Teorema Batas Kendali Terpusat
x = m
Teorema Batas Kendali Pusat
Terlepas dari jenis distribusi populasi, distribusi
setiap rata-rata sampel yang diambil dari
populasi akan mengikuti sebuah kurva normal
1. Rata-rata distribusi sampling (x) akan sama
dengan rata-rata populasi keseluruhan
x = m
n
x
=
2. Standar deviasi dari distribusi sampling (
x
)
akan sama dengan standar deviasi () dibagi
akar sampel, n
Karena distribusi sampel merupakan distribusi normal,
maka dapat dinyatakan bahwa:
Terdapat kemungkinan sebesar 95,45%, rata-rata sampel
akan jatuh dalam rentangan 2 jika proses hanya
memiliki variasi alamiah.
Terdapat kemungkinan sebesar 99,73% rata-rata sampel
akan jatuh dalam rentangan 3 jika proses hanya
memiliki variasi alamiah.
x
R A x LCL
X
2
R
x
Ukuran Faktor Rata-rata, Rentangan Atas, Rentangan Bawah
Sampel, n A2, D4, D3,
2 1,880 3,268 0
3 1,023 2,574 0
4 0,729 2,282 0
5 0,577 2,115 0
6 0,483 2,004 0
7 0,419 1,924 0,076
8 0,373 1,864 0,136
9 0,337 1,816 0,184
10 0,308 1,777 0,223
12 0,266 1,716 0,284
Sumber : American Society for Testing Materials.
Contoh, menetapkan batas kendali untuk rata-rata sampel
menggunakan Tabel dan rata-rata rentangan.
Botol minuman ringan Super Cola berlabel "berat bersih 16
ons." Dengan mengambil beberapa kelompok sampel, di mana
dalam setiap kelompok sampel berisi 5 botol, diperoleh rata-rata
proses keseluruhan sebesar 16,01 ons. Rentangan rata-rata
proses adalah 0,25 ons. Tetapkan batas kendali atas dan bawah
rata-rata dalam proses ini. Dengan melihat ke Tabel untuk
ukuran sampel 5 dalam kolom faktor rata-rata A2, didapatkan
angka 0,577. Jadi, batas bagan kendali atas dan bawah adalah:
=16,01+(0,577)(0,25) = 16,01- (0,577) (0,25)
=16,154 ons = 15,866 ons
R A x UCL
X
2
R A x LCL
X
2
Setting Control Limits
UCL
x
= x + A
2
R
= 16.01 + (.577)(.25)
= 16.01 + .144
= 16.154 ounces
LCL
x
= x - A
2
R
= 16.01 - .144
= 15.866 ounces
Process average x = 16.01 ounces
Average range R = .25
Sample size n = 5
UCL = 16.154
Mean = 16.01
LCL = 15.866
R D UCL
R 4
R D LCL
R 3
dimana :
batas atas bagan kendali rentangan
batas bawah bagan kendali rentangan
dan = nilai dari Tabel
R
UCL
R
LCL
4
D
3
D
Menetapkan Batas Bagan Rentangan (Bagan-R)
Bagan kendali rentangan atau penyebaran untuk memonitor
variabilitas proses. Batas yang ditetapkan 3 standar deviasi
distribusi untuk rentangan rata-rata R. Persamaan untuk
menetapkan batas kendali atas dan bawah rentangan:
Setting Chart Limits
For R-Charts
Lower control limit (LCL
R
) = D
3
R
Upper control limit (UCL
R
) = D
4
R
where
R = average range of the samples
D
3
and D
4
= control chart factors from Table S6.1
Contoh menetapkan batas kendali untuk rentangan sampel
dengan menggunakan Tabel dan rentangan rata-rata.
Rata-rata rentangan sebuah proses untuk mengisi truk adalah
5,3 pon. Jika ukuran sampel 5, tetapkan batas bagan kendali
atas dan bawah.
Dengan melihat pada Tabel untuk ukuran sampel 5, ditemukan
bahwa D4= 2,115 dan D3 = 0. Batas kendali rentangan adalah
R D LCL
R 3
R D UCL
R 4
=(2,115)(5,3 pon) = 11,2 pon
= (0)(5,3 pon) = 0
Setting Control Limits
UCL
R
= D
4
R
= (2.115)(5.3)
= 11.2 pounds
LCL
R
= D
3
R
= (0)(5.3)
= 0 pounds
Average range R = 5.3 pounds
Sample size n = 5
From Table S6.1 D
4
= 2.115, D
3
= 0
UCL = 11.2
Mean = 5.3
LCL = 0
Bagan Kendali untuk Atribut
Ada dua jenis bagan kendali atribut: (1) mengukur persentase
penolakan dalam sebuah sampel, disebut bagan -p dan (2)
menghitung jumlah penolakan- disebut bagan-c.
Bagan-p (p-charts) merupakan salah satu cara untuk
mengendalikan atribut. Walaupun atribut baik atau buruk diikuti
distribusi binomial, distribusi normal dapat digunakaan untuk
menghitung batas bagan p saat ukuran sampel besar. Formula
batas kendali atas dan kendali bawah bagan-p, adalah :
p p
z p UCL
p p
z p LCL
di mana :
= rata-rata bagian yang ditolak dalam sampel
= jumlah standar deviasi (z = 2 untuk batas 95,45%; z = 3
untuk batas 99,73%)
= standar deviasi distribusi sampel
yg diperkirakan dengan formula :
dimana n = ukuran setiap sampel
Contoh. Karyawan penginput data di ARCO, memasukkan ribuan
catatan asuransi setiap hari. Seratus data yang dimasukkan oleh
setiap karyawan dari 20 karyawan diambil sebagai sampel dan
diteliti. Bagian yang ditolak dalam setiap sampel , dihitung
jumlah kesalahannya dengan hasil seperti dalam tabel dibawah.
Tetapkan batas kendali pada variasi 99,73% , dalam proses
penginputan data tersebut.
n
p p
p
} 1 (
p
z
' p
100
04 , 0 1 04 , 0
p
p p
z p UCL
p p
z p LCL
jumlah kesalahan _ = 80 = 0,04
total jumlah catatan yang diperiksa (100)(20)
= 0,02
n = ukuran setiap sampel = 100
= 0,04 + 3(0,02) = 0,10
= 0,04 - 3(0,02) = 0
( negatif ditolak tidak bisa)
p
=
Saat batas kendali dan bagian sampel yang ditolak di bawah dipetakan,
ternyata ditemukan hanya satu karyawan penginputan data (nomor 17)
yang berada di luar kendali. Perusahaan ingin meneliti pekerjaan
karyawan tersebut lebih jauh untuk melihat apakah ada permasalahan
yang serius
0,00
0,04
0,10
UCL
p
P=0,04
LCL
p
=0,00
Nomor sampel
Bagian
Yg
ditolak
.11
.10
.09
.08
.07
.06
.05
.04
.03
.02
.01
.00
Sample number
F
r
a
c
t
i
o
n
d
e
f
e
c
t
i
v
e
| | | | | | | | | |
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
p-Chart for Data Entry
UCL
p
= p + z
p
= .04 + 3(.02) = .10
^
LCL
p
= p - z
p
= .04 - 3(.02) = 0
^
UCL
p
= 0.10
LCL
p
= 0.00
p = 0.04
Bagan-c (c-charts) dibuat untuk mengetahui jumlah kecacatan per unit
output. Kegunaanya untuk memonitor proses yang memiliki
kemungkinan terjadinya kecacatan yang besar. Bagan-c mengguakan
dasar distribusi Poisson, yang mempunyai variansi sama dengan rata-
ratanya. Karena c adalah jumlah kecacatan rata-rata per unit, maka
standar deviasi sama dengan . Untuk menghitung batas kendali
99,73% untuk , digunakan rumus:
Batas kendali =
Contoh menetapkan batas kendali bagan-c
Perusahaan Taksi Red Top menerima beberapa keluhan setiap hari atas
perilaku para sopirnya. Selama 9 hari (hari adalah satuan pengukuran),
pemilik perusahaan menerima sejumlah keluhan dari penumpang yang
marah sebagai berikut: 3, 0, 8, 9, 6, 7, 4, 9, 8 dengan jumlah total 54
keluhan. Untuk menghitung batas kendali 99,73%, jumlah keluhan rata2
= 54/ 9 = 6 keluhan perhari
Karenanya,
UCLc = 6+36 =13,35
LCLc = 6- 36 = 6- 3(2,45) = 0 (karena nilai tidak bisa negatif)
c
c c 3
c
c
c-Chart for Cab Company
c = 54 complaints/9 days = 6 complaints/day
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
Day
N
u
m
b
e
r
d
e
f
e
c
t
i
v
e
14
12
10
8
6
4
2
0
UCL
c
= c + 3 c
= 6 + 3 6
= 13.35
LCL
c
= c - 3 c
= 3 - 3 6
= 0
UCL
c
= 13.35
LCL
c
= 0
c = 6
Permasalahan Pengelolaan dan Bagan Kendali
Karena hampir semua proses tidak dapat mencapai
kesempurnaan, manajer harus mengambil tiga
keputusan penting yang berkaitan dengan bagan
kendali.
1. Manajer harus memilih titik-titik dalam proses yang
membutuhkan SPC. "Bagian pekerjaan mana yang
menentukan keberhasilan" atau "Bagian pekerjaan
mana yang memiliki kecenderungan lepas kendali?"
2. Manajer perlu memutuskan mana yang lebih
sesuai, apakah bagan untuk variabel (yaitu x dan R)
atau bagan untuk atribut (p dan c).
3. Perusahaan harus menetapkan peraturan SPC yang
jelas untuk dipatuhi karyawan. Sebagai contoh,
apakah proses penginputan data harus dihentikan jika
terlihat adanya data yang salah .