee, PT Nestlé Beverages Indonesia juga memproduksi mixes
coffee dalam berbagai aroma. Pada tahun 1997 Nescafé mulai memasuki pasaran Rusia
dalam kemasan jar dan dua tahun kemudian produksi kopi instan dalam kemasan kaleng
dihentikan. Selanjutnya pada tahun 2001 sebagian proses pengemasan untuk produk 3in1
diserahkan ke co-manufacturer dan PT Nestlé Beverages Indonesia berganti nama menjadi
PT Nestlé Indonesia.

Pada tahun 1988 Nestlé pusat mengakusisi Rowntree Macintosh dari Inggris
sehingga membuka peluang Nestlé untuk mengembangkan usahanya di bidang kembang
gula. Pabrik PT Food Specialties Indonesia yang merupakan anak perusahaan Nestlé
mengambil alih PT Multi Rasa Agung, yang memiliki pabrik di Cikupa, Tangerang dan
menghasilkan permen dengan merek dagang „Foxs‟. Pada tahun 1990 diresmikan pabrik
baru di Cikupa, Tangerang. Pada tahun 1992, dalam rangka memperluas usahanya, PT
Multi Rasa Agung memperluas pabriknya dan memproduksi permen dengan merek
dagang “Polo‟. Pada 1996 PT Multi Rasa Agung berganti nama menjadi PT. Nestlé
Confectionery Indonesia dan mulai memproduksi “Nestea Powder‟ pada tahun 1997.

Selain pabrik Waru, Kejayan, Cikupa dan Panjang, Nestlé Indonesia juga memiliki
sebuah pabrik di Telaga yang memproduksi mie instan. Sejak tahun 1999 dilakukan
10
penggabungan manajemen secara bertahap di PT Nestlé Indonesia dan pabrik-pabriknya.
Pada Desember 1999, PT Nestlé Indonesia dan PT Nestlé Asean Indonesia berubah
menjadi PT Nestlé Indonesia, yang kedua pada akhir tahun 2000 PT Nestlé Confectionery
Indonesia bergabung dengan PT Supmi Sakti, kemudian berubah menjadi PT Nestlé
Indonesia dan pabrik Telaga ditutup. Ketiga, pada akhir tahun 2001 PT Nestlé Beverages
Indonesia dan PT Nestlé Distribution Indonesia bergabung dengan PT Nestlé Indonesia.
Pada Juni 2002, pabrik Waru dilikuidasi dan digabung dengan pabrik Kejayan.

PT Nestlé Indonesia juga semakin memperluas usahanya dengan melakukan


perjanjian kerjasama dengan perusahaan lain. Salah satu kerjasama yang dilakukan
berlangsung pada 1 April 2005. PT Nestlé dan PT Indofood Sukses Makmur, TBK
melakukan kerjasama dalam bentuk joint venture. Perusahaan ini diberi nama PT Nestlé
Indofood Citarasa Indonesia (NICI). Perusahaan ini menghasilkan produk-produk bumbu
masakan yang akan dipasarkan di Indonesia. Sejak tanggal 29 Desember 1993, PT Food
Specialties Indonesia telah resmi berganti nama menjadi PT Nestlé Indonesia.

11
Tabel 1. Sejarah singkat PT Nestlé di Indonesia

Waktu Perkembangan

Abad 19 Produk Nestlé Milkmaid dikenal sebagai „Tjap Nona‟

29 Maret 1971 Berdirinya PT Food Specialties Indonesia

1972 Berdirinya Pabrik Waru, Jawa Timur

1973 Pabrik Waru mulai beroperasi dengan menghasilkan produk susu


Berdirinya PT Indofood Jaya Raya yang kemudian berganti nama menjadi PT Nestlé
12 April 1978
Beverages Indonesia

1979 Berdirinya Pabrik Panjang, Lamp ung yang menghasilkan produk - produk kopi

1988 Berdirinya Pabrik Kejayan, Jawa Timur yang menghasilkan produk - produk susu bubuk

1990 Berdirinya Pabrik Cikupa, Tangerang yang menghasilkan produk - produk confectionery.

1993 Perubahan nama PT Food Specialties menjadi PT Nestlé Indonesia


Pengakusisian PT Supmi Sakti yang memproduksi mie instant dengan pabrik yang berlokasi di
1995
Telaga.
PT Sumber Pangan Segar dan PT Rola Perdana ditunjuk sebagai distributor utama PT Nestlé
Indonesia. Selanjutnya ke dua perusahaan ini bergabung dan berganti nama menjadi PT
1998
Nestlé Distribution Indonesia yang merupakan distributor tunggal.

Penggabungan perusahaan - perusahaan yang tergabung dalam Grup PT Nestlé Indonesia


2001
menjadi satu badan hukum PT Nestlé Indonesia.

2002 Pengintregasiaan Pabrik Waru dengan Pabrik Kejayan


Pembentukan joint venture dengan PT Indofood Sukses Makmur, TBK dengan nama
2005
perusahaan PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia

2.2 Visi dan Misi Perusahaan


Visi perusahaan :

PT Nestlé Indonesia, sebagai salah satu produsen makanan terbesar di Indonesia


memiliki misi untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat. Selain itu, visi
dari PT Nestlé Indonesia adalah:

1. Meraih kepercayaan konsumen, dan menjadi perusahaan makanan dan nutrisi


yang terkemuka serta terpandang di Indonesia.

12
2. Menjamin keuntungan dan kelangsungan pertumbuhan jangka panjang dengan
modal yang efisien bagi perusahaan, melalui pelayanan yang mampu
meningkatkan kualitas kehidupan konsumen.
3. Menjadi pemimpin pangsa pasar atau posisi no. 2 yang kuat di setiap kategori
Selain visi dan misi, PT Nestlé Indonesia juga menetapkan motto perusahaan
mereka, yaitu “Passion for Our Consumers” Melalui motto ini, PT Nestlé
Indonesia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi konsumennya.
Berdasarkan hal ini pula, PT Nestlé Indonesia menerapkan beberapa kebijakan
Kualitas dan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan.

Kebijakan Kualitas meliputi :

1. Produk dan jasa tidak pernah mengabaikan faktor keamanan pangan


2. Selalu mematuhi peraturan yang berlaku
3. Zero waste dan zero defect
4. Berkomitmen secara terus menerus untuk meningkatkan standar kualitas.

Kebijakan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan meliputi :

1. Karyawan dan mitra bisnis adalah alat yang paling berharga


2. Menerapkan praktek bisnis yang ramah lingkungan (mencegah pencemaran
lingkungan)
3. Mematuhi semua peraturan di bidang lingkungan dan K3
4. Menihilkan kecelakaan kerja dan keluhan masyarakat
5. Perbaikan secara terus menerus di bidang lingkungan dan PT Nestlé Indonesia
selalu menerapkan nilai - nilai yang selama ini menjadi landasan bagi
perusahaan dan seluruh karyawan, nilai - nilai tersebut dikenal dengan istilah
“PRIDE”, yang merupakan singkatan dari Passion (Semangat), Respect
(menghormati), Integrity (Integritas), Determination (Gigih), dan Excellence
(Unggul).

Misi perusahaan :
Misi Nestlé Indonesia untuk turut mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih
sehat melalui produk-produknya yang berkualitas, bernutrisi dan lezat rasanya. Selain itu
kami juga memfokuskan diri untuk senantiasa memberikan informasi dan pendidikan bagi
konsumen kami, antara lain seperti tercantum dalam kemasan setiap produk kami. Dalam

13
menjalankan bisnisnya, Nestlé berusaha untuk selalu menjalankan tanggung jawab kepada
masyarakat dan menciptakan manfaat.

2.3 Lokasi Perusahaan


PT Nestlé Indonesia berkantor pusat di Wisma Nestlé, Perkantoran Hijau Arkadia,

Menara B, Lantai 5 Jl. TB Simatupang Kav 88, Jakarta 12520, Indonesia.

Saat ini, PT Nestlé Indonesia mempunyai 3 pabrik untuk menunjang proses produksi,

yaitu:

1. Pabrik Kejayan, didirikan pada tanggal 2 Juni 1988


Lokasi: Desa Kejayan, Pasuruan – Jawa Timur
Hasil Produksi: Susu bubuk, susu kental manis dan susu sterilisasi
2. Pabrik Panjang, didirikan pada tahun 1979
Lokasi: Desa Seampok, Panjang –Lampung
Hasil Produksi: Kopi bubuk dan kopi bubuk instan
3. Pabrik Cikupa, didirikan pada bulan Oktober 1990
Lokasi: Desa Bitung Jaya, Cikupa –Tangerang
Hasil Produksi: Permen, minuman serbuk teh instan, choco snack

Selain itu, daerah pemasaran PT Nestlé Indonesia juga dibagi menjadi empat wilayah
kantor penjualan, yaitu:

1. Kantor wilayah penjualan I


Kantor ini berlokasi di Jl. M.G. Manurung I Km. 9,3 Kelurahan Tanjung
Morawa, Medan, Sumatra Utara
2. Kantor wilayah penjuallan II
Kantor ini berlokasi di Jl. Paus no 91, Rawamangun, Jakarta Timur, DKI
Jakarta
3. Kantor wilayah penjualan III
Kantor ini berlokasi di Jl. Berbek Industri I/ 23 komp. SIER, Waru, Surabaya,
Jawa Timur
4. Kantor wilayah penjualan IV
14
Kantor ini berlokasi di Jl. Kapasan Raya 3 (Makassar Industrial Estate),
Makassar, Sulawesi Tengah.

2.4 Produk dan Strategi Operasional


Adapun produk-produk yang dihasilkan oleh Nestle adalah sebagai berikut :

1.    Aneka kembang gula dan coklat

Yang terkenal dengan permen “FOXS”. PT. Nestle Indonesia yang berfokus pada
penghasilan kembang gula dan coklat terletak di kota Tangerang, Banten.

2.    Kopi dan Minuman

Salah satu produk kopi dan minuman Nestle yang terkenal di Indonesia adalah kopi
dengan jenis “NESCAFE”. Untuk produksi kopi sendiri terletak di kota Lampung, Panjang
Factory. Seperti yang kita ketahui bahwa komoditi kopi terbaik adalah salah satunya di
kota Lampung.

Para penikmat kopi, kaum adam maupun hawa akan dimanjakan dengan hadirnya
terobosan inovasi terbaru dari NESCAFÉ ini. Ya, berbicara di Jakarta (8/02/10), Arshad
Chaudhry, Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia mengatakan bahwa PT Nestlé Indonesia
menghadirkan kopi NESCAFÉ ke standar kualitas baru dengan  sebuah terobosan inovasi
pada teknologi pengolahan kopi, yaitu ERA - Enhanced Recovery Aroma. Lantas apa
kelebihan ERA? “ERA bisa menghasilkan secangkir kopi yang lebih nikmat rasanya,” ujar
Sebastien Joho, Business Executive Manager untuk Coffee & Beverages PT Nestlé
Indonesia. Konsumen, lanjutnya, akan menikmati pengalaman minum kopi pada tingkat
kualitas baru, dengan rasa yang lebih nikmat dan aroma yang lebih mantap. Hal ini tidak
saja memuaskan konsumen setia NESCAFÉ, namun kami yakin dapat memenangkan hati
para penikmat kopi lainnya”“. ERA merupakan sebuah teknologi yang dipatenkan dan
dikembangkan oleh pusat pengembangan produk Nestlé di Swiss.

Sementara itu, Prof. Dr. Ir Deddy Muchtadi, MS dari Fakultas Teknologi Pangan
Institut Pertanian Bogor mengemukakan bahwa rasa kopi dipengaruhi sebagian besar oleh
aroma. “Aroma kopi kompleks dan sangat mudah menguap selama proses pengolahan.
Aroma kopi yang biasa tercium di sejumlah kedai kopi sebenarnya “dilepaskan” dari biji

15
kopi dan tidak dapat kita temukan lagi dalam secangkir kopi yang kita minum. Dengan
teknologi ERA, aroma dan rasa kopi dapat dipertahankan secara signifikan,” ungkapnya.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa teknologi ERA mampu “menangkap” aroma kopi
yang menguap selama proses sangrai dan penggilingan, kemudian menyimpannya sampai
akhir proses pengolahan, lalu memasukkan kembali aroma kopi tersebut sebelum kopi cair
dirubah menjadi kopi bubuk. Pada kesempatan yang sama DR. Surip Mawardi, SU, dari
peneliti dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (ICCRI) mengatakan ERA
sebagai sebuah terobosan teknologi yang memungkinkan menghasilkan yang terbaik dari
biji kopi Indonesia.

3.    Nutrisi untuk anak

Dalam bidang ini, adalah salah satu sumber profit terbesar perusahaan Nestle.
Hampir mencapai 40% dari seluruh jenis produk yang dihasilkan, adalah susu. Untuk
produksi susu sendiri, Nestle mencari lokasi di Pasuruan, Jawa Timur, Kejayan Factory.
Karena petani susu terbaik dan terbesar terletak di kota tersebut. Produk susu “DANCOW”
pun menjadi pilihan sebagian besar masyarakat Indonesia, dibandingkan dengan produk
susu lainnya.

Dancow pun diproduksi dengan berbagai macam variasi, sesuai dengan permintaan
pasar. Mulai dari untuk usia bayi, balita, anak-anak, remaja bahkan hingga ibu menyusui.

Untuk strategi operasionalnya sendiri, mulai dari perencanaan hingga


pemasarannya, Nestle menggunakan strategi line extension. Proses line extension yang
terjadi pada Nestle DANCOW pertama-tama ialah melihat apakah perluasan lini tersebut
sesuai dengan citra dari Nestle DANCOW itu sendiri yaitu sebagai expert dalam nutrisi
khususnya dalam susu, dan sebagai partner orang tua. Langkah selanjutnya adalah melihat
opportunity bagi Nestle DANCOW. Kemudian mencari tahu bagaimana rasa yang tepat
untuk masyarakat Indonesia. Setelah itu harga juga harus diperhatikan agar sesuai dengan
segmentasi yang ingin dituju. Langkah selanjutnya bagaimana dengan packaging produk
perluasan lini tersebut. Dan yang terakhir bagaimana memasarkan produk perluasan lini
tersebut agar sampai kepada segmentasi yang dituju.

Nestle DANCOW melakukan strategi line extension agar dapat terus berkembang
dan untuk terus memberikan apa yang konsumen inginkan. Selain agar bisnis DANCOW
terus berkembang, strategi ini juga diharapkan dapat mempertahankan Nestle DANCOW

16
sebagai market leader. Terakhir, berdasarkan hasil penelitian, Pemasaran yang dilakukan
Nestle DANCOW terhadap produk lininya bermacam-macam seperti mengadakan
kompetisi jingle, lalu caravan gizi DANCOW, hingga ke posyandu tergantung dengan
segmentasi yang dituju oleh produk tersebut karena segmentasi dari produk-produk
DANCOW berbeda-beda setiap sub-brandnya hal ini yang membuat Nestle DANCOW
membedakan strategi pemasarannya ke tiap-tiap sub-brandnya. Jadi Nestle DANCOW
terjun langsung ke segmen yang ingin dituju sesuai dengan sub-brandnya.

Saat ini, Nestle memang terus meningkatkan investasinya dan memperluas pabrik
maupun fasilitas bisnis lainnya di Asia Tenggara. Bahkan, dalam tiga tahun terakhir,
kurang lebih Rp 5 triliun nilai investasi Nestle di kawasan ASEAN.
Khusus di Indonesia, Nestle akan menginvestasikan tambahan sekitar Rp 270 miliar tahun
2009 ini, menyusul investasi sebelumnya sebesar Rp 1,2 triliun untuk perluasan pabrik
susu di Kejayan, Pasuruan.

Dari kalangan Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jatim diperoleh data
bahwa Nestle telah menguasai pasar pasokan susu segar Jatim. Dari 950 ribu liter produksi
susu segar Jatim Nestle mampu menyerap 532.000 liter per hari. Sementara PT Indolacto
sekitar 45.000 liter, PT Greenfields Indonesia 35.000 liter, PKIS Sekar Tanjung 18.000
liter. Serapan susu Nestle sehari-hari dipasok sekitar 28 koperasi susu.

Terpisah H Koesnan, Direktur PKIS Sekar Tanjung menyebutkan, selain membuka


peluang bagi peternak untuk mengembangkan peternakannya, penambahan kapasitas
tampung yang dimiliki PT Nestle membuka peluang monopsoni pasar pasokan susu oleh
Nestle menjadi semakin besar.

‘’Semakin banyak pabrik susu yang berkembang di Jatim dampaknya akan


semakin baik untuk kehidupan petani susu di Jatim. Apalagi sekarang di Jatim ada gerakan
pembibitan sapi perah untuk mengangkat derajat warga miskin,’’ tutur Ketua Koperasi
Susu Nongkojajar.

4.    Makanan Pendamping ASI

Banyak jenis produk Nestle yang berupa makanan pendamping ASI, dan salah satu

yang menjadi favorit konsumen Indonesia adalah nestle CERELAC.

5.    Sereal Sarapan

17
Nestle KOKO KRUNCH adalah salah satu produk makanan nestle yang mendapat
perhatian besar konsumen Indonesia.

6.    Produk Kuliner

Bear Brand yang terkemas dalam satuan kaleng juga kini telah menjadi produk
andalan nestle.

7.    Minuman Siap Minum

Minuman susu kaleng Milo adalah salah satu produk minuman siap minum nestle
yang juga sudah mendapat perhatian masyarakat. Selain itu terdapat juga produk susu
bantal yang diproduksi siap untuk diminum.

8.    Health Care

Nestle juga berinovasi dengan produk-produk untuk menjaga kesehatan maupun


perawatan. Produk tersebut antara lain adalah :

·         Nutren Diabetes

·         Nutren Optimum

·         Nutren Fibre

·         Nutren Junior

·         Nestle Peptamen

·         Nestle peptamen Junior

18
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Sistem Enterprise Resource Planning ( ERP )


Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem perangkat lunak modular yang
dirancang untuk mengintegrasikan area fungsional utama dari proses bisnis perusahaan ke
dalam satu sistem yang terpadu. ERP men-standardisasi, menyederhanakan, dan
mengintegrasikan proses bisnis seperti keuangan, sumber daya manusia, pengadaan,
distribusi, dan departemen lainnya.

Pada tahun 1990, Gartner menciptakan istilah ERP untuk mendeskripsikan evolusi
perencanaan kebutuhan material (MRP) dan perencanaan sumber daya manufaktur (MRP
II) ketika fungsi keduanya berkembang dari manufaktur ke bagian-bagian lain dari
perusahaan, biasanya keuangan dan SDM.

Sistem ERP berkembang pesat pada tahun 1990-an sebagai respons terhadap
peristiwa Y2K dan pengenalan Euro. Sebagian besar perusahaan membutuhkan cara untuk
meningkatkan efisiensi dalam bisnis mereka, dan ERP menyediakan cara yang hemat
biaya untuk menggantikan sistem lama dengan paket standar yang dapat menyederhanakan
berbagai proses bisnis yang kompleks.

3.2 Kelebihan dan Kekurangan Sistem ERP


Sistem ERP ini memiliki kelebihan dan kekurangan, diantara lain :
Kelebihan ERP

 Integrasi antara area fungsional yang berbeda untuk meyakinkan komunikasi,


produktifitas dan efisiensi yang tepat.
 Rancangan Perekayasaan
 Pelacakan pemesanan dari penerimaan sampai fulfillment
 Mengatur saling ketergantungan dari proses penagihan material yang kompleks.

Kekurangan ERP

19
 Sistem ERP sangat mahal
 ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja dan proses
bisnis tertentu dalam beberapa organisasi
 Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan dari pelanggan

3.3 Penggunaan Sistem ERP Pada PT. Nestle Indonesia


Nestle adalah perusahaan makanan terbesar diseluruh dunia dengan ribuan macam
produk dan unit bisnis di lebih dari 84 negara. Nestle mulai tumbuh dan berkembang
menjadi sebuah perusahaan makanan terbesar di dunia, serta perusahaan makanan dan
minuman yang telah dipercaya oleh banyak orang di seluruh dunia secara turun temurun
hingga sekarang. Perusahaan Nestle tersebar di seluruh mancanegara, Nestle berkomitmen
untuk tetap mengembangkan produk-produk melalui inovasi dan renovasi demi
memuaskan kebutuhan konsumennya di seluruh dunia. Lokasi sebuah perusahaan
sangatlah berpengaruh terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan. Maka daripada itu
Nestle selalu melakukan riset sebelum mendirikan cabang di suatu Negara, hal ini di
tujukan agar nanti nya saat berdirinya pabrik Nestle di Negara tersebut dapat berjalan
dengan efisien dan efektif terkait dengan keberlangsungan lini bisnis perusahaan.
Nestle menerapkan strategi manajemen kontrol sistem yang terdesentralisasi,
dengan mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan di masing-masing unit bisnis
sehingga keputusan-keputusan yang diambil sesuai dengan kondisi di masing-masing
negara. Untuk mengkoordinasikan seluruh unit bisnisnya di seluruh dunia maka
dibutuhkan peranan sistem teknologi informasi yang bisa mengkoordinasikan seluruh
aktivitas bisnis agar diperoleh competitive advantage. Sebelumnya Nestle telah
menerapkan corporate intranet pada tahun 1997, yang bertujuan mendukung lima kegiatan
bisnisnya yaitu purchasing, marketing, business intelligence, teknologi, dan manajemen
sumber daya manusia. Corporate intranet ini dikenal dengan Nestle Intranet Kit Assistant
(NIKITA). NIKITA ini merupakan software yang dikembangkan oleh Nestle sendiri dan
menjadi blueprint bagi pengembangan proyek intranet selanjutnya. Sistem ini digunakan
lebih dari 80.000 karyawan Nestle di seluruh dunia.

20
Purchasing

Manajemen
Marketing
SDM NIKITA
( Nestle
Intranet Kit
Assistant )

Bussiness
Teknologi
Intelligenci

Gambar 6.1 NIKITA merupakan software yang digunakan PT. Nestle Indonesia

Email merupakan sarana interaksi yang fundamental di Nestle dan sudah


menjadi budaya kerja di Nestle untuk berinteraksi antar departemen dengan hanya
menggunakan email. Pemberitahuan, berita-berita penting, instruksi, dan
komunikasi bisnis biasa menggunakan media email. Oleh karena itu intranet dan
email merupakan kebutuhan pokok Nestle dan membuat komunikasi menjadi lebih
cepat dan efisien. Dengan makin ketatnya persaingan di industri bisnis makanan,
maka Nestle membutuhkan dukungan teknologi informasi yang bisa menyatukan
semua bisnis unit Nestle di seluruh dunia dan mengaplikasikan proses bisnis yang
efisien dan efektif.
Oleh karena itu pada tahun 2000, Nestle meluncurkan proyek GLOBE
(Global Business Excellence) yang merupakan proyek terbesar Nestle selama 135
tahun berdirinya perusahaan ini. Tujuan dari proyek GLOBE adalah meningkatkan
kinerja dan efisiensi bisnis Nestle di seluruh dunia. Program GLOBE
menghilangkan kompleksitas yang tidak perlu dalam sebuah proses dan menjadikan
Nestle sebagai perusahaan yang saling berketerkaitan. Proyek GLOBE ini
merupakan sistem ERP (enterprise resource planning) yang menggunakan software
SAP. Implementasi sistem ERP termasuk Workplace, SAP R/3, BW, APO, CRM,
EBP dan Knowledge Warehouse. Proyek ini terbagi menjadi empat kegiatan
pokok, yaitu Business Excellence, Data Standard & Management, Information
Technology dan Global Template. Proyek ini menggunakan konsultan dari Pwc.

21
ERP Sistem

Global Business
Excellence

Data Standard
Business Information Global
& Data
Excellence Technology Template
Management

Gambar 6.2 Kegiatan Pokok Sistem ERP PT. Nestle Indonesia

22
Proyek penerapan proyek GLOBE di Nestle Indonesia dimulai pada tahun
2003. Strategi penerapan yang dipakai adalah Phasing Strategi, yaitu penerapan
secara bertahap sampai tahun 2006. Proyek ini pertama kali diterapkan di Head
Office Jakarta dan Kejayan Factory, Pasuruan, Jawa Timur, yang merupakan
pabrik pengolahan susu sapi terbesar di Indonesia. Pada tahun 2005, proyek
GLOBE mulai diaplikasikan di Panjang Factory, Lampung dan Cikupa Factory,
Tangerang, Jawa Barat.
Secara pertahap proyek GLOBE ini diaplikasikan di masing-masing
departemen. Beberapa alasan yang menjadi pertimbangan dalam penetapan sistem
ERP yang digunakan diantaranya yaitu ERP sistem sekarang sudah menjadi
kebutuhan perusahaan-perusahaan global yang ingin tetap kompetitif di
persaingan bisnis global, memungkinkan tiap lini bisnis untuk beroperasi dengan
strukturnya yang paling optimal. Beberapa faktor yang mempengaruhi dalam
keberhasilan penerapan sistem tersebut diantaranya sistem GLOBE memang
sudah tepat untuk dicanangkan oleh perusahaan, dengan sistem ERP tersebut
perusahaan bisa mensinergikan keseluruhan proses bisnis yang ada sehingga
sehingga dicapai suatu proses bisnis yang efisien dan efektif, serta memberikan
kemudahan bagi terjadinya transfer pengetahuan antar masing-masing karyawan
maupun antar divisi.
Selain itu perusahaan mampu memberikan pelayanan yang semakin baik
kepada konsumen dan memberikan produk yang lebih segar dan berkualitas tinggi
yang merupakan driver utama dari permintaan konsumen, terakhir keunggulan
operasional merupakan keunggulan kompetitif perusahaan dibanding pesaing,
karena perusahaan mampu menekan biaya seminimal mungkin hasil dari efisiensi
dan efektifitas kerja lini bisnis selagi mempertahankan nilai yang ada. Kondisi
tersebut mampu diperankan dengan sangat baik oleh perusahaan.
Disamping segala keuntungan dan manfaat yang didapat oleh perusahaan
terkait dengan penerapan sistem ERP ini terdapat pula hambatan-hambatan yang
ditimbulkannya. Sistem ERP dirancang khusus untuk menyesuaikan kompleksitas
operasional perusahaan besar yang memang dalam operasionalnya memerlukan
proses bisnis yang kompleks. Sistem ini dirancang agar mampu menyederhanakan
proses bisnis tersebut agar lebih sistematis dan rapi tanpa menghilangkan aspek-

23
aspek penting dari proses bisnis yang berjalan. Kecenderungan yang ada
sepertinya banyak perusahaan yang hanya mendelegasikan input data kepada
seseorang atau tim dari divisi tertentu, bila seseorang atau tim tersebut mengalami
kendala apapun dalam operasionalnya, maka sistem tersebut akan terhambat
bahkan tidak berjalan.
Tentunya disini perlu suatu pemahaman yang baik bagi pelaku-pelaku
yang memanfaatkan sistem tersebut mulai dari tingkat staff hingga direksi. Bila
pelaku atau operator yang mengoperasikan sistem tersebut kurang memahami
sistem tersebut maka kondisi demikian justru akan semakin membuat operasional
setiap lini binis perusahaan akan terhambat. Terlebih bila kita melihat bagaimana
investasi perusahaan untuk membangun sistem ini memerlukan biaya yang besar.
Terlepas dari kendala-kendala khususnya mengenai kapabilitas sumber daya
manusia, penerapan ERP yang dilakukan oleh perusahaan secara profesional telah
mampu mengembangkan bisnis perusahaan jauh lebih baik lagi.

24
3.4 Sistem SAP yang Digunakan PT. Nestle Indonesia
3.4.1 Pengertian SAP

Dalam PT. Nestle Indonesia menggunakan Sistem Enterprise Resource


Planning ( ERP ), yang menggunakan proyek GLOBE dengan software SAP.
Proyek GLOBE ini terbagi menjadi empat kegiatan pokok, yaitu Business
Excellence, Data Standard & Management, Information Technology dan Global
Template. Implementasi sistem ERP termasuk Workplace, SAP R/3, BW, APO,
CRM, EBP dan Knowledge Warehouse.

Pengertian SAP adalah suatu nama yang mungkin sudah tidak asing lagi
untuk praktisi-praktisi IT dunia maupun di Indonesia. Singkatan SAP
adalah System Analysis and Program Development yang ditemukan oleh
Wellenreuther, Hopp, Hector, Plattner, dan Tschira pada tahun 1972. Yang
kemudian berganti menjadi Systems Application and Products in Data
Processing pada tahun 1977. Sejak itu, banyak modul telah muncul yang
dirancang berfokus pada berbagai proses yang berbeda termasuk penjualan dan
layanan, penjualan dan distribusi, hubungan pelanggan, manajemen keuangan,
bisnis kecerdasan, dan banyak lagi.

System Application and Product in Data Processing ( SAP ) adalah


software yang berbasis ERP ( Enterprise Resources Planning ) yang digunakan
sebagai alat untuk membantu manajemen perusahaan, perencanaan, hingga
melakukan operasionalnya secara lebih efektif dan efisien. SAP mendukung
Multi-tugas tingkat tinggi untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.
Kemampuan tersebut dikarenakan SAP sendiri tersusun dari banyak modul untuk
menjalankan semua fungsinya secara otomatis dan terintegrasi.

Berikut adalah modul-modul yang menyusun SAP :

1. Sales and Distribution 


2. Material Management 
3. Production Planning 

25
4. Financial Accounting
5. Controlling 

3.4.2 Manfaat Menggunakan SAP dalam PT. Nestle Indonesia

Berikut ini adalah beberapa manfaat yang didapatkan perusahaan dengan


menerapkan SAP sebagai sistem manajemen, yaitu:

1. SAP menawarkan solusi khusus bagi perusahaan

2. Peningkatan produktivitas dan efisiensi

3. Hemat Biaya

4. Analisis dan Pelaporan Data

5. Mempertahankan operasi yang konsisten

3.5 Alur Kerja


Dalam alur kerja yang akan dibahas, saya menggunakan alur kerja saat
proses rekrutment pada PT. Nestle Indonesia. Alur kerjanya sebagai berikut :

1. Merencakan proses rekrutmen 4. Memilih kandidat


2. Memasang iklan lowongan kerja 5. Membuat penawaran kerja
3. Memproses lamaran kerja & wawancara 6. Menerima karyawan baru

3.6 Flowchart
Flowchart Deskripsi

26
1. Menggantikan karyawan yang akan h
Mulai
kontrak
2. Persetujuan tentang Calon TK
3- 4. Hasil persetujuan dari Realisasi
5. Penyebaran info lowongan kerja
6. Setelah lamaran terkumpul, dilaku
seleksi
7-8. Hasil dari Proses seleksi lamaran ker
9. Proses setelah seleksi, dan calon
sesuai kualifikasi dan lulus
10. Hasil lulus dari wawancara
11. Nama calon TK diinput dan untuk
medical
12. Setelah input data, lakukan MCU
Klinik atau RS yang bekerjasama den
perusahaan
13 – 14. Hasil dari MCU tersebut
15. Dilakukan nego gaji yang diberi
perusahaan
16 – 17. Hasil nego gaji oleh HRD
18. Pembagian Penempatan atau di
pekerjaan
19. Melakukan orientasi atau pengen
dari divisi yang telah ditetapkan, s
jobdesknya

Dalam penggunan software atau sistem pada PT. Nestle Indonesia


sebelumnya menggunakan software NIKITA, dan kini menggunakan software
SAP. Untuk membentuk sebuah flowchart, saya mengambil flowchart bagian
Manajemen SDM terdapat dalam Data Standard & Management dalam sistem
ERP. Berikut flowchartnya:

27
Pada bagian proses atau alur perekrutan seperti flowchart diatas melalui
beberapa tahap seperti yang sudah dideskripsikan dengan gambar tersebut.
Seorang pelamar pekerjaan jika sampai selesai tahap akhir, maka akan menjadi
karyawan di perusahaan tersebut. Setelah itu, ia akan bekerja sesuai
penempatannya.

Jika dalam fase gagal, calon karyawan tersebut belum memenuhi


kualifikasi atas job desk maupun persyaratan yang tertera. Jika calon karyawan
tersebut ditunda dalam sebuah proses rekrutment, kemungkinan ada kebijakan
baru dari perusahaan tersebut.

28
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Sistem Informasi Manajemen ini sangat diperlukan bagi perusahaan,
karena sistem informasi ini dibaratkan darah bagi tubuh manusia yang saling
berhubung dengan organ. Sistem ini adalah alat yang sangat berguna untuk tujuan
meninjau dan mengendalikan operasi perusahaan. Tujuan utama dari sistem ini
adalah untuk mengatur semua data yang dikumpulkan dari setiap tingkat
perusahaan, meringkasnya, dan menyajikannya dengan cara yang memfasilitasi
dan meningkatkan kualitas keputusan yang diambil untuk meningkatkan
profitabilitas dan produktivitas perusahaan.

Dalam PT. Nestle Indonesia ini menggunakan Sistem Informasi


Manajemen yaitu menggunakan sistem Enterprise Resources Planning ( ERP ).
Pada tahun 1997, PT. Nestle Indonesia menggunakan software NIKITA ( Nestle
Intranet Kit Assistant ) yang mencakup mendukung lima kegiatan bisnisnya yaitu
purchasing, marketing, business intelligence, teknologi, dan manajemen sumber
daya manusia.

Pada tahun 2000, Nestle meluncurkan proyek GLOBE (Global Business


Excellence) yang merupakan proyek terbesar Nestle selama 135 tahun berdirinya
perusahaan ini. Tujuan dari proyek GLOBE adalah meningkatkan kinerja dan
efisiensi bisnis Nestle di seluruh dunia. Program GLOBE menghilangkan
kompleksitas yang tidak perlu dalam sebuah proses dan menjadikan Nestle
sebagai perusahaan yang saling berketerkaitan. Proyek GLOBE ini merupakan
sistem Enterprise Resource Planning (ERP).

Proyek GLOBE ini mencakup empat kegiatan pokok, yaitu Business


Excellence, Data Standard & Management, Information Technology dan Global
Template.

29
4.2 Saran
Pada saat pembuatan makalah saya menyadari bahwa banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan.  Dengan sebuah pedoman yang bisa
dipertanggungjawabkan dari seorang sumber. Kami akan memperbaiki makalah
tersebut . Oleh sebab itu penulis harapkan kritik serta sarannya mengenai
pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

30
DAFTAR PUSTAKA

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-informasi.html , Selasa 08
September 2020 10.05
https://accurate.id/marketing-manajemen/sistem-informasi-manajemen-arti-
fungsi-contoh-dan-manfaatnya/ , Rabu 09 September 2020 10.30
https://salamadian.com/pengertian-sistem-informasi-manajemen/ Rabu, 09
September 2020 11.45
https://www.academia.edu/35607459/PENERAPAN_SISTEM_INFORMASI_ER
P_Enterprise_Resource_Planning_UNTUK_MENUNJANG_FUNGSI_BISNIS_P
ADA_PT_NESTLE_INDONESIA , Sabtu 12 September 2020 00.43
https://www.researchgate.net/publication/335971041_PENGGUNAAN_TEKNO
LOGI_INFORMASI_PADA_E_BUSINESS_PERUSAHAAN_PT_NESTLE_IN
DONESIA_Disusun_oleh_Nama_Muhammad_Reza_Fahlavi_NIM_43218010194
_Mata_Kuliah_Sistem_Informasi_Manajemen/link/5d874b75299bf1996f90ffd8/d
ownload Sabtu 12 September 2020 00.44
https://www.academia.edu/6409007/PROFIL_PERUSAHAAN , Sabtu 12
september 2020 01.12
https://datacommcloud.co.id/pengertian-sap-manfaat-sap/?
utm_campaign=SAP&utm_term=sap
%20adalah&utm_source=Google&utm_medium=cpc&utm_campaign=SAPgener
alpengertian&utm_term=sap
%20adalah&utm_source=Google&utm_medium=Paid-
Ads&gclid=EAIaIQobChMIg7f2tpjq6wIVxn8rCh3YegG8EAAYASAAEgJ3mvD
_BwE , Selasa 15 September 2020 10.00
https://www.hashmicro.com/id/blog/pengertian-erp-software/ , Selasa 15
September 2020 11.31
https://media.neliti.com/media/publications/1241-ID-pengaruh-sistem-informasi-
manajemen-sim-terhadap-efektifitas-pengambilan-keputus.pdf Rabu, 07 Oktober
2020 20.08

31

Anda mungkin juga menyukai